• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1

P U T U S A N

Nomor 392/Pid.Sus/2014/PN.Sbg

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Para Terdakwa :

Terdakwa I

Nama lengkap : AHMAD FADLI TAMPUBOLON; Tempat lahir : Sibolga ;

Umur atau Tanggal Lahir : 38 Tahun / 10 Februari 1975 ; Jenis kelamin : Laki-laki ;

Kebangsaan : Indonesia ;

Tempat tinggal : Jalan Merpati No. 4 Kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan Kota Sibolga ;

A g a m a : Islam ;

P e k e r j a a n : Wiraswasta ; Pendidikan : SMA (Tamat) ; Terdakwa II

Nama lengkap : FERNANDO SIMAMORA ; Tempat lahir : Sibolga ;

Umur atau Tanggal Lahir : 36 Tahun / 29 November 1977 ; Jenis kelamin : Laki-laki ;

Kebangsaan : Indonesia ;

Tempat tinggal : Jalan Sutomo No. 14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga ;

A g a m a : Kristen Khatolik ; P e k e r j a a n : Wiraswasta ;

Pendidikan : S1 (Sarjana Ekonomi) ;

Para Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:

1. Penyidik, tanggal sejak tanggal 8 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 27 Oktober 2014 ;

2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 28 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 3 Desember 2014;

3. Penuntut Umum, sejak tanggal 4 Desember 2014 sampai dengan tanggal 10 Desember 2014;

(2)

2

4. Majelis Hakim Pengadilan sejak tanggal 11 Desember 2014 sampai dengan tanggal 9 Januari 2015 ;

5. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 10 Januari 2015 sampai dengan tanggal 10 Maret 2015 ;

Para Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum ; Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga Nomor 392/Pen.Pid.Sus/2014/PN.Sbg tanggal 11 Desember 2014 tentang penunjukan Majelis Hakim;

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 392/Pen.Pid/2014/PN.Sbg tanggal 11 Desember 2014 tentang penetapan hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, dan Para Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan terdakwa I AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan terdakwa II FERNANDO SIMAMORA terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah, melakukan tindak pidana “ tanpa hak atau melawan hukum menyalahgunakan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri “ sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Lebih Subsidair pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa I AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan terdakwa II FERNANDO SIMAMORA masing-masing selama 1 (satu) tahun penjara dikurangkan selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah agar terdakwa tetap di tahan;

3. Menyatakan barang bukti berupa :

- 1 (satu) paket kecil shabu-shabu yang dibungkus plastik tembus pandang dengan berat kotor 0,1 (nol koma satu) gram ;

- 1 (Satu) buah pipet kaca ;

- 1 (Satu) buah bong atau alat penghisap shabu-shabu yang terbuat dari botol ;

- Dirampas untuk dimusnahkan

4. Menyatakan agar terdakwa terdakwa I AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan terdakwa II FERNANDO SIMAMORA dibebani dengan membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 5000,- (lima ribu rupiah).

(3)

3

Telah mendengar permohonan Para Terdakwa secara lisan yang pada pokoknya bahwa Para Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya, serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dan memohon keringanan hukuman;

Telah mendengar Tanggapan Penuntut umum secara lisan atas permohonan Para Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada tuntutan, dan Para Terdakwa secara lisan tetap pada permohonannya;

Menimbang, bahwa Para Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

PRIMAIR :

Bahwa mereka terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON bersama dengan terdakwa FERNANDO SIMAMORA pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain bulan Oktober tahun 2014, bertempat di Jalan Sutomo No.14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga tepatnya didalam sebuah kamar kost-kostan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sibolga, Percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I, perbuatan mana dilakukan para terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 wib saksi ADVEN BARUS bersama dengan saksi KRISNADI ZATMIKO (Keduanya Anggota Kepolisian Resor Tapanuli Tengah) mendapat informasi dari masyarakat bahwa di Jalan Sutomo No.14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga tepatnya didalam sebuah kamar kost-kostan ada 2 (dua) orang laki-laki yang sedang memiliki dan atau menggunakan Narkotika Golongan I jenis shabu, menanggapi informasi tersebut selanjutnya saksi ADVEN BARUS dan saksi KRISNADI ZATMIKO melakukan penyelidikan ketempat tersebut dan melakukan penangkapan terhadap terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan terdakwa FERNANDO SIMAMORA saat akan menggunakan Narkotika jenis shabu, kemudian Petugas Kepolisian menyita berupa 1 (satu) paket kecil sabu-sabu yang dibungkus plastik tembus pandang,1 (satu) buah pipet kaca dan 1 (satu) buah bong atau alat menghisap sabu-sabu yang terbuat dari botol, setelah diinterogasi terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON menerangkan menerima sabu-sabu tersebut dari HENDRY SIHOTANG Als IYEN (DPO) pada hari Sabtu tanggal 04 Oktober 2014 sekira pukul 09.00 wib di Parombunan Kota Sibolga secara Cuma-Cuma dan rencananya sabhu tersebut akan dipergunakan terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON bersama dengan terdakwa FERNANDO SIMAMORA dengan menggunakan bong alat hisap

(4)

4

sabhu yang sudah disediakan terdakwa FERNANDO SIMAMORA, dimana terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan terdakwa FERNANDO SIMAMORA menggunakan sabu-sabu sudah sebanyak 2 (dua) kali. Berita Acara Penimbangan Barang Bukti Nomor: 683/SP.10055/2014 tanggal 08 Oktober 2014 barang bukti atas nama AHMAD FADLI TAMPUBOLON DKK berupa 1 (satu) plastik kecil sabu-sabu yang dibungkus plastik tembus pandang dengan berat kotor 0,1 (nol koma satu) gram. Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab : 7114/NNF/2014 tanggal 23 Oktober 2014 dilakukan pengujian terhadap 1 (satu) plastik bening berisi kristal warna putih dengan berat 0,1 (nol koma satu) gram diduga Narkotika milik tersangka atas nama EDY OSMAN LUBIS dan JAMALUDIN, dimana pada Bab IV bagian kesimpuan bahwa barang bukti yang diperiksa milik tersangka atas nama AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan FERNANDO SIMAMORA adalah Positif Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 114 ayat (1) Jo Pasal 132 Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

SUBSIDAIR:

Bahwa mereka terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON bersama dengan terdakwa FERNANDO SIMAMORA pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain bulan Oktober tahun 2014, bertempat di Jalan Sutomo No.14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga tepatnya didalam sebuah kamar kost-kostan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sibolga, Percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, perbuatan mana dilakukan para terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 wib saksi ADVEN BARUS bersama dengan saksi KRISNADI ZATMIKO (Keduanya Anggota Kepolisian Resor Tapanuli Tengah) mendapat informasi dari masyarakat bahwa di Jalan Sutomo No.14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga tepatnya didalam sebuah kamar kost-kostan ada 2 (dua) orang laki-laki yang sedang memiliki dan atau menggunakan Narkotika Golongan I jenis shabu, menanggapi informasi tersebut selanjutnya saksi ADVEN BARUS dan saksi KRISNADI ZATMIKO melakukan penyelidikan ketempat tersebut dan melakukan penangkapan terhadap terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan terdakwa FERNANDO SIMAMORA saat akan menggunakan Narkotika jenis shabu, kemudian Petugas Kepolisian menyita berupa 1 (satu) paket kecil sabu-sabu yang dibungkus plastik tembus pandang,1 (satu) buah pipet kaca dan 1 (satu) buah bong atau alat menghisap

(5)

sabu-5

sabu yang terbuat dari botol, setelah diinterogasi terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON menerangkan menerima sabu-sabu tersebut dari HENDRY SIHOTANG Als IYEN (DPO) pada hari Sabtu tanggal 04 Oktober 2014 sekira pukul 09.00 wib di Parombunan Kota Sibolga secara Cuma-Cuma dan rencananya sabhu tersebut akan dipergunakan terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON bersama dengan terdakwa FERNANDO SIMAMORA dengan menggunakan bong alat hisap sabhu yang sudah disediakan terdakwa FERNANDO SIMAMORA, dimana terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan terdakwa FERNANDO SIMAMORA menggunakan sabu-sabu sudah sebanyak 2 (dua) kali. Berita Acara Penimbangan Barang Bukti Nomor: 683/SP.10055/2014 tanggal 08 Oktober 2014 barang bukti atas nama AHMAD FADLI TAMPUBOLON DKK berupa 1 (satu) plastik kecil sabu-sabu yang dibungkus plastik tembus pandang dengan berat kotor 0,1 (nol koma satu) gram. Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab : 7114/NNF/2014 tanggal 23 Oktober 2014 dilakukan pengujian terhadap 1 (satu) plastik bening berisi kristal warna putih dengan berat 0,1 (nol koma satu) gram diduga Narkotika milik tersangka atas nama EDY OSMAN LUBIS dan JAMALUDIN, dimana pada Bab IV bagian kesimpuan bahwa barang bukti yang diperiksa milik tersangka atas nama AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan FERNANDO SIMAMORA adalah Positif Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 111 ayat (1) jo Pasal 132 Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

LEBIH SUBSIDAIR:

Bahwa mereka terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON bersama dengan terdakwa FERNANDO SIMAMORA pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain bulan Oktober tahun 2014, bertempat di Jalan Sutomo No.14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga tepatnya didalam sebuah kamar kost-kostan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sibolga, mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan turut serta melakukan perbuatan itu, menyalahgunakan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri, perbuatan mana dilakukan para terdakwa dengan cara sebagai berikut: Pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 wib saksi ADVEN BARUS bersama dengan saksi KRISNADI ZATMIKO (Keduanya Anggota Kepolisian Resor Tapanuli Tengah) mendapat informasi dari masyarakat bahwa di Jalan Sutomo No.14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga tepatnya didalam sebuah kamar kost-kostan ada 2 (dua) orang laki-laki yang sedang memiliki dan atau menggunakan Narkotika Golongan I jenis shabu, menanggapi informasi tersebut selanjutnya saksi ADVEN BARUS dan saksi KRISNADI ZATMIKO

(6)

6

melakukan penyelidikan ketempat tersebut dan melakukan penangkapan terhadap terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan terdakwa FERNANDO SIMAMORA saat akan menggunakan Narkotika jenis shabu, kemudian Petugas Kepolisian menyita berupa 1 (satu) paket kecil sabu-sabu yang dibungkus plastik tembus pandang,1 (satu) buah pipet kaca dan 1 (satu) buah bong atau alat menghisap sabu-sabu yang terbuat dari botol, setelah diinterogasi terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON menerangkan menerima sabu-sabu tersebut dari HENDRY SIHOTANG Als IYEN (DPO) pada hari Sabtu tanggal 04 Oktober 2014 sekira pukul 09.00 wib di Parombunan Kota Sibolga secara Cuma-Cuma dan rencananya sabhu tersebut akan dipergunakan terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON bersama dengan terdakwa FERNANDO SIMAMORA dengan menggunakan bong alat hisap sabhu yang sudah disediakan terdakwa FERNANDO SIMAMORA, dimana terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan terdakwa FERNANDO SIMAMORA menggunakan sabu-sabu sudah sebanyak 2 (dua) kali. Berdasarkan hasil Laboratorium Klinik Hasil Pemeriksaan Narkoba Rumah Sakit Umum Dr. Ferdinand Lumbantobing Nomor : 046/PK/X/2014 tanggal 09 Oktober 2014 atas nama AHMAD FADLI TAMPUBOLON yang ditandatangani oleh Agustina Banjarnahor selaku pemeriksa dengan hasil pemeriksaan bahwa urine terdakwa Positif mengandung Ampethamine dan Marijuana. Berdasarkan hasil Laboratorium Klinik Hasil Pemeriksaan Narkoba Rumah Sakit Umum Dr. Ferdinand Lumbantobing Nomor : 047/PK/X/2014 tanggal 09 Oktober 2014 atas nama FERNANDO SIMAMORA yang ditandatangani oleh Agustina Banjarnahor selaku pemeriksa dengan hasil pemeriksaan bahwa urine terdakwa Positif mengandung Ampethamine dan Marijuana. Berita Acara Penimbangan Barang Bukti Nomor: 683/SP.10055/2014 tanggal 08 Oktober 2014 barang bukti atas nama AHMAD FADLI TAMPUBOLON DKK berupa 1 (satu) plastik kecil sabu-sabu yang dibungkus plastik tembus pandang dengan berat kotor 0,1 (nol koma satu) gram. Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab : 7114/NNF/2014 tanggal 23 Oktober 2014 dilakukan pengujian terhadap 1 (satu) plastik bening berisi kristal warna putih dengan berat 0,1 (nol koma satu) gram diduga Narkotika milik tersangka atas nama EDY OSMAN LUBIS dan JAMALUDIN, dimana pada Bab IV bagian kesimpuan bahwa barang bukti yang diperiksa milik tersangka atas nama AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan FERNANDO SIMAMORA adalah Positif Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

(7)

7

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan tidak mengajukan keberatan, maka Majelis Hakim melanjutkan persidangan ke proses pembuktian;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

1. ADVEN BARUS dibawah janji yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi adalah anggota Polres Tapanuli Tengah ;

- Bahwa saksi mendapat informasi dari masyarakat bahwa pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 WIB bertempat di Jalan Sutomo Nomor 14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga, terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora sedang menggunakan Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu ;

- Bahwa berdasarkan informasi tersebut, saksi bersama rekannya saksi Krisnadi Zatmiko (keduanya adalah anggota Polres Tapanuli Tengah) menuju rumah tersebut ;

- Bahwa di tempat kejadian perkara, saksi bersama rekan-rekannya melakukan penangkapan terhadap terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora ;

- Bahwa sebelum melakukan penangkapan, saksi Adven Barus mengintip ke dalam rumah melalui celah pintu yang terbuka sedikit ;

- Bahwa pada saat itu saksi melihat terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora sedang berada di dalam rumah ;

- Bahwa saksi langsung masuk ke dalam rumah tersebut dan langsung menangkap para terdakwa ;

- Bahwa pada saat saksi dan rekan saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora, ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) paket kecil shabu-shabu yang dibungkus plastik tembus pandang, 1 (satu) buah pipet kaca dan 1 (satu) buah bong atau alat penghisap shabu-shabu yang terbuat dari botol ;

- Bahwa setelah mengetahui petugas Kepolisian masuk, para terdakwa langsung meletakkan barang bukti tersebut ke lantai ;

- Bahwa pada saat tertangkap, terdakwa-terdakwa sedang menggunakan shabu-shabu tersebut ;

- Bahwa pada saat ditanyakan asal barang bukti berupa shabu-shabu tersebut, terdakwa-terdakwa mengakui bahwa barang bukti berupa shabu-shabu tersebut diperoleh oleh terdakwa-terdakwa dari seseorang bernama Hendri Sihotang als. Iyen (DPO) ;

- Bahwa selanjutnya para terdakwa dan barang bukti dibawa ke Markas Polres Tapanuli Tengah untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut ;

(8)

8

- Bahwa terhadap terdakwa-terdakwa dilakukan pemeriksaan urine di Laboratorium RSU Dr. F.L.Tobing Sibolga ;

- Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut diperoleh hasil bahwa terdakwa-terdakwa positif telah menggunakan Narkotika Golongan I ;

- Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa kepada saksi, bahwa narkotika jenis shabu tersebut dipergunakan/dikonsumsi oleh Para Terdakwa sendiri;

- Bahwa terdakwa-terdakwa tidak ada mendapat izin dari pihak yang berwenang untuk menggunakan shabu-shabu tersebut ;

Terhadap keterangan saksi, Para Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan Saksi tersebut benar

2. KRISNADI ZATMIKO, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi adalah anggota Polres Tapanuli Tengah ;

- Bahwa saksi mendapat informasi dari masyarakat bahwa pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 WIB bertempat di Jalan Sutomo Nomor 14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga, terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora sedang menggunakan Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu ;

- Bahwa berdasarkan informasi tersebut, saksi bersama rekannya saksi Krisnadi Zatmiko (keduanya adalah anggota Polres Tapanuli Tengah) menuju rumah tersebut ;

- Bahwa di tempat kejadian perkara, saksi bersama rekan-rekannya melakukan penangkapan terhadap terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora ;

- Bahwa sebelum melakukan penangkapan, saksi Adven Barus mengintip ke dalam rumah melalui celah pintu yang terbuka sedikit ;

- Bahwa pada saat itu saksi melihat terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora sedang berada di dalam rumah ;

- Bahwa saksi langsung masuk ke dalam rumah tersebut dan langsung menangkap para terdakwa ;

- Bahwa pada saat saksi dan rekan saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora, ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) paket kecil shabu-shabu yang dibungkus plastik tembus pandang, 1 (satu) buah pipet kaca dan 1 (satu) buah bong atau alat penghisap shabu-shabu yang terbuat dari botol ;

- Bahwa setelah mengetahui petugas Kepolisian masuk, para terdakwa langsung meletakkan barang bukti tersebut ke lantai ;

- Bahwa pada saat tertangkap, terdakwa-terdakwa sedang menggunakan shabu-shabu tersebut ;

(9)

9

- Bahwa pada saat ditanyakan asal barang bukti berupa shabu-shabu tersebut, terdakwa-terdakwa mengakui bahwa barang bukti berupa shabu-shabu tersebut diperoleh oleh terdakwa-terdakwa dari seseorang bernama Hendri Sihotang als. Iyen (DPO) ;

- Bahwa selanjutnya para terdakwa dan barang bukti dibawa ke Markas Polres Tapanuli Tengah untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut ;

- Bahwa terhadap terdakwa-terdakwa dilakukan pemeriksaan urine di Laboratorium RSU Dr. F.L.Tobing Sibolga ;

- Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut diperoleh hasil bahwa terdakwa-terdakwa positif telah menggunakan Narkotika Golongan I ;

- Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa kepada saksi, bahwa narkotika jenis shabu tersebut dipergunakan/dikonsumsi oleh Para Terdakwa sendiri;

- Bahwa terdakwa-terdakwa tidak ada mendapat izin dari pihak yang berwenang untuk menggunakan shabu-shabu tersebut ;

Terhadap keterangan saksi, Para Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan Saksi tersebut benar

Menimbang, bahwa Para Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

TERDAKWA I AHMAD FADLI TAMPUBOLON:

- Bahwa terdakwa dan temannya terdakwa II Fernando Simamora ditangkap pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 WIB bertempat di Jalan Sutomo Nomor 14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga, terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora sedang menggunakan Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu ;

- Bahwa berdasarkan informasi tersebut, saksi bersama rekannya saksi Adven Barus (keduanya adalah anggota Polres Tapanuli Tengah) menuju rumah tersebut ;

- Bahwa di tempat kejadian perkara, saksi bersama rekan-rekannya melakukan penangkapan terhadap terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora ;

- Bahwa pada saat itu terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora sedang berada di dalam rumah ;

- Bahwa saksi Adven Barus dan Kriznadi Zatmiko (keduanya anggota Polres Tapanuli Tengah) langsung masuk ke dalam rumah tersebut dan langsung menangkap para terdakwa ;

- Bahwa pada saat tertangkap, terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora sedang memegang barang bukti berupa 1 (satu) paket kecil shabu-shabu yang dibungkus plastik tembus pandang, 1 (satu) buah pipet kaca dan 1 (satu) buah bong atau alat penghisap shabu-shabu yang terbuat dari botol ;

(10)

10

- Bahwa setelah mengetahui petugas Kepolisian masuk, para terdakwa langsung meletakkan barang bukti tersebut ke lantai ;

- Bahwa benar pada saat tertangkap, terdakwa dan temannya terdakwa II Fernando Simamora sedang menggunakan shabu-shabu tersebut ;

- Bahwa pada saat ditanyakan asal barang bukti berupa shabu-shabu tersebut, terdakwa-terdakwa mengakui bahwa barang bukti berupa shabu-shabu tersebut diperoleh oleh terdakwa-terdakwa dari seseorang bernama Hendri Sihotang als. Iyen (DPO) ;

- Bahwa selanjutnya para terdakwa dan barang bukti dibawa ke Markas Polres Tapanuli Tengah untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut ;

- Bahwa terhadap tedakwa-terdakwa dilakukan pemeriksaan urine di Laboratorium RSU Dr. F.L.Tobing Sibolga ;

- Bahwa berdasarkan Hasil Pemeriksaan Narkoba Nomor : 046/PK/X/2014 tanggal 09 Oktober 2014 dari RSU Ferdinand Lumbantobing Sibolga atas nama Ahmad Fadli Tampubolon hasil pemeriksaan laboratorium tersebut diperoleh hasil bahwa terdakwa-terdakwa positif telah menggunakan Narkotika Golongan I ;

- Bahwa terdakwa-terdakwa tidak ada mendapat izin dari pihak yang berwenang untuk menggunakan shabu-shabu tersebut ;

- Bahwa sebelumnya Terdakwa pernah dihukum;

- Bahwa terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi ;

TERDAKWA II FERNANDO SIMAMORA:

- Bahwa terdakwa dan temannya terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon ditangkap pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 WIB bertempat di Jalan Sutomo Nomor 14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga, terdakwa II Fernando SImamora dan terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon sedang menggunakan Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu ;

- Bahwa berdasarkan informasi tersebut, saksi bersama rekannya saksi Adven Barus (keduanya adalah anggota Polres Tapanuli Tengah) menuju rumah tersebut ;

- Bahwa di tempat kejadian perkara, saksi bersama rekan-rekannya melakukan penangkapan terhadap terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora ;

- Bahwa pada saat itu terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora sedang berada di dalam rumah ;

- Bahwa saksi Adven Barus dan Kriznadi Zatmiko (keduanya anggota Polres Tapanuli Tengah) langsung masuk ke dalam rumah tersebut dan langsung menangkap para terdakwa ;

- Bahwa pada saat tertangkap, terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora sedang memegang barang bukti berupa 1 (satu) paket kecil

(11)

11

shabu-shabu yang dibungkus plastik tembus pandang, 1 (satu) buah pipet kaca dan 1 (satu) buah bong atau alat penghisap shabu-shabu yang terbuat dari botol ; - Bahwa setelah mengetahui petugas Kepolisian masuk, para terdakwa langsung

meletakkan barang bukti tersebut ke lantai ;

- Bahwa pada saat tertangkap, terdakwa dan temannya terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon sedang menggunakan shabu-shabu tersebut ;

- Bahwa pada saat ditanyakan asal barang bukti berupa shabu-shabu tersebut, terdakwa-terdakwa mengakui bahwa barang bukti berupa shabu-shabu tersebut diperoleh oleh terdakwa-terdakwa dari seseorang bernama Hendri Sihotang als. Iyen (DPO) ;

- Bahwa selanjutnya para terdakwa dan barang bukti dibawa ke Markas Polres Tapanuli Tengah untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut ;

- Bahwa terhadap tedakwa-terdakwa dilakukan pemeriksaan urine di Laboratorium RSU Dr. F.L.Tobing Sibolga ;

- Bahwa berdasarkan Hasil Pemeriksaan Narkoba Nomor : 047/PK/X/2014 tanggal 09 Oktober 2014 dari RSU Ferdinand Lumbantobing Sibolga dari RSU Ferdinand Lumbantobing Sibolga atas nama Fernando Simamora hasil pemeriksaan laboratorium tersebut diperoleh hasil bahwa terdakwa-terdakwa positif telah menggunakan Narkotika Golongan I ;

- Bahwa terdakwa-terdakwa tidak ada mendapat izin dari pihak yang berwenang untuk menggunakan shabu-shabu tersebut;

- Bahwa sebelumnya Terdakwa tidak pernah dihukum;

- Bahwa terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi ;

Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge) di dalam persidangan ;

Menimbang, bahwa Penuntut umum dalam persidangan telah mengajukan alat bukti Surat dan telah dibacakan di Persidangan berupa:

1. Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika Pusat Laboratorium Forensik Cabang Medan No.LAB : 7114/NNF/2014 tanggal 23 Oktober 2014 yang dibuat dan ditandatangani oleh ZULNI ERMA, dan DELIANA NAIBORHU, S.Si, Apt., dengan kesimpulan bahwa barang bukti milik tersangka atas nama AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan FERNANDO SIMAMORA adalah Positif Metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika

2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik tehadap Urine dari Rumah Sakit Umum Dr Ferdinand Lumbangtobing Nomor 046/PK/X/2014, tanggal 9 Oktober 2014

(12)

12

atas nama AHMAD FADLI TAMPUBOLON, dengan hasil pemeriksaan Positif Ampethamine;

3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik tehadap Urine dari Rumah Sakit Umum Dr Ferdinand Lumbangtobing Nomor 047/PK/X/2014, tanggal 9 Oktober 2014 atas nama FERNANDO SIMAMORA, dengan hasil pemeriksaan Positif Ampethamine;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai berikut: 1. 1 (satu) paket kecil shabu-shabu yang dibungkus plastik tembus pandang, 2. 1 (satu) buah pipet kaca dan

3. 1 (satu) buah bong atau alat penghisap shabu-shabu yang terbuat dari botol Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa benar terdakwa Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora ditangkap pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 WIB bertempat di Jalan Sutomo Nomor 14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga, terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora sedang menggunakan Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu ;

- Bahwa benar berdasarkan informasi tersebut, saksi bersama rekannya saksi Adven Barus (keduanya adalah anggota Polres Tapanuli Tengah) menuju rumah tersebut ;

- Bahwa benar di tempat kejadian perkara, saksi bersama rekan-rekannya melakukan penangkapan terhadap terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora ;

- Bahwa benar pada saat itu terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora sedang berada di dalam rumah ;

- Bahwa benar saksi Adven Barus dan Kriznadi Zatmiko (keduanya anggota Polres Tapanuli Tengah) langsung masuk ke dalam rumah tersebut dan langsung menangkap para terdakwa ;

- Bahwa benar pada saat tertangkap, terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora sedang memegang barang bukti berupa 1 (satu) paket kecil shabu-shabu yang dibungkus plastik tembus pandang, 1 (satu) buah pipet kaca dan 1 (satu) buah bong atau alat penghisap shabu-shabu yang terbuat dari botol ;

- Bahwa benar setelah mengetahui petugas Kepolisian masuk, para terdakwa langsung meletakkan barang bukti tersebut ke lantai ;

- Bahwa benar pada saat tertangkap, terdakwa dan temannya terdakwa II Fernando Simamora sedang menggunakan shabu-shabu tersebut ;

(13)

13

- Bahwa benar pada saat ditanyakan asal barang bukti berupa shabu-shabu tersebut, terdakwa-terdakwa mengakui bahwa barang bukti berupa shabu-shabu tersebut diperoleh oleh terdakwa-terdakwa dari seseorang bernama Hendri Sihotang als. Iyen (DPO) ;

- Bahwa benar selanjutnya para terdakwa dan barang bukti dibawa ke Markas Polres Tapanuli Tengah untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut ;

- Bahwa benar terhadap tedakwa-terdakwa dilakukan pemeriksaan urine di Laboratorium RSU Dr. F.L.Tobing Sibolga ;

- Bahwa benar berdasarkan Hasil Pemeriksaan Narkoba Nomor : 046/PK/X/2014 tanggal 09 Oktober 2014 dari RSU Ferdinand Lumbantobing Sibolga atas nama Ahmad Fadli Tampubolon hasil pemeriksaan laboratorium tersebut diperoleh hasil bahwa terdakwa-terdakwa positif telah menggunakan Narkotika Golongan I ;

- Bahwa benar terdakwa-terdakwa tidak ada mendapat izin dari pihak yang berwenang untuk menggunakan shabu-shabu tersebut ;

- Bahwa benar berdasarkan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik tehadap Urine dari Rumah Sakit Umum Dr Ferdinand Lumbangtobing Nomor 046/PK/X/2014, tanggal 9 Oktober 2014 atas nama AHMAD FADLI TAMPUBOLON, dengan hasil pemeriksaan Positif Ampethamine;

- Bahwa benar berdasarkan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik tehadap Urine dari Rumah Sakit Umum Dr Ferdinand Lumbangtobing Nomor 047/PK/X/2014, tanggal 9 Oktober 2014 atas nama FERNANDO SIMAMORA, dengan hasil pemeriksaan Positif Ampethamine;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa melakukan tindak pidana dengan Dakwaan Subsidaritas yaitu Primair melanggar Pasal 114 ayat (1) Jo Pasal 132 Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Subsidair melanggar Pasal 111 ayat (1) Jo Pasal 132 Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Lebih Subsidair melanggar Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum disusun dalam bentuk Dakwaan Subsidaritas, maka Majelis Hakim akan membuktikan Dakwaan Primair terlebih dahulu dan apabila unsur dalam Dakwaan Primair terpenuhi maka Dakwaan Subsidair tidak perlu dipertimbangkan lagi, selanjutnya apabila unsur dalam Dakwaan Primer tidak terbukti maka barulah dibuktikan Dakwaan Subsidair;

(14)

14

Menimbang, bahwa oleh karena Dakwaan Penuntut Umum berbentuk Subsidairitas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan Dakwaan Primair yaitu melanggar Pasal 114 ayat (1) Jo Pasal 132 Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :

1. Setiap Orang;

2. Tanpa hak atau Melawan hukum Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I;

3. Unsur Percobaan Atau Permufakatan Jahat;

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad.1. Setiap Orang

Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” menurut doktrin hukum pidana bukanlah unsur perbuatan pidana, akan tetapi sebagai unsur pasal, sehingga patut dipertimbangkan untuk menghindari terjadinya error in persona;

Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” dalam pasal ini mengarah kepada subjek hukum yaitu orang sebagai manusia (naturlijke person) sebagai pemangku hak dan kewajiban yang dapat diminta pertanggungjawaban atas perbuatan yang didakwakan kepada diri Terdakwa;

Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” mengarah kepada yang diduga sebagai pelaku tindak pidana;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas disimpulkan bahwa pengertian unsur “setiap orang” tidak dapat disamakan sebagai “pelaku tindak pidana” karena pengertian unsur “setiap orang” baru dapat beralih menjadi “pelaku tindak pidana” setelah Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa yang dimaksud sebagai setiap orang dalam perkara ini adalah Terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan Terdakwa FERNANDO SIMAMORA yang pada persidangan telah membenarkan identitasnya sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Penuntut Umum serta Saksi-Saksi telah pula membenarkan Para Terdakwa adalah orang yang dimaksud dalam surat dakwaan;

Menimbang, bahwa selama persidangan perkara ini, Majelis Hakim memandang Para Terdakwa adalah subjek hukum yang dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya karena Terdakwa tidak dalam keadaan kurang sempurna akalnya (verstandelijke vermogens) atau sakit jiwa (zakelijke storing der verstandelijke) sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 KUHPidana dan keadaan ini dapat disimpulkan karena Terdakwa dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya;

(15)

15

Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” bukanlah unsur yang dapat berdiri sendiri, sehingga untuk membuktikan Para Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan masih tergantung pada pembuktian unsur berikutnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka unsur “setiap orang” telah terpenuhi atas diri Para Terdakwa;

Ad.2. Tanpa Hak atau Melawan Hukum Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I:

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sebagai tanpa hak atau melawan hukum adalah perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh hukum atau undang-undang dengan ancaman hukuman akibat perbuatan tersebut bertentangan dengan adat istiadat, kebiasaan, tata kesusilaan, dan kesopanan yang hidup dalam masyarakat;

Menimbang, bahwa menurut Van Hattum sebagaimana dikutip P.A.F. Lamintang dalam bukunya “Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia” ada dua jenis melawan hukum, yaitu materiil dan formil (materielle wederrechtelijk en formele wederrechtelijk). Yang dimaksud melawan hukum formil adalah bahwa suatu perbuatan disebut melawan hukum apabila perbuatan tersebut memenuhi unsur dalam rumusan perundang-undangan (bentuk). Sedangkan melawan hukum materiil adalah perbuatan tersebut menurut hukum yang tertulis maupun tidak tertulis merupakan suatu perbuatan melawan hukum (akibat);

Menimbang, bahwa karena perbuatan pidana yang didakwakan kepada Terdakwa diatur dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, maka yang dimaksud dengan tanpa hak atau melawan hukum harus memperhatikan ketentuan dalam dalam Undang-Undang ini;

Menimbang, bahwa pasal 7 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, menyebutkan bahwa Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan secara khusus pasal 8 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 menyebutkan Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan (ayat 1), namun dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (ayat 2);

Menimbang, bahwa dengan demikian suatu perbuatan yang dilakukan dengan melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 7 jo pasal 8 UU No. 35 Tahun 2009 sebagaimana diuraikan di atas adalah tergolong perbuatan melawan hukum;

Menimbang, berdasarkan uraian di atas unsur “tanpa hak atau melawan hukum” memiliki maksud larangan bagi pihak (subjek hukum) yang tidak memiliki kewenangan untuk memiliki dan menguasai narkotika golongan I;

(16)

16

Menimbang, bahwa pada gilirannya Majelis Hakim akan memberikan pertimbangannya terhadap materi perbuatan Terdakwa terkait unsur menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan in casu telah dilakukan secara tanpa hak atau melawan hukum;

Menimbang, bahwa memperhatikan redaksional dari penempatan kata menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan menurut hemat Majelis adalah bersifat alternative dari perbuatan yang dilarang, sehingga secara yuridis keseluruhan perbuatan a quo tidak perlu dibuktikan dan terpenuhi menurut hukum, melainkan hanya dibuktikan salah satu diantaranya dan dengan terbuktinya salah satu sub unsur sebagai salah satu perbuatan yang dilarang dalam ketentuan Pasal 114 ayat (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menunjukan terbuktinya unsur tersebut diatas; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menghubungkan uraian di atas dengan fakta persidangan, bahwa Para Terdakwa ditangkap oleh petugas kepolisian pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 WIB bertempat di Jalan Sutomo Nomor 14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga, karena sedang menggunakan Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan, yang menyatakan bahwa terdakwa-terdakwa mengakui bahwa barang bukti berupa shabu-shabu tersebut diperoleh dari seseorang bernama Hendri Sihotang als. Iyen (DPO);

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan tidak ada saksi-saksi yang melihat bahwa narkotika jenis shabu-shabu yang ditemukan pada terdakwa tersebut akan dijual atau dibeli atau diterima oleh Para Terdakwa untuk dijual belikan kembali atau ditukarkan melainkan Para Terdakwa menyatakan narkotika jenis shabu-shabu tersebut akan dikonsumsi/dipakai sendiri, sehingga unsur tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I tidak terpenuhi atas perbuatan Para Terdakwa;

Menimbang, bahwa oleh karena unsur kedua tidak terpenuhi, maka unsur selanjutnya tidak dipertimbangkan lagi;

Menimbang, bahwa oleh karena unsur kedua dalam Dakwaan Primer tidak terpenuhi, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Para Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidanaa sebagaimana dalam dakwaan primer;

Menimbang, bahwa dengan demikian dakwaan primair tidak terbukti ada pada perbuatan Terdakwa dan oleh karenanya Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan primer;

(17)

17

Menimbang, bahwa oleh karena Surat Dakwaan Penuntut Umum disusun dalam bentuk subsidaritas, maka selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan subsidair;

Menimbang, bahwa unsur-unsur hukum (element van het delict) yang termuat dalam Pasal 111 Ayat (1) Jo Pasal 132 Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:

1. Setiap Orang;

2. Tanpa hak atau melawan hukum Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk Tanaman;

3. Unsur Percobaan Atau Permufakatan Jahat;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan unsur-unsur tersebut di atas sebagai berikut;

Ad.1. Setiap Orang

Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” menurut doktrin hukum pidana bukanlah unsur perbuatan pidana, akan tetapi sebagai unsur pasal, sehingga patut dipertimbangkan untuk menghindari terjadinya error in persona;

Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” dalam pasal ini mengarah kepada subjek hukum yaitu orang sebagai manusia (naturlijke person) sebagai pemangku hak dan kewajiban yang dapat diminta pertanggungjawaban atas perbuatan yang didakwakan kepada diri Terdakwa;

Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” mengarah kepada yang diduga sebagai pelaku tindak pidana;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas disimpulkan bahwa pengertian unsur “setiap orang” tidak dapat disamakan sebagai “pelaku tindak pidana” karena pengertian unsur “setiap orang” baru dapat beralih menjadi “pelaku tindak pidana” setelah Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa yang dimaksud sebagai setiap orang dalam perkara ini adalah Terdakwa AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan Terdakwa FERNANDO SIMAMORA yang pada persidangan telah membenarkan identitasnya sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Penuntut Umum serta Saksi-Saksi telah pula membenarkan Para Terdakwa adalah orang yang dimaksud dalam surat dakwaan;

Menimbang, bahwa selama persidangan perkara ini, Majelis Hakim memandang Para Terdakwa adalah subjek hukum yang dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya karena Terdakwa tidak dalam keadaan kurang sempurna akalnya (verstandelijke vermogens) atau sakit jiwa (zakelijke storing der verstandelijke) sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 KUHPidana dan

(18)

18

keadaan ini dapat disimpulkan karena Terdakwa dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya;

Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” bukanlah unsur yang dapat berdiri sendiri, sehingga untuk membuktikan Para Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan masih tergantung pada pembuktian unsur berikutnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka unsur “setiap orang” telah terpenuhi atas diri Para Terdakwa;

Ad.2. Tanpa Hak atau Melawan Hukum Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk Tanaman;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sebagai tanpa hak atau melawan hukum adalah perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh hukum atau undang-undang dengan ancaman hukuman akibat perbuatan tersebut bertentangan dengan adat istiadat, kebiasaan, tata kesusilaan, dan kesopanan yang hidup dalam masyarakat;

Menimbang, bahwa menurut Van Hattum sebagaimana dikutip P.A.F. Lamintang dalam bukunya “Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia” ada dua jenis melawan hukum, yaitu materiil dan formil (materielle wederrechtelijk en formele wederrechtelijk). Yang dimaksud melawan hukum formil adalah bahwa suatu perbuatan disebut melawan hukum apabila perbuatan tersebut memenuhi unsur dalam rumusan perundang-undangan (bentuk). Sedangkan melawan hukum materiil adalah perbuatan tersebut menurut hukum yang tertulis maupun tidak tertulis merupakan suatu perbuatan melawan hukum (akibat);

Menimbang, bahwa karena perbuatan pidana yang didakwakan kepada Terdakwa diatur dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, maka yang dimaksud dengan tanpa hak atau melawan hukum harus memperhatikan ketentuan dalam dalam Undang-Undang ini;

Menimbang, bahwa pasal 7 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, menyebutkan bahwa Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan secara khusus pasal 8 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 menyebutkan Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan (ayat 1), namun dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (ayat 2);

Menimbang, bahwa dengan demikian suatu perbuatan yang dilakukan dengan melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 7 jo pasal 8 UU No. 35 Tahun 2009 sebagaimana diuraikan di atas adalah tergolong perbuatan melawan hukum;

(19)

19

Menimbang, berdasarkan uraian di atas unsur “tanpa hak atau melawan hukum” memiliki maksud larangan bagi pihak (subjek hukum) yang tidak memiliki kewenangan untuk memiliki dan menguasai narkotika golongan I dalam bentuk tanamana ;

Menimbang, bahwa pada gilirannya Majelis Hakim akan memberikan pertimbangannya terhadap materi perbuatan Terdakwa terkait unsur menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika golongan I dalam bentuk tanaman in casu telah dilakukan secara tanpa hak atau melawan hukum;

Menimbang, bahwa memperhatikan redaksional dari penempatan kata menawarkan untuk menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan menurut hemat Majelis adalah bersifat alternative dari perbuatan yang dilarang, sehingga secara yuridis keseluruhan perbuatan a quo tidak perlu dibuktikan dan terpenuhi menurut hukum, melainkan hanya dibuktikan salah satu diantaranya dan dengan terbuktinya salah satu sub unsur sebagai salah satu perbuatan yang dilarang dalam ketentuan Pasal 111 ayat (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menunjukan terbuktinya unsur tersebut diatas;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan unsur ini, maka selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan berdasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum di persidangan, yang menyatakan bahwa Para Terdakwa ditangkap oleh petugas kepolisian pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 WIB bertempat di Jalan Sutomo Nomor 14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga, karena sedang menggunakan Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu;

Menimbang, berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan para Terdakwa, dimana pada saat petugas kepolisian melakukan penangkapan terhadap terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora, ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) paket kecil shabu-shabu yang dibungkus plastik tembus pandang, 1 (satu) buah pipet kaca dan 1 (satu) buah bong atau alat penghisap shabu-shabu yang terbuat dari botol ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan dihubungkan dengan keterangan Terdakwa diperoleh fakta bahwa dari saksi-saksi tidak ada yang dapat membuktikan bahwa pada diri Para Terdakwa ditemukan barang bukti “Narkotika Golongan I Dalam Bentuk Tanaman”, melainkan yang ditemukan pada diri Para Terdakwa adalah Narkotika Golongan I Bukan Tanaman, yaitu shabu-shabu, dengan demikian karena tidak bisa dibuktikan barang bukti “Narkotika Golongan I Dalam Bentuk Tanaman” ditemukan pada Para Terdakwa maka unsur kedua dalam dalam dakwaan ini tidak terpenuhi;

Menimbang, bahwa oleh karena unsur kedua tidak terpenuhi, maka unsur selanjutnya tidak dipertimbangkan lagi;

(20)

20

Menimbang, bahwa oleh karena unsur kedua dalam Dakwaan Subsider tidak terpenuhi, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Para Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Subsider;

Menimbang, bahwa dengan demikian dakwaan Subsider tidak terbukti ada pada perbuatan Terdakwa dan oleh karenanya Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan Subsider;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan subsidair tidak terbukti maka selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan Lebih Subsidair Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP dengan unsur-unsur sebagai berikut;

1. Setiap Penyalah guna:

2. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri;

3. Yang Melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan tindak pidana itu;

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa unsur setiap Penyalah guna adalah sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 angka 15 yaitu setiap orang yang menggunakan Narkotika tanpa Hak Melawan hukum;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dihubungkan dengan keterangan Para Terdakwa dan setelah mengidentifikasi identitas para Terdakwa dipersidangan sebagaimana yang termuat dalam surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum bahwa yang dimaksud dengan setiap Penyalahguna adalah AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan FERNANDO SIMAMORA yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum sebagai Para terdakwa dalam perkara ini dan selama persidangan perkara ini menurut pengamatan Majelis Hakim terdakwa menunjukkan sikap mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya yang didakwakan kepadanya, Para terdakwa dapat berkomunikasi dengan baik menjawab semua pertanyaan dan menanggapi semua keterangan para saksi dengan baik, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa Para Terdakwa dalam keadaan sehat secara jasmani maupun rohani;

Menimbang, bahwa terdakwa tidak dapat menunjukkan surat sah kepemilikan Narkotika jenis shabu-shabu berdasarkan ketentuan Undang-undang Narkotika, karena berdasarkan pasal 7 Undang-undang Narkotika, Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan dalam pasal 8 ayat (2) Undang-undang Narkotika diatur bahwa dalam jumlah terbatas. Narkotika Golongan I dapat digunakan untuk

(21)

21

kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas maka disimpulkan bahwa perbuatan terdakwa menyalahgunakan narkotika tanpa izin dari pejabat yang berwenang merupakan suatu pelanggaran hukum;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbang-pertimbangan tersebut diatas maka Mejelis Hakim berpendapat bahwa unsur “Setiap Penyalahguna” terpenuhi;

Ad.2. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri;

Menimbang, bahwa yang dimaksud Narkotika Golongan I berdasakan Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan dibenarkan oleh terdakwa serta dihubungkan dengan barang bukti dalam perkara ini, diperoleh fakta terdakwa Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora ditangkap pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 WIB bertempat di Jalan Sutomo Nomor 14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga, terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora sedang menggunakan Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu;

Menimbang, bahwa pada saat petugas kepolsian melakukan penangkapan terhadap terdakwa I AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan terdakwa II FERNANDO SIMAMORA sedang menggunakan narkotika jenis shabu-shabu tersebut, dan ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) paket kecil shabu-shabu yang dibungkus plastik tembus pandang, 1 (satu) buah pipet kaca dan 1 (satu) buah bong atau alat penghisap shabu-shabu yang terbuat dari botol;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan, yang menyatakan bahwa terdakwa-terdakwa mengakui bahwa barang bukti berupa shabu-shabu tersebut diperoleh dari seseorang bernama Hendri Sihotang als. Iyen (DPO) berdasarkan pengakuan Para Terdakwa, bahwa narkotika jenis shabu tersebut dipergunakan/dikonsumsi oleh Para Terdakwa sendiri;

Menimbang, bahwa pada saat penangkapan Para Terdakwa ditemukan barang buktii berupa 1 (satu) paket kecil shabu-shabu yang dibungkus plastik tembus pandang, 1 (satu) buah pipet kaca dan 1 (satu) buah bong atau alat penghisap shabu-shabu yang terbuat dari botol, dan berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika Pusat Laboratorium Forensik Cabang Medan No.LAB : 7114/NNF/2014 tanggal 23 Oktober 2014 yang dibuat dan ditandatangani oleh ZULNI ERMA, dan DELIANA NAIBORHU, S.Si, Apt., dengan kesimpulan bahwa barang bukti milik tersangka atas nama AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan FERNANDO SIMAMORA adalah Positif Metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I nomor urut

(22)

22

61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat berupa Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik tehadap Urine dari Rumah Sakit Umum Dr Ferdinand Lumbangtobing Nomor 046/PK/X/2014, tanggal 9 Oktober 2014 atas nama AHMAD FADLI TAMPUBOLON, dengan hasil pemeriksaan Positif Ampethamine dan surat Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik tehadap Urine dari Rumah Sakit Umum Dr Ferdinand Lumbangtobing Nomor 047/PK/X/2014, tanggal 9 Oktober 2014 atas nama FERNANDO SIMAMORA, dengan hasil pemeriksaan Positif Ampethamine;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbang-pertimbangan tersebut diatas maka Mejelis Hakim berpendapat bahwa unsur “Narkotika Golongan I Bagi Diri Sendiri” terpenuhi;

Ad.3 Yang Melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan tindak pidana itu;

Menimbang, bahwa unsur ini mengandung pengertian alternatif, maka Majelis Hakim berpendapat apabila salah satu sub unsur telah terpenuhi oleh perbuatan terdakwa maka unsur ketiga telah terpenuhi pula ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan yang diperoleh dari keterangan saksi dan keterangan Terdakwa, yang menyatakan bahwa terdakwa Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora ditangkap pada hari Minggu tanggal 05 Oktober 2014 sekira pukul 01.30 WIB bertempat di Jalan Sutomo Nomor 14 Kelurahan Simare-mare Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga, terdakwa I Ahmad Fadli Tampubolon dan terdakwa II Fernando Simamora sedang menggunakan Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu;

Menimbang, bahwa pada saat petugas kepolsian melakukan penangkapan terhadap terdakwa I AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan terdakwa II FERNANDO SIMAMORA sedang menggunakan narkotika jenis shabu-shabu tersebut, dan ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) paket kecil shabu-shabu yang dibungkus plastik tembus pandang, 1 (satu) buah pipet kaca dan 1 (satu) buah bong atau alat penghisap shabu-shabu yang terbuat dari botol;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa Para Terdakwa turut serta dalam menyalahgunakan Narkotika jenis shabu-shabu tersebut, dengan demikian unsur “Yang Melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan tindak pidana itu” telah terpenuhi dari perbuatan Terdakwa;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam Dakwaan Lebih Subsidair;

(23)

23

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut:

1 (satu) paket kecil shabu-shabu yang dibungkus plastik tembus pandang, 1 (satu) buah pipet kaca dan 1 (satu) buah bong atau alat penghisap shabu-shabu yang terbuat dari botol yang merupakan barang-barang yang telah dimiliki Terdakwa secara tanpa hak melakukan tindak pidana Narkotika, maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dirampas untuk dimusnahkan;

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan:

- Perbuatan Para Terdakwa bertentangan dengan program pemerintah dalam pemberantasan peredaran narkotika;

Keadaan yang meringankan:

- Para Terdakwa bersikap sopan di persidangan

- Para Terdakwa mengaku terus terang sehingga tidak mempersulit jalannya persidangan dan menyesali perbuatannya;

- Para Terdakwa belum pernah dipidana;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;

Memperhatikan, Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, ketentuan Pasal 193 Ayat (1)

(24)

24

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa I AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan Terdakwa II FERNANDO SIMAMORA tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Primair dan Subsidair Penuntut Umum ;

2. Membebaskan Terdakwa Terdakwa I AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan Terdakwa II FERNANDO SIMAMORA dari Dakwaan Primair dan Subsidair tersebut diatas ;

3. Menyatakan Terdakwa I AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan Terdakwa II FERNANDO SIMAMORA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa Hak Menyalahgunakan Narkotika Golongan I Jenis Shabu Bagi Diri Sendiri”;

4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa I AHMAD FADLI TAMPUBOLON dan Terdakwa II FERNANDO SIMAMORA oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan ;

5. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Para Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan tersebut;

6. Menetapkan Para Terdakwa tetap ditahan; 7. Menetapkan barang bukti berupa :

- 1 (satu) paket kecil shabu-shabu yang dibungkus plastik tembus pandang dengan berat kotor shabu-shabu seberat 0,1 (nol koma satu) gram ;

- 1 (satu) buah pipet kaca;

- 1 (satu) buah bong atau alat penghisap shabu-shabu yang terbuat dari botol Dimusnahkan

8. Membebankan kepada Para Terdakwa membayar biaya perkara masing-masing sejumlah Rp.5.000,- (lima ribu rupiah)

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sibolga pada hari Selasa tanggal 27 Januari 2015 oleh OBAJA D. J. H. SITORUS, S.H., sebagai Hakim Ketua, MAROLOP WINNER P. BAKARA, S.H., dan BOB SADIWIJAYA, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga, oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh K. SEMBIRING, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan NegerI Sibolga serta dihadiri oleh NELSON VICTOR, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa.

(25)

25

MAROLOP WINNER P. BAKARA, S.H. OBAJA D. J. H. SITORUS, S.H.

BOB SADIWIJAYA, S.H., M.H.

Panitera Pengganti,

Referensi

Dokumen terkait

penampilan produk bisa dilihat dari tanpak rasa, bau, dan bentuk dari produk. 8) Kesan Kualitas (perceived quality), sering dibilang merupakan hasil dari

Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah : (1) Memperoleh pemahaman dari unsur-unsur kebudayaan universal masyarakat Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang,

Penelitian ini dilakukan di 3 stasiun pengolahan kelapa sawit yaitu di stasiun loading ramp, stasiun rebusan dan stasiun klarifikasi, dimana ketiga stasiun ini sangat rentan

Grafik 3 di atas terlihat batang untuk kategori baik adalah yang paling tinggi, yaitu pada angka 85,71%. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam berbicara

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya peningkatan jumlah nasabah dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Adanya kenaikan jumlah nasabah pada tiap tahunnya disebabkan

Variabel terikat: Perubahan Keluhan Seksual Fisik dan Psikologis Quasy Eksperime dengan rancang bangun Pre- Post Test Only With Control Group Design Permasalahan

[r]

[r]