• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden 1. Response Rate - ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERLUASAN MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN INDOSAT OOREDOO - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden 1. Response Rate - ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERLUASAN MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN INDOSAT OOREDOO - repository perpustakaan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Responden

1. Response Rate

Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara membagikan kuesioner

dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling

kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang

menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

Tabel 4.1 Perincian Response Rate terhadap Kuesioner

No Keterangan Jumlah Dalam (%)

1 Kuesioner yang dibagi 110 100

2 Kuesioner yang tidak kembali - -

3 Kuesioner yang tidak layak untuk dianalisis - -

4 Response Rate 110 100

Sumber : Lampiran 1

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diperoleh gambaran bahwa dari 110

kuesioner yang dibagikan kepada responden semua kuesioner layak untuk

dianalisis (Response Rate) yaitu sebanyak 110 kuesioner (100%). Peneliti

membagikan kuesioner dengan cara mendatangi pengguna kartu Indosat

Ooredoo secara langsung ke semua Fakultas-fakultas yang ada di

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Untuk mengurangi kemungkinan

kuesioner yang dibagikan tidak hilang atau rusak, maka peneliti menunggu

responden yang sedang mengisi kuesioner tersebut hingga responden

(2)

2. Karakteristik Responden

Karakteristik dari 110 responden yang berpartisipasi dalam penelitian

ini dapat dideskripsikan berdasarkan fakultas, jenis kelamin, umur, uang

saku, lama pemakaian kartu Indosat Ooredoo dan pembelian pulsa (bulan).

Deskripsi karakteristik responden disajikan secara lengkap pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Fakultas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Berdasarkan perhitungan data responden dilihat dari segi Fakultas

menyimpulkan bahwa program studi FKIP merupakan yang paling

mendominasi dibandingkan Fakultas lainnya yaitu dengan jumlah

responden sebanyak 35 responden (31,8%), kemudian diurutan kedua

Fakultas Ekonomi dan Bisnis yaitu sebanyak 20 responden (18,2), diurutan

ketiha Fakultas FIKES yaitu sebanyak 14 responden (12,7%), selanjutnya

(3)

sebanyak 9 responden (8,2%), Fakultas Fsikologi sebanyak sebanyak 5

responden (4,5%), Fakultas Hukum sebanyak 4 responden (3,6%),

Fakultas PAI, Fakultas Pertanian dan Kedokteran sebanyak 3 responden

(2,7%), dan yang terakhir Fakultas Sastra 2 responden (1,8%).

Tabel 4.3

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Berdasarkan perhitungan data responden menurut jenis kelamin, disini

terlihat yang lebih mendominasi adalah responden berjenis kelamin

perempuan yaitu sebanyak 63 responden (57,3%) dan sisanya responden

berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 47 responden (42,7%).

Tabel 4.4

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Berdasarkan perhitungan data responden menurut umur, disini terlihat

yang lebih mendominasi adalah usia di kisaran 21-25 tahun yaitu sebanyak

(4)

sebanyak 11 responden (10%), dan sisanya pada kisaran 26-30 tahun yaitu

Berdasarkan perhitungan data responden dilihat dari segi uang saku

perbulan menyimpulkan bahwa uang saku perbulan dengan nominal Rp.

550.000 – Rp. 1.000.000 merupakan yang paling mendominasi

diandingkan uang saku yang diterima mahasiswa lainnya yaitu sebanyak

67 responden (60,9%), kemudian diurutan kedua yaitu uang saku

mahasiswa sebesar < Rp. 50.0000 yaitu 22 responden (20%), diurutan

ketiga yaitu uang saku mahasiswa sebesar Rp. 1.050.000 – Rp. 1.500.000

dan sisanya uang saku sebesar Rp 1.550.000 – Rp. 2.000.000 dan

uangsaku sebanyak > Rp. 2.000.000 masing masing yaitu 5 responden

(5)

Tabel 4.6 Lama Pemakaian

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Berdasarkan perhitungan data responden berdasarkan lama pemakaian

kartu Indosat Ooredoo, disini terlihat bahwa yang lebih mendominasi

adalah responden yang menggunakan kartu Indosat Ooredoo < 1 bulan

yaitu sebanyak 72 responden (65,5%), selanjutnya diposisi kedua adalah

yang menggunakan kartu Indosat Ooredoo selama 2 bulai yaitu sebanyak

22 responden (20%), diposisi ketiga adalah yang menggunakan kartu

Indosat Ooredoo selama 3 bulan yaitu sebanyak 10 responden (9,1%) dan

diposisi keempat adalah yang menggunakan kartu Indosat Ooredoo selama

> 3 bulan yaitu sebanyak 6 responden (5,5%).

Tabel 4.7 Pembelian Pulsa

Frequency Percent Valid Percent

(6)

Berdasarkan perhitungan data responden menurut pembelian pulsa

Indosat Ooredoo, disini terlihat bahwa yang lebih mendominasi adalah

responden yang mengeluarkan biaya untuk pembelian pulsa sebesar

Rp.50.000 - Rp.100.000 yaitu sebanyak 64 responden (58,2%), selanjutnya

diposisi kedua adalah responden yang mengeluarkan biaya untuk

pembelian pulsa sebesar < Rp.50.000 yaitu sebanyak 30 responden

(27,3%), selanjutnya diposisi ketiga adalah responden yang mengeluarkan

biaya untuk pembelian pulsa sebesar Rp.100.000 - Rp.150.000 yaitu

sebanyak 9 responden (8,2%), dan selanjutnya diposisi keempt adalah

responden yang mengeluarkan biaya untuk pembelian pulsa sebesar

>Rp.150.000 yaitu sebanyak 7 responden (6,4%).

B. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur itu mampu mengukur apa saja yang ingin diukur. Kuesioner

sebagai alat ukur harus diuji validitasnya. Kuesioner yang tidak valid akan

berakibat pada hasil pengukuran yang tidak tepat. Semakin tinggi validitas

alat ukur, maka semakin tepat alat ukur itu digunakan. Perhitungan

(7)

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas

Item

pertanyaan

t

hitung

t

tabel

Signifkansi Keterangan

pernyataan pada setiap variabel menunjukkan hasil yang signifikan dengan

nilai signifikan kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap

variabel memiliki indikator pernyataan yang valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur tingkat

keandalan kuesioner. Semakin tinggi reliabilitas, maka semakin tinggi

(8)

dapat menggunakan tabel kriteria indeks koefisien reliabilitas sebagai

berikut.

Tabel 4.9

Indeks Koefisien Reliabilitas

No Interval Kriteria

1 <0,200 Sangat lemah

2 0,200 – 0,399 Rendah

3 0,400 – 0,599 Cukup Tinggi

4 0,600 – 0,799 Tinggi

5 0,800 – 1,000 Sangat tinggi

Sumber : Lampiran (Arikunto, 1997)

Hasil analisis reliabilitas citra merek, perluasan merek, kualitas

produk dan keputusan pembelian yang telah diuji dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Citra Merek 0,606 Tinggi

Perluasan Merek 0,641 Tinggi

Kualitas Produk 0,714 Tinggi

Keputusan Pembelian 0,820 Sangat Tinggi

Sumber : Lampiran 4

Tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa variabel citra merek

memiliki indeks koefisien reliabilitas yang tinggi yaitu sebesar 0,606,

variabel perluasan merek memiliki indeks koefisien reliabilitas yang tinggi

yaitu sebesar 0,641, variabel kualitas produk memiliki indeks koefisien

reliabilitas yang tinggi yaitu sebesar 0,714 dan variabel keputusan

pembelian memiliki indeks koefisien reliabilitas yang sangat tinggi sebesar

yaitu sebesar 0,798. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kuisioner dalam

(9)

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel pengganggu atau residualnya memiliki distribusi

yang normal atau tidak. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat pada

bentuk distribusi data melalui analisis grafik, yaitu pada histogram maupun

normal probability plot (Ghozali, 2013).

Pada histogram, data dikatakan memiliki distribusi yang normal jika

data tersebut berbentuk seperti lonceng. Sedangkan pada normal

probability plot, data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik di

sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

Gambar 4.1 Uji Normalitas

Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan gambar histogram 4.1 diatas dapat dilihat bahwa hasil

perhitungan data penelitian tersebut berbentuk seperti lonceng, maka dapat

(10)

Gambar 4.2 Uji Normalitas

Sumber : Lampiran 5

Dari gambar grafik 4.2 di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan

data penelitian memiliki penyebaran dan distribusi yang normal karena

data memusat pada nilai rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak

digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi

normal.

2. Uji Multikolinieritas

Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus

terbebas dari gejala multikolinieritas, gejala ini ditunjukan dengan korelasi

antar variabel independen. Pengujian dalam uji multikolinieritas dapat

dikatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas jika nilai tolerance > 0,10

dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10 maka tidak terjadi, hal ini

(11)

Tabel 4.11

Berdasarkan tabel di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala

multikolinieritas, karena data di atas menunjukan bahwa citra merek

memiliki nilai tolerance 0,474 > 0,10 dan nilai VIF 2.108 < 10, variabel

perluasan merekmemiliki nilai tolerance 0,427 > 0,10 dan nilai VIF 2.340

< 10 dan variabel kualitas produk memiliki nilai tolerance 0,420 > 0,10

dan nilai VIF 2,379 < 10. Keadaan seperti itu dapat dikatakan bahwa data

tersebut telah lolos uji.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan variance atau tidak dari residual pada

satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya, apabila pengamatan tetap

disebut homokedastisitas dan jika pengamatan berbeda disebut

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

(12)

data dapat menghasilkan asumsi yang baik. Adapun uji heteroskedatisitas

ini akan dilakukan melalui pengujian scatter plot atau grafik sebar, sebagai

berikut:

Gambar 4.3 Scatter Plot (Uji Heteroskedatisitas)

Sumber : Lampiran 5

Pada gambar di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. Dengan

demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak ada

gejala heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

D. Analisis Data

1. Analisis Regresi Berganda

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi

berganda, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas

terhadap variabel terikat. Berikut ini merupakan hasil analisis regresi

(13)

Tabel 4.12

Persamaan Regresi Berganda dan Uji t

Coefficientsa

Berdasarkan tabel 4.12 diatas maka dapat dibuat persamaan regresi

berganda sebagai berikut:

Persamaan regresi tersebut diatas dapat dijabarkan sebagai berikut:

α = Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas dapat

diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar -0,239

(14)

kualitas produk bernilai nol maka nilai keputusan pemilihan adalah

-0,239 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

β1 = Nilai variabel citra merek 0,062 menunjukkan bahwa jika variabel

citra merekmeningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan

pemilihan sebesar 0,062 satuan, dengan catatan variabel lain

dianggap konstan.

β2 = Nilai variabel perluasan merek 0,180 menunjukkan bahwa jika

variabel perluasan merek meningkat 1 satuan maka akan

meningkatkan keputusan pemilihan sebesar 0,180 satuan, dengan

catatan variabel lain dianggap konstan.

β3 = Nilai variabel kualitas produk0,852 menunjukkan bahwa jika variabel

kualitas produk meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan

keputusan pemilihan sebesar 0,852 satuan, dengan catatan variabel

lain dianggap konstan.

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Determinasi (R2)

Uji Koefesien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya

pengaruh variabel citra merek, perluasan merek dan kualitas produk

terhadap keputusan pembelian. Uji ini dapat dilakukan melalui

(15)

Tabel 4.13 Persamaan Determinasi R2

a. Predictors: (Constant), RATA2KPR, RATA2CM, RATA2PM

b. Dependent Variable: RATA2KP

Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan tabel 4.13 di atas maka dapat diambil sebuah

kesimpulan bahwasanya penelitian ini memiliki nilai adjusted R²

(adjusted R Squared) sebesar 0,756. Nilai tersebut dapat digunakan

untuk melihat besarnya pengaruh variabel citra merek, perluasan merek

dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian dengan menghitung

koefesien determinasi, sebagai berikut:

KD = 0,756 x 100 =75,6%

Koefesien determinasi tersebut memiliki arti bahwa pengaruh

variabel independen (secara keseluruhan) terhadap variabel dependen

adalah sebesar 75,6%. Sisanya sebesar 24,4% dipengaruhi faktor lain

selain dalam penelitian ini.

.

b. Uji t (Parsial)

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari setiap variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial, maka dapat

dilakukan melalui Uji t. Untuk t tabel bisa dihitung pada tabel t-test,

(16)

n-k, dimana n adalah jumlah data, 110 - 4 = 106) sehingga diperoleh

nilai ttabel sebesar 1.98260.

1) Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa variabel citra merek

memiliki nilai derajat probabilitas signifikansi atau p-value 0,449 >

0,05 artinya tidak signifikan, sedangkan thitung < ttabel, (0,760 <

1.98260) maka Ha ditolak atau Ho diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa koefisien citra merek secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan

demikian hipotesis pertama ditolak.

Gambar 4.4 Kurva Penerimaan Hipotesis Pertama

2) Pengaruh Perluasan Merekterhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa variabel perluasan

merek memiliki nilai p-value 0,028 < 0,05 artinya signifikan,

sedangkan thitung > ttabel (2,231 > 1,98260) maka Ha diterima dan Ho

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien perluasan

Daerah Penerimaan Hipotesis

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan

Ho

1.98260 0

(17)

merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian dengan demikian hipotesis kedua diterima.

Gambar 4.5 Kurva Penerimaan Hipotesis Kedua

3) Pengaruh Kualitas Produkterhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa variabel kualitas

produk memiliki nilai p-value 0,000 < 0,05 artinya signifikan,

sedangkan thitung > ttabel (9,774 > 1,98260) maka Ha diterima dan Ho

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien kualitas produk

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

dengan demikian hipotesis ketiga diterima.

Gambar 4.6 Kurva Penerimaan Hipotesis Ketiga

(18)

c. Uji F (Simultan)

Untuk menguji pengaruh variabel independen (citra merek,

perluasan merek dan kualitas produk) terhadap variabel dependen

(keputusan pembelian) kartu Indosat Ooredoo secara bersama-sama

digunakan Uji F yang diperoleh dari analisis regresi berganda sebagai

berikut. Pada uji ini berlaku kriteria sebagai berikut :

1) Jika nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika

nilai Fhitung ≤ nilai Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2) Apabila nilai derajat probabilitas signifikansi atau p value < 0,05

atau 5%, maka hipotesis dapat diterima, sebaliknya apabila nilai p

value > 0,05 maka hipotesis akan ditolak.

Tabel 4.14

a. Predictors: (Constant), RATA2KPR, RATA2CM, RATA2PM

b. Dependent Variable: RATA2KP

diketahui sebesar 113.653 sedangkan Ftabel sebesar 2,69. Sehingga

(19)

sebesar 0,000 berada dibawah 0,05 yang menunjukkan bahwa citra

merek, perluasan merek dan kualitas produk secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian,

sehingga hipotesis diterima. Dengan demikian hipotesis keempat

diterima.

Gambar 4.7 Kurva Penerimaan Hipotesis Keempat

Daerah Penolakan Ho

Daerah

Penerimaan Hprotesis

113,653 2,69

E. Pembahasan

1. Pengaruh Citra Merek, Perluasan Merek dan Kualitas Produk secara

simultan terhadap Keputusan Pembelian

Citra merek, persepsi merek dan kualitas produk secara simultan atau

bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian kartu Indosat Ooredoo di Universitas Muhammadiyah

Purwokerto dengan pengujian hipotesisnya yang menunjukkan nilai Fhitung

> Ftabel yaitu 113,653 > 2,69 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih

kecil dari 0,05 yang berarti pengujian hipotesis diterima. Secara parsial

(20)

keputusan pembelian. Sedangkan perluasan merek dan kualitas produk

secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian. Berdasarkan hasil uji R2 diperoleh nilai Adjusted R Square

sebesar 0,756 (75,6%), ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian kartu

Indosat Ooredoo di Universitas Muhammadiyah Purwokerto 75,6%

dipengaruhi oleh variabel perluasan merek dan kualitas produkdan sisanya

sebesar 24,4 % dipengaruhi faktor lain selain dalam penelitian ini.

2. Pengaruh Citra Mereksecara parsial terhadap Keputusan Pembelian

Secara parsial citra merek tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian kartu Indosat Ooredoo di Universitas

Muhammadiyah Purwokerto, ditunjukkan dengan pengujian hipotesisnya

yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,449 lebih besar dari 0,05

yang berarti hipotesis pertama ditolak.

3. Pengaruh Perluasan Merek secara parsial terhadap Keputusan

Pembelian

Secara parsial perluasan merek memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian kartu Indosat Ooredoo di Universitas

Muhammadiyah Purwokerto, ditunjukkan dengan pengujian hipotesisnya

yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,028 lebih kecil dari 0,05

(21)

4. Pengaruh Kualitas Produk secara parsial terhadap Keputusan

Pembelian

Secara parsial kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian kartu Indosat Ooredoo di Universitas

Muhammadiyah Purwokerto, ditunjukkan dengan pengujian hipotesisnya

yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05

yang berarti hipotesis ketiga diterima.

Dengan melihat hasil penelitian diatas dapat dikatakan bahwa

penelitian ini memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan

penelitian-penelitian tersebut, hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian

hipotesis. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu diperoleh nilai

Fhitung sebesar 113,653 dan nilai (R2) sebesar 75,6% lebih besar dibandingkan

dengan penelitian yang dilakukan oleh:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ervando (2014) yang meneliti tentang

pengaruh citra merek dan perluasan merek terhadap keputusan pembelian

Kopiko White Coffee yang menyimpulkan bahwa dengan menggunakan

metode purposive sampling memperoleh hasil bahwa. Citra merek dan

perluasan merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

Kopiko White Coffee. Artinya setiap kenaikan variabel citra merek dan

perluasan merek akan menyebabkan kenaikan pada variabel keputusan

pembelian Kopiko White Coffee. Hasil pengujian hipotesis dalam

penelitian ini yaitu diperoleh nilai Fhitung sebesar 67,569 dan nilai (R2)

(22)

2. Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2013)

Penelitian dengan judul “Pengaruh Perluasan Merek dan Kualitas Produk

terhadap Keputusan Pembelian sampo Dove di Semarang”. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode accidental sampling

menyimpulkan bahwa variabel perluasan merek memiliki pengaruh yang

signifikan (parsial) terhadap keputusan pembelian sampo Dove di

Semarang sebesar 17,5%. Variabel kualitas produk juga memiliki

pengaruh signifikan (parsial) terhadap keputusan pembelian sampo Dove

di Semarang sebesar 31,3%. Variabel perluasan merek dan kualitas produk

memiliki pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan

Gambar

Tabel 4.1  Perincian Response Rate terhadap Kuesioner
Tabel 4.2 Fakultas
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas
Tabel 4.9 Indeks Koefisien Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana proses komunikasi terapeutik antara konselor dengan klien, bagaimana teknik komunikasi terapeutik digunakan dalam

normatif” yang berarti jenis penelitian yang fokus kajiannya menitikberatkan pada asas-asas hukum dan kaidah-kaidah hukum yang terdapat dalam berbagai ketentuan

Model ARIMA merupakan model statistik yang menganalisis sifat- sifat dari data runtun waktu berdasar data-data yang telah ada sebelumnya, sehingga didapat persamaan model yang

Salah satu cara yang dapat berpengaruh kuat terhadap perubahan perilaku kurang disiplin akan tata tertib sekolah adalah dengan tindakan punishment dalam bentuk

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode geomagnetik yang didasarkan pada variasi intensitas medan magnet batuan yang mengandung mineral magnetik di

9 Cukup Enak Kasar Cocok Tidak Menarik Sesuai ONLINE Sesuai dengan produk 10 Enak Sekali Lembut Cocok Menarik Sesuai Personal Selling Sesuai dengan produk 11 Enak

Teknik analisis data yang digunakan Cochran Q- Test untuk mengetahui alasan-alasan mahasiswa Kampus 1 Universitas Sanata Dhrarma menggunakan jasa laundry and dry cleaningd. Hasil

Perlu dilakukan analisis untuk mengetahui jumlah parasetamol dan ibuprofen dalam sampel dan kesesuaian dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia