• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan prestasi belajar IPA dengan menerapkan metode eksperimen berbasis konstruktivisme pada siswa kelas III B SD Kanisius Sengkan semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan prestasi belajar IPA dengan menerapkan metode eksperimen berbasis konstruktivisme pada siswa kelas III B SD Kanisius Sengkan semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

Peningkatan Prestasi Belajar IPA

dengan Menerapkan Metode Eksperimen Berbasis Konstruktivisme pada Siswa Kelas III B SD Kanisius Sengkan Semester Ganjil

Tahun Ajaran 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh: Agustina Tensianingrum

NIM: 081134218

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

Peningkatan Prestasi Belajar IPA

dengan Menerapkan Metode Eksperimen Berbasis Konstruktivisme

pada Siswa Kelas III B SD Kanisius Sengkan Semester Ganjil

Tahun Ajaran 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:

Agustina Tensianingrum

NIM: 081134218

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

Kary a k ecilk u ini k upersembahk an k epada:

Juru Selamatk u …

Yesus Kristus

Orang-orang y ang selalu memberiku alasan untuk terus berjuang

dan tetap terseny um:

Ibuk u tercinta… Bernadetta Yasmirah,

Bapak k u, k enangan y ang menguatk ank u… Alm. Petrus

Wagiman,

Kak ak k u tersay ang…Christina Rita Darhani,

Saudarak u, teman sejatik u…Rosalina Tensianita,

S erta…

(6)

v

Sel a l u a da k einda ha n da l a m set ia p

ma sa l a h, it u a da l a h sa l a h sa t u ca r a

unt uk bel a j a r ………….(

k ha l il Gibr a n

)

Aku t idak t akut badai karena aku sedang belaj ar mengemudikan

kapalku ( Helen Keller)

Ber usaha, ber doa, dan ber pasr ahlah

Kepada Tuhan kar ena kekuatan t er besar

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang yang telah disebutkan dalam kutipan dan Daftar Pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 Januari 2011

Penulis

Agustina Tensianingrum

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini saya, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Agustina Tensianingrum Nomor Mahasiswa : 081134218

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN

METODE EKSPERIMEN BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA SISWA

KELAS 3 B SD KANISIUS SENGKAN SEMESTER GANJIL TAHUN

AJARAN 2010/2011

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian maka saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 14 Januari 2011 Yang menyatakan

(9)

viii ABSTRAK

Agustina Tensianingrum. 2011. Peningkatan Prestasi Belajar IPA dengan Menerapkan Metode Eksperimen Berbasis Konstruktivisme Pada Siswa Kelas III B SD Kanisius Sengkan Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran yang menerapkan metode eksperimen berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas III B SD Kanisius Sengkan semester ganjil tahun ajaran 2010/2011. Latar belakang penelitian ini adalah adanya masalah prestasi belajar IPA pada materi sifat-sifat benda siswa kelas III B SD Kanisius Sengkan semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 yang dapat dilihat dari rata-rata hasil ulangan pada materi ini yang dua tahun berturut-turut rendah. Kemungkinan penyebabnya adalah kurang tepatnya guru dalam memilih metode mengajar. Maka untuk mengatasinya diterapkan metode eksperimen berbasis konstruktivisme pada materi ini.

Dalam penelitian ini terdapat dua siklus di mana setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Indikator pembelajaran yang ingin dicapai pada siklus I yaitu siswa mampu menyebutkan sifat-sifat benda padat, benda cair, dan benda gas serta menyebutkan perbedaan benda padat, cair, dan padat. Sedangkan, indikator pembelajaran yang ingin dicapai pada siklus II adalah siswa mampu menjelaskan yang dimaksud dengan perubahan fisika dan perubahan kimia serta contoh-contohnya. Sesuai dengan tujuannya, maka instrumen dalam penelitian ini berbentuk soal tes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas III B SD Kanisius Sengkan. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya persentase jumlah siswa yang nilainya di atas KKM. kondisi awal menunjukkan persentase jumlah siswa yang nilainya di atas KKM mencapai 40% meningkat menjadi 73,3% pada akhir siklus I, kemudian meningkat lagi menjadi 93,3% pada akhir siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen berbesis konstruktivisme dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas III B SD Kanisius Sengkan Semester Genap Tahun Ajaran 2010/1011.

(10)

ix ABSTRACT

Agustina Tensianingrum. 2011. Improving Learning Achievement in Applying Science-Based Constructivism In Experiment Method Grade III B SD Canisius Sengkan Odd Semester Academic Year 2010/2011. Program Elementary School Teacher Education Studies Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This study aims to determine whether the learning that constructivist-based experimental method could improve student achievement in science class III B SD Canisius Sengkan odd semester academic year 2010/2011. The background of this research is the existence of problems in materials science learning achievement attributes object class III B elementary school students Canisius Sengkan odd semester of the academic year 2010/2011 can be seen from the average test results on this matter which two consecutive years is low. Possible cause is less precise in choosing the method of teaching teachers. So to overcome the experimental method applied constructivism based on this material.

In this research, there were two cycles where each cycle consists of three meetings. Indicators of learning outcomes in the first cycle of students able to name the properties of solids, liquids, and gases as well as objects mentioned differences solids, liquids, and solids. Meanwhile, indicators of learning outcomes on the second cycle is the student able to explain the meaning of changes in physical and chemical changes as well as examples. In accordance with its objectives, then the instrument in the form of the test in this study.

The results showed that learning by applying the experimental method based on constructivism to enhance student learning achievement in science class III B SD Canisius Sengkan. This is evidenced by the increasing percentage of students who value above KKM. initial conditions indicates the percentage of students who value above KKM reached 40% increased to 73.3% at the end of the first cycle, then increased again to 93.3% at the end of cycle II. It can be concluded that learning by applying the experimental method berbesis constructivism to enhance student learning achievement in science class III B SD Canisius Sengkan Semester Academic Year 2010/1011.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih, rahmat dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA dengan Menerapkan Metode Eksperimen Berbasis Konstruktivisme pada Siswa Kelas III B SD Kanisius Sengkan Semester Gasal Tahun Ajaran 2010/2011” ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Studi PGSD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Meskipun banyak hambatan dalam menyusun skripsi ini, namun berkat semangat dan dorongan dari berbagai pihak skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. T. Sarkim, M, Ed., Ph. D., selaku Dekan Universitas Sanata Dharma sekaligus selaku dosen pembimbing I.

2. Drs. Puji Purnomo, M. Si, selaku Ketua Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma.

3. Maria Melani Ika, S. Pd, selaku dosen pembimbing II.

4. M. Sri Wartini, selaku Kepala SD Kanisius Sengkan yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian.

5. Seluruh staf dan guru SD Kanisius Sengkan yang telah mendukung pelaksanaan penelitian ini.

6. Seluruh dosen yang telah memberi semangat dan ilmu.

7. Staf perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada penulis dalam mendapatkan referensi.

(12)

xi

9. Rm. Windiyatmaka, SJ., terima kasih atas segala bantuan selama penulis menyelesaikan studi Program S1 PGSD di Universitas Sanata Dharma.

10.Ibuku dan Alm. Bapak yang memberi cinta dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11.Saudara kembarku Rosalina Tensianita yang selalu menemani dan memberi masukan dalam menyusun skripsi ini.

12.Aris Budi Nugroho yang selalu memberi cinta, semangat, bantuan serta masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

13.Semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat menbangun sebagai upaya penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pada Universitas Sanata Dharma pada khususnya.

Yogyakarta, 14 Januari 2011

(13)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR BAGAN ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 3

C. Perumusan Masalah ... 3

D. Pemecahan Masalah Pembelajaran... 3

(14)

xiii

F. Tujuan Penelitian ... 5

G. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar Sisiwa 1. Definisi Prestasi ... 7

2. Definisi Belajar ... 8

3. Definisi Siswa ... 9

4. Definisi Prestasi Belajar Siswa ... 10

B. Teori Konstruktivisme 1. Definisi Konstruktivisme ... 10

2. Asal Usul Konstruktivisme ... 11

3. Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran ... 12

4. Kekuatan dan Kelemahan Teori Konstruktivisme ... 13

C. Metode Eksperimen 1. Definisi Metode Eksperimen ... 14

2. Pelaksanaan Metode Eksperimen ... 15

3. Kelebihan Metode Eksperimen ... 17

4. Klemahan Metode Eksperimen ... 18

D. Metode Eksperimen Berbasis Konstruktivisme ... 19

E. Benda dan Sifatnya ... 20

1. Benda ... 20

2. Sifat-sifat Benda ... 23

3. Perubahan Sifat Benda ... 26

F. Kerangka Berfikir ... 28

G. Hipotesis Tindakan ... 30

(15)

xiv

B. Setting Penelitian ... 33

1. Tempat Penelitian ... 33

2. Subjek Penelitian ... 33

3. Objek Penelitian ... 33

4. Tempat Penelitian ... 33

C. Rencana Tindakan ... 34

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya ... 41

E. Analisis Data 1. Kriteria Keberhasilan ... 42

2. Penyekoran ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 45

B. Pembahasan ... 56

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 34

Tabel 2. Pengumpulan Data dan Instrumennya ... 41

Tabel 3. Target Capaian Indikator ... 42

Tabel 4. Penyekoran ... 43

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Susunan Molekul Benda Padat ... 21

Gambar 2. Susunan Molekul Benda Cair ... 22

Gambar 3. Susunan Molekul Benda Gas ... 22

Gambar 4. Bentuk Pensil (Benda Padat) tetap meski dimasukkan dalam gelas ... 23

Gambar 5. Permukaan benda cair yang tenang selalu mendatar ... 24

(18)

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Susunan kegiatan pembelajaran menggunakan metode eksperimen berbasis

konstruktivisme ... 20

Bagan 2. Peristiwa perubahan wujud fisika benda ... 27

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 64

Lampiran 2. RPP Siklus I, Pertemuan 1 ... 67

Lampiran 3.RPP Siklus I, Pertemuan 2 ... 68

Lampiran 4.RPP Siklus II, Pertemuan 1 ... 69

Lampiran 5.RPP Siklus II, Pertemuan 2 ... 70

Lampiran 6.LKS Siklus I, Pertemuan 1 ... 71

Lampiran 7.LKS Siklus II, Pertemuan 2 ... 74

Lampiran 8.LKS Siklus I, Pertemuan 1 ... 77

Lampiran 9.LKS Siklus II, Pertemuan 2 ... 80

Lampiran 10.Kisi-kisi Siklus 1, Soal Evaluasi, dan Kunci Jawaban Soal Siklus I ... 82

Lampiran 11.Kisi-kisi Siklus 1, Soal Evaluasi, dan Kunci Jawaban Soal Siklus I ... 86

Lampiran 12.Daftar Nilai ulangan IPA Materi Benda dan Sifatnya Tahun Ajaran 2009/2010 ... 90

Lampiran 13.Nilai Hasil Evaluasi Belajar Siklus I ... 91

Lampiran 14.Nilai Hasil Evaluasi Belajar Siklus I ... 92

Lampiran 15.Nilai Hasil Evaluasi Belajar Sebelum dan Sesudah Tindakan ... 93

Lampiran 16.Data Hasil Penelitian ... 94

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Materi sifat-sifat benda dalam Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu materi dasar bagi materi-materi pengetahuan alam lain misalnya Fisika dan Kimia. Dalam tiap tingkat pendidikan, pengertian terhadap sifat-sifat benda akan terus digunakan dan dikembangkan. Oleh karena itu sejak awal siswa harus benar-benar mampu memahami sifat-sifat benda agar dalam jenjang pendidikan selanjutnya siswa dapat dengan mudah menguasai materi yang berhubungan dengan sifat-sifat benda.

(21)

KKM pada materi ini mencapai 70% sedangkan pada tahun ajaran 2009/2010 persentase jumlah anak yang nilainya masih di bawah KKM mencapai 60%.

Kemungkinan penyebab dari keadaan tersebut adalah kurang tepatnya guru dalam mamilih metode pembelajaran misalnya pembelajaran hanya dilakukan dengan metode ceramah. Siswa hanya menghafalkan pengertian tanpa adanya pemahaman mengenai perubahan sifat benda. Selain itu, siswa tidak memiliki gambaran mengenai sifat-sifat yang dimaksud sehingga pengetahuan yang dimiliki siswa semata-mata hanya bersifat hafalan dan akan mudah dilupakan oleh siswa. Oleh sebab itu, peneliti yang juga pengajar di SD Kanisius Sengkan tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas guna memperbaiki masalah tersebut.

(22)

mengambil judul Peningkatan Prestasi Belajar IPA dengan Menerapkan Metode Eksperimen Berbasis Konstruktivisme pada Siswa Kelas III B SD Kanisius Sengkan Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011.

B. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada peningkatan prestasi belajar IPA materi benda dan sifatnya dengan penerapan metode eksperimen berbasis konstruktivisme. Kompetensi Dasar dalam materi ini adalah mengidentifikasi sifat-sifat benda (padat, cair, dan gas). Aspek yang diukur dalam penelitian ini dibatasi pada pengetahuan siswa yang dilihat dari hasil evalusai belajar.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Apakah pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan prestasi belajar Siswa Kelas III B SD Kanisius Sengkan Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011?

D. Pemecahan Masalah Pembelajaran

(23)

kelas 3B SD Kanisius Sengkan dalam materi sifat-sifat benda akan diatasi dengan penerapan teori konstruktivisme menggunakan metode eksperimen. Dengan penerapan teori ini diharapkan siswa mampu membangun sendiri pengetahuannya sehingga pengetahuan siswa dapat tersimpan secara permanen dan pada akhirnya prestasi belajar siswa dapat meningkat.

E. Batasan Pengertian

Dengan maksud tidak menimbulkan pertanyaan dan multi tafsir mengenai istilah-istilah kunci dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan seperti di bawah ini:

1. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan teori konstruktivisme adalah suatu teori pembelajaran dimana dalam kegiatan pembelajarannya siswa membangun sendiri pengetahuannya dengan bimbingan guru.

2. Metode eksperimen adalah metode pembelajaran dimana siswa melakukan percobaan serta pengamatan mengenai suatu hal untuk mencapai tujuan pembelajaran.

(24)

4. Prestasi belajar adalah taraf sampai dimana siswa mendapat pengetahuan akademik yang dapat diukur dengan suatu alat ukur tertentu.

5. Materi sifat-sifat benda adalah materi tentang sifat-sifat yang dimiliki oleh benda cair, padat dan gas.

F. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini, yaitu untuk mengetahui apakah pembelajaran menerapkan metode eksperimen berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III B SD Kanisius Sengkan semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 yang dilihat dari persentase jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM.

G. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan penelitian ini, antara lain:

1. Meningkatkan profesionalisme peneliti sebagai guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas

(25)

3. Bagi pembaca, dapat memberi referensi tambahan mengenai PTK khususnya yang berhubungan dengan IPA dan penerapan teori konstruktivisme.

(26)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar Siswa

1. Definisi Prestasi

Jika seseorang memenangkan suatu kompetisi atau perlombaan, maka akan diberi penghargaan atas kemenangan itu dengan memberinya piala, piagam atau medali. Orang akan menyebut seseorang tersebut berprestasi. Dalam hal bisnis atau pekerjaan pun, saat seseorang mampu melakukan sesuatu yang membanggakan maka maka akan disebut berprestasi. Istilah prestasi sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) mengartikan prestasi sebagai hasil yang dicapai. Ini berarti bahwa seseorang yang memenangkan kompetisi atau perlombaan mendapatkan hasil yaitu kemenangan. Begitu pula seseorang yang melakukan sesuatu yang membanggakan dalam bisnis atau pekerjaan, mereka mendapatkan hasil yaitu hal yang membanggakan. Namun demikian bukan berarti bahwa peserta yang tidak menang, atau pekerja dan pembisnis yang tidak melakukan hal yang membanggakan tidak memiliki prestasi. Jika

(27)

seseorang melakukan suatu hal, pastilah membuahkan hasil, meskipun hasil itu tidak akan membuat orang lain menyebutnya berprestasi.

Dari penjelasan di atas, maka prestasi dapat dinyatakan sebagai hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan sesuatu dengan usaha tertentu. Prestasi tidak selalu berwujud keberhasilan. Prestasi adalah hal yang didapat dari suatu usaha tertentu baik dengan hasil yang memuaskan ataupun tidak.

2. Definisi Belajar

(28)

kompleks. Setelah belajar seseorang akan memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Sedangkan menurut Piaget pengetahuan dibentuk oleh individu. Proses membentuk pengetahuan itulah yang dimaksud dengan belajar.

Melalui berbagai pendapat tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan menuju yang lebih baik dalam hal keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Pengetahuan dan segala hal yang menjadi tujuan tersebut akan tercapai dengan lebih baik jika individu sendirilah yang membangunnya.

3. Definisi Siswa

Istilah siswa selalu identik dengan belajar. Namun demikian tidak semua yang belajar itu adalah siswa. Semua orang membutuhkan proses belajar sejak dia lahir. Di bawah ini akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan siswa.

(29)

Dari penjelasan tersebut berarti istilah siswa digunakan pada anak atau orang yang belajar di suatu sekolah atau perguruan tinggi dan mengalami proses belajar mengajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa adalah anak atau orang yang belajar di suatu sekolah atau perguruan tinggi dan mengalami proses belajar mengajar.

4. Definisi Prestasi Belajar Siswa

Setelah membahas definisi prestasi, belajar, serta siswa, maka dapat ditarik satu kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa adalah hasil yang dicapai oleh seseorang yang membentuk pengetahuannya dari kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Dapat artikan pula prestasi belajar siswa adalah hasil yang dicapai siswa dalam belajar (Saifuddin Azwar, 1987:11). Hasil yang dicapai tersebut dapat dilihat melalui skor yang didapat dari evaluasi belajar yang kemudian diolah menjadi nilai.

B. Teori Konstruktivisme

1. Definisi Konstruktivisme

(30)

filsafat pengetahuan yang secara ringkas menjelaskan bahwa pengetahuan itu merupakan konstruksi seseorang. Maksudnya adalah seseorang dapat membangun pengetahuannya sendiri baik melalui pengalaman maupun interaksi dengan lingkungannya.

Dari kutipan-kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa konstruktivisme adalah sebuah filsafat tentang pengetahuan. Filsafat ini menyatakan bahwa pengetahuan merupakan konstruksi seseorang. Dengan demikian dalam filsafat konstruktivisme, seseorang membangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman serta interaksi dengan lingkungan.

2. Asal usul Konstruktivisme

(31)

banyak orang sampai sekarang. Piaget menjelaskan bahwa pengetahuan manusia diperoleh dari adapatsi kita terhadap lingkungan.

3. Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran

Konstruktivisme adalah sebuah filsafat namun juga merupakan teori dalam pembelajaran. Dikatakan demikian karena isi dari konstruktivisme yang menekankan pada pembentukan pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi manusia dengan lingkungannya. Martin (1993:4) menyatakan bahwa “we construct our own understandings of the world in wich we live. We search for tools to help us understand our

experience”, yang berarti kita membangun pengetahuan kita sendiri

(32)

4. Kekuatan dan Kelemahan Teori Konstruktivisme

Sebagai sebuah teori, konstruktivisme memiliki banyak kekuatan jika diterapkan dalam pembelajaran. Namun demikian, disamping memiliki kekuatan, teori ini juga memiliki beberapa kelemahan. Kekuatan dan kelemahan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:

a. Kekuatan teori konstruktivisme

1) Dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam mempelajarikonsep IPA.

2) Melatih siswa berpikir kritis dan kreatif.

3) Hal yang dipelajari menjadi jelas bagi siswa karena merupakan hasil dari pemikirannya sendiri.

4) Pembelajaran menjadi lebih menarik karena siswa diajak ikut aktif berpikir dalam pembelajaran.

b. Kelemahan teori konstruktivisme

1) Konstruktivisme menanamkan agar siswa membangun pengetahuannya sendiri, hal ini pasti membutuhkan waktu yang lama.

(33)

yang berbeda-beda untuk memusatkan jalan pikiran siswa pada hal yang dimaksud.

C. Metode Eksperimen

1. Definisi Metode Eksperimen

Menurut Tim Redaksi KBBI (2007), metode diartikan sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sedangkan menurut Karo-karo (1984:5), metode adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Dari kedua pengertian metode tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatu cara yang telah diatur yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.

(34)

kepada murid untuk menemukan endiri s suatu fakta yang diperlukannya atau ingin diketahuinya.

2. Pelaksanaan Metode Eksperimen

Dalam pelaksanaannya, metode eksperimen dapat kita lihat dari kegiatan guru dan kegiatan siswa (Djajadisastra, 1982:11).

a) Kegiatan guru

- Menetapkan tujuan eksperimen

- Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan - Mempersiapkan tempat/kelas yang akan dipakai. - Memperhitungkan jumlah siswa.

- Membentuk kelompok-kelompok siswa.

- Memperhatikan faktor keamanan seperti bahaya kebakaran, gas-gas berbau atau beracun, benda-benda yang mudah meledak atau pecah.

- Menjaga disiplin kelas. Segala alat dan bahan yang digunakan harus benar-benar digunakan oleh siswa untuk kepentingan pembelajaran saja tidak untuk bermain-main. - Memberi penjelasan mengenai apa yang harus

(35)

- Memastikan apakah semua siswa telah memperhatikan dan memahami petunjuk yang telah dijelaskan dan dapat menggunakan alat dengan benar.

- Meminta siswa menyiapkan catatan yang akan digunakan untuk mencatat jalannya eksperimen.

- Menyuruh siswa untuk memulai eksperimen mereka. - Memantau kegiatan siswa selama kegiatan berlangsung

dengan berkeliling.

- Meminta siswa membuat laporan hasil eksperimen yang telah dilakukan untuk diserahkan kepada guru.

- Setelah eksperimen selesai, guru meminta siswa untuk membereskan semua alat dan bahan.

- Mengadakan diskusi klasikal mengenai eksperimen yang telah dilakukan.

b) Kegiatan siswa

- Mendengarkan petunjuk dari guru dengan baik dan cermat.

- Membantu guru mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

(36)

- Tidak menggunakan alat-alat serta bahan untuk kegiatan selain eksperimen.

- Menjaga alat-alat yang diperlukan agar tidak rusak atau menimbulkan bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain. - Pada saat eksperimen dilakukan, siswa memperhatikan

dengan teliti dan cermat segala proses yang sedang berlangsung serta mencatat seluruh proses dan bila ada yang tidak dimengerti tanyakan kepada guru.

- Setelah eksperimen selesai, siswa membereskan seluruh alat dan bahan.

- Menyelesaikan laporan untuk diserahkan kepada guru. - Mengikuti diskusi. (Djajadisastra, 1982:12)

3. Kelebihan Metode Eksperimen

Metode eksperimen memiliki beberapa kelebihan yaitu:

a) Karena mengamati sendiri suatu proses atau kejadian, maka siswa menjadi semakin memahami apa yang sedang dipelajari.

b) Hal yang dipelajari menjadi semakin nyata, sehingga kemungkinan untuk diingat oleh siswa semakin besar.

(37)

d) Lebih menarik bagi siswa karena sesuai dengan perkembangan jiwanya yang selalu tertarik pada eksplorasi (penjelajahan) untuk menemukan hal-hal baru.

e) Mempupuk dan mengembangkan sikap berpikir ilmiah. Maksudnya adalah sikap hidup untuk memahami sesuatu melalui data yang dapat dikumpulkan, melakukan percobaan dan menarik kesimpulan.

f) Membangkitkan hasrat ingin tahu siswa.

g) Memperkaya pengalaman dan meningkatkan keterampilan siswa. (Djajadisastra, 1982:13)

4. Kelemahan Metode Eksperimen

Meskipun metode eksperimen memiliki banyak sekali kelebihan, namun metode ini juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

a) Tidak semua materi dalam pembelajaran dapat diajarkan dengan metode ini.

b) Suatu eksperimen tidak selalu berhasil seperti yang diharapkan. c) Pengelolaan kelas yang relative lebih sulit dan guru harus lebih

(38)

D. Metode Eksperimen Berbasis Konstruktivisme

(39)

Bagan 1. Susunan kegiatan pembelajaran menggunakan metode eksperimen berbasis konstruktivisme

E. Benda dan Sifatnya

1. Benda

Istilah benda sangat akrab di telinga kita. Banyak hal yang disebut-sebut sebagai benda. Meja, kursi, air, dan bahkan udara dikatakan sebagai benda. Menurut Tim Redaksi KBBI (2007), benda adalah segala yang ada

Susunan kegiat an pem belajaran m enggunakan m et ode eksperim en berbasis konst ruktivism e

Sisw a m em perhat ikan penjelasan guru m engenai kegiat an yang akan dilakukan

Sisw a m elaksanakan eksperim en sesuai pet unjuk pada LKS (Sisw a m enm bangun penget ahuannya m elalui pert anyaan dan pet unjuk pada LKS)

Tahap Eksperim en Tahap set elah eksperim en

Sisw a m enyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. sesuai kegiat an yang t elah dilakukan. dengan cara bert ukar pikiran dalam diskusi kelas)

Sisw a m em bent uk kelom pok Tahap sebelum eksperim en

(40)

di alam yang berwujud dan berjasad. Benda terdiri dari susunan molekul. Molekul-molekul tersebut terdiri dari atom yang merupakan susunan terkecil dari benda. Molekul-molekul pada benda tersusun berbeda-beda dalam tiap benda. Oleh sebab itu, benda memiliki sifat yang berbeda-beda. Menurut Sumantoro (2009:85), benda di alam digolongkan menjadi 3 jenis yaitu benda padat, benda cair, dan benda gas.

a. Benda Padat

Menurut Sanita (2007: 10), benda padat adalah benda yang memiliki bentuk dan ukuran. Benda padat dapat dianalisis dengan cara memegangnya. Benda padat dapat berubah bentuk, misalnya saja gelas kaca dapat berubah menjadi pecahan-pecahan kaca jika dilemparkan. Benda padat memiliki molekul yang berbaris rapi dan padat sehingga tidak dapat bergerak bebas.

Gambar 1 Susunan molekul benda padat.

b. Benda Cair

(41)

benda cair memiliki susunan molekul yang tidak berbaris ketat sehingga dapat bergerak agak bebas. Pergerakan molekul air yang cukup jauh membuat benda cair dapat mengalir.

Gambar 2 Susunan molekul benda cair.

c. Benda Gas

Benda gas berbeda dengan benda padat dan cair. Benda padat tidak dapat dipegang namun dapat dirasakan. Umumnya benda gas tidak dapat dilihat. Benda gas dapat dengan mudah bergerak ke ssgala arah. Benda gas memiliki susunan molekul yang tidak berbaris ketat serta jarak yang cukup jauh antar molekul. Gerakan molekul benda gas lebih bebas dari benda cair. Itulah sebabnya benda gas dapat terbang ke segala arah.

(42)

2. Sifat-sifat benda

Seperti yang telah dibahas dalam definisi benda, benda digolongkan menjadi tiga jenis yaitu benda padat, benda cair dan benda gas. Ketiga jenis benda tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda.

a. Benda padat

Benda padat memiliki beberapa sifat diantaranya: - Dapat dirasakan.

- Memiliki kekerasan tertentu. Terdapat benda padat yang sangat keras seperti besi dan baja ada pula benda padat yang tidak keras seperti busa, kapas, dan plastisin.

- Dapat diubah bentuknya dengan cara tertentu. Sebagai contoh kayu akan bengkok jika dibengkokkan, kaca akan pecah jika dipukul.

- Memiliki bentuk tetap. Benda padat tidak akan berubah bentuk jika dipindahkan dari satu tempat/wadah ke tempat/wadah lain.

Gambar 4. Bentuk pensil (benda padat) tetap meski dimasukkan ke dalam

(43)

- Memiliki berat dan volume. Benda padat dapat ditimbang beratnya menggunakan alat ukur berat.

- Dapat dilihat. b. Benda cair

Benda cair memiliki beberapa sifat diantaranya:

- Bentuk berubah sesuai dengan bentuknya. Benda cair saat diletakkan pada gelas akan berbentuk gelas sedangkan saat diletakkan pada mangkuk akan berbentuk mangkuk.

- Saat tenang permukaan selalu mendatar. Meskipun wadah benda cair tersebut dimiringkan, permukaannya tetap mendatar.

Gambar 5. Permukaan benda cair selalu mendatar

- Menekan ke segala arah. Air memberikan tekanan yang berbeda terhadap tempatnya berada.

- Meresap mealalui celah kecil. Dapat dibuktikan melalui meresapnya minyak tanah ke sumbu kompor.

- Memiliki berat. Permukaan

benda cair

(44)

c. Banda gas

Benda gas memiliki beberapa sifat diantaranya:

- Memenuhi ruang. Benda gas dapat memenuhi ruang dalam berbagai bentuk dan ukuran tempat ia berada. Hal ini dapat terlihat pada balon yang ditiup. Saat balon ditiup, udara (benda gas) sakan mengisi seluruh ruangan dalam balon tersebut.

Gambar 6. Benda gas mengisi seluruh ruangan balon

- Bentuk berubah sesuai tempatnya. Benda gas berubah bentuk sesuai dengan tempatnya berada. Misalnya saja benda gas yang berada pada balon, maka bentuknya akan menyerupai balon tersebut.

- Memiliki berat. Hal ini dapat dibuktikan dengan cara menimbang antara balon yang belum diisi udara dengan balon yang sudah diisi udara. Balon yang berisi udara akan lebih berat dari balon yang belum diisi udara.

(45)

3. Perubahan sifat benda

Perubahan sifat benda dibagi menjadi dua, yaitu: a. Perubahan fisika

Menurut Sanita (2007: 22), perubahan fisika adalah perubahan wujud atau fisik dari suatu benda, tetapi benda tersebut dapat kembali ke wujudnya semula. Jadi perubahan fisika adalah perubahan sifat benda dimana benda tersebut masih bisa kembali ke sifat semula. Hal ini terjadi karena tidak ada perubahan yang melibatkan reaksi kimia dalam perubahan fisika. Dengan demikian, komposisi molekul pada benda tidak mengalami perubahan dan sifat kimiawinya tidak hilang. Dalam perubahan fisika terjadi perubahan wujud sebagai berikut:

1) Perubahan benda cair ke gas dan sebaliknya. Perubahan wujud benda cair menjadi gas disebut penguapan sedangkan perubahan wujud benda gas menjadi cair disebut pengembunan.

(46)

sedangkan perubahan wujud benda padat menjadi gas disebut penyubliman.

Bagan 2. Peristiwa perubahan wujud fisika benda

b. Perubahan kimia

Menurut Sanita (2007: 22), perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan benda dalam wujud baru yang berbeda dari wujud asalnya. Atau dengan kata lain perubahan kimia adalah perubahan sifat benda dimana benda tersebut tidak dapat kembali lagi ke sifat semula (bersifat permanen). Benda yang mengalami perubahan kimia, komposisi molekulnya mengalami perubahan pula sehingga sifat aslinya hilang dan sifat baru akan terbentuk. Contoh perubahan sifat benda yang termasuk perubahan kimia antara lain:

M embeku

Gas

Cair

Padat

M enyublim

M engkrist al

M elebur

M engembun

(47)

1) Reaksi penggabungan. Maksudnya penggabungan antara dua unsur yang berbeda yang menghasilkan unsur baru. Contohnya gabungan magnesium (Mg) dengan oksigen (O2) menghasilkan magnesium oksida.

2) Peristiwa pembakaran. Dapat terlihat dalam pembakaran kertas. Kertas yang dibakar akan berudah menjadi abu dan tidak dapat kembali lagi menjadi kertas.

3) Reaksi pembusukan. Reaksi pembusukan dalam ilmu kimia merupakan proses terurainya suatu unsur atau senyawa menjadi komponen yang lebih sederhana. Pembusukan dapat disebabkan oleh adanya bakteri, enzim, atau cahaya.

F. Kerangka berpikir

(48)

pengetahuannya sendiri dan mencari arti sendiri dari apa yang telah dipelajari (Suparno, 1997:62), Dengan mencari arti sendiri itulah maka anak akan selalu mengingatnya karena dia sendiri yang menemukan pengetahuan baru itu, sehingga dimungkinkan dengan engan d menggunakan pendekatan konstruktivisme prestasi belajar siswa dalam materi sifat-sifat benda akan meningkat.

(49)

G. Hipotesis Tindakan

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai dalam Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada model Mc. Taggart & Kemis. Siklus dalam penelitian tersebut dapat dilihat melalui bagan di bawah ini:

Bagan 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

a. Perencanaan

Mencakup tindakan yang akan lakukan di untuk memperbaiki, meningkatkan, atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada.

Pelaksanaan

Perencanaan

Pengamatan

Refleksi

Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan

(51)

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang telah direncanakan.

c. Pengamatan

Dalam kegiatan pengamatan, peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilaksanakan melalui tehnik observasi.

d. Refleksi

(52)

B. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Kanisius Sengkan yang beralamat di Jl. Kaliurang Km. 7, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55283.

2. Subyek penelitian

Kelas 3B SD Kanisius Sengkan yang berjumlah 30 anak yang terdiri dari 15 siswa dan 15 siswi.

3. Obyek penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi sifat-sifat benda.

4. Waktu penelitian

(53)

No. Kegiatan Tahun 2010

Tahun 2011 7 8 9 10 11 12 1 2 3 1. Observasi dan wawancara dengan guru kelas

2. Mengidentifikasi masalah √ 3. Penyusunan Proposal

4. Pengajuan proposal √

5. Permintaan ijin kepada kepala sekolah √

6. Menyusun kelengkapan √

7. Pelaksanaan siklus 1 √ √

8. Pelaksanaan siklus 2 √

9.

Analisis data √ √

10.

Tabel 1. Jadwal pelaksanaan penelitian

C. Rencana Tindakan

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini disusun sebagai berikut: 1. Persiapan

Sebelum melakukan penelitian peneliti melakukan beberapa persiapan diantaranya:

a. Permintaan ijin kepada Kepala SD Kanisius Sengkan. b. Observasi sebelum kegiatan wawancara.

c. Identifikasi masalah.

d. Menyusun Silabus, RPP, dan LKS. e. Mempersiapkan media.

(54)

2. Rencana tindakan setiap siklus SIKLUS I

a. Siklus I (Pertemuan 1) 1) Rencana tindakan

a)Menyusun RPP.

b)Menyiapkan alat dan bahan untuk eksperimen.

c)Membagi siswa dalam kelompok. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 anak dengan pembagian kelompok diacak berdasarkan kemampuannya. Dalam satu kelompok terdapat anak yang mudah menangkap suatu penjelasan dan ada yang tidak. Hal ini bertujuan agar anak yang mudah menangkap penjelasan dapat membantu temannya yang lain sehingga mereka dapat bekerjasama dengan baik saat melakukan eksperimen.

d)Membuat LKS, soal tes. 2) Pelaksanaan tindakan

a)Siswa berkumpul dengan teman satu kelompok (tiap kelompok terdiri dari 5 anak).

(55)

c)Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk eksperimen mengetahui sifat benda padat dan cair. d)Siswa melakukan percobaan sesuai petunjuk dari guru. e)Siswa mencatat hasil eksperimen.

f) Siswa membuat laporan hasil eksperimen.

g)Siswa bersama guru berdiskusi mengenai hasil percobaan. 3) Observasi/Pengumpulan Data

Pengamatan jalannya pembelajaran oleh observer. 4) Refleksi

Melakukan revisi untuk perbaikan siklus berikutnya. b. Siklus 1( Pertemuan 2)

1) Rencana tindakan a)Menyusun RPP.

b)Menyiapkan alat dan bahan untuk eksperimen.

(56)

d)Membuat LKS, soal tes.

2) Pelaksanaan tindakan

a) Siswa berkumpul dengan teman satu kelompok (tiap kelompok terdiri dari 5 anak).

b) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai apa yang akan dilakukan.

c) Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk eksperimen mengetahui sifat benda gas.

d) Siswa melakukan percobaan sesuai petunjuk dari guru. e) Siswa mencatat hasil eksperimen.

f) Siswa membuat laporan hasil eksperimen.

g) Siswa membuat kesimpulan perbedaan antara benda padat, cair dan gas.

h) Siswa bersama guru berdiskusi mengenai hasil percobaan. i) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai bahan-bahan yang

harus dibawa dalam pertemuan berikutnya (ketela rebus, ketan, ragi).

3) Observasi/Pengumpulan Data

(57)

4) Refleksi

Melakukan revisi untuk perbaikan siklus berikutnya. c. Siklus 1 (Pertemuan 3)

Pada suklus 1 pertemuan yang ke-3, khusus digunakan untuk evaluasi dan pengambilan data melalui hasil nilai tes siswa.

SIKLUS II

a. Siklus II (Pertemuan 1) 1) Rencana tindakan

a)Menyusun RPP.

b)Menyiapkan alat dan bahan untuk eksperimen.

c)Membagi siswa dalam kelompok. Dalam satu kelompok terdiri dari 3 anak dengan pembagian kelompok diacak berdasarkan kemampuannya. Dalam satu kelompok terdapat anak yang mudah menangkap suatu penjelasan dan ada yang tidak. Hal ini bertujuan agar anak yang mudah menangkap penjelasan dapat membantu temannya yang lain sehingga mereka dapat bekerjasama dengan baik saat melakukan eksperimen.

d)Membuat LKS, soal tes. 2) Pelaksanaan tindakan

(58)

b)Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai apa yang akan dilakukan.

c)Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk eksperimen mengenai perubahan fisika.

d)Siswa melakukan percobaan sesuai petunjuk dari guru. e)Siswa mencatat hasil eksperimen.

f)Siswa membuat laporan hasil eksperimen.

g)Siswa bersama guru berdiskusi mengenai hasil percobaan. h)Siswa mempersiapkan bahan-bahan yang akan dijadikan obyek

penelitian untuk pertemuan berikutnya.( ketela dan ketan yang diberi ragi).

i)Siswa mencatat bentuk, warna, serta bau bahan-bahan tersebut. j)Bahan-bahan yang sudah di siapkan didiamkan selama satu

minggu yaitu sampai pertemuan berikutnya. 3) Observasi/Pengumpulan Data

Pengamatan jalannya pembelajaran oleh observer. 4) Refleksi

Melakukan revisi untuk perbaikan siklus berikutnya. b. Siklus II (Pertemuan 2)

(59)

b) Menyiapkan alat dan bahan untuk eksperimen.

c) Membagi siswa dalam kelompok. Dalam satu kelompok terdiri dari 3 anak dengan pembagian kelompok diacak berdasarkan kemampuannya. Dalam satu kelompok terdapat anak yang mudah menangkap suatu penjelasan dan ada yang tidak. Hal ini bertujuan agar anak yang mudah menangkap penjelasan dapat membantu temannya yang lain sehingga mereka dapat bekerjasama dengan baik saat melakukan eksperimen.

d)Membuat LKS, soal tes. 2) Pelaksanaan tindakan

a)Siswa berkumpul dengan teman satu kelompok (tiap kelompok terdiri dari 3 anak).

b)Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai apa yang akan dilakukan.

c)Siswa melihat kembali bahan-bahan yang telah didiamkan selama satu minggu pada pertemuan sebelumnya.

d)Siswa mencatat perubahan yang terjadi pada benda-benda tersebut.

e)Siswa melakukan eksperimen membakar kertas dan mencatat keadaan kertas sebelum dan sesudah dibakar.

(60)

g)Siswa membuat laporan hasil eksperimen.

h)Siswa bersama guru berdiskusi mengenai hasil percobaan membakar kertas serta mengamati ketela dan ketan yang diberi ragi dan didiamkan selama satu minggu.

3) Observasi/Pengumpulan Data

Pengamatan jalannya pembelajaran oleh observer. 4) Refleksi

Melakukan revisi untuk perbaikan siklus berikutnya jika hasilnya belum memuaskan.

c. Siklus II (Pertemuan 3)

Pada Suklus II pertemuan yang ke-3, khusus digunakan untuk evaluasi dan pengambilan data melalui hasil nilai tes siswa.

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya

Tabel 2. Pengumpulan data dan instrumennya

No. Peubah Data Pengumpulan Instrumen

1. Prestasi belajar siswa

Skor nilai tes

(61)

E. Analisis Data

1. Kriteria Keberhasilan

Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Target capaian indicator

Peubah Indikator Situasi

Awal

Siklus

I

Siklus

II

Prestasi belajar

Persentase jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM

40% 70% 90%

Menghitung persentase jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM:

x

S m

100%

∑m = Jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM.

(62)

2. Penyekoran

Tabel 4. Penyekoran

PG = Jika jawaban salah skor 0 Jika jawaban benar skor 1 Isian = Jika jawaban salah skor 0 Jika jawaban benar skor 1

Uraian = Jika jawaban tidak ada yang benar skor 0

Jika ada 1 jawaban benar atau jawaban sedikit berhubungan dengan jawaban yang benar skor 1.

Jika ada 2 jawaban benar atau jawaban tepat dan benar skor 2.

Siklus

Tipe Jumlah

Skor

maksimal

pernomor

Skor maksimal

pertipe

(S)

I Soal PG 5 1 5

Soal isian 10 1 10

Soal Uraian 5 2 10

TOTAL SKOR KESELURUHAN / SKOR MAKSIMAL (SM) 25

II Soal PG 5 1 5

Soal isian 10 1 10

Soal Uraian 5 2 10

(63)

1. Penilaian

N R x 4

Keterangan: N = Nilai

R = skor siswa

(64)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA dengan Menerapkan Metode Eksperimen Berbasis Konstruktivisme pada Siswa Kelas III B SD Kanisius Sengkan Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011” yang dilaksanakan selama tiga minggu. Dimulai tanggal 2 November sampai dengan tanggal 22 November 2010.

Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Pada pembelajaran siklus I diterapkan metode eksperimen berbasis konstruktivisme dengan indikator siswa mampu menyebutkan sifat-sifat benda. Pada pembelajaran siklus II diterapkan metode eksperimen berbasis konstruktivisme dengan indikator siswa mampu menjelaskan yang dimaksud perubahan kimia dan fisika serta contohnya. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari tiga pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua pada tiap siklus adalah penyampaian materi dengan penerapan metode eksperimen berbasis konstruktivisme. Pada pertemuan ketiga pada setiap siklus digunakan untuk pengambilan data dari hasil tes siswa.

Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari:

(65)

1) Silabus dan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan sifat-sifat benda yang berpedoman pada KTSP 2006.

2) Lembar Kerja Siswa (LKS) 3) Soal evaluasi.

4) Alat dan bahan untuk eksperimen. 5) Kisi-kisi untuk instrumen penilaian.

b. Pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan tindakan kelas siklus yang pertama dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 2, 9, dan 11 November 2010 dengan jumlah siswa 30 anak. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan pedoman perencanaan pembelajaran yang telah direncanakan yaitu kegiatan eksperimen yang dilakukan oleh siswa secara kelompok dengan sub materi sifat-sifat benda. Pada akhir siklus pertama ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah melaksanakan pembelajaran.

Siklus I pertemuan 1 1) Kegiatan awal

(66)

siswa siap mengikuti pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengenai benda-benda yang ada di sekitar. 2) Kegiatan Inti

(67)

siswa memiringkan botol, gelas, dan mangkok yang berisi air menggunakan pengganjal. Siswa mengamati perubahan permukaan air sebelum dan sesudah dimiringkan lalu menuliskannya pada LKS yang telah dibagikan. Dalam proses kegiatan ekspserimen ini guru selalu member arahan dan mendorong siswa menemukan dan mengambil kesimpulan. Setelah semua kegiatan eksperimen selasai, siswa membereskan alat dan bahan yang telah digunakan. Kemudin siswa bersama guru berdiskusi mengenai hasil eksperimen.

3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir siswa menuliskan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dalam refleksi ini anak menyampaikan perasaan serta kesulitan-kesulitan yang dialami selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian pada akhirnya guru menyampaikan salam penutup.

Siklus I pertemuan ke-2 1) Kegiatan awal

(68)

2) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, pertama-tama siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5 anak dan pembagian LKS. Kemudian siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai apa yang akan dilakukan. Setelah paham, siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk eksperimen. Siswa melakukan kegiatan yang pertama yaitu meniup balon kemudian siswa menuliskan pendapatnya apa yang terjadi pada balon dan apa yang ada di dalam balon setelah ditiup. Setelah itu siswa melakukan kegiatan yang kedua yaitu memasukkan gelas ke dalam air dengan posisi terbalik. Dengan kegiatan ini diharapkan siswa akan memahami bahwa udara memiliki tekanan. Sambil melakukan kegiatan tersebut siswa menuliskan adakah tekanan saat mendorong gelas tersebut ke dalam air dalam LKS yang sudah dibagikan. Dalam proses kegiatan ekspserimen ini guru selalu member arahan dan mendorong siswa menemukan dan mengambil kesimpulan. Setelah eksperimen telah dilakukan, siswa membereskan alat dan bahan yang telah digunakan. Siswa bersama guru berdiskusi mengenai hasil eksperimen.

3) Kegiatan akhir

(69)

anak menyampaikan perasaan serta kesulitan-kesulitan yang dialami selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian pada akhirnya guru menyampaikan salam penutup.

Siklus I pertemuan ke-3

Pertemuan ke-3 pada siklus I digunakan untuk evaluasi hasil belajar. Dalam pertemuan ini siswa mengerjakan soal-soal tes yang diberikan oleh guru. Dari hasil tes tersebut diperoleh nilai rata-rata kelas 74,46 sedangkan persentase jumlah siswa yang nilainya di atas KKM adalah 73,3%. Hasil tersebut dapat dilihat pada lampiran 5. Jika dilihat dari target capaian siklus I sebesar 60%, maka hasil pembelajaran pada siklus I sudah tercapai. Namun demikian untuk meyakinkan bahwa peningkatan prestasi belajar tersebut adalah karena penerapan metode eksperimen berbasis konstruktivisme, maka penelitian perlu dilanjutkan ke siklus II.

c. Refleksi

Hal-hal yang ditemukan selama proses pembelajaran berlangsung, antara lain :

(70)

2) Masih ada beberapa anak yang belum benar-benar melaksanakan eksperimen. Kemungkinan hal ini terjadi karena jumlah anggota kelompok yang masih terlalu besar yaitu 5 anak dalam tiap kelompok. Oleh sebab itu kendala tersebut akan diperbaiki pada siklus II yaitu dengan mengurangi jumlah anggota kelompok menjadi 3 anak dalam tiap kelompok.

Siklus II

a. Perencanaan Penelitian

Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari:

1) Silabus dan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan sifat-sifat benda yang berpedoman pada KTSP 2006.

2) Lembar Kerja Siswa (LKS) 3) Soal evaluasi.

4) Alat dan bahan untuk eksperimen. 5) Kisi-kisi untuk instrumen penilaian.

b. Pelaksanaan

(71)

dilakukan oleh siswa secara kelompok dengan sub materi Perubahan Sifat Benda. Berdasarkan refleksi yang telah dilakukan pada akhir siklus I, masih ada beberapa anak yang belum benar-benar melaksanakan kegiatan eksperimen maka dalam siklus II ini dibentuklah kelompok-kelompok yang lebih kecil. Pada Silkus I tiap kelompok terdiri dari 5 anak sedangkan dalam siklus II ini tiap kelompok terdiri dari 3 anak. Pada akhir siklus kedua ini dilakukan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah melaksanakan pembelajaran.

Siklus II pertemuan 1 1) Kegiatan Awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa, pemberian salam, dan penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah siswa siap mengikuti pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengenai perubahan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari.

2) Kegiatan Inti

(72)
(73)

3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir siswa menuliskan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dalam refleksi ini anak menyampaikan perasaan serta kesulitan-kesulitan yang dialami selama mengikutu kegiatan pembelajaran. Kemudian pada akhirnya guru menyampaikan salam penutup.

Siklus II pertemuan 2 1) Kegiatan Awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa, pemberian salam, san penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah siswa siap mengikuti pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengenai perubahan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari.

2) Kegiatan Inti

(74)

selama beberapa hari. Siswa menuliskan dan membandingkan parbedaan warna dan bentuknya setelah dan sebelum didiamkan. Setelah itu siswa melakukan kegiatan yang kedua yaitu membakar kertas dan plastik dengan korek api. Sambil melakukan kegiatan tersebut siswa menuliskan dan membandingkan warna dan bentuk benda-benda tersebut sebelum dan sesudah dibakar. Dalam proses kegiatan ekspserimen ini guru selalu member arahan dan mendorong siswa menemukan dan mengambil kesimpulan. Setelah eksperimen telah dilakukan, siswa membereskan alat dan bahan yang telah digunakan. Siswa bersama guru berdiskusi mengenai hasil eksperimen serta memahami bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada benda-benda tadi bersifat permanen atau tidak dapat kembali ke wujudnya semula.

3) Kegiatan Akhir

(75)

Siklus II pertemuan ke-3

Pertemuan ke-3 pada siklus II digunakan untuk evaluasi hasil belajar. Dalam pertemuan ini siswa mengerjakan soal-soal tes yang diberikan oleh guru. Dari hasil tes tersebut diperoleh rata-rata kelas sebesar 79,86 dengan presentase jumlah siswa yang nilainya di atas KKM 93,3%. Jika dilihat dari target capaian siklus II sebesar 90%, maka hasil pembelajaran pada siklus II tercapai. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa kelas 3B SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2010/2011 pada materi benda dan sifatnya adalah karena penerapan metode eksperimen berbasis konstruktivisme.

c) Refleksi

Hal-hal yang ditemukan selama pelaksanaan siklus kedua, antara lain : 1) Semua siswa sudah ikut aktif dalam kegiatan eksperimen.

2) Pada pelaksanaan siklus 1, hasil yang diperoleh berdasarkan evaluasi hasil belajar siswa, terdapat peningkatan prestasi dan sudah mencapai target yang diharapkan.

B. Pembahasan

(76)

mencapai KKM 65 adalah60%, pada siklus pertama mencapai 73,3 % dan pada siklus kedua mencapai 93,3 %. Hal ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa mengalami peningkatan di setiap siklus dan peningkatan jumlah siswa yang telah melebihi KKM 65. Data tersebut dapat dilihat dari lampiran 5. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa kelas 3B SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2010/2011 pada materi benda dan sifatnya adalah karena penerapan metode eksperimen berbasis konstruktivisme.

(77)

tercapainya target pencapaian indikator keberhasilan maka pada siklus kedua jumlah kelompok disusutkan dari 5 anggota menjadi 3 anggota tiap kelompok.

Pada siklus kedua, semua siswa lebih aktif dibandingkan dengan siklus pertama hal ini dikarenakan jumlah anggota kelompok yang semakin kecil sehingga memungkinkan semua anak ikut serta dalam melakukan percobaan. Siswa saling berinteraksi dan bekerjasama di dalam kelompok. Berdasarkan paparan nilai pada lampiran 14, pada siklus kedua ini terdapat lima anak yang mendapat nilai 96, tiga anak mendapat nilai 92, dua anak mendapat nilai 88, satu anak mendapat nilai 84, satu anak mendapat nilai 80, lima anak mendapat nilai 76, empat anak mendapat nilai 72, tiga anak mendapat nilai 68, satu anak mendapat nilai 66, dan dua anak lainnya mendapat nilai di bawah 65. Jadi pada siklus kedua ini terdapat 28 anak yang mencapai KKM atau mencapai 93,3 % dari 30 siswa, sedangkan yang nilainya di bawah KKM hanya dua anak atau sebanyak 6,6%.

(78)

signifikan walaupun masih ada dua anak yang nilainya masih di bawah KKM. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 5. Ringkasan Hasil Penelitan

Peubah Indikator

Kondisi Awal

Siklus I Siklus II Target Capaian Target Capaian Prestasi

Belajar

Persentase jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM

40% 60% 73,3% 90% 93,3%

(79)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran IPA dengan penerapan metode eksperimen berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam materi benda dan sifatnya di kelas 3 B SD Kanisius Sengkan semester ganjil tahun ajaran 2010/2011. Hal ini terbukti dari meningkatnya persentase jumlah siswa yang nilainya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang dalam materi ini adalah 65. Pada siklus I, persentase jumlah siswa yang nilainya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) meningkat dari kondisi awal 40% menjadi 73,3%. Sedangkan pada siklus II persentase jumlah siswa yang nilainya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) meningkat lagi menjadi 93,3%.

(80)

B. Saran

Beberapa saran yang ingin peneliti berikan kepada pihak-pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan atau pun pihak yang ingin meneliti masalah yang serupa diantaranya:

1. Penerapan metode eksperimen berbasis konstruktivisme sangat membantu dalam menyampaikan materi IPA khususnya dalam materi benda dan sifatnya. Oleh sebab itu hendaknya guru IPA menyampaikan materi tersebut dengan menerapkan metode eksperimen berbasis konstruktivisme.

2. Kegiatan eksperimen akan lebih efektif jika dilakukan dalam kelompok. Namun demikian hendaknya pembagian jumlah anggota kelompok jangan terlalu besar karena jika terlalu besar kemungkinan akan ada beberapa anak yang tidak ikut aktif dalam kegiatan.

3. Sebelum melakukan pembelajaran dengan penerapan metode eksperimen berbasis konstruktivisme hendaknya alat dan bahan disiapkan dengan baik agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar.

(81)

Daftar Pustaka

Azwar, Saifuddin. 1987. Test Prestasi, Fungsi dan Pengmbangan Pengukuran Prestasi Belajar.Yogyakarta: Liberty

Brooks, Martin G. 1993. The Case for Constructtivist classrooms.Virginia: ASCD.

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Djajadisastra, Jusuf. 1982. Metode-metode Mengajar. Bandung: Angkasa.

Kaligis, Jenny R.E. & Darmodjo, Hendro. Pendidikan IPA. PPTK.

Karo-karo, Ulihbukit. 1984. Metodologi Mengajar. Salatiga: CV. Saudara.

Kartikabudi, Fr. Y. & Purnomo, Puji. 2008. Buku Kerja Mahasiswa Matakuliah Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Sanata Dharma

Kukla, Andre. 2007. Konstruktivisme sosial dan filsafat Ilmu. Jakarta: Jendela.

(82)

Mulyasa, H. E. 2009. Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sanita, Santi. 2007. Sains Untuk Pemula: Benda di Sekitar Kita. Jakarta: Ganeca Exact.

Sumartono & Hermana, Dodo. 2009. Ayo Belajar IPA Kelas 3 SD. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Suparno, Paul. 1997. Filasfat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Tanlain, Wens. 2007. Modul Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

(83)

Lampiran 1

Silabus

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan

Kelas/semester : 3/1

Tema : IPA

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar

Sub Materi Pokok

Pembela-jaran

Kegiatan Belajar Indikator Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

3. Memahami sifat-benda padat, cair, dan gas.

2.3.Memberikan tanggapan dan saran sederhana terhadap suatu masalah dengan mengguna-kan kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat.

Benda dan sifatnya

Berbicara

Siklus 1 Pertemuan 1

- Siswa bergabung dengan

kelompok yang terdiri dari 5 anak.

- Siswa memperhatikan penjelasan

guru mengenai apa yang akan dilakukan.

- Siswa mempersiapkan alat dan

bahan yang akan digunakan untuk eksperimen.

- Siswa melakukan percobaan sesuai

petunjuk dari guru.

- Siswa mencatat hasil eksperimen.

- Siswa membuat laporan hasil

eksperimen.

- Siswa bersama guru berdiskusi

mengenai hasil percobaan.

- Siswa mampu

menyebutkan sifat-sifat benda padat

- Siswa mampu benda padat, cair, dan gas.

Benda dan sifatnya

Siklus 1 Pertemuan 2

- Siswa bergabung dalam kelompok

yang terdiri dari 5 anak.

- Siswa memperhatikan penjelasan

guru mengenai apa yang akan

(84)

2.Mengungkapkan kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat.

Berbicara

dilakukan.

- Siswa mempersiapkan alat dan

bahan yang akan digunakan untuk eksperimen.

- Siswa melakukan percobaan sesuai

petunjuk dari guru.

- Siswa mencatat hasil eksperimen.

- Siswa membuat laporan hasil

eksperimen.

- Siswa bersama guru berdiskusi

mengenai hasil percobaan.

benda padat, cair dan gas. ,warna,atau rasa ) yang dapat diamatiakibat dari

- Siswa bergabung dalam kelompok

yang terdiri dari 3-4 anak.

- Siswa memperhatikan penjelasan

guru mengenai apa yang akan dilakukan.

- Siswa mempersiapkan alat dan

bahan yang akan digunakan untuk eksperimen.

- Siswa melakukan percobaan sesuai

petunjuk dari guru.

- Siswa mencatat hasil eksperimen.

- Siswa membuat laporan hasil

eksperimen.

- Siswa bersama guru berdiskusi

(85)

Mengetahui, Yogyakarta,………

Kepala Sekolah Guru

(………) Agustina Tensianingrum perubahan sifat benda ( ukuran, bentuk ,warna,atau rasa ) yang dapat diamati akibat dari pembakaran,

- Siswa bergabung dalam kelompok

yang terdiri dari 3-4 anak.

- Siswa memperhatikan penjelasan

guru mengenai apa yang akan dilakukan.

- Siswa mempersiapkan alat dan

bahan yang akan digunakan untuk eksperimen.

- Siswa melakukan percobaan sesuai

petunjuk dari guru.

- Siswa mencatat hasil eksperimen.

- Siswa membuat laporan hasil

eksperimen.

- Siswa bersama guru berdiskusi

(86)

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( Suklus I, pertemuan 1) Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan Hari/ Tanggal : 2 November 2010 Kelas/ Semester : 3/ 1

Mata Pelajaran Terkait : IPA, Bahasa Indonesia

Tema : Lingkungan

Alokasi Waktu : 2x 40 menit Mata

Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Sub Materi Pokok

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pemilaian Sumber Belajar

IPA

Benda dan sifatnya Kegiatan awal - Berdoa - Salam pembuka

- Apersepsi: Tanya jawab mengenai benda-benda yang ada di sekitar.

Kegiatan Inti

- Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5 anak. - Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai apa yang

akan dilakukan.

- Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk eksperimen.

- Siswa melakukan percobaan sesuai petunjuk dari guru. - Siswa mencatat hasil pengamatan.

- Siswa membuat laporan hasil pengamatan.

- Siswa membereskan alat dan bahan yang telah digunakan. - Siswa bersama guru berdiskusi mengenai hasil percobaan. Kegiatan Akhir

Berbicara - Siswa mampu

memberi

Kepala Sekolah Guru

(………..) (………..)

Gambar

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian  .......................................................................
Gambar 1. Susunan Molekul Benda Padat  ...................................................................
Gambar 1 Susunan molekul benda padat.
Gambar 2 Susunan molekul benda cair.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas-kedepan dalam upaya membawwa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang

Apa yang harus dilakukan terhadap bayi baru lahir pada saat melakukan suatu pengkajian, pemahaman dasar mengenai cara melakukan pengkajian pada bayi baru lahir adalah

[r]

Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 1,094 g/kgBB yang mengalami nekrosis tubulus fokal (pengecatan hematoksilin-eosin

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengambil kasus asuhan kebidanan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum pada Ny.A umur kehamilan 10

Oleh karena fraksi energi partikel beta yang dapat diubah menjadi foton dalam proses b r e hm s t ra hlun g berbanding lurus dengan nomor atom materi yang dilewati, maka digunakan

Adipranata, Silvestra Maria Indrat Yessy (2009). Students’ Perceptions on the Use of Role Play Technique in Speaking Class in the English Education Study Program of Sanata

HUBUNGAN PERSEPSI BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN PT.. STUDIO CILAKI