• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi - USD Repository"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

BERORGANISASI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh : Valentina Dwita Febriani

059114067

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

Ketakutan menuntun orang pada kemunduran

(5)

v

yang selalu menyertai tiap langkahku….

(Alm) Bapak Agustinus Tri Antoro & Ibu Yohana Sumiyati

Kakakku Fransiska Ika Septiani & Adikku Andreas Danang Tri Yudanto

(6)
(7)

vii

Valentina Dwita Febriani

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi yang sedang melakukan penyusunan skripsi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan skala Likert. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kecemasan dalam Penyusunan Skripsi yang dibuat oleh peneliti. Dari data statistik item dan reliabilitas pada skala Kecemasan, dari 52 item diperoleh 35 item yang lolos seleksi dengan koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,912. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi digunakan analisis Independent Sample t-test. Dari analisis data penelitian diperoleh nilai t sebesar -0,141 dengan probabilitas 0,888 (p > 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis tidak terbukti.

(8)

viii

Valentina Dwita Febriani

ABSTRACT

This research was conducted to find out Anxiety Difference in Doing Thesis among Students Who Are Active in Organization and Students Who Are Not Active in Organization. The hypothesis proposed is there is anxiety difference among students who are active in organization and students who are not active in organization. The subjects in this research are students who are active in organization and students who are not active in organization that doing their thesis. The methodology used in this research is Likert scale. The instrument used is anxiety scale in doing thesis that is made by researcher. Based on the data statistic item and reliability on anxiety scale, from 52 items it is resulted on 35 items which pass the selection by alpha reliability of 0,912. To find out if there is anxiety difference among students who are active in organization and students who are not active in organization, the researcher used Independent Sample t-test analysis. The data analysis research resulted of t -0,141 with probability 0,888 (p > 0, 05). This result showed that there is no anxiety difference among students who are active in organization and students who are not active in organization. It is also showed that the hypothesis is not proved.

(9)

ix

Nama : Valentina Dwita Febriani Nomor mahasiswa : 059114067

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PERBEDAAN KECEMASAN DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI ANTARA MAHASISWA YANG AKTIF BERORGANISASI DAN MAHASISWA

YANG TIDAK AKTIF BERORGANISASI

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 18 Mei 2010 Yang menyatakan

(10)

x

segala berkat dan perlindungan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Christina Siwi Handayani, S.Psi., M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Aquilina Tanti Arini, S.Psi., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi atas bimbingan yang telah diberikan selama proses penyusunan skripsi. 3. Ibu M.L. Anantasari, S.Psi., M.Psi, selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang selalu memberikan dukungan baik selama masa kuliah maupun saat proses penyusunan skripsi.

4. Rm. Priyono Marwan S.J. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan dukungan dan masukan selama proses penyusunan skripsi. 5. Ibu Y. Titik Kristiyani, M. Psi, selaku dosen penguji skripsi yang telah

memberikan masukan yang bermanfaat untuk skripsi ini.

6. Segenap dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, atas bimbingan dan segala bekal ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

(11)

xi memberikan dukungan, doa dan perhatian.

9. Sahabat – sahabatku, Sari dan Matilda yang selalu berbagi kebersamaan dalam suka dan duka, Silvi, Andien, Alit, Mena atas kebersamaan dan keceriaannya.

10. Teman-teman Psikologi angkatan 2005 atas persahabatan dan kebersamaannya.

11. Kepala dan Staf P2TKP, Pak Priyo, Pak Heri, Pak Toni, Mba’ Tia, Mba’ Diana serta teman-teman asisten; Mumun, Beti, Iie, Ucie, Nora, Iin, Alma, Mba’ Indra, Mba’ Wulan, Mba’ Fani, Mba’ Ruri, Mba’ Tinul, Mas Sumar, Mas Patje atas kepercayaan dan pengalaman kerja yang telah diberikan. 12. Teman – teman yang telah bersedia mengisi angket penelitian.

13. Semua pihak yang tanpa sengaja belum penulis sebut di sini; terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat berterimakasih atas semua masukan baik yang berupa saran maupun kritik yang dapat membangun. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak.

(12)

xii

HALAMAN PENGESAHAN …………..……….. iii

HALAMAN MOTTO ………. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ………. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………..………...…… vi

ABSTRAK ………...………... vii

ABSTRACT ………..…….. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH………... viii ix KATA PENGANTAR ……… x

DAFTAR ISI ……….……….. xii

DAFTAR TABEL ……….…….. xv

DAFTAR GAMBAR ……….. xvi

BAB I. PENDAHULUAN ………..…………...………. 1

1. Latar Belakang Masalah ……….…. 1

2. Rumusan Masalah ………...…………. 5

3. Tujuan Penelitian ……….……… 5

4. Manfaat Penelitian ………... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ………..……. 7

A. Kecemasan…...………... 1. Pengertian Kecemasan ……….. 2. Jenis-jenis Kecemasan ……….. 3. Ciri-ciri Kecemasan ……….. 4. Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan ………….. 7 7 9 11 13 B. Mahasiswa ……… 15

C. Skripsi ………..

1. Pengertian Skripsi………..

(13)

xiii

2. Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Mahasiswa dalam Penyusunan Skripsi………...

E. Organisasi……….

1. Pengertian Organisasi……… 2. Unsur-unsur Organisasi ……… 3. Fungsi Organisasi………..

17 19 19 20

F. Mahasiswa yang Aktif Berorganisasi ……….. G. Mahasiswa yang Tidak Aktif Berorganisasi ……… H. Perbedaan Kecemasan dalam Penyusunan Skripsi antara

Mahasiswa yang aktif Berorganisasi dan Mahasiswa yang Tidak Aktif Berorganisasi……….

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……….. 27

A. Jenis Penelitian ………. 27

B. Identifikasi Variabel ………...……… 27

C. Definisi Operasional ……… 27

D. Subjek Penelitian ………..……...……....… 29

E. Prosedur Penelitian ………...……... 30 F. Metode dan Alat Pengumpulan Data ………...

G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ……….………... 1. Validitas ……… 2. Reliabilitas ……… 3. Seleksi Item ………... H. Metode Analisis Data ………..

1. Pengujian terhadap Asumsi Data ………..

(14)

xiv

B. Hasil Penelitian ……….………... 1. Deskripsi Data Penelitian ………... 2. Deskripsi Subjek Penelitian ……… 3. Uji Asumsi ……….. 4. Uji Hipotesis ………... C. Hasil Tambahan ………... D. Pembahasan ………..

38 38 39 41 42 44 46

BAB V. PENUTUP ……… 50

A. Kesimpulan ……….………. 50

B. Saran ………...……. 51

(15)

xv

2. Skala Kecemasan dalam Penyusunan Skripsi Setelah Uji Coba 35

3. Skala Kecemasan dalam Penyusunan Skripsi Untuk Penelitian 36

4. Deskripsi Data Penelitian ……… 39

5. Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 39

6. Persentase Responden Berdasarkan Status Keaktifan Berorganisasi ……….. 40 7. Mean Responden Berdasarkan Kriteria Subjek Penelitian…….. 41

8. Hasil Uji Normalitas ………... 42

9. Hasil Uji Homogenitas ……… 42

10. Hasil Uji Hipotesis ……….. 44

11. Norma Kategorisasi Skor ………... 44

(16)

xvi

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Skripsi merupakan tugas akhir yang cukup berat bagi mahasiswa. Sebagai sebuah syarat kelulusan dari perguruan tinggi, mahasiswa diwajibkan menyusun skripsi yang merupakan suatu bentuk tugas akhir berupa karya tulis ilmiah. Tujuan penulisan skripsi adalah agar mahasiswa mampu mengorganisasikan hasil proses belajar dan mengaktualisasikannya melalui tulisan. Namun, dalam proses pengerjaaan skripsi seringkali mahasiswa mengalami berbagai kesulitan dan hambatan. Kesulitan yang seringkali dialami mahasiswa dalam menyusun skripsi diantaranya adalah kesulitan mencari judul untuk skripsi, kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan, dana yang terbatas, atau takut menemui dosen pembimbing (Mu’tadin, 2002). Hambatan dan kesulitan yang muncul secara tidak terduga membuat mahasiswa merasa cemas saat mengerjakan skripsi. Hal ini sesuai dengan pendapat Marten dan Sharkey (dalam Gunarsa, 1996) dimana kecemasan dapat muncul ketika individu kurang siap dalam menghadapi suatu situasi atau keadaan yang tidak diharapkan.

Kecemasan adalah suatu keadaan tegangan yang ditimbulkan oleh sebab-sebab dari luar (Freud dalam Supratiknya, 1993). Kecemasan juga diartikan sebagai perasaan tidak nyaman yang biasanya berupa perasaan

(18)

gelisah, takut, atau khawatir yang merupakan manifestasi dari faktor psikologis dan fisiologis. Kecemasan biasanya terjadi tanpa stimulus yang jelas, sehingga kecemasan berbeda dengan rasa takut (fear), sebab takut muncul karena adanya ancaman yang jelas dari luar. Rasa takut berhubungan dengan tingkah laku spesifik untuk menghindar dan menjauh dari stimulus yang tidak menyenangkan, sedangkan kecemasan merupakan akibat dari ancaman yang tidak jelas, tidak bisa dikontrol dan tidak bisa dihindari (pembaharuankeluarga.wordpress.com). Kecemasan dalam penyusunan skripsi yang dialami mahasiswa dapat mengakibatkan proses pengerjaan skripsi menjadi tidak maksimal bahkan mungkin mahasiswa tidak dapat menyelesaikan skripsinya sesuai waktu yang ditentukan oleh universitas.

(19)

mahasiswa. Standar dan norma yang ada dalam masyarakat yang mungkin terlalu tinggi bagi individu yang tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya juga dapat menjadi salah satu sumber penyebab kecemasan (Greist, Martens dan Sharkey dalam Gunarsa, 1996). Adanya hambatan dan kesulitan dalam mengerjakan skripsi serta tuntutan batasan masa studi yang harus dipenuhi oleh mahasiswa membuat mahasiswa perlu fokus selama proses pengerjaan skripsi agar proses pengerjaan skripsi dapat selesai tepat waktu.

Perlunya fokus dalam mengerjakan skripsi membuat mahasiswa dituntut untuk dapat membagi waktu sebaik mungkin sehingga dapat meluangkan waktu yang lebih banyak untuk pengerjaan skripsi dibanding untuk kegiatan lain. Ketidakmampuan mahasiswa untuk membagi waktu dapat menyebabkan pengerjaan skripsi menjadi tertunda dan hal ini dapat membuat mahasiswa tidak dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. Mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam membagi waktu biasanya karena mereka memiliki kegiatan yang bermanfaat selain skripsi seperti kegiatan organisasi. Kegiatan organisasi memiliki manfaat bagi mahasiswa karena melalui kegiatan organisasi mahasiswa dapat mengembangkan

softskill.

(20)

tahun 2005 yang menyebutkan bahwa pada umumnya pengguna tenaga kerja membutuhkan keahlian kerja berupa 82% soft skills dan 18% hard skills (prayudi.staff.uii.ac.id). Dalam kegiatan organisasi, mahasiswa dituntut untuk mencurahkan perhatiannya pada pelaksanan program kerja organisasi, menghadapi konflik, serta menyelesaikan permasalahan organisasi. Beban tugas dalam organisasi yang cukup berat serta manfaat kegiatan organisasi membuat mahasiswa mencurahkan perhatian yang cukup banyak untuk kegiatan organisasi. Beban pikiran dan tanggungjawab yang dirasakan oleh mahasiswa yang aktif dalam kegiatan organisasi membuat mereka kesulitan dalam hal pengelolaan waktu dan hal ini merupakan salah satu faktor internal penyebab kecemasan (Subekti, 2005).

(21)

Mahasiswa yang aktif berorganisasi yang menghadapi tuntutan untuk dapat membagi waktu sebaik mungkin dapat mengalami kesulitan untuk membagi waktu antara skripsi dan kegiatan organisasi karena keduanya sama-sama penting bagi mahasiswa. Kesulitan yang dihadapi mahasiswa ini dapat membuat kecemasan mahasiswa yang aktif berorganisasi lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi maka penelitian ini ingin melihat perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi.

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi.

C. Tujuan Penelitian

(22)

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Untuk memperluas pandangan mengenai perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi sehingga dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kecemasan

1. Pengertian Kecemasan

Pettijohn (1992) mengungkapkan bahwa kecemasan adalah sebuah perasaan yang tidak jelas antara perasaan takut, kuatir dan gelisah akan sesuatu yang tidak jelas. Individu yang sedang mengalami kecemasan biasanya tidak tahu apa yang menyebabkan kecemasan yang mereka alami.

Kecemasan pada umumnya adalah ketakutan akan sesuatu yang akan terjadi disertai perasaan yang tidak jelas akan adanya suatu bahaya. Kecemasan ini kadang menjadikan panik, gelisah, gugup, gemetar dan sakit kepala. Berbeda dengan takut yang merupakan reaksi nyata akan sesuatu yang tampak, sedangkan kecemasan merupakan reaksi yang tidak jelas akan adanya suatu imajinasi akan bahaya (Kasschau, 1995). Hal ini dapat terjadi karena kekecewaan, ketidakpuasan, tidak aman, atau adanya perasaan bermusuhan dengan orang lain. Kecemasan bersifat tidak jelas atau kabur oleh karena itu kecemasan menjadi sangat subyektif, artinya sesuatu yang menimbulkan kecemasan pada diri seseorang belum tentu dapat menimbulkan kecemasan pada orang lain (Mischel, 1981).

(24)

Menurut Darajat (1996) kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses memori yang bercampur baur yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan, perasaan (frustasi) dan pertentangan batin (konflik).

Kecemasan adalah suatu kekhawatiran bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Kecemasan merupakan respon yang tepat terhadap ancaman atau perubahan lingkungan, tetapi bisa menjadi abnormal bila tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi ancaman atau datang tanpa ada penyebabnya (Nevid, Rathus dan Greene, 2003).

Kecemasan juga diartikan sebagai keadaan suasana – perasaan (mood) yang ditandai oleh gejala – gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan kekhawatiran tentang masa depan (American Psychiatric Association, 1994; Barlow, 2002 dalam Durand dan Barlow, 2006).

Menurut Maher (Mischel, 1981) sesuatu disebut kecemasan bila memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Perasaan yang disadari tentang ketakutan dan bahaya tanpa adanya kemampuan untuk mengidentifikasikan ancaman secara objektif.

(25)

c. Terjadi disorganisasi dalam problem solving dan kontrol kognitif termasuk sulitnya berpikir secara jernih dan melakukancoping.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kecemasan adalah perasaan khawatir bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi di masa depan karena ketakutan akan obyek yang tidak jelas, terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan, frustasi dan pertentangan batin (konflik) sehingga menimbulkan reaksi fisik serta psikologis tertentu.

2. Jenis-Jenis Kecemasan

Menurut Freud (dalam Supratiknya, 1993) kecemasan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

a. Kecemasan realitas atau rasa takut akan bahaya-bahaya nyata di dunia luar. Kedua tipe kecemasan lain berasal dari kecemasan realitas ini.

(26)

c. Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap suara hati. Orang-orang yang super egonya berkembang dengan baik cenderung merasa bersalah jika mereka melakukan atau bahkan berpikir untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma moral dimana mereka dibesarkan.

Spielberger (Mischel, 1981) membedakan kecemasan menjadi:

a. State anxiety

Kecemasan yang timbul jika individu dihadapkan pada situasi tertentu yang dianggap mengancam. Intensitas dan kemunculan bentuk kecemasan ini bervariasi antara individu satu dengan yang lain.

b. Trait anxiety

(27)

3. Ciri-Ciri Kecemasan

Beberapa ciri kecemasan menurut Nevid et al. (2003) adalah : a. Ciri-ciri fisik, meliputi kegelisahan, tangan atau anggota

tubuh yang gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar dahi, kekencangan pada pori-pori kulit perut atau dada, banyak berkeringat, telapak tangan yang berkeringat, pening atau pingsan, mulut atau kerongkongan terasa kering, sulit berbicara, sulit bernafas, bernafas pendek, jantung yang berdebar keras atau berdetak kencang, suara yang bergetar, jari-jari atau anggota tubuh yang menjadi dingin, pusing, merasa lemas atau mati rasa, sulit menelan, kerongkongan terasa tersekat, leher atau punggung terasa kaku, sensasi seperti tercekik atau tertahan, tangan yang dingin dan lembab, terdapat gangguan sakit perut atau mual, panas dingin, sering buang air kecil, wajah terasa memerah, diare, merasa sensitif atau ”mudah marah”

b. Ciri-ciri behavioral, meliputi perilaku menghindar, perilaku melekat dan dependen, perilaku terguncang c. Ciri-ciri kognitif, meliputi khawatir tentang sesuatu,

(28)

tanpa ada penjelasan yang jelas, terpaku pada sensasi kebutuhan, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan akan kehilangan kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, berpikir bahwa dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semuanya tidak lagi bisa dikendalikan, berpikir bahwa semuanya terasa sangat membingungkan tanpa bisa diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang sepele, berpikir tentang hal mengganggu yang sama secara berulang-ulang, berpikir bahwa harus bisa kabur dari keramaian, kalau tidak pasti akan pingsan, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, tidak mampu menghilangkan pikiran-pikiran terganggu, berpikir akan segera mati, meskipun dokter tidak menemukan sesuatu yang salah secara medis, khawatir akan ditinggal sendirian, sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran.

Ciri-ciri kecemasan ini akan digunakan sebagai aspek kecemasan yang meliputi:

a. Ciri fisik b. Ciribehavioral

(29)

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan

Menurut Kretch dan Qrutch (dalam Hartanti dan Dwijanti, 1997) timbulnya kecemasan disebabkan karena kurangnya pengalaman dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang membuat individu kurang siap menghadapi situasi baru.

Menurut Greist, Martens & Sharkey (dalam Gunarsa, 1996) sebab – sebab individu mengalami kecemasan antara lain:

a. Tuntutan sosial yang berlebihan yang belum atau tidak dapat dipenuhi oleh seseorang, dan tuntutan ini dapat merupakan perasaan subjektif dari individu yang mungkin tidak dirasakan oleh orang lain.

b. Adanya standar keberhasilan yang terlalu tinggi bagi kemampuan yang dimiliki individu sehingga menimbulkan perasaan rendah diri.

c. Individu kurang siap dalam menghadapi suatu situasi atau keadaan yang tidak diharapkan atau diperkirakan olehnya. d. Adanya pola pikir dan persepsi yang negatif terhadap

(30)

Durand dan Barlow (2006) mengungkapkan bahwa kecemasan tidak memiliki penyebab berdimensi-tunggal yang sederhana tetapi berasal dari banyak sumber antara lain:

a. Kontribusi Biologis

Kontribusi-kontribusi kecil dari banyak gen di wilayah-wilayah kromosom yang berbeda secara kolektif membuat seseorang rentan mengalami kecemasan (Kendler dkk, 1995; Lesch dkk, 1996; Plomin dkk, 1997 dalam Durand & Barlow, 2006).

b. Kontribusi Psikologis

(31)

c. Kontribusi Sosial

Peristiwa yang menimbulkan stres memicu kerentanan seseorang terhadap kecemasan. Tekanan sosial seperti misalnya tekanan untuk menjadi juara di sekolah dapat juga menimbulkan stres yang cukup kuat untuk memicu kecemasan (Durand & Barlow, 2006).

B. Mahasiswa

Menurut Webster’s New World Dictionary, mahasiswa adalah individu yang mengalami proses belajar mengajar pada taraf level tertinggi dalam sebuah instansi pendidikan dengan program kelulusan untuk mencapai gelar sarjana, doctor atau professor.

(32)

C. Skripsi

1. Pengertian Skripsi

Skripsi adalah suatu bentuk tugas akhir berupa karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri program sarjana (S1). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah yang wajib ditulis mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan pendidikan dan akademisnya. Menurut Darmono dan Hasan (2002) skripsi diartikan sebagai karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana pada akhir masa studinya berdasarkan hasil penelitian atau kajian kepustakaan, atau pengembangan terhadap suatu masalah yang dilakukan secara seksama.

2. Permasalahan dalam Penyusunan Skripsi

(33)

segala proses pengerjaan skripsi; (5) masalah yang berkaitan dengan skripsi itu sendiri (misalnya, kurang literatur pendukung, dasar teori, kesulitan membuat alat ukur, langkanya subyek penelitian, permasalahan dengan dosen pembimbing, dll).

Selain itu, hambatan dalam proses penyusunan skripsi menurut Zamindari (1990) adanya hambatan kognitif dan emosi, misalnya macetnya ide untuk menentukan topik permasalahan, kesulitan merumuskan permasalahan penelitian dalam bentuk suatu karangan ilmiah, cepat merasa malas dan bosan, atau kurang bersemangat dalam mengerjakan aktivitas – aktivitas yang berkaitan dengan skripsi.

D. Kecemasan Mahasiswa dalam Penyusunan Skripsi

1. Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Penyusunan

Skripsi

Kecemasan mahasiswa dalam penyusunan skripsi adalah suatu kondisi dimana mahasiswa merasa khawatir selama proses pengerjaan skripsi sehingga menimbulkan reaksi fisik serta psikologis tertentu.

2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Mahasiswa dalam Penyusunan Skripsi

(34)

eksternal. Menurut Subekti (2005) faktor internal diantaranya adalah ketidakpercayaan diri, pengelolaan waktu yang kurang baik dan motivasi dalam diri yang kurang. Hambatan dan kesulitan yang muncul secara tidak terduga dimana mahasiswa tidak dapat memprediksi situasi selama proses pengerjaan skripsi juga dapat membuat mahasiswa merasa cemas saat mengerjakan skripsi. Hal ini sesuai dengan pendapat Marten dan Sharkey (dalam Gunarsa, 1996) bahwa kecemasan dapat muncul ketika individu kurang siap dalam menghadapi suatu situasi atau keadaan yang tidak diharapkan.

Faktor eksternal diantaranya karena adanya kerjasama yang kurang baik dengan dosen pembimbing, keterbatasan teori yang tersedia, kritik dan masukan yang negatif dari teman atau adik angkatan, tuntutan dari orang tua serta adanya pengaruh informasi yang negatif dan dana yang kurang memadai (Subekti, 2005). Selain itu, adanya batasan masa studi serta tingkat kesulitan dalam pengerjaan skripsi itu sendiri membuat mahasiswa merasa khawatir apakah dapat menyelesaikan skripsinya sesuai batas waktu yang ditentukan oleh universitas.

(35)

(2006) bahwa tekanan sosial seperti misalnya tekanan untuk menjadi juara di sekolah dapat menimbulkan stres yang cukup kuat untuk memicu kecemasan. Greist, Martens & Sharkey (dalam Gunarsa, 1996) juga mengungkapkan bahwa individu mengalami kecemasan karena tuntutan sosial yang berlebihan yang belum atau tidak dapat dipenuhi oleh seseorang.

E. Organisasi

1. Pengertian Organisasi

(36)

2. Unsur – unsur organisasi

Unsur – unsur organisasi menurut Indriyo Gitosudarmo (2000), adalah:

a. Sistem, organisasi adalah kumpulan dari sub – sub sistem. b. Pola aktivitas, didalamnya ada aktivitas – aktivitas yang

dilakukan orang yang dilaksanakan secara relatif teratur dan cenderung berulang.

c. Sekelompok orang, organisasi adalah kumpulan orang-orang. d. Tujuan, setiap organisasi didirikan adalah untuk mencapai

suatu tujuan.

3. Fungsi Organisasi

Fungsi organisasi menurut Muhammad (2000), antara lain : a. Memenuhi kebutuhan pokok organisasi

b. Mengembangkan tugas dan tanggungjawab c. Memproduksi barang atau jasa

d. Mempengaruhi dan dipengaruhi orang

F. Mahasiswa yang Aktif Berorganisasi

(37)

maupun lingkungan sosialnya. Keterlibatan mahasiswa dalam organisasi adalah sebagai pengurus maupun anggota organisasi yang diikuti dan selama menjadi bagian dari organisasi, mahasiswa aktif melaksanakan berbagai kegiatan dalam organisasi untuk mewujudkan tujuan organisasi.

Dalam kegiatan organisasi, mahasiswa memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing yang berfungsi untuk mewujudkan tujuan organisasi. Selain itu, sebuah organisasi terdiri dari banyak individu yang dituntut untuk dapat bekerjasama dalam mewujudkan tujuan organisasi. Hal ini terkadang menimbulkan konflik karena perbedaan pendapat dan kepentingan dari masing-masing individu. Di sisi lain, beban tugas dalam organisasi cukup berat dan membutuhkan kemampuan individu untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi serta membagi waktu antara studi dan tugas organisasi.

G. Mahasiswa yang Tidak Aktif Berorganisasi

(38)

H. Perbedaan Kecemasan Mahasiswa dalam Penyusunan Skripsi Antara

Mahasiswa yang Aktif Berorganisasi dan Mahasiswa yang Tidak Aktif Berorganisasi

Skripsi merupakan tugas akhir yang cukup berat bagi mahasiswa dimana mahasiswa dituntut untuk mampu mengorganisasikan hasil proses belajar dan mengaktualisasikannya melalui tulisan. Dalam mengerjakan skripsi, mahasiswa menghadapi berbagai kesulitan dan hambatan. Utama (2000) mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa saat mengerjakan skripsi antara lain: kesulitan membagi waktu dan mencurahkan perhatian yang cukup terhadap skripsi karena adanya pekerjaan lain/keluarga, masalah kesehatan, terbatasnya dana untuk operasional skripsi, hambatan kognitif dan emosi yang cenderung menimbulkan sikap negatif mahasiswa terhadap segala proses pengerjaan skripsi, masalah yang berkaitan dengan skripsi itu sendiri (misalnya, kurang literatur pendukung, dasar teori, kesulitan membuat alat ukur, langkanya subyek penelitian, permasalahan dengan dosen pembimbing, dll).

(39)

dan hambatan yang muncul selama proses pengerjaan skripsi yang tidak dapat diprediksi oleh mahasiswa dapat membuat mahasiswa merasa cemas saat mengerjakan skripsi. Hal ini sesuai dengan pendapat Marten dan Sharkey (dalam Gunarsa, 1996) dimana kecemasan dapat muncul ketika individu kurang siap dalam menghadapi suatu situasi atau keadaan yang tidak diharapkan.

Kecemasan mahasiswa dalam penyusunan skripsi disamping karena hambatan dan kesulitan yang dialami, batas masa studi yang semakin ketat juga dapat menambah kecemasan mahasiswa. Situasi tersebut menuntut mahasiswa untuk dapat menyelesaikan studinya secepat mungkin atau maksimal sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan oleh perguruan tinggi. Tuntutan yang dihadapi oleh mahasiswa untuk menyelesaikan studi secepat mungkin dapat mengakibatkan perasaan cemas dalam diri mahasiswa. Standar dan norma yang ada dalam masyarakat yang mungkin terlalu tinggi bagi individu yang tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya juga dapat menjadi salah satu sumber penyebab kecemasan (Greist, Martens dan Sharkey dalam Gunarsa, 1996).

(40)

waktu sebaik mungkin sehingga dapat meluangkan waktu yang lebih banyak untuk pengerjaan skripsi dibanding untuk kegiatan lain. Ketidakmampuan mahasiswa untuk membagi waktu dapat menyebabkan pengerjaan skripsi menjadi tertunda dan hal ini dapat membuat mahasiswa tidak dapat menyelesaikan studinya tepat waktu.

Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dapat mengalami kesulitan dalam hal pembagian waktu karena memiliki kegiatan lain seperti kegiatan organisasi. Kegiatan organisasi memiliki manfaat bagi mahasiswa karena melalui kegiatan organisasi mahasiswa dapat mengembangkan softskill. Dalam kegiatan organisasi, mahasiswa dituntut untuk mencurahkan perhatiannya pada pelaksanaan program kerja organisasi, menghadapi konflik, serta menyelesaikan permasalahan organisasi. Beban tugas dalam organisasi yang cukup berat serta adanya manfaat kegiatan organisasi yang cukup besar membuat mahasiswa mencurahkan perhatian yang cukup banyak untuk kegiatan organisasi.

(41)

tanggung jawab lain di luar skripsinya. Kesulitan dalam hal pengelolaan waktu dapat menimbulkan kecemasan yang lebih tinggi pada mahasiswa yang aktif berorganisasi dibandingkan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi dan hal ini merupakan salah satu faktor internal penyebab kecemasan (Subekti, 2005).

Mahasiswa yang aktif berorganisasi juga memiliki tugas dan tanggung jawab yang lebih banyak dibandingkan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Beban pikiran dan tanggungjawab yang dirasakan oleh mahasiswa yang aktif dalam kegiatan organisasi dapat membuat mereka lebih cemas dibandingkan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Hal ini didukung oleh penelitian Aspinwall dan Taylor (1992) bahwa mahasiswa mengalami kecemasan dan tekanan yang meningkat ketika sejumlah tugas harus diselesaikan.

I. Hipotesis

(42)

adanya bat

Gambar 1. Perbedaan Kecemasan dalam Penyusunan Skripsi antara Mahasiswa yang Aktif Berorganisasi dan Mahasiswa yang Tidak Aktif Berorganisasi

Kecemasan Rendah a. Tingkat kesulitan skripsi: kurang literatur pendukung, kesulitan membuat alat ukur, langkanya subyek penelitian,

b. Hambatan dalam proses pengerjaan: macetnya ide untuk menentukan topik permasalahan, cepat merasa malas dan bosan, kurang bersemangat dalam mengerjakan aktivitas yang berkaitan dengan skripsi

Dapat lebih fokus dalam mengerjakan skripsi Kurang fokus dalam

mengerjakan skripsi

Batasan masa studi:

(43)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan dalam penyusunan skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah status keaktifan mahasiswa dalam kegiatan organisasi. .

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecemasan mahasiswa dalam penyusunan skripsi.

C. Definisi Operasional

1. Status Keaktifan Mahasiswa dalam Kegiatan Organisasi

a. Mahasiswa yang aktif berorganisasi adalah laporan subyek yang menyatakan bahwa mahasiswa menjadi anggota suatu organisasi dan aktif mengikuti kegiatan organisasi.

(44)

b. Mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi adalah laporan subyek yang menyatakan bahwa mahasiswa tidak sedang menjadi anggota suatu organisasi atau mahasiswa yang menjadi anggota organisasi namun tidak aktif mengikuti kegiatan organisasi.

2. Kecemasan Mahasiswa dalam Penyusunan Skripsi

Kecemasan mahasiswa dalam penyusunan skripsi adalah suatu kondisi dimana mahasiswa merasa khawatir selama proses pengerjaan skripsi. Kondisi ini termanifestasi dalam reaksi fisik, kognitif dan

behavioral.

Tingkat kecemasan dalam penyusunan skripsi akan dilihat dari skor total subjek pada skala kecemasan dalam penyusunan skripsi yang disusun oleh peneliti. Semakin tinggi skor total maka menunjukkan tingkat kecemasan yang tinggi. Makin rendah skor total menunjukkan bahwa tingkat kecemasannya rendah.

Komponen kecemasan yang digunakan sebagai skala untuk mengukur kecemasan yaitu:

(45)

2. Fisik yaitu gejala kecemasan yang ditandai dengan adanya ketidaknormalan pada kondisi tubuh seseorang yang meliputi banyak berkeringat, anggota tubuh yang menjadi dingin, pusing, sulit berbicara, suara yang bergetar, leher atau punggung terasa kaku, sensasi seperti tercekik, gangguan sakit perut.

3. Behavioral/perilaku yaitu gejala kecemasan yang ditandai dengan adanya ketidaknormalan pada perilaku seseorang yang meliputi perilaku menghindar, perilaku melekat dan dependendan perilaku gelisah.

D. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan organisasi dan mahasiswa yang tidak aktif dalam kegiatan organisasi. Pengertian organisasi disini adalah organisasi tetap yang telah berdiri minimal dua tahun, melakukan pertemuan rutin, memiliki visi dan misi organisasi, program kerja organisasi, anggaran, pengurus dan keanggotaan yang jelas.

(46)

dapat lulus sesegera mungkin sehingga hal ini dapat menimbulkan kecemasan dalam diri mahasiswa.

3. Mahasiswa yang sedang menjalani proses penyusunan skripsi minimal selama satu semester. Alasan peneliti dalam menentukan kriteria ini adalah karena mahasiswa yang sedang menjalani proses penyusunan skripsi minimal selama satu semester sudah mengalami bagaimana tingkat kesulitan dan hambatan yang dihadapi selama proses penyusunan skripsi.

E. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat alat ukur kecemasan yaitu, skala kecemasan menghadapi penyelesaian tugas akhir

2. Menentukan subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria 3. Melakukan uji coba (try out) skala kecemasan

4. Melakukan penelitian

5. Menganalisis hasil penelitian

(47)

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah skala, yaitu skala kecemasan menghadapi penyelesaian skripsi. Skala ini menggunakan metode Summated Rating yang merupakan penskalaan model Likert. Model penskalaan ini merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Gable dalam Azwar, 2000 : 139).

Untuk melakukan penskalaan dengan metode ini, sejumlah pernyataan sikap telah ditulis berdasarkan kaidah penulisan pernyataan dan didasarkan pada rancangan skala yang telah ditetapkan. Responden akan diminta untuk menyatakan kesesuaian atau ketidaksesuaiannya terhadap isi pernyataan dalam empat macam kategori jawaban, yaitu ”sangat tidak sesuai” (STS), ”tidak sesuai”(TS), ”sesuai”(S), dan ”sangat sesuai”(SS).

Skala kecemasan terdiri dari dua rumusan pernyataan yaitu, favorable

dan unfavorable. Pernyataan favorable adalah kalimat yang berisi pernyataan yang mendukung atribut yang hendak diukur. Sedangkan pernyataan

unfavorableadalah kalimat yang berisi pernyataan tidak mendukung terhadap atribut yang hendak diukur.

(48)

Berikut ini adalahblue printskala kecemasan dalam penyusunan skripsi: Tabel 1

Blue PrintSkala Kecemasan dalam Penyusunan Skripsi

Komponen Favorabel Unfavorabel Total Total (%)

Kognitif 1, 5, 12, 16, 23, 26,

G. Validitas, Reliabilitas dan Seleksi Item Alat Ukur

1. Validitas

Validitas yang digunakan oleh peneliti adalah validitas isi yang menunjuk pada sejauh mana item-item dalam alat ukur mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur yang akan diperoleh melalui analisis rasional danprofessional judgment

(49)

2. Reliabilitas

Reliabilitas (keajegan, konsistensi, kestabilan) pada dasarnya menunjukkan pada konsep sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 1999). Analisa reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik koefisien Alpha dari Cronbach dalam program SPSS 16 for Windows Evaluation. Butir-butir yang diukutsertakan dalam uji reliabilitas hanyalah butir-butir yang lolos dalam konsistensi internal. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx’) yang angkanya berkisar dari 0,00 – 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitasnya, berarti semakin tinggi pula tingkat kepercayaan hasil pengukuran alat tersebut bagi kelompok subjek yang diteliti.

3. Seleksi Item

(50)

Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1 dengan tanda positif atau negatif. Semakin baik daya diskriminasi item maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1. Koefisien yang mendekati angka 0 atau yang memiliki tanda negatif mengindikasikan daya diskriminasi yang tidak baik. Biasa digunakan batasan rix lebih besar atau sama dengan 0,30 yang artinya bahwa semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya perbedaannya dianggap memuaskan.

Pelaksanaan uji coba alat ukur penelitian dilakukan pada tanggal 23 – 26 November 2009 pada 50 orang mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta yang sedang melakukan penyusunan skripsi baik mahasiswa yang aktif berorganisasi maupun mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi.

Hasil seleksi item tahap pertama menghasilkan daya beda item antara – 0,006 sampai dengan 0,675 dengan tingkat keandalan sebesar 0,902.

(51)

Kemudian dilakukan lagi pengujian tahap kedua terhadap 37 item yang lolos. Hasil seleksi item pada tahap kedua menghasilkan daya beda item antara 0,248 sampai dengan 0,704 dengan tingkat keandalan sebesar 0, 912 sehingga terdapat 2 item yang gugur yaitu item nomor 19 dan 47.

Setelah itu, pengujian dilakukan kembali terhadap 35 item yang lolos seleksi. Hasil seleksi item menghasilkan daya beda item antara 0,309 sampai dengan 0,721 sehingga 35 item tersebut sudah termasuk memiliki daya beda item yang baik.

Tabel 2

Skala Kecemasan dalam Penyusunan Skripsi Setelah Uji Coba

Komponen Favorabel Unfavorabel Total Total

(%)

Kognitif 5,16,23,26,27,41,52 14,38,40,43,49 12 34 Fisik 3,7,10,21,29,32,37,45 11,39,30,50 12 34 Behavioral 9,13,25,28,44,48 6,18,42, 46, 51 11 32

(52)

Item-item yang lolos seleksi tersebut kemudian diacak sehingga distribusi item yang dilakukan dalam pengambilan data sesungguhnya menjadi tampak seperti dalam tabel 3 berikut:

Tabel 3

Skala Kecemasan dalam Penyusunan Skripsi untuk Penelitian

Komponen Favorabel Unfavorabel Total Total (%)

Kognitif 2,10,14,16,17,26,37 9,23,25,28,29 12 34 Fisik 1,4,6,13,19,21,22,31 7,24,20,35 12 34 Behavioral 5,8,15,18,30,34 3,11,28,32,36 11 32

Total 21 14 35 100

H. Metode Analisis Data

1. Pengujian terhadap Asumsi Data a. Uji Normalitas Data

(53)

b. Uji Homogenitas Sampel

Pengujian homogenitas sampel menggunakan teknik Levene. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas kurang dari 0,05 (p<0,05); data berasal dari populasi-populasi yang memiliki varians tidak sama. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (p>0,05); data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama (Santoso, 2003 : 169).

2. Uji Hipotesis Penelitian

(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 21 Desember 2009 sampai dengan tanggal 10 Januari 2010. Skala kecemasan diberikan pada mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di Yogyakarta dimana universitasnya memberlakukan batas masa studi. Subjek penelitian terdiri dari 150 mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, 75 mahasiswa yang aktif berorganisasi dan 75 mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi.

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Analisis penelitian secara deskriptif untuk mengetahui deskripsi secara umum dari setiap variabel penelitian. Dilakukan pembandingan secara deskripsi antara keadaan hipotetik (yang dimungkinkan terjadi) dan keadaan empirik (yang didapatkan dalam data pada penelitian ini). Deskripsi data dari variabel kecemasan dalam penyusunan skripsi dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:

(55)

Tabel 4

Deskripsi Data Penelitian

Skor Hipotetik Skor Empirik

Variabel

2. Deskripsi Subjek Penelitian

Analisis persentase dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui karakteristik responden yang menjadi subjek dalam penelitian ini. Berikut ini disajikan data responden yang menjadi subjek dalam penelitian ini:

a. Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5

Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 56 37 %

Perempuan 94 63 %

Total 150 100 %

(56)

berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 94 orang atau 63 % dan responden laki-laki sebanyak 56 orang atau 37 %.

b. Persentase Responden Berdasarkan Status Keaktifan

Beroganisasi

Tabel 6

Persentase Responden Berdasarkan Status Keaktifan Beorganisasi

Status Frekuensi Persentase

Aktif Berorganisasi 75 50 %

Tidak Aktif Berorganisasi 75 50 %

Total 150 100 %

(57)

c. Mean Responden Berdasarkan Kriteria Subjek Penelitian

Tabel 7

Mean Responden Berdasarkan Kriteria Subjek Penelitian

Mean Karakteristik Subjek Mahasiswa yang Aktif

Berorganisasi

Mahasiswa yang Tidak Aktif Berorganisasi

Lamanya Pengerjaan 1,77 1,50

Batas masa studi 12,23 12,88

Masa studi yang dijalani 8,30 8,92

Lamanya menjadi anggota organisasi

2,05

-3. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

(58)

Tabel 8 Hasil Uji Normalitas

Variabel Nilai K-SZ p>0,05 Keterangan

Kecemasan dalam Penyusunan Skripsi

0,787 0,565 Normal

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel penelitian memiliki varians yang sama. Jika p > 0,05 berarti sampel penelitian mempunyai varians yang sama. Sebaliknya, jika p < 0,05 maka sample penelitian mempunyai varians yang berbeda. Dari hasil analisis, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,098 yang berarti bahwa sampel penelitian mempunyai varians yang sama. Rangkuman hasil uji homogenitas dapat dlihat pada tabel 9 di bawah ini, sedangkan hasil uji hipotesis selengkapnya dapat dilihat di lampiran 5.

Tabel 9

Hasil Uji Homogenitas

Levene Statistic

Df1 Df2 Sig.

2.779 1 148 .098

4. Uji Hipotesis

(59)

mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan

Independent Sample t- test,programSPSS versi 16.0 for windows. Ho : tidak ada perbedaan kecemasan dalam menghadapi penyelesaian skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi

Ha : ada perbedaan kecemasan dalam menghadapi penyelesaian skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi, mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki kecemasan yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi.

Pengujian hipotesis berdasarkan nilai probabilitas:

Jika p > 0,05 maka Ho diterima. Jika p < 0,05 maka Ho ditolak.

(60)

Tabel 10 Uji Hipotesis

Status N Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean t hitung p

1 75 74.0000 13.30413 1.53623 -.141 .888 total

2 75 74.2800 10.85228 1.25311 -.141 .888

C. Hasil Tambahan

Dari data penelitian dapat dilakukan pengelompokan data tingkat kecemasan dalam beberapa kelompok skor kecemasan, yaitu dengan menetapkan kriteria kategorisasi sebagai berikut:

Tabel 11

Norma Kategorisasi Skor

Skor Kategorisasi

X≤(µ−1,5σ) Sangat Rendah (µ−1,5σ) < X≤(µ−0,5σ) Rendah (µ−0,5σ) < X≤(µ+0,5σ) Sedang (µ+0,5σ) < X≤(µ+1,5σ) Tinggi

(µ+1,5σ) < X Sangat Tinggi

(61)

Berdasarkan mean teoritik dan standar deviasi teoritik ini maka dapat ditentukan klasifikasi dengan 5 kategori berdasarkan norma sebagai berikut:

Tabel 12

Kategorisasi Skor Kecemasan dalam Penyusunan Skripsi

Skor Kategorisasi

X≤61,25 Sangat Rendah

61,25 < X≤78,75 Rendah 78,75 < X≤96,25 Sedang 96,25 < X≤113,75 Tinggi

113,75 < X Sangat Tinggi

(62)

D. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Dari hasil penelitian diperoleh nilai t sebesar -0,117 dan probabilitas sebesar 0,444 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi yang signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan bahwa kecemasan dalam penyusunan skripsi pada mahasiswa yang aktif berorganisasi lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi tidak terbukti.

(63)

skripsi selama 1,77 semester yang diasumsikan bahwa mahasiswa sudah merasa cemas dimungkinkan masih adanya waktu yang cukup panjang yaitu selama 2,16 semester dapat membuat mahasiswa merasa kurang cemas dalam proses penyusunan skripsi.

Rata-rata lamanya menjadi anggota organisasi yaitu selama 2,05 tahun dapat membuat mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki soft skilldalam hal pembagian waktu dan menghadapi situasi sulit sehingga hal ini membuat mereka dapat lebih tenang dan tidak cemas dalam menghadapi kesulitan-kesulitan saat pengerjaan skripsi. Hal ini didukung oleh Kretch dan Qrutch (dalam Hartanti dan Dwijanti, 1997) bahwa timbulnya kecemasan disebabkan karena kurangnya pengalaman dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang membuat individu kurang siap menghadapi situasi baru.

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi yang signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi juga didukung oleh hasil analisis tambahan kategorisasi yang menunjukkan bahwa kecemasan dalam penyusunan skripsi pada mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi tergolong rendah.

(64)

(2005) adanya faktor internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya adalah ketidakpercayaan diri dan motivasi dalam diri yang kurang. Hal ini sesuai pendapat Durand dan Barlow (2006) bahwa adanya ketidakpastian yang mendalam tentang diri sendiri dan kemampuan seseorang untuk mengatasi berbagai kejadian yang akan datang juga membuat mahasiswa merasa tidak yakin mampu mengatasi hambatan yang ada sehingga hal ini dapat menimbulkan kecemasan dalam diri mahasiswa. Faktor eksternal yang mempengaruhi kecemasan dalam penyusunan skripsi adalah adanya kerjasama yang kurang baik dengan dosen pembimbing, keterbatasan teori yang tersedia, kritik dan masukan yang negatif dari teman atau adik angkatan, tuntutan dari orang tua serta adanya pengaruh informasi yang negatif dan dana yang kurang memadai.

(65)
(66)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi yang signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Hal ini berdasarkan analisis data yang diperoleh yaitu nilai t sebesar -0,141 dengan probabilitas 0,888 (p > 0,05).

Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis tidak terbukti. Dari data tambahan diperoleh hasil bahwa tingkat kecemasan baik kelompok mahasiswa yang aktif berorganisasi maupun mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi termasuk dalam kategori rendah. Hal ini diperoleh berdasarkan nilai mean kecemasan dalam penyusunan skripsi yaitu mahasiswa yang aktif berorganisasi sebesar 74 dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi sebesar 74, 28.

(67)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai, peneliti mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan manfaat dari penelitian, antara lain :

1. Bagi mahasiswa yang sedang menempuh proses penyusunan skripsi

Tidak adanya perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi, maka mahasiswa tetap memiliki kesempatan untuk aktif dalam kegiatan organisasi asalkan dapat membagi waktu dan perhatian antara skripsi dan kegiatan organisasi sebaik mungkin sehingga mahasiswa mampu mengatasi kecemasan dalam proses penyusunan skripsi.

2.. Bagi peneliti selanjutnya

(68)

Coping on College Adjusment and Performance. Journal of Personality and Social Psychology. Vol 63.6 hal. 989 – 1003.

Azwar, Saifuddin. (1999a).Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2000b). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Darajat, Z. (1996).Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung.

Darmono & Hasan, A. M., (2002).Menyelesaikan Skripsi dalam Satu Semester. Jakarta: Grasindo.

Depdikbud. (1989).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Durand, V. Mark & Barlow, David H. (2006). Intisari Psikologi Abnormal (buku

I).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fasich. (2009). Peraturan Rektor Universitas Airlangga. Dipungut 24 Februari 2009, dari www.unair.ac.id.

Gitosudarmo, Indriyo; Sudita, Nyoman I. (2000).Perilaku Keorganisasian(Edisi Pertama). Yogyakarta: BPFE.

Gunarsa, (1996).Psikologi Olahraga: Teori dan Praktek. Jakarta: PT Gramedia. Hadi, Sutrisno. (1991). Analisis Butir Untuk Instrumen. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Hartanti dan Dwijanti, J. E. (1997). Hubungan Antara Konsep Diri dan Kecemasan Menghadapi Masa Depan dengan Penyesuaian Sosial Anak-anak Madura. Anima Vol.XII. no.46.

Hurlock, Elizabeth B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan(Edisi Ketujuh). Jakarta: Erlangga.

Kasschau, A. R. (1995).Understanding Psychology. New York: MacGraw-Hill. Matlin, Margaret W. (1998). Cognition. 4th edition. New York: Harcourt Brace College Publishers.

Mischel, W. (1981).Introduction To Personality. 3thed. CBS College Publishing.

(69)

Muhammad, Arini. (2000).Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Mu’tadin, Z. (2002). Kesulitan Menulis Skripsi. Dipungut 24 Februari 2009, dari www.e-psikologi.com.

Nevid, J. S., Rathus, S. A, & Greene, B. (2003). Psikologi Abnormal 5th ed. Jakarta: Erlangga.

Pettijohn, T. F. (1992). Psychology, A Concise Introduction, 3rd ed. The Dushkin Publishing Group, Inc.

Prayudi. (2008). Softskill dan S3D. Dipungut 11 Maret 2009, dari prayudi.staff.uii.ac.id.

Sahara. (2009). Perbedaan Kecemasan (Anxiety) dengan Ketakutan (Fear). Dipungut 20 Juni 2009, dari Pembaharuankeluarga.wordpress.com.

Santoso, S. (2003). SPSS Versi 10: Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Subekti, Puspasari. (2005). Faktor-faktor yang Menyebabkan Kecemasan dalam Mengerjakan Skripsi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Supratiknya, A. (1993). Psikologi Kepribadian I: Teori-teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta: Kanisius.

Utama, Johanes Seno Aditya. (2000). Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Proses Penulisan Skripsi. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Webster’s New World Dictionary: of the American language. (1970). The world publishing company. New York: Second college edition.

(70)
(71)
(72)

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

(73)

Pengantar

Sehubungan dengan penelitian tugas akhir yang tengah saya buat, perkenankanlah saya memohon bantuan Anda untuk mengisi angket berikut ini. Angket berikut berisi pernyataan-pernyataan yang menggambarkan situasi saat menghadapi penyelesaian skripsi.

Hasil dari angket ini nantinya akan dipergunakan untuk kepentingan akademik. Untuk itu, seturut kaidah ilmiah, saya menjamin kerahasiaan segala hal yang menyangkut informasi diri Anda dan jawaban-jawaban Anda. Oleh karenanya, saya berharap Anda memberikan jawaban yang sesuai dengan kenyataan yang Anda alami.

Akhir kata, saya mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian dan kerja sama Anda.

Hormat saya,

Valentina Dwita Febriani Mahasiswi Fakultas Psikologi

(74)

Identitas Diri

1. Apakah universitas Anda memberlakukan batasan masa studi? a. Ya

b. Tidak

 Jika Anda menjawab YA, berapa tahun batasan masa studi yang diberlakukan? ...tahun

 Jika Anda menjawab TIDAK, silahkan melanjutkan ke pertanyaan no.2

2. Apakah saat ini Anda sedang menjadi anggota suatu organisasi? a. Ya

b. Tidak

 Jika Anda menjawab YA, silahkan menjawab pertanyaan no. 3 dan seterusnya

 Jika Anda menjawab TIDAK, silahkan langsung mengisi angket di lembar selanjutnya

3. Apa nama organisasi yang Anda ikuti saat ini? ...

4. Sudah berapa lama Anda menjadi anggota organisasi ini? ...

5. Seberapa aktifkah Anda dalam mengikuti pertemuan dan melaksanakan program kerja organisasi?

a. Aktif b. Tidak aktif

(75)

Petunjuk

Angket ini berisi sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan situasi yang Anda alami selama proses pengerjaan skripsi. Untuk itu, Anda diminta untuk memberi tanda (X) pada huruf pilihan jawaban dalam Daftar Pernyataan yang akan disajikan dalam halaman selanjutnya. Pilihan jawaban tersebut hendaknya adalah yang paling sesuai atau mendekati dengan situasi yang Anda alami. Adapun pilihan jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut:

SS Jika pernyataan tersebutsangat sesuaidengan situasi yang Anda alami S Jika pernyataan tersebutsesuaidengan situasi yang Anda alami

TS Jika pernyataan tersebuttidak sesuaidengan situasi yang Anda alami STS Jika pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan situasi yang Anda

alami

(76)

Daftar Pernyataan

NO. PERNYATAAN SS S TS STS

1.

Saya sering merasa khawatir jika gagal menyelesaikan skripsi sesuai target yang telah saya tetapkan

2.

Saya menghindari terlibat dalam kegiatan lain agar dapat fokus mengerjakan skripsi

3.

Setiap berkonsultasi dengan dosen pembimbing, tangan saya

berkeringat karena merasa gelisah 4. Ketika malas mengerjakan skripsi,

saya melakukan kegiatan lain

5.

Sepertinya akan ada hambatan yang saya alami sehingga

membuat pengerjaan skripsi saya menjadi tertunda

6.

Ketika saya menemui kesulitan dalam mengerjakan skripsi, saya segera menemui dosen

pembimbing untuk bertanya 7.

Badan saya langsung berkeringat ketika orang tua menanyakan tentang perkembangan skripsi 8.

Saya optimis bahwa saya pasti bisa menyelesaikan skripsi dengan baik

9.

(77)

NO. PERNYATAAN SS S TS STS 10.

Kepala saya terasa pusing ketika memikirkan skripsi yang tak kunjung selesai

11.

Saya merasa tenang ketika bertemu dengan dosen pembimbing

12.

Saya ragu apakah dapat menyelesaikan skripsi seperti teman-teman yang lain

13.

Saya berusaha menghindari bertemu dengan teman yang sudah lulus karena khawatir jika ditanya kapan saya akan lulus 14.

Bagi saya, hambatan yang saya hadapi dalam mengerjakan skripsi merupakan sebuah tantangan

15.

Ketika ada teman yang sudah menyelesaikan skripsi, saya terpacu untuk segera

menyelesaikan skripsi saya

16.

Ketika bertemu teman, saya khawatir jika pembicaraan akan mengarah ke hal yang berkaitan dengan skripsi

17. Saya sering merasa pusing ketika harus mencari bahan skripsi 18. Saya terbiasa mencari bahan

skripsi sendirian di perpustakaan

19.

(78)

NO. PERNYATAAN SS S TS STS 20.

Saya selalu mengajak teman ketika mencari bahan atau referensi skripsi di perpustakaan

21.

Rasanya sulit sekali untuk berbicara ketika menanyakan tentang skripsi pada dosen pembimbing

22.

Saya ingin bertemu dengan teman-teman seangkatan karena bisa berdiskusi tentang skripsi 23. kesulitan yang saya hadapi dalam mengerjakan skripsi secara mandiri

25.

Saya ragu mengungkapkan pendapat saat bimbingan dengan dosen karena khawatir pendapat saya akan dinilai salah

26.

Saya dapat menjawab dengan lancar ketika ada seorang teman yang menanyakan tentang perkembangan skripsi saya

27.

Saya ragu dapat menghadapi kesulitan-kesulitan dalam pengerjaan skripsi dengan kemampuan yang saya miliki

28.

(79)

NO. PERNYATAAN SS S TS STS 29.

Baru memikirkan skripsi saja, leher atau punggung saya langsung terasa tegang

30.

Saya merasa rileks saat

mendiskusikan tentang skripsi bersama teman-teman

31.

Saya yakin dapat mengatasi kesulitan dalam proses pengerjaan skripsi dengan kemampuan yang saya miliki 32. Suara saya bergetar setiap kali

menjawab pertanyaan dari dosen

33.

Saya berani mengungkapkan pendapat pada dosen pembimbing walaupun belum tahu apakah pendapat saya benar atau salah

34.

Ketika menghadapi kesulitan dalam mengerjakan skripsi, saya selalu membutuhkan orang lain untuk membantu

menyelesaikannya 35.

Selama proses pengerjaan skripsi, kondisi pencernaan saya tetap normal

36.

Tanpa saya sadari banyak potongan kertas berserakan di sekitar saya karena selama bimbingan dengan dosen saya meremas-remas kertas tersebut 37.

(80)

NO. PERNYATAAN SS S TS STS 38.

Saya yakin mampu mengatasi sendiri setiap hambatan yang saya alami dalam mengerjakan skripsi

39.

Saya merasa sendirian dan ditinggalkan teman ketika tahu bahwa teman-teman seangkatan sudah banyak yang lulus

40.

Walaupun teman-teman sudah banyak yang lulus, saya optimis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik seperti mereka

41.

Saya merasa cemas jika dosen pembimbing membiarkan saya mengerjakan skripsi sendirian

42.

Saya duduk dengan santai ketika menunggu waktu bimbingan dengan dosen

43. Selama ini, saya selalu fokus dalam mengerjakan skripsi

44.

Saat sedang membaca bahan skripsi, tanpa sengaja saya sering menjatuhkan barang-barang yang ada di meja

45.

Setiap akan berkonsultasi dengan dosen pembimbing, saya menjadi lebih sering buang air kecil 46.

Saya tetap tenang ketika menunggu dosen pembimbing yang tak kunjung datang 47.

(81)

NO. PERNYATAAN SS S TS STS 48.

Perilaku saya menjadi seperti orang kebingungan ketika memikirkan skripsi

49.

Saya dapat berkonsentrasi dengan baik terhadap hal-hal lain selama proses pengerjaan skripsi

50.

Perut saya baik-baik saja saat orang tua menyuruh saya untuk segera menyelesaikan skripsi 51.

Meskipun saya kesulitan mencari bahan skripsi di perpustakaan, perilaku saya tetap terkendali 52.

(82)

2. Contoh Distribusi Skor Uji Coba

subjek status JK item1 item2 item3 item4 item5 1 1 2 3 3 3 4 3 subjek item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12

(83)

subjek item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 subjek item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26

(84)

subjek item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 subjek item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40

(85)

subjek item41 item42 item43 item44 item45 item46 item47 subjek item48 item49 item50 item51 item52

(86)

3. Analisis Data Skala Uji Coba Kecemasan dalam Penyusunan

Skripsi

Seleksi Item (rix≥0,3)

Tahap I

Scale : ALL VARIABLES Case Processing Summary

N %

Valid 50 96.2

Excludeda 2 3.8

Cases

Total 52 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.902 52

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

item1 2.9800 .86873 50

item2 2.5600 .81215 50

item3 2.0800 .69517 50

item4 3.2200 .67883 50

item5 2.7200 .88156 50

item6 2.1600 .79179 50

item7 1.9000 .73540 50

item8 1.7600 .55549 50

item9 2.0800 .82906 50

item10 2.7000 .73540 50

(87)

item12 2.0600 .71171 50

item13 1.9400 .68243 50

item14 2.1200 .65900 50

item15 1.8600 .78272 50

item16 2.2000 .80812 50

item17 2.5200 .81416 50

item18 1.9200 .60068 50

item19 2.1800 .74751 50

item20 2.2200 .73651 50

item21 2.3000 .70711 50

item22 2.1400 .67036 50

item23 2.6800 .71257 50

item24 1.9400 .65184 50

item25 2.0800 .56569 50

item26 2.1400 .80837 50

item27 2.2000 .63888 50

item28 2.3600 .80204 50

item29 2.0600 .79308 50

item30 2.0800 .69517 50

item31 1.9600 .63760 50

item32 2.0600 .61974 50

item33 2.2000 .69985 50

item34 2.4800 .73512 50

item35 2.4600 .90824 50

item36 1.7200 .78350 50

item37 1.8400 .73845 50

item38 2.2000 .69985 50

item39 2.2000 .75593 50

item40 1.8400 .68094 50

item41 2.5400 .73429 50

item42 2.1200 .62727 50

item43 2.7600 .74396 50

(88)

item45 1.9600 .66884 50

item46 2.2200 .73651 50

item47 2.8600 .67036 50

item48 2.3600 .69282 50

item49 2.4000 .63888 50

item50 2.2000 .78246 50

item51 2.0200 .58867 50

item52 2.3400 .71742 50

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

item1 112.8200 228.722 .174 .903

item2 113.2400 233.533 -.006 .905

item3 113.7200 224.818 .419 .899

item4 112.5800 235.432 -.089 .905

item5 113.0800 224.932 .315 .901

item6 113.6400 221.419 .509 .898

item7 113.9000 220.908 .576 .897

item8 114.0400 229.100 .275 .901

item9 113.7200 222.451 .441 .899

item10 113.1000 223.765 .442 .899

item11 113.7800 226.951 .380 .900

item12 113.7400 230.768 .128 .902

item13 113.8600 224.776 .430 .899

item14 113.6800 225.487 .410 .899

item15 113.9400 228.915 .191 .902

item16 113.6000 220.490 .537 .898

item17 113.2800 226.165 .295 .901

item18 113.8800 227.047 .366 .900

item19 113.6200 226.281 .320 .900

item20 113.5800 230.167 .149 .902

(89)

item22 113.6600 228.760 .238 .901

item23 113.1200 223.740 .459 .899

item24 113.8600 231.266 .119 .902

item25 113.7200 227.512 .364 .900

item26 113.6600 224.474 .368 .900

item27 113.6000 222.776 .569 .898

item28 113.4400 224.986 .350 .900

item29 113.7400 220.319 .556 .897

item30 113.7200 222.940 .511 .898

item31 113.8400 228.382 .273 .901

item32 113.7400 223.788 .532 .898

item33 113.6000 227.265 .298 .901

item34 113.3200 229.773 .167 .902

item35 113.3400 226.025 .263 .901

item36 114.0800 227.585 .247 .901

item37 113.9600 220.937 .572 .897

item38 113.6000 226.939 .314 .900

item39 113.6000 223.388 .446 .899

item40 113.9600 226.039 .368 .900

item41 113.2600 223.992 .433 .899

item42 113.6800 224.753 .473 .899

item43 113.0400 224.407 .407 .899

item44 113.9200 225.993 .365 .900

item45 113.8400 224.586 .449 .899

item46 113.5800 224.575 .404 .899

item47 112.9400 227.527 .300 .901

item48 113.4400 222.211 .550 .898

item49 113.4000 223.388 .536 .898

item50 113.6000 217.837 .675 .896

item51 113.7800 225.196 .481 .899

(90)

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

1.1580E2 234.041 15.29839 52

Tahap II

Scale : ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 50 96.2

Excludeda 2 3.8

Cases

Total 52 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.912 37

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

item3 2.0800 .69517 50

item5 2.7200 .88156 50

item6 2.1600 .79179 50

item7 1.9000 .73540 50

item9 2.0800 .82906 50

item10 2.7000 .73540 50

item11 2.0200 .58867 50

item13 1.9400 .68243 50

(91)

item16 2.2000 .80812 50

item18 1.9200 .60068 50

item19 2.1800 .74751 50

item21 2.3000 .70711 50

item23 2.6800 .71257 50

item25 2.0800 .56569 50

item26 2.1400 .80837 50

item27 2.2000 .63888 50

item28 2.3600 .80204 50

item29 2.0600 .79308 50

item30 2.0800 .69517 50

item32 2.0600 .61974 50

item37 1.8400 .73845 50

item38 2.2000 .69985 50

item39 2.2000 .75593 50

item40 1.8400 .68094 50

item41 2.5400 .73429 50

item42 2.1200 .62727 50

item43 2.7600 .74396 50

item44 1.8800 .68928 50

item45 1.9600 .66884 50

item46 2.2200 .73651 50

item47 2.8600 .67036 50

item48 2.3600 .69282 50

item49 2.4000 .63888 50

item50 2.2000 .78246 50

item51 2.0200 .58867 50

Gambar

Gambar 1. Perbedaan Kecemasan dalam Penyusunan Skripsi antara Mahasiswa
Tabel 1
Tabel 2Skala Kecemasan dalam Penyusunan Skripsi Setelah Uji Coba
Tabel 3
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pada formula berapakah yang menghasilkan formula terbaik sediaan pasta gigi ekstrak etanol buah apel ( Malus sylvestris Mill) dalam bentuk gel yang memenuhi persyaratan

Ciri-ciri perjudian seperti memperoleh harta atas kerugian pihak yang lain ( zero sum game ), pemindahan kekayaan, unsur nasib, pemerolehan duit yang tidak

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, termasuk anak- anak. Namun penyakit TB pada anak belum dianggap masalah kesehatan penting meski

Setelah organ-organ reproduksi istirahat selama 24 bulan atau selama 2 tahun, maka diharapkan semua organ –organ reproduksi ibu akan kembali seperti sebelum

Angkasa Citra Sarana Catering Service Jakarta yang berjumlah 355 karyawan sedangkan populasi terjangkau adalah karyawan pada bagian operasional berjumlah 85 karyawan..

Dengan nilai OR=16.825, dapat diartikan bahwa orang yang mempunyai umur dalam rentang reproduktif sehat berpeluang 16 kali lebih besar untuk tidak melakukan perilaku

Pada bulan Juni 2015, impor menurut beberapa golongan barang HS 2 dijit hanya ada golongan barang Garam; belerang; tanah dan batu; bahan plester; kapur dan semen (25) meningkat

Segala puji bagi Allah SWT penulis panjatkan karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik yang