• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ 527:/1I.02/HK/2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ 527:/1I.02/HK/2016 TENTANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Menimbang

Mengingat

GUBERNUR LAMPUNG

KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG

NOMOR : G/ 527:/1I.02/HK/2016

TENTANG BASIL EVALUASI

RANCANGANPERATURANDAERAH KABUPATEN PESISIR BARAT TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TABUN 2005-2025

GUBERNUR LAMPUNG,

a. bahwa Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Barat tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025, telah dievaluasi sesuai dengan ketentuan Pasal 270 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, untuk menguji kesesuaian dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi dan rencana tata ruang wilayah kabupaterr/ kota, kepentingan umum dan.' atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;

b. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut di atas, perlu menetapkan Keputusan Gubernur Lampung tentang Hasil Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Barat tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025;

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Provinsi Lampung;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Penguatan Peran Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

(2)

-

2-7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: KEPUTUSAN GUBERNUR TENTANG BASIL EVALUASI RANCANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR BARAT TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025.

KESATU

KEDUA

Hasil Evaluasi atas Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Barat tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. Bupati Pesisir Barat bersama DPRD Kabupaten Pesisir Barat segera melakukan penyempurnaan dan penyesuaian terhadap Rancangan Peraturan Daerah tersebut berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu.

KETIGA Dalam hal Rancangan Peraturan Daerah tersebut telah

disempurnakan sesuai hasil evaluasi, Rancangan Peraturan Daerah tersebut dapat ditetapkan menjadi Peraturan Daerah, dan apabila Peraturan Daerah yang ditetapkan tidak sesuai dengan hasil evaluasi, akan dilakukan pembatalan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KEEMPAT Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada Diktum Ketiga

selanjutnya disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Lampung paling lama 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan

ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

PARAF

KOOROINASI

1 WAKIl GUBERNUR 2 5eKDA PROVINGI 4' 3 ASS. BID.PEM.

4 ASS. Bib. EK BANG l

5 AS'S.,8/D. KESRA

6 AS6.. BID. UMOM 7 ... . - . ---. ~ 8

,

.

9 10 BIRO HUKUM '\ Ditetapkan di Telukbetung

pada tanggal 1 September 2016

GUBERNUR LAMPUNG,

M.

Tembusan:

1. Menteri Dalam NegeriRI diJakarta; Cq. Dirjen Bina Pembangunan Daerah

2. Menteri Perencanaan Pembangunan NasionaljKepala Bappenas di Jakarta; 3. Pimpinan DPRD Kabupaten Pesisir Barat di Krui.

(3)

LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR G/ 527/II.02/HK/2016 TANGGAL: 1 SEPTEMBER 2016 HASIL EVALUASI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR BARAT TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

TAHUN 2016-2025

I. TATA NASKAH RAPERDA

A. Judul

1. Dibawah lambang negara (Burung Garuda) cantumkan frase "Bupati Pesisir Barat"

2. Setelah Frase "BUPATI PESISIR BARAT" diakhiri dengan tanda baca koma

B. Diktum Mengingat

1. Nomor 11 dan Nomor 12 agar dihapus.

2. Nomor 19, Lembaran Daerah dan Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Lampung diubah menjadi (Lembaran Daerah Provinsi Lampung Tahun 2007 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Lampung Nomor 314 Nomor 2);

3. Nomor 20, diakhir frase, tambahkan ((Lembaran Daerah Provinsi Lampung Tahun 2010 Nomorl, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Lampung Nomor 346);

Tambahkan:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994);

3. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Barat Nomor ... Tahun .... tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pesisir Barat Tahun... (Lembaran Daerah Kabupaten Pesisir Barat Tahun .... Nomor... , Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pesisir Barat Nomor....);

4. Teknis penulisannya agar disesuaikan dengan hirarki peraturan perundang-undangan.

C. Diktum Menetapkan, frase "Kabupaten Pesisir Barat" agar dihapus D. Batang Tubuh

1. Pasal 1

a. Angka 2, agar disesuaikan dengan ketentuan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.

b. Angka 4, agar disesuaikan dengan ketentuan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.

c. Angka 6, agar dihapus karena sudah dicantumkan pada angka 5. d. Setiap akhir kalimat diberi tanda baca titik.

2. Pasal 2 diubah menjadi:

(1) RPJPD Kabupaten Pesisir Barat merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun, terhitung mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.

(4)

(2) RPJPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan daerah jangka panjang untuk 20 (dua puluh) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPN dan rencana tata ruang wilayah, sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.

(3) RPJPD Kabupaten Pesisir Barat disusun dengan sistematika sebagai berikut:

a. pendahuluan;

b. gambaran umum kondisi daerah; c. analisis isu-isu srategis;

d. visi dan misi daerah; e. arah kebijakan; dan

f. kaidah pelaksanaan. 3. Pasal3 diubah menjadi:

(1) RPJPD Kabupaten Pesisir Barat menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Pesisir Barat yang memuat visi, misi dan program kepala daerah.

(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman

pada RPJPD dan RPJMN. 4. Pasal4 diubah menjadi:

(1) Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJPD.

(2) Pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan daerah;

b. pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan daerah; dan

c. evaluasi terhadap hasil rencana pembangunan daerah.

(3) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJPD dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan 5. Pasal 5 dan Pasal 6 diubah menjadi Pasal 5:

(1) Dokumen perencanaan pembangunan Kabupaten Pesisir Barat yang telah ada sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini, dalam jangka waktu paling lama ... (... ) bulan harus menyesuaikan

dengan Peraturan Daerah ini.

(2) Untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, sambil menunggu ditetapkannya Peraturan Daerah tentang RPJMD Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2021-2026, maka Penyusunan RKPD Tahun 2022 berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD Kabupaten Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2005-2025

(3) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi bagian dari RPJMD periode pemerintahan tahun berikutnya.

6. Pasal 7, agar dihapus dalam pendelegasian kewenangan mengatur tidak boleh adanya delegasi blangko, sesuai ketentuan Lampiran II Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

(5)

E. Penetapan dan pengundangan

Diakhir nama jabatan yang menetapkan dan mengundangkan agar diberi tanda baca koma danditulis simetris.

F. Penjelasan agar dicantumkan sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, G. Lampiran

1. Pada halaman pertama lampiran agar dicantumkan frase: LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR BARAT

NOMOR: TAHUN

2. Akhir lampiran agar diberi ruang penandatanganan oleh Bupati dan nama Bupati ditulis tanpa menggunakan gelar.

II. SUBSTANSI RPJPD

A. BAB I PENDAHULUAN

1. Sub Bab 1.2. Dasar Hukum, agar angka 9 dan 10 dihapus.

Tambahkan peraturan perundangan-undangan yang menjadi landasan penyusunan RPJPD sebagairnana dimaksud padaI. B tersebut diatasdan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

b. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Lampung Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Lampung Tahun 2007 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Lampung Nomor 314 Nomor 2);

c. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Lampung Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Lampung Tahun 2010 Nomorl, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Lampung Nomor 346);

Teknis penulisannya agar disesuaikan dengan hirarki peraturan perundang-undangan.

2. Sub Bab 1.3. Hubungan RPJPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.

Agar menjelaskan hubungan antara dokumen Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJPD dengan dokumen lainnya, dan mempedomani dokumen lainnya dalam penyusunan RPJPD. Penjelasan memuat pokok-pokok substansi dokumen RPJPN, RPJPD Provinsi Lampung, RTRW Provinsi Lampung, untuk menjamin kebijakan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJPD selaras/tidak menyimpang dengan dokumen perencanaan lainnya.

B. BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN PESISIR BARAT

Bab ini menjelaskan tentang kondisi umum daerah sebagai dasar analisis meliputi aspek geografi, demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.

(6)

1. Penyajian Data pada Bab II, agar menampilkan data series 5 (lima) tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengolahan dan analisis secara sistematis. Data-data dimaksud mencerminkan kondisi hasil pembangunan masa lalu yang menjadi data pendukung dalam analisis permasalahan yang akan dirumuskan dalam BAB IV Analisis Isu-isu Strategis.

2. Pada Sub Bab Gambaran Umum agar menyajikan data penggunaan lahan, meliputi kawasan budidaya dan kawasan lindung.

3. Data demografi yang dicantumkan adalah data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik dengan menambahkan data TF, dan CPR. 4. Pada Sub Bab 2.3.1 Aspek Kesejahteraan Sosial agar ditambahkan

data:

a. perkembangan ekonomi meliputi PDRD, Inflasi, dan PDRB Perkapita;

b. IPM dirinci berdasarkan komponen pendidikan, kesehatan dan daya be1i;

5. Judul Sub Bab 2.3.2 Keluarga Berencana agar diubah menjadi Ketenagakerjaan dan ditambahkan data TPAK, TPT Angkatan Kerja Menurut pendidikan serta diintegrasikan pada Sub Bab 2.3.1 Aspek Kesejahteraan Sosial.

6. Data-data makro pada aspek pelayanan umum seperti APM, APS APK, rata-rata lama sekolah dan lain-lain agar diintegrasikan pada Sub Bab Aspek Kesejahteraan So sial.

7. Pada Sub Bab 2.4 Aspek Pelayanan Umum, agar:

a. menyajikan data-data yang langsung berkaitan dengan pelayanan umum seperti rasio guru dengan siswa, rasio ruang kelas dengan siswa, rasio dokter dan lain-lain;

b. menyajikan data capaian pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang menyatakan bahwa urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar terdiri dari 6 (enam) urusan, urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar terdiri dari 18 (delapan belas) urusan dan urusan pemerintahan pilihan terdiri dari 8 (delapan) urusan yang disesuaikan dengan potensi wilayah dan hasil pemetaan oleh Kementerian Dalam Negeri. Data-data yang disajikan disesuaikan dengan kebutuhan analisis: dan

c. menyajikan data pertahanan keamanan serta hukum dan aparatur, yang disesuaikan dengan kewenangan daerah.

8. Aspek Daya saing agar dilakukan penyesuaian dan penambahan data:

a. PDRB, inflasi dan PDRB perkapita disajikan pada aspek kesejahteraan sosial;

b. infrastruktur wilayah;

c. iklim investasi termasuk penanaman modal; dan d. sumber daya manusia.

C. BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab ini merupakan salah satu bagian terpenting dokumen RPJPD karena menjadi dasar utama visi dan misi pembangunan jangka panjang. Oleh karena itu, penyajian analisis harus dapat menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam sepuluh tahun mendatang.

1. Isu strategis penguatan konektivitas nasional, agar secara spesifik membahas isu infrastruktur yaitu menuju pulau-pulau kecil, keterbatasan sanitasi dan air bersih serta mitigasi bencana.

(7)

2. Isue pengembangan potensi daerah agar disesuaikan dengan potensi daerah meliputi perkebunan, kehutanan dan pariwisata.

3. RP.JPD merupakan pola dasar pembangunan sehingga isu strategis harus menjadi acuan untuk menentukan arah kebijakan dalam tahapan pelaksanaan RPJPD.

D. BAB IV. VISI DAN MISI DAERAH

Agar mencantumkan visi dan misi periode 2005-2015 berdasarkan RPJPD Kabupaten Lampung Barat (Kabupaten Induk), sehingga periode RPJPD menjadi 2005-2025.

E.

BAB V ARAB KEB~AKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

1. Penyajian Sub Bab agar disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, meliputi :

a. sasaran pembangunan jangka panjang; b. arah pembangunan daerah; dan

c. sasaran pokok.

2. Agar ditambahkan sasaran pembangunanjangka panjang.

3. Sasaran pokok yang disajikan bersifat mikro, sehingga membatasi ruang dokumen perencanaan jangka menengah. Agar dilakukan perumusan kembali dengan menentukan indikator yang lebih makro untuk memberikan ruang politis bagi kepala daerah pada periode berikutnya.

4. Agar sasaran pokok dan kebijakan disajikan dalam bentuk matriks tahapan pelaksanaan RPJPD, sesuai ketentuan

Tabel

T-I1.C.50 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

F. BAB VI KAIDAH PELAKSANAAN

Agar disesuaikan dengan kaidah-kaidah dalam pelaksanaan RPJPD, yaitu

a. RPJPD menjadi pedoman bagi calon kepala daerah dalam menyusun visi dan misi.

b. Kepala Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi perencanaan daerah, berkewajiban melaksanakan pengendalian pelaksanaan RPJPD, sehingga dokumen RPJMD disusun berpedoman kepada RPJPD.

c. Kepala Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi perencanaan daerah, berkewajiban melaksanakan evaluasi pencapaian sasaran sesuai tahapan pelaksanaan sebagai dasar penyusunan RPJMD dan penyusunan RPJPD periode berikutnya.

PARAF

KOOROINASI

1 WAKll GUBERNUR

2 SEKDA PROVINGI d 3 A55. BID. PEM.

4 ASS~D.EKBANG 5 AS'S. BID. KESRA 6 A9Et BID. UMUM

7 v_.-':"

'-e \

.

S

10 BIRO HUKUM 1\

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji subjective well-being. Subjek penelitiannya adalah pria 5 penderita diabetes mellitus di RSUD Banyumas dan 5 orang terdekatnya.

Dari keseluruhan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi hanya untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMP Budi Murni 3 Medan melalui

Menyusun mekanisme penelusuran kinerja pelayanan SOP Penilaian kinerja Menyusun struktur organisasi penanggung jawab upaya puskesmas yang efektif Struktur organisasi tiap

Perangkat Daerah adalah Organisasi / Lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan yang

Kepala Badan Bidang Pengembangan Pegawai Subbid Jabatan Subbid Tugas Dinas dan Kesejahteraan Pegawai Bidang Mutasi Subbid KP dan Pemberhentian Pegawai Subbid

Asas ini menyatakan bahwa demi kepastian hukum, setiap keputusan tata usaha negara yang dikeluarkan harus dianggap benar menurut hukum, karenanya dapat dilaksanakan lebih

Audit atas Sistem pengendalian intern (SPI) ini berisi tentang tingkat kelemahan pengendalian internal yang terjadi pada suatu pemerintah daerah. Menurut PP No.8

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Kebumen pada bulan November 2016 terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 122,43 pada bulan Oktober 2016 menjadi 123,07 pada