KETENTUAN FORMAL PEMERIKSAAN
PER-19/PJ/2013
SE-28/PJ/2013
Tata Cara Pemeriksaan Pajak
Pencabutan beberapa PER DIRJEN Pajak tentang Pemeriksaan
Kebijakan Pemeriksaan
PMK-17/PMK.03/2013
01 Feb 2013Tri Agung Tofiq, SE.,MAk., BKP
081380810852
Email: triagung79@gmail.com PIN 2AE82F93
INSTITUSI PAJAK KITA
Menyatukan Hati, Membangun Negeri
KANTOR PUSAT
Jl. GATOT SUBROTO Kav.
40-42, JAKARTA
BAPAK DIRJEN PAJAK
SIAPAKAH DIA..???
SUSUNAN ORGANISASI KANTOR PUSAT DJP
Sekretariat Direktorat Jenderal,
Direktorat Potensi, Kepatuhan & Penerimaan,
Direktorat Peraturan Perpajakan I
Direktorat Peraturan Perpajakan II,
Direktorat Keberatan dan Banding,
Direktorat Ekstensifikasi & Penilaian,
Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan,
Direktorat Penyuluhan, Pelayanan & Hubungan Masyarakat,
Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan,
Direktorat Intelijen dan Penyidikan,
Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi Informasi,
Direktorat Transformasi Proses Bisnis.
Direktorat Kepatuhan Internal& Transformasi Sumber Daya Aparatur,
Pusat Pengolahan Data dan Dukumen Perpajakan
Tenaga Pengkaji bidang Pelayanan Perpajakan
Tenaga Pengkaji bidang Ekstensifikasi dan Intensifikasi Perpajakan
Tenaga Pengkaji bidang Pengawasan & Penegakan Hukum Perpajakan
Tenaga Pengkaji bidang Pembinaan & Penertiban Sumb Daya Manusia
ADA YANG KENAL..????
Mariii…kita bersama
TIMBULNYA SENGKETA PAJAK
UU 14 Th 2002 - PP
SENGKETA PAJAK adalah
Sengketa yg timbul dalam bidang perpajakan
antara WP/Penanggung Pajak dengan Pejabat yg
berwenang/FISKUS
sbg akibat dikeluarkan
KEPUTUSAN yg dpt diajukan BANDING/GUGATAN
kepada Pengadilan Pajak.
Sengketa Formal
Sengketa Material
SENGKETA PAJAK
Penyelesaian internal DJP:
1. Pemeriksaan
2. Keberatan
3. Pengurangan / Pembatalan atas Ketetapan
Pajak
4. Pengurangan / Penghapusan Sanksi Admin
5. Pembetulan
Penyelesaian Pengadilan Pajak (PP):
1. Banding
2. Gugatan
Penyelesaian Mahkamah Agung (MA):
Pengertian dan Tujuan Pemeriksaan
Ruang Lingkup Pemeriksaan
Kewajiban dan Kewenangan Pemeriksa
Standar Pemeriksaan
Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Kriteria Pemeriksaan Jenis Pemeriksaan Jangka Waktu Pemeriksaan Penyelesaian Pemeriksaan
PEMERIKSAAN PAJAK
(PMK-17/PMK.03/2013)
*Berdasarkan Pasal 1 UU KUP
menguji kepatuhan
tujuan lain
dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan per-UU perpajakan
STANDAR PEMERIKSAAN
menghimpun
mengolah
Data
Keterangan
Bukti
Objektif
Profesional
Jenis
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Kantor
Pemeriksaan
Lapangan
dilakukan di tempat kedudukan, tempat usaha atau
pekerjaan bebas, tempat tinggal Wajib Pajak, atau
tempat lain yang ditentukan oleh Dirjen Pajak
Pemeriksaan
untuk menguji
kepatuhan
pemenuhan
kewajiban
perpajakan
Pemeriksaan untuk
tujuan lain
dalam
rangka melaksanakan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
perpajakan
Jenis Pajak
:
satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak
Masa/Tahun Pajak
:
satu atau beberapa Masa Pajak,
Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak
dalam tahun-tahun lalu maupun tahun
berjalan
penentuan, pencocokan, atau
pengumpulan materi
yang berkaitan
dengan
Pemeriksaan.
1
2
menguji kepatuhan
pemenuhan
kewajiban perpajakan
tujuan lain dalam
rangka melaksanakan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
perpajakan
dan/ atau1. Pemeriksaan
Menguji kepatuhan
Harus
dilakukan
Dapat
dilakukan
WP mengajukan permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran
pajak (
Pasal 17B
UU KUP)
SPT LB, termasuk yang telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak
SPT Rugi
Tidak menyampaikan atau menyampaikan SPT melampaui jangka waktu dalam Surat Teguran
Penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;
SPT memenuhi kriteria seleksi berdasarkan hasil analisis risiko (risk based selection), ada indikasi adanya kewajiban perpajakan WP yang tidak dipenuhi
2. Pemeriksaan
Tujuan Lain
1.
P
emberian NPWP secara jabatan;
2.
P
enghapusan NPWP;
3.
P
engukuhan atau pencabutan pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak;
4.
W
ajib Pajak mengajukan keberatan;
5.
P
engumpulan bahan guna menyusunan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto;
6.
P
encocokan data dan/atau alat keterangan;
7.
P
enentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah
terpencil;
8.
P
enentuan satu atau lebih tempat terutang PPN;
9.
P
emeriksaan dalam rangka penagihan pajak;
10.
P
enentuan saat produksi dimulai atau
memperpanjang jangka waktu kompensai
kerugian sehubungan dengan pemberian
fasilitas perpajakan;
11.
M
emenuhi permintaan informasi dari negara
mitra P3B
Pemeriksaan untuk Menguji Kepatuhan
dilakukan dlm hal WP;
*PMK 17/PMK.03/2013 SPT yang LB SPT yang Rugi Merger, konsolidasi, ekspansi, likuidasi, pembubaran tidak menyampaikan /menyampaikan SPT tapi melampaui jangka waktu dalamSurat Teguran
Risk Based Selection (Kriteria Seleksi)
Pemeriksaan
Lapangan
(4-8 bulan) / 5xPemeriksaan
Kantor
(3-6 bulan) : Auidted dan Non Bukper Perubahan Th Buku/ Metode Pembukuan/ Revaluasi AktivaDitentukan
DJP
•
Menguji kepatuhan
Kewajiban
perpajakan dgn
Kriteria
JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN
*Berdasarkan Pasal 29 UU KUP Jo PMK 17/PMK.03/2013 Psl 15
Jangka Waktu Pengujian
Jangka Waktu
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan Lapangan
Khusus WP K3S Minyak & Gas Bumi, WP Group, WP Transfer Pricing Pemriksaan Lapangan dpt diperpanjang pl 6bln max 3x = 18bln.
UJI KEPATUHAN KEWAJIBAN
Pemeriksaan Kantor Pl. 6bln – dpj 2bln (SP3 – SPHP) Pl. 4bln – dpj 2bln (SPanggilan – SPHP) Pl. 2 bln (SPHP - LHP)
Standar
Umum
Standar
Pelaporan
Standar
Pelaksanaan
a. Telah mendapat
pendidikan dan
pelatihan teknis
yang cukup
serta memiliki keterampilan
sebagai Pemeriksa Pajak,
b. Jujur dan bersih
dari
tindakan-tindakan tercela, mengutamakan
kepentingan negara;
c. Taat
terhadap berbagai
ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan, termasuk
taat terhadap batasan waktu yang
ditetapkan.
Standar
Pelaksanaan
Standar
Pelaporan
Standar
Umum
a. Persiapanb. Luas Pemeriksaan (audit scope) ditentukan yang baik, sesuai dg tujuan Pemeriksaan berdasarkan petunjuk yang diperoleh, dikembangkan melalui pencocokan data, pengamatan, permintaan keterangan, konfirmasi, teknik sampling, danpengujian lainnya
c. Temuan Pemeriksaan harus didasarkan pada bukti kompeten yang cukup dan berdasarkan
ketentuan perUU perpajakan;
d. Dilakukan oleh suatu tim Pemeriksa Pajak.
e. Dapat dilaksanakan di kantor DJP, tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas WP, tempat tinggal Wajib Pajak, atau ditempat lain yang dianggap perlu
oleh pemeriksa Pajak;
f. Dilaksanakan pada jam kerja dan apabila diperlukan dapat dilanjutkan di luar jam kerja;
g. Pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan;
h. Laporan Hasil Pemeriksaan digunakan sebagai dasar penerbitan SKP dan/atau Surat Tagihan Pajak.
Standar
Pelaporan
Standar
Pelaksanaan
Standar
Umum
a. LHP disusun secara ringkas dan jelas, memuat ruang lingkup atau pos-pos yang diperiksa sesuai dengan tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan Pemeriksa Pajak yang didukung temuan yang kuat tentang ada atau tidak adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan, dan memuat pula pengungkapan informasi lain yang terkait
dengan Pemeriksaan.
b. Laporan Hasil Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan antara
lain mengenai :
1. Penugasan Pemeriksaan; 2. Identitas Wajib Pajak;
3. Pembukuan atau pencatatan Wajib Pajak; 4. Pemenuhan kewajiban perpajakan;
5. Data/informasi yang tersedia;
6. Buku dan dokumen yang dipinjam; 7. Materi yang diperiksa;
8. Uraian hasil Pemeriksaan; 9. Ikhtisar hasil Pemeriksaan; 10. Penghitungan pajak terutang;
Hak & Kewajiban WP
(dalam Pemeriksaan)
*Berdasarkan PMK 17/pmk.03/2013
1. meminta diperlihatkan Tanda Pengenal & Surat Perintah
Pemeriksa Pajak (SP2)
2. meminta penjelasan tentang alasan & tujuan Pemeriksaan
3. meminta diperlihatkan Surat Tugas, jika susunan berubah
4. menerima SPHP
5. menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
6. mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan oleh Tim
Quality Asurance Pemeriksaan
7. memberikan pendapat/penilaian atas pelaksanaan Pemeriksaan
Hak WP
*Tambahan (dalam hal Pemeriksaan Lapangan)
meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan
Hak & Kewajiban WP
(dalam Pemeriksaan)
*Berdasarkan PMK 17/PMK.03/2013
1. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan,
dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan
2. memberikan kesempatan untuk mengakses dan/atau mengunduh
data yang dikelola secara elektronik
3. memberikan kesempatan untuk memasuki dan memeriksa tempat
atau ruang, diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan
buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau
pencatatan
4. memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan
5. menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP
6. memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang diperlukan
Kewajiban WP
Hak & Kewajiban WP
(dalam Pemeriksaan)
*Berdasarkan PMK 17/PMK.03/2013
1. memenuhi panggilan untuk datang menghadiri Pemeriksaan
2. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan,
dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan
3. memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan
4. menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP
5. meminjamkan KKP yang dibuat oleh Akuntan Publik
6. memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang diperlukan
Kewajiban WP
1. Membahas perbedaan pendapat antara Wajib Pajak dengan
Pemeriksa Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
2. Memberikan simpulan dan keputusan atas perbedaan pendapat
antara
Wajib Pajak dengan Pemeriksa Pajak
3. Membuat risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan yang berisi
simpulan dan keputusan hasil pembahasan.
PMK 82/PMK.03/2011
Tim Quality Assurance
Pemeriksaan
Tugas:
Tim yg dibentuk DJP dlm rangka membahas hsl pemeriksaan
yg belum disepakati antara Fiskus dan WP dalam PAHP guna
menghasilkan pemeriksaan yg berkualitas.
Kewajiban Pihak Ketiga
(dalam pemeriksaan)
*Berdasarkan UU Pasal 35 dan PMK 17/PMK.03/2013
Pihak Ke III
Kantor Administrasi
Konsultan Pajak
Notaris
Akuntan Publik
Bank
Pihak III lain
WAJIB
memberikan
Keterangan/
bukti
Pihak ke III harus memberikan keterangan paling lama 7 hari sejak diterimanya surat permintaan keterangan atau bukti atau surat izin dari pihak yang berwenang
Proses Pemeriksaan
PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN
SPHP
Closing
Conference
SKP
STP
LHP
SP2
Penugasan/Persetujuan/Instruksi Pemeriksaan
Perencanaan Pemeriksaan & Penyusunan Audit Program
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
SPHP dan Tanggapan Tertulis
Pembahasan Dengan Tim QA Penerbitan SP2 & Pemberitahuan ke
WP
Peminjaman Dokumen
Pelaksanaan Pengujian
Penyelesaian Pemeriksaan
Pemeriksaan Kantor atau Pemeriksaan Lapangan diselesaikan dengan cara:
Menghentikan Pemeriksaan dengan membuat LHP Sumir
Membuat LHP sebagai dasar penerbitan SKP Mengusulkan Pemeriksaan Bukti Permulaan WP Tidak ditemukan Pemeriksaan untuk SPT yang bukan restitusi (bukan Ps 17B UU KUP ) disetujui dilakukan Pemeriksaan Bukper Pemeriksaan atas permohonan restitusi (Ps 17B UU KUP) ditangguhkan karena dilakukan pemeriksaan Bukper
diselesaikan dengan menerbitkan SKP
WP mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya (Ps 8 ayat (3) UU KUP)
tidak dilanjutkan dengan penyidikan karena
dilanjutkan dengan penyidikan
penyidikannya dihentikan karena tidak dilakukan penuntutan (Pasal 44B UU KUP)
Dilanjutkan penuntutan serta telah terdapat putusan pengadilan yg berkekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa WP telah melakukan tindak
pidana di bidang perpajakan. WP tidak ditemukan & Pemeriksaan dilakukan
terhadap permohonan restitusi Ps 17B UU KUP WP ditemukan & Pemeriksaan dapat diselesaikan sesuai jangka waktu pemeriksaan
WP ditemukan & SPHP belum dapat diselesaikan sampai dengan berakhirnya perpanjangan jangka waktu pemeriksaan
Penyelesaian Pemeriksaan
Menghentikan Pemeriksaan Dengan Membuat LHP Sumir
WP Tidak ditemukan (bukan Pemeriksaan Restitusi)
Bukan Pemeriksaan Restitusi disetujui bukper
Pemeriksaan Restitusi yang ditangguhkan karena bukper
Pemeriksaan Lapangan:
WP, wakil, kuasa, pegawai, anggota keluarga yg dewasa tidak ditemukan dalam jangka waktu pemeriksaan Dibuktikan dgn Surat Keterangan Lurah/RT/RW atau pengelola tempat tinggal/kedudukan/usaha WP
LHP Sumirdapat dibuatsetelah jangka waktu 1 bulansejak pemeriksa harus menyampaikan surat pemberitahuan pemeriksaan
Pemeriksaan Kantor:
Dalam jangka waktu 1 bulan Surat
Panggilan Pemeriksaan Kantor ternyata Kempos
Dibuat max 7 hari kerja sejak
berakhirnya jangka waktu 1 bulan surat panggilan dikirimkan
Apabila WP kemudian ditemukan, maka dapat dilakukan pemeriksaan kembali
(bkn pemeriksaan ulang)
LHP Sumir dibuat max 7 hari kerja sejak diterimanya
persetujuan bukper
Penghentian Pemeriksaan harus
diberitahukan kepada WP paling lambat bersamaan dengan surat pemberitahuan pemeriksaan Bukper
diselesaikan dengan menerbitkan SKP
WP mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya (Ps 8 ayat (3) UU KUP)
penyidikannya dihentikan karena tidak dilakukan penuntutan (Pasal 44B UU
KUP)
putusan pengadilan yg berkekuatan hukum tetap menyatakan WP telah melakukan tindak pidana perpajakanan LHP Sumir dibuat max 7 hari kerja
sejak diterbitkannya SKP hasil bukper
LHP Sumir dibuat max 7 hari kerja sejak diterimanya laporan sumir bukper
LHP Sumir dibuat max 7 hari kerja sejak diterimanya keputusan penghentian penyidikan
LHP Sumir dibuat max 7 hari kerja sejak diterimanya salinan putusan pengadilan
Penghentian pemeriksaan harus diberitahukan ke WP max 7 hari sejak
Penyelesaian Pemeriksaan
Membuat LHP sebagai dasar Penerbitan SKP
Pembuatan LHP dilakukan dengan terlebih dahulu menyampaikan SPHP dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari sejak
berakhirnya perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan
WP ditemukan & Pemeriksaan belum dapat diselesaikan sampai dengan berakhirnya perpanjangan jangka waktu pemeriksaan
Jika SPHP telah disampaikan dalam jangka waktu kurang dari 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya perpanjangan jangka waktu pemeriksaan,
Pemeriksa Pajak harus melanjutkan tahapan Pemeriksaan sampai dengan pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan diselesaikan dengan membuat LHP sebagai dasar SKP, dengan terlebih dahulu melakukan prosedur SPHP dan Pembahasan Akhir
WP Tidak ditemukan
(Pemeriksaan atas Restitusi)
WP ditemukan dan permohonan
perpanjangan jangka waktu pemeriksaan ditolak oleh kepala UP2
Pemeriksaan harus diselesaikan
WP diusulkan bukper, namun usul bukper ditolak
WP ditemukan & Pemeriksaan dapat diselesaikan sesuai jangka waktu pemeriksaan
1
4
2
3
PRODUK
PEMERIKSAAN
PAJAK
SKPKB
Pokok Pajak
>
Kredit Pajak
SKPLB
Pokok Pajak
<
Kredit Pajak
SKPN
Pokok Pajak
=
Kredit Pajak
SKPKBT
Ada data baru &
utang pajak
STP
Sanksi adm.
DILANJUTKAN PEMERIKSAAN BUKTI
PERMULAAN
K
E
T
E
T
A
P
A
N
Sanksi Administrasi
(Kurang Bayar Hasil Pemeriksaan)
*Berdasarkan Pasal 13 UU KUP
Hasil
Pemeriksaan
SKPKB
Pajak yang terutang tidak/kurang dibayar
Kewajiban dalam Pasal 28 atau 29 tidak dipenuhi
sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak
yang terutang
PPN & PPn BM tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih
pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0% Sanksi bunga 2% per bulan Sanksi kenaikan 100% Sanksi kenaikan 50% PPh yg tidak/kurang dibayar 100% PPN & PPn BM tidak/kurang dibayar 100% PPh yg tidak/kurang dipotong
PPh dalam tahun berjalan tidak/ kurang dibayar Kurang bayar karena salah tulis / salah hitung WP Dikenakan Sanksi Adminis trasi berupa denda dan atau bunga PKP tidak membuat FP, atau membuat FP tetapi tidak tepat waktu PKP tidak mengisi FP secara lengkap PKP melaporkan FP tidak sesuai dgn masa penerbitan FP
Bunga 2% paling lama 24 bulan Psl 14 (4) Denda 2 % x DPP Psl 14 (4) Psl 14 (1) a Psl 14 (1) b Psl 14 (1) d Psl14(1) e-f Psl 14 (1) c Catatan: (Pasal 14 (2)
STP memiliki kekuatan hukum yang sama dengan SKP
STP (UU KUP Baru)
dapat diterbitkan dalam hal :
PKP yg gagal berproduksi dan telah diberikan pengembali an PM cfm Psl 9 (6.a) UU PPN Psl14(1) g Bunga 2 % per bulan
BUNGA 2% SEBULAN Max 24 Bln (b) SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yg ditentukan dalam surat tegoran © Berdasarkan hasil pemeriksaan, PPN/PPn BM: - tidak seharusnya dikompensasikan - tidak seharusnya dikenakan tarip 0% (d) Kewajiban: Ps 28 & Ps 29 tidak Dipenuhi, shg Pajak Terutang tidak diketahui PPh /PPN / PPn BM PPh Sendiri PPh Sendiri KENAIKAN 50% KENAIKAN 100% KENAIKAN 100% KENAIKAN 50% Psl. 13 (3) a Psl. 13 (3) b Psl. 13 (3) b Psl. 13 (3) a Psl. 13 (2)
(a) Berdasarkan hasil pemeriksaan/ket. lain pajak yg terutang tidak/kurang dibayar PPh PEMOTONG/ PEMUNGUTAN PPN /PPn.BM PPh PEMOTONG/ PEMUNGUTAN KENAIKAN 100% Psl. 13 (3) c KUP 47 (e) WP diterbitkan NPWP/NPPKP secara jabatan cfm (Pasal 2 (4.a)
SKPKBT (Pasal 15)
Diterbitkan dalam jangka waktu 5 tahun
Ditemukan data baru yang menambah jumlah
pajak terutang
Dilakukan tindakan pemeriksaan
Sanksi administrasi 100%
Tidak ada sanksi bila berdasarkan keterangan
tertulis dari WP atas kehendak sendiri dengan
syarat belum diperiksa
BUNGA 2% SEBULAN Max 24 Bln (b) SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yg ditentukan dalam surat tegoran c) Berdasarkan hasil pemeriksaan, PPN/PPn BM: - tidak seharusnya dikompensasikan - tidak seharusnya dikenakan tarip 0% (d) Kewajiban: Ps 28 & Ps 29 tidak Dipenuhi, shg Pajak Terutang tidak diketahui PPh /PPN / PPn BM PPh Sendiri PPh Sendiri KENAIKAN 50% KENAIKAN 100% KENAIKAN 100% KENAIKAN 50% Psl. 13 (2) PPh PEMOTONG/ PEMUNGUTAN PPN /PPn.BM PPh PEMOTONG/ PEMUNGUTAN KENAIKAN 100% KUP 47
SKPKB
, dapat diterbitkan dalam
jangka waktu 5 TAHUN, dalam hal:
e) WP diterbitkan NPW P/NPPKP secara Jabatan – cfm Ps 2(4a)) a) Berdasarkan hasul pemeriksaan/Ket. Lain pajak yg terutang tidak/kurang dibayar. Psl. 13 (3)a Psl. 13 (3)b Psl. 13 (3)c Psl. 13 (3)b Psl. 13 (3)a
PPh dalam tahun berjalan tidak/ kurang dibayar Kurang bayar karena salah tulis / salah hitung WP Dikenakan Sanksi Adminis trasi berupa denda dan atau bunga PKP tidak membuat FP, atau membuat FP tetapi tidak tepat waktu PKP tidak mengisi FP secara lengkap PKP melaporkan FP tidak sesuai dgn masa penerbitan FP
Bunga 2% paling lama 24 bulan
Psl 14 (4) Denda 2 % x DPP Psl 14 (4) Psl 14 (1) a Psl 14 (1) b Psl 14 (1) d Psl14(1) e-f Psl 14 (1) c Catatan: (Pasal 14 (2)
STP memiliki kekuatan hukum yang sama dengan SKP
STP (UU KUP Baru)
dapat diterbitkan dalam hal :
PKP yang gagal ber produksi dan telah diberikan pengembali an PM cfm Psl 9 (6.a) UU PPN Psl14(1) g Bunga 2 % per bulan
PENERBITAN
STP,SKPKB/T
SK.PEMBETULAN/KEB,
PUT.BAND
TERBIT
JATUH
TEMPO
JUMLAH
HARI
6 MEI
5 JUNI
1 BLN/
30 h
TEGORAN
12 JUNI
3 JULI
21 h
SURAT PAKSA
3 JULI
5 JULI
2 h
PENYITAAN
6 JULI
19 JULI
14 h
PENGUMUMAN LELANG
19 JULI
2 AGUST
14 h
LELANG
2 AGUST
5 JUNI
7 h
58 h
Tidak boleh dilakukan
Kurang dari 58 hari
URUTAN
Data Baru (Novum)
“
Data baru" adalah data atau keterangan
yang diperlukan untuk menghitung
jumlah pajak terutang yang belum
diberitahukan pada waktu penetapan
semula, baik dalam SPT dan
lampiran-lampirannya maupun dalam pembukuan
perusahaan yang diserahkan pada
waktu pemeriksaan.
Data Baru (Novum)
Termasuk dalam data baru adalah data yang semula belum terungkap,
yaitu data yang:
tidak diungkapkan oleh Wajib Pajak dalam Surat Pemberitahuan
beserta lampirannya (termasuk laporan keuangan); dan/atau
pada waktu pemeriksaan untuk penetapan semula Wajib Pajak
tidak mengungkapkan data dan/atau memberikan keterangan lain
secara benar, lengkap, dan terinci sehingga tidak memungkinkan
fiskus dapat menerapkan peraturan perpajakan dengan benar
dalam menghitung pajak terutang.
Walaupun telah diberitahukan dalam SPT atau diungkapkan pada
saat pemeriksaan, tetapi dengan cara sedemikian rupa sehingga
membuat fiskus tidak mungkin menghitung besarnya Jumlah pajak
yang terutang secara benar sehingga jumlah pajak yang terutang
ditetapkan kurang dari yang seharusnya.
Pemeriksaan SKPLB
Psl 17 (1) PPh : jumlah Kredit Pajak (KP)lebih besar daripada jumlah pajak terutang
PPN : Jumlah KP > pajak terutang PPnBM : Pajak dibayar > Pajak terutang Pemeriksaan SKP Nihil Psl 17 A (1)
Jumlah KP atau jumlah
pajak dibayar sama dengan pajak terutang; atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak; atau tidak ada pembayaran pajak Penelitian berdasarkan permohonan WP SKPLB
Psl 17 (2) Terdapat pembayaran pajak yang tidak seharusya terutang