• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERPAJAKAN

Tujuan Instruksional :

A. Umum

Mahasiswa diharapkan mendapatkan pemahaman tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan

B. Khusus

o Mahasiswa mengetahui istilah-istilah dalam perpajakan.

o Mahasiswa mengetahui tata cara pendaftaran dan pencabutan NPWP dan NPPKP. o Mahasiswa mengetahui pengisian SPT dan sanksi.

o Mahasiswa mengetahui terbitnya SKP, mengajukan keberatan, dan banding.

C. Uraian Materi 1. Pendahuluan

Sejalan dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan disadari banyak masalah yang ternyata tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada sehingga menuntut perlunya penyempurnaan terhadap undang-undang perpajakan. Dengan alasan tersebut maka pada akhir tahun 1994 pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 9 sebagai penyempurnaan. Tahun 2000 pemerintah menyempurnakan lagi undang-undang tahun 1994 dengan mengeluarkan undang-undang No. 16. Sedangan di tahun 2007 pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2007 tentang KUP (UU No. 16 tahun 2009).

2. Pengertian-Pengertian dalam Ketentuan Perpajakan (Pasal 1 UU KUP)

o Pajak menurut UU No. 28 tahun 2007 adalah kontribusi wajib kepada Negara yang

(2)

o Wajib Pajak (WP) yaitu orang pribadi atau badan meliputi pembayar pajak,

pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

o Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik

yang melakukan usaha maupun tidak meliputi; PT, CV, BUMN, BUMD, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi massa, Organisasi sosial politik, Lembaga, dan bentuk usaha lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

o Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan,memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean.

o Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah pengusaha yang melakukan penyerahan

barang kena pajakdan/atau jasa kena pajak yang dikenai pajak sesuai undang-undang pajak pertambahan nilai tahun 1983 dan perubahannya.

o Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada wajib

pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan

kewajiban perpajakannya.

o Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 (satu) bulan

kalender atau jangka waktu lain paling lama 3 bulan kalender yang digunakan dasar bagi wajib pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang.

o Tahun pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila WP

menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwin

o Bagian Tahun Pajak bagian dari jangka waktu satu tahun pajak

o Pajak yang Terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam

masa pajak, dalam tahun pajak atau bagian tahun pajak menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

o Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk

(3)

objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

o Surat Pemberitahuna Masa adalah surat pemberitahuan untuk suatu masa pajak.

o Surat Pemberitahuan Tahunan adalah surat pemberitahuan untuk suatu tahun pajak atau bagian tahun pajak.

o Surat Setoran Pajak (SSP) adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang

telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas Negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk Menteri Keuangan.

o Surat Ketetapan Pajak (SKP) adalah surat ketetapan yang meliputi surat ketetapan

kurang bayar, surat ketetapan kurang bayar tambahan, surat ketetapan nihil, dan surat ketetapan lebih bayar.

o Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas

pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban WP menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

o Surat Paksa adalah surat perintah untuk membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak sesuai dengan UU No. 19/2000

o Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk

mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang

atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa laporan laba rugi dan neraca untuk periode tahun pajak tersebut.

3. NPWP (Pasal 2 UU KUP)

o Setiap wajib pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada Dirjen Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.

o Direktorat Jendral pajak menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau pengukuhan Pengusaha Kena Pajak secara jabatan apabila wajib pajak atau Pengusaha Kena Pajak tidak melaksanakan kewajibannya mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP.

(4)

 Diajukan oleh WP atau ahli warisnya apabila sudah tidak memenuhi syarat subjektif dan objektif

 WP badan dilikuidasi karena penghentian atau penggabungan usaha

 WP BUT menghentikan usahanya di Indonesia

Dirjen Pajak harus memberikan keputusan atas permohonan penghapusan NPWP dalam jangka waktu 6 bulan untuk WP pribadi dan jangka waktu 12 bulan untuk WP badan sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap.

Ketentuan mengenai jangka waktu pendaftaran dan pelaporan kegiatan usaha, tata cara pendaftaran, pemberian, dan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta pengukuhan dan pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak diatur dengan PMK 73/PMK.03/2012 tanggal 15 Mei 2012.

Tata cara pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, perubahan data dan pemindahan Wajib Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak diatur dengan Per 41/PJ/2009 tanggal 15 Juli 2009

4. SPT(Pasal 3 UU KUP)

o Setiap wajib pajak wajib mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan jelas dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan uang rupaiah, dan menandatangani serta menyampaikan ke kantor pajak tempat wajib

pajak terdaftar. Ketentuan ini diatur pada pasal 3 Undang-Undang 28 tahun 2007

o Benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

o Lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan.

(5)

 SPT adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang menurut peraturan perundang-undangan perpajakan

 Fungsi SPT

a. Bagi WP Pajak Penghasilan

1) Sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang

2) Melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan atau melalui pemotong pajak atau pemungut pajak dalam satu tahun pajak atau bagian tahun pajak

3) Melaporkan pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam satu masa pajak

b. Bagi Pengusaha Kena Pajak

1) Sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah PPN dan PPn BM yang sebenarnya terutang

2) Melaporkan pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran

3) Melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan oleh PKP dan atau melalui pihak lain dalam satu masa pajak yang telah

ditentukan oleh peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. c. Bagi Pemotong/Pemungut Pajak

Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkannya.

o Wajib pajak mengambil sendiri SPT di kantor yang telah ditetapkan atau mengambil dengan cara lain

Prosedur Penyelesaian SPT

a. WP mengambil sendiri blangko SPT ke KPP dengan menunjukkan NPWP atau mengambil di internet.

b. SPT diisi dengan benar, jelas dan lengkap

c. SPT diserahkan kembali ke KPP dalam batas waktu yang ditentukan d. Bukti-bukti yang harus dilampirkan pada SPT

(6)

2) Untuk SPT PPN memuat (dasar pengenaan pajak, jumlah pajak keluaran, jumlah pajak masukan yang dapat dikreditkan, jumlah kekurangan dan kelebihan

3) WP yang menggunakan norma (perhitungan jumlah peredaran penghasilan bruto dalam tahun pajak yang bersangkutan)

o Batas waktu penyampaian SPT masa paling lambat 20 hari setelah akhir masa pajak, untuk SPT Tahunan wajib pajak pribadi 3 bulan setelah akhir tahun pajak, untuk SPT Tahunan wajib pajak badan 4 bulan setelah akhir tahun pajak.

o Tata cara pelaporan Surat Pemberitahuan Masa bagi Wajib Pajak dengan kriteria tertentu yang dapat melaporkan beberapa masa pajak dalam satu surat pemberitahuan masa diatur dengan PMK No. 182/PMK.03/2007 tanggal 28 Desember 2007.

o Penentuan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak, penentuan tempat pembayaran pajak, dan tata cara pembayaran, penyetoran dan pelaporan pajak, serta tata cara pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak diatur dengan PMK 80/PMK.03/2010 tanggal 5 April 2010.

a. SPT Masa

WP 14 hari setelah berakhirnya masa pajak

7 hari setelah batas waktu penyetoran pajak berakhir

4. PPh Psl 22 Bendaharawan

Bendaharawan Tgl. 14 bulan berikutnya

5. PPh Psl 22 Bahan bakar

Pertamina 20 hari setelah masa pajak berikutnya

6. PPh Psl 22 Pemungut badan tertentu

(7)

10. PPN & PPn BM Pengusaha Kena

Paling lambat 3 bulan atau tgl. 31 Maret tahun

o SPT dianggap tidak disampaikan apabila :

 SPT tidak ditandatangani

 SPT tidak dilampiri dengan lengkap

 SPT yang menyatakan lebih bayar disampaikan setelah 3 tahun sesudah berakhirnya masa pajak, tahun pajak, bagian tahun pajak, dan wajib pajak telah

ditegur secara tertulis.

 SPT disampaikan setelah Dirjen pajak melakukan pemeriksaan atau menerbitkan surat ketetapan pajak.

o Wajib pajak dapat melakukan perpanjangan penyampaian SPT Tahunan paling lama 2 bulan dengan menyampaikan permohonan tertulis disertai perhitungan sementara pajak yang terutang.

WP dapat mengajukan perpanjangan penyampaian SPT Tahunan PPh kepada Dirjen Pajak dengan melangkapi :

a. alasan –alasan penundaan penyampaian SPT

b. surat pernyataan perhitungan sementara pajak yang terutang dalam satu tahun pajak

(8)

o Pembetulan SPT

WP dapat melakukan pembetulan SPT atas kemauan sendiri dengan menyampaikan pernyataan tertulis dalam jangka waktu dua tahun sesudah saat terutang pajak bila perusahaan rugi atau lebih bayar dengan syarat Dirjen Pajak belum melakukan pemeriksaan. Sanksi administrasi dikenakan berupa bunga

sebesar 2 % sebulan atas jumlah pajak yang kurang bayar dihitung sejak

penyampaian SPT sampai dengan tanggal pembayaran karena pembetulan SPT. Pajak kurang bayar timbul karena pengungkapan ketidakbenaran isi SPT, maka dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan 50% dari pajak yang kurang dibayar dan dilunasi sebelum laporan disampaikan.

o Jenis SPT

a. SPT Masa adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran pajak terutang dalam suatu masa/bulan

pajak

b. SPT Tahunan adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran pajak terutang dalam suatu tahun pajak

o Sanksi (Pasal 7)

Denda bila SPT tidak disampaikan sesuai batas waktu sebesar Rp 500.000 untuk SPT masa PPN, Rp 100.000 untuk SPT masa lainnya, dan Rp 1.000.000 untuk SPT Tahunan badan dan Rp 100.000 untuk SPT Tahunan wajib pajak pribadi.

Pengenaan sanksi administrasi berupa denda di atas tidak dikenakan terhadap :

 WP orang pribadi telah meninggal dunia

 WP orang pribadi yang telah tidak melakukan usaha atau pekerjaan bebas

 WP orang pribadi yang berstatus sebagai warga negara asing yang tidak lagi tinggal di Indonesia

 BUT yang tidak melakukan usaha lagi di Indonesia

 WP badan yang tidak lagi melakukan kegiatan usaha lagi tetapi belum dibubarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi

(9)

5. SSP

o SSP adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui Kantor Pos, Bank dan tempat lain yang ditunjuk oleh MenKeu.

Seiring dengan kemajuan teknologi, WP dapat melakukan penyetoran pajak melalui electronic banking sesuai surat edaran Dirjen Pajak No. SE-39/PJ/2008. Bukti pembayaran tidak berupa SSP melainkan dalam bentuk Bukti Penerimaan Negara (BPN) yang didalamnya tercantum Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor Transaksi Pos (NTP).

o Fungsi

a. sebagai sarana untuk membayar pajak b. sebagai bukti dan laporan pembayaran pajak

o Batas waktu pembayaran/penyetoran a. Pembayaran SSP Masa

Apabila tanggal 10 jatuh pada hari libur nasional atau hari sabtu, maka penyetoran PPh pasal 21 dapat dilakukan pada satu hari kerja berikutnya. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor : 184/PMK.03/2008 yang dirubah dengan PMK 80/PMK.03/2010

NO. JENIS PAJAK BATAS WAKTU PENYETORAN

1. PPh pasal 21 Tgl. 10 bulan kalender berikutnya 2. PPh pasal 22, PPN & PPn BM

atas Impor

Bersamaan dgn pembayaran bea masuk

3. PPh Psl 22, PPN & PPn BM atas

Pada saat surat perintah pengeluaran barang

6. PPh Psl 22

Pemungut badan tertentu

Tgl. 10 bulan kalender berikutnya

7. PPh Psl 23 Tgl. 10 bulan kalender berikutnya 8. PPh Pasal 25 Tgl. 15 bulan kalender berikutnya 9. PPh Pasal 26 Tgl. 10 bulan kalender berikutnya 10. PPN &PPn BM Tgl. 15 bulan kalender berikutnya 11. PPN &PPn BM

Bendaharawan

(10)

b. STP, SKPKB, SKPKBT, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan dan Putusan Banding yang menyebabkan pajak yang harus dibayar bertambah dilunasi dalam waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal diterbitkan surat tersebut

c. Pembayaran kurang bayar SPT Tahunan orang pribadi selambat-lambatnya tanggal 25 bulan ketiga dan SPT Tahunan badan bulan ke-empat setelah tahun pajak berakhir

6. Surat Ketetapan Pajak (SKP)

Surat keterangan berupa surat ketetapan pajak kurang bayar/SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN

o SKPKB

Surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar. Dalam jangka 5 tahun setelah berakirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak Dirjen pajak dapat

menerbitkan SKBKB.

 sebab-sebab diterbitkan SKPKB & sanksi:

Kesalahan/sebab2 diterbitkan Sanksi - Bila berdasarkan hasil pemeriksaan atau

keterangan lain jumlah pajak yang terutang kurang dibayar

Kekurangan bayar + sanksi adm 2% sebulan selama 24 bln

- SPT tidak disampaikan dlm waktunya setelah ditegur secara tertulis

- Selesih lebih PPN&PPn BM tidak harus dikompensasi atau tidak seharusnya dikenakan tarif 0%

- Kewajiban menyelenggarkan pembukuan tidak terpenuhi

- WP diterbitkan NPWP atau dikukuhkan sebagai PKP secara jabatan

50% dari PPh yg tdk/krng dibayar

100% dari PPN&PPn BM yg tdk/krng dibayar

100% dari PPh yg tdk/krng dipotong

o SKPKBT

Surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan

(11)

Kesalahan/sebab2 diterbitkan Sanksi - terdapat data baru yg menyebabkan

penambahan pajak yg terutang

Kekurangan bayar + sanksi adm berupa kenaikan 100% dari kekurangan pajak

- terdapat data baru yg belum terungkap pada saat penerbitan SKPKBT

Sanksi 100% tidak dikenakan jika SKPKBT diterbitkan karena keterangan tertulis dari WP dgn catatan blm dilakukan pemeriksaan

o SKPLB

Surat keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terutang.

o SKPN

Surat keputusan yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

7. Surat Tagihan Pajak (STP)

Surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda

 Sebab-sebab diterbitkan STP & sanksi:

Kesalahan/sebab-sebab diterbitkan Sanksi

- PPh dlm tahun berjalan tidak atau kurang dibayar - Berdasarkan hasil penelitian tertadap kekurangan

pembayaran krn salah tulis/salah hitung

Kekurangan bayar + sanksi adm 2% sebulan selama 24 bln dihitung sejak terutangnya pajak - WP dikenakan sanksi adm. Berupa denda dan atau

bunga

- Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak tapi tidak membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak tapi waktunya tidak tepat

- Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak tapi tidak mengisi faktur pajak secara lengkap

- Pengusaha kena pajak melaporkan faktur pajak tidak sesuai dengan masa penerbitan faktur pajak.

Sanksi adm. Berupa denda sebesar 2% dari Dasar Pengenaan Pajak

(12)

8. Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak

o Dirjen pajak harus menerbitkan surat ketetapan pajak atas permohonan pengembalian kelebihanan pembayaran pajak paling lama 12 bulan sejak permohonan diterima secara lengkap.

o Apabila telah melampaui waktu 12 bulan Dirjen pajak tidak memberikan suatu keputusan berarti permohonan dikabulkan dan surat ketetapan lebih bayar harus diterbitkan paling lama 1 bulan setelah jangka waktu tersebut.

o Jika Surat Keputusan Lebih Bayar terlambat diterbitkan, maka WP diberikan imbalan bunga sebesar 2 % per bulan sejak berakhirnya jangka waktu sampai diterbitkan Surat Keputusan Lebih Bayar.

o Dirjen pajak menerbitkan Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan kelebihan pajak paling lama 3 bulan sejak permohonan diterima lengkap untuk pajak penghasilan dan 1 bulan untuk pajak pertambahan nilai, bila wajib pajak :

 tepat waktu dalam menyampaikan SPT

 tidak mempunyai tunggakan untuk semua jenis pajak

 laporan keuangan diaudit oleh Akuntan Publik dan memperoleh opini wajar tanpa pengecualian selama 3 tahun secara berturut-turut.

 Tidak pernah melakukan tindak pidana perpajakan dalam jangka waktu 5 tahun terakhir.

9. Keberatan dan Banding

 WP dapat mengajukan keberatan hanya kepada Dirjen Pajak atas SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN dan pemotongan oleh pihak ketiga

 Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengemukakan jumlah pajak yang terutang, jumlah pajak yang dipotong atau dipungut disertai alasan yang menjadi dasar perhitungan.

 Keberatan diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tgl dikirim surat ketetapan pajak

 Dirjen Pajak harus memberi keputusan dalam waktu 12 bulan sejak tanggal surat keberatan diterima. Bila lebih dari 12 bulan tidak diberi keputusan berarti keberatan dikabulkan

(13)

 WP dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak atas surat keputusan keberatan

 Permohonan banding diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia paling lama 3 bulan sejak surat keputusan keberatan diterima.

Tata cara pengajuan dan penyelesaian keberatan diatur dengan PMK 9/PMK/2013 tanggal 2 Januari 2013.

10.Daluwarsa Penagihan Pajak

Daluwarsa penagihan pajak menurut UU no 16 tahun 2000 melampaui 10 tahun sedangkan menurut UU no 28 tahun 2007 melampaui 5 tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak atau tahun pajak

11.Pemeriksaan

Adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data/keterangan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan atau tujuan lain. Untuk keperluan pemeriksaan petugas pemeriksaan harus memiliki tanda

pengenal dan dilengkapi dengan surat perintah pemeriksaan serta memperlihatkan kepada wajib pajak yang diperiksa.

Wajib pajak yang diperiksa wajib :

memperlihatkan/ meminjamkan buku/catatan/dokumen paling lama 1 bulan sejak permintaan disampaikan

memberikan kesempatan untuk memasuki ruangan yang dipandang perlu.

Tata cara pemeriksaan pajak diatur dengan PMK 82/PMK.03/2011 tanggal 3 Mei 2011.

12.Penyidikan

(14)

13.Kewajiban dan Hak Wajib Pajak

No. Kewajiban Hak

1. Mempunyai NPWP Mengajukan surat keberatan/banding 2. Menghitung & membayar sendiri

pajak terutang

4. Menyelenggarakan pembukuan Mengajukan penundaan pemasukan SPT

5. Jika ada pemeriksaan bersedia meminjamkan dokumen dan memberi memasuki tempat yang dipandang perlu

Mengajukan penundaan pembayaran pajak

6. Mengajukan perhitungan pajak yang

dikenakan pada SKP

7. Meminta kelebihan pembayaran

pajak

8. Mengajukan penghapusan,

pengurangan sanksi, pembetulan SKP yang salah

9. Memberikan kuasa kepada orang

untuk melaksanakan kewajiban perpajakan

10. Berhak meminta bukti pemotongan

kepada pemotong pajak

14.Sanksi Perpajakan bagi petugas

o Pegawai pajak karena kelalaian atau sengaja menghitung atau menetapkan pajak tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan dikenai sanksi.

o Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya terbukti melakukan pemerasan dan pengancaman kepada wajib pajak untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum diancam dengan pidana pasal 368 KUHP.

o Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya terbukti menyalahgunakan kekuasaan memaksa seseorang untuk memberikan sesuatu atau menerima pembayaran diancam pidana karena tindak korupsi.

o Pejabat yang karena kealphaannya tidak memenuhi kewajiban merahasiakan

(15)

o Setiap orang yang wajib memberikan keterangan tapi dengan sengaja tidak memberikan keterangan dipidana kurungan paling lama 1 tahun dan denda paling banyak Rp. 25.000.000,00.

o Setiap orang yang sengaja menghalangi atau mempersulit penyidikan dipidana kurungan paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp. 75.000.000,00.

D. Ringkasan

o Pajak menurut UU No. 28 tahun 2007 adalah kontribusi wajib kepada Negara yang

terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar besarnya kemakmuran rakyat

o Wajib Pajak (WP) yaitu orang pribadi atau badan meliputi pembayar pajak,

pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

o Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak meliputi; PT, CV, BUMN, BUMD, Firma,

Kongsi, Koperasi, Dana pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi massa, Organisasi sosial politik, Lembaga, dan bentuk usaha lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

o Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan,memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean.

o Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha yang melakukan penyerahan barang kena

pajakdan/atau jasa kena pajak yang dikenai pajak sesuai undang-undang pajak pertambahan nilai tahun 1983 dan perubahannya.

o Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

o Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 (satu) bulan

(16)

bagi wajib pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang.

o Tahun pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila WP

menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwin

o Bagian Tahun Pajak bagian dari jangka waktu satu tahun pajak

o Pajak yang Terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam masa

pajak, dalam tahun pajak atau bagian tahun pajak menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

o Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

o Surat Pemberitahuna Masa adalah surat pemberitahuan untuk suatu masa pajak.

o Surat Pemberitahuan Tahunan adalah surat pemberitahuan untuk suatu tahun pajak

atau bagian tahun pajak.

o Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas Negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk Menteri Keuangan.

o Surat Ketetapan Pajak adalah surat ketetapan yang meliputi surat ketetapan kurang bayar, surat ketetapan kurang bayar tambahan, surat ketetapan nihil, dan surat ketetapan lebih bayar.

o Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas

pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban WP menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

o Surat Paksa adalah surat perintah untuk membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak sesuai dengan UU No. 19/2000

(17)

E. Pertanyaan

1. Sebutkan dan jelaskan pengertian-pengertian dalam perpajakan!

2. Jelaskan prosedur penyampaian SPT dan batas waktu penyampaian SPT! 3. Jelaskan apa yang diketahui tentang SKP!

4. Bagaimana prosedur pengajuan keberatan dan banding? 5. Jelaskan sanksi yang diterima wajib pajak dan pegawai pajak!

F. Kepustakaan

Brotodihardjo, 2003, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Refika Aditama, Bandung Darmayasa, 2013, Pajak Penghasilan (Disesuaikan Dengan Ketentuan Peraturan

Perundang-Undangan Perpajakan Yang Berlaku), Undiknas Press, Denpasar

Mardiasmo, 2013, Perpajakan , Edisi Revisi, Andi Yogyakarta Per 41/PJ/2009

PMK 18/PMK.03/2013 PMK 73/PMK.03/2012 PMK 80/PMK.03/2010 PMK 82/PMK.03/2011 PMK No. 182/PMK.03/2007 SE-39/PJ/2008

Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 www.nyomandarmayasa.com www.ortax.org

Referensi

Dokumen terkait

Namun dalam kasus yang penulis teliti walaupun perceraian yang terjadi adalah qobla dukhul namun dalam putusan majelis hakim memutuskan untuk mengabulkan gugat

Tahap pelaksanaan meliputi melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model Learning Cycle 5 fase- Reciprocal Teaching pada kelas eksperimen dan kegiatan pembelajaran

• Jika terdapat perbedaan antara tujuan dan hasil belajar, revisi perencanaan pembelajaran untuk lebih menekankan pada fokus yang menjadi.

The committee developed a prioritized list of precursor chemicals according to three criteria: (1) whether the pre- cursor chemical could be used in both vehicle-borne IEDs

POLA PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL INDUSTRI MENENGAH DI SUMATERA DAN KALIMANTAN TAHUN 2018. KABUPATEN WAY KANAN,

Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep kesatuan ( entity concept). Seluruh akun dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan diantara

kepada pasien dan keluarga masih bersifat incidental , diberikan jika ada pertanyaan dari pasien atau keluarganya saja dan belum dikemas dalam format pendidikan kesehatan

Berangkat dari pemahaman di atas itu, maka pemberdayaan etika politik setiap warga atau individu dalam suatu negara memiliki kewajiban untuk mengambil sikap terhadap alam