• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2015"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

 Jumlah angkatan kerja pada Februari 2015 mencapai 5.697 ribu orang, bertambah sebesar 218 ribu orang dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2014 yang sebesar 5.479 ribu orang.

 Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2015 sebesar 5.208 ribu orang, bertambah 270 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014.

 Pada periode yang sama juga tercatat penurunan jumlah pengangguran terbuka sebesar 52 ribu orang, dengan kata lain, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun dari 9,87 persen menjadi 8,58 persen.

 Selama setahun terakhir (Februari 2014 – Februari 2015), kenaikan orang bekerja didukung oleh kenaikan jumlah tenaga kerja di tiga sektor, yaitu sektor industri, konstruksi dan jasa kemasyarakatan. Lapangan usaha dengan penyerapan tenaga kerja terbanyak adalah di sektor industri yang menyerap 1.322 ribu orang atau lebih dari seperempat penduduk yang bekerja (25,38 persen).

 Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2015, sebanyak 4.244 ribu orang (80,50 persen) berkerja di atas 35 jam per minggu. Sedangkan penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu sebanyak 211 ribu orang (4,05 persen).

 Pada Februari 2015, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih mendominasi yaitu sebanyak 1.810 ribu orang (34,76%), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas sebanyak 656 ribu (12,60%).

No. 26/05/36/Th.IX, 5 Mei 2015

K

EADAAN

K

ETENAGAKERJAAN

B

ANTEN

F

EBRUARI

2015

1.

ANGKATAN KERJA, PENDUDUK YANG BEKERJA DAN PENGANGGURAN

Data ketenagakerjaan dewasa ini semakin diperlukan, terutama untuk evaluasi dan perencanaan pembangunan di bidang ketenagakerjaan. Tabel 1 memberikan gambaran keadaan ketenagakerjaan selama 1 (satu) tahun terakhir. Pada bulan Februari 2015, terjadi kenaikan jumlah penduduk yang aktif secara ekonomi, tercatat jumlah angkatan kerja mencapai 5.697 ribu orang atau naik sebesar 218 ribu orang dibanding keadaan bulan yang sama di tahun 2014.

Peningkatan jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2015, diiringi peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 0,81 persen poin yaitu dari 66,47 persen pada Februari 2014 menjadi 67,28 persen pada Februari 2015. Pada periode Februari 2014 – Februari 2015, jumlah penduduk yang terserap dalam dunia kerja juga meningkat sebesar 270 ribu orang menjadi sebesar 5.208 ribu orang pada Februari 2015. Pada sisi lain, penduduk yang menganggur mengalami

(2)

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2014–2015

JenisKegiatanUtama 2014 2015 Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4)

1. AngkatanKerja (000 orang) 5.479 5.338 5.697

Bekerja (000 orang) 4.938 4.854 5.208

Penganggur (000 orang) 541 484 489

2. Bukan Angkatan Kerja (000 orang) 2.764 3.024 2.771 3. Tingkat Partisipasi AngkatanKerja (%) 66,47 63,84 67.28

4. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 9,87 9,07 8.58

5. Pekerja tidak penuh (000 orang) 939 991 964

Setengah penganggur (000 orang) 306 389 280

Paruh waktu (000 orang) 633 602 684

2.

PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA

Stuktur penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama selama satu tahun terakhir tidak berubah secara signifikan, hanya terjadi pergeseran sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dari sektor perdagangan menjadi sektor industri. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Penyerapan tenaga kerja sektor Industri sebanyak 1.322 ribu orang (25,38 persen) disusul oleh sektor perdagangan yang menyerap 1.259 ribu orang atau 24,18 persen penduduk yang bekerja. Secara keseluruhan, terjadi perubahan jumlah penduduk yang bekerja di masing masing sektor (lapangan pekerjaan utama). Kenaikan jumlah penduduk yang bekerja secara total, tidak disertai dengan kenaikan jumlah orang bekerja di setiap sektor. Selama periode Februari 2014 – Februari 2015, kenaikan jumlah pekerja didukung oleh kenaikan pekerja di sektor industri, konstruksi dan jasa kemasyarakatan.

Tabel 2

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2014–2015 (ribu orang)

Lapangan Pekerjaan Utama 2014 2015 Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4)

Pertanian 712 605 695

Industri 1.088 1.273 1.322

Konstruksi 244 278 286

Perdagangan 1.267 1.155 1.259

Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 325 335 294

Keuangan 297 231 283

Jasa Kemasyarakatan 939 885 1.020

Lainnya 66 92 49

(3)

3.

PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT STATUS PEKERJAAN UTAMA

Dari tujuh jenis status pekerjaan yang terekam pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas 2015), dapat diidentifikasi 2 kelompok utama terkait kegiatan ekonomi formal dan informal. Kegiatan formal terdiri dari mereka yang berusahan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan. Sementara kelompok kegiatan informal umumnya adalah mereka yang berstatus di luar itu.

Berdasarkan Tabel 3 tampak bahwa pekerja yang berstatus ”buruh/karyawan” memiliki jumlah yang tertinggi dibandingkan dengan status pekerjaan yang lain yaitu sebesar 3.070 ribu orang. Angka ini meningkat sebesar 282 ribu orang pada periode Februari 2014 sampai dengan Februari 2015. Peningkatan ini, secara langsung akan meningkatkan jumlah pekerja formal.

Tabel 3

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2013–2015

Status Pekerjaan Utama 2014 2015 Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4)

Berusaha sendiri 777 790 863

Berusaha dibantu buruh tidak tetap 436 352 412

Berusaha dibantu buruh tetap 218 154 230

Buruh/Karyawan 2.788 2.779 3.070

Pekerja bebas di pertanian 97 188 118

Pekerja bebas di non pertanian 218 293 202

Pekerja keluarga/ tak dibayar 404 297 313

Jumlah 4.938 4.854 5.208

4.

PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT JUMLAH JAM KERJA

Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja perminggu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Baik pekerja penuh yaitu penduduk yang bekerja 35 jam keatas perminggu maupun pekerja tidak penuh mengalami peningkatan. Di bulan Februari 2015 pekerja penuh meningkat sebanyak 245 ribu orang menjadi 4.244 ribu orang. Sedangkan pekerja tidak penuh meningkat sebanyak 25 ribu orangmenjadi 964 ribu orang. Disamping itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu pada Februari 2015 mencapai 211 ribu orang.

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2014–2015

Jumlah Jam Kerja per Minggu 2014 2015 Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4)

1–7 35 44 39

8–14 116 156 172

15–24 353 363 355

(4)

5.

PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT PENDIDIKAN

Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2015 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah 1.810 ribu orang (34,76 persen) dan Sekolah Menengah Atas Umum sebanyak 1.057 ribu orang ( 20,30 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 841 ribu orang mencakup 185 ribu orang (3,55 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 656 ribu orang (12,60 persen) berpendidikan Universitas.

Perbaikan kualitas pekerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP kebawah) dan meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan menengah keatas. Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah menurun dari 2.668 ribu orang (54,03 persen) pada Februari 2014 menjadi 2.649 ribu orang (50,87 persen) pada Februari 2015. Sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi Universitas meningkat dari 519 ribu orang (10,51 persen) pada Februari 2014 menjadi 656 ribu orang (12,60 persen) pada Februari 2015.

Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2014–2015

PendidikanTertinggi yang Ditamatkan 2014 2015 Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4)

SD Kebawah 1.864 1.829 1.810

Sekolah Menengah Pertama 804 888 839

Sekolah Menengah Atas 896 939 1.057

Sekolah Menengah Kejuruan 654 611 660

Diploma I/II/III 201 175 185

Universitas 519 412 656

Jumlah 4.938 4.854 5.208

6.

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA MENURUT PENDIDIKAN

Jumlah pengangguran pada Februari 2015 mencapai 489 ribu orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun, dimana TPT dari Februari 2015 sebesar 8,58 persen menurun dibanding TPT Februari 2014 sebesar 9,87 persen. Pada Februari 2015, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Pertama masih tetap menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 13,40 persen disusul oleh TPT Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 10,70. Jika dibandingkan keadaan Februari 2014, TPT pada semua tingkat pendidikan mengalami penurunan kecuali pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, Diploma dan Universitas.

(5)

Tabel 6

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2012–2015 (persen)

PendidikanTertinggi yang Ditamatkan

2014 2015

Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4)

SD Kebawah 10,97 5,90 6.47

Sekolah Menengah Pertama 15,22 11,99 13.40

Sekolah Menengah Atas 10,44 11,67 10.19

Sekolah Menengah Kejuruan 6,97 13,38 10.70

Diploma I/II/III 2,33 2,84 4.14

Universitas 1,66 5,68 3.90

(6)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dr. Syech Suhaimi, SE.,M.Si Kepala BPS Provinsi Banten

Telepon: 0254-267027

E-mail : bps3600@bps.go.id; pst3600@bps.go.id

Website : banten.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian pakan konsentrat tambahan sebanyak 3 kg/ekor/hari baik pada sapi PO maupun sapi Bali terutama pada saat musim kering dapat membantu meningkatkan bobot badan induk

Waktu yang digunakan mahasiswa mengunakan internet antara10 sampai 40 jam per bulannya, artinya mahasiswa Universitas Bina Darma termasuk dalam kategori medium users ,

Langkah-langkah utama yang dilakukan dalam perancangan awal antara lain 1) Membuat kerangka modul pembelajaran biologi berbasis metakognisi tentang materi sistem koordinasi yang

Hasil penelitian menunjukkan, keempat industri pengolahan salak yang diteliti layak untuk dilaksanakan, namun industri kripik salak lebih unggul dibandingkan industri

Desain bendung Batang Air Haji berdasarkan hasil perhitungan sebagai berikut, lebar efektif bendung 37 meter, mercu bendung tipe ogee, tinggi bendung 3 meter, tipe kolam

Jika akar bersimbiosis dengan bakteri tertentu untuk proses pengambilan nutrisi untuk metabolisme maka tugas tumbuhan akan lebih ringan dan memungkinkan mendapatkan

Maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi tentang pengaruh komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggandaan embrio somatik sagu tertinggi sebesar 94% yang dicapai pada media kultur dengan penambahan BAP 0,5 mg/l + ABA 0,01 mg/l,