Jumlah angkatan kerja pada Februari 2016 mencapai 5.686 ribu orang, berkurang sebesar 11 ribu orang dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2015 yang sebesar 5.697 ribu orang.
Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2016 sebesar 5.234 ribu orang, bertambah 26 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2015.
Pada periode yang sama juga tercatat penurunan jumlah pengangguran terbuka sebesar 37 ribu orang, dengan kata lain, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun dari 8,58 persen menjadi 7,95 persen.
Selama setahun terakhir (Februari 2015 – Februari 2016), kenaikan orang bekerja didukung oleh kenaikan jumlah tenaga kerja di tiga sektor, yaitu sektor konstruksi, sektor lembaga keuangan, real estate dan jasa perusahaan serta sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi. Lapangan usaha dengan penyerapan tenaga kerja terbanyak adalah di sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi yang menyerap 1.283 ribu orang atau hampir seperempat penduduk yang bekerja (24,51 persen). Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2016, sebanyak 4.103 ribu orang (78,40 persen) berkerja di
atas 35 jam per minggu. Sedangkan penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu sebanyak 1.130 ribu orang (21,60 persen).
Pada Februari 2016, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih mendominasi yaitu sebanyak 1.818 ribu orang (34,73%).
No. 30/05/36/Th.X, 4 Mei 2016
K
EADAAN
K
ETENAGAKERJAAN
B
ANTEN
F
EBRUARI
2016
1.
ANGKATAN KERJA, PENDUDUK YANG BEKERJA DAN PENGANGGURAN
Data ketenagakerjaan dewasa ini semakin diperlukan, terutama untuk evaluasi dan perencanaan pembangunan di bidang ketenagakerjaan. Pada bulan Februari 2016, terjadi penurunan jumlah penduduk yang aktif secara ekonomi, tercatat jumlah angkatan kerja mencapai 5.686 ribu orang atau turun sebesar 11 ribu orang dibanding keadaan bulan yang sama di tahun 2015 (Tabel 1).
Penurunan jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2016, diiringi penurunan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 1,72 persen poin yaitu dari 67,28 persen pada Februari 2015 menjadi 65,56 persen pada Februari 2016. Pada periode Februari 2015 – Februari 2016, jumlah penduduk yang terserap dalam dunia kerja juga meningkat sebesar 26 ribu orang menjadi sebesar 5.234 ribu orang pada Februari 2016. Pada sisi lain, penduduk yang menganggur mengalami penurunan sebanyak 37 ribu orang menjadi 452 ribu orang pada Februari 2016. Penurunan jumlah penduduk yang menganggur terlihat pula
pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang turun dari 8,58 persen (Februari 2015) menjadi 7,95 persen pada Februari 2016.
Tabel 1
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama, 2015–2016
JenisKegiatanUtama 2015 2016 Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)
1. AngkatanKerja (000 orang) 5.697 5.335 5.686
Bekerja (000 orang) 5.208 4.825 5.234
Penganggur (000 orang) 489 509 452
2. Bukan Angkatan Kerja (000 orang) 2.771 3.237 2.988
3. Tingkat PartisipasiAngkatanKerja (%) 67,28 62,24 65,56
4. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 8,58 9,55 7,95
5. Pekerja tidak penuh (000 orang) 964 886 1.090
Setengah penganggur (000 orang) 280 313 408
Paruh waktu (000 orang) 684 573 682
2.
PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA
Stuktur penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama selama satu tahun terakhir tidak berubah secara signifikan, hanya terjadi pergeseran sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dari sektor perdagangan menjadi sektor industri. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Penyerapan tenaga kerja sektor perdagangan yang menyerap 1.283 ribu orang atau 24,51 persen penduduk yang bekerja disusul oleh sektor Industri sebanyak 1.257 ribu orang (24,01 persen). Secara keseluruhan, terjadi perubahan jumlah penduduk yang bekerja di masing masing sektor (lapangan pekerjaan utama). Kenaikan jumlah penduduk yang bekerja secara total terjadi kenaikan jumlah orang bekerja di setiap sektor, kecuali pertanian, industri, jasa kemasyarakatan dan lainnya
Tabel 2
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja
menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2015–2016 (ribu orang)
Lapangan Pekerjaan Utama 2015 2016 Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)
Pertanian 695 628 673
Industri 1.322 1.199 1.257
Konstruksi 286 287 384
Perdagangan 1.259 1.190 1.283
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 294 359 309
Keuangan 283 284 368
Jasa Kemasyarakatan 1.020 825 928
Lainnya 49 53 32
3.
PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT STATUS PEKERJAAN UTAMA
Dari tujuh jenis status pekerjaan yang terekam pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas 2016), dapat diidentifikasi 2 kelompok utama terkait kegiatan ekonomi formal dan informal. Kegiatan formal terdiri dari mereka yang berusaha dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan. Sementara kelompok kegiatan informal umumnya adalah mereka yang berstatus di luar itu.
Berdasarkan Tabel 3 tampak bahwa pekerja yang berstatus ”buruh/karyawan” memiliki jumlah yang tertinggi dibandingkan dengan status pekerjaan yang lain yaitu sebesar 2.894 ribu orang. Angka ini menurun sebesar 176 ribu orang pada periode Februari 2015 sampai dengan Februari 2016.
Tabel 3
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama, 2013–2016
Status PekerjaanUtama 2015 2016 Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)
Berusaha sendiri 863 728 702
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 412 377 568
Berusaha dibantu buruh tetap 230 139 231
Buruh/Karyawan 3.070 2.827 2.894
Pekerja bebas di pertanian dan non pertanian 320 456 500
Pekerja keluarga/ tak dibayar 313 298 339
Jumlah 5.208 4.825 5.234
4.
PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT JUMLAH JAM KERJA
Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja per minggu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Baik pekerja penuh yaitu penduduk yang bekerja 35 jam keatas per minggu maupun pekerja tidak penuh mengalami peningkatan. Di bulan Februari 2016 pekerja penuh menurun sebanyak 140 ribu orang menjadi 4.104 ribu orang. Sedangkan pekerja tidak penuh meningkat sebanyak 126 ribu orang menjadi 1.090 ribu orang. Disamping itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu pada Februari 2016 mencapai 241 ribu orang.
Tabel 4
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2015–2016
Jumlah Jam Kerjaper Minggu 2015 2016 Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) 1–7 39 27 81 8–14 172 129 160 15–24 355 323 398 25–34 398 407 451 1–34 964 886 1.090 35+ 4.244 3.939 4104
5.
PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT PENDIDIKAN
Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2016 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah 1.818 ribu orang (34,73 persen) dan Sekolah Menengah Atas Umum sebanyak 1.071 ribu orang ( 20,46 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 834 ribu orang mencakup 196 ribu orang (3,74 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 638 ribu orang (12,19 persen) berpendidikan Universitas.
Tabel 5
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015–2016
PendidikanTertinggi yang Ditamatkan 2015 2016 Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)
SD ke bawah 1.810 1.775 1.818
Sekolah Menengah Pertama 839 764 830
Sekolah Menengah Atas 1.057 897 1.071
Sekolah Menengah Kejuruan 660 693 682
Diploma I/II/III 185 150 196
Universitas 656 546 638
Jumlah 5.208 4.825 5.234
6.
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) MENURUT PENDIDIKAN
Sejalan dengan penurunan TPT keadaan Februari 2015 ke keadaan Februari 2016, maka tingkat pengangguran menurut jenjang pendidikan menurun kecuali untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan. Jumlah pengangguran pada Februari 2016 mencapai 452 ribu orang, dengan TPT cenderung menurun, dimana TPT dari Februari 2016 sebesar 7,95 persen menurun dibanding TPT Februari 2015 sebesar 8,58 persen. Pada Februari 2016, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah kejuruan menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 13,54 persen disusul oleh TPT Sekolah Menengah pertama sebesar 9,23. Jika dibandingkan keadaan Februari 2015, TPT pada semua tingkat pendidikan mengalami kenaikan kecuali pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
Tabel 6
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2012–2016 (persen)
PendidikanTertinggi yang Ditamatkan 2015 2016 Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4)
SD ke Bawah 6,47 6,72 7,41
Sekolah Menengah Pertama 13,40 12,38 9,23
Sekolah Menengah Atas 10,19 13,48 6,93
Sekolah Menengah Kejuruan 10,70 12,36 13,54
Diploma I/II/III 4,14 6,66 4,41
Universitas 3,90 4,43 3,99