• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

No.027/05/63/Th XV, 5 Mei 2011

KEADAAN

KETENAGAKERJAAN

KALIMANTAN

SELATAN

FEBRUARI

2011

Jumlah penduduk angkatan kerja pada Februari 2011 sebesar 1,840 juta jiwa. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 0,36 persen, bila dibandingkan pada Februari 2010 yang berjumlah 1,847 juta jiwa.

Penduduk yang bekerja pada Februari 2011 mencapai 1,737 juta jiwa, berkurang sekitar seribu jiwa dibandingkan pada Februari 2010 yang berjumlah sebanyak 1,738 juta jiwa. Pada Februari 2011 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah 5,62 persen. Jumlah

tersebut mengalami penurunan dibandingkan keadaan Februari 2010. Februari 2010 TPT di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 5,89 persen.

Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Pada bulan Februari 2011 tercatat sebanyak 41,66 persen tenaga kerja diserap sektor pertanian. Sektor perdagangan merupakan sektor yang juga banyak menyerap tenaga kerja di wilayah ini yaitu sebesar 19,60 persen.

Status pekerja di Kalimantan Selatan masih didominasi oleh pekerja yang bekerja di sektor informal. Pada Februari 2011 sebanyak 66,16 persen adalah pekerja di sektor informal. Sebagian besar dari pekerja tersebut berstatus berusaha sendiri (21,20 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap (20,55 persen) serta pekerja bebas dan pekerja tak dibayar (24,41 persen).

Pekerja di sektor formal tercatat sebanyak 33,84 persen yaitu terdiri dari pekerja dengan status buruh/karyawan (29,91 persen) dan status berusaha dibantu dengan buruh tetap (3,93 persen).

Partisipasi laki-laki dalam lapangan kerja pada periode Februari 2010 – Februari 2011 bertambah sebesar 32,2 ribu jiwa, sedangkan perempuan berkurang 33,5 ribu jiwa.

(2)

1. Angkatan Kerja, Penduduk Yang Bekerja, dan Tingkat Pengangguran Terbuka

Gambaran ketenagakerjaan di Kalimantan Selatan pada triwulan pertama tahun 2011 menunjukkan adanya sedikit penurunan. Hal ini digambarkan dengan adanya penurunan kelompok penduduk yang bekerja, serta penurunan tingkat pengangguran. Pada bulan Februari 2011, jumlah angkatan kerja mencapai 1,847 juta orang. Angka ini mengalami penurunan sebesar 6,585 ribu orang dibanding keadaan Februari 2010. Penduduk yang bekerja pada Februari 2011 berkurang sekitar seribu orang dibandingkan tahun lalu.

Jumlah pengangguran pada Februari 2011 mengalami penurunan sekitar 5 ribu orang dibandingkan keadaan Februari 2010. Penurunan jumlah tenaga kerja dan penurunan angka pengangguran berpengaruh terhadap menurunnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 0,97 persen menjadi 70,68 persen selama periode satu tahun terakhir.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah perbandingan antara jumlah pengangguran terhadap penduduk angkatan kerja. TPT Kalimantan Selatan keadaan Februari 2011 adalah 5,62 persen. Angka ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan keadaan Februari 2010. TPT Kalimantan Selatan keadaan Februari 2010 sebesar 5,89 persen.

Tabel 1.1.

Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Provinsi Kalimantan Selatan Periode Februari 2010 – Februari 2011

Rincian Februari 2010 Februari 2011

[1] [2] [3]

1. Angkatan Kerja (Jiwa) 1.847.111 1.840.526

a. Bekerja (Jiwa) 1.738.366 1.737.025

b. Pengangguran (Jiwa) 108.745 103.501

2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 71,65 70,68

3. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,89 5,62

4. Penduduk bekerja kurang dari 35 jam seminggu (Jiwa) 545.177 681.699

a. Setengah Pengangguran *) (Jiwa) 216.377 287.822

b. Pekerja Paruh Waktu **) (Jiwa) 328.800 393.877

Penduduk bekerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu.

*) Setengah pengangguran adalah Penduduk bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan **) Pekerja paruh waktu adalah Penduduk bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan

Berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki-laki bekerja lebih banyak dibandingkan perempuan. Dari total penduduk yang bekerja, sebanyak 61,9 persen didominasi oleh laki-laki. Angkatan kerja laki-laki mengalami peningkatan sebesar 2,88 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebaliknya angkatan kerja perempuan mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 5,16 persen dibanding dengan tahun lalu. Dari sisi jumlah

(3)

penduduk berumur 15 tahun keatas, laki-laki juga menglami pertumbuhan lebih cepat, yakni sebesar 1,7 persen dibandingkan perempuan yang hanya sebesar 0,32 persen.

Tabel 1.2.

Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan dan Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Selatan Periode Februari 2010 – Februari 2011

Rincian Laki-laki Perempuan Februari 2010 Februari 2011 Februari 2010 Februari 2011 [1] [2] [3] [4] [5]

1. Angkatan Kerja (Jiwa) 1.103.836 1.135.599 743.275 704.927

a. Bekerja (Jiwa) 1.043.413 1.075.619 694.953 661.406

b. Pengangguran (Jiwa) 60.423 59.980 48.322 43.521

2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 85,81 86,80 57,54 54,40

3. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,47 5,28 6,50 6,17

4. Penduduk bekerja kurang dari 35 jam seminggu (Jiwa) 276.496 340.967 268.681 340.732

a. Setengah Pengangguran *) (Jiwa) 134.803 173.098 81.574 114.724

b. Pekerja Paruh Waktu **) (Jiwa) 141.693 167.869 187.107 226.008

Penduduk bekerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu.

*) Setengah pengangguran adalah Penduduk bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan **) Pekerja paruh waktu adalah Penduduk bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan

2. Lapangan Pekerjaan Utama

Sektor pertanian masih menjadi mata pencaharian utama penduduk Kalimantan Selatan. Pada Februari 2011, penyerapan tenaga kerja di sektor ini sebesar 41,66 persen dari jumlah seluruh penduduk yang bekerja. Kondisi ini mengalami penurunan sebesar 3,23 persen dibandingkan dengan satu tahun lalu. Pada periode Februari 2010-Februari 2011 sektor-sektor yang mengalami penurunan dalam persentase penyerapan tenaga kerja di Kalimantan Selatan adalah sektor pertanian, pertambangan, perdagangan, angkutan dan sektor listrik, gas dan air serta sektor jasa keuangan dan perusahaan. Peningkatan persentase penyerapan tenaga kerja terbesar terjadi pada sektor industri yang mencapai 44,22 persen.

(4)

Tabel 2.1.

Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Sektor Lapangan Pekerjaan Utama

Februari 2010 – Februari 2011

Lapangan Pekerjaan Utama

Februari 2010 Februari 2011 Penduduk Bekerja (Jiwa) % Penduduk Bekerja (Jiwa) % (1) (2) (3) (4) (5) Pertanian*) 747.772 43,02 723.617 41,66 Pertambangan 55.550 3,20 50.825 2,93 Industri 117.040 6,73 168.795 9,72 Bangunan 63.624 3,66 77.148 4,44 Perdagangan 410.143 23,59 340.389 19,60 Angkutan 87.280 5,02 72.625 4,18 Jasa 231.059 13,29 285.732 16,45

Lainnya (Listrik, Gas, Air dan Keuangan) 25.898 1,49 17.894 1,03

Total 1.738.366 100,00 1.737.025 100,00

*) Sektor pertanian antara lain meliputi subsektor pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan dan hortikultura, subsektor peternakan.

3. Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Sektor formal adalah penduduk yang bekerja dengan status berusaha dibantu dengan buruh tetap atau buruh yang di bayar, karyawan dan pegawai. Sedangkan sektor informal adalah penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu dengan buruh atau karyawan tidak dibayar , pekerja keluarga, pekerja bebas dan lainnya.

Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2011 sekitar 0,59 juta orang (33,84 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 1,15 juta orang (66,16 persen) bekerja pada kegiatan informal. Dari 1,74 juta orang yang bekerja pada Februari 2011, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan sebesar 0,52 juta orang (29,91 persen), diikuti berusaha berusaha sendiri sebesar 0,37 juta orang (21,20 persen), dan berusaha dibantu buruh tidak tetap sejumlah 0,36 orang (20,55 persen). Porsi yang paling sedikit dari sisi status pekerjaan utama adalah mereka yang berusaha dibantu buruh tetap sebesar 68,3 ribu orang (3,93 persen).

Dalam satu tahun terakhir (Februari 2010–Februari 2011) terdapat penambahan pekerja dengan status buruh/karyawan sebesar 98,8 ribu orang, dan berusaha dibantu buruh tetap sebanyak 9,9 ribu orang. Sementara itu pada keempat status pekerja lainnya mengalami penurunan dan penurunan tertinggi ditunjukkan oleh pekerja bebas sebesar 27,4 persen dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu.

(5)

Tabel 3.1

Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Februari 2010 – Februari 2011

Status Pekerjaan Utama

Februari 2010 Februari 2011 Penduduk Bekerja % Penduduk Bekerja % (1) (2) (3) (4) (5) Berusaha sendiri 379.246 21,82 368.282 21,20

Berusaha dibantu buruh tidak tetap/Buruh Tidak dibayar 406.093 23,36 356.967 20,55

Berusaha dibantu buruh tetap/Buruh Dibayar 58.429 3,36 68.329 3,93

Buruh/karyawan/Pegawai 421.302 24,24 519.473 29,91

Pekerja bebas 100.065 5,76 72.649 4,18

Pekerja tak dibayar 373.231 21,47 351.325 20,23

Total 1.738.366 100,00 1.737.025 100,00

4. Keterbandingan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka Perbandingan TPAK dan TPT di kawasan regional Kalimantan pada Februari 2011 disajikan pada Tabel 4. TPAK tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Barat mencapai 74,97 persen dan terendah terjadi di Kalimatan Timur yang sebesar 67,66 persen.

TPT di Provinsi Kalimantan Timur adalah yang tertinggi yaitu sebesar 10,21 persen. Angka ini jauh diatas TPT nasional (Indonesia) yaitu 6,80 persen. TPT Kalimantan Selatan (5,62 persen) adalah terbesar ke dua di kawasan regional kalimantan, tetapi angka tersebut masih di bawah angka rata-rata TPT nasional.

Tabel 4.

TPAK dan TPT Nasional dan Regional Kalimantan Februari 2011 Provinsi TPAK (%) TPT (%) (1) (2) (3) Kalimantan Barat 74,97 4,99 Kalimantan Tengah 73,51 3,66 Kalimantan Selatan 70,68 5,62 Kalimantan Timur 67,66 10,21 Nasional 69,96 6,80

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan mengukur daya kirim pada ODP (Optical Distribution Point), daya terima pada ONT (Optical Network Termination) yang ada di

C. Susunan tata-tempat pada sidang-sidang di Aula Bank Indonesia.. Seperti tertera dalojn rjurat keputusan Presidium Kabinet Kerdja tanjgal 26 Pebruari 196^!- No.Aa/C/ll/196AS

Kepala Kantor Pertanahan Kota Batam memberikan kepada pemohon perpanjangan HGB yang dimohon- kan perpanjangannya dengan ketentuan dan persya- ratannya, yaitu segala akibat, biaya

 Yani  KM  36  Banjarbaru,  70714,  Indonesia   c Environmental  Engineering  Department,  Faculty  of  Engineering,  Lambung  Mangkurat   University,  Jl... Membran

Sebagian besar responden menjawab hanya mencuci tangan saja (95 orang) atau hanya memakai sarung tangan saja (49 orang) karena mereka ragu-ragu untuk memilih

Di sisi lain, anak usia 4 tahun 6 bulan—6 tahun telah menguasai distribusi kontoid bahasa Indonesia sama dengan distribusi bunyi standar tuturan bahasa

Bayi baru lahir dengan infeksi neonatorum merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting pada bayi di Indonesia, baik bayi baru lahir dengan infeksi

Slika 62.Karakteristike upravljanja na prednjoj osovini ... Prikaz koordinatnog sustava kotača i položaja značajki ... Prikaz predznaka pomaka kotača u ovisnosti i položaju