• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah merubah manusia secara keseluruhan, baik itu pola pikir, cara pandang, gaya hidup, pola konsumsi dan aspek lainnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberi peluang kepada manusia untuk lebih mudah dan lebih cepat dalam melakukan segala kegiatannya, bahkan kemajuan ini terkadang sangat memanjakan manusia. Begitu pula dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang bergulir begitu cepatnya, mulai dari telegram, telepon, internet, hingga telepon seluler dengan berbagai inovasinya. Firma riset International Data Corp (IDC) mengumgkapkan para produsen ponsel dunia mampu menjual 291,6 juta unit ponsel pada kuartal pertama 2010. Angka penjualan itu turun 11,6 persen daripada 330,8 juta unit pada kuartal empat 2009. Namun , penjualan ponsel global pada kuartal pertama 2010 meningkat 14,3 persen daripada 225,0 juta unit pada kuartal pertama 2009. Penurunan penjualan ponsel pada awal tahun, dibandingkan dengan akhir tahun, dapat dimaklumi. Sebab, akhir tahun adalah musim belanja besar-besaran. IDC menilai, peningkatan penjualan ponsel global pada kuartal pertama 2010, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, adalah bukti bahwa pasar ponsel tidak terpengaruh resesi ekonomi. “Di negara-negara maju, konsumen memang melakukan penganturan anggaran belanja. Mereka engan mengganti ponsel lama dengan baru. Namun, di negara-negara berkembang konsumen yang belum memiliki ponsel masih banyak dan mereka agresif membeli ponsel baru,” ujar Senior Research Analyst, Mobile Device Technology and Trends, IDC, Ramon T Llamas. Para analis yang lain sepakat dengan Llamas. (Okezone.com, Senin 26 April 2010).

Seperti kita ketahui bersama bahwa saat ini sebuah telepon seluler (ponsel) telah berubah fungsi dari hanya sekedar digunakan untuk komunikasi suara dan SMS kini

(2)

2

telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan fitur seperti kamera, keyboard QWERTY, kalender, akses internet dan kemampuan untuk menerima dan mengirim e-mail. Ponsel pun sudah banyak sekali kategorinya yakni ponsel (mobile phone), smartphone, hingga PDA.

Menurut Country Manager frost & Sullivan Indonesia Eugen van de Weerd ternyata Indonesia telah mencapai kemajuan yang cukup signifikan dalm hal pasar telekomunikasi nirkabel, hingga akhir 2008, perangkat ponsel yang aktif di Indonesia telah mencapai lebih dari 150 juta unit. (www.teknologi.vivanews.com diakses tanggal 26 Oktober 2009)

Melihat pola konsumtif penggunaan telepon seluler di Indonesia, maka bermunculan merek-merek internasional yang masuk ke pasar Indonesia. Diantaranya seperti Nokia, Motorola, Sony Erricson, Samsung, LG, dan masih banyak lagi. Juga dari kategori smartphone diantaranya Blakberry dan I-Phone.

Nokia didirikan pada tahun 1861 oleh Frederik Idestem di Finlandia. Pada awal didirikan, Nokia merupakan perusahaan yang memproduksi kertas, medium tradisional untuk berkomunikasi. Pada tahun 1981, bersamaan dengan mulai beroperasinya NMT jaringan seluler internasional di Skandinavia, barulah Nokia memproduksi telepon seluler pertamanya. Pada tahun 1992, Nokia melakukan divestasi besar-besaran untuk melepaskan bisnis sampingannya dan memfokuskan diri di bidang telekomunikasi. Saat ini Nokia terbagi menjadi 4 divisi besar, diantaranya yaitu : Nokia Mobile Phones, Nokia Network, Nokia Ventura Organizations dan Nokia Research Centre. (www.x-phones.com)

Berdasarkan Strategy Analytics, yang dikutip oleh Inside IT Jumat, 25 Januari 2008 oleh den koplak pangsa pasar Nokia naik sebesar 40,2 persen. Sukses Nokia menembus pangsa pasar 40 persen pertama kalinya ini merupakan prestasi terbaik raksasa ponsel dunia tersebut. Bahkan gabungan pangsa pasar vendor Motorola, Samsung, dan Sony Ericsson hanya mencapai 35,6 persen.

(3)

3

Walaupun Nokia menggunguli pesaing-pesaingnya dan menunjukkan dirinya sebagai perusahaan yang memiliki competitive advatanges, namun Nokia memiliki pesaing-pesaing yang ketat. Pada masa puncaknya mungkin Nokia dapat mempertahankan keunggulannya dalam periode yang cukup lama, namun seiring dengan gencarnya produk-produk yang dikeluarkan pesaingnya, keunggulan yang telah dimiliki mungkin hanya dapat dalam periode yang singkat. Oleh karena itu, untuk terus mempertahankan posisinya, Nokia harus terus menciptakan inovasi dan diferensiasi terhadap produknya.

Nokia di Indonesia telah mengeluarkan telepon seluler GSM dengan berbagai tipe dan wireless CDMA yang sudah mulai di produksi di Indonesia. Bebagai tipe seuler tersebut membuat telepon seluler Nokia memiliki karakteristik yang unik dan berbeda antara tipe yang satu dengan yang lainnya, baik kelebihan maupun kekurangannya. Diferensiasi produk yang ada dalam telepon seluler Nokia terjadi karena adanya atribut produk yang memiliki ciri khas pada telepon seluler tersebut, dimana pada akhirnya akan memberikan dampak pada keputusan pembelian konsumen terhadap produk Nokia. Berbagai macam penawaran produk ditawarkan oleh perusahaan Nokia dengan promosi secara besar-besaran untuk tetap mempertahankan loyalitas konsumen. Selain itu, bila kita amati pesaing- pesaing Nokia, mereka juga mengeluarkan berbagai telepon selulernya yang juga memiliki keunggulan-keunggulannya. Contohnya, ponsel Samsung ch@t 335 dilihat dari kelengkapan fitur yang dimiliki, tampaknya ponsel qwerty Samsung ini akan ‘head to head’ dengan Nokia C3. Sebagai informasi, Samsung Ch@t 335 pertama kali terlihat disitus Belanda, PortableGear. Fitur-fitur yang diklaim bakal berkompetisi dengan Nokia C3 diantaranya layar warna berukuran 2,4 inchi dengan kepadatan 320x240 piksel (QVGA). Ada pula kamera 2MP dan fasilitas koneksi Wi-Fi. (www.tabloidpulsa.co.id)

Diharapkan dengan adanya produk nokia yang berbeda dengan produk pesaingnya, dapat memenuhi kebutuhan para konsumennya sehingga dapat mempengaruhi proses keputusan pembeli untuk membeli produk nokia.

(4)

4

Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian yang hasilnya akan dilaporkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Proses Keputusan Pembelian Telepon Seluler Nokia di Kalangan Mahasiswa Universitas Widyatama Bandung”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas dapat dilihat bahwa telepon seluler Nokia memiliki banyak pesaing, baik dari merek-merek lama maupun juga para pemain baru dipasar telepon seluler. Oleh karena itu Nokia harus melakukan upaya tertentu untuk tetap dapat mempertahankan konsumennya, dan juga mendapatkan konsumen baru. Salah satu upaya yang dilakukan Nokia yang akan dibahas oleh penulis adalah diferensiasi produk. Sehubungan dengan hal tersebut penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi konsumen mengenai diferensiasi produk Nokia. 2. Bagaimana proses keputusan pembelian konsumen produk nokia.

3. Bagaimana besarnya pengaruh diferensiasi produk Nokia terhadap proses keputusan pembelian konsumen.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Persepsi konsumen mengenai diferensiasi produk Nokia. 2. Proses keputusan pembelian konsumen produk nokia.

3. Seberapa besar pengaruh diferensiasi produk Nokia terhadap proses keputusan pembelian konsumen.

(5)

5 1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini diharapkan bisa menghasilkan manfaat bagi : 1. Bagi Penulis

Agar dapat lebih memahami ilmu manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian konsumen. Untuk mengetahui implementasi dari teori yang didapat selama masa perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan tentang diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian konsumen.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat lebih memberi manfaat berupa masukan bagi perusahaan yaitu untuk membantu perusahaan guna menunjang perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.

3. Bagi Kalangan Akademisi

Sebagai bahan dokumentasi untuk melengkapi sarana yang dibutuhkan dalam penyedian bahan studi bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian konsumen. Dan juga dapat dijadikan perbandingan atau bahan masukan bagi penelitian selanjutnya dan diharapkan dapat menambah wawasan tentang diferensiasi produk dan keputusan pembelian konsumen.

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Dengan keadaan ekonomi di Negara kita yang tidak stabil saat ini, yang berpengaruh terhadap menurunnya daya beli konsumen, juga berdampak kepada kondisi perusahaan. Sehingga perusahaan perlu melakukan strategi untuk meningkatkan penjualan dan juga sekaligus menanamkan citra baru dibenak konsumen.

(6)

6

Untuk dapat meraih kembali loyalitas konsumen, banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satu strategi alternatifnya adalah pendiferensiasian produk sesuai dengan keinginan konsumen. Menurut Kotler (2005 : 347) diferensiasi produk didefinisikan sebagai :

“Diferensiasi produk adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing.“

Penjual menghadapi banyak sekali parameter rancangan diferensiasi produk, seperti yang dikemukakan oleh Kotler and Keller (2009 : 8-10) yang diterjemahkan oleh Bob Sabran, adalah :

1. Bentuk (Form)

Banyak produk dapat didiferensiasikan berdasarkan bentuk (form), ukuran, bentuk atau struktur fisik produk.

2. Fitur (Feature)

Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan mevariasikan fitur (feature) yang melengkapi fungsi dasar mereka.

3. Penyesuaian

Pemasar dapat mendiferensiasikan produk dengan menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan perorangan.

4. Kualitas Kinerja (Performance Quality)

Adalah tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi. 5. Kualitas Kesesuaian (Conformance Quality)

Yaitu tingkat di mana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan.

6. Ketahanan (Durability)

Ukuran umur operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau penuh ketahanan, merupakan atribut berharga untuk produk-produk tertentu.

(7)

7 7. Keandalan (Reliability)

Adalah ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam periode waktu tertentu.

8. Kemudahan Perbaikan (Repairability)

Adalah ukuran kemudahan perbaikan produk ketika produk itu tidak berfungsi atau gagal.

9. Gaya (Style)

Menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli. 10. Desain (Design)

Adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan.

Keputusan pembelian juga akan terkait dengan masalah perilaku seperti dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk (2007 : 492) adalah :

“Suatu tahapan proses yang berhubungan dengan cara konsumen mengambil keputusan pembelian.”

Selanjutnya Kotler mengemukakan bahwa untuk melakukan keputusan pembelian akan melalui beberapa tahap seperti dalam gambar sebagai berikut :

Gambar 1.1 Proses Keputusan Pembelian

Sumber : Kotler, Manajemen Pemasaran, (2005:224)

Proses pertama yaitu pengenalan masalah, proses ini dimulai saat konsumen merasakan kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi. Kemudian melakukan pencarian informasi lebih lanjut, jika dorongan konsumen akan kebutuhannya kuat dan

Pengenalan Masalah Perilaku Pasca Pembelian Keputusan Pembelian Evaluasi Alternatif Pencarian Informasi

(8)

8

produk itu ada di dekatnya kemugkinan besar konsumen akan memutuskan pembelian pada saat itu, namn jika tidak minimal akan menjadi ingatannya. Evaluasi alternative, dalam hali ini konsumen mengevaluasi pilihan berhubungan dengan manfaat yang diharapkan dan penyempitan pilihan hingga alternative yang terbaik yang dipilih.

Keputusan pembelian akan diambil jika alternative yang terbaik sudah didapatkan. Perilaku pembelian berhubungan dengan keinginan pembeli melakukan pembelian terhadap produk yang dipilihnya. Hal ini terkait dengan unsure kepuasan dan ketidakpuasan konsumen setelah membeli.

Dengan adanya perubahan ekonomi, persaingan produk melewati tahap-tahap minat dan tuntutan pembeli. Adanya diferensiasi perusahaan dapt memperluas hidup produk dan meningkatkan profitabilitas produk, dengan mengingat bahwa produk itu tidak akan abadi. Diferensiasi yang dilakukan akan membuat rangsangan baru pada produk yang dihasilkannya sehingga dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembeliannya. Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran Diferensiasi Produk (X)  Form (bentuk)  Feature (fungsi dasar

produk)  Style (gaya)

 Design (rancangan)

Proses Keputusan Pembelian

(Y)  Pengenalan Masalah  Pencarian Informasi  Evaluasi Alternatif  Keputusan Membeli  Perilaku Sesudah Membeli

(9)

9

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dan paradigma diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis berikut :

“terdapat pengaruh diferensiasi produk terhadap proses keputusan pembelian pada produk merek Nokia.”

1.6. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Uma Sekaran (2006:158-159), metode/studi deskriptif adalah dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Tujuan dari studi deskriptif adalah memberikan kepada peneliti sbuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri, atau lainnya.

Sedangkan teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh penyusun adalah :

1. Penelitian lapangan (Field Research)

Yaitu pengamatan langsung ke obyek penelitian untuk mendapatkan data primer yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Kuesioner

Yaitu penulis memberikan formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh pengunjung atau pelanggan yang bersangkutan dengan objek penelitian. Pengisian kuisioner ini didasarkan atas pengetahuan dan pengalaman pihak yang bersangkutan sesuai dengan penelitian yang dibutuhkan.

(10)

10 2. Studi kepustakaan

Yaitu teknik pengumpulan data teoritis yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti dalam skripsi ini melalui sumber bacaan guna mendapatkan data-data sekunder untuk dijadikan landasan teori.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian untuk menulis skripsi ini dilakukan di Universitas Widyatama Jl. Cikutra No.204A, sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Februari 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Keterampilan gerak dikret adalah keterampilan gerak di mana dalam pelaksanaannya dapat dibedakan secara jelas titik awal dan titik akhir dari gerakan. Contohnya

(4) Keterkaitan mata kuliah berpengaruh positif terhadap jalur konsentrasi akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen, artinya mahasiswa memilih jalur konsentrasi ini

• Pesan disampaikan atau dibawa mll suatu media. atau saluran baik secara langsung maupun tidak

Tugas Akhir ini adalah perencanaan desain geometrik dan tebal perkerasan kaku pada jalan batas kota Palembang – Tanjung Api-Api STA 41+500 – STA 50+000. Proyek ini terletak pada

Sistem Bisnis Elektronik atau yang lebih dikenal dengan nama E-Business merupakan kegiatan berbisnis oleh organisasi, individu atau pihak-pihak terkait yang

Dari tabel diatas, dapat kita lihat bahwa semakin meningkatnya kadar bentonite pada sampel benda uji berpengaruh terhadap meningkatnya pula nilai specific gravity

Bila terdapat hasil pencarian kode di dalam database, maka data- data/informasi mengenai reksa dana yang dimaksud akan ditampilkan di dalam form ini, dan user dapat melakukan

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2 Peraturan Presiden ini tidak berlaku bagi penanaman modal yang telah disetujui pada bidang usaha tertentu