• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

A. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS)

 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Provinsi Sulawesi

Tengah di triwulan I tahun 2014 (q-to–q) mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 3,11 persen, sementara IBS Nasional pada periode yang sama mengalami penurunan pertumbuhan sebesar -0,02 persen.

 Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Provinsi Sulawesi Tengah triwulan I

tahun 2014 dilihat dari pertumbuhan (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,07 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2013. Sementara secara Nasional Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 3,76 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2013.

B. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK)

Produksi IMK di Sulawesi Tengah pada triwulan I tahun 2014 (q-to–q) mengalami

peningkatan pertumbuhan sebesar 3,68 persen dibanding triwulan sebelumnya. Sementara itu produksi IMK Nasional pada periode yang sama mengalami peningkatan pertumbuhan (q-to–q) sebesar 0,99 persen, dibanding triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan produksi IMK Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan I 2014 (q-to-q) yang

mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 3,68 persen terutama disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan golongan industri barang logam bukan mesin dan peralatannya yang tumbuh sebesar 34,68 persen, golongan industri logam dasar 33,33 persen, golongan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 13,32 persen, dan industri pengolahan lainnya sebesar 9,32 persen. Meskipun demikian ada juga golongan industri yang mengalami penurunan pertumbuhan yakni golongan industri furnitur sebesar -0,64 persen

 Pertumbuhan produksi IMK Sulawesi Tengah selama triwulan I tahun 2014 dilihat dari

pertumbuhan (y–o –y) adalah sebesar 11,27 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2013. Sedangkan pertumbuhan produksi IMK Nasional selama triwulan I tahun 2014 (y–on–y) adalah sebesar 4,41 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2013.

No. 26/05/72/Th. XVII, 2 Mei 2014

PERTUMBUHAN

PRODUKSI

INDUSTRI

MANUFAKTUR

(2)

Sektor industri manufaktur merupakan salah satu sektor andalan dalam pembangunan perekonomian nasional maupun daerah. Peningkatan pertumbuhan sektor ini, diharapkan semakin besar sejalan dengan adanya transformasi struktural perekonomian Indonesia yang semakin mengarah pada meningkatnya peranan sektor sekunder dan tersier, dari kondisi yang sebelumnya didominasi oleh sektor primer.

Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah yang tertuang dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sampai saat ini masih mengandalkan Sektor Pertanian dengan kontribusi mencapai sekitar 40 persen, sementara sektor industri manufaktur peranannya baru mencapai sekitar 7 - 8 persen. Dalam pembahasan ini Industri Manufaktur dipilah menjadi dua yaitu Industri Manufaktur Besar dan sedang (IBS), dan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK).

A. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS)

Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Di Provinsi Sulawesi Tengah tersebar di 9 dari 11 Kabupaten/Kota yang ada, yaitu di Kabupaten Banggai, Morowali, Donggala, Buol, Tolitoli, Parigi Moutong, Tojo Una-Una, dan Kota Palu. Hanya Kabupaten Banggai Kepulauan dan Sigi yang belum ada Industri Manufaktur Besar dan Sedang.

Gambar 1. Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III 2010 – Triwulan I 2014 (q-to-q)

Data terbaru tentang Sektor Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan I Tahun 2014 (q-to- q) mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 3,11 persen.

‐6 ‐4 ‐2 0 2 4 6 8 10 Tw III 2010 Tw IV 2010 Tw I 2011 Tw II 20 11 Tw III 2011 Tw IV 201 1 Tw I 2012 Tw II 2012 Tw III 2012 Tw I V 2012 TW I 2013 TW II 2013 TW III 2013 TW IV 2013 TW I 2014 Sulawesi Tengah Indonesia

(3)

Sementara itu secara nasional pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan (q-to-q) sebesar -0,02 persen pada Triwulan I tahun 2014. Kondisi ini lebih rendah jika dibanding triwulan IV tahun 2013 yang mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 0,13 persen.

Tabel 1. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Triwulan I 2013 - I Tahun 2014

Uraian

Pertumbuhan(q-to-q) IBS (Persen) Pertumbuhan (y-on-y) IBS (Persen)

Triwulan I

2013 Triwulan II 2013 Triwulan III 2013 IV 2013 *) Triwulan Triwulan I 2014 **) Triwulan I 2013 Triwulan II 2013 Triwulan III 2013 IV 2013 *) Triwulan Triwulan I 2014 **) Sulawesi

Tengah 1,96 1,51 -1,70 1,14 3,11 14,12 9,57 4,00 2,90 4,07

Nasional -2,20 1,12 0,15 0,55 -0,02 8,99 6,57 7,21 0,13 3,76

Keterangan : *) Angka perbaikan **) Angka sangat sementara

Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Provinsi Sulawesi Tengah triwulan I tahun 2014 dilihat dari pertumbuhan (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,07 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2013. Sementara secara Nasional Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 3,76 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2013.

B. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK)

Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 1 sampai dengan 19 orang. Berdasarkan hasil Survei Industri Mikro dan Kecil tahun 2014 produksi IMK Sulawesi Tengah (q-to-q) untuk triwulan I tahun 2014 mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 3,68 persen dibanding triwulan sebelumnya. Adapun produksi IMK nasional (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 0,99 persen dibanding triwulan sebelumnya. Sementara itu, untuk pertumbuhan produksi Sulawesi Tengah triwulan I 2014 (y–on–y) mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 11,27 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya. Adapun untuk pertumbuhan produksi IMK Nasional (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,41persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya.

(4)

Gambar 2. Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I 2011 – Triwulan I 20143 (q-to-q)

Pertumbuhan produksi IMK Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan I 2014 (q-to-q) yang mengalami peningkaatan pertumbuhan sebesar 3,68 persen terutama disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan golongan industri barang logam bukan mesin dan peralatannya yang tumbuh sebesar 33,33 persen, golongan industri logam dasar 33,33 persen, golongan industri bahan kima dan barang dari bahan kimia 13,32 persen, dan industri pengolahan lainnya sebesar 9,32 persen. Meskipun demikian ada juga golongan industri yang mengalami penurunan pertumbuhan, yakni golongan industri furnitur sebesar -0,64 persen

Tabel 2. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil

Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Triwulan I 2013 - I Tahun 2014

Uraian

Pertumbuhan (q-to-q) IMK (Persen) Pertumbuhan (y-on-y) IMK (Persen)

Triwulan I

2013 Triwulan II 2013 Triwulan III 2013 IV 2013 *) Triwulan Triwulan I 2014 **) Triwulan I 2013 Triwulan II 2013 Triwulan III 2013 IV 2013 *) Triwulan Triwulan I 2014 **)

Sulawesi Tengah -2,17 3,06 -3,47 7,89 3,68 2,74 7,54 1,39 5,00 11,27

Nasional 1,74 6,52 -4,45 1,58 0,99 4,48 15,55 4,86 5,18 4,41

Keterangan : *) Angka perbaikan **) Angka sangat sementara

Pertumbuhan produksi IMK Sulawesi Tengah selama triwulan I tahun 2014 dilihat dari pertumbuhan (y–on–y) adalah sebesar 11,27 persen, artinya pertumbuhan produksi Industri Manufaktur

‐10,0 ‐5,0 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 Tw I 2011 Tw II 2011 Tw III 2011 Tw IV 2011 Tw I 2012 Tw II 2012 Tw III 2012 Tw IV 2012 TW I 2013 TW II 2013 TW III 2013 TW IV 2013 TW I 2014 Sulawesi Tengah Indonesia

(5)

persen jika dibanding triwulan yang sama tahun 2013. Dari Tabel 2 diatas dapat dilihat perkembangan pertumbuhan (y-on-y) IMK Sulawesi Tengah dan Nasional sejak triwulan I 2013 sampai triwulan I 2014.

Bila dilihat dari golongan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil, maka pertumbuhan (y-on-y) triwulan I 2014 tertinggi adalah golongan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia yakni sebesar 33,90 persen, kemudian disusul oleh golongan industri logam dasar sebesar 33,33 persen dan golongan industri pakaian jadi sebesar 33,09 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2013. Sedangkan pertumbuhan (yony) IMK terendah adalah berasal dari golongan industri alat angkutan lainnya sebesar -10,92 persen, kemudian disusul jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatannya sebesar -6,99 persen dan golongan industri mesin dan perlengkapan YTDL sebesar -6,66 persen terhadap triwulan yang sama tahun 2013.`

Gambar

Gambar 1. Pertumbuhan  Industri Manufaktur Besar dan Sedang   Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III 2010 – Triwulan I 2014 (q-to-q)
Tabel 1.  Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang                 Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Triwulan I  2013 - I Tahun 2014
Gambar 2. Pertumbuhan  Industri Manufaktur Mikro dan Kecil  Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I 2011 – Triwulan I  20143 (q-to-q)

Referensi

Dokumen terkait

Lagu Seperti Para Koruptor merupakan lagu yang memberi kritik terhadap pemerintah dan merupakan suatu simpati untuk gerakan anti korupsi, karena korupsi merupakan musuh

Ringkasan pengujian adalah masukkan benda uji ke dalam bak perendam selama 85 menit sampai dengan 95 menit, lepaskan benda uji dari pelat dasar dan langsung pasangkan ke mesin

• Contohnya seperti nilai dari atribut kepentingan dan kepuasan untuk ruang kelas praktikum yang nyaman, nilai atribut kepentingannya bernilai (3,95) dan nilai kepuasannya adalah

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktifitas siswa, ketrampilan guru, wawancara dan catatan lapangan dalam pembelajaran menulis

Telah dilakukan pengujian pada semikonduktor kapasitor metal oksida(MOS) dengan bahan oksida Strontium Titanat (SrTiO 3 ) yang disintesis menggunakan metode chemical

Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja serta penguatan informasi pasar kerja dan pelayanan penempatan transmigrasi.

Dan pada analisis varian menunjukkan menunjukkan karakter biomasa jumlah cabang produktif, jumlah polong pertanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji, indeks

[r]