• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR: 257/PDT/2014/PT. MDN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR: 257/PDT/2014/PT. MDN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan memutus perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara ;

DARNIUS MALAU, Tempat /tanggal Lahir : Jakarta, 31 Desember 1966, Umur 47 Tahun, Jenis Kelamin Laki-laki, Kewarganegaraan Indonesia, Tempat Tinggal Huta Sipintu angin Nagori Parik Sabungan, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING semula TERGUGAT ;

L A W A N

TIORIA SITUMORANG Alias OPUNG RUMONDANG, Umur 90 Tahun, Suku Batak, Pekerjaan Petani, Agama Kristen, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Huta Sipintu Angin Nagori Parik sabungan, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, yang selanjutnya dalam hal ini memberikan kuasa kepada Erwin Gading P. Lingga, SH, Thomas Pakpahan, SH, Parulian Hutapea, SH, Zeinuddin Herman, SH masing-masing Advokat –Penasehat Hukum pada Kantor Erwin Gading P. Lingga, SH & Rekan, berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 14 Oktober 2013, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING semula PENGGUGAT; DAN :

1.Bupati Simalungun C.q. Camat Dolok Pardamean , Kecamatan Dolok Pardamean di Sipintu Angin, selanjutnya disebut sebagai

TURUT TERBANDING I semula TURUT TERGUGAT I;

2.Bupati Simalungun C.q. Camat Dolok Pardamean, Kecamatan Dolok Pardamean c.q. Panghulu Parik Sabungan di Sipintu Angin, selanjutnya disebut sebagai TURUT

TERBANDING II……...

(2)

TERBANDING II semula TURUT TERGUGAT II; Pengadilan Tinggi Tersebut ;

Setelah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 29 Agustus 2014 Nomor 257/PDT/2014/PT-MDN, dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut ;

TENTANG DUDUK PERKARA:

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun pada tanggal 16 Oktober 2013 dalam Register Nomor 58/Pdt.G/2013/PN Sim, telah mengajukan gugatan sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat adalah Janda kematian suami (Bagian Sitio) yang telah meninggal dunia pada 17 Juli 1996 di Sipintu Angin;

2. Bahwa semasa hidup alm. Bagian Sitio benar memiliki tanah yang diperoleh dari Opung Julietta br. Malau berdasarkan Surat Penyerahan tertanggal 21-4-1981 yang diketahui oleh Pangulu Parik Sabungan tertanggal 26-05-2008 seluas lebih kurang 20 (dua puluh) rante atau 8.000 M2 (delapan ribu meter persegi) yang terletak di Sipintu Angin Desa Parik Sabungan Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun dengan batas-batas ;

- Batas sebelah Timur : Ladang Gerhard Malau;

- Batas sebelah Barat : Jurang/tanah mati;

- Batas sebelah Utara : Jalan Umum ke T. Ras;

- Batas sebelah Selatan : Dolok Sipingul;

3. Bahwa sebelum dan sesudah alm. Bagian Sitio meninggal dunia, tanah yang diperoleh Penggugat dikerjai langsung oleh Penggugat dan alm. Bagian Sitio; 4. Bahwa diatas tanah tersebut ditanami tanaman kopi dan dari sebagian tanah

yang 20 (duapuluh) rante atau 8.000 M2 (delapan ribu meter persegi) milik Penggugat tersebut, Penggugat menggeruk pasir dan mengambil batu untuk dijual;

5. Bahwa Pada bulan September 2012 Penggugat terkejut melihat diatas tanahnya berdiri 2 (dua) bangunan gubuk dengan ukuran kurang lebih satu gubuk……...

(3)

gubuk dengan panjang 4 m dan lebar 3m dan satu gubuk lain dengan ukuran panjang 3 m dan lebar 3 m, yang berlantai semen, berdinding kayu dan beratap seng dan dilengkapi dengan aliran listrik dari perusahaan listrik Negara;

6. Bahwa dua bangunan tersebut ternyata didirikan oleh Tergugat dan Tergugat melakukan perbuatan melawan hukum dengan cara menguasai tanah Penggugat lebih kurang 2 (dua) rante atau seluas 800 M2 (delapan ratus meter persegi);

7. Bahwa setelah Penggugat mengetahui bahwa Tergugatlah yang mendirikan dua bangunan tersebut maka Penggugat mempertanyakan langsung kepada Tergugat, alasan apa Tergugat menguasai dan mendirikan bangunan diatas tanah Penggugat, Tergugat tidak dapat menjelaskan dan memperlihatkan bukti surat apapun;

8. Bahwa dengan demikian Penggugat membuat laporan kepada Turut Tergugat II dan Turut Tergugat I atas tanah milik Penggugat yang dikuasai oleh Tergugat dengan cara mendirikan 2 bangunan , oleh Turut Tergugat I dilakukan pemanggilan terhadap Tergugat secara resmi namun Tergugat tidak merespon dan tidak datang atas panggilan Turut Tergugat I;

9. Bahwa oleh karena itu Penggugat juga mensomasi Tergugat pada tanggal 27 September 2012 dan Penggugat juga mengirimkan surat kepada Turut Tergugat I agar tidak diprosesnya Pembuatan Surat Tanah oleh Tergugat; 10. Bahwa dari somasi Penggugat, agar Tergugat meninggalkan tanah tersebut,

Tergugat juga tidak menanggapi somasi dari Penggugat, sehingga perbuatan Tergugat tersebut jelas merupakan perbuatan melawan hukum;

11. Bahwa oleh karena tanah milik Penggugat masih dikuasai oleh Tergugat maka Penggugat melaporkan ke pihak Polres Simalungun dengan tanda bukti laporan Nomor:LP/149/VI/2013/SU/Simal tanggal 11 Juni 2013 dan setelah dilakukan proses penyidikan oleh Polres Simalungun dengan memeriksa saksi-saksi yaitu Tioria Situmorang (Penggugat), Salmon Malau, Blanton Hamonangan Sinaga dan Darnius Malau (Tergugat) justru Tergugat memperlihatkan sebuah surat kepada Penyidik yang didalam surat tersebut terdapat……...

(4)

terdapat tanda tangan Rabellyn Damanik (Gamot Huta Sipintu Angin) tanpa ditanda tangani Pangulu Huta Parik Sabungan ;

12. Bahwa pada tanggal 19 Agustus 2013 Penggugat menerima surat dari Penyidik perihal perihal pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan yang menerangkan di dalam surat yang diperlihatkan Tergugat tersebut menerangkan terdapat tanda tangan Turut Tergugat II;

13. Bahwa dari rangkaian yang dilakukan oleh Tergugat merupakan unsur kesengajaan yang dapat merugikan Penggugat untuk dapat menguasai tanah milik Penggugat lebih kurang 2 rante atau 800 M2 (delapan ratus meter persegi);

14. Bahwa benar Penggugat yang selama ini menguasai fisik tanah, mengusahai, dan mengerjakan tanah dengan luas kurang lebih 20 (duapuluh) rante atau seluas 8000 M2 (delapan ribu meter persegi) berdasarkan Surat Penyerahan tertanggal 21-4-1981 yang diketahui oleh Pangulu Parik Sabungan tertanggal 26-05-2008 dan untuk itu Penggugat mohon kepada Majelis Hakim menyatakan bahwa Surat Penyerahan tertanggal 21-4-1981 yang diketahui oleh Pangulu Parik Sabungan tertanggal 26-05-2008 sah secara hukum dan tanah tersebut adalah milik Penggugat;

15. Bahwa benar Penggugat selama ini pemilik dari Tanah dengan luas kurang lebih 20 (dua puluh) rante atau seluas 8000 M2 (delapan ribu meter persegi) berdasarkan Surat Penyerahan tertanggal 21-4-1981 , yang diketahui oleh Pangulu Parik Sabungan tertanggal 26-05-2008 maka Penggugat mohon kepada Majelis Hakim agar menyatakan secara hukum tanah yang dikuasai oleh Tergugat seluas lebih kurang 2 (dua) rante atau 800 M2 (delapan ratus meter persegi) yang terdapat didalamnya 2 (dua) bangunan gubuk dengan ukuran kurang lebih satu gubuk dengan panjang 4 m dan lebar 3 m, dan satu gubuk lain dengan ukuran panjang 3 m dan lebar 3 m adalah sebagian dari 20 rante tanah milik Penggugat;

16. Bahwa dengan cara Tergugat menguasai tanah Penggugat lebih kurang 2 rante atau 800 M2 (delapan ratus meter persegi) yang mendirikan 2 bangunan diatas tanah tersebut merupakan perbuatan melawan hukum dan Penggugat tidak dapat masuk dan menguasai/mengerjakan pengambilan batu dan pasir sehingga……...

(5)

sehingga Penggugat menderita kerugian atas perbuatan dari Tergugat; 17. Bahwa kerugian yang diderita oleh Penggugat yakni ;

a.Kerugian Moril ;

Bahwa kerugian moril yang dimaksud oleh Penggugat atas tindakan yang dilakukan oleh Tergugat dengan cara melawan hukum dengan menguasai tanah Penggugat dapat menimbulkan rasa malu pada diri Penggugat di Kampung Huta Sipintuangin Nagori Dolok Sabungan , Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun, maka kerugian moril yang dituntut oleh Penggugat adalah sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyard rupiah); b.Kerugian Materiil;

Bahwa kerugian materiil yang diderita oleh Penggugat yakni tidak dapat masuk dan menguasai /mengerjakan pengambilan batu dan pasir , sehingga Penggugat menjadi rugi atas perbuatan dari Tergugat yang selama ini Penggugat mendapat hasil dari tanah yang dikuasai Tergugat , kerugian mana yang diderita oleh Penggugat yaitu dari sejak bulan September 2012 sampai saat gugatan ini dimajukan sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah);

Sehingga total kerugian yang diderita oleh Penggugat adalah sebesar Rp. 1.250.000.000,- (satu milyar dua ratus lima puluh juta rupiah);

18. Bahwa atas kerugian yang diderita oleh Penggugat tersebut, mohon Majelis Hakim menghukum Tergugat agar membayar ganti rugi sebesar Rp. 1.250.000.000,- (satu milyar dua ratus lima puluh juta rupiah);

19. Bahwa ditariknya Turut Tergugat I dan II di dalam perkara ini oleh Penggugat, Turut Tergugat I merupakan Pejabat Pembuat Akta Tanah, Turut Tergugat I telah menerima laporan sebelumnya dari Penggugat dan justru Turut Tergugat I telah memanggil Tergugat dengan resmi namun oleh Turut Tergugat I proses pengaduan dari Penggugat, Penggugat tidak mendapatkan hasil pemberitahuan dari Tergugat I sehingga segala surat-surat yang diterbitkan oleh Turut Tergugat I atas permohonan Tergugat terhadap tanah terperkara seluas lebih kurang 2 (dua) rante atau 800 M2 (delapan ratus meter persegi……...

(6)

persegi) baik sebelum dan sesudah perkara ini dimajukan oleh Penggugat dinyatakan batal demi hukum;

20. Bahwa terhadap Turut Tergugat II yang dengan sengaja menandatangani surat pernyataan ahli waris tertanggal 14 Juni 2012 kepunyaan Tergugat yang mengetahui sebelumnya permasalahan ini dan adanya laporan pengaduan dari Penggugat maka perbuatan dari Turut Tergugat II dapat merugikan Penggugat dan oleh karena itu menyatakan Surat Pernyataan Ahli Waris tertanggal 14 Juni 2012 yang ditandatangani oleh Turut Tergugat II batal demi hukum;

21. Bahwa oleh karena Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum, Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini agar menyatakan secara hukum Tergugat meninggalkan dan mengosongkan tanah tersebut secara sukarela tanpa ganti rugi serta membongkar sendiri kedua bangunan tersebut yang didirikan oleh Tergugat dan menyerahkannya kepada Penggugat tanpa halangan apapun;

22. Bahwa apabila gugatan Penggugat dikabulkan oleh Majelis Hakim dengan adanya putusan yang berkekuatan hukum yang tetap (incracht van gewisde) maka Tergugat juga dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) setiap harinya sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) apabila tidak menjalankan putusan dalam perkara ini;

23. Bahwa Penggugat juga memohon kepada Majelis Hakim agar meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap tanah terperkara lebih kurang 2 (dua) rante atau 800 M2 (delapan ratus meter persegi) yang dikuasai oleh Tergugat dengan cara menguasai dengan melawan hukum ;

24. Bahwa dengan nyata secara hukum, perbuatan Tergugat tersebut merupakan perbuatan melawan hukum maka Penggugat mohon untuk menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun timbul verzet atau banding;

25. Bahwa perbuatan Tergugat telah secara nyata melawan hukum sehingga secara hukum sudah sepatutnya Tergugat membayar biaya segala biaya yang timbul dalam perkara ini;

Maka……...

(7)

Maka berdasarkan segala yang terurai diatas, Penggugat mohon dengan hormat kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Simalungun berkenan memanggil para pihak dan menentukan hari persidangan dengan memberi amar putusan sebagai berikut;

Primair;

a.Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

b.Menyatakan bahwa Surat Penyerahan tertanggal 21-4-1981 yang diketahui oleh Pangulu Parik Sabungan tertanggal 26-05-2008 sah secara hukum dan tanah tersebut adalah milik Penggugat;

c. Menyatakan secara hukum tanah yang dikuasai oleh Tergugat seluas lebih kurang 2 (dua) rante atau 800 M2 (delapan ratus meter persegi) yang terdapat di dalamnya 2 (dua) bangunan gubuk dengan ukuran kurang lebih satu gubuk dengan panjang 4 m dan lebar 3 m dan satu gubuk lain dengan ukuran panjang 3 m dan lebar 3 m adalah sebagian dari 20 rante tanah milik Penggugat;

d. Menghukum Tergugat agar membayar ganti rugi sebesar Rp. 1.250.000.000,- (satu milyar dua ratus lima puluh juta rupiah) kepada Penggugat atas kerugian berupa;

1. Kerugian Moril ;

Bahwa kerugian moril yang dimaksud oleh Penggugat atas tindakan yang dilakukan oleh Tergugat dengan cara melawan hukum dengan menguasai tanah Penggugat dapat menimbulkan rasa malu pada diri Penggugat di Kampung Huta Sipintuangin Nagori Dolok Sabungan , Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun, maka kerugian moril yang dituntut oleh Penggugat adalah sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyard rupiah);

2. Kerugian Materiil;

Bahwa kerugian materiil yang diderita oleh Penggugat yakni tidak dapat masuk dan menguasai /mengerjakan pengambilan batu dan pasir , sehingga Penggugat menjadi rugi atas perbuatan dari Tergugat yang selama……...

(8)

selama ini Penggugat mendapat hasil dari tanah yang dikuasai Tergugat , kerugian mana yang diderita oleh Penggugat yaitu dari sejak bulan September 2012 sampai saat gugatan ini dimajukan sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah);

Sehingga total kerugian yang diderita oleh Penggugat adalah sebesar Rp. 1.250.000.000,- (satu milyar dua ratus lima puluh juta rupiah);

e. Menyatakan segala surat-surat yang diterbitkan atas permohonan Tergugat terhadap tanah terperkara seluas lebih kurang 2 (dua) rante atau 800 M2 (delapan ratus meter persegi) baik sebelum dan sesudah perkara ini dimajukan oleh Penggugat dinyatakan batal demi hukum;

f. Menyatakan Surat Pernyataan Ahli Waris tertanggal 14 Juni 2012 yang ditandatangani oleh Turut Tergugat II batal demi hukum;

g. Menyatakan secara hukum Tergugat meninggalkan dan mengosongkan tanah tersebut secara sukarela tanpa ganti rugi serta membongkar sendiri kedua bangunan tersebut yang didirikan oleh Tergugat dan menyerahkannya kepada Penggugat tanpa halangan apapun;

h. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) setiap harinya sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) apabila tidak menjalankan putusan dalam perkara ini dengan adanya putusan yang berkekuatan hukum yang tetap (incracht van gewisde);

i. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap tanah terperkara lebih kurang 2 (dua) rante atau seluas 800 M2 (delapan ratus meter persegi);

j. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun timbul verzet atau banding.

k. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara;

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan jawaban secara tertulis tertanggal 11 Desember 2013 yang pada pokoknya sebagai berikut;

DALAM……...

(9)

DALAM EKSEPSI ;

Tentang Luas dan Batas Tanah Sengketa Tidak Jelas;

Bahwa dalam surat gugatan Posita No.2 Penggugat mengklaim tanah miliknya seluas + 20 rante atau 8000 M2 yang terletak di Sipintu Angin Desa Parik Sabungan Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun dengan batas-batas :

- Batas Timur : Ladang Gerhard Malau;

- Batas Barat : Jurang /Tanah mati;

- Batas Utara : Jalan Umum ke T.ras;

- Batas Selatan : Dolok Sipingul;

Dan pada Posita No.5 dan No.6 disebutkan Penggugat bahwa Tergugat melakukan perbuatan melawan hukum dengan cara menguasai tanah Penggugat lebih kurang 2 (dua) rante atau seluas 800 M2 dengan mendirikan 2 (dua) bangunan gubuk ukuran panjang 4 m dan lebar 3 m dan gubuk lain panjang 3 m dan lebar 3 m;

 Bahwa batas tanah milik Penggugat bukanlah seperti yang disebutkan dalam dalil gugatan di atas, yang benar batas tanah milik Tergugat adalah;

- Batas Timur : Jalan Perladangan;

- Batas Barat : Tanah Pine Sitio;

- Batas Utara : Jalan Umum Ke Tigaras;

- Batas Selatan : Tanah milik marga Lumban Raja, Purba dan Hutahaean dahulu tanah milik Gerhard Malau;

Oleh karena itu penyebutan batas Timur, Barat dan Selatan tidak sesuai dengan fakta di lapangan , bisa jadi tanah milik Penggugat beda letak tanahnya dengan tanah objek yang disengketakan;

 Bahwa Tergugat mendirikan gubuk bukan di atas tanah milik Penggugat melainkan di atas tanah milik Tergugat yaitu terletak di Nagori Parik Sabungan kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun seluas 6 (enam) rante batas-batasnya ;

-batas Timur : Tanah milik Pine Sitio;

batas……...

(10)

- batas Barat : Tanah milik BF. Silalahi ; - batas Utara : Jalan umum ke Tigaras; - batas Selatan : Jurang ;

Sesuai surat pernyataan ahliwaris tanggal 14 Juni 2012 dan surat pernyataan hak tanah dari Mikkin Sagala kepada Darnius Malau (Tergugat) tertanggal 14 Februari 2005;

Dalam Pokok Perkara;

1. Bahwa Tergugat dengan tegas menyangkal seluruh dalil gugatan, kecuali apa yang diakui dengan tegas dalam dalil jawaban ini;

2. Bahwa dalil gugatan butir No. 1 tidak diketahui Tergugat tentang kematian suami Penggugat;

3. Bahwa dalil gugatan butir No. 2, No. 3 dan No. 4 dengan tegas disangkal Tergugat, dimana tanah yang didalilkan Penggugat sebagai objek perkara beda letaknya dengan keadaan fisik tanah yang ada;

4. Bahwa dalil gugatan butir No. 5, No. 6 dan No. 7 dengan tegas disangkal oleh Tergugat karena bangunan gubuk yang didirikan Tergugat bukanlah berada di atas tanah milik Penggugat melainkan di atas tanah milik Tergugat;

5. Bahwa dalil gugatan butir No. 8 dengan tegas disangkal oleh Tergugat karena Tergugat tidak pernah dipanggil oleh Turut Tergugat –I dan II, andai kata Tergugat dipanggil oleh Turut Tergugat pasti datang dan menjelaskan bahwa tanah tempat didirikan bangunan gubuk bukan di atas tanah Penggugat melainkan di atas tanah Tergugat;

6. Bahwa dalil gugatan butir No. 9 dapat ditanggapi oleh Tergugat, bahwa tidak ada dasar Penggugat mengajukan somasi terhadap Tergugat sebab tanah tempat bangunan gubuk adalah di atas tanah milik Tergugat bukan di atas tanah Penggugat;

7. Bahwa dalil gugatan butir No. 10 dengan tegas disangkal oleh Tergugat, dimana pendapat Penggugat yang menyatakan tergugat tidak menanggapi somasi Penggugat merupakan perbuatan melawan hukum adalah pendapat yang keliru, karena tidak ada akibat hukumnya kepada orang lain bila tidak menanggapi surat somasi apalagi somasi itu tidak berdasar;

Bahwa……...

(11)

8. Bahwa dalil gugatan butir No. 11 tentang Penggugat melaporkan Tergugat ke Polres Simalungun dengan sangkaan penyerobotan tanah milik Penggugat, memang benar dilaporkan, namun di persidangan tindak pidana ringan (Tipiring) Hakim Pengadilan Negeri Simalungun membebaskan Tergugat karena tidak terbukti melakukan penyerobotan tanah milik Penggugat, sebab bangunan gubuk yang dibangun Tergugat berada di atas tanah milik Tergugat bukan di atas milik tanah Penggugat;

9. Bahwa dalil gugatan butir No. 12 dengan tegas disangkal oleh Tergugat, dimana surat tanah yang ada tandatangan Turut Tergugat –II adalah surat tanah milik Tergugat yang lain lokasinya, bukan surat tanah tempat bangunan gubuk, oleh karena itu sebenarnya Turut Tergugat dalam perkara ini tidak mempunyai hubungan hukum atas objek tanah yang didalilkan Penggugat menjadi objek perkara , karena surat tanah yang ditandatangani Turut Tergugat adalah tanah milik Tergugat di lokasi tempat lain bukan tanah yang di permasalahkan Penggugat, sehingga gugatan Penggugat kabur atau tidak jelas objeknya;

10. Bahwa dalil gugatan butir no.13 dan no. 14 dengan tegas disangkal oleh Tergugat karena Tergugat tidak ada menyerobot atau menguasai tanah milik Penggugat, tetapi Tergugat mendirikan bangunan gubuk adalah di atas tanah milik Tergugat sebagaimana tertera dalam dalil eksepsi di atas;

11. Bahwa dalil gugatan butir no. 15 dengan tegas disangkal Tergugat, dimana tanah yang didalilkan Penggugat sebagai objek sengketa dalam perkara ini adalah tanah yang dimiliki oleh Tergugat tempat mendirikan bangunan gubuk padahal tanah yang diklaim Penggugat miliknya bukanlah tanah yang dimiliki dan dikuasai oleh Tergugat, sebab batas-batas tanah milik Penggugat beda pula batas-batasnya dengan tanah yang dimiliki oleh Tergugat (lain letaknya);

12. Bahwa dalil gugatan butir no. 16 dengan tegas disangkal oleh Tergugat , tidak pernah Tergugat menyerobot tanah milik Penggugat seluas 2 rante dan mendirikan bangunan gubuk di atasnya sebagaimana di dalilkan dalam gugatannya, oleh karena itu Tergugat tidak ada merugikan Penggugat;

13.Bahwa……...

(12)

13. Bahwa dalil gugatan butir No. 17 dan No. 18 dengan tegas disangkal oleh Tergugat, karena Tergugat tidak ada menyerobot tanah milik Penggugat maka kerugian moril dan material yang didalilkan Penggugat tidak berdasarkan hukum dan harus ditolak. Andai kata pun misalnya ada penyerobotan tanah dan merugikan Penggugat, seharusnya menurut Hukum Acara Perdata dan Jurisprudensi Mahkamah Agung RI kerugian tersebut harus dirinci;

14. Bahwa dalil gugatan butir No. 19 dengan tegas disangkal oleh Tergugat , dimana surat tanah yang ditandatangani oleh Turut Tergugat-I dan II bukanlah tanah yang didalilkan Penggugat tanah sengketa tetapi adalah surat tanah milik Tergugat di tempat lain. Oleh karena itu Penggugat telah keliru menarik Turut Tergugat –I dan II sebagai pihak dalam perkara ini sehingga menjadikan gugatan Penggugat tidak jelas atau kabur;

15. Bahwa dalil gugatan butir No. 20 dengan tegas disangkal oleh Tergugat , karena surat pernyataan ahliwaris tidak ada ditandatangani oleh Turut Tergugat –II, oleh karena itu tidak ada dasar hukum Penggugat menarik Turut Tergugat sebagai pihak dalam perkara ini;

16. Bahwa dalil gugatan butir No. 21 dengan tegas disangkal oleh Tergugat karena tanah tempat mendirikan bangunan gubuk adalah milik Tergugat bukan milik Penggugat, oleh karena itu secara juridis tidak ada dasar hukum Penggugat meminta dalam gugatannya agar Tergugat mengosongkan dan meninggalkan tanah milik Tergugat;

17. Bahwa dalil gugatan butir No. 22 , No. 23 dan No. 24 harus ditolak, karena tidak ada alasan Penggugat meminta kepada Majelis Hakim agar Tergugat membayar uang paksa (dwangsoom) demikian juga permintaan sita jaminan (conservatoir beslag) dan permintaan putusan serta merta (Uitvoerbaar bij Voorrad) terhadap tanah milik Tergugat, karena gugatan Penggugat tidak jelas menyebutkan tanah objek perkara, dimana batas-batas tanah yang disengketakan beda dengan fakta fisik di lapangan;

18. Bahwa dalil gugatan butir No. 25 dengan tegas disangkal oleh Tergugat karena Tergugat tidak ada melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat, maka secara juridis ongkos perkara tidak berdasar dibebankan kepada Tergugat dan harus ditanggung oleh Penggugat;

19. Bahwa……...

(13)

19. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat tidak berdasarkan hukum maka petitum gugatan harus ditolak seluruhnya dan menyatakan gugatan harus di tolak atau tidak dapat diterima;

20. Bahwa berdasarkan dalil jawaban di atas, Tergugat telah berhasil mematahkan seluruh dalil gugatan Penggugat dan Penggugat tidak berhasil membuktikan dalil gugatannya;

Bahwa berdasarkan uraian dalil yang dikemukakan diatas, telah cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk mengabulkan eksepsi dengan memberi putusan sebagai berikut;

Dalam Eksepsi;

- Mengabulkan eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;

Dalam Pokok Perkara;

- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau menyatakan gugatan tidak dapat diterima;

- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini;

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Simalungun telah menjatuhkan putusan tanggal 12 Maret 2014, Nomor 58/Pdt.G/2013/PN Sim, yang amarnya berbunyi sebagai berikut;

DALAM EKSEPSI ;

- Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya ; DALAM POKOK PERKARA :

a. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;

b. Menyatakan bahwa Surat Penyerahan tertanggal 21-4-1981 yang diketahui oleh Pangulu Parik Sabungan tertanggal 26-05-2008 sah secara hukum dan tanah tersebut adalah milik Penggugat;

c. Menyatakan secara hukum tanah yang dikuasai oleh Tergugat seluas lebih kurang 2 (dua) rante atau 800 M2 (delapan ratus meter persegi) yang terdapat di dalamnya 2 (dua) bangunan gubuk dengan ukuran kurang lebih satu gubuk dengan panjang 4 m dan lebar 3 m dan satu gubuk lain dengan ukuran panjang……...

(14)

panjang 3 m dan lebar 3 m adalah sebagian dari 20 rante tanah milik Penggugat;

d. Menyatakan segala surat-surat yang diterbitkan atas permohonan Tergugat terhadap tanah terperkara seluas lebih kurang 2 (dua) rante atau 800 M2 (delapan ratus meter persegi) baik sebelum dan sesudah perkara ini dimajukan oleh Penggugat dinyatakan batal demi hukum;

e. Menyatakan Surat Pernyataan Ahli Waris tertanggal 14 Juni 2012 yang ditandatangani oleh Turut Tergugat II batal demi hukum;

f. Menghukum Tergugat meninggalkan dan mengosongkan tanah tersebut secara sukarela tanpa ganti rugi serta membongkar sendiri kedua bangunan tersebut yang didirikan oleh Tergugat dan menyerahkannya kepada Penggugat tanpa halangan apapun;

g. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) setiap harinya sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) apabila tidak menjalankan putusan dalam perkara ini dengan adanya putusan yang berkekuatan hukum yang tetap (incracht van gewisde);

h. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 1.141.000,- (satu juta seratus empat puluh satu ribu rupiah);

i. Menolak gugatan Penggugat selebihnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan relas Pemberitahuan Putusan Pengadilan Negeri diluar hadir kepada Turut Tergugat I Nomor : 58/Pdt.G/2013/PN Sim, yang diberitahukan oleh Juru Sita Pengganti pada Pengadilan Negeri Simalungun pada tanggal 24 April 2014, kepada Turut Tergugat II yang diberitahukan oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Negeri Simalungun pada tanggal 24 April 2014; Menimbang, bahwa berdasarkan Akte Permohonan Banding Nomor:

08/PDT.BAND/2014/PN Sim yang dibuat oleh Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Simalungun, menerangkan bahwa pada tanggal 25 Maret 2014, Kuasa Hukum Tergugat/Pembanding telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 12 Maret 2014 Nomor: 58/Pdt.G/2013/PN Sim, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada Kuasa Penggugat/Terbanding pada tanggal 2 Juni 2014 dan Kepada Turut Tergugat I/Turut Terbanding I melalui Camat Dolok Pardamean pada tanggal 24 April……...

(15)

April 2014 dan kepada Turut Terbanding II/Turut Tergugat II melalui Pangulu Nagori Parik Sabungan pada tanggal 24 April 2014 ;

Menimbang, bahwa Pembanding semula Tergugat telah mengajukan memori banding yang diterima oleh Panitera Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 23 April 2014 dan memori banding tersebut telah diberitahu kepada Penggugat/Terbanding pada tanggal 2 Juni 2014 dan kepada Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II/Turut Terbanding I dan Turut Terbanding II pada tanggal 24 April 2014 melalui Relas Penyerahan Memori Banding No. 58/Pdt.G/2013/PN Sim ;

Menimbang, bahwa Terbanding/ Penggugat telah mengajukan kontra memori banding yang diterima oleh Panitera Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 10 Juni 2014 dan kontra memori banding tersebut telah diberitahu kepada Tergugat /Pembanding pada tanggal 12 Juni 2014 dan kepada Turut Tergugat I/Turut Terbanding I, Turut Tergugat II/Turut Terbanding II masing-masing pada tanggal 9 Agustus 2014 ;

Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Simalungn pada tanggal 21 April 2014 telah memberi kesempatan kepada Kuasa Pembanding/Tergugat, kepada Penggugat/Terbanding pada tanggal 2 Juni 2014, kepada Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II/Turut Terbanding I dan Turut Terbanding II pada tanggal 24 April 2014 untuk membaca dan mempelajari (inzage) berkas perkara Nomor: 58/Pdt.G./2013/PN Sim, dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal pemberitahuan tersebut ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca dan meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor 58/Pdt.G/2013/PN Sim tanggal 12 Maret 2014 , dan telah membaca serta memeriksa memori banding dari Pembanding semula……...

(16)

semula Tergugat tanggal 23 April 2014 dan Kontra memori banding dari Terbanding semula Penggugat tertanggal 10 Juni 2014 Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut;

- Bahwa Pertimbangan hukum hakim tingkat pertama Dalam eksepsi dengan menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya dan Dalam Pokok Perkara Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian telah tepat dan benar ; - Bahwa amar putusan hakim tingkat pertama butir 7 yang menurut

pembanding tidak seperti yang tercantum dalam petitum gugatan Penggugat, menurut Pengadilan Tinggi perubahan dari “ Menyatakan “ menjadi “ Menghukum “ yang dilakukan oleh hakim tingkat pertama telah tepat dan benar, karena dalam petitum gugatan Penggugat ada menyebutkan mohon keadilan yang seadil-adilnya ( ex aequo et bono) dan juga untuk sempurna putusan Pengadilan Negeri dalam melaksanakan eksekusi apabila putusan tersebut telah berkekuatan tetap ;

- Bahwa tentang surat bukti T-1 dalam pertimbangan hukum hakim tingkat pertama (putusan halaman 28), menurut Pengadilan Tinggi sesuai dengan Bukti T-1 yang benar adalah “Surat Penyerahan hak Tanah” untuk itu Pengadilan Tinggi memperbaiki pertimbangan hukum hakim tingkat pertama; - Bahwa tentang uang paksa (Dwangsoom) menurut Pengadilan Tinggi didalam

pertimbangan hukum hakim tingkat pertama menyebutkan uang paksa dikabulkan Rp.100.000.- (seratus ribu rupiah ) per hari setiap keterlambatan menjalankan putusan secara sukarela, sedangkan dalam amar putusan disebut Rp. 500.000.-(lima ratus ribu rupiah) setiap hari, menurut Pengadilan Tinggi patut dan adilnya dikabulkan sebesar Rp.100.000.-(seratus ribu rupiah) setiap hari sesuai dengan pertimbangan hukum hakim tingkat pertama ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Majelis Hakim Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa pertimbangan Hakim tingkat pertama dalam putusannya tentang objek perkara telah berdasarkan alasan hukum yang tepat dan benar karena telah didukung oleh alat bukti, oleh karena dapat dijadikan sebagai pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara ini baik dalam Eksepsi maupun dalam Pokok Perkara ;

Menimbang……...

(17)

Menimbang, bahwa namun demikian Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan tidak sependapat mengenai besarnya uang paksa yang harus dibayar oleh Pembanding semula Tergugat setiap hari keterlambatan menjalankan putusan sebesar Rp.500.000.-(lima ratus ribu rupiah), tetapi menurut Majelis Hakim Pengadilan Tinggi patut dan adil dikabulkan sebesar Rp. 100.000.- (seratus ribu rupiah) setiap hari keterlambatan sesuai dengan yang telah dipertimbangkan oleh Hakim Tingkat Pertama ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka putusan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 12 Maret 2014 Nomor 58/Pdt.G./2013/PN Sim yang dimohonkan banding tersebut harus diperbaiki mengenai amar huruf g mengenai besarnya uang paksa setiap harinya, apabila tidak dijalankan putusan dalam perkara ini, sehingga amar selengkapnya seperti tersebut dibawah ini ;

Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Tergugat sebagai pihak yang kalah maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ;

Memperhatikan ketentuan dalam pasal-pasal Rbg dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

M E N G A D I L I

- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat;

- Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 12 Maret 2014 Nomor 58/Pdt.G./2013/PN Sim, yang dimohonkan banding tersebut tentang uang paksa, yang amar selengkapnya sebagai berikut ;

Dalam Eksepsi :

- Menolak Eksepsi Tergugat seluruhnya ;

Dalam Pokok Perkara ;

a. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;

b. Menyatakan bahwa Surat Penyerahan tertanggal 21-4-1981 yang diketahui oleh Pangulu Parik Sabungan tertanggal 26-05-2008 sah secara hukum dan tanah tersebut adalah milik Penggugat;

c.Menyatakan……...

(18)

c. Menyatakan secara hukum tanah yang dikuasai oleh Tergugat seluas lebih kurang 2 (dua) rante atau 800 M2 (delapan ratus meter persegi)

yang terdapat di dalamnya 2 (dua) bangunan gubuk dengan ukuran kurang lebih satu gubuk dengan panjang 4 m dan lebar 3 m dan satu gubuk lain dengan ukuran panjang 3 m dan lebar 3 m adalah sebagian dari 20 rante tanah milik Penggugat;

d. Menyatakan segala surat-surat yang diterbitkan atas permohonan Tergugat terhadap tanah terperkara seluas lebih kurang 2 (dua) rante atau 800 M2 (delapan ratus meter persegi) baik sebelum dan sesudah perkara ini dimajukan oleh Penggugat dinyatakan batal demi hukum; e. Menyatakan Surat Pernyataan Ahli Waris tertanggal 14 Juni 2012 yang

ditandatangani oleh Turut Tergugat II batal demi hukum;

f. Menghukum Tergugat meninggalkan dan mengosongkan tanah tersebut secara sukarela tanpa ganti rugi serta membongkar sendiri kedua bangunan tersebut yang didirikan oleh Tergugat dan menyerahkannya kepada Penggugat tanpa halangan apapun;

g. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa setiap harinya Rp. 100.000.-( seratus ribu rupiah ), apabila tidak menjalankan putusan dalam perkara ini dengan adanya putusan yang berkekuatan hukum yang tetap (incracht van gewisde);

h. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya ;

i. Menghukum Pembanding semula Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang untuk tingkat banding sejumlah Rp.150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah ) ;

Demikian diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan pada hari SENIN tanggal 15 September 2014, oleh Kami : RUSTAM IDRIS,SH, Hakim Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, ABDUL FATTAH,SH.MH dan RIDWAN RAMLI,SH.MH masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk memeriksa dan mengadili perkara

tersebut…...

(19)

tersebut di tingkat banding berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 29 Agustus 2014 Nomor 257/PDT/2014/PT-MDN, putusan mana telah diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari RABU tanggal 17 September 2014, oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Hakim-Hakim Anggota serta LUHUT BAKO,SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak ;

HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA,

ttd ttd

1.ABDUL FATTAH,SH.MH.- RUSTAM IDRIS,SH .- ttd 2.RIDWAN RAMLI,SH.MH .- PANITERA PENGGANTI, ttd LUHUT BAKO,SH.- Biaya : 1. Redaksi Rp. 5.000,- 2. Meterai Rp. 6.000,- 3. Pemberkasan Rp. 139.000,-

Jumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)

Referensi

Dokumen terkait

Polusi asap rokok merupakan faktor risiko kejadian pneumonia pada balita dibuktikan juga dengan hasil penelitian Heriyana dan kawan-kawan bahwa bayi yang tinggal di dalam rumah

Pentopika- lan pasien/oblik merupakan struktur yang sering muncul dalam BPD, namun struk- tur kalimat tersebut merupakan struktur tertanda (marked construction). BPD bukan

Keberhasilan capaian kinerja sasaran Terfasilitasinya kinerja DPRD dan Meningkatnya kualitas informasi aktifitas DPRD kepada masyarakat dan kualitas layanan kepada

Bahwa Pembanding tidak sependapat dengan pertimbangan Judex Factie tingkat pertama pada putusannya halaman 16 alena ke-2 yang menyatakan bahwa menurut pendapat Majelis

Representasi Pemberitaan Wanita Pelaku Kejahatan di Media Massa (Analisis Semiotika Karikatur Sampul dan Konten Berita Malinda Dee di Majalah TEMPO).. Beserta perangkat

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Sebagai perlakuan adalah insektisida Hit, Vape, Baygon, Naftalene, dan

Ratna Pujiyati. Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

Sebelum kami memaparkan apa yang kami paparkan saat ini, terlebih dahulu kami memohon izin kepada Majelis Hakim yang terhormat, agar kami di beri kesempatan lagi untuk