Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Studio Desain 1
Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang
didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
11
FDSK
Desain Produk
KREASI
Definisi
• Mengacu kepada pengertiannya, kreasi merupakan “hasil daya cipta atau hasil daya khayal (penyair, komponis, pelukis,) atau dapat juga merupakan ciptaan buah pikiran atau kecerdasan akal manusia.”
• Kreasi tidak dapat lepas dari adanya pemikiran manusia. adanya daya khayal yang bersifat imajinatif namun dapat memberikan pengaruh terhadap suatu perkembangan manusia dengan sekitarnya.
• Adanya kreasi tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan keberadaannya. Seperti pada saat kita sedang berpikir tentang keinginan membuat sesuatau yang baru.
• Kreasi akan berkaitan dengan berkreasi. Jika kreasi merupakan hasil daya cipta, maka berkreasi adalah ”menghasilkan sesuatu sebagai hasil buah pikiran atau mencipta”. Dari pengerttian tersebut dapat diartikan berkreasi merupakan awal dari sebuah kreasi.
Kreasi
• Dengan adanya proses berkreasi, maka kehidupan manusia tidak akan ”begitu-begitu saja”. Karena dengan berkreasi akan ada sesuatu yang baru yang dapat dikatakan kreasi. Dengan
berkreasi kita tidak akan merasakan kebosanan karena akan ada perubahan yang selalu membantu memperbaiki kehidupan.
Sumber Kreasi
• Berbicara tentang sumber kreasi, maka tidak dapat lepasa dari kehadiran
manusia dengan akalnya. Karena dengan keberadaan akal manusia dituntut memberikan sesuatu yang baru. Selain itu juga dengan keberadaan akal, manusia dapat menunjukkan eksistensinya di dunia.
• Kreasi dapat dimulai dari sesuatu yang sederhana. Seperti halnya berpikir.
Karena tidak ada satu orangpun di dunia yang tidak berpikir kecuali jika dia sudah mati tentunya. ”Orang yang sedang tidurpun dapat berpikir melalui mimpinya.”
• Saat ini, terkadang jika mendengar kata kreasi. Kita akan berpikir tentang
kebendaan. Seperti mobil, motor, handphone dll. Memang benar,
namuntidak juga tepat. Karena kreasai juga telah mengahdirkan musik rap, dangdut dll. Yang disebabkan karena manusia yang memang telah
menciptakannya. Karena kreasi tidak selalu hadir dikarenakan kebutuhan manusia.
Kreasi Seni
• Jika mengacu kepada kreasi, seni rupa tidak hanya berdiri sendiri. namun dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni
rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. ”Seni rupa murni mengacu kepada karya yang hanya untuk tujuan pemuasan
eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitik beratkan fungsi dan kemudahan produksi.”
• Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian
menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
Ciri-ciri Proses Kreasi Seni
1. Unik
Unik artinya sesuatu yang lain dari pada yang lain, yang belum pernah dibuat orang sebelumnya, baik dalam hal ide, teknik, dan media.
Alangkah baiknya jika karya senimu adalah hasil kreasimu sendiri, bukan mencontoh dari yang sudah ada. Karya lain dapat digunakan sebagai pemicu munculnya gagasan. Kembangkanlah gagasan tersebut menjadi sesuatu yang unik dan baru. Dengan demikian, kreativitas. akan terasah. 2. Individual (pribadi)
Individu dalam artian ini adalah memiliki kekhususan ciri dari seniman pembuatannya, yang berbeda dengan seniman lain “karena perbedaan pendangan, penghayatan, pengalaman, dan teknik dalam membuat
karya seni. Bandingkanlah karyamu dengan karya temanmu. Objek yang dipakai sebagai pemicu gagasan seni bisa jadi sama. Tapi karena
pandangan, penghayatan, pengalaman, dan teknik yang berbeda, hasilnya tentu akan berbeda.”
Ciri-ciri Proses Kreasi Seni
3. Ekspresif
Kata ekspresi dalam karya seni merupakan hasil curahan batin
berupa penjabaran dari ide, renungan, perasaan, atau pengalaman seniman. Seni yang tanpa curahan batin seolah-olah kering dan tak dapat menyentuh perasaan yang menikmatinya.
4. Universal
Karya seni dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, bangsa, dan generasi karena adanya persamaan rasa estetika dan artistik. 5. Survival (tahan lama)
Nilai seni dalam suatu karya seni dapat dinikmati sepanjang masa karena nilai estetikanya bersifat konsisten. Contohnya, karya seni peninggalan zaman kuno masih bisa nikmati sekarang.
Proses Kreasi
• Setelah mengenal arti, sumber secara luas, dan proses kreasi seni. Maka akan muncul pertanyaan bahwa apakah fungsi
kreasi. Karena keberadaan kreasi tidak serta merta begitu saja hadir. Salah satunya adalah agar sebuah “benda tidak hanya itu-itu saja”. Keberadaan kreasi tidak hanya untuk menjawab
kebutuhan manusia saja. Namun juga membutuhkan
pengetahuan. Selain pengetahun teknis, juga membutuhkan pengetahuan serta pemahaman apa yang akan dikreasikan. Mencermati perkembangan dunia kreasi, khususnya di
Indonesia yang cenderung stagnasi, ada beberapa faktor yang wajib dipahami dalam berkreasi diantaranya adalah :
Proses Kreasi
1. Ide Orisinil.
Ide yang orisinil merupakan unsur utama yang dapat mendukung hadirnya kreasi. Ide berawal dari pemikiran manusia. Namun
keorisinalan ide dapat terganggu dengan adanya istilah klien. Karena dengan campur tangan klien sendiri maka keorisinalan sebuah ide yang didapatkan dapat menjadi hambar. Ini antara lain bisa dilihat dari segi klien, sebagai pemegang penuh. Ketika sebuah ide beradu dengan
kepentingan, maka yang terjadi adalah bentuk kompromi yang sebenarnya kalau tidak diberikan rambu-rambu akan menambah kehancuran ide dasar yang sudah dibuat. Sebagai contoh seorang desainer tidak akan memunculkan ide-ide orisinilnya apabila campur
tangan klien yang cukup dalam dan banyak dalam proses pengerjaannya. Walaupun klien punya hak penuh, namun memberikan kebebasan pada desainer berkreasi dengan imajinasinya akan sedikit banyak membantu khazanah yang akan menjadikan desainnya menjadi terbaik.
Proses Kreasi
2. Alat
Faktor lainnya terletak pada masalah alat, yang dipisahkan antara alat yang dipergunakan oleh desainer terdahulu dan piranti yang
dipergunakan saat ini. Memang diakui keberadaan alat memang sangat membantu, namun pemahaman tentang penggunaan alat yang menjadi masalah saat ini. Semakin banyak alat yang dipahami dan digunalakan, maka bukan saja mempercantik tapi juga enak dikerjakan. Sebagai
contoh adalah penggunaan sketsa secara manual dengan sketsa menggunakan komputer.
Tantangan justru hadir dalam bentuk kesempurnaan yang dihasilkan. Kita cenderung menginginkan penggambaran suatu ide dengan sempurna, namun terkadang kita lupa kemampuan kita untuk saat ini. Selain itu keragaman ukuran mediapun dapat menjadi kendala. Karena dengan keterbatasan media kertas dengan media komputer dapat menjadi masalah yang berarti. Ole karena itu pemahaman tentang alat
Proses Kreasi
3. Pengguna.
Faktor lainnya yang tidak kalah penting adalah pengguna. Faktor ini patut diperhatikan oleh seorang desainer. Mari kita bedakan antara pengguna aktif dengan pengguna pasif. Seorang pengguna yang pasif akan menerima apa
adanya kendala yang ada ketika sebuah desain ditampilkan sepanjang informasi yang diinginkan telah didapatkan. Akan lebih repot lagi apabila menghadapi pengguna aktif di mana mereka membutuhkan sesuatu yang bisa “ditukar” dari kunjungannya, selain informasi yang biasa dibacanya.
Desain dengan hanya mendasarkan warna-warna seragam akan dengan segera ditinggalkan oleh pengguna jenis ini. Mereka membutuhkan dukungan
informasi dengan sistem yang berbeda yang cukup membangkitkan selera
mereka rela tinggal berlama-lamaan dengan desain anda. Mampukah seorang desainer memahami dinamika ini. Akan lebih baik jika, seorang desainer juga memahami karakteristik para penggunanya. Misalnya, pengguna wanita lebih sensitif terhadap warna dibanding dengan pria. Warna merah lebih popular untuk wanita dan warna biru ternyata lebih disukai oleh pengguna pria. Atau hal-hal yang lebih sepele. Seperti bentuk yang cocok untuk pengguna wanita dan pria
Proses Kreasi
4. Tren.
Faktor penting lainnya adalah tren. Seorang desainer sepatutnya mengikuti tren yang berlaku di masyarakat sekarang. Namun, dalam memperhatikan faktor ini tidak mendasarkan diri atas
menggali lubang kubur bersama-sama. Inilah sebuah dunia yang tidak bisa memisahkan diri dengan lifestyle yang berkembang.
Semua faktor ini seharusnya dapat diatasi dengan kerja sama yang lebih kuat di antara pengguna.
Keberadaan suatu tren juga tidak serta merta harus diikuti oleh seorang desainer. Karena hakan mengembalikan kondisi tekanan dalam keorisinalan ide yang cenderung memaksakan.
Proses Kreasi
• Faktor update juga ikut menentukan. Update inilah salah satu senjata seorang desainer untuk senantiasa mengasah
kemampuannya untuk lebih mempermanis kemampuannya dalam berkreasi dari desain yang telah dibuat sebelumnya. Sebenarnya ini adalah pedang bermata dua, di mana
ketidaktepatan seorang desainer untuk melihat ini sebagai
potensi mengasah kemampuan, maka akan selamanya update dianggap sebagai pembenaran.
• Dampak negatif dari kehadiran update tidak jauh berbeda
dengan kehadiran tren. Namun tidak se-ekstrim tren. Seorang desainer dapat melakukan update tanpa harus bertemu dengan seseorang (klien) namun dapat juga melakukannya secara
individu sebagaiman update dalam bentuk melatih diri dan mengasah kemampuan dalam keterikatannya dengan suatu alat.