• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut bisa disebabkan oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut bisa disebabkan oleh"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut bisa disebabkan oleh ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya transformasi nilai yang berdimensi luas serta dampak berbagai masalah pembangunan yang kompleks. Sementara itu, tatanan baru masyarakat Indonesia dihadapkan pada harapan dan tantangan global yang dipicu oleh kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan. Kondisi dan perubahan cepat yang diikuti pergeseran nilai tersebut perlu disikapi secara bijak melalui langkah kegiatan yang terus-menerus dan berkesinambungan dalam berbagai aspek pembangunan untuk membangun kepercayaan masyarakat guna mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia telah mengamanatkan arah dan tujuan penyelenggaraan pemerintahan yang telah tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 paragraf ke-empat yang salah satunya yaitu memajukan kesejahteraan umum. Hingga saat ini tujuan pendirian negara tersebut masih belum berubah, masih tetap seperti pada saat

(2)

dikumandangkannya Undang-undang Dasar 1945 tersebut, akan tetapi kesejahteraan rakyat Indonesia sebagaimana dicita-citakan belum juga terealisasi.

Fakta yang menggambarkan rendahnya tingkat kesejahteraan tersebut dapat diamati dalam hasil riset United Nations Development Programme (UNDP) yang tersaji dalam Laporan Pembangunan Manusia 2014 yang berjudul “Mempertahankan Kemajuan Manusia; Mengurangi Kerentanan dan Membangun Ketahanan”, yang dirilis pada tanggal 24 Juli 2014. Laporan ini secara komprehensif memaparkan kinerja 187 negara dalam menjaga kesejahteraan rakyatnya dengan menerapkan metode kombinasi dari indikator-indikator kesehatan, kekayaan dan pendidikan.1

Hasil riset IPM tersebut juga hampir selaras dengan hasil survei oleh World Bank’s Report On Doing Business 2014 yang menggunakan indikator pelayanan

Dalam hasil riset tersebut peringkat Indonesia ditempatkan pada posisi ke-108. Dan pada riset tersebut dipaparkan negara paling sejahtera di dunia adalah Norwedia, sedangkan negara berperingkat tertinggi di kawasan Asia Tenggara masing-masing ditempati Singapura peringkat 9, Brunei peringkat 30, Malaysia peringkat 62 dan Thailand peringkat 89. Sedangkan negara-negara anggota ASEAN lainnya yang tidak lebih sejahtera dari Indonesia adalah Myanmar peringkat 150, Laos peringkat 139, Kamboja peringkat 136, Vietnam peringkat 121 dan Filipina peringkat 117.

1

https://acch.kpk.go.id/id/ragam/riset-publik/membangun-budaya-hukum-pelayanan-publik-untuk-mewujudkan-kesejahteraan-rakyat,diakses tanggal 2 Maret 2017

(3)

publik dan kemudahan berusaha, menempatkan Indonesia berada di urutan ke-114 dari 189 kawasan ekonomi dan negara. Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara-negara kecil seperti Singapura urutan 1, Malaysia urutan 18, Thailand urutan 26, Vietnam urutan 78, serta Filipina urutan 95. Persepsi internasional masih menyetarakan negara kita dengan Mesir urutan 112 yang sedang dalam prahara politik dan negara terbelakang lainnya.2

2Ibid

Memang sangat erat kaitannya antara tingkat kesejahteraan dengan indeks persepsi pelayanan publik. Hasil survei tingkat kesejahteraan menurut UNDP merupakan realitas cita-cita dan survei Ease of Doing Bussines oleh World Bank tersebut merupakan ikhtiar yang sedang kita upayakan. Hasil dan upaya tersebut menunjukkan bahwa kesejahteraan rakyat Indonesia saat ini yang masih terpuruk, hal ini juga menunjukkan upaya kita untuk meraih cita-cita konstitusi juga belum optimal. Oleh karena itu upaya prioritas yang harus dilakukan oleh Pemerintah adalah memperbaiki pelayanan publik dan meningkatkan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.

Dalam rangka memperbaiki pelayanan publik dan sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah dengan badan legislatif mengeluarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Dalam Undang-undang ini juga disebutkan mengenai standar pelayanan yang merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

(4)

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.3

3

Pasal 1 angka 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

Kemudian Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik juga menyebutkan siapa saja yang merupakan penyelenggara pelayanan publik, yang kemudian disebut dengan penyelenggara. Dalam Undang-undang ini disebutkan bahwa penyelenggara adalah setiap institusi penyelenggara Negara, korporasi, lembaga independen, yang dibentuk berdasaarkan Undang-undang utuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

Salah satu tempat berlangsungnya pelayanan publik adalah Puskesmas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di puskesmas desa batu tunggal kecamatan NA IX-X Labura masih banyak terdapat keluhan masyarakat mengenai pelayanan yang diberikan oleh pegawai Puskesmas. Salah satunya adalah mengenai keramahan pegawai Puskesmas yang banyak dikeluhkan, mengenai disiplin petugas dalam memberikan pelayanan terhadap pasien rawat inap, serta tidak adanya standard pelayanan publik yang mengakibatkan tidak adanya informasi alur layanan pada Puskesmas.

(5)

Padahal dalam rangka mencapai pelayanan publik yang baik diperlukan peran serta Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang tugasnya adalah untuk melaksanakan pemerintahan dan tugas pembangunan. Dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, menyebutkan bahwa pegawai negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan.

Dengan demikian output dari pelaksanaan tugas adalah berupa jasa pelayanan kepada masyarakat sehingga pelayanan dikatakan efektif apabila aparat berhasil dalam melaksanakan tugasnya. Dengan kata lain keberhasilan tugas pemerintah dalam pembangunan nasional banyak tergantung pada kerja dan kemampuan pegawai negeri. Tugas pemerintah tidak hanya mengatur saja, akan tetapi juga memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Fungsi pelayanan selama ini belum mendapat perhatian dari para aparat birokrasi kita sebab fungsi mengaturnya lebih dominan dibandingkan porsi pelayanannya. Layanan publik, merupakan hak masyarakat yang pada dasarnya mengandung prinsip: kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan,

(6)

tanggung-jawab, kelengkapan sarana, dan prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan, kesopanan keramahan, dan kenyamanan.4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk membuat karya tulis yang

berbentuk skripsi dengan judul “Tinjauan Yuridis Terhadap Pelayanan

Puskesmas Kepada Pasien di Desa Batu Tunggal Kecamatan NA IX-X Labura Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

Adapun yang merupakan permasalahan dalam penulisan ini adalah :

1. Bagaimanakah tinjauan umum mengenai pelayanan publik berdasarkan UU

NO.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik?

2. Bagaimanakah peran PUSKESMAS dalam pelaksanaan pelayanan publik

menurut Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas?

3. Bagaimanakah pelaksanaan pelayanan publik di Puskesmas Desa Batu Tunggal

Kecamatan NA IX-X Labura?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melaksanakan penelitian ini adalah :

4

Kamarudin Ahmad, Dasar-dasar Manajemen Pelayanan Publik. (Jakarta : Rineka Cipa,2004),hal 40

(7)

a. Untuk mengetahui tinjauan umum mengenai pelayanan publik.

b. Untuk mengetahui peran puskesmas dalam pelaksanaan pelayanan publik.

c. Untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan publik di Puskesmas Desa Batu

Tunggal Kecamatan NA IX-X Labura.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian skripsi yang akan penulis lakukan adalah :

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang hukum administrasi negara, khususnya yang menyangkut mengenai pelayanan publik.

b. Untuk menerapkan pengetahuan penulis secara praktis agar

masyarakat mengetahui bagaiamana pelaksanaan pelayanan publik berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

D. Keaslian Penulisan

Adapun judul tulisan ini adalah Tinjauan Yuridis Terhadap Pelayanan Puskesmas Kepada Pasien di Desa Batu Tunggal Kecamatan NA IX-X Labura Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, judul skripsi ini belum pernah ditulis, sehingga tulisan ini asli dalam hal tidak ada judul yang sama dengan demikian keaslian skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

(8)

E. Tinjauan Kepustakaan

Pelayanan publik diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Dalam era modernisasi, pelayanan publik telah menjadi lembaga dan profesi yang semakin penting.

Pelayanan publik tidak lagi merupakan aktifitas sambilan, tanpa payung hukum, gaji, dan jaminan sosial yang memadai, sebagaimana terjadi dibanyak Negara berkembang pada masa lalu. Sebagai profesi, pelayanan publik berpijak pada prinsip-prinsip profesionalisme dan etika seperti akuntabilitas, efektifitas, efisiensi, integritas, netralitas dan keadilan bagi semua penerima pelayanan.

Sebagai sebuah lembaga, pelayanan publik harus dapat menjamin keberlangsungan administrasi Negara yang melibatkan pengembangan kebijakan pelayanan dan pengelolaan sumber daya yang berasal dari dan untuk kepentingan masyarakat.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Moenir, bahwa hak hak atas pelayanan itu sifatnya sudah universal, berlaku terhadap siapa saja yang berkepentingan atas hak itu, dan oleh organisasi apapun juga yang tugasnya menyelenggarakan pelayanan. Tugas pemerintah adalah untuk melayani dan mengatur masyarakat. Tugas pelayanan lebih menekankan kepada mendahulukan kepentingan umum, mempermudah urusan publik, mempersingkat waktu proses pelaksanaan urusan publik, sedangkan tugas

(9)

mengatur lebih menekankan kepada kekuasaan atau power yang melekat pada posisi jabatan birokrasi.5

Didalam hukum administrasi Negara Indonesia, istilah pelayanan publik diartikan sebagai segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan orang, masyarakat, instansi Pengertian dari pelayanan publik ialah segala sesuatu yang disediakan oleh pemerintah atau swasta karena umumnya masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, kecuali secara kolektif dalam rangka memenuhi kesejahteraan sosial seluruh masyarakat.

Pengertian pelayanan publik menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik ialah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Secara luas istilah pelayanan publik dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan dan objek tertentu yang secara

khusus dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum (the general

public) atau memberikan dukungan terhadap upaya meningkatkan kenikmatan dan

kemudahan (comfort and conveniences) bagi seluruh masyarakat.

5

http://topan08ramadhan.blogspot.co.id/2013/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html.diaksestanggal 2 Maret 2017

(10)

pemerintah, dan badan hukum, maupun sebagai pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan publik terbagi ke dalam tiga kelompok :

1 Kelompok pelayanan administratif, yaitu pelayanan yang menghasilkan

berbagai bentuk dokumen formal yang dibutuhkan oleh publik.

2 Kelompok pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/ jenis barang yang digunakan oleh publik. Hal ini berkaitan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Negara selaku pelaku usaha yang kewenangannya dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Negara (misalnya penyediaan air minum/ air bersih, penyediaan listrik, penyediaan jaringan telekomunikasi, dan lain-lain).

3 Kelompok pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk / jenis barang yang dibutuhkan oleh publik (misalnya pelayanan pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, penyelenggaraan pos, dan lain-lain).6

Ruang lingkup penyelenggaran pelaksanaan pelayanan publik dewasa ini semakin meluas dan menyentuh tidak saja pemenuhan atau penegakan hak-hak dasar manuusia seperti pendidikan, sandang, pangan, perumahan, pekerjaan yang layak, jaminan kesehatan, lingkungan hidup yang sehat, dan sebagainya. Akan tetapi juga menyangkut hal-hal yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat sehari-hari,

6

Agus Dwiyanto,Manajemen Pelayanan Publik; Peduli,Inklusif dan Kolaboratif, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press,2010) hal 40

(11)

seperti perijinan, identitas status, penyaluran kebutuhan bahan pokok, transportasi, telekomunikasi, dan sebagainya.

Pelayanan publik biasanya dilakukan oleh para birokrat atau pejabat pemerintahan yang merupakan perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat di samping sebagai abdi negara. Pemerintahan pada hakikatnya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintahan tidaklah diadakan untuk melayani masyarakat, serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya demi mencapai tujuan bersama.7

Fokus utama kebijakan publik dalam Negara modern adalah pelayanan publik yang merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Negara untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak. Dalam pelaksanaannya kebiijakan pelayanan publik ini harus diturunkan dalam

Pelayanan publik menjadi suatu tolak ukur kinerja pemerintahan yang paling kasat mata. Masyarakat dapat langsung menilai kinerja pemerintah berdasarkan kualitas layanan publik yang diterima, karena kualitas layanan publik menjadi kepentingan banyak orang dan dampaknya langsung dirasakan masyarakat dari semua kalangan, dimana keberhasilan dalam membangun kinerja pelayanan publik secara professional, efektif, efisien, dan akuntabel akan mengangkat citra positif pemerintah dimata masyarakatnya.

7

(12)

serangkaian petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang berlaku internal dalam birokrasi. Seedangkan dari sisi masyarakat, yang penting adalah adanya standar pelayanan publik, yang menjabarkan pada masyarakat apa pelayanan yang menjadi haknya, siapa yang bisa mendapatkannya, apa persyaratannya,juga bagaimana bentuk layanan itu.8

1. Kinerja (performance)

Jika dihubungkan dengan administrasi publik, pelayanan adalah kualitas pelayanan birokrat terhadap masyarakat. Kata kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda dan bervariasi mulai dari yang konvensional hingga yang lebih strategis. Defenisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk, seperti :

2. Keandalan (realibility)

3. Mudah dalam penggunaan ( ease of use)

4. Estetika ( esthetichs ) dan sebagainya.

Pada prinsipnya pelayanan publik senantiasa harus selalu ditingkatkan kinerjanya sesuai dengan keinginan masyarakat pengguna jasa. Akan tetapi kenyataanya untuk mengadakan perbaikan terhadap kinerja pelayanan publik bukanlah sesuatu yang mudah.

Banyaknya jenis pelayanan umum di negeri ini dengan macam-macam persoalan dan penyebab yang sangat berpariasi antara satu dengan yang lainnya

8

Paimin Napitupulu. Pelayanan Publik dan Customer Statisfiction (Bandung : Penerbit Alumni.2007) hal 41

(13)

sehingga perlu dicari suatu metode yang mampu menjawab persoalan tadi. Dalam konteks pelayanan publik, dikemukakan bahwa pelayanan umum adalah mendahulukan kepentingan umum, mempermudah urusan publik, mempersingkat waktu pelaksanaan urusan publik, dan memberikan kepuasan kepada publik.

Salah satu tempat pelayanan publik, yang pada umumnya berada di daerah-daerah adalah Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah, puskesmas juga merupakan tempat berlangsungnya pelayanan publik berupa pelayanan kesehatan.9

Berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.10

Undang-undang ini juga mengatur mengenai pelayanan kesehatan, dimana berdasarkan Undang-undang ini jenis-jenis pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan promotif, pelayanan kesehatan preventif, pelayanan kesehatan kuratif, pelayanan kesehatan rehabilitatif, pelayanan kesehatan tradisional.

9

Syafrudin, Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasisiwa Kebidanan, (Jakarta: Trans Info Media 2009), hal 107

(14)

F. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1 Sifat / Jenis Penelitian

Sifat / Jenis Penelitian yang dipergunakan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah bersifat deskriptif analisis mengarah kepada penelitian yuridis normatif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan yang tertulis atau bahan hukum yang lain.

2 Sumber data

Materi dalam skripsi ini diambil dari data sekunder. Adapun data sekunder yang dimaksud adalah :

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat. Bahan hukum primer terdiri dari :11

1) Norma

2) Peraturan dasar

3) Undang-undang No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik

b. Bahan Hukum Sekunder

11

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012),hal 185

(15)

Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memeberikan penjelasan mengenai

bahan hukum primer, 12

c. Bahan Hukum Tersier

seperti, hasil-hasil penelitian, artikel, hasil-hasil seminar, atau pertemuan ilmiah lainnya dari kalangan pakar hukum.

Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan atau petunjuk terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Bahan hukum tersier merupakan bahan hukum penunjang yang mencakup bahan yang memberi petunjuk-petunjuk maupun penjelasan terhadap hukum primer dan sekunder, serta bahan-bahan primer, sekunder, tersier (penunjang) di luar bidang hukum, misalnya yang berasal dari : sosiologi, ekologi, teknik, filsafat dan lainnya yang dipergunakan untuk menunjang atau melengkapi data penelitian.13

3 Alat Pengumpul Data

Alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah melalui studi pustaka (library research),14

4 Analisis Data

dan selain itu untuk mendukung penelitian, juga dilakukan penelitian lapangan, yaitu memberikan kuisioner kepada pasien dan kepala Puskesmas desa Batu Tunggal.

Data yang berhasil dikumpulkan, data sekunder, kemudian diolah, dan dianalisa dengan mepergunakan teknik analisis metode kualitatif, yaitu dengan

12

Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: rajawali Pers,2013), hal 118-119

13 Ibid 14

(16)

menguraikan semua data menurut mutu, dan sifat gejala dan peristiwa hukumnya melakukan pemilahan terhadap bahan-bahan hukum relevan tersebut di atas agar sesuai dengan masing-masing permasalahan yang dibahas dengan mempertautkan

bahan hukum yang ada.15

G. Sistematika Penulisan

Data yang diperoleh berdasarkan kenyataan yang ada di puskesmas Desa Batu Tunggal Kecamatan NA IX-X Labura, kemudian dikaitkan dengan penerapan peraturan perundang-undangan yang berlaku. dibahas, dianalisa, kemudian ditarik kesimpulan yang akhirnya digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada.

Skripsi ini diuraikan dalam 5 bab, dan tiap-tiap bab terbagi atas beberapa sub-sub, untuk mempermudah dalam memaparkan materi dari skripsi ini yang dapat digambarkan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan gambaran umum yang berisi tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : TINJAUAN UMUM MENGENAI PELAYANAN PUBLIK

15

Edy Ikhssan dan Mahmul Siregar, Metode Penelitian dan Penulisan Hukum Sebagai Bahan Ajar (Medan :Fakultas Hukum Universitas Sumatera tara, 2009),hal 24-25

(17)

Bab ini berisikan tentang sejarah perkembangan pelayanan publik, pengertian pelayanan publik, tugas dan fungsi pelayanan publik, dan pengaturan hukum mengenai pelayanan publik di Indonesia.

BABIII : PERAN PUSKESMAS DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN

PUBLIK

Bab ini berisikan tentang hak dan kewajiban puskesmas dalam melaksanakan pelayanan publik menurut Undang-undang yang berlaku, manfaat pelaksanaan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh puskesmas, akibat hukum terhadap puskesmas yang tidak melaksanakan pelayanan terhadap pasien yang sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.

BAB IV :ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PELAYANAN

PUBLIK DI PUSKESMAS DESA BATU TUNGGAL KECAMATAN NA IXX LABURA.

Bab ini berisikan tentang pelaksanaan pelayanan publik terhadap pasien di Puskesmas Desa Batu Tunggal Kecamatan NA IXX Labura, peran serta dokter dan pegawai Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan publik terhadap pasien, manfaat pelaksanaan pelayanan publik bagi pasien yang dilaksanakan oleh puskesmas.

(18)

Merupakan bab penutup dari seuruh rangkaian bab-bab sebelumnya, yang berisikan kesimpulan yang dibuat berdasarkan uraian skripsi ini yang dilengkapi dengan saran-saran.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem yang baru tersebut setelah disetujui akan dilakukan pengimpelementasian ke dalam perusahaan, yang mana diharapkan para anggota-anggota yang ada di

Tujuan dari penelitian adalah Untuk mengetahui Analisis tes hasil belajar bentuk pilihan ganda mata pelajaran Al-Qur’an Hadits pada ulangan tengah semester

Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar akrual (accrual basis) dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang

Hasil evaluasi kurva kalibrasi dari pengukuran deret bahan standar CRM paduan zirkonium dengan metoda standar internal memberikan data yang lebih tepat dibanding

Sistem penjaminan mutu Insitusi dan prodi berjalan dengan baik. Penerapan standar dan prosedur mutu melalui tahapan prosedur kerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

Hasil data analisis diperoleh adanya peningkatan jumlah aktivitas listrik udara sejak H-2 sebelum gempabumi terjadi, seperti yang ditunjukan pada Gambar 3.. Pada penelitian

Dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik terutama dalam melaksanakan evaluasi kinerja pelayanan publik serta dalam

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Peraturan Pemerintah