DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN……….. ……..…. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS... iii
KATA PENGANTAR ………..…..……… iv
ABSTRAK... vi
DAFTAR ISI………..…..……….. ………… vii
DAFTAR TABEL………... x
DAFTAR GAMBAR……….. xi
DAFTAR LAMPIRAN………...………... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian………... 6
1.3 Tujuan Penelitian………. 7
1.4 Kegunaan Penelitian……… 7
1.5 Sistematika Penulisan……….. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Dan Konsep………... 12
2.1.1 Teori Keagenan……….. 12
2.1.2 Peraturan Pemerintah Mengenai Auditor Swiching. 15 2.1.3 Auditor Swiching……… 17
2.1.4 Ukuran Kantor Akuntan Publik………. 18
2.1.5 Audit Tenure……….. 20
2.1.6 Pergantian Manajemen……….. 21
2.1.7 Penelitian Terdahulu……….. 22
2.2 Hipotesis Penelitian……… 25
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian……… 30
3.2 Lokasi Dan Ruang Lingkup Wilayah Penelitian……… 31
3.3 Objek Penelitian………. 32
3.4 Identifikasi Variabel………... 32
3.5 Definisi Operasional Variabel……… 34
3.6 Jenis Dan Sumber Data……….. 36
3.6.1 Jenis Data……….. 36
3.6.2 Sumber Data……….. 36
3.7 Populasi,Sampel dan Metode Penentuan Sampel…….. 36
3.8 Metode Pengumpulan Data……….... 38
3.9 Teknik Analisi Data………... 38
3.9.1 Analisis Startistik Deskriptif………. 39
3.9.2 Menilai Keseluruhan Model……….. 40
3.9.3 Menilai Kelayakan Model Regresi……… 40
3.9.4 Koefisien Determinasi………... 41
3.9.6 Model Regresi Logistik yang Terbentuk………... 41
3.9.7 Pengujian Hipotesis………... 42
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitian.. 45
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian………... 48 4.2.2 Menilai Keseluruhan Model……….. 49
4.2.3 Menilai Kelayakan Model Regresi……… 50
4.2.4 Koefisien Determinasi………... 51
4.2.5 Tabel Klasifikasi……… 52
4.2.6 Model Regresi Logistik yang Terbentuk…... 53
4.2.7 Pengujian Hipotesis……….... 54
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian……… 58 4.3.1 Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik Pada Auditor Switching…………. 58
4.3.2 Pengaruh Audit Tenure pada Auditor Switching……… 59
4.3.3 Pengaruh Pergantian Manajemen pada Auditor Switching……… 60
4.3.4 Pergantian Manajemen dalam memoderasi Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik pada Auditor Switching………... 60 4.3.5 Pergantian Manajemen dalam memoderasi Pengaruh Audit Tenure pada Auditor Switching……… 63 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan……… 65 5.2 Saran……….. 67 DAFTAR RUJUKAN………. 69 LAMPIRAN-LAMPIRAN………. 73 DAFTAR TABEL No Tabel Halaman 3.1 Definisi Operasional Variabel………. 35 3.2 Kriteria Pemilihan Sampel……….. 37 4.1 Hasil Pengujian Startistik Deskriptif………... 48
4.2 Perbandingan Nilai Antara -2 Log Likelihood (-2LL) Awal Dengan -2 Log Likelihood (-2LL) Akhir………... 50
4.3 Pengujian Hosmer and Lemeshow’s
Goodness of Fit Test………... 50
4.4 Pengujian Koefisien Determinasi……… 51
4.5 Tabel Klasifikasi………. 52
4.6 Variable In The Equation……… 53
DAFTAR GAMBAR No Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian (Kerangka Teori Penelitian) ………. 31 DAFTAR LAMPIRAN No Lampiran Halaman 1. Daftar Sampel Perusahaan Sub Sektor Yang Terdaftar Di BEI dari Tahun 2011-2015……… 73 2. Tabulasi Nilai Setiap Variabel Perusahaan Sub Sektor yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011……….. 74 3. Tabulasi Nilai Setiap Variabel Perusahaan
Tahun 2012……….. 75 4. Tabulasi Nilai Setiap Variabel Perusahaan
Sub Sektor yang Terdaftar Di BEI
Tahun 2013……….. 76
5. Tabulasi Nilai Setiap Variabel Perusahaan Sub Sektor yang Terdaftar Di BEI
Tahun 2014……….. 77
6. Tabulasi Nilai Setiap Variabel Perusahaan Sub Sektor yang Terdaftar Di BEI
Tahun 2015……….. 78
7. Hasil Analisis Deskriptif………..
79
8. Hasil Regresi Logistik………..
Judul: Pegantian Manajemen sebagai Pemoderasi Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Audit Tenure pada Auditor Switching (Studi Empiris pada Peusahaan Perbankan di BEI Tahun 2011-2015)
Nama: Ni Putu Intan Pradnyani
Nim: 1306305097
Abstrak
Auditor switching atau pergantian auditor dibedakan menjadi mandatory dan voluntary berdasarkan alasan terjadinya pergantian auditor. Dalam prakteknya, jika auditor switching terjadi dalam kondisi dimana perusahaan tidak perlu mengganti auditornya, maka pergantian auditor yang terjadi bersifat voluntary atau sukarela. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui pengaruh ukuran KAP dan audit tenure yang dimoderasi oleh pergantian manajemen pada auditor switching. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dengan tahun pengamatan 2011-2015. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 laporan keuangan selama tahun pengaman dari total 8 perusahaan. Metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dengan metode observasi non partisipan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi logistik.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, ditemukan bahwa ukuran KAP berpengaruh negatif pada auditor switching, sedangkan audit tenure dan pergantian manajemen tidak berpengaruh negatif pada auditor switching. Setelah dimoderasi oleh pergantian manajemen, ditemukan bahwa pergantian manajemen mampu memperkuat pengaruh ukuran KAP pada auditor switching. Sedangkan dalam memoderasi audit tenure, pergantian manajemen tidak mampu memperkuat pengaruh audit tenure pada auditor switching. Terjadinya auditor switching dipengaruhi oleh ukuran KAP. Kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan Big Four lebih diminati untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan perushaan. Kata kunci: audit tenure, auditor switching, voluntary, KAP.
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan fenomena dan alasan penulis yang berkaitan dengan judul penelitian. Serta pemaparan singkat mengenai beberpa variabel yang terkait
dengan penelitian yang diangkat. Informasi tersebut teruraikan dalam latar
belakang masalah. Landasan penulis melakukan penelitian diuraikan secara singkat
dan jelas dalam latar belakang. Permasalahan yang terkait dengan penelitian ini di
jabarkan didalam rumusan masalah penelitian. Tujuan serta manfaat yang
diharapkan peneliti dalam penelitian ini dituangkan di dalam tujuan penelitian dan
kegunaan penelitian. Kegunaan penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni kegunaan
teoritis dan kegunaan praktis. Akhir dari bab ini di paparkan mengenai sistematika
penulisan yang memuat seluruh bab-bab yang terdapat dalam penelitian.
1.1 Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan perusahaan merupakan hasil dari kinerja manajemen
dalam mengelola perusahaan selama periode tertentu. Pengguna laporan keuangan
berada dari kalangan internal dan eksternal perusahaan (Rianda, 2014). Pengguna
intenal laporan keuangan merupakan dewan direksi, pihak manajemen dan staff di
perusahaan tersebut. Pengguna eksternalnya berasal dari kalangan luar perusahaan
baik yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja
perusahaan, seperti pemerintah, investor, kreditur, supplier, calon investor maupun
masyarakat luas (Olivia, 2013). Keandalan laporan keuangan akan lebih terpercaya
memastikan bahwa laporan keuangan yang disajikan perusahaan dapat dipercaya
dan menyajikan informasi yang sebenarnya dan sewajarnya (Juliantari, 2013).
Menurut Chow and Rice (1982), auditor memiliki tanggung jawab atas pemberian
opini terkait dengan kewajaran laporan keuangan perusahaan.
Auditor switching atau pergantian auditor dapat bersifat mandatory dan voluntary. Auditor switching dikatakan mandatory jika pergantian auditor terjadi akibat adanya kepatuhan pada peraturan pemerintah yang mewajibkan pergantian
auditor jika sudah mencapai maksimal jumlah tahun masa perikatan secara berturut
turut. Auditor Switching dikatakan voluntary jika pergantian auditor tersebut
dilakukan secara sukarela (Sakti, 2013). Voluntary auditor switching dapat dipicu
oleh berbagai faktor. Faktor yang berasal dari auditor itu sendiri maupun faktor
yang berasal dari klien. Faktor yang berasal dari auditor dapat berupa risiko audit
dan fee audit. Faktor pemicu terjadinya pemutusan perikatan sebelum masa
perikatan maksimal tercapai yang berasal dari perusahaan dapat berupa financial
distress, pergantian manajemen, ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP), pertumbuhan perusahaan maupun opini going concern.
Peraturan mengenai rotasi audit diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 yang menyatakan bahwa pemberian
jasa audit umum pada satu klien yang sama maksimal dilakukan selama 6 (enam)
tahun buku secara berturut turut oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang sama dan
maksimal 3 (tiga) tahun oleh Akuntan Publik (AP) yang sama (Siregar, 2012).
Kantor akuntan publik dan akuntan publik baru dapat menerima penugasan dari
audit umum (Palasari, 2015). Peraturan ini kemudian diperbaharui oleh Peraturan
Pemerintah No 20 Tahun 2015 yang berlaku sejak 6 April 2015. Peraturan terbaru
menyebutkan bahwa perusahaan yang menggunakan jasa KAP (Kantor Akuntan
Publik) tidak perlu melakukan pergantian KAP, tetapi perusahaan wajib mengganti
akuntan publik setelah masa perikatan maksimal 5 tahun berturut turut. Perusahaan
dapat berikatan kembali dengan akuntan publik yang sama setelah akuntan publik
tersebut tidak mengaudit laporan keuangan perusahaan selama 2 tahun buku
berturut turut.
Pergantian auditor ditujukan untuk menjaga independensi akuntan publik
dalam memberikan penilaian berupa pendapat terkait dengan kewajaran laporan
keuangan yang disajikan oleh klien. Lamanya masa perikatan antara auditor dengan
klien dikhawatirkan akan menimbulkan hubungan istimewa antara keduanya yang
berakibat pada penurunan kualitas audit. Pergantian auditor terjadi dalam upaya
mempertahankan independensi auditor (Rahayu, 2012). Pergantian auditor dapat
dipicu oleh beberapa hal, seperti ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP), audit
tenure dan pergantian manajemen.
Ukuran kantor akuntan publik menjadi pertimbangan klien dalam melakukan
auditor switching. Klien cenderung memilih kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan Big Four untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan perusahaan
(Borton, 2005). Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari Ari Juliantari (2013)
dan Olivia (2013) yang menyatakan bahwa perusahaan yang telah menggunakan
jasa audit Big Four lebih kecil kemungkinannya untuk melakukan auditor
(2011), pada peneliatian tersebut ditemukan bahwa ukuran KAP berpengaruh
positif pada auditor switching. Ukuran kantor akuntan publik di tentukan oleh
manajemen perusahaan. Pergantian manajemen perusahaan dapat memperkuat
pengaruh ukuran kantor akuntan publik pada auditor switching. Pengaruh ukuran
kantor akuntan publik dapat diperkuat oleh pergantian manajemen akibat adanya
kecendrungan manajemen untuk memilih kantor akuntan publik yang berafiliasi
dengan Big Four untuk mempertahankan kredibilitas laporan keuangan perusahaan.
Lamanya masa perikatan antara auditor dan perusahaan menimbulkan
kekhawatiran terhadap independensi auditor. Keadaan ini memicu diberlakukanlah
peraturan yang mengatur rotasi auditor di Indonesia (Suyono, 2013). Beberapa
perusahaan cenderung mengganti auditornya sebelum mencapai 6 (enam) tahun
masa perikatan. Penelitian yang dilakukan oleh Olivia (2013) menemukan bahwa
audit tenure berpengaruh negatif pada auditor switching. Hasil yang berbeda ditemukan oleh Eko Suyono (2013) yang menemukan bahwa audit tenure
berpengaruh positif terhadap auditor switching. Pengaruh lamanya masa perikatan
antara auditor dan perusahaan diperngaruhi oleh manajemen perusahaan. Apabila
terjadi pergantian manajemen, maka ada kecendrungan bahwa lamanya masa
perikatan antara auditor dan perusahaan akan berkurang. Kondisi ini disebabkan
karena manajemen yang baru mengakhiri masa perikatan dengan auditor yang lama
dan menggantinya dengan auditor yang setuju dengan kebijakan perusahaan yang
baru.
Manajemen mempunyai andil yang besar dalam menentukan ukuran kantor
lamanya masa perikatan perusahaan dengan auditor. Perusahaan yang telah
menggunakan jasa audit dari KAP yang berafiliasi dengan Big Four cenderung akan
tetap mempertahankan jasa audit dari KAP yang berafiliasi dengan Big Four
(Prahartari, 2013). Terjadinya pergantian manajemen akan memperkuat pengaruh
ukuran KAP secara negatif pada auditor switching. Manajemen yang baru
cenderung akan lebih memilih KAP yang berafiliasi dengan Big Four. Jika
manajemen sebelumnya telah menggunakan KAP Big Four, maka manajemen baru
tidak akan menurunkan kualitas dari KAP yang digunakan.
Pergantian manajemen menimbulkan kebijakan kebijakan baru dalam
perusahaan. Auditor sebelumnya belum tentu setuju dengan kebijakan manajemen
yang baru. Kondisi ini menjadi salah satu pemicu terjadinya pergantian auditor
yang diakibatkan oleh adanya pergantian manajemen dalam suatu perusahaan.
Manajemen yang baru cenderung memilih auditor yang setuju dengan kebijakan
perusahaan yang baru diterapkan (Herni, 2012). Pernyataan tersebut didukung
dengan hasil penelitian yang dilakukan Santi Rahayu (2010), Herni (2012), dan
Alan Sari (2015). Penelitian yang dilakukan oleh Ari Juliantari (2013), Martina
(2010), Farida (2013), Nelly Kawijaya (2002), Olivia (2013), Diah (2014), Oky
Palasari (2013), dan Chana Buchari (2014) menemukan bahwa pergantian
manajemen tidak berpengaruh pada auditor switching.
Motivasi peneliti melakukan penelitian mengenai “Pergantian Manajemen Sebagai Pemoderasi Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Audit Tenure Pada Auditor Switching” karena adanya inkonsistensi pada penelitian penelitian sebelumnya. Keadaan ini membuat penelitian dengan topik auditor switching menarik untuk
dilakukan. Motivasi peneliti didukung dengan dikeluarkannya peraturan terbaru
berupa PP No 20 Tahun 2015 yang mengatur mengenai pergantian auditor.
Pergantian peraturan mengenai pembatasan masa perikatan KAP dan akuntan
publik menunjukkan adanya perhatian dari pemerintah yang berupaya untuk
mempertahankan kualitas audit perusahaan go public dan menjaga independensi
auditor. Keunikan penelitian ini adalah variabel indipendennya merupakan variabel
yang pada penelitian sebelumnya memiliki inkonsistensi hasil dan variabel
pemoderasi yang belum pernah digunakan sebelumnya. Penggunaan pergantian
manajemen sebagai variabel pemoderasi untuk melihat peran pergantian
manajemen dalam memperkuat pengaruh ukuran KAP dan audit tenure pada
auditor switching. Peneliti belum menemukan adanya studi yang meneliti mengenai peran pergantian manajemen dalam memperkuat pengaruh ukuran KAP dan audit
tenure pada auditor switching, sehingga penelitian ini menarik untuk dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan, maka rumusan masalah
penelitian ini diantaranya:
1) Apakah ukuran kantor akuntan publik berpegaruh pada auditor switching?
2) Apakah audit tenure berpengaruh pada auditor switching?
3) Apakah pergantian manajemen berpengaruh pada auditor switching?
4) Apakah pergantian manajemen memoderasi pengaruh ukuran kantor
akuntan publik pada auditor switching?
5) Apakah pergantian manajemen memoderasi pengaruh audit tenure pada
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian yang telah
disampaikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh ukuran kantor
akuntan publik pada auditor switching.
2) Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh audit tenure pada
auditor switching.
3) Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh pergantian
manajemen pada auditor switching.
4) Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pergantian manajemen
sebagai pemoderasi pengaruh ukuran kantor akuntan publik pada auditor
switching.
5) Untuk mengatahui dan membuktikan secara empiris pergantian manajemen
sebagai pemoderasi pengaruh audit tenure pada auditor switching.
1.4 Kegunaan Penelitian
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1) Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah refrensi maupun
wawasam, informasi serta pemahaman yang lebih mendalam mengenai
bagaimana pergantian manajemen mampu memperkuat pengaruh ukuran
2) Kegunaan Praktis
(1) Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi tambahan yang
digunakan perusahaan untuk menilai apakah ukuran kantor akuntan publik
dan audit tenure berpengaruh pada auditor switching. Selain kegunaan
diatas, peneliti berharap agar perusahaan mampu mengetahui dan
mengidentifikasi faktor faktor yang digunakan peneliti sebagai variabel
dalam penelitian ini berpengaruh pada auditor switching yang terjadi di
perusahaan yang bersangkutan.
(2) Bagi Auditor
Hasil dari penelitian ini dapat membantu auditor untuk mengidentifikasi
faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya auditor switching di
perusahan klien.
(3) Bagi akademisi
Hasil dari penelitian ini mampu mendeskripsikan mengenai perrgantian
manajemen sebagai pemoderasi pengaruh ukuran kantor akuntan publik
dan audit tenure pada auditor switching. Kedepannya penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian yang
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bian pertama dari skripsi yang berisikan
penjelasan mengai latar belakang permasalahan yang terkait
dengan penelitian dan rumusan masalah penelitiannya. Bagian
latar belakang masalah ini memaparkan fenomena dan informasi
terkait serta alasan peneliti melakukan penelitian dengan judul
yang bersangkutan. Pemaparan mengenai informasi variabel
terkait turut disertakan untuk mempermudah pembaca memahami
penelitian ini.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Bab ini menjabarkan teori yang menjadi dasar dalam penelitian
ini. Teori yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini telah
dibuktikan kebenarannya dan digunakan dalam beberapa
penelitian terdahulu yang terkait. Penggunaan teori sebagai dasar
dalam penelitian ini bertujuan agar peneliti memiliki acuan dalam
membangun hipotesis atau jawaban sementara. Disamping
memaparkan kajian pustaka, pada bab ini juga dijelaskan
mengenai hipotesis sementara peneliti yang disusun berdasarkan
telah terbukti kebenarannya. Selanjutnya, hipotesis diterima atau
ditolak akan ditentukan dalam bab pembahasan.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan metode yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini. Termasuk desain penelitian, ruang lingkup atau
wilayah penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data,
meode pengumpulan data dan analisis data. Selain menjelaskan
mengenai metode penelitian yang digunakan, bab ini juga
menjelaskan mengenai variabel yang digunakan beserta dengan
indicator pengukurannya. Populasi, sampel dan metode
penentuan sampel yang digunakan peneliti juga dipaparkan pada
bab ini.
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Bab ini memaparkan pembahasan mengenai hasil analisis yang
telah dilakukan terkait dengan permasalahan yang diangkat oleh
peneliti. Pembahasan yang dipaparkan harus serinci mungkin dan
harus didasarkan pada teori teori pendukung yang terpercaya dan
telah terbukti kebenarannya. Pada bab ini, seluruh permasalahan
yang disampaikan oleh peneliti pada rumusan permasalahan akan
terjawab. Keberhasilan hasil analisis yang telah dilakukan akan
dipaparkan secara jelas dan dibahas secara mendalam. Tujuan
memahami informasi yang terkait dengan tujuan dan kegunaan
penelitian ini.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir yang memaparkan mengenai
simpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan berisikan pula
saran untuk penelitian kedepannya yang mengangkat variabel
terkait. Simpulan merupakan rangkuman atau garis besar dari
seluruh ide, pemikiran, dan hasil analisis permasalahan
penelitian. Saran merupakan masukan yang diberikan oleh
peneliti kepada peneliti selanjutnya yang mengangkat tema
ataupun judul yang terkait dengan variabel penelitian ini. Tujuan
dari adanya saran ini supaya peneliti selanjutnya dapat melakukan