i
PENGARUH INTERAKSI GURU TERHADAP
PERILAKU ALTRUISTIK SISWA MADRASAH
TSANAWIYAH NAHDLATUL ULAMA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
ANNISA INDAH NURINA
NIM 111 10 060
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Annisa Indah Nurina
Nim : 11110060 Jurusan : Tarbiyah
Progdi Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : PENGARUH INTERAKSI GURU TERHADAP PERILAKU ALTRUISTIK SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL ULAMA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 10 Maret 2015 Pembimbing
5 MOTTO
“PERJUANGKAN APA YANG PANTAS KALIAN PERJUANGKAN, TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN SELAGI KALIAN MAU BERUSAHA DAN
BERDO‟A”
Allah does not give all according to what you want, but Allah gives according to effort and willingness you showed.
6
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Bapak H. M.Syaifudin dan Hj. Wahyu Sri Anggraeni selaku orang tua penulis yang tidak pernah berhenti mencurahkan kasih sayang dan perhatiannya kepada penulis dengan sangat tulus dan terus mendukung dan memotivasi untuk maju,memberi kesempatan untuk menuntut ilmu dan selalu mendoakan serta memberi segalanya baik moral maupun spiritual bagi terlaksananya skripsi ini.
2. Kakak (Jihan Hakim) dan adik-adik penulis (Lutfi Irza Farabbi, Ammalia
Ulayya Atifah, Salsabila Syifa Azzahra) yang selalu turut mendoakan, terimakasih penulis ucapkan.
3. Kepada kepala sekolah MTs NU Salatiga yang memberikan izin untuk penelitian yang dilaksanakan oleh penulis.
4. Kepada siswa siswi MTs NU Salatiga terimakasih atas kerjasama dan
partisipasinya.
5. Kepada sahabat-sahabat penulis Nur Faizah, Budi Prasetya, M.Alwi,
Machfud Rosyidi, Ahmad Kafi yang selalu menemani dan memberikan semangat.
6. Kepada Umi mualifah yang senantiasa meluangkan waktu selama penulis
melaksanakan skripsi.
7. Kepada Ryan Branta Kurniawan yang tidak pernah lelah memberikan
7
8
KATA PENGANTAR
Seiring salam dan doa semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat, Hidayah, Tufiq serta Inayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi besar, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita pada zaman yang terang benderang.
Syukur Alhamdulillah, akhirnya penulisan skripsi dengan judul “PENGARUH INTERAKSI GURU TERHADAP PERILAKU ALTRUISTIK SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL ULAMA TAHUN PELAJARAN 2014/2015” ini telah selesai. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN Salatiga). Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini.
Penulis sangat bersyukur kepada Allah SWT, tanpa ridho dan pertolongan-Nya skripsi ini tidak dapat terwujud, dan bantuan dari berbagai pihak yang juga sudah mendoakan dan memberi semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Maka dikesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M. Pd, sebagai Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M. Pd, sebagai Ketua Jurusan Tarbiyah PAI IAIN Salatiga.
3. Bapak Wahidin.M.Pd. sebagai dosen pembimbing yang penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta pengarahan dalam penyusunan skripsi ini sejak awal hingga akhir ini dapat terselesaikan.
4. Semua dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pelayanan hingga studi ini selesai,
5. Bapak Drs. Muh Syamsul, M.Pd.I sebagai Kepala sekolah MTs NU yaitu yang telah memberikan ijin pada penelitian ini,
6. Orang tua, kakak, dan adik-adik tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung,
9
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi yang penulis buat jauh dari kesempurnaan, dan belum menjadi yang terbaik, karena keterbatasan kemampuan tapi penulis melaksanakan dengan sungguh-sungguh dan dan berusaha sebaik mungkin. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk jadi yang lebih baik.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat dalam perkembangan dunia pendidikan khususnya pendidikan Agama Islam.
Salatiga, 11 Januari 2015
Penulis
10 ABSTRAK
Nurina, Annisa Indah. 2014. Pengaruh Interaksi Guru Terhadap Perilaku Altruistik Siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga tahun pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing, Wahidin, M. Pd.
Kata Kunci: Interaksi Guru, Perilaku Altruistik Siswa.
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari interaksi guru yang memegang peranan penting dalam dunia pendidikan terhadap siswa didalam sekolah, dan penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga tahun pelajaran 2014/2015. Rumusan Masalah ini adalah (1) Bagaimana interaksi guru terhadap siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ?, (2) Bagaimana perilaku altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ?, (3) Apakah ada pengaruh antara interaksi guru dengan perilaku altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ?, dan Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui interaksi guru terhadap siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 (2)Untuk mengetahui perilaku altruistik pada siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 (3) Untuk mengetahui pengaruh antara interaksi guru dengan perilaku altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini menggunakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Populasi sebanyak 357 siswa, sedangkan sampel diambil 20% dari jumlah populasi yaitu 71 siswa. Data yang dibutuhkan digali melalui angket yang dikembangkan dan disusun oleh peneliti. Angket diberikan kepada 71 responden untuk diuji validitas dan reabilitasnya. Data penelitian dianalisis dengan teknik regresi sederhana.
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……….. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……….. iii
PENGESAHAN ………. iv
D. Hipotesis Penelitian ……… 4
E. Kegunaan Penelitian……… 5
F. Penegasan Istilah ………... 6
G. Metode Penelitian……….. 10
H. Sistematika Penulisan ………... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Interaksi Guru ……….. 16
1. Pengertian Interaksi Guru ……….. 16
2. Guru Idaman ……….. 19
B. Perilaku Altruistik ……… 21
1. Pengertian Perilaku Altruistik ……… 21
2. Bentuk-bentuk Perilaku Altruistik ………. 23
3. Ciri-ciri Perilaku Altruistik ……… 26
12
………. 27 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga ………. 30 B. Deskripsi tentang Interaksi Guru dan Perilaku Altruistik Siswa … 43 1. Interaksi Guru ………... 43
2. Sikap Altruistik Siswa ……….. 46
BAB IV ANALISIS DATA
Analisis Pengaruh Interaksi Guru Terhadap Perilaku Altruistik Siswa X terhadap Y
13 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan cara berinteraksi guru yang baik dapat membuat anak semangat untuk belajar dan guru yang baik akan menjadi contoh yang baik untuk anak didiknya. Seperti yang dikemukakan Abuddin Nata (2001:49) guru memegang peranan amat penting, bahkan berada pada “garda” terdepan. Beliau juga menuliskan bahwa keberhasilan pendidikan
sebagian besar tergantung pada kualitas guru baik dari segi penguasaannya terhadap materi pelajaran maupun cara untuk menyampaikan pelajaran tersebut dan kepribadian yang baik, yaitu pribadi yang terpadu antara ucapan dan perbuatannya secara harmonis.
Menurut Kunandar (2007:5) guru sebagai pembimbing atau konselor, guru akan berperan sebagai sahabat siswa, menjadi teladan dalam pribadi yang mengundang rasa hormat dan keakraban dari siswa. Guru dijadikan panutan bagi siswanya, jika guru dapat berinteraksi dengan baik pasti dapat membentuk siswa untuk berbuat kebaikan. Sebagaimana dikemukakan Idris dan Barizi(2009: 131) “Guru sebagai pembangkit listrik kehidupan siswa dimasa depan”.
14
dengan penuh pertimbangan. Ketika guru menanamkan nilai dan contoh karakter dan sifat yang tidak baik, maka jangan salahkan siswa ketika berperilaku lebih dari apa yang guru lakukan. Seperti kelakuan buruk guru ketika membocorkan jawaban Ujian Nasional sebagai upaya menolong kelulusan anak didiknya. Memang murid pada saat itu senang, karena mendapatkan jawaban untuk mempermudah mereka lulus. Akan tetapi, saat itu juga guru telah menanamkan ketidakpercayaan siswa terhadap guru. Dan suatu saat mereka akan berbuat jauh lebih buruk lagi ketimbang saat ini yang guru mereka lakukan.
Seorang guru berinteraksi dengan para siswa bukan hanya didalam kelas, tetapi juga diluar kelas. Bermain dan beraktifitas bersama para siswa bisa menjadi sarana yang bagus untuk membangun kedekatan. Secara alamiah jika siswa mendapat sentuhan fisik akan menambah kedekatan dengan mereka. Tetapi ketika siswa sudah besar (dewasa) sentuhan fisik tidak boleh dilakukan karena terkendala oleh hukum muhrim dan bukan muhrim. Komunikasi yang baik dengan siswa akan menambah kehangatan hubungan guru dengan siswa. Dengan kasih sayang dalam berinteraksi dan berkomunikasi guru kepada siswa akan membentuk siswa menjadi pribadi yang lebih baik dan mempunyai sifat yang penuh cinta, suka menolong orang lain, tidak mementingkan diri sendiri seperti yang disebut sikap altruistik.
15
kelanjutan dari ajarannya tentang tiga zaman. Altruisme diartikan sebagai menyerahkan diri kepada keseluruhan masyarakat (Dr. Juhaya S,Praja, 1997: 91). Altruistik adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain. Perilaku ini merupakan kebajikan yang ada dalam banyak budaya dan dianggap penting oleh beberapa agama. Altruistik memusatkan perhatian pada motivasi untuk membantu orang lain dan keinginan untuk melakukan kebaikan tanpa pamrih.
Dalam dunia pendidikan perilaku altruistik baik untuk ditanamkan kepada siswa dengan interaksi yang baik dari seseorang guru, karena dengan perhatian guru siswa merasa nyaman dan siswa akan balik memperhatikan guru, mencontoh sikap-sikap seorang guru dengan baik. Jika guru mempunyai sikap altruistik maka tertanam juga didalam diri siswa.
Dari latar belakang itulah penulis merasa terbangun untuk mengamati dan memahami sikap altruistik pada siswa yang dikarenakan interaksi yang baik oleh guru. Maka penulis tertarik mengangkat judul “ PENGARUH INTERAKSI GURU TERHADAP PERILAKU ALTRUISTIK SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL ULAMA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Melihat dari latar belakang diatas, maka penulis mengajukan persoalan sebagai berikut:
16
2. Bagaimana perilaku altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ?
3. Apakah ada pengaruh antara interaksi guru dengan perilaku altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ?
C. Tujuan Penelitian
Dengan adanya rumusan masalah diatas tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui interaksi guru terhadap siswa Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui perilaku altruistik pada siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara interaksi guru dengan perilaku
altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Penelitian
17 E. Kegunaan Penelitian
Penulis berharap penelitian ini bisa memberikan beberapa manfaat, adapun manfaat yang diharapkan terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini dharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan menambah bahan bacaan dan sebagai refrensi bagi mahasiswa IAIN yang berkait dengan pengaruh interaksi guru terhadap pembentukan sikap altruistik siswa.
2. Secara Praktis
a. Setelah mengetahui pengaruh interaksi guru terhadap perilaku altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga, dapat menjadi masukan bagi sekolah agar menjadi sekolah yang tidak hanya berprestasi tetapi juga berkualitas.
b. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru dan
calon-calon guru dalam melakukan interaksi terhadap perilaku altruistik siswa.
c. Memberikan informasi kepada siswa bahwa perilaku altruistik itu baik
untuk ditanamkan pada diri mereka karena tidak merugikan mereka dan orang lain.
18 F. Penegasan Istilah
Penegasan istilah ini dikemukakan untuk menghindari kesalah pahaman pengertian serta memberikan gambaran mengenai ruang lingkup dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Interaksi Guru a. Interaksi
Interaksi menurut Sadirman (1986: 8) yaitu komunikasi timbal-balik antara fihak yang satu dengan fihak yang lain. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 335) Interaksi adalah hal saling mempengaruhi, hubungan yang dinamis antara orang perseorangan, antara perseorangan dan kelompok, antara kelompok dan kelompok. b. Guru
19
Pengertian interaksi guru dalam penelitian ini adalah komunikasi timbal-balik antara guru dengan siswa yang dilakukan khususnya didalam sekolah.
Adapun indikator-indikatornya adalah:
a. Sikap dan perilaku guru terhadap tingkah laku belajar siswa. b. Hangat dalam bergaul.
c. Penjelasan guru mudah dipahami. d. perhatian terhadap siswa.
2. Perilaku Altruistik Siswa a. Perilaku
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Depdiknas, 2007:33).
b. Altruistik
Menurut James Drever (1986: 12) altruistik adalah pemikiran atau keprihatinan terhadap kesejahteraan orang lain ( tanpa mengharapkan imbalan ).
20
banyak, tindakan yang dilakukan seperti ini merupakan bentuk kesolehan. Seperti dalam Al-Qur‟an Surat Al-Hasyr ayat 9:
artinya: Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung.
21
ditanamkan pada diri siswa supaya mereka tumbuh menjadi orang yang tidak hanya pintar tapi mempunyai akhlak yang baik.
c. Siswa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:834) siswa diartikan peserta didik pada jenjang pendidikan terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah. Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Pengertian perilaku altruistik siswa dalam peneitian ini adalah perilaku positif yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain, yang baik untuk ditanamkan pada diri siswa.
Menurut Emile Durkheim (1961: 150-167) untuk mengukur seorang tersebut dikatakan bersikap altruistik digunakan indikator sebagai berikut:
a. Menolong sesama tanpa pamrih b. Tidak egois
c. Bersedia berkorban
d. Peka dan siap bertindak demi membantu sesama yang kesusahan e. Mempunyai rasa belas kasihan
22 g. Tidak tegaan
h. Penuh kasih sayang i. Empati
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif untuk mengetahui pengaruh variabel pertama terhadap variabel kedua penelitian menggunakan analisis statistik prosentase dan teknik analisis regresi sederhana untuk mengetahui besarnya pengaruh antar variabel.
2. Variabel Penelitian
Bedasarkan judul yang akan penulis teliti “Pengaruh interaksi guru terhadap pembentukan perilaku altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015, maka Variabel penelitian ini ada dua yaitu:
a. Variabel independent (variabel bebas yang mempengaruhi) yaitu
interaksi guru terhadap siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga.
b. Variabel dependent (variabel yang dipengaruhi) dalam penelitian ini adalah pencapaian perilaku altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga.
23
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Jalan Kartini NO.2 ( jetis ) Salatiga.
Pelaksanaan penelitian yaitu pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2014.
4. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian” (Suharsimi Arikunto, 1998:115). Sedangkan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Jalan Kartini NO.2 ( jetis ) Salatiga.. Adapun jumlah keseluruhan siswa yang ada 357 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 1998:117). Didalam pengambilan sampel tidak ada ketentuan yang pasti. Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa sekedar perkiraan maka apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Dan jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.
Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis mengambil sampel 20% dari jumlah populasi yaitu kurang lebih 71 dari 357 siswa.
24
Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
a. Angket
Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.(Machfudz dan supriyanto, 2010:201)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup, sehingga responden tinggal menjawab pertanyaan yang telah disediakan. b. Dokumentasi
Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1998:148).
25 6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah lembar angket yang digunakan untuk mengetahui seberapa pengaruh interaksi guru terhadap perilaku altruistik siswa. Angket dirancang dalam 30 pertanyaan ditujukan untuk siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.
Setiap item ditentukan skor 1-3 dengan pengkategorian bobot yang peneliti tetapkan adalah:
- Untuk pilihan selalu bobot nilai 3
- Untuk pilihan kadang-kadang bobot nilai 2 - Untuk pilihan tidak pernah bobot nilai 1
Skor 3 berarti baik, skor 2 berarti cukup, skor 1 berarti kurang. Angket yang dijawab dilakukan pengkategorian pengaruh interaksi guru terhadap perilaku altruistik siswa.
7. Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif ini, setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Analisis Data Pendahuluan
26
memberikan skor untuk setiap jawaban per item soal dari angket yang disebarkan kepada para responden. Kemudian seluruh skor dijumlahkan secara keseluruhan, dan dianalisis secara statistik. Dari hasil penelitian kemudian dibuat tiga kategori, yaitu tinggi (baik), sedang (cukup baik), dan rendah (kurang baik).
b. Analisis Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknis analisis korelasi berganti (murtiple regression analisis) dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Dalam penelitian ini analisis korelasi untuk mengetahui pengaruh interaksi guru ( X ) terhadap perilaku altruistik siswa ( Y ).
Analisis regresi sederhana bertujuan untuk meramalkan nilai pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Angka probabilitas hasil analisa ≤ 0,05 maka hipotesis nol ( H0 ) ditolak dan
hipotesis kerja ( Hk ) diterima.
H. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
27
Dalam bab ini berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, khususnya berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu teori-teori mengenai interaksi guru, sikap altruistik siswa dan pengaruh interaksi guru terhadap pembentukan sikap altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.
BAB III : HASIL PENELITIAN
Secara garis besar, bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu gambaran umum lokasi penelitian dan penyajian data.
1. Gambaran umum lokasi penelitian
Pada bagian ini berisi tentang gambaran umum tempat penelitian meliputi sejarah singkat, letak geografis, profil, visi, misi motto.
2. Penyajian Data
Bagian ini berisi uraian tentang karakteristik tiap-tiap variabel, berupa skor atau nilai yang diperoleh melalui instrumen penelitian.
BAB IV : ANALISIS DATA
Isi bab ini meliputi analisis terhadap tiap-tiap variabel, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil uji hipotesis.
BAB V : PENUTUP
28 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pola Interaksi Guru
1. Pengertian Interaksi Guru
Interaksi merupakan sesuatu hal yang dilakukan oleh semua makhluk didalam kehidupan, khususnya manusia yang tidak akan pernah lepas dari kata interaksi. Interaksi dilakukan oleh manusia kepada Tuhan, sesama manusia, serta makluk hidup lainnya karena semua saling berhubungan dan membutuhkan.
Interaksi akan selalu berkait dengan istilah komunikasi atau hubungan. Kegiatan komunikasi bagi diri manusia, akan merupakan bagian yang hakiki dalam kehidupannya. Dinamika kehidupan masyarakat akan senantiasa bersumber dari kegiatan komunikasi dan interaksi dalam hubungannya dengan pihak lain dan kelompok. Bahkan dapat dikatakan melalui komunikasi akan terjaminlah kelanjutan hidup mayarakat dan terjamin pula kehidupan manusia (Sardiman, 1994: 7)
29
kelompok manusia. Apabila ada dua orang bertemu maka interaksi dimulai pada saat itu. Begitupun antara guru dan siswa yang melakukan komunikasi timbal balik atau yang disebut interaksi didalam sekolah. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2261303-pengertian-pola-interaksi/#ixzz3A59msBEo.
Masalah komunikasi antara manusia dewasa banyak mengalami kegagalan karena tidak semua pihak mengartikan sama apa yang dimaksudkan oleh yang lain. Soal komunikasi di sekolah lebih banyak lagi mengalami kesulitan oleh karena masalah komunikasi ini berlangsung antara orang dewasa (guru) dengan orang yang masih harus dewasa (siswa). Persoalannya bukan hanya menyampaikan pikiran-pikiran secara cekatan, tetapi menyampaikan pikiran-pikiran yang mendidik dengan cekatan (Surakhmad, 1990: 81).
Guru adalah sebagai pembimbing atau konselor, guru akan berperan sebagai sahabat siswa, menjadi teladan dalam pribadi yang mengundang rasa hormat dan keakraban dari siswa (Kunandar, 2007 : 5). Guru dijadikan panutan bagi siswanya, jika guru dapat berinteraksi dengan baik pasti dapat membentuk siswa untuk berbuat kebaikan. Dalam buku surakhmad, (1990: 61- 63) kecakapan serta pengetahuan-pengetahuan dasar seorang guru terletak dalam sedikitnya 4 bidang utama:
30
umum sebagai sebuah kategori, dan bukan saja mengetahui jenis minat dan kemampuan yang dimiliki oleh murid-muridnya, bukan saja mengenai cara-cara manusia pada umumnya belajar, tetapi juga mengetahui secara khusus sifat, kebutuhan, minat, pribadi, serta aspirasi setiap murid.
b. Guru harus mempunyai kecakapan dalam memberi bimbingan. Sesungguhnya mengajar merupakan salah satu bentuk bimbingan yang dilaksanakan oleh guru. Di samping bimbingan yang banyak berpusat pada kemampuan intelektual, guru perlu memiliki pengetahuan yang memungkinkan ia menetapkan tingkat-tingkat perkembangan setiap anak didiknya, baik perkembangan itu dibidang emosi, di bidang minat dan kecakapan khusus, maupun dalam presentasi-presentasi skolatik, fisik dan sosial. Dengan dapatnya ia menetapkan taraf-taraf, tingkat-tingkat perkembangan seseorang dalam berbagai bidang itu, ia dapat membangun sebuah rencana atas dasar pengetahuan itu sehingga murid-murid mendapat pendidikan yang menyeluruh.
c. Guru harus memiliki dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan pendidikan di Indonesia pada umumnya sesuai dengan tahap-tahap pembangunan.
31
Selanjutnya, dalam rangkaian penelitian terhadap siswa-siswa mengenai pendapat mereka tentang guru yang baik, sejumlah besar kelompok pelajar memberikan reaksi bahwa didalam pengalaman mereka, guru yang paling mereka sukai ialah guru yang :
a. Bersifat ramah dan bersedia memahami setiap orang
b. Bersifat sabar dan suka membantu, memberi perasaan senang c. Adil, tegas dan tidak memihak
d. Cerdas dan mempunyai pemikiran yang luas e. Memiliki rasa humor dan kesegaran pergaulan
f. Memperlihatkan tingkah laku dan lahiriyah yang menarik.
Jadi pengertian interaksi guru disini adalah hubungan sosial yang dilakukan oleh seorang guru kepada siswa sebagai sosok yang menjadi contoh, panutan, dan sebagai orang tua kedua siswa. Interaksi guru merupakan Komunikasi antara guru dengan siswa yang baik dari guru sehingga dapat membuat suasana nyaman dalam sekolah,
2. Guru Idaman
potensi-32
potensi yang dimiliki siswa menjadi aktual. Disinilah kepribadian professional guru yang didiidamkan.
Tugas professional bukan hanya mengandung makna sebagai kegiatan rutin untuk mencari nafkah (mata pencaharian), tetapi mencakup didalamnya adalah pengertian calling professio, yakni panggilan terhadap pernyataan janji yang diucapkan di muka umum untuk ikut berkhidmad guna merealisasikan terwujudnya nilai mulia yang diamanatkan oleh Tuhan dalam masyarakat melalui usaha kerja keras dan cerdas. Begitu pula yang harus dilakukan guru, bersungguh-sungguh dalam memberi ilmu kepada siswa dengan ikhlas tanpa rasa terpaksa.
Seorang guru pada hakikatnya merupakan pribadi dan komponen strategis yang memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa, sehingga ia harus bersinergi dengan siapa pun selama bertujuan memberikan kebaikan dan kemanfaatan kepada orang lain dan juga semesta (fakhruddin, 2009: 75).
33 B. Perilaku Altruistik Siswa
1. Pengertian Perilaku Altruistik Siswa
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Depdiknas, 2007:33).
Menurut Sardiman (1986: 29-30) Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi siswa, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model. Dalam interaksi belajar mengajar guru akan senantiasa diobservasi, dilihat, didengar, ditiru semua perilakunya oleh para siswanya. Dari proses observasi mungkin juga menirukan itu diharapkan terjadi proses internalisasi sehingga menumbuhkan proses penghayatan pada setiap diri siswa untuk kemudian diamalkan.
perilaku siswa tidak akan akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfer of values. Oleh karena itu guru tidak sekedar “pengajar”, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan
memindahkan nilai itu kepada siswanya. Dengan dilandasi nilai-nilai itu, siswa akan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktekkan segala sesuatu yang sudah dipelajari.
34
kepentingan pribadi. Dalam kamus psikologi, menurut Dali Gulo (1982: 7) altruistik adalah perilaku yang menguntungkan orang lain daripada si pelaku.
Kata altruistik dalam bahasa arab dikenal dengan istilah „al -itsar yang memberi pengutamaan atau tafdhil. Orang yang mempunyai sifat altruistik senang menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan, karena dia lebih mengutamakan orang lain dan di dalam dirinya terdapat rasa solidaritas yang tinggi, bukan untuk bahan kesombongan melainkan rasa peduli kepada sesama yang sangat besar, oleh karena itu sikap altruistik sebaiknya ditanamkan pada diri siswa sejak dini.
Menurut Sardiman (1986: 111) siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Sebab relevan dengan uraian diatas bahwa siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai tumpuan perhatian. Di dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Siswa atau anak didik itu akan menjadi faktor penentu, sehingga menuntut dan dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.
35
terpengaruh oleh konsep Tabularasa bahwa anak didik diibaratkan sebagai kertas putih yang dapat ditulisi sekehendak hati oleh para guru atau pengajarnya. Dalam konsep ini berarti siswa hanya pasif seolah-olah “barang”, terserah mau diapakan, mau dibawa kemana, terserah
kepada yang akan membawanya atau yang disebut guru. Sebaliknya guru akan sangat dominan, ibarat raja dalam kelas.
Jadi yang dimaksud perilaku altruistik siswa adalah pribadi yang baik, tidak egois, dan lebih memperhatikan orang lain, tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi tanpa menghiraukan orang disekitarnya.
2. Bentuk-bentuk Perilaku Altruistik a. Menolong sesama tanpa pamrih
Tanpa pamrih atau ikhlas merupakan tindakan menolong orang laina tanpa menginginkan imbalan atau balas jasa dari orang yang dibantu. Seperti pengorbanan ibu untuk anaknya dengan penuh kasih sayang. Menurut Yunus (2008: 25) ikhlas adalah melaksanakan suatu amal hanya karena Allah.
b. Tidak egois
36 c. Bersedia berkorban
Bersedia berkorban menurut Emile Durkheim,(1990: 153) ialah seseorang yang memberikan waktu, energi, dan uang untuk orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
d. Peka dan siap bertindak demi membantu sesama
Ketika melihat orang lain dalam kesulitan ia langsung membantu (sensitif) terhadap permasalahan orang lain.
e. Mempunyai rasa belas kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain. f. Murah hati
Murah hati adalah suka memberi, tidak pelit, penyayang, pengasih, suka menolong dan baik hati.
g. Tidak tegaan
Rasa tidak tahan melihat orang yang sedih, orang yang membutuhkan, dan pada akhirnya muncul rasa ingin membantu. h. Penuh kasih sayang
Penuh kasih sayang disini adalah melakukan sesuatu tanpa ada rasa benci, dendam, dan tidak membeda-bedakan. Semua akan menjadi lebih baik dengan adanya rasa penuh kasih sayang.
37
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.(Q.S. Ar-Rum: 21).
Dalam ayat lain juga dinyatakan “Semoga Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka”.(Q.S. Mumtahanah: 7).
38
Berdasarkan ayat –ayat tersebut maka dapat dikatakan bahwa manusia sudah diberi fitrah kasih sayang oleh Allah SWT. Manusia sesungguhnya satu dengan yang lainnya saling mebutuhkan dan seangkuh-angkuhnya manusia semua manusia mempunyai rasa kasih sayang.
3. Ciri-ciri Perilaku Altruistik
Pengalaman setiap manusia mengakibatkan ia dapat mengambil kesimpulan atas hal yang ia lakukan ataupun apa yang ia perbuat. Suatu tindakan yang dapat dikatakan altruistik apa bila memenuhi tiga criteria yaitu:
a. Hasilnya baik bagi penolong maupun yang ditolong
b. Tindakan tersebut dilakukan secara sukarela, tindakan tersebut
dilakukan atas dasar empati bukan karena paksaan. c. Tindakan itu bukan untuk kepentingan diri sendiri.
4. Karakteristik Siswa
39
a. Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal, seperti kemampuan intelektual, kemampuan berfikir, mengucapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikomotor, dan lain-lain.
b. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang, dan status sosial.
c. Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan
kepribadian seperti sikap, perasaan, minat dan lain-lain (Sardiman (1986: 118)
Pengetahuan mengenai karakteristik siswa memiliki arti yang cukup penting dalam interaksi di sekolah, terutama bagi guru, informasi mengenai karakteristik siswa senantiasa akan sangat berguna dalam memilih dan menentukan pola-pola pengajaran yang lebih baik, yang dapat menjamin kemudahan belajar bagi setiap siswa.
Guru dalam hal ini perlu berhati-hati dalam berinteraksi, karena setiap siswa mempunyai karakter yang berbeda-beda, dan tidak semua positif. Bukan guru yang menjadi sosok galak supaya disegani, tapi guru yang membuat siswa semangat, nyaman dan merasa terlindungi saat bersamanya. Dengan begitu siswa dapat berperilaku lebih baik dari sebelumnya.
40
Interaksi guru adalah hubungan sosial yang dilakukan oleh seorang guru kepada siswa sebagai sosok yang menjadi contoh, panutan, dan sebagai orang tua kedua siswa. Interaksi guru merupakan Komunikasi antara guru dengan siswa yang baik dari guru sehingga dapat membuat suasana nyaman dalam sekolah.
Perilaku altruistik siswa adalah proses menjadikan anak didik didalam sekolah agar memiliki pribadi yang baik, tidak egois, dan lebih memperhatikan orang lain, tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi tanpa menghiraukan orang disekitarnya. Sikap altruistik tidak akan merugikan orang lain tapi sebaliknya, sikap ini menguntungkan orang lain dan juga tidak merugikan orang yang mempunyai sikap altruistik. Seseorang yang memiliki sikap altruistik dia lebih peka dengan keadaan orang lain.
41
tercipta komunikasi timbal-balik antara guru dan siswa, dan siswa dengan siswa.
Keinginan untuk saling bergaul sesama siswa, guru serta orang lain merupakan kebutuhan sosial. Dalam hal ini sekolah harus dipandang tidak hanya tempat belajar tapi juga tempat bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan, seperti misalnya bergaul sesama teman yang berbeda jenis kelamin, suku bangsa, agama, status sosial, dan kecakapan. Guru dalam hal ini dapat menciptakan suasana kerja sama dengan mendekatkan diri dengan siswa dan mengajak mereka untuk saling mengenal, dengan begitu siswa dapat bergaul, berinteraksi dengan baik.
42 BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga 1. Sejarah singkat
43
NU adalah salah satu Madrasah Tsanawiyah di kota Salatiga dibawah Yayasan Imaratul Madaris (Yaimam) yang berasaskan Ahlus Sunnah wal Jamaah dengan tenaga pendidik yang telah bersetifikat pendidik.
2. Letak Geografis
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama terletak di Salatiga, Jl. Kartini No.2, dekat lampu lalu lintas jetis, depan pos polisi, dan gerbang dari MTs NU ini menghadap ke utara.
3. Visi dan Misi MTs NU Salatiga a. Visi
Raih prestasi melalui pembelajaran yang edukatif, kreatif, selektif, inovatif dan santun yang disingkat dengan ( EKSIS ). b. Misi
1) Melaksanakan pendidikan yang berpegang pada tuntunan Agama.
2) Membentuk pribadi yang berpendidikan edukatif, kreatif, selektif, inovatif dan santun.
3) Menyiapkan siswa ke jenjang yang lebih tinggi.
4) Membina dan mengembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang olahraga, ketrampilan, seni dan teknologi.
4. Kegiatan Pembelajaran a. Klasikal
44 d. Salat Dlukha
5. Kurikulum
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama disusun dengan mengadopsi kurikulum DIKNAS, Depag, Ma‟arif, yang
dikemas menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ). 6. Pengembangan Diri
a. Olahraga b. Pramuka c. Pencak silat d. PMR e. Qiro‟ah f. Computer
g. Baca Tulis Al-Qur‟an (BTA) 7. Fasilitas
a. Gedung milik sendiri b. Perpustakaan
c. Laboratorium Bahasa d. Laboratorium Komputer e. Laboratorium IPA
f. Lapangan Basket dan Volly g. UKS
45 8. Keunggulan
a. Tempat strategis, transportasi mudah b. Fasilitas pembelajaran cukup memadai
c. Bagi calon peserta didik baru yang mendapat peringkat 3 besar di
kelas VI ( Enam ) SD/MI akan mendapat keringanan SPP selama 6 bulan.
d. Bagi siswa yang berprestasi/ranking kelas di MTs NU akan
mendapatkan beasiswa SPP 6 Bulan.
e. Peserta didik dapat memperoleh Ilmu Pengetahuan Umum
sekaligus Ilmu Agama.
9. Tata Tertib Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga
NO JENIS PELANGGARAN SANKSI LANGSUNG POIN A. Buku Pribadi
1 Menghilangkan buku Mengganti ongkos cetak 5
B. Seragam Madrasah
1 Tidak memakai seragam sesuai ketentuan
Dibina dan dalam waktu yang disepakati memperbaiki
3 Atribut tidak dijahit Diperingatkan, disuruh menjahit
5
46 5 Baju seragam tidak
dimasukkan
Diperingatkan, dimasukkan 5
6 Lengan baju puteri dilipat Diperingatkan, disuruh merapikan
5
7 Tidak memakai sabuk Diperingatkan, disuruh memakai
5
8 Tidak memakai sepatu hitam/tidak memakai kaos kaki
Sepatu disita, diambil waktu pulang
5 Tidak masuk tanpa keterangan :
47 b. 2 hari berturut-turut
c. 3 hari berturut-turut d. 4 hari berturut-turut
e. 5 hari berturut-turut
f. 6 hari berturut-turut
b. Tugas kebersihan
Ditegur, berdiri didepan kelas 5
2 Meninggalkan kelas tanpa ijin Ditegur, berdiri didepan kelas 5 3 Membuat tulisan/gambar yang
tidak senonoh pada buku pelajaran
Ditegur, menghapus, tugas kebersihan
Ditegur, mengerjakan diluar kelas/perpustakaan
48
8 Mengerjakan PR/Tugas mapel lain pada saat pelajaran tertentu berlangsung
Buku disita, diambil setelah pulang
5
9 Makan/minum pada jam pelajaran
Ditegur, berdiri didepan kelas 5
10 Menggunakan satu buku untuk bermacam-macam mata pelajaran
Ditegur dan dibina
11 Meminjam buku atau alat tulis pada teman lain kelas
2 Terlambat mengikuti upacara Berdiri dibarisan sendiri 5 3 Tidak tertib selama upacara Berdiri dibarisan sendiri 5 4 Tidak memakai seragam yang
ditentukan
Berdiri dibarisan sendiri 5
5 Tidak melaksanakan tugas sebagai tugas
49
F. Pelanggaran Norma-norma 10
1 Memakai anting/tindik (pa) Disita 5 2 Memakai gelang, kalung bagi
laki-laki
Disita 5
3 Berambut dan berkuku panjang
Ditegur, disuruh memotong 5
4 Model rambut/pakaian tidak lazim
Ditegur, diminta untuk merapikan
5
5 Tidak memakai sepatu hitam/kaos kaki
Ditegur, tugas kebersihan 5
6 Berhias menyolok (seperti lipstik, dll)
Diperingatkan dan dibuna oleh Guru
Ditegur, barang disita, dimusnahkan, diskors 3 hari
75
9 Membawa rokok ke madrasah Dibina, disita, tugas kebersihan 10 10 Merokok dilingkungan
madrasah
Tugas kebersihan, orang tua dipanggil
20
11 Merokok diluar lingkungan madrasah radius 1km dengan berseragam MTs
Dibina, tugas kebersihan, orang tua dipanggil
10
50 madrasah ( miras ) hari 13 Terlibat langsung pelecehan
seksual
Dibina, tugas kebersihan 20
15 Memalsukan surat ijin/dokter Ditegur, orang tua dipanggil 10 16 Terlibat pencurian Diperingatkan, orang tua
dipanggil, skors 3 hari
50
17 Membawa buku, gambar, VCD porno, HP
Disita, orang tua dipanggil 50
18 Terlibat perjudian di tidak sopan pada teman, guru dan karyawan
Ditegur, dibina, berdiri 2 jam di ruang guru
25
20 Berpacaran dilingkungan sekolah
Ditegur, orang tua dipanggil 25
21 Melompat jendela, pagar, tembok MTs
Ditegur, dibina, tugas kebersihan
25
22 Merusak alat/sarana madrasah
Ditegur, mengganti 15
23 Mengotori sarana sekolah Ditegur, membersihkan 5
51 diluar lingkungan madrasah hari 25 Terlibat langsung perkelahian
dilingkungan madrasah
Ditegur, orang tua dipanggil 50
28 Membuang sampah tidak pada tempatnya
Ditegur, membuang pada tempatnya
5
29 Mengotori lingkungan madrasah
Ditegur, membersihkan 5
30 Menyalahgunakan uang Dibina, mengganti, orang tua dipanggil
20
10. Pendaftaran siswa baru di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga
a. Persyaratan
1) Siswa datang bersama orang tua/wali dan mengisi formulir pendaftaran
2) Menyertakan foto copy ijazah SD/MI yang sudah dilegalisir 3) Foto 3x4 sebanyak 4 lembar
52 b. Biaya Masuk
1) Laki-laki
- 4 setel bahan seragam dan seragam olah raga : Rp. 410.000,- - Oriesba dan majalah : Rp.85.000,- - Tabungan Wisata : Rp. 10.000,- - Kegiatan bulan Juli : Rp. 5000,-
- SPP bulan Juli : Rp. 25.000,-
- Infaq/SOT ( diangsur 4x ) : Rp. 300.000,- Rp. 835.000,- 2) Perempuan
- 4 setel bahan seragam dan seragam olah raga : Rp. 450.000,- - Oriesba dan majalah : Rp.85.000,- - Tabungan Wisata : Rp. 10.000,- - Kegiatan bulan Juli : Rp. 5000,-
- SPP bulan Juli : Rp. 25.000,-
- Infaq/SOT ( diangsur 4x ) : Rp. 300.000,-
Rp. 875.000,- 11. Struktur Sekolah
Struktur Organisanisasi Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama SALATIGA Tahun Pelajaran 2014/2015
53 12.
Wali Kelas VII A
54
12. Data Siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Tahun Pelajaran
2014/2015
NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. VII A 16 14 30
2. VII B 17 13 30
3. VII C 20 11 31
4. VII D 17 12 29
5. VII E 14 15 29
6. VIII A 17 12 29
7. VIII B 19 9 28
8. VIII C 11 17 28
9. IX A 10 21 31
10. IX B 20 10 30
11. IX C 15 16 31
12. IX D 20 11 31
Wali Kelas IX B Su‟udi Wali Kelas IX A
Hj. Siti Fatimah , S.Pd
Wali Kelas IX D Uswatun Hasanah,
S.Pdi Wali Kelas IX C
55
B. Deskripsi tentang Interaksi Guru dan Sikap Altruistik Siswa 1. Interaksi Guru
Interaksi guru dalam penelitian ini dapat diukur berdasarkan jawaban angket yang diberikan kepada 71 responden yang dapat memberikan gambaran tentang interaksi guru yang ada di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga sebagaimana terlihat dari hasil angket.
Nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk mengetahui intensitas interaksi guru di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga.
Dalam menentukan intervalnya, penulis menggunakan rumus:
( )
Keterangan : Interval Nilai tertinggi Nilai terendah
Kelas interval (tinggi, sedang, rendah).
Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada variabel interaksi guru, nilai tertinggi 45 dan nilai terendah 15. Dalam hal ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
( )
56
Tabel 3.1
Interval Pengaruh Interaksi Guru di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga
No Nilai Interval Jumlah Siswa
1. 36-45 71
2. 26-35 0
3. 15-25 0
Jumlah 71
Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi, rendah, sedang, rendah sebagai berikut :
a. Untuk kategori tinggi dengan jawaban selalu mendapat nilai 36-45
b. Untuk kategori sedang dengan jawaban kadang-kadang mendapat nilai 26-35
c. Untuk kategori rendah dengan jawaban tidak pernah mendapat nilai 15-25
Kemudian dicari prosentase frekwensi interaksi guru dengan rumus
1) Untuk interaksi guru tinggi, antara skor 36-45 sebanyak 71 siswa :
57
2) Untuk interaksi guru sedang, antara skor 26-35 sebanyak 0 siswa :
3) Untuk interaksi guru rendah, antara skor 15-25 sebanyak 0 siswa :
Untuk lebih jelasnya penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi interaksi guru.
Tabel 3.2
Tabel distribusi frekwensi interaksi guru MTs NU Salatiga Tahun 2014/2015
No Interaksi Guru Interval Frekwensi Prosentase
1. Tinggi 36-45 71 100%
2. Sedang 26-35 0 0%
3. Rendah 15-25 0 0%
71 100%
Sumber: hasil pengolahan jawaban angket
58
siswa sebagai responden. Karena nilai rata-rata jawaban responden berada pada interval 36-45 hal ini menunjukkan bahwa interaksi guru di MTs Nahdlatul Ulama Salatiga berada pada kategori tinggi, yakni sebanyak 100%.
2. Perilaku Altruistik Siswa
Perilaku altruistik siswa dalam penelitian ini diungkap lewat interaksi guru terhadap perilaku altruistik siswa yang ada di sekolah. Berdasarkan jawaban angket yang diberikan kepada 71 responden dapat memberikan gambaran tentang kondisi perilaku altruistik siswa yang ada di MTs Nahdlatul Ulama Salatiga sebagaimana terlihat dari hasil angket dibawah ini.
Nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk mengetahui perilaku altruistik siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga.
Dalam menentukan intervalnya, penulis menggunakan rumus:
( )
Keterangan : Interval Nilai tertinggi
Nilai terendah
59
Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada variabel interaksi guru, nilai tertinggi 45 dan nilai terendah 15. Dalam hal ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
( )
( )
Tabel 3.3
Interval Perilaku Altruistik Siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga
No Nilai Interval Jumlah Siswa
1. 36-45 71
2. 26-35 0
3. 15-25 0
Jumlah 71
Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi, rendah, sedang, rendah sebagai berikut :
a. Untuk kategori tinggi dengan jawaban selalu mendapat nilai 36-45 b. Untuk kategori sedang dengan jawaban kadang-kadang mendapat
nilai 26-35
60
Kemudian dicari prosentase frekwensi interaksi guru dengan rumus
4) Untuk interaksi guru tinggi, antara skor 36-45 sebanya 71 siswa :
5) Untuk interaksi guru sedang, antara skor 26-35 sebanyak 0 siswa :
6) Untuk interaksi guru rendah, antara skor 15-25 sebanyak 0 siswa :
Untuk lebih jelasnya penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi interaksi guru.
Tabel 3.4
Tabel distribusi frekwensi perilaku interaksi guru MTs NU Salatiga Tahun 2014/2015
No Interaksi Guru Interval Frekwensi Prosentase
61
2. Sedang 26-35 0 0%
3. Rendah 15-25 0 0%
71 100%
Sumber: hasil pengolahan jawaban angket
62 BAB IV
ANALISIS DATA
Pengolahan data tentang pengaruh interaksi guru (X) terhadap perilaku altruistik siswa (Y) di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputasi program SPSS 16.0 for windows.
Hal ini ditampilkan dalam bentuk skor, rata-rata/mean, median, modus, standar deviasi/simpangan baku, nilai terendah, nilai maksimum. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Analisis Pengaruh Interaksi Guru Terhadap Perilaku Altruistik Siswa
X terhadap Y
1. Persiapan Analisis Statistik X terhadap Y Tabel 4.1
Persiapan Analisis Statistik X terhadap Y No.
Res.
Nama Res. X Y XY X2 Y2
1. AA 42 42 1764 1764 1764
2. AAT 42 40 1680 1764 1600
3. AAN 38 39 1482 1444 1521
4. AAY 43 42 1806 1849 1764
5. AB 40 41 1640 1600 1681
63
7. AF 41 40 1640 1681 1600
8. AFW 40 41 1640 1600 1681
9. AH 40 41 1640 1600 1681
10. AL 41 40 1640 1681 1600
11. AM 42 43 1806 1764 1849
12. AMM 39 40 1560 1521 1600
13. AR 40 39 1560 1600 1521
14. AT 43 42 1806 1849 1764
15. AW 44 43 1892 1936 1849
16. BS 41 40 1640 1681 1600
17. BW 42 43 1806 1764 1849
18. DN 39 38 1482 1444 1521
19. DS 40 40 1600 1600 1600
20. DSU 42 41 1722 1764 1681
21. ER 39 40 1560 1521 1600
22. FA 39 40 1560 1521 1600
23. FD 41 41 1681 1681 1681
24. FN 42 40 1680 1764 1600
25. HK 42 40 1680 1764 1600
26. IS 41 40 1640 1681 1600
27. IA 40 43 1720 1600 1849
64
29. IS 42 43 1806 1764 1849
30. IT 45 39 1755 2025 1521
31. JC 41 42 1722 1681 1849
32. JN 42 40 1680 1764 1600
33. JW 40 43 1720 1600 1849
34. KF 45 44 1980 2025 1936
35. LR 44 40 1769 1936 1600
36. LV 44 42 1848 1936 1764
37. MF 42 42 1764 1764 1764
38. MFA 40 41 1640 1600 1681
39. MFI 45 45 2025 2025 2025
40. MFS 42 43 1806 1764 1849
41. MH 43 39 1677 1849 1521
42. MK 40 40 1600 1600 1600
43. MM 41 41 1681 1681 1681
44. MS 39 42 1638 1521 1764
45. MU 40 39 1560 1600 1521
46. MZ 42 43 1806 1764 1849
47. NA 40 40 1600 1600 1600
48. NAM 39 39 1521 1521 1521
49. NAS 42 41 1722 1764 1681
65
51. NK 40 41 1640 1600 1681
52. NM 40 40 1600 1600 1600
53. NR 42 42 1764 1764 1764
54. PT 41 40 1640 1681 1600
55. RA 42 40 1680 1764 1600
56. RN 40 40 1600 1600 1600
57. RP 39 43 1677 1521 1849
58. RPR 45 42 1890 2025 1764
59. RS 40 40 1600 1600 1600
60. SA 44 43 1892 1936 1849
61. SD 42 42 1764 1764 1764
62. SM 41 41 1681 1681 1681
63. SR 40 41 1640 1600 1681
64. SW 40 40 1600 1600 1600
65. TI 42 40 1680 1764 1600
66. TN 40 40 1600 1600 1600
67. TS 42 43 1806 1764 1849
68. UK 40 40 1600 1600 1600
69. WA 40 41 1640 1600 1681
70. YS 42 42 1764 1764 1764
71. YU 42 41 1722 1764 1681
66
Hasil analisis interaksi guru dengan menggunakan analisis regresi sederhana disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.2
Hasil Analisis Data Interaksi Guru
Keterangan :
P= probalitas/signifikansi
Pada uji t diproleh nilai thitung sebesar 13.283 dan probalitas sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada kontribusi yang positif dan signifikan variabel interaksi guru terhadap perilaku altruistik siswa di MTs NU salatiga.
3. Analisis Lanjutan
Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa terdapat kontribusi positif dan signifikan interaksi guru terhadap perilaku altruistik siswa. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil uji t dengan nilai probalitas sebesar 0,000 < 0,05. Artinya , interaksi guru mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap perilaku altruistik siswa.
Guru sebagai pengajar dan pembimbing di sekolah harus dapat berinteraksi dengan baik kepada siswa-siswanya di sekolah. Dalam
URAIAN X I KESIMPULAN
b (kofisien regresi) 0,865 Berpengaruh signifikan thitung 13.283
67
penelitian ini interaksi guru ternyata memberi kontribusi positif terhadap perilaku altruistik para siswanya. Hal ini bisa dijelaskan karena seorang siswa dalam menjalankan aktivitas kesehariannya sangat dipengaruhi oleh gurunya. Guru yang dapat berinteraksi dengan baik dan penuh kasih sayang akan mampu meningkatkan perilaku altruistik siswa.
68 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Interaksi guru terhadap siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 berlangsung baik, mereka mempunyai kedekatan terhadap siswa-siswanya. Dalam pengisian angket banyak siswa yang menyatakan bahwa guru mereka berinteraksi baik kepada siswa,dengan komunikasi baik diluar maupun didalam sekolah, menggunakan tata bahasa yang baik saat berbicara, kepedulian terhadap masalah yang dialami siswa, ramah dan tegas kepada siswa-siswanya. Interaksi guru Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 termasuk kategori tinggi dengan nilai interval 36-45 yakni sebanyak 100%. 2. Perilaku altruistik siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama
69
2014/2015 termasuk kategori tinggi dengan nilai interval 36-45 yakni sebanyak 100%.
3. Ada pengaruh positif signifikan interaksi guru terhadap perilaku altruistik siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015, ditunjukkan dengan nilai pengaruh sebesar 0,000< 0,05. Artinya , interaksi guru mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap perilaku altruistik siswa.
B. Saran
1. Bagi Sekolah
a. Dapat lebih memperhatikan factor lainnya yang mempengaruhi perilaku altruistik siswa, sebab dengan perilaku altruistik yang baiklah akan tercipta bibit-bibit unggul yang memajukan Negara ini. Siswa merupakan pewaris para pahlawan dan pejuang yang kelak akan menggantikan posisi mereka.
b. Dari beberapa factor yang mempengaruhi perilaku altruistik siswa, interaksi guru sebaiknya menjadi salah satu hal yang harus mendapatkan prioritas utama untuk meningkatkan perilaku altruistik siswa di sekolah.
2. Bagi Guru
70
b. Sebagai orang tua kedua siswanya guru sebaiknya menunjukkan perhatian dan sikap peduli pada siswa agar siswa merasa nyaman disekolah.
3. Bagi Siswa
Tanamkanlah sikap altruistik didalam diri, karena tidak ada kata rugi saat kita berbuat baik kepada orang dengan ikhlas, tetapi kita akan beruntung karena bisa menjadi orang yang bermanfaat dan meberikan kebahagiaan untuk orang lain.
4. Bagi Pembaca
Penelitian ini masih banyak kekurangan dan perlu diadakan penyempurnaan untuk penelitian selanjutnya.
a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini menjadi acuan
dan dapat melengkapi bahan penelitian selanjutnya. Dimana sebaiknya sampel yang dipakai dapat diperluas lagi tidak sebatas hanya di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga saja. b. Menambah variabel baru selain dari variabel bebas diatas, sehingga
71
DAFTAR PUSTAKA
Ali Hasan Al-Hijazy, Hasan. 2001. Manhaj Tarbiyah Ibnu Qoyyim. Jakarta: Putaka Alkautsar.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Bawono, Anton, 2006. Multivariante Analisis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Pers.
Drever, James. 1986. Kamus Psikologi. Jakarta: PT Bina Aksara.
Durkheim, Emile. 1990. Pendidikan Moral Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Anggota IKAPI.
Fakhruddin, Asef Umar. 2009. Menjadi Guru Favorit. Jogjakarta: Diva Prees. Machfudz dan Supriyanto. 2010. Metodologi Riset Manajemen Sumberdaya
Manusia. Malang: UIN Maliki Press.
Muhammad Idris dan Ahmad Barizi. 2009. Menjadi Guru Unggul. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA
Praja, Juhaya. 1997. Aliran-aliran Filsafat dan Etika Suatu Pengantar. Bandung: Yayasan Piara.
72
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Annisa Indah Nurina Tempat, Tanggal lahir : Salatiga, 23 Agustus 1992 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Semen Rt:01/Rw:05 Tlompakan, Kec. Tuntang, Kab.
Semarang Jenjang Pendidikan :
1. TK PGRI Tlompakan, lulus tahun 1998 2. SD Negri Tlompakan 03, lulus tahun 2004 3. MTs Al-Ihsan Boyolali, lulus tahun 2007 4. MA Al-Ihsan Boyolali, lulus tahun 2010
Demikian, riwayat hidup ini dibuat sebenar-benarnya. Atas perhatiannya terima kasih.
Salatiga, Januari 2015 Penulis
78
Tabel 5.1
Daftar nilai hasil angket tentang interaksi guru MTs NU Tahun 2014/2015
No Nama Responden
Jawaban angket tentang Skor
79
18. DN 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 39 19. DS 3 3 3 3 3 3 2 0 3 3 3 2 3 3 3 40 20. DSU 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 42 21. ER 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 39 22. FA 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 39 23. FD 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41
24. FN 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 25. HK 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42 26. IS 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 41 27. IA 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 40 28. IP 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 29. IS 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 42
30. IT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 31. JC 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 41 32. JN 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 42 33. JW 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 40 34. KF 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 35. LR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 44 36. LV 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 44
80
40. MFS 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 41. MH 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 43 42. MK 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 40 43. MM 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 41 44. MS 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 39 45. MU 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 40
46. MZ 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42 47. NA 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 40 48. NAM 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 1 3 2 39 49. NAS 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 50, NF 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 41 51. NK 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 40
52. NM 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 40 53. NR 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 42 54. PT 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 41 55. RA 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 42 56. RN 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 40 57. RP 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 1 3 3 39 58. RPR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
81
62. SM 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 41 63. SR 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 40 64. SW 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 40 65. TI 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 42 66. TN 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 40 67. TS 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 42
82
Tabel 5.2
Daftar nilai hasil angket sikap altruistik siswa MTs NU Tahun pelajaran 2014/2015
No Nama Responden
Jawaban angket tentang Skor
83
18. DN 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 38 19. DS 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 40 20. DSU 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 41 21. ER 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 40 22. FA 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 40 23. FD 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 41
24. FN 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 40 25. HK 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 40 26. IS 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 40 27. IA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 43 28. IP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 29. IS 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
30. IT 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 39 31. JC 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 42 32. JN 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 40 33. JW 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 43 34. KF 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 35. LR 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 40 36. LV 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 42
84
40. MFS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 43 41. MH 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 39 42. MK 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 40 43. MM 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 41 44. MS 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 42 45. MU 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 39
46. MZ 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 43 47. NA 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 40 48. NAM 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 39 49. NAS 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 41 50, NF 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 40 51. NK 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 41
52. NM 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 40 53. NR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 42 54. PT 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 40 55. RA 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 40 56. RN 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 3 3 3 40 57. RP 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43 58. RPR 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 42
85
62. SM 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 41 63. SR 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 41 64. SW 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 40 65. TI 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 40 66. TN 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 40 67. TS 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
86
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PERILAKU ALTRUISTIK SISWA
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), INTERAKSI GURU
b. Dependent Variable: PERILAKU ALTRUISTIK SISWA
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 133.669 1 133.669 176.437 .000a
87
Total 185.944 70
a. Predictors: (Constant), INTERAKSI GURU
b. Dependent Variable: PERILAKU ALTRUISTIK SISWA
Coefficientsa
a. Dependent Variable: PERILAKU ALTRUISTIK SISWA
Casewise Diagnosticsa
Case
Number Std. Residual
PERILAKU
ALTRUISTIK
SISWA Predicted Value Residual
89
a. Dependent Variable: PERILAKU ALTRUISTIK SISWA
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 37.8253 43.8779 41.0282 1.38187 71
Residual -2.28391 2.44541 .00000 .86416 71
Std. Predicted Value -2.318 2.062 .000 1.000 71
Std. Residual -2.624 2.810 .000 .993 71