PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
Alasan penelitian epidemiologi
`Pemantauan terhadap pencemaran di
lingkungan yang meningkat (kual.&kuan)
Äbelum diketahui efek thd kesehatan
`Zat pencemar Ä agent potensial krn : korosif,
eksplosif, mutagenik, dll
Tujuan dan Ruang Lingkup
1.Deskripsi penyakit Äagent, host, lingkungan
2.Mekanisme penyakit
3.Faktor‐faktor determinan suatu penyakit
4.Mencari data diagnostik yang spesifik
5.Mencari cara pencegahan, pengendalian, &
pemberantasan penyakit
6.Mengikuti berbagai faktor sbg agent
potensial, identifikasi efek potensial agent
Latar Belakang Etika
`Deklarasi Helsinki yang diadopsi oleh World Medical
assembly ke 18 th. 1964 Ä World Medical assembly
ke 29 th. 1975
`Panduan internasional utk penelitian biomedis.
Indonesia Ädiatur ol. Bagian sospol tiap daerah
`Isi Panduan :
` Perizinan ` Penggunaan kelompok atau prosedur kontrol ` Uji coba alat atau lain‐lain yang belum boleh digunakan pada manusiaTaraf Etika
`Etika pada taraf individu
` Berlaku pada taraf individu, kelompok, dan masy. Äprosedur penelitian, keuntungan dan bahaya. Izin bisa tertulis tetapi yang terpenting pengertian. `Etika pada taraf masyarakat
` Yang penting pengertian Ä masyarakat harus bekerja dalam kemitraan dan menguntungkan kedua belah pihak `Etika pada taraf nasional
` Institusi bertaraf nasional Ämemberi izin pelaksanaan penelitianHal‐hal yang perlu diperhatikan
` Keadaan pelayanan kesehatan masyarakat ` Harapan masyarakat adanya perbaikan Ä penelitian jangka panjang ` Unit pelayanan setempat merupakan mitra yang sangat baik ` Partisipasi masyarakat setempat Ä perencanaan, pelaksanaan, evaluasi data ` Kelompok kontrol atau placebo ` Pemanfaatan statistik medis ` Anonimitas masyarakat Äuntuk hal‐hal yang sensitif ` Penelitian perilaku ` Dampak lingkunganHal‐hal yang perlu diperhatikan (samb.)
` Anonimitas masyarakat Äuntuk hal‐hal yang sensitif ` Penelitian perilaku ` Dampak lingkungan ` Etika dalam pelatihanModel Dasar Penelitian Epidemiologi
`(dapat dilakukan) di laboratorium atau lapangan
`(dapat bersifat) observasional atau experimental
Penelitian Experimental
`(dapat dilakukan) terhadap hewan atau manusia
`(dapat dilakukan) dalam situasi alami atau disimulasi
`Membandingkan kelompok manipulasi dan non
manipulasi
`Lebih nyata jika melihat efek yang ditimbulkan
`Dilakukan secara bertahap
`Tidak selalu dapat dilakukan mengingat etika
`Interpretasi hasil penelitian terbatas
Penelitian observasional
`Dilakukan tanpa melakukan sesuatu terhadap populasi
secara sengaja Ä realistis Ä banyak faktor yang tdk
terkontrol
`Desain penelitian harus baik
`Metoda menghilangkan Ä mencegah faktor pengganggu
`Dapat berupa survey jangka pendek/panjang
`Dapat bersifat deskriptif Äkasus kendali, kohort, cross
sectional
Tabel 1. Desain dan unit penelitian epidemiologis
Unit penelitian Desain penelitian Nama lain
Penelitian Observasional Deskriptif/analitik
Populasi Individual Individual Individual Ekologis Cross Sectional Kasus kendali Kohort Korelasional Prevalensi Kasus-referensi Longitudinal/follow up Penelitian experimental Studi intervensi
Penderita Orang sehat Masyarakat Percobaan klinis Survey lapangan Percobaan lapangan
Keuntungan dari beberapa model penelitian observasional Ekologis Cross-sectional Kasus kendali Cohort Penelitian penyakit langka ++++ - ++++ -Penelitian penyakit dengan penyebab langka ++ - - ++++
Uji efek multipel penyebab + ++ - ++++ Pengukuran hubungan waktu ++ - - ++++ Pengukuran langsung insidensi - - - ++++
Model kasus kendali
` Disebut case control, case history, dan retrospektif
` Penyakit sudah ada/manifes tapi tidak diketahui sebabnya ` Mencari penyebab penyakit yang belum diketahui
` Seleksi kasus Ä usahakan kasus baru Ä menghindari bias ` Perlu kelompok pembanding dengan keadaan yang setara ` Kelompok kontrol kalau bisa komparabel dan berasal dari populasi yang sama ` Baik kasus dan kontrol tidak boleh diseleksi Äpertimbangan paparan terhadap agent sama
Tabel 2. Matriks 2 x 2
Paparan/Kondisi Sakit Sakit X (D) Tidak Sakit X (Ď)
Terpapar faktor (E) a b
`
Penting menentukan mulai terjadinya sakit dan
lamanya menderita sakit
`Kesulitan Ä kualitas dan kuantitas atas dasar ingatan
orang
`Diarahkan untuk mencari perbedaan antara populasi
yang sakit dan tidak sakit sehubungan dengan
penyebab potensial
Tabel 3. Matriks hubungan konsumsi daging dengan
enteritis necroticans
Enteritis necroticans Jumlah
Ya Tidak
Mengkon-sumsi
Daging
Ya 50
16
66
Tidak
11
41
52
Jumlah
61
57
118
Tabel 4. Distribusi 1465 kasus kanker paru‐paru dan populasi kontrol atas dasar jenis kelamin dan konsumsi rokok 10 th sebelum terjadi kanker Konsumsi sigaret Laki-laki Perempuan
Kasus Kontrol Kasus Kontrol
0
7
61
40
59
1-4
55
129
16
25
5-14
489
570
24
18
15-24
475
431
14
6
25-49
293
154
14
0
50>
38
12
0
0
Total
1357
1357
108
108
Bayi
Phocomelia
Bayi Sehat
Konsumsi
Thalidomide
41
0
Tidak
mengkonsumsi
Thalidomide
5
300
Kasus Kendali: Waktu Arah penelitian 46 Kasus (orang sakit) Terpajan 41 Tidak terpajan 5 300 kontrol (orang tdk sakit) Terpajan 0 Tidak terpajan 300
Keuntungan dan kerugian
`Keuntungan
` Dapat cepat selesai ` Waktu pendek Dbiaya murah ` Informasi mudah didapat Ddari penderita/keluarga `Kerugian
` Data berdasarkan ingatan orang Dkurang atau tidak akurat ` Populasi kasus hanya yang masih hidup D bias ` Kontrol tidak berasal dari populasi yang sama DbiasModel Kohort atau Prospektif
` Follow up atau studi insidensi ` Dilakukan ketika penyakit belum didapat tetapi sudah diketahui adanya agent potensial ` Variabel berupa agent potensial yang didefinisikan dan diukur ` Kohort Dkesesuaian penyakit tersebut dgn yang didefinisikan pada awal penelitian ` Prospektif Dpenelusuran dan pemantauan aksi agent thd populasi ` Perbedaan dgn retrospektif Dpemaparan thd variabel lingkungan yang diukur Model Cohort Waktu Arah penelitian Populasi Orang sehat terpajan Tidak terpajan sakit Tidak sakit sakit Tidak sakitTabel 5. Matriks studi Kohort Merokok dan Kanker Paru‐paru Status sakit/ Paparan Terpapar/ Merokok (E) Tidak terpapar/ tidak merokok (Ē) Sakit Ca paru-paru (D) a b Tidak sakit Ca paru-paru (Ď) c d `
Data bisa matriks 2 x 2
`Menekankan pada efek paparan terhadap terjadinya
penyakit
`Digunakan insidensi Ddpt dihitung resiko atribut dan
resiko relatif
Keuntungan dan kerugian
`Keuntungan
` Dapat dikuantifikasi dengan akurat ` Penyakit yang terjadi Ddiperiksa dan didiagnosa dgn akurat ` Tidak bias ` Hubungan sebab‐akibat lebih jelas/pasti ` Pengukuran resiko yang sangat langsung `Kerugian
` Waktu follow up lama Dmahal ` Populasi yg tdk tetap pada lingkungan terpapar D sulit memperkirakan paparan individual ` Populasi pindah/meninggal Dsulit diganti;data sedikit ` Jika penyakit jarang didapat Dwaktu lama; drop out data selama penelitian Dpenelitian kohort dilakukan setelah penelitian retrospektifModel Cross‐Sectional
` Studi prevalensi Dyg diukur prevalensi ` Baik agent atau penyakit diteliti pada saat yang sama ` Keadaan lingk. stabil Dkadar agent sama pada masa dulu dan sekarang ` Lebih mudah, cepat, dan murah ` Sulit menghub. antara faktor pemapar dgn prevalensi yg didapat ` Berguna utk studi faktor yg bersifat permanen mis. bangsa, gol darahTabel 6 Matriks Hubungan Usia Ibu Hamil dan Berat
bayi
Usia Ibu
Barat bayi
< 2500 gr
Berat bayi
>2500 gr
Total
<20
10=n
1140=n
1250=n
1.>20
15=n
21135=n
22150=n
2.total
25=n
.1175=n
.2200=n…
..Studi Deskriptif
`Biasanya menggunakan data yg telah ada (data
sekunder)untuk menggambarkan keadaan atau status
kesehatan (angka kematian, jenis kelamin, dll)
`Di Indonesia Dpengambilan rutin Dsurvei rumah tangga
`Berguna utk usulan penelitian epidemiologis
Contoh penelitian deskriptif
0 200 400 600 800 1000 Angka kematian bayi per 100000 lahir hidup 1750 1800 1850 1900 1950 2000 TahunStudi Ekologis
`Studi awal dengan seluruh populasi sebagai unit
contoh: menghubungkan konsumsi garam dgn kanker
oesophagus di Cina
`Kesulitan menjelaskan hubungan penyebab dan akibat
Pengolahan Data
Mencari hubungan antara agent potensial
dengan penyakit yang diteliti:
•Apakah hubungan kedua variabel bermakna
secara statistik Æ menghitung signifikansi
•Hubungan berarti Æ menghitung asosiasi:
- Resiko relatif - Odds ratio
•Menghitung resiko attribut
•Menelaah hubungan kausasi
Menghitung Signifikansi
D Signifikasi dlm matriks 2x2 D χ 2 D Dari tabel χ 2 dgn 1 derajat kebebasan & α=5% nilai kritis = 3,84. D Kesimpulan hubungan usia ibu dgn berat bayi tidak bermakna tapi jika jml populasi secara proporsional 2 kali lipatnya maka hub. Kedua variabel bermakna(
)
2(
)
2 11 22 12 21 2 1. 2. .1 .2 1 1 .. 2 .. 200 10*135 40*15 2200 2,58 50*150* 25*175 n n n n n n n n n n χ = − − = − − =(
)
2 2 1 400 20* 270 80*30 2400 5.97 100*300*50*300 χ = − − =Risiko Relatif:
Perbandingan antara risiko kejadian penyakit diantara yang terpajan dengan risiko kejadian penyakit diantara yang tidak terpajan
Menunjukkan kekuatan hubungan kausasi
Semakin besar nilainya Æ hubungan agent
dengan kejadian penyakit semakin kuat.
Data yang digunakan: Data Insidensi
Jika bukan data insidensi tetapi data prevalensi
Æ
Odd Ratio
Insidensi yg terpapar
RR =
insidensi yg tdk terpapar
` RR dapat diperoleh dari penelitian Kohort atau kasus kendali Æ kohort lebih pasti ` Pada kasus kendali, jika tidak dapat dikaitkan dengan populasi Æ dihitung Odd Ratio)
/(
)
/(
d
c
c
b
a
a
RR
+
+
=
Odd Ratio/OR
` Ukuran asosiasi yg sangat dekat dengan RR. RR=OR jika penyakit yang diteliti langka, < 20 % ` Menggunakan data prevalensi)
/(
)
/(
d
c
c
b
a
a
OR
RR
+
+
=
=
bc
ad
d
c
b
a
OR
RR
=
=
=
/
/
p= probabilitas kondisional,
kemungkinan bayi lahir kecil bila usia ibu muda= n11/n.. q= kemungkinan bayi lahir normal pada usia ibu muda
= n12/n..
OR=p/q= (10/200)/(40/200)= 0,05/0,2 = 0,25
Resiko mendapat bayi kecil bila usia
ibu muda dibanding usia ibu tidak muda
Pada studi cross sectional:
Menghitung Resiko Atribut (AR/δ)
` RR bisa memberikan hasil/angka yang sama dengan arti atau implikasi yang berbedaÆperhitungan resiko atribut yg menyatakan perbedaan kedua resiko: resiko yg terpapar dikurangi dengan resiko tidak terpapar ` Karena kasus kendali hanya dapat menghitung OR, maka p2 harus didapat dari penelitian baseline yg lain 1 2 1 2 2 2 δ = p - p d i m a n a , p r e s i k o b a g i y a n g t e r p a p a r p r e s i k o b a g i y a n g t i d a k t e r p a p a r H u b u n g a n a n t a r a A R d a n R R : A R = ( R R - 1 ) p d a n A R = ( O R - 1 ) p = =Penelitian prospektif
`Insidensi Ca diantara perokok =
`a/(a+c)*1000= A per 1000
`Insidensi Ca diantara non perokok =
b/(b+d)*1000= B per 1000
Maka :
`Resiko Relatif (RR) menderita Ca akibat merokok= A/B
sedangkan
`Kontribusi merokok terhadap Ca paru‐paru = AR (resiko
atribut)= A‐B
Contoh perhitungan pada studi kasus kendali
`Data penyakit:
ulkus lambung pd tabel 9.3 (Epid. Lingk.) Æ tdk
dikaitkan dgn populasi Æ dihitung sebagai OR
kanker paru pd tabel 9.4 (Epid. Lingk.) Æ dikaitkan
dengan populasi Æ dihitung sebagai RR
Contoh Menghitung RR (penelitian kasus kendali)
I
= I
eP
e+ I
oP
oDimana,
I
= insidensi populasi
I
e= insidensi bagi yang terpapar
I
o= insidensi bagi yang tidak terpapar
P
e= proporsi masyarakat sakit yang terpapar, dan
P
o= proporsi masyarakat sakit yang tidak terpapar
Æ RR=I
e/I
oMenghitung AR
(
)
(
)
(
)
e e o o o e o o o e o e e o o IKarena RR= I , maka I RR*I sehingga I
I= RR*I *P +I *P sehingga I = dan AR= I -I / I RR*P +P
Untuk tabel 4
1357-7 *61 RR untuk seluruh laki-laki = 9,1
7 * 1357-61 I I = = =
(
)
(
)
(
)
e 0,11451 9,1*0,955 0,045 I 9,1*0,11451 1,04201 1,04201-0,11451 AR= =89% 1,04201*100% = + = =Resiko atribut merokok terhadap kanker
paru-paru = 89 %
Menelaah hubungan Kausasi
`Secara eksperimental Dmemenuhi kriteria Postulat
Robert Koch (utk penyakit menular)
` Ada hubungan temporal D ada aksi baru terjadi reaksi ` Konsisten Dkesimpulan sama walaupun metode berbeda ` Kekuatan asosiasi D semakin kuat semakin besar angkanya ` Hubungan Dosis‐Response ` Koherensi `Secara observasional ada bbrp kriteria
`Kriteria ini tidak berdiri sendiri lbh baik dpt didukung
oleh penjelasan mekanisme penyakit atau proses
patologis
Studi Intervensi
` Ditambahkan karena tujuan epidemiologi ` Studi membuat desain program teoritis yg baik dan diuji secara terbatas ` Populasi referensi Dyg akan jd referensi Populasi aktual D studi dilaksanakan pada populasi yg lbh kecil. Kriteria : ` Kesamaan karakteristik demografi ` Kemudahan atau aksesivitas ` Insidensi penyakit yang akan dicegah ` Besarnya populasi diperlukan shg didapat kondisi perbedaan bermakna secara statistikStudi Intervensi (samb)
` Seleksi populasi : ` Randomisasi peserta D seleksi dan randomisasi peserta ` Prosedur double blind D tujuan subjektifitas ` Stratifikasi kelompok D dikelompokkan atas berbagai atribut atau faktorIntrepretasi hasil penelitian
` Kelompok studi/intervensi Ddiuji/ dievaluasi program yg ditawarkan pada populasi ` Kelompok kontrol Defek yg terjadi utk melihat signifikasi perbedaan ` Penilaian efek ` Efek suatu program hrs dilaksanakan double blind Dtidak ada bias ` Efek yg objektif (kuantitatif) biasnya berkurang ` Desain sequential ` Karena tidak cukup peserta Dpeserta tidak berpartisipasi serentak ` Kerugian : bila staf peneliti sudah mengetahui hasil studi kelompok sebelumnya•Resiko relatif (RR) Ä mendapat perbandingan resiko yang terpapar dan yang tdk terpapar
•Penghitungan RR : (1) dengan insidensi populasi atau (2) tdk bisa dikaitkan pada suatu populasi
•RO (relative Odds atau Odd Ratio) Ä tdk bs dikaitkan pada suatu populasi Ä frekuensi penyakit jarang atau < 20%
•AR (Resiko Atribut) Äpenyakit tidak terpengaruh oleh berbagai variabel seperti : usia, dll