• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. perindustrian juga turut mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini mendorong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. perindustrian juga turut mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini mendorong"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, perindustrian juga turut mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini mendorong munculnya banyak persaingan, apalagi menjelang era pasar bebas persaingan yang harus dihadapi bukan hanya dengan sesama perusahaan di dalam negeri tetapi juga dengan perusahaan dari luar negeri.

Agar dapat bersaing dan memenuhi kebutuhan dari konsumennya, setiap perusahaan harus melakukan perbaikan proses secara terus menerus (Continuous Process Improvement). Perbaikan secara terus menerus tersebut dapat dilakukan dengan cara memperhatikan kualitas dari barang-barang yang mereka produksi serta memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan. Pelayanan yang baik tersebut dapat ditunjukan salah satunya adalah dengan memperhatikan ketepatan waktu dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

PT. Setia Pratama Lestari Pelletizing (PT. SPLP) merupakan anak perusahaan dari PT. Supreme Cable Tbk (PT. Sucaco Tbk). Perusahaan ini memproduksi PVC Compound yang dipakai untuk selubung kabel dan selubung isolasi. Perusahaan ini harus selalu melakukan perbaikan dan pengembangan

(2)

secara berkelanjutan guna menjaga kepercayaan dan kepuasan konsumen. Perbaikan dan pengembangan secara berkelanjutan yang dilakukan perusahaan antara lain dengan menjaga kualitas produk dan ketepatan waktu pengiriman produk-produk pesanan kepada konsumen.

Untuk menjaga ketepatan waktu pengiriman produk-produk pesanan kepada konsumen, PT. SPLP perlu memperhatikan agar proses produksi mereka juga dapat tepat waktu (Just in Time), dan agar proses produksi dapat berlangsung tepat waktu perusahaan juga perlu memperhatikan jadwal pemesanan bahan baku yang akan dilakukan, jumlah pemesanan bahan baku untuk memenuhi pesanan dan cadangan pengaman, serta jadwal produksi produk-produk PVC Compound tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem penjadwalan pemesanan bahan baku dan juga penjadwalan produksi untuk menjamin kelancaran produksi sehingga pesanan konsumen dapat dipenuhi sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

PT. SPLP mempunyai tiga lini produksi dengan urutan-urutan dan jumlah mesin yang sama pada tiap-tiap lini produksinya, namun ketiga lini produksi tersebut mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam memproduksi produk PVC Compound baik berdasarkan jenis-jenis produk yang mampu diproduksi

(3)

maupun dalam kapasitas produksi tiap-tiap lini, sedangkan produk-produk yang harus diproduksi sangat beragam jenisnya.

Selain itu perusahaan juga belum mempunyai kepastian dalam menentukan jumlah safety stock dan juga kapan mereka sebaiknya melakukan pemesanan bahan baku sehingga perusahaan mengalami kesulitan menentukan jumlah produksi produk-produk PVC Compound dan kapan mereka harus mulai memproduksi produk-produk PVC Compound tersebut.

Oleh karena itu diperlukan suatu usulan mengenai sistem persediaan bahan baku untuk memenuhi permintaan pelanggan dan juga safety stock masing-masing produk, serta sistem penjadwalan produksi agar perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tepat pada waktunya.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam pembahasan tugas akhir skripsi ini antara lain : 1. Penjadwalan bahan baku untuk produk PVC Compound hanya membahas

kapan sebaiknya pesanan bahan baku tersebut dilakukan, karena masing-masing bahan baku mempunyai lead time yang berbeda-beda, agar proses produksi tidak terhambat karena bahan baku belum tersedia.

2. Penjadwalan produksi dilakukan di lantai produksi untuk produk-produk PVC Compound. Dan penjadwalan ini telah mencakup penjadwalan untuk

(4)

memenuhi pesanan pelanggan serta safety stock dari masing-masing produk PVC Compound.

3. Penjadwalan produksi mula-mula dilakukan pada lini satu, karena lini satu mampu memproduksi hampir semua jenis PVC Compound yang sering dipesan, kemudian dilakukan pemeriksaan apakah kapasitas produksi lini satu memenuhi permintaan produk atau tidak, apabila tidak mencukupi, maka penjadwalan dilanjutkan ke lini berikutnya. Kecuali apabila ada pesanan produk dengan spesifikasi khusus, maka penjadwalan produksi akan disesuaikan dengan kemampuan tiap-tiap lini memproduksi jenis-jenis produk.

4. Pemilihan produk yang akan dibahas dibatasi hanya kepada produk-produk yang paling sering dan paling banyak diproduk-produksi karena keterbatasan-keterbatasan dan kompleksitas permasalahan apabila keseluruhan produk-produk PVC Compound tersebut dijadwalkan.

5. Teknik penjadwalan produksi yang akan digunakan dalam penjadwalan produksi di PT. SPLP ini adalah teknik Penjadwalan Heuristik dengan Metode Branch and Bound.

6. Waktu proses tiap mesin yang digunakan diasumsikan telah mencakup waktu set up mesin, waktu material handling, dan waktu-waktu kelonggaran yang diperlukan.

(5)

7. Penjadwalan produksi dilakukan satu kali setiap minggu, PT. SPLP mempunyai tiga shift kerja, biasanya dalam satu hari ketiga shift tersebut memproduksi produk yang sama di masing-masing lini produksi. Kecuali ada pekerjaan yang terlambat, atau pekerjaan yang permintaannya melebihi kapasitas produksi, maka penjadwalan pekerjaan pada ketiga shift tersebut dapat berbeda-beda.

8. Dalam tiap proses diasumsikan bahwa proses berjalan normal tanpa gangguan-gangguan dan hambatan produksi seperti kerusakan mesin, perbaikan mesin, kelangkaan material, dan lain sebagainya. Dan apabila terjadi gangguan-gangguan dan hambatan dalam proses produksi, maka akan dilakukan penjadwalan ulang.

9. Apabila ada job-job yang harus di subkontrakan pada perusahaan lain, maka diasumsikan job-job tersebut selesai tepat pada waktunya.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan tugas akhir skripsi ini adalah untuk :

1. Menentukan jumlah safety stock untuk masing-masing tipe produk PVC Compound.

2. Menentukan prioritas urutan produk yang harus di produksi agar dapat selesai tepat waktu sesuai dengan due date pemesanan dari masing-masing produk tersebut.

(6)

3. Melakukan penghematan waktu dengan melakukan pekerjaan sesuai urutan produk yang harus diproduksi berdasarkan hasil penjadwalan.

Sedangkan manfaat dari penulisan tugas akhir skripsi ini antara lain : 1. Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai jumlah safety stock

untuk masing-masing produk PVC Compound, serta bagaimana seharusnya perusahaan menjadwalkan produksinya.

2. Menyiapkan bahan baku secara efektif dan efisien sehingga mengurangi biaya penanganan bahan (material handling) seperti biaya pesan dan biaya simpan.

3. Mengoptimalkan penggunaan mesin-mesin pada tiap lini produksi dengan mengurangi waktu menganggur dan waktu set up mesin.

4. Membantu memahami mengenai masalah penjadwalan produksi untuk perusahaan yang melakukan proses produksi flow shop dan memberikan referensi bagi rekan-rekan mahasiswa atau pihak-pihak lainnya yang membutuhkan.

(7)

1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Profil Perusahaan

PT. Setia Pratama Lestari Pelletizing, atau yang lebih dikenal dengan PT. SPLP, berdiri dan mulai produksi komersial sejak tahun 1986. Produksi utama dan mula-mula adalah PVC Compound yang dipakai untuk selubung isolasi dan selubung kabel. Saat ini kapasitas produksi mencapai 15.000 ton per tahun dan mensuplai produsen-produsen kabel di Indonesia.

Untuk mengantisipasi kebutuhan pasar yang meningkat, pada tahun 1997, PT. SPLP memperluas bisnisnya dengan mendirikan divisi kayu yang menghasilkan haspel dan peti kayu untuk packaging kabel.

Pengawasan terhadap mutu dan penerapan sistem mutu menjadi perhatian utama dalam produksi PVC Compound ini demi kepuasan pelanggan. Oleh karena itu pada tahun 1997 juga, PT. SPLP menerapkan persyaratan sistem mutu ISO 9001 dan telah dinilai dan terdaftar oleh lembaga sertifikasi mutu internasional SGS.

Untuk mendukung produksi, mutu, dan penjualan diperlukan tim managemen yang terwujud dalam departemen, dimana departemen-departemen ini mempunyai spesialisasi fungsi. Di PT. SPLP ini tim managemen atau departemen yang terkait dengan produksi, mutu, dan penjualam meliputi : 1. QA

(8)

3. Gudang 4. Marketing 5. Product Design 6. Produksi 7. QC / Laboratorium 8. Maintenance 1.5.1.1 QA ( Quality Assurance)

Quality Assurance merupakan departemen yang menjamin mutu produk / PVC Compound dengan menerapkan sistem mutu dan pedoman mutu (Quality Manual) yang mengacu pada standar internasional dan memberikan kepuasan kepada pelanggan di setiap departemen. Dengan sistem mutu dan pedoman mutu ini QA mengkoordinir dan mengawasi bahwa sistem / prosedur mutu tersebut berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan, sehingga produk yang dihasilkan adalah produk bermutu sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Secara berkala melakukan internal audit di semua departemen yang terkait dengan mutu untuk memastikan bahwa prosedur mutu sesuai dengan yang direncanakan / diinginkan.

(9)

1.5.1.2 Purchasing

Purchasing adalah bagian penyediaan / pembelian bahan baku yang diperlukan, bekerja sama dengan produksi untuk mengatur kedatangan bahan baku, mencari supplier baru yang mampu memberikan harga yang lebih kompetitif, menentukan supplier yang mampu memenuhi persyaratan untuk bahan baku yang dibutuhkan dan meminta harga yang kompetitif.

1.5.1.3 Gudang

Gudang bertugas menyimpan bahan baku dan bahan jadi, menjaga mutu dan jumlah stok bahan baku untuk mendukung proses produksi. Untuk penyimpanan ini diperlukan pengaturan-pengaturan sedemikian rupa untuk kelancaran keluar masuk barang :

• Penerapan sistem FIFO (First In First Out), baik untuk bahan baku maupun bahan jadi.

• Identifikasi barang dan berapa jumlahnya.

• Sistem administrasi yang baik untuk pendataan jumlah barang dan keluar masuk gudang.

• Menjaga agar bahan baku maupun barang jadi yang disimpan dalam gudang tidak rusak dalam penyimpanan ataupun mengalami penurunan mutu.

(10)

• Melayani dan mengirim permintaan bahan baku dari produksi secara utuh dan sesuai FIFO.

• Melaporkan kepada atasan terkait atau kepada departemen terkait mengenai kondisi stock bahan baku dan bahan jadi, terutama bila stock bahan baku mencapai minimum (minimum stock).

• Menjaga kelancaran arus keluar (pengiriman bahan jadi, pengaturan angkutan, dll) dan masuk (pembongkaran bahan baku yang datang) di gudang.

1.5.1.4 Marketing

Marketing bertugas melakukan pemasaran ataupun order ke pelanggan. Order yang diterima dari customer ke marketing harus disertai juga persyaratan / sifat mutu (customer specification) yang diinginkan pelanggan. Bila order yang datang pernah dibuat, maka marketing dapat menentukan harga dan menyanggupinya. Bila order yang datang adalah spesifikasi baru yang belum pernah dibuat sebelumnya, maka marketing bekerja sama dengan Product Design. Hal ini semuanya diatur dalam Prosedur Peninjauan Kontrak yang dikoordinir oleh marketing untuk mengukur kemampuan perusahaan menerima kontrak / order dan memastikan kriteria di bawah ini terpenuhi antara lain :

(11)

• Harga

• Persyaratan mutu • Spesifikasi produksi • Penyerahan / delivery

1.5.1.5 Product Design

Product Design bertugas merancang formula PVC Compound, melakukan riset dan pengembangan formula, dan melakukan efisiensi terhadap suatu formula dengan melihat pada sifat bahan baku, reaksi yang terjadi, dan harga, terlebih lagi bila ada suatu spesifikasi customer yang baru dan belum pernah dibuat sebelumnya. Pertimbangan yang harus dilakukan oleh Product Design dalam mendesain formula PVC Compound adalah sebagai berikut :

• Sifat mekanis PVC Compound • Sifat elektris PVC Compound • Kemudahan atau kelayakan proses.

Formula-formula PVC Compound ini kemudian didokumentasikan dalan Formulation Sheet.

(12)

1.5.1.6 Produksi

Produksi bertugas mengolah bahan baku dan menghasilkan PVC Compound sesuai dengan persyaratan mutu yang diminta oleh pelanggan, sehingga bagian produksi harus berkonsentrasi :

• Melakukan pengaturan karyawan sesuai dengan bagian dan jumlah yang diperlukan.

• Mencapai target produksi sesuai dengan jumlah target yang diminta, mutu, dan waktu.

• Menjaga kebersihan produksi sejak bahan baku masuk hingga menjadi barang jadi.

• Identifikasi terhadap barang jadi.

• Memberikan usulan dan perencanaan dalam pengembangan kapasitas, peningkatan efisiensi, dan mutu.

• Melakukan pemecahan terhadap hambatan-hambatan dalam proses produksi, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar.

• Menjaga sistem administrasi yang baik terhadap semua parameter, dokumen, dan laporan produksi.

(13)

1.5.1.7 QC / Laboratorium

Quality Control / Laboratorium bertugas menjaga dam memeriksa mutu, sejak bahan baku datang hingga menjadi bahan jadi. Sesuai dengan komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, maka pengawasan terhadap mutu dimulai sejak bahan baku datang, dimana dilakukan pengujian bahan sesuai persyaratan yang diperlukan untuk masing-masing bahan baku.

Pengujian dilakukan di laboratorium PT. SPLP. Begitu pula bahan jadi diperiksa dan diuji per lot utuk memastikan bahwa barang yang dihasilkan memiliki kualitas yang diminta customer. Bila barang jadi / PVC Compound lulus uji, QC memberikan label “OK” dan barang boleh dikirim ke pelanggan.

1.5.1.8 Maintenance

Maintenance merupakan bagian pendukung kelancaran proses produksi, bertugas melakukan perawatan secara berkala terhadap mesin-mesin produksi dan diesel, meminimumkan down time, melakukan modifikasi terhadap mesin agar efisiensi meningkat, dan memberikan usulan / ide untuk modifikasi mesin, jadwal perawatan, serta meningkatkan ketrampilan / pengetahuan teknisi maintenance.

(14)

1.5.2 Struktur Organisasi Perusahaan

PT. SPLP mempunyai struktur organisasi fungsional dimana tiap-tiap bagian bekerja berdasarkan fungsinya masing-masing.

Gambar struktur organisasi PT. SPLP dapat dilihat pada lampiran.

1.5.3 Proses Produksi

PT. SPLP memiliki 3 mesin (3 lines) yang mengolah PVC Compound dan XLPE (CrossLinked Polyethylene). Mesin ini mengolah formulasi yang telah ditentukan dengan skala pabrik (produksi massal / mass production). Secara umum urutan proses digambarkan pada lampiran. Mesin line 1 dan line 2 digunakan untuk proses produksi PVC Compound, sedangkan line 3 digunakan untuk proses produksi XLPE.

Proses dimulai dari bahan baku, yang dipasok oleh supplier menggunakan truk, datang ke pabrik dan masuk ke gudang penyimpanan bahan baku (WH 1) untuk bahan baku yang berupa powder ataupun butiran (granules). Sedangkan bahan baku yang berupa cairan, seperti plasticizer : DOP, DINP, dan TOTM, dipasok menggunakan mobil tanki (MT) dan dimasukan ke tangki penimbunan masing-masing (T1, T2, T3). Semua bahan baku yang datang baik yang berupa cair maupun butiran / powder diuji dahulu (Incoming Material Test) oleh departemen Quality Control (QC). Setelah QC

(15)

menyatakan lulus uji, mobil pengangkut bahan baku diijinkan menuju gudang untuk melakukan pembongkaran bahan baku.

Bahan baku PVC Resin dan Filler CaCO3 dari gudang penyimpanannya

(WH1) dikirim dengan menggunakan forklift (F) ke ruang Debagging (D). Debagging ini digunakan untuk mengisi / menaikan PVC Resin dan Filler CaCO3 ke tempat penimbunan bahan baku (silo), yaitu : Silo PVC Resin (B1)

dan Silo Filler CaCO3 (B2), dengan cara menghisap bahan baku tersebut

menggunakan pompa vakum (PV) secara bergantian. Dari silo, PVC Resin dan Filler CaCO3 dialirkan dan ditimbang di penimbangan / weighting (W1) sesuai

dengan berat yang diperlukan, kemudian masuk ke Mixer (M1).

Plasticizer DOP, DIDP, TOTM, maupun DINP dialirkan dari tangki penimbunan masing-masing melalui pipa ke tangki pencampuran plasticizer (TM) sesuai takaran formulasi dan jenis plasticizer yang diperlukan / dibutuhkan. Dan dari tangki pencampuran plasticizer (TM), campuran plasticizer ini dialirkan ke tangki mixer (M1) pada saat tertentu diaduk bersama dengan PVC Resin, Filler CaCO3, dan zat Additive. Penuangan plasticizer

maupun zat additive dilakukan secara manual oleh operator.

Sistem proses di dalam Mixer (M1) dilakukan secara batch (tumpak), dimana kapasitas per batch ± 300 kg. Plasticizer diukur secara volumetric dari masing-masing tangki penimbunannya, sedangkan takaran dalam formulasi

(16)

dinyatakan dalam satuan massa. Sehingga diperlukan data density untuk menghitung massa plasticizer dengan rumus :

Berat (kg) = Density (kg / liter) x Volume (liter)

Adonan bahan baku yang telah diaduk di Mixer (M1) dikeluarkan dan masuk ke Hopper (HP) yang berfungsi menampung adonan untuk dialirkan secara kontinyu ke proses berikutnya. Dari Hopper (HP) adonan masuk ke mesin extruder (EXT). Disini bahan diolah menjadi Compound melalui pengaturan suhu dan kecepatan putaran screw (rpm). Ada dua screw yang harus dilewati adonan ini, yaitu : Twin Screw dan Single Screw. Setelah melalui screw, adonan yang telah menjadi Compound dipotong dengan pisau menjadi bentuk pellet.

Tahapan selanjutnya setelah keluar dari extruder (EXT), pellet ini dialirkan ke mesin pendingin / cooler (C) dengan didorong oleh hembusan udara dari blower (BL2 dan BL3). Pendinginan di dalam cooler menggunakan udara; dan dari cooler, pellet Compound ini masuk ke bagian penimbangan dan packing.

Packing PVC Compound ada dua jenis, yaitu ukuran 500 kg dan 25 kg. Sedangkan untuk XLPE dalam bentuk cair, packing menggunakan drum ± 200 kg. PVC Compound yang telah di packing diberi identifikasi nomor lot dan dikirim ke gudang barang jadi (WH2) untuk disimpan dan dikirim ke pelanggan.

(17)

1.5.4 Bahan Baku Proses Produksi

Bahan baku pembuatan PVC Compound ini dikelompokkan menjadi : a. PVC Resin (Powder)

b. Filler CaCO3 (Powder)

c. Plasticizer (Liquid) d. Additives (Powder)

1.5.4.1 PVC Resin

PVC Resin merupakan bahan baku utama pembuatan PVC Compound. Sifat PVC Resin ditentukan oleh berat molekul dan kemurniannya dan khusus untuk aplikasi kabel digunakan PVC Resin dengan sifat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Sifat-sifat PVC Resin untuk kabel.

Eastern Statomer Asahimas Asnyl EH 1300 STM 70 FJ 70 FJ 65 *)

Item Uji Unit Spesifikasi

Kvalue 70

Kvalue 70 Kvalue 70 Kvalue 70

Appearance White powder White powder White powder White powder White powder Derajad Polymerisasi 1300 + 50 1310 1295 1300 1000 Bulk Density g / ml 0.5 + 0.05 0.492 0.48 0.5 + 0.05 0.53 + 0.05 Volatile % < 0.5 0.165 0.205 < 0.3 < 0.3 Particle Size # 42 mesh # 200 mesh % % % > 99.5 < 30 100 (40) 2.75 99.9 100 100 Residual VCM ppm < 1 1

(18)

1.5.4.2 Filler CaCO3

Filler CaCO3 berfungsi sebagai pengisi dan menaikkan ketahanan

Compound terhadap deformasi panas.

Calcium carbonat yang digunakan pada filler CaCO3 dibuat dari

limestone / batu kapur dan calcite crystal.

1.5.4.3 Plasticizer

Berfungsi memberikan sifat plastis pada PVC Compound, antara lain:

• Diisodecyl Pthalate (DIDP) : high temperature • Diisononyl Pthalate (DINP) : medium temperature • Dioctyl Pthalate (DOP) : low temperature • Triocthyl trimellitate (TOTM)

1.5.4.4 Additives

Pelengkap bahan baku untuk membentuk sifat yang diinginkan. Zat-zat additives yang digunakan antara lain :

• Antioxidant

Antioxidant berfungsi untuk mencegah oksidasi secara berlebihan terhadap suatu bahan, karma oksidasi ini dapat merusak sifat fisik dan sifat kimia bahan. Secara kimia antioxidant berfungsi mengikat radikal

(19)

atom O sehingga rantai C dalam PVC tidak putus. Bila rantai C putus, maka bahan menjadi retak-retak.

Ada dua jenis antioxidant dalam pembuatan PVC Compound, yaitu : Short Term Antioxidant dan Long Term Antioxidant yang memiliki fungsi masing-masing. Short Term Antioxidant merupakan antioxidant untuk mencegah oksidasi terutama pada saat pembuatan PVC Compound (contoh: Irganox 1010). Sedangkan Long Term Antioxidant merupakan antioxidant untuk mencegah oksidasi sampai Compound menjadi kabel dan dipakai langsung oleh masyarakat umum (contoh :Irgafos 168, Alkanox 240). Antara Short Term Antioxidant dan Long Term Antioxidant kadang-kadang pemakaiannya dicampur dengan komposisi ± 33 % dan ± 66 5.

• Antitermites

Antitermite bertujuan memberikan PVC Compound ketahanan yang baik terhadap serangga (termites). Antitermites memberikan aroma yang tidak disukai serangga sehingga serangan serangga dapat dihambat.

• Flame retardant

Additive ini dipakai untuk plastik dan textile. Contoh flame retardant : Antimony trioxide (Sb2O3), Clorinated paraffin, Cereclor, Martinal, dan

(20)

tinggi dan merupakan Plasticizer sekunder (kedua) dalam pembuatan PVC Compound.

• Additive proses

Additive proses ditambahkan untuk membantu kelancaran proses. Additive proses yang digunakan antara lain :

o Dibasic Lead Stearate (DBL)

Berfungsi sebagai stabilizer panas dan menignkatkan efek lubrikasi / pelumasan pada Compound, sehingga ketika diproses dapat berjalan dengan lancar. Pemakaiannya biasanya dikombinasikan dengan stabilizer lain untuk meningkatkan stabilitasnya.

o Tribasic Lead Stearate (TLS)

TLS merupakan stabilizer panas tanpa lubrikasi. Pemakaiannya biasanya dicampur dengan basic lead stearate, calcium stearate, dan lubricant. Ketika dibutuhkan PVC Compound dengan ketahanan terhadap sinar matahari dan pengaruh lingkungan, maka pemakaiannya dikombinasikan dengan basic lead posphite atau metal soap stabilizer khusus dan pencampuran dalam PVC Compound direkomendasikan pada suhu 110 0 C agar dispersinya sempurna. Dengan pemberian TLS ini diharapkan PVC Compound mempunyai ketahanan listrik yang baik, tahan panas, UV dan pengaruh lingkungan, dan agar warna tidak mudah pudar.

(21)

• Pigment

Pigment digunakan untuk memberikan warna pada PVC Compound. • Dan lain sebagainya.

Gambar

Tabel 1.1 Sifat-sifat PVC Resin untuk kabel.

Referensi

Dokumen terkait

Keinginan mencari peluang untuk menambah ilmu pengetahuan dengan melakukan penerokaan terhadap sesuatu isu dan melaksanakan tugas semampu mungkin. Inisiatif Tahap

Akibatnya unsur- unsur Audit Risk Model dapat disesuaikan, dan audit investasi naik, untuk merefleksikan bahwa Risiko bisnis berhubungan dengan kemungkinan kerugian dimasa yang

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dan dokumen-dokumen yang

Hasil pengujian juga didapatkan tegangan peak to peak yang ditampilkan pada osiloskop yang digunakan untuk menghitung besar arus bocor (leakage current) dalam

Diketahui pula bahwa sekretori IgA sangat berperan dalam mempertahankan integritas mukosa saluran pernafasan (Colman, 1992). Dari uraian di atas, perjalanan klinis penyakit ISPA

Steganografi merupakan seni atau ilmu yang digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia dengan segala cara sehingga selain orang yang dituju, orang lain tidak akan menyadari

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menghasilkan data kuantitatif yang akan dideskripsikan dalam bentuk kepuasan / ketidakpuasan investor terhadap penyelenggaraan Pelayanan

Pengujian dilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengetahui kebenaran konsep teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e- learning