• Tidak ada hasil yang ditemukan

KMI Wire and Cable, Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KMI Wire and Cable, Tbk"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Kontak:

Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380

[email protected] “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

KMI Wire and Cable, Tbk

Laporan Kedua

Equity Valuation

12 September 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 190 240 Kabel Kinerja Saham 0 100 200 300 400 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000 5.500

Aug-12 Dec-12 Apr-13 Aug-13 KBLI IHSG

IHSG KBLI

Sumber: Bloomberg

Informasi Saham Rp

Kode Saham KBLI

Harga Saham Per 11 September 2013 188 Harga Tertinggi 52 minggu terakhir 315 Harga Terendah 52 minggu terakhir 172 Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 minggu (miliar) 1.262 Kapitalisasi Pasar Terendah 52 minggu (miliar) 745

Penilaian Saham Sebelumnya Saat ini

Tertinggi 320 240

Terendah 265 190

Market Value Added & Market Risk

0,7 0,75 0,8 0,85 0,9 0,95 -90 -80 -70 -60 -50 -40 -30 -20 -10 0 2011 2012 M ar ke t R isk M VA

MVA Market Risk

Sumber:Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Pemegang Saham (%)

Javas Premier Venture Capital Limited 49,68 BNP Paribas Private Singapore c/o Hongkong

and Shanghai Bank 8,69

GS LND Clear AC c/o Citibank, N.A 7,80 GSAF Risk Arbritage Investment 7,55 Publik (masing-masing dibawah 5%

kepemilikan) 26,28

Menghadapi Momen yang Menantang

Di tahun 1972, PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) mulai memproduksi kabel listrik tegangan rendah dan kabel telepon di pabrik seluas 10 hektar di Cakung, Jakarta Timur. KBLI, yang melayani beberapa sektor, termasuk Perusahaan Listrik Negara (PLN), properti, pertambangan, infrastruktur, pembangkit listrik dll, go public pada 8 Juni 1992, dan secara resmi berganti nama dari PT GT Kabel Indonesia Tbk menjadi PT KMI Wire and Cable Tbk pada tahun 2008. Perusahaan memproduksi lebih dari 2.000 jenis dan ukuran kabel yang berbeda, dimana kabel listrik bertegangan rendah menjadi kontributor utama pendapatan. Saat ini Perusahaan memiliki kapasitas produksi 33.000 ton, terdiri dari 21.000 ton kabel tembaga dan 12.000 ton kabel aluminium. Sebagian besar produk KBLI dipasarkan di dalam negeri. Dengan pengalaman panjang dalam industri ini, kapasitas produksi besar serta posisi pasar yang kuat, KBLI telah menjadi pemain terkemuka di industri kabel.

(2)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

KMI Wire and Cable, Tbk

12 September 2013 Halaman 2 dari 10

Penyesuaian Target Harga Saham

Kami melakukan beberapa penyesuaian terhadap proyeksi kami sebelumnya dan menyesuaikan target harga saham KBLI menjadi pada kisaran Rp190 – Rp240 per saham, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:

Permintaan kabel domestik masih kuat. Pesatnya pertumbuhan sektor properti dan infrastruktur akan meningkatkan permintaan kabel di Indonesia, yang diharapkan tumbuh minimal 15% YoY tahun ini. Indonesia telah mengalokasikan USD174 miliar untuk pembangunan infrastruktur selama 12 tahun ke depan, dan sekitar 40 persen nya diperuntukkan pada proyek-proyek di kepulauan yang kekurangan energi, dimana hampir seperempat dari popoulasi tidak memiliki akses listrik.

Kinerja keuangan yang kuat di 1H13. Di 2012, KBLI membukukan kenaikan pendapatan 23,4% YoY menjadi Rp2,2 triliun, sejalan dengan perkiraan kami sebelumnya. Laba kotor, laba operasional dan laba bersih Perusahaan juga sejalan dengan perkiraan kami. Selanjutnya, pada 1H13, pendapatan KBLI naik sebesar 16,8% YoY menjadi Rp1,3 triliun, jauh di atas rata-rata industri sebesar 0,3% YoY, terutama karena meningkatnya volume penjualan kabel tembaga dan aluminium. Namun, pada 2H13, kami memperkirakan pertumbuhan Perusahaan akan melambat karena kondisi pasar yang kurang menguntungkan. Dalam hal pendapatan, kami memprediksi pencapaiannya akan kurang lebih sama dengan tahun lalu.

Ekspansi berkelanjutan. Pada 2012, KBLI meningkatkan kapasitas produksinya sebesar 22% menjadi 33.000 ton/tahun. Mengingat tingkat utilisasi yang tinggi, Perusahaan berencana untuk meningkatkan lagi kapasitasnya menjadi 37.000 ton/tahun di 2014, terdiri dari 27.000 ton kabel tembaga dan 14.000 ton kabel aluminium. Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan kabel ke depan, KBLI berencana untuk menggandakan kapasitas dalam lima tahun ke depan, dengan mengalokasikan Rp134 miliar untuk mesin tambahan dan pembebasan lahan baru. Dana ini akan berasal dari kas internal dan pinjaman bank.

Asumsi risk free rate, equity premium dan beta masing-masing adalah sebesar 8,7%, 2,5% dan 1,1x.

Prospek Usaha

Kebutuhan kabel domestik diperkirakan tetap kuat di tahun-tahun mendatang, tumbuh dengan proyeksi 15% - 20% tahun ini, terutama didorong oleh semakin berkembangnya proyek-proyek PLN dan swasta. Tingkat elektrifikasi di Indonesia hanya sebesar 78%, sementara tingkat elektrifikasi rata-rata di negara-negara lain di tingkat regional sebesar 85%, memberikan ruang yang luas bagi industri ini untuk berkembang di masa depan. Untuk mengatasi hal ini, PLN menargetkan untuk secara bertahap meningkatkan tingkat elektrifikasi di Indonesia sampai dengan 94,6% pada tahun 2020. Namun, di sisi lain, melemahnya mata uang Rupiah terhadap USD baru-baru ini memaksa Perusahaan untuk menyesuaikan harga jual yang pada gilirannya mengurangi jumlah proyek. Oleh karena itu, kami memperkirakan bahwa pendapatan KBLI hanya akan tumbuh sebesar 0,3% YoY tahun ini dengan penurunan laba bersih karena rugi kurs.

Tabel 1: Ringkasan Kinerja

2009 2010 2011 2012P 2013P

Penjualan [Rp miliar] 1.228 1.842 2.273 2.279 2.396

Laba sebelum pajak

[Rp miliar] 67 94 173 102 108

Laba bersih [Rp miliar] 48 64 125 76 80

EPS [Rp] 12,1 15,9 31,2 18,9 19,9

Pertumbuhan EPS [%] 1,3 0,3 1,0 (0,4) 0,1

P/E [x] 6,6 6,4 6,1 9,9* 9,4*

PBV [x] 0,5 0,6 0,9 0,8* 0,8*

Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Berdasarkan Harga Saham KBLI per 11 September 2013 – Rp188/lembar

(3)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

KMI Wire and Cable, Tbk

Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk

perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance (“CP”), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations (“GE”), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai

current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai

buku perusahaan.

Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

klaster, yaitu:

Excellent value managers (“Q-1”)

Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebih benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan. Expectation builders (“Q-2”)

Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark.

Traditionalists (“Q-3”)

Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-3, walaupun mereka menunjukkan profitabilitas yang baik dalam jangka pendek.

Asset-loaded value managers (“Q-4”)

Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4.

Kami mengklasifikasikan KBLI di klaster Tradisionalist (Q-3), meningkat dari posisi di Q-4 dalam laporan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pasar memiliki harapan yang tinggi pada profitabilitas Perusahaan dalam jangka pendek, namun ekspektasi yang relatif rendah dalam jangka panjang. Kami percaya bahwa KBLI memiliki kesempatan untuk pindah ke klaster Expectation

Builders (Q-2) dengan meningkatkan kinerja serta terus memperbarui informasi

ke publik.

Gambar 1: Growth Value Map KBLI (Industri Kabel)

-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 Grow th Exp ect ati on s Current Performance (CP) Q-2 Q-1 Q-4 Q-3 JECC KBLM KBLI VOKS

Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

(4)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

KMI Wire and Cable, Tbk

12 September 2013 Halaman 4 dari 10

Outlook Cerah, didukung oleh Permintaan Kabel yang Kuat

PEFINDO memperkirakan industri kabel di Indonesia akan mampu membukukan pertumbuhan rata-rata 15% - 20% per tahun karena permintaan kabel domestik yang kuat. Pesatnya pembangunan baik proyek swasta maupun pemerintah di bidang properti, infrastruktur serta sektor listrik mendorong permintaan listrik. Tingkat elektrifikasi di Indonesia hanya sebesar 78%, sementara tingkat elektrifikasi rata-rata di negara-negara lain di tingkat regional adalah 85%, memberikan ruang yang luas bagi industri ini untuk berkembang di masa depan. Untuk mengatasi hal ini, PLN menargetkan untuk secara bertahap meningkatkan tingkat elektrifikasi di Indonesia sampai dengan 94,6% pada tahun 2020. PLN memiliki alokasi belanja modal Rp25 triliun - Rp35 triliun untuk 2013-2016. Kami percaya bahwa produk KBLI baru, Aluminum Conductor with Composite Core (ACCC), yang memiliki tingkat konduktivitas dua kali lipat dari kabel sejenisnya, akan membuat Perusahaan mudah dalam mendapatkan proyek-proyek besar dari PLN.

Gambar 2: Konsumsi Kabel dan Tingkat Elektrifikasi di Indonesia

105 150 180 216 245 350 420 504 0 100 200 300 400 500 600 2010 2011 2012 2013P d al am r ib u to n Aluminium Tembaga 71,9% 74,4% 77,1% 79,9% 82,7% 85,5% 65% 70% 75% 80% 85% 90% 2011 2012 2013P 2014P 2015P 2016P Tingkat Elektrifikasi

Sumber: Business Monitor International dan Apkabel, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Kapasitas yang Memadai

Pada 2012, KBLI meningkatkan kapasitas produksinya sebesar 22% menjadi 33.000 ton/tahun. Kami melihat ini menjadi langkah tepat mengingat tingkat utilisasinya sudah lebih dari 80%. Kami memperkirakan di tahun ini volume produksi Perusahaan dapat mencapai 26.000 ton, terdiri dari 17.000 ton kabel tembaga dan 9.000 ton kabel aluminium. Tahun depan, kami berharap KBLI dapat meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 40.000 ton/tahun untuk memenuhi pertumbuhan permintaan, dan telah mengalokasikan anggaran untuk membangun pabrik baru yang diharapkan mulai beroperasi pada 2H14.

Gambar 3: Kapasitas Produksi KBLI

27.000 27.000 27.000 33.000 33.000 40.000 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000 2009 2010 2011 2012 2013P 2014P (ton/tahun) Kapasitas Produksi

Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

(5)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

1H13: Pertumbuhan Penjualan Superior, tetapi Redup di Akhir Tahun

KBLI mencetak kenaikan pendapatan 23,4% YoY dari sekitar Rp2,2 triliun pada 2012, sejalan dengan proyeksi kami dalam laporan sebelumnya. Dari sisi profitabilitas, pencapaian Perusahaan juga sejalan dengan perkiraan kami. Pada 1H13, pendapatan KBLI tumbuh 17% YoY karena permintaan yang kuat baik dari sektor PLN maupun swasta. Penjualan KBLI ke PLN, pelanggan utama nya, tumbuh sebesar 10% YoY menjadi Rp269 miliar pada periode tersebut. Namun, kami memperkirakan pertumbuhan pendapatan KBLI akan naik tipis sebesar 0,3% YoY tahun ini karena melemahnya mata uang Rupiah terhadap USD, yang pada gilirannya menyebabkan harga jual yang lebih tinggi. Hasilnya, proyek-proyek Perusahaan mengalami penurunan.

Dibandingkan dengan perusahaan sejenis, kinerja penjualan KBLI di 1H13 jauh di atas rata-rata industri yaitu sebesar 0,3% YoY.

Gambar 4: Pendapatan dan Laba Bersih KBLI

1.228 1.842 2.273 2.279 2.396 48 64 125 76 80 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 2010 2011 2012 2013P 2014P (Rp miliar)

Pendapatan Laba Bersih

Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Alokasi Capex Lebih Tinggi untuk Pertumbuhan Lebih Kuat

KBLI berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 40.000 ton/tahun pada 2014, meningkat 21% YoY dibandingkan dengan kapasitas saat ini, yang terdiri dari 26.000 ton kabel tembaga dan 14.000 ton kabel aluminium. Untuk mencapai hal ini, kami memperkirakan Perusahaan akan membutuhkan

capex Rp54,1 miliar di 2013 dan Rp196,5 miliar tahun 2014 untuk tambahan

mesin dan pembebasan lahan. Dalam hal pendanaan, KBLI akan menggabungkan kas internal dan pinjaman bank. Kami tidak memiliki kekhawatiran atas kondisi keuangan Perusahaan, mengingat rasio hutang terhadap ekuitas (DER) hanya 0,7x di 1H13, di bawah rata-rata industri yaitu 2,6x.

Gambar 5: Capex KBLI

11 14 20 54,1 196,5 0 50 100 150 200 250 2010 2011 2012 2013P 2014P (Rp miliar) Capex

Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

(6)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

KMI Wire and Cable, Tbk

12 September 2013 Halaman 6 dari 10

Tabel 2: Kinerja KBLI dan Perusahaan Sejenis per Juni 2013

KBLI VOKS KBLM JECC SCCO

Penjualan [Rp, miliar] 1.345 1.219 525 613 1.681 Laba Kotor [Rp, miliar] 164 144 54 69 172 Laba Bersih [Rp, miliar] 71 51 16 16 98 Total Aset [Rp, miliar] 1.487 1.901 693 934 1.730 Total Kewajiban [Rp, miliar] 603 1.247 412 792 977 Total Ekuitas [Rp, miliar] 884 654 281 142 753

Pertumbuhan YoY

Penjualan [%] 16,9 5,8 6,4 -2,8 -8,1

Laba Kotor [%] 13,2 -21,2 31,8 -14,0 -11,4

Laba Bersih [%] -1,8 -7,7 196,6 -37,0 -17,6

Profitabilitas

Marjin Laba Kotor [%] 12,2 11,8 10,3 11,2 10,2

Marjin Laba Bersih [%] 5,3 4,2 3,1 2,7 5,8

ROA [%] 4,8 2,7 2,4 1,7 5,7

ROE [%] 8,1 7,7 5,8 11,5 13,0

Leverage

DER [%] 0,68 1,90 1,47 5,59 1,30

Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, PT Voksel Electric Tbk, PT Kabelindo Murni Tbk, PT Jembo Cable Company, PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

(7)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

VALUASI Metodologi

Kami mengaplikasikan metode discounted cash flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) bagi KBLI jika dibandingkan dengan pertumbuhan aset.

Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan metode Guideline company method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya.

Penilaian ini berdasarkan pada nilai 100% saham KBLI per 11 September 2013, menggunakan laporan keuangan KBLI per 30 Juni 2013 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental.

Estimasi Nilai

Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 11,0% dan Cost of Equity sebesar 11,4% berdasarkan asumsi-asumsi berikut:

Tabel 3: Asumsi

Risk free rate [%]* 8,7

Risk premium [%]* 2,5

Beta [x]** 1,1

Cost of Equity [%] 11,4

Marginal tax rate [%] 25,0

Debt to Equity Ratio [x] 0,13

WACC [%] 11,0

Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing *Catatan: Per 11 September 2013

**PEFINDO Beta Saham, per 12 September 2013

Target harga saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 11 September 2013 adalah sebagai berikut:

 Dengan menggunakan metode DCF dan asumsi tingkat diskonto 11,0% adalah sebesar Rp230 – Rp250 per lembar saham.

 Dengan metode GCM (PBV 0,89X dan P/E 5,07X) adalah sebesar Rp95 – Rp200 per lembar saham.

Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk metode GCM.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka Target Harga Saham KBLI untuk 12 bulan adalah Rp190 - Rp240 per lembar saham.

Tabel 4: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF

Konservatif Moderat Agresif

PV of Free Cash Flows [Rp miliar] 261 275 289

PV Terminal Value [Rp miliar] 714 752 789

Non-Operating Asset [Rp miliar] 51 51 51

Net Debt [Rp miliar] (118) (118) (118)

Total Equity Value [Rp miliar] 908 960 1.011

Number of Share [juta saham] 4.007 4.007 4.007

Fair Value per Share [Rp] 230 240 250

Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

(8)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

KMI Wire and Cable, Tbk

12 September 2013 Halaman 8 dari 10

Tabel 5: Perbandingan GCM

KBLI KBLM SCCO VOKS Rata-rata Penilaian, 11 September 2013

P/E, [x] 6,08 5,36 6,23 7,69 5,07

P/BV, [x] 0,85 0,66 1,24 1,68 0,89

Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 6: Ringkasan Penilaian Metode GCM

Multiples

(x) Est, EPS (Rp) Est, BV/Share (Rp) Value (Rp)

P/E 5,07 19 - 95

P/BV 0,89 - 230 200

Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 7: Rekonsiliasi Nilai Wajar

Nilai Wajar per Saham [Rp]

DCF GCM Rata-rata

Batas atas 250 200 240

Batas bawah 230 95 190

Bobot 70% 30%

(9)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

Tabel 8:Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

[dalam Rp Miliar] 2010 2011 2012 2013P 2014P

Penjualan 1.228 1.842 2.273 2.279 2.396 Harga Pokok Penjualan (1.093) (1.673) (1.997) (2.026) (2.123)

Laba Kotor 135 169 277 254 272

Beban Operasi (70) (72) (90) (90) (95)

Laba Operasi 65 97 187 163 178

Pendapatan [Beban] lain-lain 2 (3) (14) (61) (70)

Laba Sebelum Pajak 67 94 173 102 108

Pajak (18) (30) (47) (26) (28)

Laba Bersih 48 64 125 76 80 Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 9:Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

[dalam Rp Miliar] 2010 2011 2012 2013P 2014P

Aset Aset Lancar

Kas dan Setara Kas 60 107 68 266 203 Piutang Usaha 209 265 337 358 377 Persediaan 197 225 300 305 319

Aset lain-lain 80 76 45 57 63

Total Aset Lancar 546 673 751 985 963

Aset Tetap 391 388 391 422 590 Aset lainnya 22 23 20 25 26 Total Aset 959 1.084 1.162 1.432 1.579 Kewajiban Hutang Usaha 87 161 170 158 166 Hutang Jk. Pendek - - - 129 179 Hutang Jk. Pendek lainnya 114 147 75 114 120 Hutang Dividen 32 32 Hutang Jk, Panjang 102 56 72 78 81 Hutang Jk, Panjang Lainnya - - - - - Total Kewajiban 303 364 316 510 578 Total Ekuitas 656 720 846 921 1.001

Sumber: PT KMI Wire and Cable Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Gambar 6: P/E dan P/BV Historis

0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 5.8 5.9 6.0 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6 6.7 2010 2011 2012 (P/BV) (P/E) P/E P/BV

Gambar 7: ROA, ROE dan TAT Historis

0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 2010 2011 2012 (TAT) (ROA & ROE)

ROA ROE TAT

Tabel 10: Rasio Penting

Rasio 2010 2011 2012 2013P 2014P Pertumbuhan [%] Penjualan 49,3 49,9 23,4 0,3 5,1 Laba Operasi 91,9 50,4 92,4 (12,6) 8,6 EBITDA 111,5 42,9 73,8 (31,2) 13,7 Laba Bersih 133,6 31,7 96,5 (39,4) 5,4 Profitabilitas [%]

Marjin Laba Kotor 11,0 9,2 12,2 11,1 11,4 Marjin Laba Operasi 5,3 5,3 8,2 7,2 7,4 Marjin EBITDA 6,4 6,1 8,6 5,9 6,4 Marjin Laba Bersih 3,9 3,5 5,5 3,3 3,3

ROA 5,0 5,9 10,8 5,3 5,1

ROE 7,4 8,8 14,8 8,2 8,0

Solvabilitas [X]

Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas 0,5 0,5 0,4 0,6 0,6 Rasio KewajibanTerhadap Aset 0,3 0,3 0,3 0,4 0,4

Likuiditas[X]

Rasio Lancar 2,7 2,2 3,1 2,3 1,9 Rasio Cepat 1,6 1,4 1,7 1,5 1,2

(10)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

KMI Wire and Cable, Tbk

12 September 2013 Halaman 10 dari 10

DISCLAIMER

Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan, Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya , Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini, Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut-off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalai an yang terjadi akibat penggunaan laporan ini, Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan , Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu , Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor, Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini , Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan , Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi , Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal, Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi .

Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa Pefindo kepada, atau kaita nnya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut.

Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi , Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan .

PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis, PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis, Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan.

Laporan ini dibuat dan disiapkan Pefindo Divisi Valuasi Saham & In dexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia , Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai , Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp. 20.000.000,- masing-masing dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun, Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di

http://www,pefindo,com

Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing , Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.

Gambar

Tabel 1: Ringkasan Kinerja
Gambar 1: Growth Value Map KBLI (Industri Kabel)
Gambar 3: Kapasitas Produksi KBLI
Gambar 5: Capex KBLI
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam usaha untuk mewujudkan prinsip usaha berkelanjutan PT Sarana Global Finance Indonesia pada tahun 2020 fokus pada pengembangan program Tata Kelola Perusahaan

Bantul dapat lebih optimal bila didukung oleh adanya SDM yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang TIK, pendistribusian SDM serta TIK yang merata, pelatihan-pelatihan

Pasien dapat memilih dokter yang akan diberikan hak akses untuk mengambil data rekam medis pasien dari pusat informasi medis, mencatat data rekam medis pasien pada basisdata

Secara umum prinsip utama dari strategi pengembangan produksi pangan yang sesuai dengan paradigma baru dalam pendayagunaan sumberdaya air adalah bahwa pertumbuhan produksi pangan

Sedangkan, Rima akhir terdapat pada akhir larik sebuah sajak “Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti Dengan puisi aku bercerita Berbatas

Tembesu mempunyai nama botanis Fragraea spp., famili Loganiaceae (terutama F. Tinggi pohon sampai 40 m dengan panjang batang bebas cabang sampai 25 m, diameter 80 cm atau

Berdasarkan latar belakang tersebut, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh parameter pental (s), energi partikel datang (E) terhadap

Paradigma ilmu tidak akan berhenti dalam penggaliannya atas kebenaran dalam bidang hukum, khususnya yang berkaitan dengan perlindungan hukum yang dapat diberikan