Modul ke:
Fakultas
Program Studi
AUDIT II
PENYELESAIAN AUDIT
Afly Yessie, SE, Msi.
14
EKONOMI DAN BISNIS
MENYELESAIKAN PEKERJAAN
LAPANGAN
Dalam menyelesaikan pekerjaan lapangan, auditor melaksanakan
prosedur audit spesifik untuk mendapatkan bukti audit
tambahan. Prosedurnya adalah:
• • Melakukan review atas peristiwa kemudian.
• • Membaca notulen rapat
• • Mendapatkan bukti mengenai litigasi, klaim, dan
penilaian.
• • Mendapatkan surat representasi klien
• • Melaksanakan prosedur analitis
MELAKUKAN REVIEW PERISTIWA
KEMUDIAN
• Tanggung jawab auditor untuk menilai kewajaran laporan keuangan klien
tidak terbatas pada pemeriksaan atas peristiwa dan transaksi yang terjadi
hingga tanggal neraca. SAS 1, Codification of Statements on Auditing
Standards (AU 560, Subsequent Events), menyatakan bahwa auditor juga
mempunyai tanggung jawab spesifik atas peristiwa dan transaksi yang (1)
mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan dan (2) terjadi
sesudah tanggal neraca tetapi sebelum penerbitan laporan keuangan serta
laporan auditor. Peristiwa-peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa kemudian
(subsequent events).
Jenis Peristiwa
• AU 560.03 dan .05 menunjukkan bahwa ada dua jenis peristiwa kemudian:
• • Peristiwa kemudian jenis 1 memberikan bukti tambahan berkenaan
dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dan mempengaruhi estimasi
yang inheren dalam proses penyusunan laporan keuangan.
• • Peristiwa kemudian jenis 2 memberikan bukti berkenaan dengan kondisi
yang tidak ada pada tanggal neraca tetapi muncul setelah tanggal itu.
PROSEDUR AUDIT DALAM PERIODE SETELAH
TANGGAL NERACA
• Auditor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa kemudian sampai tanggal laporan auditor, yang biasanya merupakan akhir dan pekerjaan lapangan. Tanggung jawab ini dapat dilaksanakan dalam dua cara berikut: (1) dengan mewaspadai peristiwa kemudian dalam melaksanakan pengujian substantif akhir tahun seperti pengujian pisah-batas dan mencari kewajiban yang belum tercatat serta (2) dengan melaksanakan prosedur audit berikut yang ditetapkan dalam AU 560.12 atau mendekati akhir pekerjaan lapangan.
• • Membaca laporan keuangan interim terakhir yang tersedia serta membandingkannya dengan laporan yang sedang dilaporkan dan melakukan perbandingan lainnya yang sesuai dalam situasi-situasi itu.
• • Menanyakan kepada manajemen yang bertanggung jawab atas hal- hal keuangan dan akuntansi mengenai • - Setiap kewajiban kontinjen atau komitmen besar yang ada pada tanggal neraca atau tanggal pertanyaan itu
diajukan.
• - Setiap perubahan yang signifikan pada modal saham, hutang jangka panjang, atau modal kerja sampai tanggal pertanyaan diajukan.
• - Status saat ini dan pos-pos yang sebelumnya dipertanggung jawabkan atas dasar data sementara, pendahuluan, atau tidak konklusif.
• - Apakah setiap penyesuaian yang tidak biasa telah dilakukan sejak tanggal neraca.
• • Membaca notulen rapat dewan komisaris, pemegang saham, dan komite lainnya yang sesuai. • • Menanyakan ahli hukum klien mengenai litigasi, klaim, dan penilaian.
• • Mendapatkan surat representasi dan klien mengenai peristiwa kemudian yang menurut pendapathya akan memerlukan penyesuaian atau pengungkapan.
• • Melakukan tanya-jawab tambahan atau melaksanakan prosedur tambahan yang dipandang perlu dalam situasi-situasi itu.
PENGARUH TERHADAP LAPORAN
AUDITOR
• Kelalaian
untuk
mencatat
atau
mengungkapkan
secara
tepat
peristiwa
kemudian dalam laporan keuangan akan
menimbulkan penyimpangan dan laporan
standar auditor. Tergantung pada materialitas,
auditor harus menyatakan baik pendapat
wajar dengan pengecualian atau pun pendapat
tidak wajar karena laporan keuangan tidak
disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
MEMBACA NOTULEN RAPAT
Notulen rapat pemegang saham, dewan
komisaris, dan subkomitenya, seperti komite
keuangan dan komite audit, dapat memuat
hal-hal yang mempunyai signifikansi audit. Sebagai
contoh, dewan komisaris dapat mengotorisasi
penerbitan obligasi baru, pembelian saham
treasuri, pembayaran dividen tunai, atau
penghentian lini produk.
MENDAPATKAN BUKTI MENGENAI
LITIGASI, KLAIM DAN PENILAIAN
FASB dalam SFAS 5, Accounting for Contingencies, mendefinisikan
kontinjensi sebagai kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang
ada yang melibatkan ketidakpastian mengenai kemungkinan
keuntungan (kontinjensi keuntungan) atau kerugian (kontinjensi
kerugian) yang akan diperoleh apabila satu atau lebih peristiwa
masa depan teliadi atau tidak terjadi. Tergantung pada evaluasi
yang subyektif atas kemungkinan pembayaran masa depan, GAAP
mempersyaratkan bahwa kontinjensi kerugian harus (1) dicatat
sebagai kewajiban kontinjen, (2) diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan, atau (3) diabaikan. Kontinjensi ini meliputi
kewajiban yang potensial dan perselisihan pajak penghasilan;
jaminan produk; jaminan kewajiban pihak lain; dan litigasi, klaim,
serta penilaian
LANJUTAN
• Pertimbangan Audit
• SAS 12, Inquiry of a Client’s Lawyer Concerning Litigation,
Claims, and Assessments (AU 337.04), menyatakan bahwa
auditor harus mendapatkan bukti-bukti tentang:
• • Eksistensi kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang
menunjukkan
ketidakpastian
mengenai
kemungkinan
terjadinya kerugian pada suatu entitas dari litigasi, klaim, dan
penilaian (litigation, claims, and assessments — LCA).
• • Periode di mana penyebab yang mendasari tindakan
hukum terjadi.
• • Tingkat probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.
• • Jumlah atau rentang kerugian yang potensial.
LANJUTAN
• Pertimbangan Audit
• SAS 12, Inquiry of a Client’s Lawyer Concerning Litigation,
Claims, and Assessments (AU 337.04), menyatakan bahwa
auditor harus mendapatkan bukti-bukti tentang:
• • Eksistensi kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang
menunjukkan
ketidakpastian
mengenai
kemungkinan
terjadinya kerugian pada suatu entitas dari litigasi, klaim, dan
penilaian (litigation, claims, and assessments — LCA).
• • Periode di mana penyebab yang mendasari tindakan
hukum terjadi.
• • Tingkat probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.
• • Jumlah atau rentang kerugian yang potensial.
MENDAPATKAN SURAT REPRESENTASI
KLIEN
• Auditor diwajibkan untuk mendapatkan representasi tertulis tertentu dari
manajemen dalam memenuhi standar ketiga pekerjaan lapangan. Ini dapat
dicapai melalui surat representasi klien (client representation letter), yang
umumnya dikenal sebagai surat rep. AU 333, Management Representations
(SAS 85 dan SAS 89), menjelaskan bahwa representasi merupakan bagian
dari barang bukti tetapi bukan pengganti penerapan prosedur audit yang
diperlukan untuk mendapatkan dasar yang layak atas suatu pendapat.
• Representasi manajemen:
• • Mengkonfirmasikan representasi lisanyang diberikan kepada auditor.
• •
Mendokumentasikan kelayakan yang berkelanjutan dan representasi
tersebut:
• •
Mengurangi kemungkinan kesalahpahaman mengenai representasi
manajemen.
LANJUTAN
• Isi Surat Representasi
• AU 333.06 memberikan pedoman atas empat kategoni utama dan representasi spesifik yang harus termasuk dalam surat rep. Surat rep itu harus mencakup representasi mengenai:
• • Laporan keuangan • • Kelengkapan informasi
• • Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan • • Peristiwa kemudian
Pengaruh terhadap Laporan Auditor
• Apabila auditor menerima surat rep dan ia mampu mendukung representasi manajemen, maka suatu laporan audit standar dapat dikeluarkan. Akan tetapi, ada keterbatasan pada lingkup audit jika auditor tidak dapat dalam (1) memperoleh surat rep atau (2) mendukung representasi manajemen yang bersifat material bagi laporan keuangan dengan prosedur audit lainnya. Suatu pembatasan lingkup akan mengakibatkan penyimpangan dari laporan standar auditor baik melalui pendapat wajar dengan kualifikasi maupun penolakan pemberian pendapat. Penolakan manajemen untuk memberikan representasi tertulis mungkin cukup, menurut pertimbangan auditor, untuk membuat auditor menarik diri dari penugasan.
MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis juga disyaratkan dalam
penyelesaian audit sebagai review keseluruhan
(atau akhir) atas laporan keuangan. SAS 56,
Analytical Procedures (AU 329.22), menyatakan
bahwa tujuan dari review keseluruhan adalah
untuk membantu auditor menilai kesimpulan
yang
dicapai
dalam
audit
dan
dalam
mengevaluasi penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan.
MENGEVALUASI TEMUAN
• Auditor mempunyai dua tujuan dalam mengevaluasi
temuan-temuan : (1) menetukan jenis pendapat yang harus dinyatakan
dan (2) menetukan apakah GAAS telah terpenuhi dalam audit.
Untuk mencapai tujuan ini, auditor menyelesaikan
langkah-langkah berikut :
• • Membuat penilaian akhir atas materialtas dan risiko audit
• • Mengevaluasi apakah ada keraguan yang besar menganai
usahanya (going concern)
• • Melakukan review teknis atas laporan keuangan.
• • Merumuskan pendapat dan membuat naskah laporan audit.
• • Melakukan review akhir atas kertas kerja.
MEMBUAT PENILAIAN AKHIR ATAS
MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
• Penentuan auditor atas salah saji dalam suatu akun dapat
mencakup komponen berikut:
• • Salah saji yang belum dikoreksi yang secara spesifik
diidentifikasi melalui pengujian substantif atas rincian
transaksi dan saldo (dikenal sebagai salah saji yang diketahui)
• • Proyeksi salah saji yang belum dikoreksi yang diestimasi
melalui teknik sampling audit.
• • Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis
dan dikuantifikasi oleh prosedur audit lainnya.
MENGEVALUASI KELANJUTAN USAHA
• AU 341, The Auditor’s Consideration of an Entity Ability to Continue as a Going Concern, menetapkan tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi tanggung jawab apakah ada keraguan yang substansial tentang kemampuan klien untuk mempertahankan kelanjutan usahanya selama suatu periode waktu yang layak, yaitu tidak melebihi satu tahun di luar tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit (biasanya satu tahun dari tanggal neraca). Biasanya, informasi yang akan menimbulkan keraguan yang substansial tentang asumsi kelanjutan usaha (going concern) berkaitan dengan ketidakmampuan entitas untuk terus memenuhi kewajibannya ketika jatuh tempo tanpa disposisi aktiva yang besar di luar arah bisnis yang biasa, merestrukturisasi hutang, merevisi operasinya yang dipaksa dari luar, atau melakukan tindakan yang serupa.
Beberapa informasi yang mungkin diungkapkan mencakup:
• • Kondisi dan peristiwa bersangkutan yang menimbulkan penilaian atas keraguan yang substansial mengenai kemampuan entitas untuk mempertahankan kelanjutan usahanya selama periode waktu yang layak.
• • Kemungkinan pengaruh kondisi dan peristiwa tersebut.
• • Evaluasi manajemen atas signifikansi dan kondisi-kondisi dan penstiwa itu serta setiap faktor yang dapat mengurangi.
• • Kemungkinan penghentian operasi.
• • Rencana manajemen (termasuk informasi keuangan prospektif yang relevan)
• • Informasi tentang pemulihan atau klasifikasi jumlah aktiva yang tercatat atau jumlah atau klasifikasi kewajiban.
MELAKUKAN REVIEW TEKNIS ATAS
LAPORAN KEUANGAN
Banyak kantor akuntan publik mempunyai daftar periksa laporan
keuangan terinci yang diselesaikan oleh auditor yang
melaksanakan review awal atas laporan keuangan bersangkutan.
Daftar periksa yang lengkap itu kemudian direview oleh manajer
dan partner yang bertanggung jawab atas penugasan tersebut.
Sebelum mengeluarkan laporan audit atas klien yang merupakan
perusahaan terbuka, review teknis juga harus dilakukan atas
laporan itu oleh partner yang bukan anggota tim audit.
MERUMUSKAN PENDAPAT DAN MENULIS
NASKAH LAPORAN AUDIT
• Selama melakukan penugasan audit, berbagai pengujian audit telah dilaksanakan. Pengujian-pengujian ini seringkali dilaksanakan oleh personil staf yang partisipasinya dalam audit mungkin terbatas pada beberapa bidang atau akun. Pada saat pengujian atas masing-masing bidang fungsional atau pos laporan telah selesai, staf auditor diharapkan untuk mengikhtisarkan semua temuannya.
• Dalam penyelesaian audit, auditor perlu memisahkan temuan-temuan dengan mengikhtisarkan dan mengevaluasinya untuk tujuan menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Tanggung jawab akhir atas langkah-langkah ini terletak pada partner yang melakukan penugasan itu. Dalam beberapa kasus, manajer audit dapat mengambil keputusan awal yang kemudian akan direview dengan cermat oleh partner.
• Sebelum mengambil keputusan akhir tentang pendapat, biasanya diadakan suatu konferensi dengan kien. Pada pertemuan ini, auditor melaporkan semua temuannya secara lisan dan berusaha memberikan dasar pemikiran untuk melakukan penyesuaian yang diusulkan dan/atau pengungkapan tambahan. Sebaliknya, manajemen dapat berusaha untuk mempertahankan posisinya. Pada akhirnya, beberapa kesepakatan umumnya dapat dicapai tentang perubahan yang harus dilakukan dan auditor dapat meneruskan dengan mengeluarkan pendapat wajar tanpa pengecualian.
MELAKUKAN REVIEW AKHIR ATAS
KERTAS KERJA
• Review yang dilakukan partner atas kertas kerja dirancang
untuk mendapatkan kepastian bahwa :
• • Pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan adalah akurat
dan lengkap.
• • Pertimbangan yang dilakukan oleh bawahan adalah layak
dan tepat pada situasi bersangkutan.
• • Penugasan audit telah diselesaikan sesuai dengan kondisi
dan syarat yang ditetapkan dalam surat penugasan.
• • Semua pertanyaan tentang akuntansi, auditing, dan
pelaporan signifikan yang timbul selama audit telah
diselesaikan dengan tepat.
• • Kertas kerja mendukung pendapat auditor.
• • GAAS dan kebijakan serta prosedur pengendalian mutu
kantor akuntan telah dipenuhi.
KOMUNIKASI DENGAN KLIEN
• MENGKOMUNIKASIKAN
HAL-HAL
YANG
BERKAITAN
DENGAN
PENGENDALIAN INTERNAL
• AU 325, Communication of Internal Control Related Matters Noted in an
Audit, mempersyaratkan auditor untuk menyampaikan kondisi-kondisi yang
dapat dilaporkan (reportable conditions), yang didefinisikan sebagai hal
yang merupakan kekurangan yang signifikan dalam perancangan atau
operasi pengendalian internal, yang dapat berpengaruh buruk terhadap
kemampuan organisasi untuk mencatat, memproses, mengikhtisarkan dan
melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen
dalam laporan keuangan.”
•
• AU 325.11 menyatakan bahwa setiap laporan yang diterbitkan mengenai
kondisi yang dapat dilaporkan harus:
• • Menunjukkan bahwa tujuan audit adalah melaporkan tentang laporan
keuangan dan bukan memberikan kepastian tentang pengendalian
internal.
• •
Menyertakan definisi tentang kondisi yang dapat dilaporkan
• • Menyertakan pembatasan pembagian
LANJUTAN
• Faktor-faktor tambahan berikut dapat mempengaruhi isi laporan:
• • Karena potensi misinterpretasi dari tingkat kepastian yang sangat terbatas yang diberikan oleh laporan itu, maka auditor sebaiknya tidak menyatakan dalam laporan bahwa tidak ada kondisi yang dapat dilaporkan yang dicatat.
• • Dengan persetujuan klien, laporan itu mungkin (1) tidak memasukkan kondisi yang dapat dilaporkan yang sudah diketahui oleh komite audit dan (2) memasukkan hal-hal yang tidak memenuhi syarat sebagai kondisi yang dapat dilaporkan.
• Suatu kondisi yang dapat dilaporkan bisa begitu besar sehingga merupakan kelemahan yang material. AU 325.15 mendefinisikan kelemahan yang material sebagai:
• “ suatu kondisi yang dapat dilaoprkan dimana rancangan atau operasi dari satu atau lebih komponen pengendalianinternal tidak mengurangi risiko hingga tingkat yang relative rendah, sehingga salah saji yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan dalam jumlah yang material dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang sedang diaudit mungkin terjadi dan tidak terdeteksi pada periode yang tepat waktu oleh karyawan ketika melaksanakan kegiatan normal dari fungsi yang telah dibebankan kepadanya.”
MENGKOMUNIKASIKAN HAL-HAL YANG
BERKENAAN DENGAN PELAKSANAAN AUDIT
• AU 380.06-,14 menyatakan bahwa komunikasi dengan komite audit dapat mencakup hal-hal berikut:
• • Tanggung jawab auditor menurut GAAS termasuk kepastian yang diberikan oleh suatu audit bahwa laporan
keuangan telah bebas dan salah saji yang material, konsep materialitas yang digunakan dalam audit, dan jenis pengujian audit yang dilaksanakan.
• • Kebijakan akuntansi yang signifikan seperti seleksi awal dan perubahan kebijakan manajemen, metode
akuntansi yang digunakan untuk transaksi signifikan yang tidak biasa, dan pengaruh kebijakan terhadap bidang-bidang yang kurang memiliki pedoman atau konsensus berwenang.
• • Pertimbangan auditor tentang mutu prinsip akuntansi entitas Pembahasan ini lazimnya akan menyertakan
manajemen sebagai peserta aktif karena mereka mempunyai tanggung jawab utama untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi.
• • Pertimbangan manajemen dan estiniasi akuntansi mencakup dasar untuk pertimbangan dan proses
membuat estimasi akuntansi
• • Penyesuaian audit yang signifikan yang secara tersendiri, atau secara agregat, mempunyai pengaruh penting
terhadap proses pelaporan keuangan entitas itu.
• • Ketidaksepakatan dengan manajemen yang signifikan mengenai laporan keuangan atau laporan auditor, dan
ketidaksepakatan berkenaan dengan penerapan prinsip akuntansi serta dasar untuk pertimbangan manajemen tentang estimasi akuntansi.
• • Konsultasi dengan akuntan lain tentang masalah akuntansi dan auditing.
• • Masalah penting yang dibahas dengan manajemen sebelum penarikan diri termasuk yang bersangkutan
dengan prinsip akuntansi dan standar auditing.
• • Kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan audit seperti penangguhan yang tidak semestinya oleh
manajemen tentang izin pelaksanaan audit dan memberikan informasi yang diperlukan, tidak tersedianya personil klien, serta kelalaian kien untuk menyelesaikan skedul yang disiapkan klien secara tepat waktu.
MENYIAPKAN SURAT MANAJEMEN
• Surat manajemen dapat mencakup komentar tentang :
• • Hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian internal yang
tidak dipertimbangkan sebagai kondisi yang dapat
dilaporkan.
• • Rekomendasi mengenai pengelolaan sumber daya dan
jasa bernilai tambah yang tercatat selama audit.
TANGGUNGJAWAB SETELAH AUDIT
• Tanggung jawab setelah audit (postaudit
responsibility) mencakup pertimbarigan atas :
• • Peristiwa kemudian yang terjadi antara
tanggal dan penerbitan laporan auditor.
• • Penemuan fakta yang ada
PERISTIWA KEMUDIAN ANTARA TANGGAL
DAN PENERBITAN LAPORAN
• Interval waktu antara satu sampai tiga minggu biasanya berlalu antara
akhir pekerjaan lapangan dan penerbitan laporan audit. SAS 1, Dating of
the Independent Auditor’s Report (AU 530), menyatakan bahwa auditor
tidak mempunyai tanggung jawab untuk mengajukan pertanyaan atau
melaksanakan suatu prosedur audit apapun selama periode waktu ini guna
menemukan peristiwa kemudian yang material. Akan tetapi, jika
pengetahuan tentang peristiwa semacam
itu menarik perhatian
auditor, maka ia harus mempertimbangkan apakah perlu melakukan
pengungkapan atau penyesuaian atas laporan keuangan untuk peristiwa
itu. Apabila penyesuaian diperlukan dan manajemen secara layak
mengubah laporan tersebut, maka auditor dapat mengeluar laporan audit
standar. Apabila pengungkapan yang diperlukan dibuat oleh manajemen,
auditor juga dapat mengeluarkan laporan standar asalkan laporan itu diberi
tanggal agar sesuai dengan tanggal peristiwa kemudian. Tanggal ganda
adalah praktik yang paling umum karena memberi tanggal kembali atas
keseluruhan laporan akan memperluas tanggung jawab auditor secara
keseluruhan di luar penyelesaian pekerjaan lapangan. Ketika memberi
tanggal kembali, auditor harus memperpanjang prosedur review atas
peristiwa kemudian sampai tanggal terakhir.
PENEMUAN FAKTA YANG ADA PADA
TANGGAL LAPORAN
• Auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk menemukan fakta yang ada setelah audit (tetapi tidak diketahui) pada tanggal laporan audit. Namun, SAS 1,
Subsequent Discovery of Facts Existing at the Date of the Auditor’s Report (AU 561),
menunjukkan dalam AU 561.04 bahwa jika (1) * auditor menyadari adanya fakta tersebut dan (2) fakta itu mungkin mempengaruhi laporan yang telah dikeluarkan, maka auditor diwajibkan untuk memastikan reliabilitas informasi itu. Apabila penyelidikan lebih lanjut menguatkan eksistensi fakta itu dan auditor merasa yakin bahwa informasi itu penting bagi mereka yang mengandalkan atau cenderung mengandalkan pada laporan keuangan, maka auditor harus mengambil langkah-Iangkah untuk mencegah ketergantungan pada laporan audit itu di masa depan.
• Selain itu, AU 561.08 juga menyatakan bahwa auditor harus mengambil langkah-langkah berikut untuk mencegah ketergantungan lebih lanjut pada laporan itu:
• • Memberi tahu Mien bahwa laporan audit tidak dapat lagi dikaitkan dengan laporan keuangan.
• • Memberi tahu lembaga berwenang yang mempunyai jurisdiksi terhadap kien bahwa laporan itu tidak dapat lagi diandalkan.
• • Memberi tahu (biasanya melalui lembaga yang berwenang) setiap orang yang diketahui mengandalkan pada laporan bahwa laporan audit itu tidak dapat lagi diandalkan.