MODUL PERKULIAHAN
Aplikasi
Komputer
Ms. Excel 2010
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Mata Kuliah Ciri
Universitas (MKCU)
10
Rushendra, S.Kom, M.T.
Abstract
Kompetensi
Modul ini menjelaskan tentang Aplikasi Microsoft Excel 2010.
Diharapkan mahasiswa memahami dan mampu menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2010.
MICROSOFT EXCEL 2010
FUNGSI LOGIKA, TEKS, MATEMATIKA, STATISTIK, HLOOKUP & VLOOKUP
5.8. Fungsi Logika
Fungsi logika adalah fungsi yang biasa digunakan untuk menguji kebenaran suatu data berdasarkan suatu syrat tertentu.Fungsi ini paling sering digunakan karanakan merupakan salah satu fungsi dasar Ms.Excel.dengan menggunakan fungsi logika ini Anda dapat mengisikan data dengan syarat atau kondisi tertentu dimana jumlah item data tersebut cukup besar sehingga diperlukan suatu cara cepat dalam pengisian data tersebut.
5.8.1. Fungsi AND
Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan nilai TRUE jika semua argumen yang terpasang bernilai benar, dan menghasilkan nilai FALSE jika ada satu atau lebih argumen bernilai salah
Bentuk: AND(logika1, logika2, logika3, …..)
logika1, logika2, logika3, …..adalah 1 sampai 255 argumen berisi kondisi yang
akan diuji yang dapat menghasilkan nilai TRUE dan FALSE Tabel 5.3: contoh penggunaan fungsi AND
Rumus Keterangan Hasil
=AND(TRUE,TRUE) Semua argumen bernilai TRUE TRUE =AND(TRUE,FALSE) Satu argumen bernilai FALSE FALSE =AND(2+4=6,2+3=5) Semua argumen bernilai TRUE TRUE
5.8.2. Fungsi IF
Fungsi ini digunakan untuk menguji syarat tertentu, apakah syarat tersebut terpenuhi (kondisi benar) atau apakah syarat tersebut tidak terpenuhi (kondisi tidak benar). Dalam fungsi IF, dibagi atas 2 bentuk yaitu :
1. Fungsi IF Tunggal
IF tunggal memiliki 2 kondisi dengan dua nilai hasil yang dapat diselesaikan
dengan menggunakan satu fungsi IF
Bentuk: IF(Logika;nilai jika syarat benar;nilai jika syarat salah)
Logika, diisi dengan nilai yang dapat diuji untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE. Dalam pengisian logika ini antara kondisi dan syarat harus menggunakan operator pembanding.
Nilai jika syarat benar, syarat yang dihasilkan jika nilai yang dihasilkan bernilai benar (TRUE). Untuk nilai benar bertipe teks, diapit dengan tanda petik ganda (“ ”), sedangkan untuk yang bertipe angka tidak demikian. Nilai jika syarat salah, diisi dengan nilai yang dihasilkan jika logika bernilai
salah (FALSE).
Contoh:
Penulisan Logika IF untuk mengetahui keterangan nilai mahasiswa dengan kondisi Lulus dan Tidak Lulus, dengan tabel sebagai berikut:
Soal:
Kolom keterangan diisi dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika Nilai lebih dari atau sama dengan 60, maka isi kolom keterangan dengan LULUS
Jika Nilaikurang dari 60, maka isi kolom keterangan dengan Tidak Lulus
Pengyelesaian:
Untuk mengisi kolom keterangan, gunakan Fungsi IF karena pada ketentuan soal diatas terdapat kata “Jika”
Sehingga dapat kita tuliskan Rumus fungsinya adalah sebagai berikut: Gambar 5.54: Data penggunaan Fungsi IF
=IF(B2>=60;”LULUS”;”Tidak Lulus”)
2. Fungsi IF Lebih dari Dua Syarat
Fungsi IF dapat juga digunakan untuk menyelesaikan soal yang memiliki kondisi dan syarat yang lebih dari 2. Ms.Excel 2010 memungkinkan anda untuk menggunakan sampai 64 fungsi IF
Bentuk: IF(logika1;nilai jika logika1 benar;IF(logika2;nilai logika2 benar;…;nilai jika semua syarat salah)))
Logika1,logika2,logika3,…… diisi nilai yang dapat diuji untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE
Nilai jika syarat1 benar, nilai jika syarat2 benar,…… argumen berisi nilai yang akan dihasilkan bila logika yang diuji bernilai benar, jika nilai yang diuji bernilai benar dan argumen ini dihilangkan, nilai TRUE yang akan ditampilkan.
Nilai jika syarat1 salah, nilai jika syarat2 salah,…..adalah argumen berisi nilai yang akan dihasilkan bila logika yang diuji bernilai salah. Jika logika yang diuji bernilai FALSE dan argumen ini dihilangkan, nilai FALSE yang akan ditampilkan.
Contoh:
Sebuah dealer motor akan membedakan jeenis plat nomor polisi dengan tabel berikut:
Tabel 5.4: Kode Plat nomor Polisi KODE KOTA AE Madiun
AD Solo B Jakarta BE Lampung
Jika kita terapkan dalam penyelesaian di Ms.Excel maka dapat Anda lihat pada gambar berikut:
Jika Alamat kode sel Operator Pembanding Syarat yang harus terpenuhi Nilai jika logika
bernilai benar
Nilai jika logika bernilai salah
Untuk mengisi kolom kota, gunakan fungsi IF, karena pada ketentuan soal terdapat 4 syarat yang nanti akan diselesaikan dengan empat fungsi IF seperti berikut ini:
=IF(A2="B";"Jakarta";IF(A2="AD";"Solo";IF(A2="BE";"Lampung";Madiun )))
Masukkan rumus di atas pada sel B2, kemudian tekan Enter, sehingga pada sel B2 akan tampil Jakarta.Hal ini dikarenakan hasil pengujian menunjukkan bahwa syarat1 terpenuhi/benar.Setelah Ms.Excel menguji syarat1 dan ternyata benar otomatis syarat-syarat berikutnya tidak diuji.
5.8.3. Fungsi NOT
Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan nilai logika kebalikan dari kondisi logika yang diuji.
Gambar 5.54: Data penggunaan Fungsi IF lebih dari 2 syarat
Bentuk: NOT(logika)
Tabel 5.5: Contoh Penggunaan Fungsi NOT
Rumus Keterangan Hasil
=NOT(False) Menghasilkan kebalikan dari False True =NOT(1+2=2) Menghasilkan kebalikan dari nilai False True =NOT(1+3=4) Menghasilkan kebalikan dari nilai True False
5.8.4. Fungsi OR
Fungsi ini digunakan untuk menyebutkan beberapa argumen, menghasilkan TRUE jika beberapa argumen bernilai benar (true), dan akan menghasilkan FALSE jika semua argumen bernilai salah
Bentuk: OR(logika1,logika2,logika3,……)
Logika1,logika2,logika3,…..adalah 1 sampai 255 argumen berisi kondisi yang
akan diuji yang dapat menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.
Contoh:
Pada sel A2, masukkan rumus berikut:
=OR(2+8=9;6+6=10;4+5=9), dari fungsi OR ini menghasilkan nilai TRUE
meskipun hanya satu argumen yang benar.
5.9. Fungsi Teks dan Data
Ms.Excel mengenal beberapa tipe data yang dalam pengolahannya menggunakan fungsi yang berbeda. Dibawah ini akan dibahas beberapa fungsi untuk mengolah teks dan data
5.9.1. Fungi Char
Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan nilai karakter sebuah angka
Bentuk: =CHART(angka)
Angka adalah data yang terdiri antara 1 sampai 255 yang mewakili penulisan karakter yang Anda inginkan.
Contoh:
=CHART(65), artinya menampilkan karakter ke-65 yang hasilnya adalah A 5.9.2. Fungsi Concatenate
Fungsi ini digunakan untuk menggabungkan beberapa data teks.
Bentuk: =CONCATENATE(teks1;teks;2….)
Teks1, teks2…, merupakan teks yang akan disatukan, teks ini dapat berupa
angka, string atau alamat sel
Anda juga dapat menggunakan tanda macro & untuk mengabung beberapa teks tersebut. Sebagai contoh, =A2&A3, memiliki nilai yang sama dengan
=CONCATENATE(A2;A3). Contoh:
=CONCATENATE(A2;A3;A4;" adalah ";A5;" cm "), sehingga di dapat hasilnya
adalah Tinggi Badan Ali adalah 165 cm
5.9.3. Fungsi Find
Fungsi ini digunakan untuk mencari lokasi suatu teks pertama dalam suatu teks kedua dan menghasilkan nilai yang merupakan urutan teks pertama di dalam teks kedua.
=FIND("T";A2), artinya mencari karakter T dari kata Tinggi yang hasilnya 1 5.9.4. Fungsi LEFT
Fungsi ini digunakan untuk mengambil beberapa huruf dari suatu data teks dari posisi sebelah kiri
Bentuk: LEFT(teks;jumlah_karakter)
Teks, adalah teks atau alamat sel yang akan diambil karakternya. Jika berupa data teks maka harus siapit tanda petik dua (“ “)
Jumlah karakter, adalah jumlah digit karakter yang akan diambil dari teks
Contoh:
LEMBAGA → =LEFT(B4,3) → hasilnya LEM
5.9.5. Fungsi Len
Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan jumlah karakter dalam sebuah teks. Bentuk penulisan : =LEN(teks)
Contoh:
Gambar 5.56: Data teks yang akan digabungkan menggunakan fungsi Find
=LEN(B4), menghasilkan 7
5.9.6. Fungsi Lower
Fungsi ini digunakan untuk mengubah karakter dalam suatu teks kedalam bentuk penulisan huruf kecil
Bentuk: LOWER(teks) 5.9.7. Fungsi MID
Fungsi ini digunakan untuk mengambil beberapa huruf dari suatu data teks dari posisi tertentu
Bentuk penulisannya : =MID(text,start_num,num_chars), menghasilkan EMB
5.9.8. Fungsi Right
Fungsi ini digunakan untuk mengambil beberapa huruf dari suatu data teks dari posisi sebelah kanan
Bentuk penulisannya : =RIGHT(text,num_chars)
Contoh : LEMBAGA → =Right(B4,3) → hasilnya AGA Gambar 5.58: Contoh menggunakan fungsi LEN
Gambar 5.59: Contoh menggunakan fungsi MID
5.10. Fungsi Matematika dan Trigonometri
Fungsi yang berhubungan dengan perhitungan matematika, sangat banyak digunakan dalam mengolah data pada Ms.Excel.berikut akan dibahas beberapa fungsi yang berhubungan dengan matematika dan trigonometri
5.10.1. Fungsi Subtotal
Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan jumlah subtotal dalam sebuah daftar atau database.
Bentuk: SUBTOTAL(X,Y1,Y2,Y3,…….)
X adalah nilai Numerik 1 sampai 11 yang merupakan kode fungsi untuk
menentukan jenis fungsi nilai subtotal, dengan pilihan tipe berikut:
Tabel 5.6: Tipe dan Jenis Fungsi nilai Subtotal Kode Fungsi Keterangan
1 AVERAGE Menghasilkan nilai rata-rata dari sederetan bilangan
2 COUNT Menghitung jumlah sel yang berisi data angka
3 COUNTA Menghitung jumlah sel yang berisi data (tidak kosong)
tanpa memperhatikan tipe dari data tersebut
4 MAX Menghasilkan nilai maksimal dari sederetan bilangan
5 MIN Menghasilkan nilai minimal dari sederetan bilangan
6 PRODUCT Menghasilkan nilai perkalian dari beberapa bilangan
7 STDEV Menghasilkan nilai standar deviasi dari suatu data
sampel
8 STDEVP Menghitung standar deviasi dari seluruh populasi
9 SUM Menjumlahkan beberapa bilangan
10 VAR Menghasilkan nilai varian dari suatu data sampel
11 VARP Menghitung semua nilai varian berdasarkan seluruh
populasi
Pada tabel diatas tampak bahwa kolom kode berisi data angka 1 sampai 11, dimana masing-masing nilai kode tersebut mengandung fungsi-fungsi yang
berbeda.Nilai kode yang diimputkan di argumen X merupakan nilai kode yang mewakili penggunaan fungsi-fungsi tersebut.
Y1,Y2,Y3,….. , adalah nilai numerik yang akan dicari nilai subtotalnya. Argumen
ini hanya dibatasi sampai dengan 254 alamat range.
Contoh:
Masukkan data input sebagai berikut
Pada sel B7 dan B8 Anda akan mencari nilai maksimum dan rata-rata dengan menggunakan rumus Subtotal, sehingga dapat Anda tuliskan rumus sebagai berikut:
Pada B7: =Subtotal(4;B2:B6), sehingga mendapatkan hasil 56 PadaB8: =subtotal(1;B2:B6), sehingga mendapatkan hasil 22.8
5.10.2. Fungsi Sum
Fungsi ini digunakan untuk menjumlahkan data numerik
Bentuk: SUM(angka1;angka2;angka3;…….)
Angka1,angka2,angka3….. merupakan nilai-nilai data yang akan dicari nilai totalnya.
=SUM(2;1), artinya mencari nilai total penjumlahan dari 2 dan 1 yang
menghasilkan 3.
=SUM(B2:B6), artinya mencari nilai total penjumlahan pada sel B2 sampai dengan
B6 yang menghasilkan nilai 114
5.10.3. Fungsi SumIf
Fungsi ini digunakan untuk menjumlahkan data dengan nilai numerik yang memenuhi kriteria tertentu.
Bentuk: SUMIF(range;kriteria;sum_range) Range adalah alamat range data yang akan diuji Kriteria berisi kriteria yang akan dicari
Sum_range adalah alamat range data yang akan dijumlahkan Contoh:
=SUMIF(A2:a6;">50";B2:B6), artinya mencari data2 yang memiliki nilai data1
lebih dari 50, yang hasilnya adalah 68
5.10.4. Fungsi SumIfs
Fungsi ini digunakan untuk menjumlahkan data numerik yang memenuhi lebih dari satu kriteria
Bentuk:
SUMIFS(sum_range;range_kriteria1;kriteria1;range_kriteria2;kriteria2,….)
Sum_range adalah alamat range, data range, array, atau refrensi berisi angka yang akan dijumlahkan. Jika berisi teks atau 0 maka diabaikan
Range_kriteria1, range_kreteria2,…… adalah alamat range data yang akan diuji denga kriteria yang dimasukkan
Kriteria1, kriteria2,…… adalahberisi kriteria yang akan diuji, rumus, alamat sel atau teks yang mengekspresikan kreteria yang akan diuji.
Masing-masing sel di dalam sum_range dijumlahkan, hanya jika semua kriteria yang dibuat menghasilkan nilai benar
Sel di dam sum_range yang berisi nilai TRUE dibaca sebagai nilai 1, sedangkan yang berisi ilai FALSE dibaca sebagai nilai 0 (nol)
Pada fungs ini tidak sama dengan argumen range dan kriteria di dalam fungsi SUMIF. Masing-masing argumen kriteria di dalam SUMIF harus memiliki bentuk dan ukuran yang sama dengan sum_range
Anda dapat menggunakan karakter seperti tanda tanya (?) dan tanda bintang (*) di dalam kriteria. Tanda tanya mewakili karakter tunggal dan tanda bintang mawakili beberapa karakter. Jika ingin menemukan tanda bintang atau tanda tanya yang nyata, tambahkan tilde (-) didepan karakter kriteria.
Contoh:
=SUMIFS(B2:E2;B3:E3;">3%";B4:E4;">=2%"), artinya adalah mencari jumlah
dari masing-masing rekening bank yang bunganya lebih dari 3% pada tahun 2008, dan lebih dari sama dengan 2% untuk tahun 2009, dan mendapatkan hasil 500
5.10.5. Fungsi Sumproduct
Fungsi ini digunakan untuk mengalikan bilangan dalam array, kemudian Gambar 5.64: Data Input
Aray1, array2, array3…. Adalah nilai-nilai data yang akan dikalikan dan kemudian dijumlahkan
Jika di dalam array terdapat data non-numerik maka data tersebut dianggap nol (0). Masing-masing array harus memiliki dimensi yang sama, jika tidak maka akan muncul nilai kesalahan #VALUE!.
contoh:
=SUMPRODUCT(A2:B5;C2:D5), yang artinya mengalikan semua data pada
range A2:B5 dengan data range C2:D5, kemudian hasil perkaliannya dijumlahkan yaitu: 1*5+2*2+3*6+5*8+5*9+3*9+7*5+6*3 yang menghasilkan 192.
5.11. Fungsi Statistik
5.11.1. Fungsi AVERAGE
Fungsiini digunakan untuk menghasilkan nilai rata-rata dari sederetan argumen
Bentuk: AVERAGE(angka1;angka2;…….)
Angka1,angka2……adalah data numerik yang akan dicari nilai rata-ratanya.
Argumen ini dibatasi dari 1 sampai 255
Contoh:
Gambar 5.65: Data Input
Jika Anda akan mencari nilai rata-rata pada data diatas, dan akan di letakkan pada sel A7, maka penulisan fungsinya adalah =AVERAGE(A2:A6), sehingga mendapatkan hasil 5,2
5.11.2. Fungsi COUNT
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah sel yang berisi data numerik dari sebuah daftar
Bentuk: COUNT(Value1;Value2;….)
Value1;Value2;…., adalah data yang berisi beberapa variasi tipe data, tetapi
hanya tipe numerik yang dihitung.
Contoh:
=COUNT(A2:A6), menghitung data numerik dari sel A2 sampai A6 dan
menghasilkan 4
5.11.3. Fungsi COUNTA
Fungsi ini menghitung jumlah sel-sel yang berisi data (tidak kosong) tanpa memperhatikan tipe datanya.
Bentuk: COUNTA(Value1;Value2;…….)
Value1;value2;……adalah data yang berisi beberapa variasi tipe data, dan
seluruhnya dihitung.
Contoh:
Masukkan rumus berikut untuk menguji fungsi COUNTA, dengan menggunakan data sumber seperti pada gambar 5.67:
5.11.4. Fungsi COUNTIF
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah sel dalam suatu range yang berisi data dengan kriteria tertentu.
Bentuk: COUNTIF(range;kriteria)
Range adalah satu atau lebih dari sel yang akan dihitung dan berisi data
numerik, nama range, array, atau rumus yang berisi data. Sel kosong akan diabaikan
Kriteria adalah argumen yang berisi kriteria yang akan diuji, berisi rumus,
alamat sel, atau teks yang menjelasskan kriteria
Contoh:
Dari data input diatas, jika anda ingin mengetahui jumlah dari kota jakarta maka dapat Anda tuliskan rumus =COUNTIF(A2:A6;”Jakarta”), sehingga didapat hasilnya 2
5.11.5. Fungsi MAX
Funggsi ini digunakan untuk mencari nilai tertinggi atau terbesar dari sederetan bilangan.
Bentuk: MAX(angka1;angka2;angka3;……..)
angka1;angka2;angka3;……..adalah argumen berisi data numerik Contoh:
Dari gambar diatas jika Anda akan mencari nilai tertinggi dari data tersebut maka dapat ditulis dengan rumus =MAX(A2:A6), maka didapat hasil 66
5.11.6. Fungsi MEDIAN
Fungsi ini digunakan untuk menghitung nilai tengah dari sekelompok bilangan.Jika kimpulan bilangan memiliki jumlah genap, nilai median yang dihasilkan adalah nilai rata-rata dari dua bilangan yang terletak di tengah-tengah kumpulan bilangan.
Bentuk: MEDIAN(angka1;angka2;angka3;…..)
angka1;angka2;angka3;…..argumen berisi data numerik, jika dalam kumpulan
bilangan tersebut terdapat nilai yang bukan numerik Ms.Excel akan mengabaikannya.
Contoh:
Jika Anda ingin mencari nilai tengah dari data diatas maka dapat menggunakan rumus =median(A2:A6) dan akan menghasilkan nilai 12
5.11.7. Fungsi MIN
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terkecil dari sederetan bilangan
Bentuk: MIN(angka1;angka2;angka3;……)
angka1;angka2;angka3;…… adalah argumen berisi data numerik, alamat sel,
atau range data
contoh:
Jika Anda akan menyelesaikan data diatas untuk mencari nilai terkecil dari data tersebut maka dapat dituliskan =MIN(B2:E2), artinya Anda akan mencari nilai data terkecil dari sekumpulan data yang berasal dari sel B2 samapi E2, yang hasilnya adalah nilai 2
5.12. Fungsi Pembacaan Tabel dan Refrensi 5.12.1. Fungsi HLOOKUP
Fungsi Hlookup digunakan untuk mengambil data sel dari suatu kolom tabel secara horizontal dengan menggunakan nilai kunci pembanding, serta offset baris (nomor urut baris) yang menunjukkan posisi yang akan dibaca pada baris-baris tabel horizontal.
Bentuk: HLOOKUP(sel_kunci;Range;offset_baris)
Sel_range adalah alamat sel yang digunakan sebagai kunci pembacaan tabel. Jika pada saat membaca data kunci yang diisi, ternyata tidak sesuai dengan tabel yang dibaca, maka Ms.Excel akan menyampaikan komentar kesalahan #NA.
Range adalah nama range tabel yang akan dibaca, dimana baris pertama dalam nama range tabel tersebut harus berisi nilai kunci pembanding yang akan dibandingkan dengan nilai kunci pada tabel induk
Contoh:
Berikut ini adalah contoh penggunaan dungsi HLOOKUP untuk mengisikan beberapa kolom kelompok buku yang terdapat pada tabel daftar nama buku 1) Ketikkan tabel data horizontal dibawah ini pada sheet1
2) Ketikkan tabel daftar buku dibawah ini pada sheet1
3) Isikan kolom kelompok buku dengan ketentuan sebagai berikut:
Kolom kelompok buk diisi dengan data kelompok buku yang terdapat pada tabel data range
4) Untuk mengisikan kolom kelompok buku dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
Pilih sel D3 (dalam tabel daftar buku) yang akan diisi dengan rumus kelompok buku menggunakan fungsi HLOOKUP
Pilih tab Formulas dan ambil Insert Function
Pilih fungsi HLOOKUP lalu ok, sehingga sehingga muncul argumen fungsi HLOOKUP seperti gambar dibawah ini:
Pada lookup value, isikan dengan sel B3
Letakkan dan Klik di dalam Table_array lalu sorot range data tabel yang Anda letakkan di sheet1, lalu tekan F4, agar data tabel bersifat mutlak
Klik dalam Row_index_num lalu ketik 2 artinya data pada baris kedua yang akan diambil dan ditampilkan pada sel D3
Gambar 5.74: Fuction Argumen HLookup
Gambar 5.75: Fuction Argumen Hlookup pada table array
Klik Ok, dan didapat hasil sebagai berikut
5.12.2. Fungsi VLOOKUP
Fungsi ini hampir sama seperti fungsi HLOOKUP, pada fungsi ini cara pejngambilan datanya dari suatu kolom secara Vertikal atau data tabel range nya berbentuk vertikal
Bentuk: VLOOKUP(Kunci;range;offset_kolom)
Contoh data tabel berbentuk vertikal dapat dilihat pada gambar 5.77 dibawah ini Gambar 5.76: hasil pembacaan tabel pada fungsi HLOOKUP