• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen ini tidak dikendalikan jika diunduh/uncontrolled when downloaded

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dokumen ini tidak dikendalikan jika diunduh/uncontrolled when downloaded"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

EVIDENCE

PENGUKURAN SISTEM KINERJA UNIT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI

INFORMASI DI LINGKUNGAN BALAI BIOTEKNOLOGI

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)

Triwulan 3 Tahun 2020

Balai Bioteknologi

POKJA 2 PENATAAN TATALAKSANA

BALAI BIOTENOLOGI BPPT

2021

Dok

umen

in

i tidak

d

ikenda

likan

jik

a diund

uh/Unco

ntrolled

when

d

ownloa

ded

(2)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKIP)

Triwulan 3 Tahun 2020

Balai Bioteknologi

Dok

umen

in

i tidak

d

ikenda

likan

jik

a diund

uh/Unco

ntrolled

when

d

ownloa

ded

(3)

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera

Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah maka setiap Instansi Pemerintah, baik di pusat maupun di daerah, diwajibkan untuk menyusun laporan kinerjanya.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya BPPT dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja ini sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban BPPT kepada Presiden dan masyarakat/publik atas pelaksanaan tugas dan fungsi BPPT melalui program dan kegiatan yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja BPPT.

Kami berharap laporan kinerja ini bermanfaat dan dapat dipergunakan oleh para pemangku kepentingan. Sekian dan Terima Kasih

Kepala Balai Bioteknologi

Dr. Drs. Agung Eru Wibowo, Apt. M.Si.

Dok

umen

in

i tidak

d

ikenda

likan

jik

a diund

uh/Unco

ntrolled

when

d

ownloa

ded

(4)

BAB I

1.1 Gambaran Umum

Balai Bioteknologi Merupakan unit kerja dibawah Pusat Teknologi Farmasi dan Medika yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

Tugas :

Balai Bioteknologi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan bioteknologi

Fungsi :

a. Perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, monitoring dan evaluasi kegiatan teknis operasional dan atau teknis penunjang dalam penerapan dan layanan bioteknologi

b. Perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian dan pemasyarakatan di dalam pengembangan produk dan layanan bioteknologi

c. Pelaksanaan urusan kehumasan, kepegawaian, keuangan, kesekretariatan, rumah tangga, dan pengelolaan sarana teknis Pada tahun anggaran ini Balai Bioteknologi mempunyai target akan menghasilkan :

1. 1 Inovasi Teknologi Produksi Pembibitan Tanaman Hortikultura dan Perkebunan 2. 6 Inovasi Bioteknologi Untuk Pengembangan Bahan Baku Obat

a. 1 Prototipe perbanyakan tanaman obat b. 1 Prototipe penisilin G pada skala laboratorium

c. 1 Prototipe 6-Aminopenicillanic Acid (6 APA) pada skala laboratorium d. 1 Prototipe prekursor insulin rekombinan pada skala laboratorium e. 1 Prototipe rapid test covid -19 berbasis peptida sintetik antigen 2019 f. 1 Prototipe rapid test covid -19 berbasis deteksi lgG/lgM

3. 4 Layanan Jasa Bioteknologi : a. 1 Jasa Pengujian, b. 1 Kerjasama Riset c. 1 Kerjasama Produksi

d. Indeks Kepuasan Masyarakat dengan Nilai A 4. 1 Layanan Perkantoran

Untuk mencapai target tersebut Balai Bioteknologi mendapatkan total anggaran sebesar Rp.24.747.169.000,- Kemudian melalui Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran direvisi menjadi 27.835.221.000.

1.2 Struktur Organisasi

Dok

umen

in

i tidak

d

ikenda

likan

jik

a diund

uh/Unco

ntrolled

when

d

ownloa

ded

(5)

1.3 Profil SDM

Dok

umen

in

i tidak

d

ikenda

likan

jik

a diund

uh/Unco

ntrolled

when

d

ownloa

ded

(6)

BAB II

2.1 Rencana Strategis

Sesuai dengan RPJMN 2015-2019 dan Rencana Strategis (Renstra) BPPT 2015-2019, maka Renstra Balai Bioteknologi 2015 – 2019 merupakan turunan dari RenstraTAB 2015-2019. Secara khusus RPJPN 2005-2025 menyatakan bahwa penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) diantaranya yang berhubungan dengan bidang teknologi agroindustri dan bioteknologi yaitu untuk mendukung ketahanan pangan, kebutuhan teknologi kesehatan dan peningkatan jumlah penemuan dan pemanfaatannya dalam sektor produksi.

Visi pembangunan dalam bidang IPTEK yang terdapat dalam dokumen rencana pembangunan jangka panjang IPTEK 2005 – 2025 adalah “Terwujudnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai kekuatan utama kesejahteraan berkelanjutan dan kesejahteraan peradaban”. Penyusunan VISI BPPT didasarkan pada pencermatan terhadap amanat yang terkandung dalam dokumen Visi IPTEK diatas dan memperhatikan Tupoksi BPPT serta mengakomodasi kondisi kekinian dan tuntutan terhadap BPPT.

Pasal 31 Ayat 5 UUD 1945 hasil Amandemen ke-4 menyebutkan bahwa “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”. Amandemen ini, maka sektor ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) mempunyai peran penting bagi upaya pencapaian kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Akan tetapi, pembangunan iptek hanya akan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional dalam upaya meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat jika produk yang dihasilkan bisa didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau dapat menjadi solusi bagi permasalahan nyata baik yang dihadapi pemerintah maupun masyarakat.

Dalam RPJMN Buku I Bab V Kebijakan Pembangunan Nasional dijelaskan bahwa secara umum strategi pembangunan nasional menggariskan antara lain tentang tiga dimensi pembangunan, yaitu dimensi pembangunan manusia termasuk di dalamnya dimensi kesehatan, dimensi pembangunan sector unggulan yang salah satunya adalah kedaulatan pangan dan dimensi pemerataan dan kewilayahan. Dalam Buku II Bab IV Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahap II dijelaskan bahwa Pembangunan Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) diarahkan untuk memantapkan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek dan memperkuat daya saing perekonomian. Pembangunan Ilmu pengetahuan dan teknologi diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan dan energi; penciptaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi; penyediaan teknologi transportasi, kebutuhan teknologi pertahanan, dan teknologi kesehatan; serta peningkatan jumlah penemuan dan pemanfaatannya dalam sektor industri. Untuk mencapai hal diatas, dalam RPJMN telah diarahkan strategi pembangunan iptek melalui dua prioritas pembangunan yakni, penguatan Sistem Inovasi Nasional (SIN) dan Peningkatan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek (P3 Iptek).

Punas riset teknologi kesehatan dan obat yang tertuang dalam Buku II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, menyebutkan: Riset teknologi kesehatan dan obat diharapkan dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi pengembangan nutrisi khusus, teknologi pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat (BBO) untuk substitusi impor, dan teknologi pengembangan tanaman obat dan obat tradisional. BPPT melalui pengkajian dan penerapan teknologi obat diharapkan dapat menghasilkan: (1). Teknologi produksi ekstrak terstandar tanaman obat Indonesia dan formula sediaan obat herbal tertsandar (2). Produk kit diagnostika untuk deteksi penyakit infeksi dan seed vaksin demam berdarah, (3). Rekomendasi teknologi produksi bahan baku obat (antibiotik, bahan biofarmasi, dekstrosa dan bahan baku obat lainnya) dan (4). Kawasan inovasi produk kesehatan berbasis sumberdaya hayati Indonesia.

BPPT telah membuat suatu perencanaan jangka menengah yaitu Rencana Strategis 20152019 yang sesuai dengan tupoksi dan mengacu pada RPJMN 2015-2019. Terkait dengan perencanaan kinerja untuk memenuhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, BPPT menggunakan Renstra sebagai acuan dalam membuat Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Renstra BPPT merupakan acuan dalam penyusunan Renstra Kedeputian. Renstra Kedeputian TAB kemudian akan dijabarkan kedalam renstra unit kerja seperti Balai Bioteknologi. Selain itu antara RPJMN, Renstra, Rencana Kerja (Renja), RKT dan Penetapan Kinerja (PK) BPPT hingga ke tingkat unit kerja terdapat saling keterkaitan sebagai satu alur pemikiran (Gambar 2.1).

Renstra Kedeputian TAB 2015-2019 merupakan acuan dalam menyusun program, kegiatan, dan anggaran serta indikator kinerja dan targetnya di lingkungan TAB yang telah disesuaikan dengan adanya kebijakan pemerintah dan hasil review khususnya pada tingkatan indikator. Renstra ini selanjutnya akan menjadi bahan untuk laporan akuntabilitas kedeputian kepada stakeholders dan customers dalam perencanaan program, perencanaan sumberdaya, perencanaan kelembagaan dan pengendalian pelaksanaan program serta pengawasan agar lebih berhasil dan berdaya guna dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi TAB

2.2 Sasaran Strategis

1. Terwujudnya inovasi di bidang Bioteknologi untuk mendukung peningkatan daya saing industri 2. Meningkatnya kualitas layanan Bioteknologi

3. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi

2.3 Perjanjian Kinerja (PK)

Dok

umen

in

i tidak

d

ikenda

likan

jik

a diund

uh/Unco

ntrolled

when

d

ownloa

ded

(7)

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target 1 Terlaksananya Diseminasi Teknologi Produksi Pembibitan

Hortikultura

Jumlah diseminasi teknologi perbanyakan benih tanaman hortikultura dan perkebunan

1

2 Dihasilkannya Obat Herbal, Intermediate Amoksisilin & Insulin -Inovasi Teknologi Produksi Bahan Baku Obat

Jumlah prototipe perbanyakan benih tanaman obat 1 Jumlah prototipe penisilin G dengan bahan media lokal pada skala laboratorium

1

Jumlah prototipe 6-Aminopenicillanic acid (6-APA) pada skala laboratorium

1

Jumlah prototipe prekursor insulin rekombinan pada skala laboratorium

1

Jumlah prototipe rapid test COVID19 berbasis peptida sintetik antigen COVID19

1

Jumlah prototipe rapid test COVID-19 berbasis deteksi IgG/IgM

1

3 Terlaksannya Jasa Teknologi Bioteknologi (PNBP) Jumlah jasa pengujian bioteknologi 1

Jumlah kerjasama riset 1

Jumlah kerjasama produksi 1

Indeks Kepuasan Masyarakat A

4 Terlaksananya Layanan Perkantoran Jumlah layanan perkantoran (gaji dan operasional

kantor)

1

Kegiatan :

1 Pengkajian dan Penerapan Bioteknologi

Rp.24.747.169.000,-2.4 Rencana Aksi Perjanjian Kinerja (RAPK)

No Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Target Uraian Target

Rencana Kinerja Rencana Anggaran Semester Keterangan Pagu Semester (Rp.) I (%) II (%) I (%) II (%) TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 1 Terlaksananya Diseminasi Teknologi Produksi Pembibitan Hortikultura Jumlah diseminasi teknologi perbanyakan benih tanaman hortikultura dan perkebunan 1 1 (satu) Paket diseminasi teknologi perbanyakan benih tanaman hortikultura dan perkebunan serta teknologi produksi pupuk organik hayati 7 28 40 25 Melaksanakan diseminasi teknologi perbanyakan benih tanaman hortikultura dan perkebunan serta teknologi produksi pupuk organik hayati 2 Dihasilkannya Obat Herbal, Intermediate Amoksisilin & Insulin -Inovasi Teknologi Produksi Jumlah prototipe perbanyakan benih tanaman obat 1 1 (satu) Prototype Tanaman obat keladi tikus terkarakterisasi secara 7 28 40 25 Melaksanakan inovasi teknologi produksi benih tanaman obat keladi tikus

Dok

umen

in

i tidak

d

ikenda

likan

jik

a diund

uh/Unco

ntrolled

when

d

ownloa

ded

(8)

Bahan Baku Obat molekuler Jumlah prototipe penisilin G dengan bahan media lokal pada skala laboratorium 1 1 (satu) prototip hasil fermentasi penisilin G skala laboratorium 10 20 30 40 Melaksanakan pemuliaan galur penghasil penisilin G dengan metode seleksi koloni dan melaksanakan fermentasi penisilin G skala

laboratorium dengan variasi bahan baku media fermentasi Jumlah prototipe 6-Aminopenicillanic acid (6-APA) pada skala laboratorium 1 1 (satu) prototip powder 6-APA hasil biokonversi dan purifikasi skala laboratorium 10 20 30 40 Melaksanakan optimasi biokonversi penisilin G menjadi 6-APA secara enzimatik dan optimasi purifikasi 6-APA dari larutan hasil biokonversi skala laboratorium Jumlah prototipe prekursor insulin rekombinan pada skala laboratorium 1 1 (satu) prototip hasil fermentasi prekursor insulin skala laboratorium 10 20 30 40 Melaksanakan optimasi produksi prekursor insulin secara fermentatif pada skala laboratorium Jumlah prototipe rapid test COVID19 berbasis peptida sintetik antigen COVID19 1 1 (satu) prototipe rapid test COVID19 berbasis peptida sintetik antigen COVID19 0 50 50 0 Melaksanakan pengembangan Rapid Test COVID-19 Berbasis Lateral Flow

Immunochromatography untuk Deteksi Antibodi IgM & IgG terhadap SARS-CoV-2 Jumlah prototipe rapid test COVID-19 berbasis deteksi IgG/IgM 1 1 (satu) prototipe rapid test COVID-19 berbasis deteksi IgG/IgM 0 50 50 0 Melaksanakan pengembangan rapid test COVID-19 berbasis deteksi IgG/IgM 3 Terlaksannya Jasa Teknologi Bioteknologi (PNBP) Jumlah jasa pengujian bioteknologi 1 1 (satu) paket layanan jasa pengujian 7 28 40 25 Melaksanakan layanan jasa pengujian mikrobiologi, kimia dan teknologi gen Jumlah kerjasama riset 1 1 (satu) paket layanan kerjasama riset 7 28 40 25 Melaksanakan layanan kerjasama riset pengembangan kelapa sawit, dan karet Jumlah kerjasama produksi 1 1 (satu) paket kerjasama produksi 7 28 40 25 Melaksanakan kerjasama produksi benih kelapa sawit, produksi pupuk hayati, dan

Dok

umen

in

i tidak

d

ikenda

likan

jik

a diund

uh/Unco

ntrolled

when

d

ownloa

ded

(9)

produksi bahan aktif berbasis fermentasi Indeks Kepuasan Masyarakat A Survei kepuasan masyarakat dengan nilai A 7 28 40 25 Melakukan survei kepuasan pelanggan 4 Terlaksananya Layanan Perkantoran Jumlah layanan perkantoran (gaji dan operasional kantor) 1 Laporan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai serta operasional perkantoran Balai Bioteknologi Tahun 2020 25 25 25 25 Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai dan menyelenggarakan operasional perkantoran Balai Bioteknologi

Dok

umen

in

i tidak

d

ikenda

likan

jik

a diund

uh/Unco

ntrolled

when

d

ownloa

ded

(10)

BAB III

3.1 Capaian Kinerja Sasaran Kegiatan

Berdasarkan capaian kinerja sasaran kegiatan triwulan III diperoleh realisasi seperti tabel di bawah ini

No Sasaran Kegiatan Kinerja

Target Realisasi %

1 Terlaksananya Diseminasi Teknologi Produksi Pembibitan Hortikultura 40,00 10,00 25,00

2 Dihasilkannya Obat Herbal, Intermediate Amoksisilin & Insulin - Inovasi Teknologi Produksi Bahan Baku Obat

38,33 38,33 100,00

3 Terlaksannya Jasa Teknologi Bioteknologi (PNBP) 40,00 30,00 75,00

4 Terlaksananya Layanan Perkantoran 25,00 25,00 100,00

3.2 Capaian Kinerja Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

Berdasarkan capaian kinerja indikator kinerja sasaran kegiatan diperoleh 2 sasaran kegiatan yang terealisasi yaitu dihasilkannya obat herbal, intermediate amoksisilin dan insulin-inovasi teknologi produksi bahan baku obat dan layanan perkantoran. Sedangkan yang belum terealisasi adalah inovasi teknologi produksi pembibitan tanaman hortikultura dan perkebunan dan jasa bioteknologi (PNBP).

3.3 Perbandingan Target Triwulan dengan Capaian Triwulan

Berdasarkan hasil perbandingan target triwulan III dengan capaian triwulan III diketahui bahwa secara umum indikator kinerja terealisasi sesuai target. Beberapa indikator kinerja yang belum mencapai target adalah sebagai berikut: 1 Diseminasi teknologi perbanyakan benih tanaman hortikultura dan perkebunan tercapai 25%, Layanan jasa bioteknologi 75% dari target triwulan III yang telah ditetapkan

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Satuan

Kinerja Target

Triwulan Realisasi % 1 Terlaksananya Diseminasi Teknologi Produksi

Pembibitan Hortikultura

Jumlah diseminasi teknologi

perbanyakan benih tanaman hortikultura dan perkebunan

1 40 10 25,00

2 Dihasilkannya Obat Herbal, Intermediate Amoksisilin & Insulin - Inovasi Teknologi Produksi Bahan Baku Obat

Jumlah prototipe perbanyakan benih tanaman obat

1 40 40 100,00

Jumlah prototipe penisilin G dengan bahan media lokal pada skala laboratorium

1 30 30 100,00

Jumlah prototipe 6-Aminopenicillanic acid (6-APA) pada skala laboratorium

1 30 30 100,00

Jumlah prototipe prekursor insulin rekombinan pada skala laboratorium

1 30 30 100,00

Jumlah prototipe rapid test COVID19 berbasis peptida sintetik antigen COVID19

1 50 50 100,00

Jumlah prototipe rapid test COVID-19 berbasis deteksi IgG/IgM

1 50 50 100,00

3 Terlaksannya Jasa Teknologi Bioteknologi (PNBP) Jumlah jasa pengujian bioteknologi 1 40 30 75,00

Jumlah kerjasama riset 1 40 30 75,00

Jumlah kerjasama produksi 1 40 30 75,00

Indeks Kepuasan Masyarakat A 40 30 75,00

4 Terlaksananya Layanan Perkantoran Jumlah layanan perkantoran (gaji dan 1 25 25 100,00

Dok

umen

in

i tidak

d

ikenda

likan

jik

a diund

uh/Unco

ntrolled

when

d

ownloa

ded

(11)

operasional kantor)

3.4 Perbandingan Capaian Triwulan ini dengan Triwulan lalu

Berdasarkan hasil perbandingan triwulan III dengan capaian triwulan II diketahui bahwa secara umum realisasi kinerja triwulan III lebih baik dari triwulan II kecuali untuk Diseminasi teknologi produksi pembibitan hortikultura

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Satuan

Kinerja Triwulan

Ini (%)

Triwulan Lalu (%) 1 Terlaksananya Diseminasi Teknologi Produksi

Pembibitan Hortikultura

Jumlah diseminasi teknologi perbanyakan benih tanaman hortikultura dan perkebunan

1 25,00 100,00

2 Dihasilkannya Obat Herbal, Intermediate Amoksisilin & Insulin - Inovasi Teknologi Produksi Bahan Baku Obat

Jumlah prototipe perbanyakan benih tanaman obat

1 100,00 100,00

Jumlah prototipe penisilin G dengan bahan media lokal pada skala laboratorium

1 100,00 100,00

Jumlah prototipe 6-Aminopenicillanic acid (6-APA) pada skala laboratorium

1 100,00 100,00

Jumlah prototipe prekursor insulin rekombinan pada skala laboratorium

1 100,00 100,00

Jumlah prototipe rapid test COVID19 berbasis peptida sintetik antigen COVID19

1 100,00 100,00

Jumlah prototipe rapid test COVID-19 berbasis deteksi IgG/IgM

1 100,00 100,00

3 Terlaksannya Jasa Teknologi Bioteknologi (PNBP) Jumlah jasa pengujian bioteknologi 1 75,00 53,57

Jumlah kerjasama riset 1 75,00 53,57

Jumlah kerjasama produksi 1 75,00 53,57

Indeks Kepuasan Masyarakat A 75,00 53,57

4 Terlaksananya Layanan Perkantoran Jumlah layanan perkantoran (gaji dan

operasional kantor)

1 100,00 93,64

3.5 Perbandingan Capaian Triwulan ini dengan Target Akhir Tahun

Berdasarkan hasil perbandingan capaian triwulan ini dengan target akhir tahun diketahui bahwa secara umum realisasi kinerja sampai triwulan ini mengalami peningkatan untuk mencapai target sesuai akhir tahun. Kecuali untuk diseminasi teknologi produksi pembibitan hortikultura dan layanan jasa bioteknologi (PNBP) masih perlu lebih ditingkatkan.

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Satuan

Kinerja Target

Akhir tahun

Realisasi % 1 Terlaksananya Diseminasi Teknologi Produksi

Pembibitan Hortikultura

Jumlah diseminasi teknologi perbanyakan benih tanaman hortikultura dan perkebunan

1 100 10 10,00

2 Dihasilkannya Obat Herbal, Intermediate Amoksisilin & Insulin - Inovasi Teknologi Produksi Bahan Baku Obat

Jumlah prototipe perbanyakan benih tanaman obat

1 100 40 40,00

Jumlah prototipe penisilin G dengan bahan media lokal pada skala laboratorium

1 100 30 30,00

Jumlah prototipe 6-Aminopenicillanic acid (6-APA) pada skala laboratorium

1 100 30 30,00

Dok

umen

in

i tidak

d

ikenda

likan

jik

a diund

uh/Unco

ntrolled

when

d

ownloa

ded

(12)

Jumlah prototipe prekursor insulin rekombinan pada skala laboratorium

1 100 30 30,00

Jumlah prototipe rapid test COVID19 berbasis peptida sintetik antigen COVID19

1 100 50 50,00

Jumlah prototipe rapid test COVID-19 berbasis deteksi IgG/IgM

1 100 50 50,00

3 Terlaksannya Jasa Teknologi Bioteknologi (PNBP) Jumlah jasa pengujian bioteknologi 1 100 30 30,00

Jumlah kerjasama riset 1 100 30 30,00

Jumlah kerjasama produksi 1 100 30 30,00

Indeks Kepuasan Masyarakat A 100 30 30,00

4 Terlaksananya Layanan Perkantoran Jumlah layanan perkantoran (gaji dan

operasional kantor)

1 100 25 25,00

3.6 Realisasi Anggaran

Sampai dengan triwulan III terealisasi

15.815.504.055,-3.7 Data Dukung

Terlampir dalam laporan triwulan

Dok

umen

in

i tidak

d

ikenda

likan

jik

a diund

uh/Unco

ntrolled

when

d

ownloa

ded

(13)

BAB IV

4.1 Kesimpulan

1. Capaian kinerja sasaran kegiatan inovasi teknologi produksi pembibitan tanaman hortikultura dan perkebunan belum sesuai target yang direncanakan

2. Capaian kinerja sasaran kegiatan inovasi Obat Herbal, Intermediate Amoksisilin & Insulin - Inovasi Teknologi Produksi Bahan Baku Obat sesuai target yang direncanakan

3. Capaian kinerja sasaran kegiatan Jasa Bioteknologi (PNBP) belum sesuai target yang direncanakan 4. Capaian kinerja sasaran kegiatan Layanan Perkantoran sesuai target yang direncanakan

4.2 Rencana Tindak Lanjut

Akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

Dok

umen

in

i tidak

d

ikenda

likan

jik

a diund

uh/Unco

ntrolled

when

d

ownloa

ded

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka saran yang dapat diberikan: Secara simultan dan parsial kualitas produk dan kualitas pelayanan memberikan pengaruh

Pengaruh bersama (interaksi) antara variasi bentuk sirip, laju aliran dalam dan laju aliran luar yang menghasilkan koefisien perpindahan kalor optimal adalah pada bentuk sirip

Roller adalah bantalan keseimbangan gaya berat yang berguna untuk menekan dinding dalam puli primer sewaktu terjadi putaran tinggi. Prinsip kerja roller, semakin berat

Berdasarkan  hasil  analisis  yang  dilakukan  wilayah  yang  termasuk  dalam  klasfikasi  wilayah  maju  dan  termasuk  tipologi  kecamatan  dengan  tipe  A 

Selanjutnya, untuk melihat pengaruh dari bencana alam terhadap kinerja sektor perikanan tangkap digunakan indikator frekuensi terjadinya bencana alam yang terjadi di

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sijunjung dalam menjabarkan RPJMD Kabupaten Sijunjung tahun 2011–2015 berkewajiban menyusun Rencana Strategis

Genotipe harapan ubijalar Unpad memiliki variabilitas genetik sempit dengan rentang 6.20–8.42 pada karakter panjang bunga dan lebar bunga; agak sempit dengan rentang 10.10–19.29

Karena bahan ektraksi pektin dari kulit jeruk yang mengandung konsentrasi pektin tinggi tersebut dapat digunakan sebagai bahan edible coating pada buah jambu