ANALISIS DAN PERANCANGAN
PROTOTIPE WEBSITE PARIWISATA
TERINTEGRASI MODUL AGEN
PARIWISATA MEGAH MANDIRI TOURS
AND TRAVEL
Dennis Chandra
Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat bebez_1@hotmail.com
Kelvin Saputra
Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakrta Barat kelvin_saputra07@yahoo.co.id
Wendy Anwar
Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakrta Barat stefanuswendy@gmail.com
Suroto Adi, Drs., M.Sc.D.M.S
Abstrak
Berbagai usaha telah dilakukan oleh agen perjalanan dan wisata di DKI Jakarta dalam meningkatkan keuntungan perusahaan serta menghadapi persaingan dalam penjualan paket wisata. Demikian pula yang dihadapi oleh agen perjalanan dan wisata PT. Megah Mandiri Tours and Travel. Salah satunya adalah peluncuran website yang diharapkan dapat mendukung kegiatan promosi dan pemasaran serta mempermudah dan mempercepat transaksi pelanggan. Tujuan dari penulisan ini adalah melakukan evaluasi kinerja website saat ini, menganalisis kebutuhan informasi website dan dukungan teknis yang diperlukan dalam mendukung kegiatan promosi dan pemasaran, transaksi, serta merancang usulan prototype website yang terintegrasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mBSC (Modified Balance Scorecard), yang digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja, dan metode OOAD (Object Oriented Analysys Design) untuk menganalisis kebutuhan informasi dan perancangan website yang diusulkan. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan, model, dan prototype website agen perjalanan dan wisata PT. Megah Mandiri Tours and Travel Jakarta yang terintegrasi dengan website dinas pariwisata, website hotel, dan website destinasi wisata.
Kata Kunci : Website Terintegrasi, Modified Balance Scorecard, Promosi dan Pemasaran, Agen Perjalanan dan Wisata.
ANALYSIS AND DESIGN OF THE
INTEGRATED TOURISM WEBSITE
MODULE IN MEGAH MANDIRI TOURS
AND TRAVEL
Abstract
Various attempts have been made by travel agents and tour in Jakarta in improving corporate profits as well as face competition in the sale of tour packages. Similarly faced by travel agents and tour PT. Megah Mandiri Tours and Travel. One of them is the launch of a website that is expected to support the promotion and marketing activities as well as simplify and speed up customer transactions.The purpose of this paper is to evaluate the performance of the current website, analyze the needs of website information and technical support necessary to support the promotion and marketing activities, transactions, and designing the proposed prototype integrated website.The method used in this research is the mBSC methods (Modified Balance Scorecard), which is used to evaluate performance, and methods of OOAD (Object Oriented Design Analysys) to analyze information needs and designing the proposed website.Results of this research is the design, models, and prototypes travel agents and travel websites PT. Megah Mandiri Tours and Travel Jakarta integrated with the official website of tourism, hotel website, and the website of tourist destinations.
Keywords : Integrated Website, Modified Balance Scorecard, Promotion and Marketing, Travel Agents
PENDAHULUAN
Dewasa ini maupun pada masa yang akan datang, kebutuhan untuk berwisata akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dunia, serta perkembangan penduduk dunia yang semakin membutuhkan refreshing akibat dari semakin tingginya kesibukan kerja. Ada banyak faktor yang mendorong manusia ingin berwisata diantara nya adalah keinginan untuk melepaskan diri tekanan hidup sehari-hari di kota, keinginan untuk mengubah suasana dan memanfaatkan waktu senggang, kemajuan pembangunan dalam bidang komunikasi dan transportasi, keinginan untuk melihat dan memperoleh pengalaman-pengalaman baru mengenai masyarakat dan tempat lain, meningkatnya pendapatan yang dapat memungkinan seseorang dapat dengan bebas melakukan perjalanan yang jauh dari tempat tinggalnya.
Berdasarkan data yang dikutip dari WTO (World Trade Organization), pada tahun 2000 wisatawan manca negara (wisman) internasional mencapai jumlah 698 juta orang yang mampu menciptakan pendapatan sebesar USD 476 milyar. Pertumbuhan jumlah wisatawan pada dekade 90-an
sebesar 4,2 % sedangkan pertumbuhan penerimaan dari wisman sebesar 7,3 persen, bahkan di 28 negara pendapatan tumbuh 15 pesen per tahun.
Sedangkan jumlah wisatawan dalam negeri di masing-masing negara jumlahnya lebih besar lagi dan kelompok ini merupakan penggerak utama dari perekonomian nasional. Sebagai gambaran di Indonesia jumlah wisatawan nusantara (wisnus) pada tahun 2000 adalah sebesar 134 juta dengan pengeluaran sebesar Rp. 7,7 triliun. Jumlah ini akan makin meningkat dengan adanya kemudahan untuk mengakses suatu daerah.
Atas dasar angka-angka tersebut maka wajar apabila pariwisata dikategorikan ke dalam kelompok industri terbesar dunia (the world's largest industry). Sekitar 8 persen dari ekspor barang dan jasa, pada umumnya berasal dari sektor pariwisata dan pariwisata pun telah menjadi penyumbang terbesar dalam perdagangan internasional dari sektor jasa, kurang lebih 37 persen, termasuk 5-top
exports categories di 83% negara WTO, sumber utama devisa di 38% negara dan di Asia Tenggara
pariwisata dapat menyumbangkan 10 –12 persen dari GDP (Gross Domestic Product) serta 7 – 8 persen dari total employement .
Dominasi tujuan wisata pun mulai berubah. Apabila di tahun 1950, 15 tujuan wisata utama di dunia terkonsentrasi di Eropa Barat dan Amerika Utara, yang mendatangkan 97% dari jumlah wisatawan dunia, maka pada tahun 1999 jumlah ini menurun menjadi 62%, sisanya menyebar di berbagai belahan dunia terutama Asia Timur , Eropa Timur, dan Amerika Latin. Diantaranya di kawasan Asia Timur dan Pasifik, kedatangan wisatawan tercatat 122 juta diantaranya yang tertinggi diraih oleh Cina sebesar 31,29 juta dengan perolehan devisa USD 16,231 miliar. sedangkan terendah dari sepuluh besar adalah Jepang dengan kedatangan wisatawan 4,757 juta dan memperoleh devisa USD. 3,374 miliar. Dan Indonesia merupakan negara dengan urutan kedelapan yang dikunjungi oleh 5,064 juta dengan peroleh devisa USD. 5,7 miliar (pada tahun 2000).
Prospek pariwisata ke depan pun sangat menjanjikan bahkan sangat memberikan peluang besar, terutama apabila menyimak angka-angka perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound
tourism) berdasarkan perkiraan WTO yakni 1,046 milyar orang (tahun 2010) dan 1,602 milyar orang
(tahun 2020), diantaranya masing-masing 231 juta dan 438 juta orang berada di kawasan Asia Timur dan Pasifik. Dan akan mampu menciptakan pendapatan dunia sebesar USD 2 triliun pada tahun 2020.
Berdasarkan angka perkiraan tersebut maka, para pelaku pariwisata Indonesia seharusnya melakukan perencanaan yang matang dan terarah untuk menjawab tantangan sekaligus menangkap peluang yang akan bermunculan di kawasan kita. Pemanfaatan peluang harus dilakukan melalui pendekatan “re-positioning” keberadaan masing-masing kegiatan pariwisata dimulai dari sejak investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas. Semuanya ini harus disiapkan untuk memenuhi standar internasional sehingga dapat lebih kompetitif dan menarik, dibandingkan dengan kegiatan yang serupa dari negara-negara disekitar Indonesia.
Walaupun demikian, persaingan ini seharusnya disikapi pula bersama-sama dengan persandingan sehingga mampu menciptakan suasana co-opetition (cooperation and competition) terutama dengan negara tetangga yang lebih siap dan lebih sungguh-sungguh menangkap peluang datangnya wisatawan internasional di daerah mereka masing-masing. Paling tidak kita harus mampu
menangkap dan memanfaatkan beberapa wisatawan yang berkunjung ke negara tetangga untuk singgah ke Indonesia.
Data yang disajikan WTO terdapat pula hal yang menarik yakni bahwa ditemui adanya 4 negara kelompok besar penyumbang wisatawan dunia yakni Amerika Serikat, Jerman, Jepang dan Inggris yang menyumbangkan 41% dari pendapatan pariwisata dunia. Dari segi teknologi, keempat negara ini pun merupakan negara-negara terbesar pengguna teknologi informasi - internet, yakni 79 persen dari populasi internet dunia (tahun 1997) yaitu 130 juta pengguna internet. Angka-angka ini bukanlah secara kebetulan, tetapi memang ada korelasi yang erat antara pemakaian teknologi informasi dengan peningkatan jumlah wisatawan di suatu negara.
Wisatawan kini tidak sabar menunggu informasi yang biasanya diberikan melalui biro jasa perjalanan ataupun organisasi lainnya. Mereka lebih senang mencari sendiri apa yang ada di benaknya sehingga mampu meyakinkan bahwa produk yang dipilihnya adalah yang terbaik.
Mengapa hal ini menjadi sangat penting di industri pariwisata? Hal ini karena produk ataupun jasa yang diinginkan di sektor pariwisata tidak muncul ataupun “exist” pada saat transaksi berlangsung. Pada saat perjalanan wisata yang dibeli pada umumnya hanyalah membeli informasi yang berada di komputer melalui sistem reservasi nya saja. Yang dibeli oleh wisatawan hanyalah hak untuk suatu produk, jasa penerbangan ataupun hotel. Berbeda dengan komoditas lainnya seperti TV ataupun kamera, wisata tidak dapat memberikan sample sebelum keputusan untuk membeli dilakukan,
it cannot be sampled before the traveler arrives. Keputusan untuk membeli pun kebanyakan berasal
dari rekomendasi dari relasi, brosur, atau iklan di berbagai media cetak. Jadi sesungguhnya bisnis pariwisata adalah bisnis kepercayaan atau trust.
Dengan adanya internet, informasi yang dibutuhkan untuk suatu perjalanan wisata tersedia terutama dalam bentuk World Wide Web atau Web. Konsumen sekarang dapat langsung berhubungan dengan sumber informasi tanpa melalui perantara. Dan saat ini dikenal new-truth para marketers pariwisata yakni,
“if you are not online, then you are not on-sale. If your destination is not on the Web then it
may well be ignored by the millions of people who now have access to the internet and who expect that every destination will have a comprehensive presence on the Web. The Web is the new destination marketing battleground and if you are not in there fighting then you cannot expect to win the battle for tourist dollars”
Haruslah diyakini bahwa Web adalah saluran ideal dan alat yang ampuh untuk mempromosikan daerah tujuan wisata, dengan biaya yang sangat murah. Namun dalam berkompetisi ini yang harus diperhatikan, karena merupakan senjata utama kita, adalah kualitas dari informasi itu sendiri. Karena wisatawan akan mendasarkan keputusannya untuk mengunjungi suatu obyek wisata hanya kepada berbagai informasi yang tersedia untuk mereka di Web. Sekali mereka mendapat informasi yang keliru maka keunggulan teknologi ini akan menjadi tidak ada gunanya.
Website Pariwisata saat ini banyak yang belum memenuhi informasi yang dibutuhkan para
wisatawan. Informasi yang disediakan biasanya hanya sebatas paket wisata, namun informasi penting lainnya seperti informasi destinasi wisata, hotel, dan lainnya masih minim.
Dilihat dari hal ini maka perlu adanya sebuah website terintegrasi dengan aktor-aktor pariwisata lain nya seperti dinas pariwisata, hotel dan destinasi wisata agar informasi yang ditampilkan selalu up-to-date sehingga proses penyampaian informasi menjadi berkualitas sehingga promosi dan pemasaran melalui website berjalan dengan baik
Melihat perkembangan pariwisata dan peluang usaha nya yang begitu besar serta ketepatan informasi mengenai wisata yang sangat dibutuhkan maka kami memilih topik tugas akhir tentang perancangan prototype website agen pariwisata terintegrasi yang berjudul “Analisis dan Perancangan Prototipe Website Pariwisata Terintegrasi Modul Agen Pariwisata Megah Mandiri Tours And Travel”.
METODE PENELITIAN
Dalam penyusunan skripsi ini, diperlukan suatu metode penelitian dimana metode penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data
a. Melakukan penelitian lapangan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. b. Melakukan wawancara atau Interview secara tatap muka dengan pihak-pihak yang
terkait untuk mengumpulkan data.
c. Melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai referensi yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Hasil dari studi pustaka dijadikan acuan dalam penyusunan penulisan skripsi.
d. Melakukan evaluasi website dengan kuesioner yang telah dianalisis sesuai dengan metode Modified Balanced Scorecard
2. Metode Analisis
Setelah menganalisis dan mengumpulkan data-data yang didapat dari hasil observasi, maka dilakukan analisis. Metode analisis yang digunakan :
a. Modified Balance Scorecard, digunakan untuk mengukur kinerja website dengan
empat perspektif yang terdiri dari perspektif pengguna, perspektif pemasaran, perspektif fungsi dan perspektif teknis.
b. Statistik deskriptif, merupakan metode untuk mendeskripsikan data kinerja website yang telah dikumpulkan agar mudah dipahami.
3. Metode Perancangan
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah perancangan yang terstruktur, dimana terdiri atas analisis dan perancangan sistem informasi untuk mendefinisikan aliran proses dan data pada sistem yang berjalan dan juga usulan menggunakan UML diagram dengan konsep
Object Oriented Analysis and Design dengan pendekatan Whitten, Satzinger, Jackson, and
Burd.
HASIL DAN BAHASAN
A. Analisis Sistem Berjalan
Dalam penelitan ini digunakan jenis sampling yaitu simple random sampling. Simple
acak tanpa memperhatikan tingkatan atau strata dalam anggota populasi tersebut. Kemudian dilakukan survey pada 30 sampel website agen wisata yang ada di DKI Jakarta. Metode survey yang digunakan adalah kuesioner yang berisi empat jenis perspektif dengan pertanyaan yang berbeda-beda. Empat perspektif digunakan untuk mengukur kinerja website agen wisata. Unit analisis dalam kuesioner ini adalah pengunjung atau user dari website oketravel.co.id. Hal ini dilakukan untuk memberikan masukan atau saran untuk membantu perkembangan website PT. Megah Mandiri Tours
and Travel, dimana website tersebut masih banyak harus yang ditingkatkan.
Mekanisme penyebaran kuesioner ini adalah dengan cara menyebarkan kuesioner-kuesioner kepada pengunjung website oketravel.co.id PT. Megah Mandiri Tours and Travel dan 30 website agen lain nya yang ada di DKI Jakarta (lihat lampiran 1.1). Dengan dikumpulkan data - data kuesioner maka bisa dilihat respon dari pengujung website oketravel.co.id dan total 30 agen website lain nya terhadap setiap variabel penelitian ini seperti Perspektif Pengguna, Perspektif Pemasaran, Perspektif Fungsi, serta Perspektif Teknis berdasarkan masing-masin indikator di perspektif tersebut. Berdasarkan data yang telah di survey dan dilakukan perhitungan statistik deskriptif, maka didapatkan data yang dapat dilihat sebagai berikut ini:
Tabel 1.1 Statistik Deskriptif Kinerja Website Agen Pariwisata di DKI Jakarta
Perspektif Rata-Rata Perspektif User Perspektif Pemasaran Perspektif Fungsi Perspektif Teknis 44 59 36 48 46,75
Tabel 1.2 Statistik Deskriptif Kinerja Website Megah Mandiri Tours And Travel
Perspektif Rata-Rata Perspektif User Perspektif Pemasaran Perspektif Fungsi Perspektif Teknis 49 7 8 49 28,25
Dari data di atas maka dapat diketahui bahwa website Megah Mandiri Tours and Travel masih berada di bawah rata-rata dari 30 website lainnya terutama di bagian perspektif pemasaran dan fungsi. Tetapi pada bagian perspektif pengguna dan teknis masih berada di atas rata-rata.
Gambar 1.2 Business Use Case Megah Mandiri Tours And Travel
Gambar 1.3 Logical Class Diagram Megah Mandiri Tours And Travel
C. Masalah dan Solusi yang ditawarkan
Berdasarkan data yang diperoleh dari data diatas, website Megah Mandiri masih ada beberapa masalah yang dihadapi yaitu :
1. Kurangnya informasi yang ditampilkan dalam website agen Megah Mandiri dalam mendukung kegiatan promosi dan pemasaran
2. Belum tersedianya fitur-fitur yang mendukung kemudahan penggunaan website dan kolaborasi antar website yang terintegrasi
Solusi yang diperlukan agar website dapat mendukung kegiatan promosi dan pemasaran adalah : 1. Menyempurnakan database agen pariwisata dan tampilan-tampilannya sesuai dengan
kebutuhan
2. Menyediakan fitur-fitur yang diperlukan bagi kemudahan penggunanya (wisatawan) dengan melakukan integrasi dengan website dinas pariwisata, website hotel dan website destinasi wisata
D.
Hasil Perancangan Website
Berikut ini adalah hasil pengembangan website Megah Tours And Travel. Tabel ini menjelaskan penambahan fitur yang ada dalam website agen
Tabel 1.4 Kebutuhan Fitur website
No Fitur Detail
1 Booking Online Memudahkan wisatawan memesan paket wisata
2 Event Wisata Memberikan informasi mengenai event wisata yang sedang berlangsung
3 Promo Wisata Memberikan informasi mengenai promo wisata yang sedang berlangsung
4 Konfirmasi Pembayaran
Memudahkan wisatawan dalam melakukan konfirmasi pembayaran untuk pemesanan paket wisata
5 Tips Perjalanan Wisatawan dapat mengetahui tips perjalanan di dalam
website
6 Internal Search
Engine
Memudahkan wisatawan mencari informasi yang terdapat dalam website secara cepat
Integrasi website dibangun menggunakan arsitektur SOA (Service Oriented Architecture). SOA adalah entreprise architecture dimana aplikasi dirancang untuk menyediakan layanan yang dapat digunakan untuk integrasi bisnis. Infrasturktur yang digunakan adalah ESB (Entreprise Service Bus), yaitu infrastruktur software yang bertindak sebagai lapisan perantara
(middleware).
Berdasarkan gambar diatas, integrasi dilakukan dengan menggunakan server ESB sebagai middleware. Pertama-tama server agen perjalanan akan mengirimkan database agen perjalanan kedalam ESB, yang kemudian dikirimkan masuk ke database ESB. Setelah diproses masuk kedalam database ESB maka data akan kembali dikirimkan ke ESB. Kemudian dari ESB akan dikirimkan ke server hotel, server destinasi wisata, dan server dinas pariwisata.
Untuk mengambil data dari hotel, destinasi wisata, dan dinas pariwisata juga dilakukan hal yang sama yaitu ketika hotel, destinasi wisata, dan dinas pariwisata mengirimkan data ke server ESB maka agen perjalanan akan menarik data tersebut untuk masuk ke database agen perjalanan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan pembahasan dan pengkajian dari bab-bab sebelumnya, ada hal-hal yang dapat disimpulkan dari hasil Analisis dan Perancangan Prototype Website Pariwisata Terintegrasi Modul Agen Pariwisata Megah Mandiri Tours and Travel yaitu :
1. Kinerja website agen perjalanan Megah Mandiri Tours and Travel masih di bawah rata-rata performa website agen perjalanan DKI Jakarta lain nya.
2. Untuk meningkatkan kinerja website, database agen perjalanan Megah Mandiri Tours and Travel perlu dikembangkan, data perlu dikolaborasikan dengan website dinas pariwisata, hotel dan destinasi wisata.
3. Website agen Megah Mandiri Tours and Travel perlu di integrasikan dengan website dinas pariwisata, hotel dan destinasi wisata agar dapat menambah peluang kemungkinan para wisatawan dalam mendapatkan informasi kepariwisataan. 4. Paket wisata perlu di koordinasikan agar dapat ditampilkan dalam website dinas
pariwisata, hotel dan destinasi wisata.
Saran
Saran ini ditujukan kepada semua yang ingin melakukan penelitian lanjutan serta mengembangkan prototype website agen perjalanan ini agar lebih baik:
1. Pada saat merancang website dapat menggunakan referensi fitur yang tersedia dari
website agen pariwisata lain.
2. Merancang tampilan website yang responsif dan memiliki sifat user friendly. 3. Bekerja sama dengan banyak perusahaan-perusahaan yang berkaitan seperti dinas
pariwisata, destinasi wisata dan hotel untuk dapat menampilkan data yang real dan
up-to-date.
4. Mengintegrasikan website dengan pihak ketiga lain nya seperti bank maupun perusahaan penerbangan sehingga kebutuhan transaksi akan semakin terpenuhi.
REFERENSI
Adi, Suroto, “Evaluation On The Effectiveness Of The Web Technology Usage In Promoting And
Marketing Indonesia Tourism” Vol.68 No. 3, 31 Oktober 2014, Hlm 623-624.
Bob. (2013) “Sistem Informasi Pemesanan Tiket Pesawat Pada Megah Tour & Travel”. Chaffey, Dave. (2011). E-Business & E-Commerce Management Strategy, Implementation &
Practice. Fifth Edition. Harlow: Prentice Hall.
Connolly, Thomas, Begg, Carolyn. (2010). Database Systems: A Practical Approach to
Design, Implementation, and Management, Fifth Edition. Boston: Pearson Education.
Cruse, Dale, Jordan, Lee.(2011). HTML5 Multimedia Development Cookbook.(1st edition). Birmingham: Packt Publishing Ltd.
Fess, Warren Reeve. (2006) Applied Managerial Accounting ADM 71P/ADM 514.
Gelinas, U.J., Dull, R.B. (2010). Accounting Information Systems 8th edition. Ohio: South-Western Cengage Learning.
Hoffer, Jeffrey. A. (2009). Modern Database Management.
Irawan, Koko. (2010). Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik Wisata Di
Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. Program Pendidikan Non Gelar Pariwisata.
Universitas Sumatera Utara.
James, A. Hall. (2007). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga, Terjemahan Amir Abadi Yusuf,
Salemba Empat. Jakarta
Jogiyanto. (2005) Sistem teknologi informasi : pendekatan terintegrasi : konsep dasar, teknologi,
aplikasi, pengembangan dan pengelolaan.
Jogiyanto. (2009). Analisis dan Desain. Yogyakarta: Andi.
JP Peter, Jerry C. Olson. (2005) Consumer Behaviour and Marketing Strategy 7th edition. New York: McGraw Hill.
Juric, M.B., Loganathan, R., Sarang, P., Jennings, F. (2007). SOA Approach to Integration: XML,
Web services, ESB, and BPEL in real-world SOA projects. Birmingham: Packt Publishing.
Kartajaya, Hermawan. (2006) Hermawan Kartajaya on Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kotler, Philip., Keller, Kevin Lane. (2009), Manajemen Pemasaran Edisi 13. Jakarta.
Krippendorf, J. (1971) Marketing et Touriesme. Lang and Cie
Kusumaningrum, Dian. (2009). Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Daya Tarik Wisata Di Kota
Palembang. Tesis PS. Magister Kajian Pariwisata. Universitas Gadjah Mada.
Laudon, Kenneth C., Laudon, Jane P. (2010) Management information systems : managing the digital
firm, 11nd Edition.
Marakas, George., O’Brien, James. (2009) Introduction to Information Systems, 15th Edition. Marpaung, Fernando. (2009). Strategi Pengembangan Kawasan Sebagai Sebuah Tujuan Wisata. Tesis PS. Magister Kajian Pariwisata: Universitas Gadjah Mada.
Pendit, Nyoman S. (1994). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar. Jakarta: Perdana. P,. Beynon Davies. (2009). Management Information Systems. Palgrave: Basingstok
Prasetyo, Didik Dwi. (2004). Aplikasi Database Client/Server Menggunakan Delphi dan MySQL. PT.Elex Media Komputindo.
Richardson, Fluker. (2004). Understanding and Managing Tourism. Australia: Pearson Education Roger, S. Pressman. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.
Rosen, Anita. (2009). E-Learning 2.0: Proven Practices and Emerging Technologies to Achieve Real
Results.
Satzinger, John W., Jackson, Robert B., Burd, Stephen D. (2010). Systems analysis and design in a
changing world, 5nd Edition
Shahzadam B.M., Jan, J., Wim, G., Herwig, M. (2008) Aligning Technology With Business An
Analysis Of The Impact of SOA On Outsourcing, Journal of Theoretical and Applied Information
Technology, published by www.jatit.org.
Shneiderman, C. Plaisant., Wesley, Addison. (2010). Designing the User Interface: Strategies for
Effective Human-Computer Interaction, 5th edition..
Sinaga, Supriono. (2010). Potensi dan Pengembangan Objek Wisata Di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kertas Karya. Program DIII Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.
Soebagyo "Strategi Pengembangan Pariwisata di Indonesia" Jurnal Liquidity Vol. 1, No. 2, Juli-Desember 2012, Hlm 153-158.
Stepchenkova, Svetlana., Tang, Liang., Jang, SooCheong (Shawn)., Kirilenko, Andrei P., Morrison, Alastair M., “Benchmarking CVB website performance: Spatial and structural patterns” Tourism Management Volume 31, Issue 5, October 2010, Pages 611-620.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sulistyawan, Rubianto., Saleh, Rahmad. (2008). Modifikasi Blog Multiply dengan CSS.
(1st Edition). Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sutarman. (2009) Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Bumi Aksara .
Titan, Luhukay D., Kurniawan Y., “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan
Persediaan Pada PT. Nur Islami Tour And Travel” Vol.3 No. 1, 1 Juni 2012, Hlm 454-463
Trihendradi. (2013). Langkah Praktis Menguasai Statistik untuk Ilmu Sosial dan Penerapannya
menggunakan SPSS. Yogyakarta: Andi offset
Turban, Efrain. (2009). Introduction to Information System : Enabling and Transforming Business. Canada: John Wiley.
Utomo, W.H, Wellem, T. (2014). The Implementation of Enterprise Service Bus (ESB) In Graduation
Business Process Integration. Journal of Theoretical and Applied Information Technology, 62(2).
Whitten, Jeffrey L., Bentley, Lonnie D., Dittman, Kevin C. (2004) Systems analysis and design
methods, 6nd Edition.
Whitten, Jeffrey L., Bentley, Lonnie D. (2007). Systems Analysis and Design for the
Yuwono, Sony., Sukarno, Edy., Ichsan, Muhammad. (2007). Petunjuk Praktis Penyusunan
Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi . Edisi 4. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
RIWAYAT PENULIS
Nama : Dennis Chandra
Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 18 November 1993 Pendidikan Formal :
• Jan 2011 - Present : Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia Nama : Kelvin Saputra
Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 03 Juli 1991 Pendidikan Formal :
• Jan 2011 - Present : Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia Nama : Wendy Anwar
Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 7 September 1993 Pendidikan Formal :