• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PERBANDINGAN ROUTING PROTOCOL DYMO DAN AODV PADA VEHICULAR AD HOC NETWORKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PERBANDINGAN ROUTING PROTOCOL DYMO DAN AODV PADA VEHICULAR AD HOC NETWORKS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Hamzah Al Anshori¹, Maman Abdurahman², -³

¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Abstrak

Penggunaan komunikasi nirkabel sangat besar. Komunikasi nirkabel lebih dipilih karena dapat digunakan untuk perangkat mobile. Salah satu penggunaan komunikasi nirkabel adalah pada kendaraan, atau lebih dikenal dengan nama Vehicular Ad hoc Network (VANET). VANET empunyai karakteristik jaringan yang cepat berubah, karena pergerakan node yang cepat. Oleh karena itu diperlukan routing protocol yang tepat.

Routing protocol Ad Hoc on Demand Distance Vector (AODV) dan Dynamic Manet On Demand (DYMO) merupakan protocol routing reaktif. AODV sering direkomendasikan untuk menjadi protocol routing pada VANET. Sedangkan DYMO adalah hasil modifikasi AODV dan sering digunakan pada Mobile Ad hoc Network (MANET). Simulasi menggunakan NS2.34 dengan 2 skenario utama, yaitu dalam kota (urban) dan jalan bebas hambatan (highway) tanpa menggunakan Road Side Unit (RSU). Tiap skenario diuji dengan jumlah node yang berbeda. Untuk urban 25, 50 dan 100 node.

Kinerja routing protocol diukur dengan parameter throughput, packet delivery ratio, routing overhead, normalized routing load dan delay. Pada skenario urban 100 node didapatkan nilai routing overhead pada AODV sebesar 1046.9388 dan DYMO sebesar 474.036. Sedangkan packet delivery ratio AODV 91.05% dan DYMO 45.63%

Kata Kunci : VANET, urban, highway, RSU, DYMO, AODV, throughput,

Abstract

The use of wireless communication is huge. Wireless communication is preferred because it can be used for mobile devices. One use of wireless communications is on the vehicle, or better known as the vehicular Ad Hoc Network (VANET). VANET has rapidly changing network characteristics, because the rapid movement of nodes. Therefore we need the appropriate routing protocol. Ad Hoc routing protocols on Demand Distance Vector (AODV) and Dynamic Manet On Demand (DYMO) is a reactive routing rotocol. AODV is often recommended for a routing protocol in VANET. While DYMO is modified AODV and often used in Mobile Ad hoc Network (MANET). Simulations using NS2.34 with 2 main scenarios, namely in the city (urban) and the freeway (highway) without the use of Road Side Units (RSU). Each scenario was tested with different number of nodes. For urban 25, 50 and 100 nodes. Performance of the routing protocol

parameters measured by throughput, packet delivery ratio, routing overhead, normalized routing load and delay. In the urban scenario of 100 nodes obtained values on the AODV routing overhead at 1046.9388 and 474.036 for DYMO. While the packet delivery ratio of AODV and DYMO 91.05% and 45.63%

(2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Penggunaan komunikasi nirkabel berkembang pesat. Teknologi nirkabel sudah digunakan pada kendaraan atau lebih dikenal dengan Vehicular Ad hoc Network (VANET). VANET adalah salah satu turunan dari Mobile Ad hoc Network (MANET). Sedangkan MANET sendiri adalah kumpulan mobile user yang berkomunikasi melalui masing-masing pada kanal wireless. Tetapi VANET lebih spesifik ke kecepatan. Setiap node yang bergerak, akan menyebabkan topologi jaringan yang berubah-ubah dengan cepat. Semua aktifitas jaringan misalnya pencarian rute, dan pengiriman pesan ditangani oleh setiap node. Sehingga setiap node harus mempunyai routing protocol.

Pada VANET, routing diharuskan dikerjakan dengan cepat dan tepat. Karena VANET diterapkan pada kendaraan atau perangkat lalu lintas. Sehingga keselamatan menjadi hal mutlak. Untuk melakukan routing bukan perkara yang mudah.

Terdapat berbagai macam routing protocol yang dikembangkan untuk VANET. Pada VANET routing protocol terbagi menjadi 2, yaitu proaktif dan reaktif. Pada proaktif, node-node secara terus menerus mengevaluasi rute-rute yang dapat dicapai ke semua node dan usaha untuk memelihara konsistensi up to date informasi routing. Sedangkan reaktif mencari routing path ketika dibutuhkan. Tugas akhir ini akan membandingkan routing protocol reaktif Dynamic Manet On-demand (DYMO) dan Ad hoc On-Demand Distance Vector (AODV) .

Protokol DYMO adalah pengembangan dari protokol AODV. Biasanya kedua protokol ini digunakan pada MANET. Sedangkan untuk penggunaan pada VANET,

(3)

DYMO lebih baik dari pada protokol AODV.

1.2 Perumusan Masalah

Dalam Tugas Akhir ini permasalahan dirumuskan sebagai berikut:

1. Cara untuk menerapkan protokol DYMO dan AODV pada VANET

2. Menggunakan Simulator untuk menganalisis performansi protokol DYMO dan AODV

3. Perbandingan performansi protokol DYMO dan AODV Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah:

1. Protokol yang digunakan adalah DYMO dan AODV. 2. Software yang digunakan NS-2.

3. Parameter yang digunakan throughput, delay, normalized routing load, packet delivery ratio, dan routing overhead.

4. Skenario jalan bebas hambatan (highway) pengaruh terhadap jumlah node menggunakan 5, 10 dan 15 node dengan kecepatan 22.23 m/s. Skenario highway pengaruh terhadap kecepatan node menggunakan 15 node dengan kecepatan 16,67 m/s, 22,23 m/s dan 33.34 m/s.

5. Skenario jalan dalam kota (urban) pengaruh terhadap jumlah node

menggunakan 25, 50 dan 100 node dengan kecepatan 8 m/s. Skenario urban pengaruh terhadap kecepatan node menggunakan 100 node dengan kecepatan 4 m/s, 8 m/s dan 16 m/s.

6. Skenario tidak melibatkan infrastruktur lalu lintas. 7. Digunakan jaringan 802.11p

(4)

3

8. Pemodelan traffic yang digunakan adalah constant bit rate (CBR) dan transport agent digunakan UDP.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari Tugas Akhir adalah untuk menganalisa perbandingan performansi routing protocol DYMO dan AODV pada VANET. Menggunakan skenario seperti jalan bebas hambatan dan jalan dalam kota.

1.4 Hipotesis

DYMO mempunyai kemampuan untuk mengetahui informasi tentang semua node antara source dan destination node di jalur yang baru. Sedangkan AODV hanya mengetahui informasi sumber dan tujuan. DYMO lebih baik untuk topologi yang sering berubah-ubah atau urban. Sedangkan AODV untuk topologi yang cenderung tetap atau highway.

1.5 Metodologi Penyelesaian Masalah

Metodologi penyelesaian Masalah yang digunakan adalah:

1.5.1 Studi Literatur

Merupakan tahap dan cara mencari informasi pendukung untuk menyelesaikan permasalahan. Pada tahap ini akan dilakukan pencariann referensi-referensi yang berkaitan dengan VANET, MANET, DYMO, AODV, dan hal lain yang berkaitan dengan masalah. Penggunaan Simulator juga termasuk didalamnya.

1.5.2 Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini adalah melakukan analisis kebutuhan terhadap perancangan sistem pada VANET seperti simulator dan juga modul yang dibutuhkan.

(5)

Pada tahap ini dilakukan perancangan jaringan untuk simulasi VANET. Simulasi menggunakan NS-2. Ada beberapa skenario yaitu pada jalur bebas hambatan (high way) dan jalur dalam kota (urban) . Dan merancang routing protocol AODV dan DYMO agar dapat diterapkan pada skenario tersebut.

1.5.4 Tahap Simulasi dan Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan simulasi menggunakan software NS-2. Serta mengumpulkan data yang dibutuhkan sebagai bahan untuk dianalisa. Misalnya packet delivery ratio, , routing overhead, delay, throughput, dan normalized routing load

1.5.5 Tahap Analisa

Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap data yang telah diperoleh pada saat tahap penelitian dan pengumpulan data.

(6)

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil simulasi dengan skenario urban dan highway maka dapat disimpulkan:

1. Pada skenario urban, DYMO lebih baik daripada AODV. Karena ketersediaan jalur, dan kecepatan pengiriman paket (delay) lebih baik.

2. Pada skenario highway, AODV lebih baik dari pada DYMO. Karena aktivitas routing lebih sedikit. Keunggulan terletak pada throughput, routing overhead, NRL dan PDR.

Beberapa hal yang menjadi saran dari penulis untuk pengembangan Tugas Akhir ini ke depannya, yaitu

1. Perlu dianalis lebih lanjut efek penambahan rambu-rambu lalu lintas 2. Perlu dianalis lebih lanjut efek penggunaaan RSU

3. Perlu dianalis lebih lanjut penggunaan mobility prediction routing.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(7)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abu Hajar, Muhammed, 2007 http://mailman.isi.edu/pipermail/ns-users/2007-July/060674.html

[2] Corson, S, J.Macker. 1999 “Mobile Ad hoc Network (MANET) http://www.ietf.org/rfc/rfc2501.txt

[3] Chung, Junho., Younghwan, K., Kim, Bosung., Kim, Hakkwan., Lee Kyungmin, Hyun Dowon, and Jang, Juwook. “A Route Recovery Scheme in DYMO for Efficient Ad-hoc”. Sogang University

[4] Dressler, Falco. 2007. “Self Organization in Sensor and Actor Network” . Willey. Inggris

[5] http://www.isi.edu/nsnam/ns/tutorial/ diakses: Maret 2012

[6] Khan, I, 2009.“Performance Evaluation of Ad hoc Routing Protocols for Vehicular Ad Hoc Networks”. Fall

[7] Lee, K. C., Lee, U ., Gerla, M. 2009 . “Survey of Routing Protocols in Vehicular Ad Hoc Networks”. IGI Global

[8] Mohapatra, Prasant and Srikant V. Krishnamurthy., 2005. “Ad hoc Networks Technologies and Protocols”. Springer Science + Business Media. New York

[9] Muller, Martin. 2009. “WLAN 802.11p Measurements for Vehicle to Vehicle (V2V) DSRC”. Rohde & Schwarz

[10] Paul, B., Ibrahim, M. , Bikas, M. A. N., 2011. “VANET Routing Protocol: Pross and Cons”. Shahjalal University. Bangladesh

[11] Perkins, C . 2012 “Dynamic MANET On-demand (AODVv2) Routing draft-ietf-manet-dymo-23” .ietf

[12] Ramadhan, N. P. 2012. “Simulasi Routing AODV pada Jaringan VANET”. Institut Teknologi Sepuluh Nopember(ITS).Surabaya

(8)

42

[13] Simarmata, Lusi R. 2012 “Analisis Performansi Routing Protocol untuk Komunikasi Data Simple Highway Mobility Model (SHWM) pada Jaringan 802.11p”. Tugas Akhir. Institut Teknologi Telkom Bandung

[14] Sommer, C., and Dressler, F., 2007. “The DYMO Routing Protocol in VANET Skenarios”. University of Erlangen, Nuremberg German

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

'Penjualan global' adalah semua volume yang dikonfirmasi yang dijual dari produsen besertifikasi kepada pembeli pertama. Tahun adalah

Setelah mempelajar sistem berjalan yang ada pada puskesmas Sungai Buntu serta mengetahui permasalahan yang ada, maka penulis mencoba untuk memberikan sistem usulan

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Diperiksa oleh :..

Halaman Menu Belajar, pada saat user memilih Menu Belajar maka muncul 4 pilihan tema yaitu Anggota Tubuh, Rumahku, Binatang, dan Bagian Tanaman Tampilan.. Tampilan Tema

Saunders, et al (2002, hal 7) menyatakan bahwa berapa jumlah default yang dapat diterima oleh bank dari total portfolio pembiayaan dan metode yang digunakan untuk mengukur

14.Salah seorang tokoh pemuda yang berperan dalam peristiwa upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 adalah …... Soekarno-Hatta menolak tuntutan golongan

• In the SDD-1 approach semi-joins are used for reducing In the SDD 1 approach, semi joins are used for reducing cardinalities of relation; when they have been applied to the

Berdasarkan temuan penelitian dikatakan bahwa penggunaan model pembelajaran inquiry dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri-ciri makhluk hidup pada siswa kelas III