• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2015"

Copied!
232
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KESEHATAN

KABUPATEN BREBES

(2)

i

KATA PENGANTAR

Lhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan

rahmat-Nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015 telah dapat

diterbitkan berkat kerja sama semua pihak. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Brebes tahun 2015 ini sebagai salah satu keluaran dari upaya pemantapan dan

pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Brebes

merupakan gambaran tentang situasi dan kondisi kesehatan di Kabupaten

Brebes, serta dapat menjadi acuan/sarana untuk memantau pencapaian pembangunan

kesehatan.

Sesuai dengan buku pedoman penyusunan Profil Kesehatan. Guna mengakomodir

kebutuhan data dari berbagai macam indikator dan dalam rangka meningkatkan kualitas

Sistem Informasi Kesehatan di tingkat Kabupaten, oleh karena itu Profil Kesehatan sejak

dirintis penyusunanannya sampai sekarang selalu mengalami penyempurnaan.

Dalam rangka menggambarkan situasi kesehatan yang sesungguhnya, kami

menggunakan indikator yang SMART (Simple, Measurable, Attributable, Reliable, Timely).

Hal ini menjadi kendala tersendiri dalam penyusunan Profil Kesehatan, selain berbagai

kesulitan lain seperti kurangnya apresiasi terhadap data sehingga menyebabkan

keterlambatan pengumpulan data. Meskipun demikian, sudah menjadi komitmen kami

untuk tetap mengupayakan agar Profil Kesehatan selalu terbit setiap tahun dan lebih awal

dari tahun – tahun sebelumnya dalam rangka menyajikan bahan evaluasi berbagai program

kesehatan, perencanaan bidang kesehatan dan pengambilan keputusan berdasarkan data

dalam pembangunan khususnya pembangunan bidang kesehatan.

Kami sampaikan penghargaan kepada semua Pihak yang telah membantu

penyusunan Buku Profil Kesehatan Kabupaten ini baik programer di Dinkes Kabupaten

Brebes, Petugas SP3 di Puskesmas dan lintas sektor. Semoga Profil Kesehatan Kabupaten

Tahun 2014 ini dapat bermanfaat dalam mengisi kebutuhan data dan informasi kesehatan

sesuai yang kita harapkan. Disamping itu kritik dan saran membangun kami perlukan demi

kesempurnaan Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015.

Brebes, Agustus 2016

KEPALA DINAS KESEHATAN

KABUPATEN BREBES

dr. H.Sri Gunadi Parwoko, M.Kes

Pembina Utama Muda

NIP. 19620707 199010 1 002

(3)
(4)

ii

Halaman

KATA PENGANTAR ...

i

DAFTAR ISI ...

ii

DAFTAR TABEL.... ...

v

BAB I PENDAHULUAN ...

1

A. Latar Belakang ...

1

B. Sistematika Penyajian ...

2

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN BREBES ...

3

A. Keadaan Daerah Kabupaten Brebes ...

3

B. Keadaan Penduduk ...

3

1. Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk ...

4

2. Struktur Penduduk Menurut Umur ...

5

D. Keadaan Sosial Ekonomi ...

6

1. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) ...

6

2. Pendapatan Per Kapita ...

8

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ...

9

A. Angka Kematian... ...

9

1. Angka Kematian Bayi (AKB)... ...

9

2. Angka Kematian Balita (AKABA) ... ...

10

3. Angka Kematian Ibu (AKI)... ...

11

B. Angka Kesakitan (Morbiditas) ... ...

12

1. Angka Kesakitan Malaria… ...

12

2. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+)... ...

13

3. Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) …… ...

13

4. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue …… ...

13

5. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat.. ...

14

6. Kejadian Luar Biasa .. ...

14

C. Angka Status Gizi Masyarakat... ...

15

1. Status Gizi Balita ...

15

2. Penanggulangan Anemi ...

15

4. Bayi dan Balita mendapat Kapsul Vitamin A ...

16

5. Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A ...

... 16

(5)

iii

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN ...

18

A. Pelayanan Kesehatan Dasar ...

18

1. Pelayanan Kesehatan Ibu ...

18

a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil ...

18

b. Persalinan yang ditolong Oleh Tenaga Kesehatan ...

19

c. Pelayanan Ibu Nifas ...

20

d. Ibu Hamil mendapat Tablet Fe ...

20

2. Pelayanan Imunisasi ...

20

a. Program Imunisasi... ..

20

b. Bumil mendapat Imunisasi TT... .

21

3. Pelayanan Kesehatan Gigi ...

22

4. Pelayanan Kesehatan Usia lanjut ...

22

5. Pelayanan Kesehatan Kerja ...

22

B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang ...

22

1. Komplikasi Kebidanan dan Neonatus yang ditangani ...

22

C. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan ...

23

1. Kunjungan Pasien di Puskesmas... ....

23

2. Pelayanan Kesehatan Jiwa... ...

23

D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar ...

24

1. Rumah Sehat... ...

24

2. Sarana Kesehatan Lingkungan... ...

24

3. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat ... ...

24

E. Perilaku Hidup Masyarakat ...

25

1. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)... ...

25

2. Posyandu Purnama dan Mandiri... ...

25

BAB V. Situasi Sumber Daya Kesehatan ...

27

A. Sarana Kesehatan ...

27

1. Data Dasar Puskesmas ...

27

a. Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan

Polindes ... ...

27

b. BP/Klinik dan Praktek Dokter... ...

27

c. Rumah Sakit... ...

27

2. Indikator Pelayanan Rumah Sakit ...

28

a. BOR (Bed Occupancy Rate)... ...

28

b. LOS (Length Of Stay)... ...

28

c. NDR (Net Death Rate)... ...

28

(6)

iv

4. Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat ...

29

B. Tenaga Kesehatan ...

29

C. Pembiayaan Kesehatan ...

30

1. Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kabupaten ... ...

30

2. Pembiayaan Kesehatan Untuk Pelayanan Kesehatan... ...

31

a. Cakupan Penduduk yang Menjadi Peserta Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan Pra Bayar...

31

b. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin dan

Masyarakat Rentan...

31

BAB VI.

KESIMPULAN ...

32

LAMPIRAN TABEL PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

(7)

v

DAFTAR TABEL

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH

RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT

KECAMATAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK

UMUR KABUPATEN BREBES 2015

TABEL 3

PERSENTASE PENDUDUK LAKI – LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA

10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN

TERTINGGI YANG DITAMATKAN PER KECAMATAN KABUPATEN

BREBES TAHUN 2015

TABEL 4

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN

DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS

KELAMIN KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 6

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 7

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA

ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000

PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN

PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 9

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU

BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

TABEL 11

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS

KELAMIN KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 12

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV

MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN

2015

(8)

vi

DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 15

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA

MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN

PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE

FROM

TREATMENT/RFT)

MENURUT

JENIS

KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN

2015

TABEL 18

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN

PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN

IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN

PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 20

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN

IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN

PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT

JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN

BREBES TAHUN 2015

TABEL 22

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN

2015

TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASBAYI

BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 25

PEMERIKSAAN

OBESITAS

MENURUT

JENIS

KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN

2015

TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN

METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN

KLINIS (CBE) KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS

(9)

vii

TABEL 28

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG

DITANGANI < 24 JAM KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 29

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG

TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA

SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN

BREBES TAHUN 2015

TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN

FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN

BREBES TAHUN 2015

TABEL 33

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI

KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN

2015

TABEL 35

JUMLAH PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT JENIS

KONTRASEPSI KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 37

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN

2015

TABEL 39

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

(10)

viii

(UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN

BREBES TAHUN 2015

TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK,

DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA,

DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN

PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

TABEL 46

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS

KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN

2015

TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT

PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN

PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD &

SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN

PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT

KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN

SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN

PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 52

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT

JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN

BREBES TAHUN 2015

TABEL 53

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS

JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 54

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN

KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN

KESEHATAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

(11)

ix

TABEL 55

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN

BREBES TAHUN 2015

TABEL 57

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN

SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 58

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN

PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 59

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR

MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT PUSKESMAS DAN DESA

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 60

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR

MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KABUPATEN

BREBES TAHUN 2015

TABEL 61

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI

YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN,

KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BREBES TAHUN

2015

TABEL 62

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS

MASYARAKAT KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 63

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT

KESEHATAN

MENURUT

KECAMATAN

DAN

PUSKESMAS

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 64

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS

HIGIENE SANITASI KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 65

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 66

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKABUPATEN

BREBES TAHUN 2015

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 68

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN

KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 69

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN

(12)

x

(UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN BREBES TAHUN

2015

TABEL 71

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KABUPATEN

BREBES TAHUN 2015

TABEL 72

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KESEHATAN

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 73

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 74

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 75

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN

LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

TABEL 76

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN

BREBES TAHUN 2015

TABEL 77

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 78

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI

FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 79

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 80

JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 81

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2015

TABEL 82

PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM

YANG BAIK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN BREBES TAHUN

2015

TABEL 83

KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS DAN RUMAH

(13)

Bab I. Pendahuluan

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 1

B A B

PENDAHULUAN

I

A H U L U A N

A.

LATAR BELAKANG

Dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan maka di perlukan

manajemen yang baik sebagai langkah dasar pengambilan keputusan dan kebijakan di

semua tingkat administrasi pelayanan kesehatan. Oleh karena itu pencatatan dan

pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik dalam suatu sistem

informasi kesehatan.

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) diarahkan untuk penyediaan data dan informasi

yang akurat, lengkap dan tepat waktu. Data dan informasi tersebut sangat penting dan

semakin dibutuhkan dalam manajemen kesehatan oleh berbagai pihak. Untuk itu pengelola

program harus bisa menyediakan dan memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat

dengan dikemas secara baik, sederhana, informatif dan tepat waktu.

Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang

penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif, untuk dipakai

sebagai alat tolak ukur kemajuan pembangunan kesehatan sekaligus sebagai bahan evaluasi

program – program kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Brebes adalaha gambaran

situasi kesehatan yang memuat berbagai data dan informasi tentang situasi dan hasil

pembangunan kesehatan selama satu tahun yang memuat data derajat, sumber daya

kesehatan dan capaian indikator hasil pembangunan kesehatan.

B.

SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sitematika penyajian Profil kesehatan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini penjelasan tentang maksud, tujuan dan sistematika penyajiannya.

BAB II

GAMBARAN UMUM KABUPATEN BREBES

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Brebes. Didalamnya berisi

uraian tentang keadaan geografis, keadaan penduduk, pertumbuhan dan

kepadatan penduduk, sex ratio, struktur penduduk menurut golongan umur, angka

(14)

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 2

kelahiran, keadaan sosial ekonomi, PDRB, angka beban tanggungan dan tingkat

pendidikan.

BAB III PROGRAM KESEHATAN KABUPATEN

Bab ini berisi tentang program pokok yang direncanakan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten Brebes. Dijelaskan pula tujuan, sasaran dan target serta upaya yang

dilakukan untuk mencapainya.

BAB IV PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN MENUJU KABUPATEN SEHAT

Bab ini berisi tentang keberhasilan, kemajuan dan pencapaian program yang telah

ditetapkan selama tahun 2015. Indikator yang dimuat dalam profil ini adalah

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (SPM-BK) dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bidang Kesehatan. Indikator tersebut meliputi

derajat kesehatan, keadaan lingkungan, keadaan perilaku masyarakat, upaya

kesehatan, dan manajemen kesehatan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan berupa hal-hal penting yang perlu mendapat

perhatian lebih lanjut.

LAMPIRAN

Berisi resume atau angka capaian puskesmas se Kabupaten Brebes dan terdapat 83

tabel data sebagaimana diantaranya merupakan indikator Pencapaian Kinerja

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

Data yang tersaji dalam buku Profil Kesehatan Kabupaten Brebes ini diharapkan

dapat memenuhi ciri–ciri data yang baik yaitu data yang cepat, tepat dan akurat serta

informatif, sebagaimana tuntutan informasi di era otonomi ini. Sumber data Buku Profil

Kesehatan merupakan himpunan dari berbagai instansi yaitu Dinas Kesehatan, Puskesmas,

Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah Sakit Swasta, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan

Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP), BAPPEDA, PMI, dll .

(15)

Bab II. Gambaran Umum Kabupaten Brebes

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 3

GAMBARAN UMUM KAB. BREBES

B A B I I

G A M B A U M U M

B R E B E S

A. KEADAAN DAERAH KABUPATEN BREBES

Kabupaten Brebes berdasarkan letak geografis berada di bagian utara paling

barat dari Provinsi Jawa Tengah yaitu antara :

Bujur Timur

: 108

0

41’ 37,7” - 109

0

11’ 28,92”

Lintang Selatan

: 6

0

44’ 56,5” - 7

0

20’ 51,48”

Sedangkan batas wilayah dengan daerah lain adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara

: Laut Jawa

Sebelah Timur

: Kabupaten Tegal dan Kota Tegal

Sebelah Selatan

: Wilayah Banyumas

Sebelah Barat

: Wilayah Cirebon (Jawa Barat).

Kabupaten Brebes memiliki luas wilayah 1663,39 km

2

dengan jarak terjauh

utara-selatan 58 km dan barat-timur 50 km, terbagi secara adminstratif menjadi 17

kecamatan, 297 desa/kelurahan. Berdasarkan topografinya maka kecamatan di

Kabupaten Brebes dapat dikelompokkan sebagai berikut :

- Ketinggian kurang dari 500 m dari permukaan laut ada 15 kecamatan.

- Ketinggian 500 – 700 m dari permukaaan laut ada 1 kecamatan.

- Ketinggian lebih dari 700 m ada 1 kecamatan.

Ibu kota kabupaten Brebes terletak pada ketinggian ± 3 m dari permukaan air laut.

Berdasarkan administratif di Kabupaten Brebes terdapat 292 desa (98,32%)

yang tersebar di 17 Kecamatan dan hanya terdapat 5 kelurahan (1,68%). Kondisi daerah

Kabupaten Brebes 87,54% dikategorikan sebagai daerah pedesaan, sedangkan penduduk

Kabupaten Brebes persentase terbesar adalah penduduk yang tinggal di perkotaan.

(16)

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 4

B.

KEADAAN PENDUDUK

Penduduk sebagai salah satu sumber daya pendukung dalam pembangunan

menjadi aspek yang penting untuk diuraikan. Gambaran kependudukan di Kabupaten

Brebes pada tahun 2015 dapat dilihat pada lampiran tabel 1 sampai dengan tabel 2.

1. Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Brebes tahun 2015 menurut data dari BPS

sebanyak 1.781.379 jiwa. Dengan luas wilayah sebesar 1.663 km

2,

maka rata – rata

kepadatan penduduk di Kabupaten Brebes sebesar 1.071,21 jiwa untuk setiap

kilometer persegi (km

2

). Wilayah kecamatan terpadat adalah kecamatan Brebes

dengan tingkat kepadatan penduduk sekitar 4.541,34 jiwa per kilometer persegi

(km

2

). Wilayah terlapang di Kabupaten Brebes adalah kecamatan Salem dengan

tingkat kepadatan penduduk sekitar 389,82 jiwa per kilometer persegi (km

2

).

Dengan demikian dapat dilihat bahwa persebaran penduduk di Kabupaten Brebes

belum merata.

Jumlah rumah tangga di Kabupaten Brebes sebesar 462.950 rumah tangga,

maka rata – rata jumlah anggota rumah tangga di Kabupaten Brebes adalah 3,85

jiwa untuk setiap rumah tangga. Jumlah penduduk tertinggi berada di Kecamatan

Bulakamba yaitu 168.518 jiwa (9,45 % dari jumlah penduduk Kabupaten Brebes),

sedangkan yang terendah di Kecamatan Salem sebesar 59.288 jiwa (3,32 % dari

jumlah penduduk Kabupaten Brebes).

Data mengenai kependudukan dapat dilihat pada lampiran Tabel 1. Adapun

gambaran pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk dapat dilihat pada

grafik berikut.

(17)

Bab II. Gambaran Umum Kabupaten Brebes

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 5

Grafik 2.2

Pertumbuhan Jumlah Penduduk

Kabupaten Brebes Tahun 2011 - 2015

1720000

1740000

1760000

1780000

1800000

Tahun

J

iwa

Jml. Penduduk

Linear (Jml. Penduduk)

Jml. Penduduk

1742511

1748510

1775483

1773379

1781379

2011

2012

2013

2014

2015

Grafik 2.1

Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan

Di Kabupaten Brebes Tahun 2015

389,82

434,02

1326,69

951,47

949,71

812,51

932,85

977,32

1354,19

1805,85

3775,3

572,14

2263,81

3053,32

858,34

518,72

4541,34

0

1000

2000

3000

4000

5000

SALEM BANTARKAWUNG BUMIAYU PAGUYANGAN SIRAMPOG TONJONG LARANGAN KETANGGUNGAN BANJARHARJO LOSARI TANJUNG KERSANA BULAKAMBA WANASARI SONGGOM JATIBARANG BREBES

K

e

c

a

mat

a

n

.

Jiwa / Km2

Sumber data : BPS Kabupaten Brebes

Sumber data : BPS Kabupaten Brebes

2. Struktur Penduduk menurut Umur

Struktur penduduk Kabupaten Brebes menurut golongan umur tahun 2015

terdapat pada tabel berikut :

(18)

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 6

Tabel 2.1

Tabel Struktur Penduduk Kabupaten Brebes

Menurut Golongan Umur Tahun 2011 – 2015

Golongan

Umur

Tahun

(Tahun)

2011

2012

2013

2014

2015

0 – 4

5 – 14

15 – 44

45 – 64

≥ 65

152.602

341.890

827.282

316.560

104.178

153.096

343.028

830.262

317.721

104.403

155.289

347.595

842.092

321.816

106.592

150.705

327.320

824.524

354.225

116.605

149.218

325.422

823.597

363.147

119.995

Total

1.752.128

1.736.331

1.748.510 1.775.483

1.781.379

Sumber Data : BPS Kabupaten Brebes, Tahun 2015

Penduduk golongan umur 0 – 4 tahun di Kabupaten Brebes Tahun 2015

cenderung turun sekitar 1.487 jiwa bila dibandingkan dengan penduduk golongan

umur yang sama pada tahun 2014. Secara keseluruhan jumlah penduduk di

Kabupaten Brebes mengalami peningkatan sejumlah 5.896 jiwa bila dibandingkan

dengan tahun sebelumnya.

Adapun

perbandingan komposisi proporsional penduduk Kabupaten Brebes

menurut usia produktif dari tahun 2011 sampai tahun 2015 dapat dilihat pada

tabel berikut :

(19)

Bab II. Gambaran Umum Kabupaten Brebes

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 7

Tabel 2.2

Tabel Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Brebes

Menurut Golongan Usia Produktif

Tahun 2011 - 2015

Kelompok

Usia

T a h u n

(Tahun)

2011

2012

2013

2014

2015

0 - 14

15 – 64

≥ 65

28,38%

65,64%

5,98%

28,37%

65,65%

5,97%

28,32%

65,55%

6,00%

26,64%

66,62%

6,74%

26,65%

66,63%

6,75%

Sumber Data : BPS Kabupaten Brebes

Dari

tabel kelompok usia produktif di atas terlihat bahwa proporsi

penduduk tahun 2015 bila dibandingkan dengan tahun 2014 pada kelompok usia

produktif (15 – 64 tahun) mengalami kenaikan, sedangkan pada kelompok usia tidak

produktif pada umur 0 – 14 tahun mengalami penurunan dan umur ≥ 65 tahun

mengalami kenaikan yang tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa angka beban

tanggungan menjadi bertambah.

C.

KEADAAN SOSIAL EKONOMI

1. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)

Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan daerah di bidang ekonomi

yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya dilihat

dari pertumbuhan angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) baik atas dasar

harga konstan maupun atas dasar harga berlaku. PDRB mempunyai kegunaan

sebagai parameter tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat kemakmuran masyarakat,

tingkat inflasi dan deflasi, struktur perekonomian serta tingkat produktifitas tenaga

kerja dan sektor.

Dari data BPS, angka PDRB Kabupaten Brebes pada tahun 2015 atas

dasar harga berlaku Rp 34.406.120,06 sedangkan atas dasar harga konstan Berikut

Rp 26.570.679,47 disajikan grafik perkembangan PDRB Kabupaten Brebes dari

tahun 2011 – 2015.

(20)

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 8

0

5

10

15

20

2011

2012

2013

2014

2015

Tahun

Grafik 2.3

Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Brebes Tahun 2011 - 2015

(dalam Milyar Rupiah)

Harga

Berlaku

Harga

Konstan

Sumber Data : BPS Kabupaten Brebes, Tahun 2015

Perkembangan PDRB Kabupaten Brebes tahun 2011–2015 mengalami

kenaikan baik menurut harga konstan maupun harga berlaku. Melihat

kecenderungan ini diharapkan peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut dapat

meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan masyarakat.

2. Pendapatan per Kapita

Salah satu parameter tingkat kemakmuran masyarakat adalah pendapatan

rata-rata per kapita suatu daerah. Pendapatan per kapita Kabupaten Brebes tahun

2014 sebesar Rp. 12.628.527,09 berdasarkan harga berlaku dan Rp. 3.788.884,92

untuk harga konstan. Sedang akan tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 10.327.000,52

berdasarkan harga berlaku dan Rp 3.484.000,52 untuk harga konstan.

(21)

Bab III Situasi Derajat Kesehatan

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 9

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat menggunakan beberapa indikator

yang tercermin dalam kondisi mortalitas (kematian), morbiditas (kesakitan) dan status

gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Brebes digambarkan

melalui Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita

(AKABA), angka morbiditas beberapa penyakit serta status gizi di masyarakat.

Faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sumberdaya

kesehatan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Selain itu derajat kesehatan

masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan,

lingkungan sosial serta faktor lainnya.

A. Mortalitas

1. Mortalitas (Angka Kematian)

Kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat

menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi atau tingkat

permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak

langsung. Selain itu dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan

pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan.

a. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi (0 – 12 bulan)

per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB dapat

menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berhubungan

dengan faktor penyebab kematian bayi diantaranya tingkat pelayanan antenatal,

status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB serta kondisi

lingkungan dan sosial ekonomi. Bila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti status

kesehatan di wilayah tersebut rendah.

Angka kematian bayi yang dilaporkan oleh Puskesmas selama tahun 2015

sebesar 10,26 per 1.000 kelahiran hidup atau sebanyak 342 kasus kematian bayi

dari 33.312 kelahiran hidup.

Angka ini mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2014 dan

bila berdasarkan target MDG (Millenium Development Goals) ke – 4 tahun 2015

(22)

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 10

yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup, berarti angka kematian bayi di Kabupaten

Brebes masih dibawah target tersebut.

Grafik 3.1

Angka Kematian Bayi di Kabupaten Brebes

Tahun 2011 - 2015

0

5

10

15

20

pe

r 1

.0

0

0

KH

AKB

AKB

9,3

14,9

10,6

10,4

10,26

2011

2012

2013

2014

2015

b. Angka Kematian Balita (AKABA)

Kematian Balita adalah kematian yang terjadi pada balita sebelum usia

lima tahun. AKABA dapat menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak

balita yang dipengaruhi oleh tingkat pelayanan KIA / posyandu, tingkat

keberhasilan program KIA / posyandu dan kondisi sosial ekonomi serta kondisi

sanitasi lingkungan. Angka kematian Balita (AKABA) yang dilaporkan puskesmas

selama tahun 2015 sebesar 1,86 per 1.000 kelahiran hidup atau sebanyak 62

kasus per 33.312 kelahiran hidup.

Angka ini turun bila dibandingkan tahun 2014 (69 kasus / 33.456) akan

tetapi bila dibandingkan dengan target yang diharapkan dalam MDG (Millenium

Development Goals) ke – 4 tahun 2015 yaitu 32/1.000 kelahiran hidup, berarti

angka kematian balita di Kabupaten Brebes masih dibawah target tersebut.

(23)

Bab III Situasi Derajat Kesehatan

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 11

c. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan resiko yang dihadapi ibu – ibu

selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan

sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang tidak baik menjelang kehamilan,

kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan

pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan

obstetri. Berdasarkan laporan bulanan puskesmas Angka Kematian Ibu (AKI) untuk

tahun 2015 sebesar 156/100.000 kelahiran hidup atau sebanyak 52 kasus,

mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan angka kematian ibu pada tahun

2014 sebesar 218,20 /100.000 kelahiran hidup atau sebanyak 73 kasus.

Grafik 3.3

Angka Kematian Ibu di Kabupaten Brebes

Tahun 2011 - 2015

0

100

200

300

pe

r

100.000

K

H

AKI

AKI

97,7

150

184,4

218

156

2011

2012

2013

2014

2015

Grafik 3.2

Angka Kematian Balita di Kabupaten Brebes

Tahun 2011 - 2015

0

1

2

3

p

er 1.

00

0

KH

AKABA

AKABA

0,56

1,6

2,1

2

1,86

2011

2012

2013

2014

2015

(24)

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 12

Jumlah kematian maternal terbanyak ada di puskesmas Jatirokeh

sebanyak 5 kematian. Sedangkan di 14 puskesmas tidak terdapat kematian ibu.

Grafik 3.4

Jumlah Kematian Ibu

Di Kabupaten Brebes Tahun 2015

0

0

0

0

0

0

1

2

0

3

0

1

0

2

1

2

2

2

2

0

0

1

3

1

1

0

1

4

3

3

1

3

4

3

1

0

0

5

0

1

2

3

4

5

6

SALEM BENTAR BANTARKAWUNG BUARAN BUMIAYU KALIWADAS PAGUYANGAN WINDUAJI SIRAMPOG TONJONG KUTAMENDALA JATIBARANG KLIKIRAN LARANGAN SITANGGAL KETANGGUNGAN CIKEUSAL KIDUL BANJARHARJO CIKAKAK BANDUNGSARI LOSARI BOJONGSARI KECIPIR TANJUNG KEMURANG WETAN LUWUNGGEDE KERSANA BULAKAMBA SIWULUH KLUWUT WANASARI JAGALEMPENI SIDAMULYA BREBES KALIGANGSA KALIMATI PEMARON JATIROKEH

P

u

s

k

e

s

mas

Kasus Kematian Ibu

B. Morbiditas (Angka Kesakitan)

1. Angka Kesakitan Malaria

Pada tahun 2015 ditemukan sejumlah kasus malaria yang kemudian

dilakukan pemeriksaan terhadap sediaan darah penderita klinis tidak terdapat

kasus malaria yang dinyatakan positif (ditemukan plasmodium). Kasus malaria

yang terjadi di Kabupaten Brebes merupakan kasus import dari daerah lain.

Jumlah kasus malaria di wilayah Kabupaten Brebes dapat dilihat pada tabel

22. Pada tahun 2015 tidak terdapat kasus malaria di Kabupaten Brebes.

(25)

Bab III Situasi Derajat Kesehatan

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 13

2. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+)

Angka kesembuhan penderita merupakan indikator keberhasilan

pelaksanaan program penanggulangan TB paru. Pada tahun 2015 angka

kesembuhan penderita TB paru sebesar 49,40 % sedangkan angka kesembuhan

mengalami penurunan dari 70,40% pada tahun 2014. Angka ini masih dibawah

target nasional sebesar 85%.

3. Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP )

Program Eradikasi Polio (ERAPO) merupakan program pemerintah untuk

menurunkan jumlah penderita polio. Program ERAPO yang terdiri dari

pemberian imunisasi polio rutin, pemberian imunisasi massal pada anak balita

melalui PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan Surveilans AFP. Surveilans AFP

adalah pengamatan dan penjaringan semua kelumpuhan yang terjadi secara

mendadak dan sifatnya flaccid (layuh), seperti kelumpuhan pada

poliomyelitis. Semua kasus AFP yang terjaring termasuk kedalam kasus polio

atau tidak dapat dibuktikan dengan dilakukan pemeriksaan virologis dan klinis

sehingga dapat diketahui apakah ada polio liar di masyarakat.

Setiap tahunnya diperkirakan 2 anak diantara 100.000 anak usia < 15

tahun menderita kelumpuhan AFP. Pada tahun 2015 Kabupaten Brebes

menemukan 12 penderita AFP. Akan tetapi dari hasil pemeriksaan

laboratorium, jumlah kasus 12 yang diperiksa semua menunjukan negatif

polio (berarti tidak ditemukan virus polio liar)

4. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka kesakitan / Incidence Rate (IR) DBD di Kabupaten Brebes pada

tahun 2015 sebesar 35,36 / 100.000 penduduk. Angka ini naik bila

dibandingkan tahun 2014 sebesar 26,16 / 100.000 penduduk. Meskipun

demikian, angka tersebut masih jauh di atas target nasional yaitu < 2/100.000

penduduk.

Kabupaten Brebes memiliki iklim yang tidak stabil dan curah hujan

yang cukup banyak pada musim penghujan. Hal ini merupakan sarana

perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegipty yang cukup potensial. Dengan

kurang maksimalnya masyarakat dalam menggalakkan kegiatan Pemberantasan

Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan masing – masing, maka hal inilah yang

menjadi faktor utama penyebab tingginya angka kesakitan DBD di Kab. Brebes.

(26)

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 14

Angka Kematian / Case Fatality Rate (CFR) pada tahun 2015 adalah

sebesar 1,90 %, mengalami penurunan bila dibandingkan CFR tahun 2014

sebesar 2,59 %. Angka ini masih di atas target nasional sebesar < 1 %.

Grafik 4.4

Angka Kesakitan dan Kematian DBD

Di Kabupaten Brebes

Tahun 2011 - 2015

0

10

20

30

40

IR

CFR

IR

7,58

11,7

37,3

26,16

35,36

CFR

1,52

3,41

2,27

2,59

1,9

2011

2012

2013

2014

2015

5. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat

Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang

menimbulkan masalah sangat kompleks, bukan hanya dari segi medis namun

meluas hingga masalah sosial, ekonomi, budaya dan ketahanan nasional.

Jumlah proporsi penderita kusta dan angka kecacatan yang cukup tinggi

merupakan permasalahan yang masih dihadapi di Kabupaten Brebes.

Jumlah penderita kusta pada tahun 2015 sebanyak 332 orang, terdiri

dari 42 penderita PB dan 290 penderita MB. Pada tahun 2015 (Pasien yang

terdaftar pada Tahun 2014) ini angka selesai berobat (RFT) untuk PB 71,43 %

sedangkan untuk MB penderitanya adalah Pasien yang terdaftar pada Tahun

2015 pada tahun 2014 memiliki angka selesai berobat (RFT) sebesar 69,31 %.

6. Kejadian Luar Biasa (KLB)

Pada tabel 27, Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Tahun 2015 yaitu

Keracunan makanan menyerang 1 desa yaitu desa Kebonagung Kecamatan

Jatibarang dan Rubela yang menyerang 1 (satu) desa yaitu desa Kaliloka

Kecamatan Sirampog.

(27)

Bab III Situasi Derajat Kesehatan

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 15

C. Angka Status Gizi Masyarakat

1.

Status Gizi Balita

Naiknya timbangan dapat menggambarkan tingkat kesehatan balita di

wilayah kerja posyandu. Demikian juga dengan kejadian gizi buruk dapat

dideteksi dini melalui intensifikasi pemantauan tumbuh kembang balita di

posyandu, dilanjutkan dengan penentuan status gizi oleh bidan di desa atau

petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindak

lanjuti dengan rencana tindak yang jelas sehingga penanggulangan gizi buruk

dapat memberikan hasil yang optimal.

Tabel 47 menunjukkan data status gizi bayi dan balita sesuai hasil

penimbangan bulanan di Puskesmas (F.III. Gizi) selama tahun 2015. Jumlah balita

yang ditimbang sebanyak 112.789 balita. Sebanyak 992 balita (0,9%)

dikategorikan BGM yaitu berat badan di bawah garis merah pada grafik KMS atau

disebut juga gizi buruk. Kondisi ini dapat terjadi karena balita mengalami kurang

energi protein (KEP).

Jumlah bayi baru lahir yang ditimbang sebanyak 33.312 balita. Sebanyak

1.572 balita (4,72%) dikategorikan BBLR yaitu Berat Bayi Lahir Rendah. Kondisi ini

dapat terjadi karena diantaranya dipengaruhi oleh faktor gizi ibu hamil yang

kurang baik dan pestisida di lingkungan tempat tinggal ibu hamil.

Puskesmas dengan prosentase jumlah balita gizi buruk yang tertinggi

adalah Puskesmas kluwut sebanyak 41 kasus gizi buruk. Sedangkan puskesmas

yang tidak terdapat kejadian balita gizi buruk ada 19 (sembilan belas)

puskesmas.

Kecamatan bebas rawan gizi berdasarkan definisi operasional dari

“Rancangan matriks petunjuk teknis SPM bidang kesehatan di kabupaten/kota”

adalah prosentase kecamatan dengan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada

balita < 15 % pada kurun waktu tertentu.

2.

Penanggulangan Anemi

Program penangulangan anemia yang dilakukan adalah dengan

memberikan tablet tambah darah yaitu preparat Fe yang bertujuan untuk

menurunkan angka anemia pada balita, bumil, bufas, remaja putri dan WUS

(Wanita Usia Subur). Pemberian tablet Fe kepada bumil ada 2 indikator, Fe1 dan

Fe3. Cakupan ibu hamil mendapatkan tablet Fe adalah cakupan ibu hamil yang

mendapatkan sejumlah 90 tablet Fe selama periode kehamilannya.

(28)

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 16

Pada tabel 32 pemberian tablet tambah darah (Fe-90) diberikan pada

32.561 ibu hamil ( 88,77 % dari 36.680 ibu hamil).

3.

Bayi dan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A

Salah satu program penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA) yang

telah dijalankan adalah dengan suplementasi kapsul Vitamin A dosis tinggi 2 kali

pertahun pada balita dan ibu nifas untuk mempertahankan bebas buta, karena

KVA dapat mencegah berkembang kembalinya Xerofthalmia dengan segala

manifestasinya (gangguan penglihatan, buta senja dan kebutaan bahkan sampai

kematian). Disamping itu pemantapan program distribusi kapsul Vitamin A dosis

tinggi juga dapat mendorong tumbuh kembang anak serta meningkatkan daya

tahan anak terhadap penyakit infeksi sehingga dapat menurunkan angka

kesakitan dan kematian pada bayi dan anak.

Pemberian kapsul vitamin A kepada balita usia 6 bulan – 4 tahun,

diharapkan dapat mencegah penyakit Kekurangan Vitamin A (KVA). Pada tahun

2015 berdasarkan laporan bulanan puskesmas dapat diketahui bahwa pemberian

vitamin A pada bayi usia 6 bulan - 11 bulan yang telah mendapat vitamin A 1 kali

sebanyak 17.943 bayi (84,78%) dari 21.165 bayi. Sedangkan jumlah balita usia 1 –

4 tahun yang telah mendapat vitamin A 2 kali sebanyak 134.805 balita (97,37%)

dari 138.447 balita dimana target cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A

sebanyak 2 kali per tahun 92 %.

4.

Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A

Suplementasi vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu program

penanggulangan kekurangan vitamin A. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul

vitamin A adalah cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi

(200.000 SI) pada periode sebelum 40 hari setelah melahirkan. Cakupan ibu nifas

mendapatkan kapsul vitamin A di Kabupaten Brebes tahun 2015 sebesar 94,98%

D. Umur Harapan Hidup

Kesehatan merupakan salah satu indikator Umur harapan hidup. Dengan

semakin baik tingkat kesehatan seseorang maka semakin baik juga umur harapan

hidup. Umur harapan hidup digunakan untuk mengetahui berapa lama orang dapat

hidup sejak usia tertentu sehinggga umur harapan hidup dianggap sebagai indikator

umum bagi taraf hidup.

(29)

Bab III Situasi Derajat Kesehatan

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 17

Gambaran Umur Harapan Hidup dari tahun 2006 – 2015 dapat dilihat pada

tabel dibawah ini

Keterangan *) Penghitungan UHH menggunakan metode baru dari BPS Pusat.

Pada tabel Umur Harapan Hidup diatas menunjukkan bahwa taraf hidup di

Kabupaten Brebes dari tahun ke tahunnya semakin baik dengan kesehatan sebagai

salah satu indikatornya.

Tahun

Umur Harapan Hidup

Umur Harapan Hidup

2006

65,5

2007

66,75

2008

67,08

2009

67,37

2010

67,67

2011

67,69

2012

68,26

2013

68,36

67,81 *)

2014

67,90

67,90 *)

2015

68,20

(30)

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 18

SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

1. Pelayanan Kesehatan Ibu

a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil

Pemeriksaan Ante Natal sangat penting dalam masa kehamilan

terutama untuk ibu dan bayi yang dikandungnya. Cakupan Pelayanan ante

natal dapat dipantau melalui pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar

paling sedikit 4 (empat) kali dengan distribusi sekali pada triwulan pertama,

sekali pada triwulan dua, dan dua kali pada triwulan ketiga. Pelayanan yang

diberikan berupa penimbangan berat badan, pemeriksaan kehamilannya,

pemberian tablet besi, pemberian imunisasi TT, pemeriksaan tensi dan

konsultasi.

Jumlah kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan Puskesmas dan

mendapat pelayanan antenatal dicatat dalam kunjungan K1 dan K4. Selama

tahun 2015 (tabel 29) ada 36.680 ibu hamil. Cakupan K4 ibu hamil pada

tahun 2015 sebanyak 88,52% (32.469 orang).

Jumlah Ibu Hamil bila dibandingkan dengan tahun 2014 ada 36.388

ibu hamil, prosentase K4 mengalami penurunan dan Angka prosentase K4

selama tahun 2014 adalah sebesar 91,97%.

(31)

Bab IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 19

b. Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan

Pertolongan persalinan mempunyai peranan yang cukup besar

dalam penurunan angka kematian bayi dan kematian ibu. Kualitas

pertolongan persalinan yang tidak bersih dan tidak aman menimbulkan

infeksi yang dapat menyebabkan kematian bayi. Berdasarkan laporan

Puskesmas pada tahun 2015 pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

sebanyak 33.059 dari 35.001 ibu bersalin atau 94,45%.

Berikut disajikan grafik persentase cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2011 – 2015.

Grafik 4.1

CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BREBES

TAHUN 2011 - 2015

94,95

93,37

90,33

91,97

91.87

83

85

87

89

91

93

95

97

K4

Persen

(%)

2011

2012

2013

2014

2015

Grafik 4.2

CAKUPAN PERSALINAN NAKES DI KABUPATEN BREBES

TAHUN 2011 - 2015

95,02 92,64 94,45 96,07 94,52

90

91

92

93

94

95

96

97

2011

2012

2013

2014

2015

P

E

R

S

E

N

(

%

)

Line 1

(32)

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 20

c. Pelayanan Ibu Nifas

Suplementasi vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu

program penanggulangan kekurangan vitamin A. Cakupan ibu nifas mendapat

kapsul vitamin A adalah cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A

dosis tinggi (200.000 SI) pada periode sebelum 40 hari setelah melahirkan.

Cakupan ibu nifas mendapatkan kapsul vitamin A di Kabupaten Brebes tahun

2015 sebesar 94,98%, mengalami peningkatan yang bila dibandingkan dengan

cakupan tahun 2014 yang mencapai 94,93%.

d. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe

Program penangulangan anemia yang dilakukan adalah dengan

memberikan tablet tambah darah yaitu preparat Fe yang bertujuan untuk

menurunkan angka anemia pada balita, bumil, bufas, remaja putri dan WUS

(Wanita Usia Subur). Pemberian tablet Fe kepada bumil ada 2 indikator, Fe1

dan Fe2. Cakupan ibu hamil mendapatkan tablet Fe adalah cakupan ibu

hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe selama periode kehamilannya.

Berdasarkan Tabel 32 pemberian tablet tambah darah (Fe-90)

diberikan pada 32.561 ibu hamil ( 88,77 % dari 36.680 ibu hamil). Pemberian

TTD (tablet tambah darah) dapat dijadikan indikator terhadap K1 ( untuk

TTD 30 tablet ) dan indikator K4 (untuk TTD 90 tablet). Data K4 dari

laporan puskesmas pada tabel 29 menunjukkan angka 88,52%

2. Pelayanan Imunisasi

a. Program Imunisasi

Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi

serta anak balita dilakukan program imunisasi. Penyakit – Penyakit yang

dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) pada bayi adalah TBC, Difteri, Batuk

Rejan, Tetanus, Poliomylitis dan Campak. Berdasarkan Tabel 42 dan tabel 43

disajikan grafik bayi yang telah diimunisasi dasar secara lengkap (BCG 1 kali,

DPT 3 kali, HB 3 kali, Polio 4 kali dan campak 1 kali atau berdasarkan

cakupan imunisasi campak).

(33)

Bab IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 21

0

20

40

60

80

100

%

2011

2012

2013

2014

2015

Grafik 4.3

GRAFIK CAKUPAN BAYI YANG TELAH DIIMUNISASI LENGKAP

BERDASARKAN IMUNISASI CAMPAK

DI KABUPATEN BREBES

TAHUN 2015

DPT 1

Campak

DO rate campak

Cakupan imunisasi DPT1 naik dari 92,9% pada tahun 2014 menjadi

95,52% pada tahun 2015. Untuk menilai kelengkapan status imunisasi dasar

lengkap bagi bayi dapat dilihat dari cakupan imunisasi campak, karena

imunisasi campak merupakan imunisasi yang terakhir yang diberikan pada

bayi dengan harapan imunisasi sebelumnya sudah diberikan dengan lengkap.

Cakupan imunisasi campak tahun 2015 (94,92%) naik dibandingkan tahun

2014 (93,55%).

Evaluasi cakupan imunisasi dasar lengkap dapat juga dengan

mengunakan indikator pencapaian UCI (Universal Child Immunization) desa

yaitu desa dengan cakupan imunisasi dasar lengkap bagi bayi minimal 88 %.

Imunisasi dasar lengkap yaitu bayi mendapat imunisasi BCG: 1 kali, DPT: 3

kali, Polio:4 kali dan imunisasi campak 1 kali. Tabel 41 menunjukkan jumlah

desa per Puskesmas yang telah memenuhi standar UCI (Universal Child

Immunization) yaitu cakupan imunisasi campak ≥ 80%. Menurut laporan

semua desa di Kabupaten Brebes sudah termasuk ke dalam kategori

desa/kelurahan UCI.

b. Bumil mendapat Imunisasi TT

Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) diberikan kepada ibu hamil

sebanyak 5 kali (TT1, TT2, TT3, TT4 dan TT5). Berdasarkan Tabel 30, jumlah

ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT1 sebanyak 11.263 (30,71%)

sedangkan yang mendapatkan TT2+ sebanyak 24.559 (66,95%).

(34)

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 22

3. Pelayanan Kesehatan Gigi

Pelayanan dasar gigi di Puskesmas meliputi tumpatan gigi tetap dan

pencabutan gigi tetap. Jumlah pelayanan yang dilakukan sebanyak 2 pelayanan

meliputi 9.557 tumpatan gigi tetap dan 3.929 pencabutan gigi tetap. Upaya

kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dasar (SD/MI) menurut Tabel 51

sebanyak 56.669 murid yang diperiksa. Jumlah murid yang perlu perawatan

27.570 sedangkan yang mendapat perawatan 13.578 murid (49,25%).

4. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

Pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut yang

dimaksudkan adalah penduduk usia 45 tahun ke atas yang mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan baik

di Puskesmas maupun di Posyandu Kelompok Usia Lanjut.Cakupan

pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut di Kabupaten Brebes

pada tahun 2015 sebesar 46,30 % meningkat bila dibandingkan cakupan

pada tahun 2014 sebesar 36,91%.

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG

1. Komplikasi Kebidanan dan Neonatus yang Ditangani

Komplikasi kebidanan yang dimaksud adalah kesakitan pada ibu

hamil, ibu bersalin dan ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan

bayi. Ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas dengan komplikasi yang

ditangani adalah ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas dengan komplikasi

yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan

dasar dan rujukan.

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2015

adalah 99,40 % mengalami peningkatan dibandingkan pencapaian

cakupan pada tahun 2014 (98,76%). Sedangkan Cakupan komplikasi

neonatal yang ditangani tahun 2015 adalah 99,38 % mengalami

peningkatan dibandingkan pencapaian cakupan pada tahun 2014 (99,31%)

(35)

Bab IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 23

C. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

1. Kunjungan Pasien Di Puskesmas

Jumlah total kunjungan rawat jalan dan rawat inap di sarana

kesehatan menurut laporan dari Puskesmas sebanyak 1.375.044

kunjungan dan Rumah Sakit sebanyak 276.382 kunjungan (Tabel 54).

Dari 22 Puskesmas rawat inap terdapat 39.518 kunjungan,

dengan rata-rata kunjungan per-Puskesmas 1.797 kunjungan.

Kunjungan tertinggi ada pada Puskesmas Kersana sebanyak 8.241

kunjungan dan yang terendah Puskesmas Siwuluh dengan 306

kunjungan.

Dari 16 Puskesmas rawat jalan, terdapat 1.375.044

kunjungan rawat jalan, kunjungan tertinggi ada pada Puskesmas

Bojongsari yaitu sebanyak 78.433 kunjungan dan yang terendah

Puskesmas Bentar

dengan 5.148 kunjungan.

2. Pelayanan Kesehatan Jiwa

Pelayanan gangguan jiwa adalah pelayanan pada pasien yang

mengalami gangguan kejiwaan. Pada tahun 2015 cakupan pelayanan

kesehatan jiwa di Kab. Brebes yaitu sebesar 8.804 meningkat

dibandingkan dengan cakupan kesehatan jiwa pada tahun 2014 yaitu

sebesar 7.682 Guna meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan jiwa

perlu dilakukan peningkatan pembinaan program kesehatan jiwa di

sarana kesehatan pemerintah dan swasta, pelatihan bagi tenaga medis

serta meningkatkan pelaksanaan sistem monitoring dan evaluasi

pencatatan dan pelaporan program kesehatan jiwa.

D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR

1.

Rumah

Sehat

Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang

berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian. Rumah harus sehat dan

nyaman agar penghuninya dapat berkarya untuk meningkatkan produktivitas.

Jumlah rumah dengan kriteria rumah sehat di Kabupaten Brebes pada tahun

2015 seperti yang tertera pada tabel 58 sebanyak 253.340 rumah dari

(36)

Profil Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2015

Page 24

352.760 jumlah seluruh rumah yang diperiksa atau 47,24%. Sedangkan

jumlah rumah sehat pada tahun 2014 sebesar 183.515 (42,32%) dari 433.661

rumah yang diperiksa.

2. Sarana Kesehatan Lingkungan

Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Tubuh manusia

sebagian besar terdiri dari air yaitu 55 – 60% BB. Jumlah penduduk yang

memiliki akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas berdasarkan

laporan dari Puskesmas (Tabel 59) adalah 1.235.258 jiwa dari 1.781.379 jiwa

atau sebesar 69,34%. Sarana air bersih yang paling banyak digunakan adalah

Sumur Gali Terlindung sebanyak 603.447 jiwa sedangkan paling sedikit

adalah terminal air sebanyak 2.236 jiwa. Berdasarkan tabel 60 diketahui

bahwa kualitas air minum di penyelenggara air minum yang memenuhisyarat

kesehatan adalah 100%.

Berdasarkan tabel 61 diketahu bahwa penduduk dengan akses

fasilitas sanitasi yang layak adalah sebanyak 1.042.329 jiwa dari 1.781.379

penduduk di Kabupaten Brebes atau sebesar 58,5%. Jenis sarana jamban

yang paling banyak digunakan penduduk di Kabupaten Brebes adalah jamban

berbentuk leher angsa sebesar 95,33% sedangkan yang paling sedikit

digunakan adalah jenis jamban berbentuk plengsengan sebesar 40,76%.

Tabel 62 menyebutkan bahwa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ada 102

desa dari 297 desa di Kabupaten Brebes.

3. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat

Tempat-tempat umum adalah sarana yang dimanfaatkan oleh

masyarakat seperti hotel, terminal, pasar, pertokoan, bioskop, tempat

wisata, kolam renang, restoran, tempat ibadah, jasa boga, tempat jajanan,

depot air minum dll. Tempat umum yang memenuhi syarat adalah tempat

umum yang mempunyai akses sanitasi dasar ( air bersih, jamban , limbah,

sampah), makanan, minuman, penerangan, dan sirkulasi udara yang cukup,

serta memenuhi persyaratan lain yang ditentukan.

Tempat Umum meliputi sarana pendidikan, sarana kesehatan dan

hotel. Berdasarkan tabel 63 jumlah TTU yang memenuhi syarat kesehatan di

Kabupaten Brebes pada tahun 2015 sebanyak 995 buah (74,20%).

Tempat Pengolahan Makanan (TPM) meliputi jasa boga, rumah

makan/restoran, Depot Air Minum (DAM) dan makanan jajanan. Tabel 64

Gambar

Tabel   Struktur   Penduduk   Kabupaten  Brebes  Menurut Golongan Umur Tahun 2011 – 2015
Tabel  Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Brebes   Menurut Golongan Usia Produktif
Grafik 3.4 Jumlah Kematian Ibu  Di Kabupaten Brebes Tahun 2015
GRAFIK CAKUPAN BAYI YANG TELAH DIIMUNISASI LENGKAP  BERDASARKAN IMUNISASI CAMPAK
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Film diletakkan pada holder dan diposisikan dalam mulut paralel terhadap sumbu gigi yang akan diperiksa..  X-ray tubehead diarahkan

Perlakuan dengan pemberian jenis vermikompos dari feses manusia pada P1 diperoleh kelimpahan zooplankton yang lebih tinggi dari... pada perlakuan lainnya, hal ini

Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti Tahfizhul Quran di Madrasah Ibtidayah Negeri Muning Baru Kecamatan Daha

Peserta Kegiatan “Kejuaraan Nasional Pencak Silat Setia Hati Terate PIALA KANGMAS TARMADJI Tingkat Pelajar SMP dan SMA 2013” adalah anggota Setia Hati Terate yang

Kebutuhan cairan ini tergantung pada umur, jenis kelamin, aktivitas, suhu lingkungan, ukuran tubuh (BB dan TB), serta kondisi kesehatan. Apabila kebutuhan cairan

Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat pusat perbelanjaan di sekitar kecamatan tersebut yang mendominasi (dalam hal ini luas) yakni Pakuwon Trade Center dan Lenmarc,

Dengan demikian, masih dianggap perlu untuk melakukan penelitian menurut pandangan hukum Islam mengenai praktik kerja sama pertanian di Kecamatan Obi, maka akan

Hasil akhir dari proyek ini adalah sebuah animasi motion graphic iklan layanan masyarakat yang ditujukan pada masyarakat Malang Raya Khususnya anak-anak untuk