• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENULISAN TESIS PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENULISAN TESIS PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PENULISAN TESIS

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

(2)

VISI PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

Menjadi Program Studi Magister yang memiliki kemampuan dalam pengkajian, pengembangan dan pemecahan permasalahan pendidikan biologi yang menghasilkan sumber daya manusia profesional, inovatif, berkarakter dan memperoleh pengakuan internasional pada tahun 2024 di lingkungan hutan hujan tropis.

MISI PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

1. Menyelenggarakan pendidikandan pembelajaran biologi dengan pendekatan pembelajaran profesional, inovatif, berkarakter

2. Menyelenggarakan penelitian pendidikan biologi untuk menunjang pengembangan ilmu dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagai implementasi hasil penelitian pendidikan biologi

4. Mengupayakan kemandirian dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi melalui pengembangan kelembagaan yang berorientasi pada mutu dan kemampuan bersaing secara nasional dan internasional.

TUJUAN PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

1. Menghasilkan sumberdaya manusia yang menguasai dan terampil mengelola pendidikan dan pembelajaran biologi yang bertumpu pada potensi daerah yakni

tropical rain forest.

2. Menghasilkan karya ilmiah di bidang pendidikan dan pembelajaran biologi yang berkualitas, original dan terpublikasi dalam jurnal terindeks atau bereputasi.

3. Menghasilkan karya inovatif di bidang pendidikan dan pembelajaran biologi yang bermanfaat bagi masyarakat.

4. Menghasilkan kinerja Program Studi Magister Pendidikan Biologi yang berkualitas dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi.

(3)

KATA PENGANTAR

Pedoman Penulisan Tesis ini disusun untuk memenuhi kebutuhan sivitas akademika Program Magister Pendidikan Biologi khususnya mahasiswa yang akan menulis tesis. Buku ini merupakan pedoman yang disusun untuk memudahkan mahasiswa dalam menulis tesis, sehingga harus diikuti untuk menjaga keteraturan dan keseragaman dalam penulisan suatu karya ilmiah khususnya tesis bagi mahasiswa Program Magister Pendidikan Biologi.

Buku pedoman ini hanya mengatur cara dan format penulisan tesis di Program Magister Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman yang diusahakan sudah mencakup semua segi berkaitan dengan penulisan tesis, meskipun disadari masih terdapat kekurangan ataupun kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran, komentar, berupa masukan untuk penyempurnaan buku pedoman ini di masa yang akan datang.

Ucapan terima kasih disampaikan dengan tulus kepada semua pihak yang sudah membantu dalam berbagai hal terkait penyusunan buku pedoman ini sehingga buku ini siap digunakan.

Harapan kami semoga buku pedoman ini bermanfaat bagi sivitas akademika Program Magister Pendidikan Biologi, dan bagi yang membutuhkannya.

Samarinda, 29 Juni 2020

Program Magister Pendidikan Biologi Koordinator,

Dr. Elsje Theodora Maasawet, M.Pd NIP. 19630315 198903 2 001

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

VISI, MISI DAN TUJUAN PRODI

KATA PENGANTAR……… i DAFTAR ISI ………. ii DAFTAR LAMPIRAN ………. iv BAB I PENDAHULUAN. ……… 1 A. Tesis.. ……… 1 B. Karakteristik Tesis ....………. 3

C. Kode Etik Penulisan Tesis.. .……….. 5

D. Proposal Tesis ..……….. 6

BAB II PROPOSAL TESIS ……….. 8

A. Bagian Awal Proposal Tesis .……… 8

B. Bagian Utama Proposal Tesis ……… 10

C. Bagian Akhir Proposal Tesis ……….. 27

BAB III TESIS .………. 34

A. Bagian Awal Tesis .……… 34

B. Bagian Utama Tesis .………. 38

C. Bagian Akhir Tesis ……… 41

BAB IV CARA PENULISAN .………. 42

(5)

B. Percetakan Dan Penjilidan..……….. 42

C. Perbaikan …..……… 43

D. Kaidah Penulisan ..……….... 43

E. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku ……….. 44

F. Penulisan Kutipan ……….. 44

G. Pemakaian Footnote ………. 45

BAB V SINOPSIS DAN PERSYARATAN LAINNYA ……… 46

A. Teknik Penulisan Sinopsis ………. 46

B. Persyaratan ……… 47

C. Seminar Proposal, Seminar Hasil,dan Ujian Akhir Tesis ………..………. 48

D. Teknik Presentasi Seminar Proposal, Hasil dan Ujian Akhir Tesis ………..………. 52

DAFTAR PUSTAKA ………. 58

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Contoh Sampul Proposal Tesis……….. 59

2. Contoh Halaman Persetujuan Proposal Tesis ……… 60

3. Contoh Kerangka Konsep Penelitian ………. 61

4. Contoh Sampul Tesis Final (Siap Jilid) ………... 62

5. Contoh Halaman Abstrak ……….. 63

6. Contoh Halaman Pengesahan Tesis Final (Siap Jilid) ………….. 64

7. Contoh Halaman Keaslian Tesis ……… 65

8. Contoh Halaman Kata Pengantar ……….. 66

9. Contoh Halaman Riwayat Hidup ……….. 67

10. Contoh Halaman Daftar Isi ………... 68

11. Contoh Halaman Daftar Lampiran ……… 72

12. Contoh Halaman Daftar Gambar ……….. 73

13. Contoh Halaman Daftar Tabel ……….. 74

14. Contoh Halaman Daftar Singkatan dan Lambang ……… 75

15. Contoh Lembar Kesediaan Menguji Seminar Proposal ………… 76

16. Contoh Lembar Kesediaan Menguji Seminar Hasil ………. 77

17. Contoh Lembar Kesediaan Menguji Pendadaran ………. 78

18. Contoh Halaman Daftar Pustaka ……….. 79

19. Contoh Lembar Revisi Seminar Proposal/Hasil ……… 81

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

Karya ilmiah termasuk tesis adalah salah satu ciri pokok kegiatan di perguruan tinggi, yang diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ataupun seni yang ditulis atau disusun dan dikerjakan berdasarkan kaidah ilmiah, dan mengikuti pedoman tata tulis yang ditentukan dan disepakati bersama. Melalui penulisan suatu karya ilmiah yaitu tesis, anggota masyarakat akademik di suatu perguruan tingga dapat mengkomunikasikan informasi baru, baik berupa gagasan, kajian, dan/atau hasil penelitian, yang berupa karya ilmiah tertulis. Pedoman penulisan tesis ini memberikan petunjuk tentang cara menulis suatu karya ilmiah yaitu tesis yang sedapat mungkin disesuaikan dengan penulisan ini.

A. Tesis

Tesis merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa Program Magister (S2) pada akhir masa studinya di perguruan tinggi. Karya ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan utuk menyelesaikan program studi mereka yang dapat ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, hasil kajian pustaka, atau hasil pengembangan.

Tesis sebagai hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari pendekatan yang dilakukan, penelitian lapangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar belakang alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspective subject) lebih

(8)

ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta mewujudkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.

Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.

Penelitian tesis dengan kajian pustaka adalah telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan secara kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlakukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang telah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.

Tesis sebagai kerja pengembangan adalah kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Tesis yang ditulis berdasarkan hasil pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan tesis yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.

(9)

B. Karakteristik Tesis

Tesis adalah karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus tampak, menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis.Tesis bersifat argumentatif dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu. Penulisan tesis (nantinya) mensyaratkan: kejelasan argumen, bobot argumentasi, kemudahan untukdipahami setidaknya oleh komunitas akademis, kegunaan praktis untuk masyarakat dan profesi. Tesis senantiasa mengasumsikan adanya argumentasi teoritis tertentu yang diacu. Penelitian tesis berupa pengajuan suatu teori (baru), pengujian (penerapan) teori, penilaian teori yang telah didokumentasikan. Argumentasi harus jelas dan eksplisit, akan menambah pengetahuan pembaca. Argumentasi disajikan dengan mantap, tercermin dari kajian literatur dan data pendukung.

Tesis memiliki bobot kebaruan, dari segi pengembangan teori atau konsep, tawaran metodologi yang tepat, atau eksplorasi data penting yang belum pernah atau jarang dilakukan. Kebaruan ini akan memiliki kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang digeluti. Tesis harus dapat dibandingkan dengan karya ilmiah lain (item pembanding: metode, waktu/periode atau lainnya).Karya ilmiah yang memiliki kualifikasi sebagai tesis mencakup: faktor subtanstif (penguasaan materi bahasan, teori dan konsep), pemilihan metode yang tepat dan teknik pengumpulan dan analisis data yang tepat.

Perbedaan karya tulis ilmiah antara skripsi, tesis, dan disertasi dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif yang membedakan skripsi, tesis, dan disertasi dapat dikemukakan secara konseptual, tetapi sulit untuk dikemukakan secara operasional.

Aspek kuantitatif, secara literal dapat dikatakan bahwa bobot akademis yang lebih berat adalah disertasi daripada tesis dan tesis lebih berat bobot akademisnya daripada skripsi. Ketentuan ini hanya dapat diberlakukan untuk jenis

(10)

karya ilmiah yang sama (sama-sama hasil penelitian kuantitatif, maupun kualitatif) dan dalam bidang studi yang sama pula (misalnya sama-sama tentang biologi atau sama-sama tentang ekonomi). Hal ini berarti bahwa disertasi mencakup bahasan yang lebih luas daripada tesis, dan tesis mencakup bahasan yang lebih luas atau lebih dalam daripada skripsi. Akan tetapi ukuran kuantitas ini tidak dapat diberlakukan jika disertasi, tesis, dan skripsi dibanding-bandingkan antar bidang studi atau antar jenis penelitian. Oleh karena itu perbedaan ketiga karya tulis ilmiah tersebut biasanya tidak hanya dilihat dari aspek kuantitatif, tetapi juga dari aspek kualitatif.

Penulis tesis diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan. Identifikasi masalah untuk tesis tidak hanya didasarkan dari koran, majalah, buku, jurnal, laporan penelitian, seminar, atau keadaan lapangan, akan tetapi perlu didasarkan atas teori-teori yang berasal dari sejumlah hipotesis yang telah teruji. Masalah yang dikaji dalam tesis tidak hanya sekedar masalah-masalah yang bersifat penerapan ilmu, tetapi harus cenderung ke arah pengembangan ilmu.

Hasil kajian pustaka dalam suatu karya ilmiah tesis tidak hanya diharapkan untuk menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian lain dengan topik yang sama, akan tetapi harus menyebutkan secara jelas persamaan dan perbedaan antara penelitian-penelitian dengan penelitian lain yang sejenis. Penulis tesis diharapkan dapat mengidentifikasi posisi dan peranan penelitian yang sedang dilakukan dalam konteks permasalahan yang lebih luas, mampu mengemukakan pendapat pribadinya setiap kali membahas hasil-hasil penelitian lain yang dikajinya, menggunakan kepustakaan dari disiplin ilmu lain yang dapat memberikan implikasi terhadap penelitian yang dilakukan, dan memaparkan hasil pustakanya dalam kerangka berpikir yang konseptual secara sistematis.

Pustaka yang dijadikan sebagai sumber acuan dalam kajian pustaka pada tesis seyogyanya menggunakan sumber-sumber primer seperti hasil penelitian dalam laporan penelitian, seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal penelitian.

(11)

Penulis tesis dituntut untuk menyebutkan adanya upaya untuk memperoleh data penelitian secara akurat dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang valid. Tetapi tidak cukup hanya sebatas penyebutan adanya upaya saja, akan tetapi harus menyertakan bukti-bukti yang dapat dijadikan pegangan untuk menyatakan bahwa instrumen pengumpul data yang digunakan cukup valid, dan bukti-bukti validitas instrumen pengumpul data harus dapat diterima sebagai bukti-bukti yang tepat.

Penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data penelitian dalam suatu karya ilmiah tesis harus dikemukakan, beserta alasan-alasannya, sejauh mana penyimpangan tersebut, dan sejauh mana penyimpangan itu masih dapat ditoleransi. Asumsi-asumsi yang dikemukakan dalamtesis, harus diusahakan verifikasinya dan harus dikemukakan keterbatasan dan keberlakuannya.

Variabel dalam suatu penelitian tesis kuantitatif harus mencakup dua variabel atau lebih, akan tetapi kriteria ini harus disesuaikan dengan permasalahan yang dikaji, dalam suatu penelitian tesis kualitatif seyogyanya didasarkan pada studi multikasus dan multisitus.

Hasil penelitian yang dipaparkan dalam kesimpulan tesis, selain didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan, juga harus dibandingkan dengan hasil penelitian lain yang sejenis. Oleh karena itu, dalam tesis perlu menyajikan hasil penelitian disertai pembahasan hasil penelitian yang dilakukan

Hasil penelitian tesis yang ditulis dalam bentuk artikel harus memenuhi kualifikasi layak terbit dalam jurnal ilmiah yang bermutu, dan perlu disertakan pembimbing tesis yang juga ikut bertanggung jawab secara akademik.

C. Kode Etik Penulisan Tesis

Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah tesis. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan

(12)

perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data/informan.

Penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Penggunaan bahan atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikkan dengan pencurian/plagiat.

Plagiat merupakan tidakan kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikiran sendiri. Penulis tesis wajib mencantumkan dalam tesisnya bahwa karyanya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain, dengan mengisi format penyataan seperti dalam Lampiran 7.

Pengggunaan bahan dari suatu sumber wajib meminta izin kepada pemilik bahan tersebut, yang dapat dilakukan secara tertulis. Jika pemilik bahan tidak terjangkau, penulis harus menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan tersebut diambil secara utuh, sebagian, dimodifikasi, atau dikembangkan.

Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian kualitatif, tidak boleh dicantumkan jika pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informan, sehingga nama sumber data atau informan tersebut dapat menggunakan kode atau nama samaran.

D. Proposal Tesis

Proposal tesis merupakan usulan yang dibuat mahasiswa sebelum melaksanakan penelitian tesis. Proposal tesis berisikan langkah-langkah persiapan pelaksanaan penelitian terkait permasalahan yang melatarbelakangi penelitian yang akan dilakukan, kajian teoritis yang mendasari permasalahan yang akan diteliti, serta metode penelitian yang sesuai. Proposal tesis adalah salah satu tahapan yang harus dijalani mahasiswa program magister sebelum melaksanakan kegiatan penelitian tesisnya.

(13)

Kegiatan pengajuan proposal penelitian tesis dilakukan melalui tahapan penyusunan proposal penelitian yang menggambarkan masalah yang akan diteliti, usulan penyelesaian masalah, cara penelitian dan cara analisis data untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan merupakan jawaban akan masalah yang diteliti. Penelitian tesis baik di laboratorium, atau di lapangan termasuk di sekolah atau di tempat yang lain, diusahakan harus dilakukansedapat mungkin sama sesuai dengan yang diajukan pada proposal.

(14)

BAB II

PROPOSAL TESIS

Penulisan proposal tesis terdiri dari tiga bagian yaitu:

A. Bagian Awal Proposal Tesis

Hal-hal yang termasuk bagian awal proposal tesis adalah:

1. Sampul

Halaman sampul ini memuat tulisan proposal tesis, judul, logo Universitas Mulawarman, nama, NIM, dan baris Program Magister Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman, kota dan tahun penulisan. Halaman ini dicetak pada kertas berwarna biru laut. Secara umum penulisan proposal dijelaskan pada tata cara penulisan tesis.

Jenis dan ukuran huruf pada sampul proposal tesis sebagai berikut Jenis huruf (font) : Arial

Ukuran huruf : ukuran (font) 14, cetak tebal (bold) Contoh format sampul proposal tesis dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Halaman Persetujuan

Halaman persetujuan dicetak pada halaman baru. Halaman ini antara lain memuat judul proposal tesis, (disusun dan diajukan oleh), nama mahasiswa, NIM, (baris) telah dipertahankan di depan Penguji pada tanggal, bulan, tahun, dan ditandatangani oleh pembimbing dan penguji,serta diketahui oleh ketua program studi dan dibubuhi dengan cap/stempel program studi.

(15)

Kata pengantar mencantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, dan atau pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan penulisan tesis. Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik, spasi ganda (dua spasi). Panjang halaman tidak lebih dari dua halaman kertas berukuran kwarto. Pada bagian akhir teks (di pojok kanan bawah) dicantumkan nama Penulis tanpa menyebutkan nama.

4. Daftar Isi

Daftar isi mencantumkan judul bab, judul sub bab, disertai nomor halaman dimuatnya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul sub bab hanya huruf-huruf awal kata saja yang diketik dengan huruf kapital. Contoh halaman daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 10.

5. Daftar Tabel

Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar tabel dapat dilihat pada Lampiran 11

6. Daftar Gambar

Halaman daftar gambar memuat nomor gambar, judul gambar, serta nomor halaman untuk setiap gambar. Judul gambar harus sama dengan judul gambar yang terdapat di dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar gambar dapat dilihat pada Lampiran 12.

7. Daftar Lampiran

Halaman daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, serta nomor halaman untuk setiap lampiran. Judul lampiran harus sama dengan judul

(16)

lampiran yang terdapat dalam teks. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar lampiran dapat dilihat pada Lampiran 13.

8. Daftar Lainnya (Singkatan, Lambang, dll)

Singkatan, lambang, dan lain-lain (jika ada/diperlukan) dapat dibuatkan dalam daftar tersendiri, dengan mengikuti kaidah penulisan seperti pada daftar tabel, daftar gambar, atau daftar lampiran. Contoh daftar singkatan atau lambang dapat dilihat pada Lampiran 14.

B. Bagian Utama Proposal Tesis

Bagian utama proposal tesis terdiri dari Pendahuluan, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, dan Daftar Pustaka.

BAB I. PENDAHULUAN

Bab pendahuluan dari suatu proposal tesis berisikan hal-hal sebagai berikut:

a. Latar Belakang

Latar belakang masalah mengungkapkan mengapa penelitian ini perlu dilaksanakan dan uraian tentang kedudukan masalah yang akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih luas. Latar belakang masalah dalam suatu penelitian dapat dirumuskan berdasarkan pengalaman peneliti, hasil penelitian yang terdahulu dan teori-teori yang ada. Dalam bagian pendahuluan ini perlu dikemukakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan secara teoritik atau praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Pemaparan secara ringkas terkait teori dan hasil-hasil penelitian yang melatarbelakangi permasalahan yang akan diteliti.

(17)

Latar belakang masalah untuk penelitian pengembangan mengungkapkan konteks pengembangan projek dalam masalah yang hendak dipecahkan, sehingga perlu diawali dengan indentifikasi kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kenyataan di lapangan dengan kondisi ideal yang diinginkan, serta dampak yang disebabkan oleh kesenjangan tersebut. Alternatif untuk mengatasi kesenjangan, dan identifikasi faktor yang menghambat atau mendukung, serta alternatif yang ditawarkan untuk memecahkan permasalahan perlu dikemukakan dengan alasan yang rasional.

b. Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti, disusun secara singkat, jelas, dan menggunakan kalimat tanya. Rumusan masalah hendaknya menggambarkan variabel-variabel yang akan diteliti, jenis atau sifat hubungan variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian, serta dapat diuji secara empiris, dan memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

Rumusan masalah untuk penelitian pengembangan merupakan penegasan dari apa yang telah dibahas dalam latar belakang masalah, yang perlu dirumuskan secara spesifik permasalahan yang hendak dipecahkan, dikemukakan secara singkat, dan jelas.

c. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian, dirumuskan berdasarkan masalah yang ingin dipecahkan dan sesuai dengan arah alternatif pemecahan yang dipilih. Tujuan penelitian dirumuskan menggunakan kalimat pernyataan.

Tujuan pengembangan dirumuskan bertolak dari masalah yang ingin dipecahkan dengan menggunakan alternatif yang telah dipilih. Arahkan rumusan tujuan pengembangan ke pencapaian kondisi ideal seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah.

(18)

d. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Bagian ini berisi lingkup penelitian dan batasan yang menjadi fokus penelitian. Pada ruang lingkup penelitian dapat dikemukakan mengenai variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, atau lokasi penelitian.

Batasan permasalahan jika diperlukan dapat dikemukakan tentang keadaan yang tidak bisa dihindari dalam penelitian.

e. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian menggambarkan kaitan dan sumbangan hasil penelitian bagi pemecahan masalah dalam konteks yang lebih luas dan manfaatnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan masyarakat.

f. Pentingnya Pengembangan

Pentingnya pengembangan mengungkapkan argumentasi terkait alasan yang tepat mengenai perlunya pengubahan dari kondisi nyata ke kondisi ideal sehingga masalah yang ada perlu dikembangkan. Perlu diungkapkan juga kaitan antara urgensi pemecahan masalah dengan konteks permasalahan yang lebih luas.

g. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

Bagian ini memberikan gambaran lengkap tentang karakteristik produk yang diharapkan dari kegiatan pengembangan. Karakteristik produk mencakup semua identitas penting yang dapat digunakan untuk membedakan satu produk dengan produk yang lain. Produk yang dimaksud dapat berupa produk kurikulum, modul, perangkat pembelajaran/paket pembelajaran, buku teks, alat evaluasi, model pembelajaran, atau produk lain yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam bidang pendidikan, pembelajaran, dan pelatihan. Setiap produk memiliki spesifikasi yang berbeda dengan produk lainnya, meskipun di dalamnya dapat ditemukan komponen yang sama.

(19)

h. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Asumsi penelitian adalah anggapan dasar mengenai suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam penelitian, bersifat substantif atau metodologis. Jika diperlukan, asumsi hendaknya diangkat dari teori-teori yang teruji sahih, pandangan ahli, atau data empiris yang relevan dengan masalah yang hendak dipecahkan dengan menggunakan produk yang dikembangkan.

Keterbatasan pengembangan mengungkapkan keterbatasan dari produk yang dihasilkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, khususnya untuk konteks masalah yang lebih luas. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan produk pengembangan yang disikapi secara hati-hati oleh pengguna sesuai dengan asumsi yang menjadi pijakannya dan kondisi pendukung yang perlu tersedia dalam memanfaatkannya.

BAB II. KAJIAN TEORI

a. Kajian Teoritis dan Empiris yang Relevan

Kajian teori memuat uraian sistematis tentang teori, pemikiran dan hasil penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Kajian teori dimaksudkan memberikan kerangka acuan komprehensif mengenai konsep, prinsip, atau teori yang digunakan dalam pemecahan masalah. Fakta-fakta yang dikemukakan bersumber dari jurnal ilmiah yang sudah atau belum dipublikasikan, dan diusahakan yang terbaru serta mengambil dari sumber aslinya, bukan mengutip dari kutipan orang. Semua referensi yang digunakan dalam tulisan, harus ada dalam daftar pustaka dengan mencantumkan nama penulis, tahun penerbitan, Judul buku, nama penerbit dan tempat terbitan dituliskan secara lengkap dalam daftar referensi. Jadi dengan demikian tujuan dari kepustakaan dalam penelitian ialah menunjukkan jalan pemecahan permasalahan penelitian, artinya jika peneliti tahu apa yang telah dilakukan peneliti lain sebelumnya atau teori apa yang pernah dibaca dan dipelajari secara mendalam, akan sangat membantu dan mempermudah peneliti menuju kearah pemecahan masalah yang diinginkan

(20)

b. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya dari masalah yang ingin diteliti berdasarkan landasan teori yang diuraikan dalam teori terkait.

Contoh kerangka konsep dapat dilihat di Lampiran 3 pada buku pedoman ini.

c. Hipotesis Penelitian (jika ada)

Hipotesis yaitu pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi penulis, yang masih perlu dibuktikan kebenarannya.Secara tersirat hipotesis merupakan ramalan, kebenaran ramalan sangat tergantung pada ketepatan landasan teori yang digunakan.

BAB III. METODE PENELITIAN

Bagian ini memuat secara rinci tentang jenis penelitian, definisi konsepsional variabel, definisi operasional variabel, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengambilan sampel, pengumpulan data, dan analisis data (untuk penelitian kuantitatif).

Metode penelitian pengembangan dirinci mulai dari jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, model penelitian pengembangan, prosedur penelitian pengembangan, dan uji coba produk pengembangan. Dalam uji coba produk perlu diungkapkan disain uji coba, subjek uji coba, jenis data, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Metode penelitian kualitatif dirinci mulai dari jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data.

(21)

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian, pada bagian ini perlu dijelaskan tentang sifat-sifat penelitian berdasarkan masalah yang akan diteliti, sehingga peneliti lebih mudah untuk memilih instrumen yang akan digunakan dan membuat suatu rancangan penelitian.

1. Penelitian Kuantitatif

Punch (1988) menyatakan bahwa metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian empiris di mana data adalah dalam bentuk sesuatu yang dapat dihitung/angka. Penelitian kuantitatif memerhatikan pada pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik.

Metode penelitian kuantitatif memiliki ciri khas berhubungan dengan data numerik dan bersifat obyektif. Fakta atau fenomena yang diamati memiliki realitas obyektif yang bisa diukur. Variabel-variabel penelitian dapat diidentifikasi dan interkorelasi variabel dapat diukur. Penelitian kuantitatif menggunakan sisi pandangannya untuk mempelajari subyek yang ia teliti. Selain itu, penelitian kuantitatif memiliki beberapa ciri, di antaranya:

a) Tujuan Penelitian

Penelitian kuantitatif memiliki tujuan mengeneralisasi temuan penelitian sehingga dapat digunakan untuk memprediksi situasi yang sama pada populasi lain. Penelitian kuantitatif juga digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat antar variabel yang diteliti.

b) Pendekatan

Penelitian kuantitatif dimulai dengan teori dan hipotesis. Peneliti menggunakan teknik manipulasi dan mengontrol variabel melalui instrumen formal untuk melihat interaksi kausalitas. Peneliti mencoba mereduksi data menjadi susunan numerik selanjutnya ia melakukan analisis terhadap komponen penelitian (variabel). Penarikan kesimpulan secara deduksi dan menetapkan norma secara konsensus. Bahasa penelitian dikemas dalam bentuk laporan.

(22)

c) Peran Peneliti

Peran peneliti dalam penelitian kuantitatif, yakni peneliti secara ideal berlaku sebagai observer subyek penelitian yang tidak terpengaruh dan memihak (obyektif).

d) Pendekatan kuantitatif lebih menitikberatkan pada frekuensi tinggi

e) Kebenaran dari hasil analisis penelitian kuantitatif bersifat nomothetik dan dapat digenerealisasi.

f) Penelitian kuantitatif menggunakan paradigma positivistik-ilmiah

Segala sesuatu dikatakan ilmiah jika dapat diukur dan diamati secara obyektif yang mengarah kepada kepastian dan kecermatan (Sunarto, 1993). Karena itu, paradigma ilmiah-positivisme melahirkan berbagai bentuk percobaan, perlakuan, pengukuran dan uji-uji statistik.

g) Penelitian kuantitatif sering bertolak dari teori, sehingga bersifat reduksionis dan verifikatif, yakni hanya membuktikan teori (menerima atau menolak teori).

h) Penelitian kuantitatif khususnya eksperimen, dapat menggambarkan sebab-akibat.

Peneliti seringkali tertarik untuk mengetahui: apakah X mengakibatkan Y? atau, sejauh mana X mengakibatkanY? Jika peneliti hanya tertarik untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y, penelitian eksperimen akan mengendalikan atau mengontrol berbagai variabel (X1, X2, X3 dan seterusnya) yang diduga akan berpengaruh terhadap Y. Kontrol dilakukan sedemikian rupa bukan hanya melalui teknik-teknik penelitian melainkan juga melalui analisis statistik.

i) Waktu pengumpulan dan analisis data sudah dapat dipastikan

Peneliti dapat menentukan berbagai aturan yang terkait dengan pengumpulan data, jumlah tenaga yang diperlukan, berapa lama pengumpulan data akan dilakukan, dan jenis data yang akan dikumpulkan sesuai hipotesis yang

(23)

dirumuskan. Hal ini sejalan dengan instrumen yang sudah baku dan sudah dipersiapkan. Demikian halnya model analisis data, uji-uji statistik, dan penyajian data, termasuk tabel-tabel yang akan dipergunakan sudah dapat ditentukan.

Ada beberapa metode penelitian yang termasuk pada penelitian kuantitatif. Jenis-jenis metode penelitian kuantitatif menurut para ahli di antaranya adalah:

a. Metode Deskriptif

Whitney (1960), menyatakan metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya (Best, 1982).

b. Metode Komparatif

Metode komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variabel ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrumen. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan variabel yang diteliti.

c. Metode Korelasi

Metode korelasi adalah suatu metode penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti. Penelitian dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.

(24)

Zikmund (1997) menatakan bahwametode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan. Gay & Diehl (1992) menyatakan bahwa metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara, sedangkan menurut Bailey (1982) metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan tertulis atau lisan.

e. Metode Ex Post Facto

Metode Ex post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variabel tertentu mengakibatkan variabel tertentu.

f. Metode True Experiment

Metodetrue experiment (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi.

g. Metode Quasi Experiment

Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true

experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok

kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

h. Metode Subjek Tunggal

Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental), merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.

(25)

2. Penelitian Kualitatif

Bogdan dan Taylor (1992) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.

Ada beberapa ciri penelitian kualitatif, yaitu :

a. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data

Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.

b. Memiliki sifat deskriptif analitik

Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya dan tidak ditransformasikan ke dalam bentuk angka. Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga

(26)

dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.

c. Penekanan pada proses bukan hasil

Penekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapat dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Peneliti tidak perlu mentransformasi data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang telah diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.

d. Bersifat induktif

Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.

(27)

e. Mengutamakan makna

Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara tepat.

Ada beberapa jenis penelitian kualitatif. Berikut ini adalah penjelasan dari jenis-jenis penelitian tersebut.

a. Metode Etnografi

Miles & Hubberman (1994)seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding & Voegtle dalam bukunya Methods in Educational Research From Theory to

Practice, disebutkan bahwa etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan graphos. Yang berarti tulisan mengenai kelompok budaya. Menurut Le Clompte dan Schensul (1999) etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk menemukan pengetahuan yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau komunitas tertentu.

b. Metode Fenomenologi

Istilah fenomenologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu phainomenon(penampakan diri) dan logos (akal). Ilmu tentang penampakan berarti ilmu tentang apa yang menampakkan diri pada pengalaman subjek. Donny Gahrial Adian (2010) dalam buku Pengantar Fenomenologi menyebutkan bahwa fenomenologis adalah sebuah studi tentang fenomena-fenomena atau apa

(28)

saja yang tampak. Dengan kata lain fenomenologi merupakan mendapatkan penjelasan tentang realitas yang tampak.

c. Metode Studi Kasus

Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci.

d. Metode Teori Dasar

Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.

e. Metode Studi Kritis

Metode Studi kritis adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bersifat subjektif. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras, suku bangsa, jenis kelamin dan lain-lain. Peneliti feminis biasanya memusatkan perhatiannya pada masalah gender, ras, sedangkan peneliti pascamodern memusatkan pada institusi sosial dan kemasyarakatan.

f. Metode Analisis Konsep

Peter Salim dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990) analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal-usul, sebab, penyebab, sebenarnya, dan sebagainya)”. Sedangkan pengertian konsep menurut Woodruf adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya

(29)

(setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Dari dua definisi tersebut kita dapat simpulkan bahwa definisi metode analisis konsep adalah penelitian yang memfokuskan kepada suatu konsep yang telah ada sebelumnya, agar dapat dipahami, digambarkan, dijelaskan dan implementasinya di lapangan.

g. Metode Analisis Sejarah

Metode analisis sejarah atau penelitian historis menurut Fraenkel & Wallen (1990) dalam Riyanto (1996) dalam Zuriah (2005) adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan pada masa lalu. Penelitian ini mencoba merekonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu.

3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktikpembelajaran.

(30)

Penelitian Tindakan Kelas memiliki ciri sebagai berikut:

- Masalah yang diteliti bersifat praktek faktual

- PTK dilaksanakan oleh guru itu sendiri

- Adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses

belajar mengajar di kelas yang bersangkutan.

- Berbeda dari penelitian formal

- PTK dapat bersifat kolaboratif.

Siklus PTK terdiri dari:

- Perencanaan

- Tindakan

- Observasi

- Refleksi

4. Penelitian Pengembangan Pendidikan (Research & Development of

Education)

Penelitian pengembangan atau Researchand Development (R & D) di bidang pendidikan merupakan contoh penelitian pengembangan yang awalnya berasal dari dunia industri. Penemuan-penemuan yang dihasilkan dari penelitian tersebut digunakan untuk merancang prosedur-prosedur dan produk-produk baru, yang kemudian secara sistematis diuji di lapangan, dievaluasi, direvisi, dan mendapatkan penyaringan sampai menemukan kriteria tertentu mengenai efektifitas, kualitas, atau standar-standar tertentu.

R & D (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tertentu,dengan kata lain Penelitian Pengembangan adalah suatu proses dan langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan

(31)

pengembangan produk baru, atau penghubung kesenjangan penelitian dasar dan penelitian terapan. Meskipun Penelitian Pengembangan lahir dari bidang industri, namun saat ini sering dilakukan oleh praktisi pendidikan, karena dianggap sangat efektif dalam mengembangkan hasil penelitian dasar, karena penelitian dasar mengalami tingkat kejenuhan efektifitasnya, maka penelitian pengembangan diperlukan untuk mengatasi kejenuhan tersebut.

a. Model Pengembangan dalam Pendidikan

R & D dalam pendidikan adalah suatu proses yang dipergunakan untuk mengembangkan dan memvalidasikan produk pendidikan. Langkah-langkah dalam proses ini biasanya dinamakan siklus penelitian dan pengembangan (R & D

cycle). Sebaliknya, tujuan penelitian pendidikan adalah menemukan pengetahuan

baru (melalui penelitian dasar) atau untuk menjawab pertanyaan khusus mengenai masalah praktis (melalui penelitian terapan). perlu dicatat bahwa penelitian terapan kadang-kadang juga mencakup pengembangan produk, akan tetapi produk seperti ini belum siap untuk dipergunakan di sekolah.

Langkah-langkah dalam penelitian pengembangan pendidikan secara umum adalah:

1. Penelitian dan pengumpulan informasi (kajian pustaka,pengamatan kelas, persiapan laporan tentang pokok-pokok persoalan)

2. Perencanaan (mendefinisikan keterampilan, perumusan tujuan, menentukan urutan kursus, uji kelayakan dalam skala kecil)

3. Mengembangkan bentuk produk awal (penyiapan materi pengajaran, buku pegangan, dan perlengkapan evaluasi)

4. Uji lapangan permulaan (dilakukan pada 1-3 sekolah, menggunakan 6-12 subyek. Data wawancara, observasi dan kuesioner dikumpulkan dan dianalisis)

5. Revisi produk utama (revisi produk sesuai dengan saran-saran dari hasil uji lapangan permulaan)

(32)

6. Uji lapangan utama (dilakukan pada 5-15 sekolah dengan 30-100 subyek. Data kuantitatif tentang unjuk kerja subyek pada precourse dan postcourse dikumpulkan. Hasilnya dinilai sesuai dengan tujuan kursus (course) dan dibandingkan dengan data kelompok kontrol bilamana memungkinkan) 7. Revisi produk operasional (revisi produk berdasarkan saran-saran dari hasil

uji lapangan utama).

8. Uji lapangan operasional (dilaksanakan pada 10-30 sekolah, mencakup 40-200 subyek. Data wawancara, pengamatan dan kuesioner dikumpulkan dan dianalisis)

9. Revisi produk akhir (revisi produk seperti disarankan oleh hasil uji lapangan operasional)

10. Diseminasi dan implementasi (laporan mengenai produk pada pertemuan profesional dan dalam jurnal. Bekerja dengan penerbit yang dapat melakukan distribusi secara komersial. Memantau distribusi untuk memberikan kendali mutu.

Penelitian pengembangan dapat dilakukan dengan mengikuti model pengembangan/langkah-langkah penelitian pengembangan yang sudah ada atau yang sudah dikemukakan oleh para ahli, seperti Dick & Carey, Borg & Gold, Kemp, dan model-model pengembangan lainnya.

b. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ditulis dan dijelaskan, serta dimana lokasi tempat pelaksanaan penelitian, berikut alasannya.

c. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional dari variabel sangat penting terutama untuk menentukan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam mengumpulkan data. Dengan perkataan lain bahwa definisi operasional ialah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang dapat diamati atau diobservasi di lapangan.

(33)

d. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan atau himpunan objek yang akan diteliti dengan ciri-ciri yang sama. Populasi dapat berupa himpunan orang, benda mati, kejadian, kasus, waktu, tempat dan lain-lain, misalnya seluruh penduduk kota Samarinda, semua kambing yang ada di kandang, semua penderita malaria di RSU. A. Wahab Syahrani Samarinda. Sedangkan Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi.

e. Pengembangan Instrumen (jika ada)

Pengembangan instrumen sebagaimana diketahui bahwa kualitas data sangat menentukan kualitas penelitian. Kualitas data tergantung pada kualitas alat atau instrumen yang digunakan dalam penelitian. Dengan demikian instrumen yang akan digunakn harus valid dan reliabel.

f. Prosedur Penelitian (jika ada)

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.

g. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data, memuat langkah-langkah atau prosedur pengambilan dan pengumpulan data.

h. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yaitu langkah selanjutnya setelah data terkumpul, untuk memberikan arti terhadap data melalui uji statistik yang cocok.

C. Bagian Akhir Proposal Tesis

Bagian akhir proposal tesis ini berisi daftar pustaka dan lampiran,meskipun lampiran bisa saja tidak ada.

(34)

1. Daftar Pustaka

Daftar pustaka bukanlah bab tersendiri. Oleh karena itu tidak diberi nomor bab. Daftar pustaka ditulis pada halaman baru dan judul daftar pustaka dicetak 4cm di bawah atas halaman, dengan huruf kapital tanpa titik di belakang huruf terakhir.Ada beberapa cara untuk menuliskan daftar pustaka, tetapi cara yang diusulkan untuk dijadikan format adalah cara yang akan diuraikan berikut ini.

Daftar pustaka disusun berurutan secara abjad menurut nama,tidak perlu nomor urut. Baris-baris dari setiap pustaka dicetak dengan jarak satu spasi. Daftar pustaka berisi semua pustaka yang digunakan mahasiswa dalammenyiapkan dan menyelesaikan tesisnya. Semua pustaka yang tercantum pada daftar pustaka harus benar-benar dirujuk dan terkutip dalam penulisan teks tesis.Daftar pustaka terdiri atas artikel yang diterbitkan dalam jurnal, makalah, buku ataupun prosiding yangditerbitkan dan lazimnya dapat ditemukan di perpustakaan (buku, jurnal,buletin, prosiding, ataupun situs web).

Tujuan utama daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang dibutuhkan dalam usulan penelitian. Contoh daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran 18 buku pedoman ini. Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah:

a. Sumber berupa buku: - Nama penulis - Tahun penerbitan

- Judul buku ( huruf miring) - Nama penerbit, dan - Tempat penerbit

- Contoh 1 : Chenery, Hollis, and Srinivisan, T.N. 1989.

Handbook of Development Economic. Jilid II.

(35)

- Contoh 2 : Sumadi Suryabrata, 1983. Metodologi Penelitian, Raja Grafindo Persada: Jakarta.

b. Artikel dalam Jurnal: - Nama penulis - Tahun terbit - Judul tulisan

- Nama jurnal (huruf miring)

- Jilid dan nomor terbit (huruf miring) - Nomor halaman (huruf miring)

- Contoh : Hasan, A.K., J.V., Knudson, D. and Olsen, R.A. 1970

Influence of Soil Salinity of Production of DryMatter and Uptake and Distribution of Nutrients in Barley and Corn. I. Agron. J. 62 : 43-45.

c. Artikel dalam Majalah dan Koran : - Nama penulis

- Tanggal, Bulan dan Tahun (jika ada)

- Judul artikel (huruf biasa dan huruf besar setiap awal kata kecuali kata hubung)

- Nama majalah (huruf miring)

- Nomor halaman disebut pada bagian akhir

- Contoh : Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song.

Psychologi Today. Hal. 70-76.

d. Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga.

(36)

- Judul atau nama dokumen ditulis bagian awal dengan cetak miring. - Tahun penerbitan dokumen

- Kota penerbit - Nama penerbit

- Contoh : Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun

1969 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990.

Jakarta: PT Armas Duta Jaya. e. Karya Terjemahan :

- Nama penulis asli paling depan - Tahun penerbitan karya asli - Judul terjemahan

- Nama penerjemah - Tahun terjemahan

- Nama tempat penerbitan - Nama penerbit terjemahan

- Contoh : Ary D., Jacobs, L.C. and Razavieh, A. Tampa tahun.

Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh

Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional. f. Rujukan berupa Skripsi, Tesis dan Disertasi :

- Nama penulis

- Tahun yang tercantum pada sampul - Judul skripsi/tesis/disertasi (cetak miring)

(37)

- Pernyataan skrips/tesis/disertasi tidak diterbitkan - Nama kota tempat perguruan tinggi

- Nama fakultas serta nama perguruan tinggi

- Contoh: Akhmad, A.R. 1995. Analisis Tentang Sumber

Informasi Seksual Remaja di Samarinda. Tesis tidak

diterbitkan. Surabaya : Program Pascasarjana. UNAIR. g. Makalah yang disajikan dalam seminar :

- Nama penulis - Tahun

- Judul makalah (huruf miring)

- Pernyataan tentang “ Makalah disajikan dalam….. - Nama Pertemuan

- Lembaga penyelenggara - Tempat penyelenggara - Tanggal serta bulannya

- Contoh: Masita, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian

Untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam lokakarya

PenelitianTingkat Dasar Bagi Dosen PTN di Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang, 12 Juli 2016.

h. Internet berupa karya Individual : - Nama penulis

(38)

- Tahun

- Judul karya tulis dengan cetak miring diberi keterangan dalam kurung (Online)

- Alamat sumber rujukan dengan keterangan kapan diakses - Contoh : Hitchcock, S., Carr, L and Hall, W. 1996. A Survey

of STMOnline Joumals, 1990-1995: The Calm

before the Storm, (Online), (http://Jurnal.ecs.soton.ac.uk

/survey/html. Diakses Senin, 12 Juni 2015. i. Internet berupa e-mail pribadi:

- Nama pengirim (jika ada) disertai dengan dalam kurung (alamat e-mail pengirim)

- Tanggal - Bulan - Tahun

- Topik isi bahan (huruf miring)

- Nama yang dikirimi disertai keterangan ( alamat e-mail yang dikirimi). - Contoh: Davis, A. (a Davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996.

Learning to Use Web Authoring Tools. E-mail kepada Alison Hunter (huntera@usq .edu.au).

(39)

Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan pada bagian utama proposal tesis.

(40)

BAB III

TESIS

Naskah tesis pada buku pedoman ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

A. Bagian Awal Tesis

1. Sampul

Sampul tesis menggunakan warna biru laut sama seperti sampul proposal tesis. Sampul tesis final (siap dijilid) menggunakan warna biru navy (dongker/gelap). Pada sampul tersebut dicetak judul tesis, nama lengkap mahasiswa S2tanpa gelar, NIM, logo universitas, tesis, bariskarya tulis sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh gelar Magister dariUniversitas Mulawarman, baris Program Magister Pendidikan Biologi FKIPUniversitas Mulawarman, dan tahun penyelesaian, yang ditulis dengan huruf kapital dan dicetak dengan tinta emas. Pada punggung sampul dituliskan nama penulis,NIM, judul, dan tahun tesis.

Jenis dan ukuran huruf ditentukan sebagai berikut:

Judul Tesis :

Jenis huruf (font) : Arial

Ukuran huruf : ukuran (font) 14, cetak tebal (bold) Kata “TESIS” : sama dengan judul

Kalimat di bawah tesis jenis huruf sama, ukuran 11 Kata “oleh” : ukuran 11

Nama mahasiswa : ukuran 14, cetak tebal NIM mahasiswa : ukuran 14, cetak tebal

(41)

Program Magister Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman dan tahun penyelesaian : ukuran 14, cetak tebal.

Contoh format penulisan sampul tesis dapat dilihat pada lampiran 4.

2. Abstrak

Abstrak yang dimaksudkan merupakan extended abstract terdiri atas satu halaman abstrak atau lebih yang memuat abstrak tesisnya sendiri. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, masing-masing dimulai pada halaman baru. Abstrak terdiri atas 200 - 500 kata dan memuat latar belakang permasalahan yang dikaji, metodeyang digunakan, ulasan singkat, serta penjelasan hasil dan kesimpulan yang diperoleh. Di dalam abstrak tidak boleh ada referensi. Abstrak tesis dicetak dengan jarak satu spasi dan mempunyai batas tepi yang sama seperti tubuh utama tesis. Halaman-halaman yang memuat abstrak tesis diberi judul ABSTRAK, yang berjarak ± 4 cm dari tepi atas kertas.Kata pertama atau awal paragraf baru dipisahkan dengan jarak 1 tab. Format halaman abstrak dapat dilihat pada Lampiran 5 buku pedoman ini.

Abstrak Inggris: Terjemahan dari abstrak Indonesia.

Lembar abstrak diakhiri dengan daftar kata kunci (keywords).

3. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan dicetak pada halaman baru. Halaman ini antara lain memuat judul tesis, (diisusun dan diajukan oleh), nama mahasiswa S2, NIM, baris telah dipertahankan di depan Penguji pada tanggal, bulan, tahun, dinyatakan telah memenuhi syarat, dan ditanda tangani oleh pembimbing serta diketahui oleh ketua program studi juga dekan fakultas. Jika pembimbing lebih dari satu orang, nama pembimbing pertama di tulis sejajar dengan pembimbing kedua dan dekan fakultas ditulis sejajar dengan ketua program studi dengan posisi pembimbing pertama dan dekan fakultas berada di sisi kiri kertas sedangkan pembimbing kedua dan ketua program studi berada diposisi kanan kertas. Dan tesis dikatakan sah jika Pada masing-masing tanda tangan ketua program studi dan dekan fakultas di bubuhi dengan cap/stempel prodi dan fakultas.

(42)

Isi lengkap, format susunan, dan cara penulisan halaman pengesahan dapat dilihat pada lampiran 6 contoh format pengesahan.

4. Halaman Keaslian Tesis

Halaman keaslian tesis dicetak pada halaman baru. Pada halaman ini mahasiswa S2 memberikan pernyataan keaslian tesisnya dengan ditandatangani di atas materai 6000.

Isi lengkap format ini, dapat dilihat pada Lampiran 7 contoh format halaman keaslian tesis.

5. Halaman Kata Pengantar

Halaman kata pengantar dicetak pada halaman baru. Pada halaman ini mahasiswa S2 berkesempatan untuk menyatakan terima kasih secara tertulis kepada pembimbing dan perorangan lain yang telah memberi bimbingan, nasihat, saran dan kritik, kepada mereka yang telah membantu melakukan penelitian, kepada perorangan atau badan yang telah memberi bantuan keuangan, dan sebagainya.Cara menulis kata pengantar beraneka ragam, tetapi semuanya hendaknya menggunakan kalimat yang baku.

Halaman kata pengantar seperti tercantum pada lampiran 8 buku pedoman ini hanyalah merupakan suatu contoh saja.

6. Halaman Riwayat Hidup

Riwayat Hidup memuat informasi tentang peneliti yaitu : Alenia pertama memuat foto, nama penulis, tempat dan tanggal lahir, jumlah saudara dan anak keberapa dari pasangan suami istri dari siapa. Alenia kedua, dan seterusnya berisikan ringkasan dari latar belakang pendidikan dan penjelasan-penjelasan yang terkait dalam proses penyelesaian pendidikan.

Contoh daftar riwayat hidup dapat dilihat pada Lampiran 9. Pada lampiran 9 tersebut hanya memberikan contoh sedikit tentang daftar riwayat hidup.

(43)

7. Halaman Daftar Isi

Halaman ini memuat nomor bab, nomor anak bab, judul bab dan judul anak-bab dan nomor halaman tempat judul bab dan judul anak bab dimuat. Nomor bab ditulis dengan angka Romawi tanpa diakhiri dengan titik, sedangkan nomor anak bab ditulis dengan angka Romawi dan angka yang dipisahkan oleh sebuah titik, angka Romawi menunjukkan nomor bab, sedangkan angka menunjukkan nomor urut anak-bab dalam bab. Nomor dan judul anak pada anak bab, jika ada, tidak perlu dimuat pada halaman daftar isi. Akan tetapi nomor anak pada anak-bab ditulis dengan satu angka Romawi dan dua angka yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik, angka Romawi menunjukkan nomor bab, angka pertama menunjukkan nomor urut anak-bab dalam bab, sedangkan angka yang kedua menunjukkan nomor urut anak pada anak-bab tersebut.

Judul bab, judul anak-bab dan anak pada anak-bab ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dari setiap kata yang ditulis dengan huruf kapital. Judul bab dan judul anak-bab tidak diakhiri dengan titik, sebab judul bukanlah sebuah kalimat.Halaman daftar isi terdiri atas satu halaman atau lebih.

Contoh halaman daftar isi, format susunan, dan cara penulisan halaman daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 10 buku pedoman ini.

8. Halaman Daftar Lampiran

Halaman daftar lampiran dicetak pada halaman baru, menggunakan huruf kapital. Halaman ini memuat nomor lampiran, judul lampiran, dan nomor halaman tempat judul lampiran dimuat.Nomor lampiran menunjukkan nomor urut dalam lampiran.Judul lampiran dituliskan dengan masing-masing kata diawali dengan huruf kapital. Cara penulisan judul lampiran, sama seperti penulisan judul bab dan judul anak-bab pada halaman daftar isi.

Contoh halaman daftar lampiran, format susunan, dan cara penulisan halaman lampiran dapat dilihat pada Lampiran 11 buku pedoman ini.

(44)

9. Halaman Daftar Gambar

Halaman daftar gambar dicetak pada halaman baru. Halaman ini memuat nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat gambardimuat.Nomor gambar ditulis dengan angka. Judul atau nama gambar ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata. Baris-baris judul gambar dipisahkan dengan satu spasi.

Contoh halaman daftar gambar, format susunan dan cara penulisan halaman daftar gambar dapat dilihat pada Lampiran 12 buku pedoman ini.

10. Halaman Daftar Tabel

Halaman daftar tabel dicetak pada halaman baru. Halaman ini memuat nomor tabel, judul atau nama tabel, dan nomor halaman tempat tabel dimuat. Proses pembuatan daftar tabel ini sama dengan pembuatan daftar gambar.

Contoh halaman daftar tabel, format susunan dan cara penulisan halaman daftar tabel dapat dilihat pada Lampiran 13 buku pedoman ini.

11. Halaman Daftar Singkatan Dan Lambang

Halaman daftar singkatan dan lambang ditulis pada halaman baru. Halaman ini memuat nomor urut, singkatan dan/atau lambang, nama singkatan dan/atau lambang, dan nomor halaman tempat singkatan atau lambang dimuat. Penulisan singkatan dan lambang diurut menurut abjad (A-Z), dan disesuaikan dengan penulisan yang sebenarnya dari singkatan atau lambang tersebut dikenal.

Contoh halaman daftar singkatan dan lambang, format susunan, dan cara penulisan dapat dilihat pada Lampiran 14 buku pedoman ini.

B. Bagian Utama Tesis

Bagian utama tesis terdiri atas 5 bab yang meliputi: (1) pendahuluan; (2) kajian teori; (3) metode penelitian; (4) hasil penelitian dan pembahasan; (5) simpulan dan saran.

(45)

BAB I. PENDAHULUAN

Bab1. Pendahuluan, secara garis besar berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup dan batasan masalah dan manfaat penelitian, serta bagian-bagian lain yang isinya hampir sama dengan yang diuraikan pada proposal tesis, tetapi lebih rinci dan disesuaikan dengan kondisi nyata penelitian yang telah dilaksanakan, serta jenis penelitian yang dilakukan.

BAB II. KAJIAN TEORI

Kajian teori mengungkapkan kerangka acuan komprehensif terkait konsep, prinsip, atau teori yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi atau dalam mengembangkan produk yang diharapkan.

Kajian teori pada prinsipnya sama dengan bab 2 pada proposal tesis sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya. Isi kajian teori adalah uraian teori yang menjadi rujukan dan mendasari kerangka konsep yang dibuat dalam bentuk bagan yang menunjukkan hubungan antar variabel dalam penelitian dan menjelaskan hipotesis dari penelitian (jika hipotesis ada).

Kajian teori mengenai model dan prosedur pengembangan yang digunakan perlu dikemukakan, demikian pula dengan gambaran upaya pengembangan yang sudah pernah dilakukan pada permasalahan yang relatif sama.

BAB III. METODE PENELITIAN

Bab 3 ini prinsipnya juga sama dengan proposal tesis yakni pada bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel dan definisi operasional penelitian, populasi dan sampel penelitian, subjek dan objek penelitian, pengembangan instrumen (jika ada), prosedur penelitian (jika ada), teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

(46)

Metode penelitian disesuaikan dengan jenis penelitian yang dilakukan, jenis penelitian kuantitatif, kualitatif, atau penelitian pengembangan.

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan jenis penelitian yang dilakukan (kuantitatif, kualitatif, pengembangan).

a. Hasil Penelitian

Bagian ini memuat hasil penelitian yang berupa uraian tentang data dan temuan yang diperoleh dengan cara memaparkan dalam bentuk tabel, grafik, foto atau bentuk-bentuk lain.

Hasil penelitian kuantitatif, sebaiknya mendeskripsikan hasil-hasil yang diperoleh, diuraikan karakteristik masing-masing variabel, dan hasil pengujian hipotesis. Dalam deskripsi variabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistik deskriptif, seperti distribusi frekuensi, disertai grafik, histogram, nilai rerata, sipangan baku, dan lain-lain. Temuan-temuan penting dari variabel yang diteliti, dituangkan secara singkat dan bermakna. Temuan dalam bentuk angka statistik, tabel, atau grafik perlu dikomunikasikan melalui penjelasan secara singkat, bersifat faktual dan bukan interpretasi peneliti. Hipotesis penelitian dikemukan sekali dalam bab ini, diikuti dengan hasil pengujiannya, serta penjelasan secara ringkas dan padat.

Hasil penelitian untuk penelitian kualitatif disajikan dalam bentuk pola, tema, kecenderungan, dan motif yang muncul dari data. Paparan data memuat informasi yang berasal dari pengamatan dan wawancara yang dianggap menonjol. Hasil penelitian pengembangan mengungkapkan penyajian data uji coba, analisis data, dan revisi produk berdasarkan hasil analisis data, disajikan dalam bentuk tabel, bagan, atau gambar yang dapat dikomunikasikan dengan jelas.

b. Pembahasan

Pembahasan memuat tentang uraian hasil penelitian yang dapat berupa penjelasan teoritik baik secara kualitatif, kuantitatif atau secara statistik yang

Gambar

Gambar 1. Siklus PTK
Gambar 2. Alur Kerangka Konsep Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Sekitar 79 persen masyarakat menilai kurang wajar atau tidak wajar terhadap perilaku pegawai negeri yang bepergian bersama keluarga dengan menggunakan kendaraan dinas

Single linkage: fusi klaster dengan nilai similaritas tertinggi. Average linkage: fusi klaster

terapi musik instrumental 82% depresi ringan, 18% depresi berat, 2) setelah melakukan terapi musik instrumental 88% tidak depresi dan 12% depresi ringan, 3) hasil

Pada penelitian diketahui bahwa banyak pekerja merokok yang masih dalam kategori perokok ringan dengan masa kerja kurang dari sepuluh tahun ditambah lagi mereka

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan supplier batu split terbaik dengan cara merangking beberapa alternatif supplier batu split berdasarkan kriteria-kriteria

Komunikasi yang baik tersebut dapat dilakukan berupa adanya sosialisasi terhadap direksi mengenai fungsi pengawasan komisaris independen dalam hal

Pengamatan terhadap pola aktivitas harian rusa dibedakan atas aktivitas makan, berpindah, istirahat/berlindung dan sosial. Satwa yang diamati dibedakan atas kelas umur anak,

1. Bagi Peserta didik: 1) Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dan examples non examples diharapkan aktifitas dan prestasi belajar