• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UTAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA OLEH MAHASISWA STRATA 1 (S1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UTAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA OLEH MAHASISWA STRATA 1 (S1)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UTAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA OLEH MAHASISWA STRATA 1 (S1)

Dita Riana Dewi *, Luki Wijayanti

Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, 16425, Indonesia

*) e-mail: dyttagotmail@yahoo.com

Abstract

This research explains the use of the main library of the State Islamic University (UIN) in October until December 2012. The goal is to determine the use of libraries such as services, collections and facilities in the main library UIN. This research is descriptive quantitative research design. The data was collected through questionnaires by random distributed. The sample of this research is the main library users UIN Through sampling method obtained 97 valid questionnaires. The results stated that 62.9% of students who visit the main library UIN is a major 7th semester students upwards. The reasons for visit are to read a book, completing assignments and use the library facilities.

Key words:

Use of the library, library collections, library services, library facilities, college libraries

Abstrak

Skripsi ini membahas pemanfaatan perpustakaan utama Universitas Islam Negeri (UIN), Ciputat pada bulan Oktober s/d Desember 2012. Tujuannya adalah untuk mengetahui penggunaan perpustakaan seperti layanan, koleksi dan fasilitas yang ada di perpustakaan utama UIN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan secara acak. Adapun sampel dari penelitian ini adalah pengguna perpustakaan utama UIN yaitu mahasiswa S1 UIN. Melalui metode penarikan sampel diperoleh 97 kuesioner yang valid. Hasil penelitian menyatakan bahwa 62,9% mahasiswa S1 UIN yang mengunjungi perpustakaan utama adalah mahasiswa semester 7 ke atas. Alasan kunjungan mahasiswa S1 UIN adalah untuk membaca buku, menyelesaikan tugas perkuliahan dan menggunakan fasilitas perpustakaan.

Kata kunci:

Pemanfaatan perpustakaan, koleksi perpustakaan, layanan perpustakaan, fasilitas

(2)

Perguruan tinggi merupakan salah satu institusi yang ada di dunia untuk mengemban amanah dalam menjawab tantangan zaman era persaingan bebas (globalisasi). Perguruan tinggi erat kaitannya dengan ilmu, sedangkan ilmu tidak bisa dipisahkan dengan penelitian. Oleh karena itu, penelitian merupakan “tulang punggung” ilmu. Ilmu sifatnya tidak mandeg tetapi dinamis berubah menurut kemajuan zaman sesuai dengan hasil penelitian yang terbaru. Dalam hal ini perguruan tinggi harus mengupayakan dan menjadikan dirinya sebagai pusat pengembangan dan penyebarluasan IPTEK serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat khususnya masyarakat di lingkungan perguruan tinggi.

Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, perguruan tinggi bukan hanya wahana transfer ilmu pengetahuan akan tetapi bertujuan membentuk manusia yang intelektual, bermoral, berbudaya, serta berkepribadian dewasa. Mahasiswa harus menyadari dan kritis bagaimana ia dididik dan diarahkan kepada pengenalan potensi diri. Kedua, penelitian sebagai metode menemukan kebenaran dengan berpikir kritis. Inti dari penelitian adalah kemampuan memecahkan masalah. Semakin kompleksnya permasalahan yang dialami dunia baik sosial maupun sains menjadi tantangan kaum intelektual untuk memecahkannya. Ketiga, adalah pengabdian kepada masyarakat. Masyarakat merupakan elemen pembentuk sebuah negara, di sanalah berbagai permasalahan sering kali timbul. Dengan demikian perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya ditugasi mencetak manusia yang menguasai ilmu pengetahuan tetapi juga harus melakukan penelitian demi perkembangan ilmu itu sendiri. Kedua hasil kegiatan tadi harus ditunjukkan untuk kepentingan masyarakat (Djojodibroto, 2004: 19).

Salah satu bagian penting dari komponen pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari lingkungan perguruan tinggi adalah adanya perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahnya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya (Sulistyo-Basuki, 1993). Perpustakaan perguruan tinggi memberikan layanan kepada anggota masyarakat di perguruan tinggi yaitu lazimnya pengajar, mahasiswa, maupun staf administrasi. Untuk dapat melayani dengan baik, perpustakaan harus menyediakan bahan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan informasi perpustakaan yang dilayaninya. Kebutuhan pemustaka tentu berbeda-beda antara satu jenis perpustakaan dengan perpustakaan lainnya. Di mana jika dilihat dari perpustakaan peguruan tinggi harus dapat menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua

(3)

tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca sarjana maupun pengajar.

Pemanfaatan perpustakaan oleh pemustaka setidaknya didorong oleh tiga hal, yaitu karena adanya kebutuhan, untuk mengisi waktu luang dan karena terpengaruh oleh pihak lain. Perpustakaan yang menyediakan informasi untuk keperluan pemustakanya menghendaki agar koleksi dapat dimanfaatkan secara maksimal. Namun, pada kenyataanya tidak semua koleksi dapat dimanfaatkan oleh pemustaka. Faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah ketersediaan koleksi, kemudahan akses, prosedur pelayanan, suasana perpustakaan, susunan koleksi di perpustakaan, kemampuan bahasa dari pemustaka, sesuai dengan kebutuhan pemakai, adanya tugas dari dosen (bagi mahasiswa) dan sebagainya. Perpustakaan perguruan tinggi seharusnya memberikan pelayanan berupa sarana yang edukatif untuk meningkatkan daya serap dan kemampuan penalaran bagi pengguna perpustakaan.

Keefektifan suatu perpustakaan pada dasarnya dinilai dari banyaknya pemakai maupun pengunjung yang memanfaatkan jasa perpustakaan. Hal ini terkadang menimbulkan pertanyaan mengapa masih ada perpustakaan yang memiliki jumlah kunjungan yang minim atau bahkan tidak pernah termanfaatkan oleh pengguna sama sekali.

Perpustakaan selayaknya telah mengantisipasi hal ini jauh hari sebelumnya dan jika perlu seluruh metode penarik minat pengguna telah dipersiapkan (dipelajari) terlebih dahulu sebelum gedung perpustakaan dibentuk. Namun pada akhirnya, proses memperkenalkan fasilitas perpustakaanlah yang menjadi senjata paling ampuh untuk meningkatkan pemanfaatan dan kunjungan perpustakaan oleh pemakai, di samping juga kesesuaian jumlah dan jenis koleksi juga merupakan faktor pendukung.

Perpustakaan utama UIN merupakan suatu unit pelaksanaan teknis yang ibangun untuk menunjang proses belajar mengajar di perguruan tinggi UIN sesuai dengan Tri Dharma Perguruan tinggi. Seperti yang diketahui, bahwa perpustakaan utama UIN itu menerapkan sistem pelayanan terbuka, artinya pengguna dapat secara langsung menelusuri informasi apa yang mereka butuhkan dengan cara mengambil buku-buku yang tersedia di rak buku.

Perpustakaan dapat dikatakan baik apabila tingkat pemanfaatan koleksinya tinggi. Maka dengan semakin tinggi pemanfaatan koleksi seharusnya pelayanan perpustakaan juga semakin baik. Sebaliknya, koleksi yang tidak digunakan berarti fungsi suatu perpustakaan tidak tercapai. Dilatar belakangi oleh hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hal apa saja yang dimanfaatkan dari perpustakaan utama UIN oleh pengguna perpustakaan yaitu para mahasiwa UIN.

(4)

Permasalahan pokok yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan Perpustakaan Utama UIN. Sedangkan tujuan penelitian adalah: pertama, untuk mengidentifikasi layanan apa yang sering dimanfaatkan oleh pengguna. Kedua, untuk mengidentifikasi koleksi apa yang sering dimanfaatkan oleh pengguna. Dan yang ketiga adalah untuk mengidentifikasi fasilitas apa yang sering dimanfaatkan oleh pengguna.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana adanya atau mengungkap fakta secara lebih mendalam tentang bagaimana keadaan pemanfaatan koleksi buku di perpustakaan utama UIN. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan kegiatan penelitian (Sukardi, 2009: 14). Penelitian desktiptif ini juga disebut dengan penelitian pra eksperimen karena dalam penelitian ini dilakukan eksplorasi, menggambarkan, dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan (Sukardi, 2009; 14).

Menurut Pendit (2003), pendekatan kuantitatif bertujuan menyajikan gambaran (deskripsi) tentang sebuah fenomena secara valid dan objektif, sesuai dengan prinsip-prinsip objektivisme-positivisme yang sudah dikembangkan berabad-abad oleh ilmu pasti-alam. Penelitian kuantitatif berupaya menunjukkan bagaimana sebuah fenomena dapat dimengerti dan dikendalikan lewat manipulasi variabel-variabel (p. 194).

Tempat untuk penelitian ini adalah perpustakaan utama Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah yang berada di Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat, Tangerang Selatan 15412. Adapun waktu penelitian ini diadakan selama bulan Oktober s/d Desember 2012. Pengisian kuesioner dilakukan pada bulan November 2012.

Populasi penelitian ini adalah semua pengguna perpustakaan utama UIN yang merupakan mahasiswa. Menurut Riduwan (2004: 56) sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti, karena tidak semua data dan informai akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya. Sedangkan menurut Sugiyono (2006, p.90) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk dapat menarik kesimpulan maka sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif. Semakin besar akan semakin kecil kemungkinan salah menarik kesimpulan

(5)

tentang populasi. Berdasarkan sumber yang didapat, pada bulan november 2012 menyatakan jumlah populasi mahasiswa UIN yang terdaftar pada waktu dilaksanakan penelitian ini kurang lebih sebanyak 25.000 mahasiswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan rumus Slovin (Sevilla, 1994) dengan menggunakan rumus statistik sebagai berikut :

N n = --- 1 + N e2 Dimana : n : jumlas sampel N : jumlah populasi e : faktor kesalahan (10%).

Dengan menggunakan rumus tersebut maka dalam penelitian ini jumlah responden adalah sebanyak 99,601 responden atau dibulatkan menjadi 100 responden).

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu accidental sampling. Menurut Sugiyono (2004:77) accidental sampling adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Keuntungan dari pada teknik ini adalah terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai dengan variabel yang diteliti (Arikunto, 2002).

Seluruh data yang telah terkumpul dikoreksi apakah ada kesalahan atau kekeliruan dalam pengisian, baik itu kurang lengkap ataupun tidak sesuai. Data- data yang tidak memadai tersebut akan di musnahkan karena dianggap tidak valid. Selanjutnya data-data yang telah lulus penyuntingan diatur untuk proses pengolahan data sehingga mudah dilanjutkan. Perhitungan data menggunakan rumus :

P = f / n x 100% Dimana :

P : presentase f : frekuensi

n : jumlah sampel yang diolah

Hasil pengolahan data kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Setelah dilakukan pengolahan data tersebut, kemudian data ditafsirkan secara deskriptif. Menurut Warsito (992:10) untuk menafsirkan nilai persentase digunakan paramenter sebagai berikut: 0% =

(6)

tidak satupun ; 1-25% = sebagian kecil ; 26-49% = hampir setengahnya; 50% = setengahnya; 51-75 % = sebagian besar ; 76-99% = hampir seluruhnya; 100% = seluruhnya

Data yang telah dihitung selanjutnya disusun dan disajikan dalam bentuk tabel. Karena jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, maka analisis data dilakukan berdasarkan data yang diperoleh lalu dijabarkan secara deskriptif kedalam kalimat-kalimat yang mudah dipahami sehingga dapat menggambarkan secara jelas keadaan atau fakta yang ada mengenai pemanfaatan perpustakaan utama UIN kemudian ditarik kesimpulan-kesimpulan.

Dalam penelitian ini digunakan empat parameter. Parameter yang pertama mengenai identitas responden, untuk mengidentifikasi distribusi pengguna perpustakaan yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu mahasiswa semester awal, tengah dan akhir. Parameter kedua adalah mengenai layanan apa yang paling sering dimanfaatkan oleh mahasiswa diantaranya keanggotaan, sirkulasi, referensi, multimedia dan lain-lain. Parameter ketiga dalam penelitian ini adalah mengenai identifikasi koleksi yang sering dimanfaatkan diantaranya koleksi buku tercetak dan koleksi non cetak (digital). Parameter keempat mengenai identifikasi fasilitas perpustakaan yang meliputi ruang baca, internet, ruang pertemuan, corner dan lain-lain.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari seluruh reponden penelitian yang berjumlah 100 setelah dilakukan penyuntingan ternyata yang dinyatakan valid untuk evaluasi hanya berjumlah 97 reponden. Sedangkan 3 responden dinyatakan tidak valid.

Identitas responden

Hasil penelitian tentang distribusi dari pengguna perpustakaan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Identitas Responden

Identitas Mahasiswa Frekuensi Hasil Persentase

Semester 1 – 3 23 23,7 %

Semester 4 – 6 13 13,4 %

Semester 7 ke atas 61 62,9 %

(7)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat distribusi pengguna perpustakaan sebagai berikut: mahasiswa semester 1-3 menunjukkan jumlah frekuensi 23 dari 97 responden atau sebesar 23,7 % dari seluruh responden. Sedangkan mahasiswa semester 4-6 menunjukan jumlah frekuensi 13 atau hanya sekitar 13,4 %. Frekuensi terbesar ditunjukan pada mahasiswa semester 7 ke atas mencapai 61 atau sekitar 62,9 %. Mahasiswa semester 1-3 menempati urutan terbanyak kedua berkunjung ke perpustakaan disebabkan oleh banyaknya tugas mata kuliah dasar sedangkan sumber referensi yang dimiliki belum lengkap sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan sumber referensi yang tersedia di perpustakaan.

Pada urutan frekuensi terkecil ditempati oleh mahasiswa semester 4-6. Hal ini disebabkan oleh tidak terlalu padatnya jadwal kuliah dan juga sumber referensi sudah cukup banyak sehingga tidak kebutuhan akan ketersediaan koleksi menjadi berkurang.

Frekuensi Kunjungan Perpustakaan

Frekuensi kunjungan mahasiswa UIN ke perpustakaan mempengaruhi intensitas kegiatan di perpustakaan. Frekuensi kunjungan mahasiswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Frekuensi Kunjungan ke Perpustakaan

Frekuensi kunjungan Frekuensi Hasil persentase

1-3 kali per bulan 26 26,8 %

1 kali per minggu 25 25, 8 %

1-3 kali per minggu 34 35, 1 %

> 3 kali per minggu 12 12, 4 %

Jumlah 97 100 %

Berdasarkan tabel di atas, bahwa hasil frekuensi terbesar yaitu 34 responden menghasilkan (35,1%) yaitu hampir setengahnya menunjukkan bahwa paling sering berkunjung ke perpustakaan dalam frekuensi 1-3 kali per minggu. Sekitar 26 responden menyatakan bahwa 1-3 kali per bulan mengunjungi perpustakaan; dan 25 responden menyatakan 1 kali per minggu dan 12 responden menyatakan bahwa lebih dari 3 kali per seminggu berkunjung ke perpustakaan.

(8)

Lama waktu kunjungan ke perpustakaan merupakan suatu hal yang dapat mengukur intensitas waktu ketika sedang berada di perpustakaan oleh mahasiswa. Lama waktu kunjungan dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini. Dari tabel 3, diketahui bahwa sebanyak 31 responden memanfaatkan waktunya di perpustakaan selama > 2 jam yang menghasilkan (32 %) menjelaskan bahwa sebagian besar mahasiswa berada di perpustakaan.

Tabel 3. Waktu Kunjungan Perpustakaan

Waktu Kunjungan Frekuensi Hasil persentase

< 30 menit 12 12,4 %

30 menit - 1 jam 25 25,8 %

1- 2 jam 29 29,9 %

>2 jam 31 32 %

Jumlah 97 100 %

Sedangkan 29 responden menggunakan waktunya di perpustakaan selama 1-2 jam; sebanyak 25 responden lainnya sekitar 30 menit sampai dengan 1 jam dan kurang dari 30 menit berada di perpustakaanya hanya 12 responden. Dapat diketahui bahwa berdasarkan hasil pengamatan penulis frekuensi terbesar yaitu > 2 jam mahasiswa yang menghabiskan waktunya di perpustakaan dengan berbagai macam kegiatan seperti membaca buku, mengakses internet, berdiskusi dan lain sebagainya.

Kegiatan di Perpustakaan

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa UIN dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Kegiatan di Perpustakaan

Kegiatan Frekuensi Hasil persentase

Membaca buku 30 30,9 % Mencari literatur 19 19,6 % Meminjam/ mengembalikan 10 10,3 % Diskusi 17 17,5 % Belajar 13 13,4 % Lain-lain 8 8,2 % Jumlah 97 100 %

(9)

Kegiatan yang sering dilakukan pada 30 responden menghasilkan (30,9%) menjelaskan bahwa hampir setengahnya kegiatan mahasiswa di perpustakaan adalah membaca buku. Selanjutnya di posisi kedua ada 19 responden dalam (19,6 %) yaitu sebagian kecil terdapat pada kegiatan yaitu mencari literatur. Sedangkan 17 responden atau (17,5 %) kegiatannya di perpustakaan selanjutnya adalah berdiskusi. Kemudian 13 responden menyatakan kegiatan yang dilakukan di perpustakaan adalah belajar, sedangkan 10 responden atau (10,3 %) menyatakan bahwa melakukan kegiatan di perpustakaan seperti meminjam atau mengembalikan buku. Dan prioritas terkecil yaitu 8 responden atau (8,2 %) melakukan kegiatan lainnya seperti menggunakan internet, menghabiskan waktu bersama teman, menggunakan laptop dan lain sebagainya. Data tersebut menunjukkan bahwa membaca buku di perpustakaan masih merupakan tujuan utama dalam melakukan kegiatan di perpustakaan.

Pemanfaatan Layanan di Perpustakaan

Pemanfaatan layanan di Perpustakaan Utama UIN yaitu mencakup keanggotaan, sirkulasi, referensi, multimedia dan lain-lain. Berikut tabel yang dapat menjelaskan pemanfaatan layanan.

Tabel 5. Pemanfaatan layanan di perpustakaan

Layanan perpustakaan Frekuensi Hasil persentase

Keanggotaan 9 9,3 % Sirkulasi 40 41,2 % Referensi 39 40,2 % Multimedia 8 8,3 % Lain-lain 1 1 % Jumlah 97 100 %

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa frekuensi terbanyak yaitu 40 responden (41,2 %) hampir setengahnya sering memanfaatkan layanan sirkulasi, sedangkan 39 responden (40,2%) hampir setengahnya juga sering memanfaatkan layanan referensi dan 9 responden (9,3%) sebagian kecil yaitu layanan keanggotaan, 8 responden (8,3 %) menyatakan memanfaatkan layanan multimedia, dan lain-lain sebanyak 1 responden (1%)

(10)

diantaranya layanan penggunaan komputer. Biasanya pengguna memanfaatkan layanan sirkulasi (meminjam atau mengembalikan buku) untuk mendapatkan kebutuhan informasi guna menunjang kegiatan perkuliahan, sama halnya dengan layanan referensi.

Manfaat fasilitas yang digunakan

Fasilitas yang tersedia di perpustakaan yaitu ruang baca, akses internet (hotspot area, warnet), ruang pertemuan, corner dan lain-lain. Pada tabel di bawah ini dapat dijelaskan fasilitas yang sering digunakan oleh mahasiswa adalah sebagai berikut.

Tabel 6. Fasilitas yang sering dimanfaatkan responden

Fasilitas di perpustakaan Frekuensi Hasil persentase

Ruang baca 65 67 %

Akses internet (warnet, hotspot area) 14 14,4 %

Ruang pertemuan 3 3,1 %

Corner 12 12,4 %

Lain-lain 3 3,1 %

Jumlah 97 100 %

Dari tabel di atas menunjukkan fasilitas yang sering digunakan adalah ruang baca yang digunakan oleh 65 responden (67%) dimana sebagian besar biasanya digunakan untuk membaca buku. Pada fasilitas akses internet menempati jumlah frekuensi terbanyak kedua yaitu ada 14 responden (14,4 %) merupakan sebagian kecil responden yang biasa digunakan untuk menggunakan internet dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Dan 12 responden (12,4 %) atau sebagian kecil intesitas responden yang menyatakan bahwa sering memanfaatkan fasilitas ruang corner. Sebanyak 3 responden (3,1 %) atau hanya sebagian kecil menyatakan menggunakan fasilitas ruang pertemuan. Yang menyatakan pilihan fasilitas lain-lain 3 responden (3,1 %) sebagian kecil merupakan intensitas responden menggunakan fasilitas ruang baca, akses internet (hotspot area) sering digunakan secara bersamaan. Sehingga berdasarkan hasil penelitian, fasilitas-fasilitas yang ada di Perpustakaan Utama UIN sangat membantu dalam proses perkuliahan para pengguna yaitu mahasiswa.

(11)

Kompetensi Sumber Daya Manusia di Perpustakaan

Sumberdaya manusia yang dimiliki oeh perustakaan UIN cukup banyak terdiri dari 34 personil, dimana 12 diantaranya adalah personil utama yang bertanggungjawab dengan layanan perpustakaan. Hasil pengamatan terhadap responden tentang SDM dinyatakan sebagai tabel berikut.

Tabel 7. Kompetensi SDM di perpustakaan

Kompetensi SDM perpustakaan Frekuensi Hasil persentase

Sangat membantu 10 10,3 %

Membantu 52 53, 6%

Kurang membantu 15 15,5 %

Tidak membantu 16 16,5 %

Sangat tidak membantu 4 4,1 %

Jumlah 97 100 %

Jika di lihat pada tabel di atas, frekuensi terbesar yaitu 52 responden (53,6%) sebagian besar menyatakan bahwa pustakawan membantu jika pemustaka kesulitan dalam melakukan pencarian informasi, sedangkan 16 responden (16,5%) sebagian kecil menyatakan bahwa pustakawan tidak membantu, artinya, staf perpustakaan pasif atau tidak memberikan bantuan saat diperlukan oleh pemustaka. Sebanyak 15 responden (15,5%) menyatakan kurang membantu pemustaka. Dan sebagian kecil 10 responden (10,3%) menyatakan sangat membantu. 4 responden (4,1%) sebagian kecil menyatakan sangat tidak membantu dimana saat dibutuhkan oleh pemustaka staf perpustakaan tidak berada di tempat. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, kompetensi SDM atau staff perpustakaan sudah cukup baik.

Pemanfaatan Koleksi Buku Tercetak Berdasarkan Jenis Koleksi

Perpustakaan dapat dikatakan baik apabila tingkat pemanfaatan koleksinya tinggi. Dari hasil penelitian, dapat dilihat bagaimana hasil pemanfaatan koleksi berdasarkan jenis koleksi tercetak oleh responden eperti yang terlihat pada tabel 8 berikut.

(12)

Tabel 8. Koleksi buku tercetak yang sering dimanfaatkan responden

Koleksi buku tercetak Frekuensi Hasil persentase Koleksi referensi (indeks, kamus, ensiklopedia,

direktori) 28 28,9 %

Karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi) 11 11, 3%

Non fiksi (buku teks perkuliahan dsb) 49 50,5 %

Fiksi (novel) 5 5,1 %

Lain-lain 4 4,1 %

Jumlah 97 100 %

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa 49 responden (50,5%) sebagian besar memilih buku non fiksi (buku teks perkuliahan) sebagai koleksi buku tercetak yang paling diminati untuk dibaca. Pilihan kedua sebanyak 28 responden (28,9 %) jatuh kepada koleksi referensi seperti indeks, kamus, ensiklopedia, direktori). Selanjutnya pemanfaatan koleksi karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi dsb) menjadi prioritas ketiga yang ditempati 11 responden (11,3 %). Untuk buku fiksi sepeti novel diminati oleh 5 responden. Sedangkan untuk lain-lain yaitu 4 responden (4,1 %) memanfaatkan koleksi buku tercetak seperti majalah atau surat kabar.

Pemanfaatan Koleksi Digital Berdasarkan Jenis Koleksi di Perpustakaan

Berdasarkan hasil penelitian tentang koleksi digital apa saja yang sering dimanfaatkan oleh responden dapat dilihat pada tabel 9 berikut.

Tabel 9. Koleksi digital yang sering dimanfaatkan responden

Koleksi digital Frekuensi Hasil persentase

E-book (buku teks) 39 40,2 %

Karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi) 35 36,1 %

E-journal (jurnal ilmiah) 22 22,7 %

Lain-lain 1 1,0 %

(13)

Berdasarkan tabel diatas, frekuensi terbesar ditujukan kepada koleksi E-book (buku teks) sebanyak 39 responden (40,2 %). Kemudian urutan kedua ditempati oleh karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi) yaitu sebanyak 35 responden (36,1 %). Dan 22 responden (22,7 %) menyatakan bahwa sering memanfaatkan koleksi digital E-journal (jurnal ilmiah). Pada koleksi lainnya yaitu pemanfaatan VCD dll hanya 1 responden yang berminat.

Manfaat Koleksi yang Digunakan

Tujuan mahasiswa UIN dalam memanfaatkan koleksi adalah menambah wawasan, menyelesaikan tugas perkuliahan, mengisi waktu luang dan lain-lain. Berikut tabel hasil pengamatan yang menjelaskan tujuan tersebut.

Tabel 10. Manfaat koleksi

Manfaat Koleksi Frekuensi Hasil persentase

Menambah wawasan 35 36,1 %

Menyelesaikan tugas perkuliahan 50 51,5 %

Mengisi waktu luang 6 6,1 %

Sebagai hiburan 3 3,1 %

Lain-lain 3 3,1 %

Jumlah 97 100 %

Tabel di atas telah menjelaskan bahwa tujuannya dalam menggunakan koleksi buku adalah untuk menyelesaikan tugas perkuliahan. Hal ini dinyatakan oleh 50 responden (51,5%) yaitu sebagian besarnya menyelesaikan tugas perkuliahan sedangkan pada 35 responden (36,1%) hampir setengahnya menyatakan bahwa menambah wawasan. Sebagian kecil pada 6 responden (6,1 %) menyatakan mengisi waktu luang. Sebagai hiburan dan lainnya yaitu sebanyak 3 responden (3,1%) juga termasuk sebagian kecil tujuannya. Oleh karena itu bahan-bahan pustaka disesuaikan dengan tujuan perpustakaan perguruan tinggi, koleksi perpustakaan perguruan tinggi tidak hanya berisi buku-buku yang berhubungan dengan mata kuliah yang dipakai dalam proses belajar, tetapi ada pula bahan-bahan untuk maksud rekreasi, ilmu pengetahuan popular, dan lain- lain.

(14)

Tabel di bawah ini menjelaskan relevansi koleksi buku di perpustakaan.

Tabel 11. Relevansi koleksi buku

Keterangan Frekuensi Hasil persentase

Sangat relevan 11 11,3 %

Relevan 62 63, 9 %

Kurang relevan 21 21,6 %

Tidak relevan 3 3,1 %

Sangat tidak relevan 0 0 %

Jumlah 97 100 %

Dari 97 responden, menyatakan bahwa 62 responden (63,9 %) sebagian besar merasa subjek koleksi buku yang tersedia relevan dengan mata kuliah yang mereka pelajari. Oleh karena itu buku-buku di perpustakaan mengikuti program studi untuk menyesuaikan informasi mata kuliah yang sedang dibutuhkan. Pernyataan lainnya yaitu 21 responden (21,6 %) sebagian kecil merasa kurang relevan; mahasiswa yang merasa sangat relevan oleh 11 responden (11,3 %) dinyatakan oleh sebagian kecil; hanya 3 responden (3,1%) juga sebagian kecil merasa tidak relevan dengan informasi mata kuliah yang mereka butuhkan. Dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak relevan.

Kebutuhan Literatur di Perpustakaan

Relevansi literatur untuk kegiatan perkuliahan diseimbangkan dengan program studi sesuai dengan tingkat semester. Tabel di bawah ini menjelaskan literatur di perpustakaan apakah terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya atau tidak terpenuhi. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini. Tabel 12 memperlihatkan bahwa koleksi literatur perpustakaan utama UIN terpenuhi yaitu 53 responden (54,6 %) sebagian besar dalam menunjang kegiatan atau proses perkuliahan mereka.

Tabel 12. Kebutuhan koleksi buku literatur

Keterangan Frekuensi Hasil persentase

(15)

Terpenuhi 53 54,6 %

Kurang terpenuhi 24 24,7 %

Tidak terpenuhi 16 16,5 %

Sangat tidak terpenuhi 0 0 %

Jumlah 97 100 %

Hal ini berkaitan dengan jumlah koleksi non fiksi (buku teks) yang selalu mengikuti perkembangan informasi. Sebanyak 24 responden (24,7%) hampir seetengahnya menyatakan kurang terpenuhi, dan 16 responden (16,5%) sebagian kecil tidak terpenuhi, sedangkan 4 responden (4,1%) sebagian kecil menyatakan sangat terpenuhi.

Alternatif Pilihan Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi

Selain perpustakaan utama UIN tentu ada alternatif pilihan bagi mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasinya seperti internet, toko buku, koleksi teman dan sebagainya. Berikut beberapa pilihan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 13. Alternatif pilihan responden dalam memenuhi kebutuhan informasi

Alternatif pilihan Frekuensi Hasil persentase

Internet 65 67 % Toko buku 13 13,4 % Koleksi teman 8 8,3 % Koleksi dosen 8 8,3 % Lain-lain 3 3,0 % Jumlah 97 100 %

Berdasarkan tabel di atas, frekuensi terbanyak ditujukan 65 responden (67%) menyatakan bahwa menggunakan internet sebagai alternatif pilihan dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Sebagian kecil 13 responden (13,4%) mengunjungi toko buku sebagai alternatif pilihan selain perpustakaan utama UIN. Sedangkan 8 responden (8,3 %) secara kebetulan memiliki frekuensi yang sama menyatakan bahwa menggunakan koleksi teman dan koleksi dosen sebagai alternatif pilihan. Lain-lain sebanyak 3 responden (3,0%) menyatakan mengunjungi perpustakaan fakultas sebagai tempat alternatif pilihan dalam memenuhi kebutuhan informasinya.

(16)

Hambatan Pemanfaatan Perpustakaan

Hambatan dalam memanfaatkan perpustakaan di perpustakaan utama UIN yaitu jam buka perpustakaan, sistem, peraturan, lokasi dan lainnya. Tabel di bawah ini menjelaskan hambatan di perpustakaan.

Tabel 14. Hambatan pemanfaatan perpustakaan

Hambatan Frekuensi Hasil persentase

Jam perpustakaan 22 22,7 % Sistem perpustakaan 26 26,8 % Peraturan perpustakaan 21 21,6 % Lokasi perpustakaan 18 18,6 % Lain-lain (sebutkan) 10 10,3 % Jumlah 97 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa hambatan utama yang dialami oleh sebagian kecil 26 responden (26,8 %) menyatakan sistem perpustakaan, yaitu pemustaka masih ada yang kesulitan dalam mengakses koleksi perpustakaan yang di perlukan. Hambatan lainnya setelah sistem perpustakaan yaitu 22 responden (22,7 %) menyatakan bahwa jam buka perpustakaan sebagai hambatan termasuk sebagian kecil. Dan 21 responden (21,6%) menyatakan peraturan perpustakaan sebagai hambatan. Frekuensi selanjutnya yaitu sebagian kecil 18 responden (18,6%) menyatakan lokasi perpustakaan sebagai hambatan. Sedangkan lain-lain seperti wi-fi, peletakan buku, koleksi yang kurang lengkap 10 responden (10,3%).

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Mahasiswa yang paling sering mengunjungi perpustakaan utama UIN adalah mahasiswa semester 7 ke atas dimana tujuan mereka mengunjungi perpustakaan adalah untuk mengerjakan tugas akhir dengan cara membaca buku mencari literatur dan diskusi. Selanjutnya mahasiswa semester 1-3 dan paling sedikit adalah mahasiswa semester 4-6. Frekuensi mahasiswa berkunjung terbesar antara 1-3 kali seminggu.

(17)

Layanan perpustakaan yang sering dimanfaatkan adalah layanan sirkulasi dan layanan buku referensi diantaranya adalah indeks, kamus, ensiklopedia, direktori. Sedangkan jenis layanan keanggotaan dan multimedia masih kurang dimanfaatkan oleh pemustaka. Kualitas SDM perpustakaan sudah dapat dinyatakan membantu pemustaka saat membutuhkan bantuan. Hanya sebagian kecil responden menyatakan kurang ataupun tidak membantu.

Jenis koleksi yang tersedia untuk pengguna yaitu koleksi buku tercetak dan koleksi digital. Koleksi buku tercetak yang sering dimanfaatkan di perpustakaan yaitu koleksi non fiksi atau buku teks. Koleksi referensi juga menjadi tujuan utama pemustaka diantaranya indeks, kamus ensiklopedia dan ensiklopedi. Sedangkan koleksi digital terdiri dari E-book, karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, E-journal dan lain-lain.. Koleksi digital yang paling sering dimanfaatkan oleh pemustaka adalah E-books, karya ilmiah dan E-journal, sedangkan koleksi digital lainnya kurang diminati. Koleksi perpustakaan baik tercetak maupun digital cukup dimanfaatkan oleh pemustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan sudah cukup berkembang karena sebanyak 40,2% mahasiswa S1 UIN telah memanfaatkan koleksi.

Fasilitas perpustakaan yang paling sering dipergunakan oleh mahasiswa pemustaka di perpustakaan UIN adalah ruang baca, akses internet dan corner. Fasilitas ruang pertemuan dan lainnya kurang diminati oleh pemustaka. Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa dari segi layanan, koleksi dan fasilias, Perpustakaan Utama UIN sudah cukup memberikan manfaat bagi para mahasiswa S1 dalam menunjang kegiatan perkuliahan.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Faried. (1997). Metodologi Penelitian Sosial dalam Bidang Ilmu Administrasi dan Pemerintahan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia tentang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional. (2000). Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Ed.3).

Jakarta: Depdiknas RI Dirjen DIKTI.

… (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 35. Diakses dari http://www.depdiknas.go.id tanggal 15 April 2012.

(18)

Evans, Edward. Developing Library and Information Center Collections: Englewood: Libraries Unlimited, 1999.

Herring, James E. (1982). School Librarianship. London: Clive Bingley Lancaster, F. W. (1988). If You Want to Evaluate Your Library… London: The Library Association Pendit, Putu Laxman. (2003). Penelitian Ilmu Perpustakaan dan infromasi. Jakarta:

JIP-FSUI.

Prytherch, Ray. (2000). Harrod’s Librarian’s Glossary dan Reference Book. 9th ed. Vermont: Gower Publishing

Sanafiah Faisal. (2005). Formal penelitian sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sevilla, Consuelo et, Al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : Universitas

Indonesia Press.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Ganesha Sulistyo Basuki. (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra bekerjasama

dengan FIB UI.

… (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Warsito, Hermawan. (1991). Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Pedoman Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gambar

Tabel  1. Identitas Responden
Tabel 2. Frekuensi Kunjungan ke Perpustakaan
Tabel 3. Waktu Kunjungan Perpustakaan
Tabel 5. Pemanfaatan layanan di perpustakaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

IV Merupakan bab yang menguraikan tentang analisis perjanjian kerjasama dengan menggunakan sistem BOT antara Kabupaten Cianjur dengan PT Demensi Jasa Nusantara

Penerapan gelombang ultrasonik dapat dijumpai dalam bentuk pengujian material dan pendeteksian kerusakan atau keretakan dalam struktur logam dan beton.dengan

16 Bebeda dangan penelitian yang dilakukan oleh Rizky Cyntia Simamora pada mahasiswi kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2019 menyatakan bahwa tidak

32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah juga menyebutkan bahwa lembaga legislatif daerah (DPRD) memiliki salah satu fungsi utama yaitu legislasi, dimana institusi tersebut

Pendapatan rumah tangga yang semakin meningkat memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk berbelanja telur di pasar modern, serta umur kepala keluarga yang muda memiliki

Rencana Kerja ( RENJA ) PD Kecamatan Sugio Tahun 2020 disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi PD, mengacu kepada Rancangan RKPD Kabupaten Lamongan Tahun 2020,

This study aims at describing the violations of the politeness principles committed by the South Celebes governor candidates in 2013 and their factors. This is

berasal, dari marganya sendiri dan menjajah masyarakat yanag ada didesa huta lombu, dan mengakibatkan marga sinaga yang ada di desa huta lombu tidak senang dan marah karena