1 BAB I
PENDAHULUAN
Dalam membangun dan menjalankan bisnis, perusahaan harus memperhatikan lingkungan eksternal dan internal karena merupakan bagian yang sangat penting dan berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu bisnis. Agar dapat membuat rencana bisnis yang kompetitif diperlukan identifikasi yang meliputi faktor eksternal dan internal perusahaan serta rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.
1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan
Lingkungan eksternal perusahaan merupakan faktor yang harus dilihat dalam merencanakan dan menjalankan bisnis. Menurut Jauch dan Glueck (2000:87) yang menyatakan bahwa analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan oleh perencana srategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan Pada bagian ini dibahas beberapa faktor eksternal yang berpengaruh seperti jumlah kendaraan bermotor. Selain karena perusahaan menjual produk dan jasa, lingkungan eksternal juga dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap produk dan jasa untuk proses perencanaan bisnis dan kelangsungan bisnis.
Fenomena yang berkembang saat ini kepadatan jalanan di Yogyakarta dari tahun ke tahun meningkat. Kepadatan jalanan dikarenakan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor tiap tahun yang didukung oleh kenaikan pendapatan perkapita. Kenaikan jumlah kendaraan bermotor ini juga terlihat dari pendapatan
2 pajak kendaraan bermotor, menurut Esa (2014) data kendaraan bermotor terus meningkat, hal ini terlihat dari jumlah kendaraan bermotor yang membayar pajak.
Tabel 1.1 Data Jumlah Mobil Di Yogyakarta (Sedan, Jeep, Minibus Bukan Umum)
Tahun Kota/Kabupaten 2010 2011 2012 2013 Kota 2.797 2.968 3.143 4.090 Bantul 1.444 905 1.468 1.247 Kulon Progo 369 442 796 609 Gunung Kidul 458 510 514 703 Sleman 3.907 4.697 4.871 6.473 Total 8.975 9.522 10.792 13.122 % - 6,09% 14,39% 21.59%
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset, 2014
Jumlah pertumbuhan yang selalu naik tiap tahunnya di Yogyakarta walau jumlahnya tidak selalu sama, tetapi karena penambahan jumlah kendaraan bermotor selalu ada tiap tahunnya membuat jumlah kendaraan bermotor semakin bertambah hingga memadati jalanan. Dengan melihat data Tabel 1.1 tersebut dapat diketahui kenaikan jumlah mobil pada tahun 2010 sampai 2013 mencapai 46,20% dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahun 14,02%, dapat disimpulkan bahwa usaha yang berkaitan dengan otomotif merupakan salah satu peluang usaha terutama di Yogyakarta.
Kendaraan bermotor yang menjadi fokus dalam bisnis adalah mobil. Dengan meningkatnya pertumbuhan penjualan mobil di Yogyakarta akan menjadikan sebuah landasan dari perencanaan usaha. Pertambahan jumlah mobil baru di DIY pada tahun 2012 mencapai 14.576 unit dari total 154.446 unit.
3 Jumlah meningkat dari tahun 2011 yang sebesar 11.221 unit dengan total 153.279 unit (Swantoro,2013).
Terdapat cukup banyak pelaku usaha bisnis cuci dan kendaraan bermotor di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaku usaha cuci kendaraan dari skala kecil sampai dengan skala besar dapat ditemukan di Yogyakarta.Pemain utama usaha cuci dan salon kendaraan bermotor yang berskala besar dapat ditemukan di beberapa jalan di Yogyakarta.
Tabel 1.2 Data Usaha Cuci dan Salon Kendaraan di Yogyakarta
Nama Perusahaan Lokasi Produk
Auto Bridal Jalan Kaliurang km 6,
No.32 Salon mobil
Car Care Centre
(C3) Jalan Seturan No.17
Cuci mobil, perawatan mobil,
perlindungan mobil, layanan ban dan oli,
kaca film
C & O Jalan Magelang km 4,5 Cuci mobil otomatis
JJ Splash Jalan Colombo Cuci mobil dan perawatan interior Sumber: Observasi Langsung
Berdasarkan wawancara langsung dengan tiga pemilik mobil mengenai frekuensi melakukan cuci mobil, lama menunggu proses pencucian, varian yang diinginkan.
”Saya pergi ke tempat cuci mobil tiga kali sebulan dengan menunggu antrian satu jam, lebih baik cuci mobil juga memberikan layanan jasa pembersihan lampu”. ( Januar, laki-laki, usia 24 tahun, mahasiswa).
”Mencuci mobil sebulan empat kali dengan menunggu antrian hingga dua jam, sebaiknya terdapat paket cuci semi poles”.
(Nugraha, laki-laki, usia 27 tahun, pegawai swasta).
“Antrian hingga satu jam dan melakukan cuci mobil hingga tiga dalam sebulan, seharusnya cuci mobil juga memberikan tambahan fokus pada mesin mobil”. (Dewangga, laki-laki, usia 30 tahun, wiraswasta).
4 Hasil wawancara langsung terdapat hasil frekuensi melakukan cuci mobil dalam sebulan tiga kali hingga empat kali dan lama menunggu satu jam hingga dua jam. Dengan pertanyaan dan jawaban dari wawancara langsung tersebut menjadikan dasar dalam rencana usaha cuci mobil keliling.
1.2 Lingkungan Internal Perusahaan
Lingkungan internal perusahaan menitik beratkan kepada faktor-faktor dari internal perusahaan yang memiliki pengaruh terhadap bisnis yang di jalankan (Jauch dan Glueck, 2000:87). Bisnis cuci mobil keliling yang diberi nama Auto Shine merupakan rencana usaha dalam hal pencucian mobil. Terdapat perbedaan pada Auto Shine dibanding cuci mobil yang sudah ada di Yogyakarta, Auto Shine memiliki inovasi dengan melakukan keliling ke hunian penduduk seperti perumahan dan kos-kos. Inti dari kekuatan usaha cucian mobil keliling yang diberi nama Auto Shine ini adalah kemudahan waktu kepada konsumennya untuk mencuci mobil. Kemudahan ini untuk memberi solusi kepada konsumen agar tidak perlu datang dan menunggu antrian ditempat cuci mobil menjadi kekuatan internal bagi Auto Shine. Dari segi persaingan Auto Shine bersaing kualitas dengan cuci mobil konvensional.
Usaha cuci mobil keliling ini dengan mendapatkan tamu langsung melayani ke hunian tempat tinggal, sehingga Auto Shine memiliki armada motor yang memiliki bak untuk mengangkut peralatan yang digunakan. Cara mendapatkan tamu tidak hanya berkeliling namun dapat melakukan telepon ke operator yang berada di kantor sehingga operator akan menghubungi armada yang
5 terdekat dengan lokasi tersebut. Selain itu, Auto Shine melayani pencucian mobil di kantor usaha dengan layanan jasa ambil dan antar mobil
Auto Shine berbentuk perusahaan perseorangan sehingga pemilik memliki tanggung jawab yang tidak terbatas. Sesuai dengan perundang undangan yang berlaku di Indonesia. Perusahaan perlu melakukan beberapa persyaratan yaitu, Pembuatan Akta Pendirian Perusahaan di Notaris dan didaftarkan pada Kementrian Hukum dan HAM, Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Perusahaan Perseorangan, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Gangguan (HO), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Bisnis cuci kendaraan ini rencana akan dibangun di atas lahan seluas 1000 meter persegi yang kantor dan garasi nya berada dilokasi Yogyakarta bagian timur yaitu, Babarsari, Sleman, Yogyakarta. Lokasi tersebut dipilih karena pertimbangan lokasi garasi dan tempat cuci mobil dekat dengan konsumen.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan beberapa faktor di atas mengenai lingkungan eksternal dan internal perusahaan, dapat diidentifikasi peluang untuk mendirikan usaha yang inovatif cuci mobil keliling di Yogyakarta. Oleh karena itu, diperlukan sebuah rencana bisnis yang lengkap sebagai pedoman, sehingga peluang usaha inovatif tersebut dapat diwujudkan menjadi bisnis yang nyata.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan membuat rencana bisnis yang baik, sehingga bisnis cuci mobil keliling di Yogyakarta yang menawarkan nilai lebih dengan mengutamakan pelayanan dan memperhatikan kenyamanan konsumen agar dapat
6 menjabarkan peluang, hambatan serta aspek lainnya dalam kelayakan bisnis yang akan dijalankan.
1.5 Manfaat Penelitian
Dilakukannya penelitian melalui rencana bisnis akan memperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Manajerial, dapat menjadi acuan dalam membuat dan menjalankan usaha dibidang cuci mobil keliling.
2. Akademik, dapat memberikan gambaran model rencana bisnis cuci kendaraan yang kompetitif.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tesis akan terdiri dari lima bab yang dimulai dari Bab I (pendahuluan), Bab II (landasan teori), Bab III (metode penelitian), Bab IV (strategi dan rencana) dan Bab V (rencana aksi).
1. BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan tentang latar belakang mengapa penulis memilih menyusun rencana bisnis cuci mobil keliling dengan memperhatikan lingkungan eksternal perusahaan, lingkungan internal perusahaan, rumusan masalah, tujuan studi, manfaat, dan struktur laporan yang digunakan dalam penulisan rencana bisnis ini.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Bagian ini menjelaskan mengenai landasan teori dan model teoritikal yang mendasari penulisan laporan ini.
7 Bagian ini membahas level of analysis, sumberdata, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data untuk mengolah data yang diperoleh ke dalam penulisan rencana bisnis ini.
4. BAB IV STRATEGI DAN RENCANA
Bagian ini membahas pendekatan strategi dan rencana yang dipilih oleh penulis. Pendekatan strategi yang diterapkan dan dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan usaha cuci mobil.
5. BAB V RENCANA AKSI
Bagian ini membahas mengenai pelaksanaan strategi secara rinci yang berupa rencana detail kegiatan yang perlu dilakukan.