• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis Surya Oto Care. Surya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis Surya Oto Care. Surya"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis Surya Oto Care. Surya Oto Care merupakan sebuah bisnis berbasis pelayanan atau jasa, operasional bisnisnya adalah melayani jasa pencucian mobil dan salon mobil. Pada bab pendahuluan ini menjelaskan mengenai faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi perusahaan serta rumusan masalah, tujuan, dan manfaat dari penelitian ini. Pada sub-bab lingkungan eksternal dijelaskan mengenai faktor dari luar perusahaan yang mempengaruhi berdirinya perusahaan. Sedangkan untuk faktor internal perusahaan yang mempengaruhi berdirinya perusahaan akan dijelaskan pada lingkungan internal perusahaan

1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah China (1,346 juta jiwa), India (1,198 juta jiwa), dan Amerika Serikat (315 juta jiwa). Hasil Sensus penduduk 2010 oleh BPS, populasi penduduk Indonesia tahun 2010 diperkirakan mencapai 237,6 juta jiwa, dan jumlah itu bertambah 32,5 juta jiwa dibandingkan dengan sensus penduduk yang terakhir dilakukan oleh BPS tahun 2000 yaitu berjumlah 205,1 juta jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut menurut

(2)

2 BPS 60% atau sebanyak 157.053.112 jiwa merupakan Penduduk dengan Usia 15-64 tahun (usia produktif).

Dengan melihat data tersebut maka ini akan berdampak pada kebutuhan mereka terhadap sebuah produk. Salah satu industri yang terkena dampak tersebut adalah industri otomotif, dengan semakin banyaknya jumlah penduduk Indonesia maka permintaan akan kebutuhan kendaraan bermotor juga meningkat, hal tersebut juga di dorong dengan adanya peningkatan Pendapatan per kapita Indonesia sebanyak 9,58%, yaitu dari Rp30,8juta pada 2011 menjadi Rp33,3 juta pada 2012 (BPS, 2012). Mengacu pada Tabel 1.1 mengenai PDB dan PNB Per Kapita Indoneisa 2008-2011 dapat di lihat peningkatan perkapita pendapatan dari tahun ke tahun di Indonesia.

Tabel 1.1 PDB dan PNB Per Kapita Indonesia 2008-2011

Uraian 2008 2009 2010 2011

PDB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku

 Nilai (juta rupiah) 21,4 23,9 27,1 30,8

 Nilai (US$) 2244,6 2349,8 3010,1 3542,9

PNB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku

 Nilai (juta rupiah) 20,7 23,1 26,3 29,9

 Nilai (US$) 2164,8 2267,6 2925,4 3441,9

Sumber : BPS, 2012

Kemudian adanya peningkatan jumlah kendaraan di Indonesia bisa dilihat dari data yang ditunjukan oleh BPS, jumlah kendaraan bermotor tahun 2007 sebanyak 54.802 680 unit telah bertambah menjadi 85.601.351 unit pada tahun 2011. Ini menunjukan bahwa permintaan akan kendaraan bermotor di Indonesia terus tumbuh seiring dengan jumlah penduduk yang semakin banyak dan meningkatnya pendapatan

(3)

3 per kapita. Hal ini juga di perkuat dari data penjualan kendaraan bermotor (tidak termasuk sepeda motor) di Indonesia yang di liris oleh Gaikindo di tahun 2012 yang ditunjukan oleh tabel di bawah ini.

Tabel 1.2 Data Penjualan Kendaraan Bermotor (tidak termasuk sepeda motor) di

Indonesia Tahun 2008-2012 Tahuh Jumlah Penjualan (unit)

2008 603.774 2009 483.548 2010 764.710 2011 894.164 2012 1.116.230 Sumber : GAIKINDO, 2012

Dari tabel di atas jelas terlihat adanya pertumbuhan yang selalu ada tiap tahunya, sehingga dapat disimpulkan bahwa industri otomotif merupakan salah satu industri yang memiliki prospek baik untuk terus bertumbuh di Indonesia.

Sehingga dari adanya data tersebut maka akan menjadi sebuah peluang untuk membuka usaha di bidang otomotif atau pelayanan jasa yang berkaitan dengan industri otomotif. Karena jika ditelusuri lebih lanjut maka akan ada banyak pasar yang terkait dengan industri otomotif, misalnya bisnis jual beli kendaraan bekas, penyewaan kendaraan, transportasi umum, bengkel perbaikan, serta adanya industri asuransi, jasa keungan dll. Lebih lanjut dengan adanya pertumbuhan industri Otomotif ini, kemudian muncul kebutuhan dari para pemilik kendaraan mengenai pelayanan purna jual kendaraan, yaitu mengenai perawatan mobil, suku cadang serta garansi yang diberikan. Dari adanya hal tersebut kemudian muncul lah

(4)

bengkel-4 bengkel resmi dari produsen kendaraan atau bengkel tidak resmi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sebagai contoh adalah Toyota, yang terus berkomitmen untuk menambah jumlah jaringan bengkel di tahun-tahun yang akan datang, saat ini toyota memiliki total 62 bengkel General Repair dan 16 bengkel Body & Paint (Toyota, 2013).

Sehingga ada banyak sekali industri yang terkait di otomotif dan salah satunya adalah pada usaha jasa cucian mobil dan salon mobil. Bisnis jasa ini sekarang telah menjadi sebuah kebutuhan tersendiri bagi para pemiliki kendaraan untuk memanjakan kendaraan mereka agar terlihat lebih bersih dan terawatt. Terlebih bagi mereka yang memiliki kesibukan sehingga tidak sempat untuk membersihkan mobil mereka sendiri. Hal ini bisa dilihat dari adanya penelitian yang dilakukan di Inggris bahwa dari jajak pendapat yang menanyakan apakah pemilik mobil masih membersihkan kendaraan mereka sendiri atau lebih menyukai layanan cuci mobil, 78 persen mengatakan kalau mereka lebih memilih membayar agar mobilnya dicucikan. Bila dilihat dari gender, maka wanita lebih suka hal itu karena 90 persen dari responden mengakui mereka secara teratur mengunjungi layanan cuci mobil. Dengan alasan bahwa mereka sibuk dan tidak sempat untuk mencuci mobil (Akib, 2013).

Dan di Indonesia sendiri adanya kebutuhan tersebut terlihat dari adanya peningkatan jumlah waralaba pencucian mobil, misalnya adalah The Auto Bridal, Saat itu The Auto Bridal yang mulai menawarkan waralaba sejak tahun 2003 baru memiliki 52 mitra. Kini The Auto Bridal sudah memiliki lebih dari 80 mitra dengan

(5)

5 115 outlet pencucian dan salon mobil yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia (Saputra, 2013).

Dari beberapa hal diatas kemudian dapat kita simpulkan bahwa adanya pertumbuhan industri otomotif juga berpengaruh pada bisnis lain yang cenderung bergerak pada bisnis pelayanan jasa baik jasa perbengkelan dan perawatan kendaraan. Jika kita melihat dari data statistik BPS mengenai nilai PDB menurut lapangan usaha tahun 2010-2012, bahwa sektor jasa mengalami pertumbuhan nilai yang terus meningkat.

Tabel 1.3 Nilai PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012

NO Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun rupiah)

Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Triliun rupiah) Laju pertumbu han (2012) Sumber pertumbu han (2012) 2010 2011 2012 2010 2011 2012 (Persen) (Persen) 1 Pertanian, Peternakan,

Kehutanan, dan Perikanan 985,5 1091,4 1190,4 304,8 315,0 327,6 3,97 0,51 2 Pertambangan dan penggalian

719,7 879,5 970,6 187,2 189,8 192,6 1,49 0,11 3 Industri pengolahan

1599,1 1806,1 1972,9 5971,1 633,8 670,1 5,73 1,47 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih

49,1 56,8 65,1 18,1 18,9 20,1 6,40 0,05 5 Konstruksi

660,9 754,5 861,0 150,0 160,0 172,0 7,50 0,49 6 Perdagangan, Hotel, dan

restoran 882,5 1024,0 1145,6 400,5 437,2 472,6 8,11 1,44 7 Pengangkutan dan komunikasi

423,2 491,3 549,1 218,0 241,3 265,4 9,98 0,98 8 Keuangan, Real Estate, Jasa

perusahaan 466,5 535,2 598,5 221,0 236,2 253,0 7,15 0,69 9 Jasa-jasa

660,4 784,0 888,7 217,8 232,5 244,7 5,24 0,49 Produk Domestik Bruto (PDB)

6446,9 7422,8 8241,9 2314,5 2464,7 2618,1 6,23 6,23 PDB Tanpa Migas

5942,0 6797,9 7604,8 2171,1 2322,8 2481,0 6,81 - Sumber : BPS, 2012

(6)

6 Dari tabel di atas jelas bahwa sektor jasa memiliki pertumbuhan yang positif, pada tahun 2010 nilainya Rp 660,4 triliun naik menjadi Rp 888,7 triliun, angka tersebut lebih tinggi di banding pada sektor pengangkutan dan komunikasi, keungan, real estate, jasa perusahaan, kontruksi, listrik, gas dan air bersih. Ini membuktikan bahwa ada prospek yang bagus pada sektor jasa untuk tahun-tahun yang akan datang. Adapun laju pertumbuhan pada sektor jasa dari tahun 2008 sampai 2012 adadalah sebagai berikut (BPS, 2012).

Tabel 1.4 Laju Pertumbuhan Kumulatif Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan

Usaha (Jasa-jasa), 2008-2012 (Persen)

Lapangan usaha 2008 2009 2010 2011* 2012**

Jasa- jasa 6,24 6,42 6,04 6,75 5,24

Sumber : BPS, 2012 *Angka sementara **Angka sangat sementara

Dari Tabel 1.4 menunjukan adanya laju pertumbuhan yang terus meningkat, walaupun pada tahun 2010 mengalami penurunan 6,04%, namun kemudian meningkat lagi pada tahun 2011 yaitu menjadi 6,75%, pada tahun 2012 masih merupakan angka sangat sementara yang masih memiliki potensi untuk bertambah nilainya dalam laju pertumbuhan. Sehingga dari adanya data di atas maka bisnis atau uasaha pada sektor jasa memiliki prospek dan kesempatan yang sangat menjanjikan untuk digarap. Dari data yang telah ada mengenai industri otomotif dan sektor jasa, maka bisnis jasa pencucian mobil dan salon mobil merupakan sebuah bisnis yang memiliki peluang yang menjanjikan untuk digarap dan dikembangkan.

(7)

7 Selain adanya prospek yang baik dalam bisnis tersebut, trend saat ini dari dunia bisnis adalah adanya isu pemanasan global, sehingga dunia bisnis saat ini selalu mengedepankan bisnis yang ramah lingkungan atau sering disebut dengan go green atau green marketing. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Richard et al (2010) mengenai pengaruh grenn maketing pada perilaku konsumen menyebutkan bahwa para konsumen di Perancis dan China sangat memperhatikan adanya produk dan perusahaan yang ramah lingkungan dan mereka mengangap itu adalah penting, karena itu akan menyangkut reputasi perusahaan. Sehingga dari hal tersebut jelas bahwa adanya konsep ramah lingkungan dalam bisnis merupakan hal yang penting untuk dijalankan, karena konsumen akan mengangap hal tersebut sebagai salah satu pertimbangan mereka dalam membeli sebuah produk, dan hal ini sesuai dengan penelitian Richard et al (2010) dari adanya penelitian tersebut konsumen di beberapa negara seperti UK, US, China, Brazil dan France terus menunjukan trend stabil terhadap minat, presepsi, dan niat mereka terhadap produk ramah lingkungan.

Kementerian lingkungan hidup dalam situsnya juga menuliskan menyangkut bisnis ramah lingkungan yaitu ” Serba hijau menjadi trend masa kini. Mulai dari green label, green product, green packaging, green producers, green consumer, green business, dan sebagainya. Semua ini sangat erat kaitannya dengan masalah pengelolaan lingkungan yang telah menjadi tuntutan pasar demi keselamatan dan kelestarian lingkungan. Pendekatan yang dilakukan oleh pelaku bisnis untuk mempertahankan kesinambungan dalam aktivitasnya yang berwawasan lingkungan dikenal dengan bisnis hijau” (Kemeneg KLH, 2002).

(8)

8 Kemudian dari adanya survei yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan bahwa kondisi pencemaran air di Indonesia saat ini telah meningkat 30%, hasil tersebut diperoleh dari pemantauan 52 sungai di Indonesia sejak tahun 2006 hingga 2011. Dan angkanya diprediksi akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia. Untuk itu sebagai pelaku bisnis yang memiliki etika bisnis yang baik, maka hal ini bisa dijadikan sebuah peluang bagi para pelaku bisnis untuk mampu menerapkan sebuah konsep bisnis yang ramah lingkungan pada beberapa aspek bisnis yang akan dijalankan, sehingga mampu untuk meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan dari limbah yang dihasilkan. Dan dari adanya isu-isu tersebut maka nantinya bisnis ini juga akan memberikan pilihan paket mencuci dengan bahan yang ramah lingkungan serta merancang sistem pengolahan limbah yang ramah lingkungan.

Adapun pemain-pemain utama dalam bisnis jasa pencucian dan salon mobil di Indonesia antara lain adalah Car Care Centre atau sering disebut C3, merupakan sebuah perusahaan waralaba di bidang cuci mobil dan salon mobil yang berdiri sejak tahun 2002 dan memiliki kantor pusat di Jakarta dan mulai menawarkan waralaba pada tahun 2005, hingga tahun 2013 ini telah memiliki 28 cabang di beberapa kota di Indonesia (c3indonesia, 2012). Kemudian adalah The Auto Bridal yang juga merupakan salah satu perusahaan terbesar dalam bidang cuci dan salon mobil, berdiri tahun 2002 dan hingga saat ini mereka telah memiliki 80 mitra dengan 115 outlet (Autobridal, 2012). Adapun waralaba sejenis yang terletak di wilayah Jawa Tengah

(9)

9 adalah Auto Beauty yang terletak di Semarang dan hingga saat ini baru memiliki 2 outlet waralaba di wilayah Jawa Tengah (Autobeauty, 2010).

Dengan adanya peluang dan prospek tersebut maka akan sangat baik jika bisnis dijalankan pada lokasi yang masih memiliki sedikit pesaing, karena peluang untuk menjadi pemimpin pasar juga akan terbuka lebar, tentunya dengan memiliki perencanaan bisnis yang baik serta adanya keunggulan bersaing yang akan di munculkan. Kota Banjarnegara yang merupakan kota kecil di wilayah Jawa Tengah memiliki prospek yang baik dalam bisnis ini, hal tersebut di dukung dengan adanya jumlah pertumbuhan kendaraan bermotor khususnya roda 4 yang juga meningkat seperti yang terjadi dalam skala nasional. Menurut data BPS tahun 2011 jumlah kendaraan bermotor di Banjarnegara khususnya untuk kendaraan roda 4 adalah mencapai 18.359 unit. Dan Tabel 1.5 memperlihatkan data mengenai jumlah kendaraan roda 4 di Kabupaten Banjarnegara dari tahun 2007-2011 (BPS, 2011).

Tabel 1.5 Jumlah Kendaraan Roda 4 di Kabupaten Banjaneraga Tahun 2007-2011

Tahun Jumlah kendaraan Roda 4 (Unit)

2007 10.648 2008 12.025 2009 12.462 2010 13.440 2011 18.359 Sumber : BPS Banjanegara, 2012

Dari adanya data tersebut jelas bahwa pengguna kendaraan roda 4 di Banjarnegara semakin meningkat pada setiap tahunya dan ini juga merupakan salah

(10)

10 satu dampak dari adanya pertumbuhan industri otomotif yang juga terus bertumbuh. Dan dari data tersebut pada tahun 2011 kecamatan Banjarnegara menyumbang jumlah kendaraan terbanyak dari jumlah keseluruhan yaitu sejumlah 4.029 unit kendaraan (BPS Banjarnegara). Sehingga dari adanya peningkatan jumlah kendaraan roda 4 tersebut tentu akan menciptakan sebuah peluang bisnis yang berkaitan dengan industri otomotif di Banjarenegara, bisnis tersebut adalah pada pelayanan purna jual kendaraan, jasa bengkel, asuransi dan perkreditan, jasa perawatan mobil dll. Dan hal ini yang kemudian di respon positif oleh toyota dengan membuka showroom dan bengkel resmi di daerah Wonosobo yang tidak jauh dari kota Banjarenegara.

Bisnis jasa pencucial mobil dan salon mobil di Banjarnegaera masih tergolong sedikit, sehingga persaingan antar pemain dalam bisnis tersebut masih rendah. Kemudian dari adanya kondisi tersebut, penulis kemudian melakukan survei (tanggal 2-7 Juni 2013) kepada 10 perusahaan atau pelaku bisnis jasa cuci mobil di wilayah kota Banjarnegara khususnya di Kecamatan Banjarnegara. Dan Mengacu pada Tabel 1.6 bisa kita lihat daftar dan hasil survei mengenai perusahaan yang bergerak di bidang jasa cuci mobil di wilayah kota Banjarnegra.

Dari 10 pemain tersebut ada 5 pemain utama yang telah menggunakan peralatan pendukung berupa mesin hidrolik pengangkat kendaraan untuk kegiatan operasionalnya. Adapun 5 pemain lain belum menggunakan mesin hidrolik sebagai pendukung operasionalnya. Dari 10 pemain tersebut sampai saat ini hanya menawarkan jasa pencucian mobil yang sederhana (yaitu cuci salju dan door semir)

(11)

11 belum ada variasi mengenai pelayanan yang diberikan, kemudian hanya 2 pelaku bisnis yang telah menawarkan pelayanan jasa salon mobil

Tabel 1.6 Hasil Pengamatan Sepuluh Pelaku Bisnis Jasa Cuci dan Salon Mobil di

Kecamatan Banjarnegara Tahun 2013 Nama perusahaan Tahun berdiri Peralatan pendukung (hidrolik)

Jenis pelayanan Tarif Rata-rata penjualan perhari

Kansa 2009 Ada Cuci Salju, door

semir

Rp 25.000 30 mobil Marga Utama 2012 Ada Cuci salju, door

semir, salon mobil, antar jemput

Rp 23.000 15 mobil

SPBU Hiu 2007 Ada Cuci Salju, door

semir

Rp 25.000 20 mobil

LP 2008 Tidak ada Cuci biasa Rp 20.000 15 mobil

Gayam 2008 Tidak ada Cuci biasa RP 20.000 15 mobil

Non Stop 2009 Tidak ada Cuci Salju, door semir

Rp 22.000 15 mobil Banyu Biru 2013 Ada Cuci Salju, door

semir

Rp 25.000 15 mobil

Ayrezt 2011 Ada Cuci salju, door

semir, salon mobil, antar jemput

Rp 25.000 20 mobil

Samirono 1999 Tidak ada Cuci biasa Rp 20.000 20 mobil

Siton 2010 Tidak ada Cuci Salju Rp 20.000 10 mobil

Sumber: Data diolah, 2012

Kemudian dari 10 pelaku bisnis, belum ada yang menawarkan ruang tunggu ber AC dan fasilitas Wifi, walaupun ada beberapa perusahaan yaitu SPBU Hiu, Kansa, Samirono yang tealah memiliki ruangan tersendiri untuk fasilitas ruang tunggu, 7 perusahaan lainya hanya menawarkan tempat seadanya dengan hanya

(12)

12 menyediakan kursi tunggu. untuk pelaku bisnis yang menawarkan pelayanan salon hanya ada 2 dan tidak dipromosikan dengan baik karena hanya sebatas pesanan dari pelanggan.

Dan dari adanya data tersebut jika dijumlah kan ada sekitar 175 mobil yang dilayani oleh 10 pelaku bisnis di Banjarnegara, ini artinya masih ada peluang bagi perusahaan baru untuk memperoleh pangsa pasar. Hal ini didasarkan pada perbandingan jumlah kendaraan di wilayah Kecamatan Banjarnegara yang mencapai 4.029 unit dengan jumlah kendaraan plat merah dan hitam yaitu sebanyak 3.658 unit pada tahun 2011 (BPS Banjarnegara 2012), artinya jika setiap harinya ada 175 kendaraan yang dilayani oleh sepuluh pelaku bisnis, maka masih ada sisa sebesar 3.483 unit kendaraan yang belum dilayani. Sehingga ini merupakan sebuah peluang bagi pelaku bisnis baru dalam bidang jasa cuci, karena masih ada pangsa pasar yang besar (3.483 unit kendaraan) dari jumlah kendaraan yang belum dilayani oleh pelaku bisnis jasa cuci mobil di wilayah Kecamatan Banjarnegara.

Bisnis cucian mobil dan salon mobil yang dibangun di Banjarnegara memiliki sasaran pasar yaitu para pemilik dan pengguna kendaraan bermotor khususnya untuk kendaraan roda 4, yaitu kendaraan roda 4 seperti sedan, minibus, SUV, mobil angkutan terbuka dan kendaraan roda 4 lain, selain bus dan truck. Adapun target pasar utama berdasarkan letak geografis masih bersifat lokal yaitu mereka yang memiliki dan menggunakan kendaraan roda 4 yang terletak di pusat kota (termasuk pada lingkungan perumahan atau dekat dengan pemukiman warga dan perkantoran yang berada di pusat kota), namun tidak menutup kemungkinan menyasar ke

(13)

13 pengguna kendaraan roda 4 yang berada jauh dari pusat kota Banjarnegara seperti di pinggiran kota atau pedesaan.

Kemudian jika melihat dari karakteritik demografis sasaran pasar yang dituju adalah untuk semua kalangan sehingga tidak melihat terlalu khusus dalam karakteristik demografisnya, seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan atau profesi, penghasilan, status sosial. Namun dalam hal ini lebih mengarah kepada perilaku konsumen saat ini, mereka memiliki keinginan untuk memiliki sebuah kendaraan terutama mobil yang terlihat bersih dan terawat dari segi penampilan mobil (hasil wawancara dengan pemiliki Ayrezt tentang alasan orang mencuci kendaraan di jasa cuci mobil miliknya).

Kebutuhan yang muncul dalam hal ini adalah kebersihan dari kendaraan yang dimiliki konsumen, dalam hal ini adalah kebersihan di bagian eksterior mobil dan kebersihan di bagian interior mobil (hasil wawancara dengan 10 pelanggan cuci mobil di Wilayah Banjarnegara, 2013). Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara dengan Slamet Riyanto selaku pemilik Kansa jasa cuci mobil, ketika di wawancarai mengenai perkembangan usaha cuci mobil di Banjarnegara, beliau mengatakan bahwa warga Banjarnegara memiliki perhatian terhadap kebersihan dan perawatan kendaraanya serta kebiasaan mereka yang lebih suka mencuci kendaraan mereka dengan di serahkan kepada pihak lain yaitu jasa pencuci mobil. Hal ini juga di tegaskan pula oleh pelaku bisnis lain di Banjarnegara yaitu Restu pemilik Ayrezt jasa cuci mobil, yang mengatakan bahwa orang-orang sekarang lebih suka mencuci di

(14)

14 Jasa cuci mobil dari pada mencuci sendiri mobilnya di rumah, terlebih orang Banjarnegara itu ingin mobilnya terlihat bergaya.

Tidak hanya kebersihan namun kebutuhan juga mengarah pada terawatnya bagian eksterior mobil berupa cat dan kaca serta bagian interior mobil berupa jok atau kursi, plafon, dashboard dll. Keinginan lain dari adanya kebutuhan tersebut adalah kemudahan mengenai pelayanan dan akses menuju lokasi pencucian dan kecepatan dalam operasi pengerjaan kendaraan ketika sedang di bersihkan, namun dalam hal ini juga tidak lepas dari adanya kualitas atau mutu yang baik dari hasil pengerjaan (hasil wawancara dengan 10 pelanggan cuci mobil di Wilayah Banjarnegara). Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu adanya beberapa hal yang perlu dimiliki, misalnya adalah tersedianya peralatan pendukung yang lebih modern serta bahan-bahan yang berkualitas seperti sabun atau shampo yang digunakan serta bahan-bahan-bahan-bahan lain untuk perawatan bagian eksterior dan interior mobil, sumberdaya manusia yang terlatih dan berkualitas, adanya sistem managemen control yang baik.

Peralatan pendukung yang lebih modern disini dapat berupa mesin-mesin pendukung dalam operasional bisnis, misalnnya adalah mesin hidrolik pengangkat kendaraan, vacum cleaner untuk membersihkan bagian interior mobil, jet claner sebagai alat pendukung untuk proses penyemprotan air, water steam sanchin yang merupakan mesin compresor untuk mendorong air keluar, mesin pemoles untuk memoles cat mobil, kemudian adanya bahan-bahan seperti sabun atau shampo, dan bahan lain yang digunakan dalam perawatan bagian eksterior dan interior mobil dengan mutu dan kualitas yang terjamin. Sehingga dengan adanya peralatan

(15)

15 pendukung ini diharapkan mampu untuk membantu memenuhi kebutuhan dari konsumen

Selain itu untuk menghadapi trend bisnis ramah lingkungan perusahaan bisa memanfaatkan perkembangan tehnologi yang ada, misalnya adalah merancang konsep pengolahan limbah dari sisa operasional bisnis yang dihasilkan, menggunakan bahan yang ramah lingkungan, serta menambahkan penggunakan alat baru yang ramah lingkungan, saat ini telah dikembangkan mesin pencuci mobil yang ramah lingkungan yaitu mesin steam jet cleaning yang menggunakan tehnologi baru tanpa harus menggunakan bahan kimia dan hanya membutuhkan 2-4 liter air untuk membersihkan bagian eksterior dan interior mobil, proses pembersihanya adalah memanfaatkan uap yang dihasilkan dari mesin tersebut (Ziebart, 2012). Sehingga tidak ada limbah yang dihasilkan. Sehingga dengan menambahkan aspek ramah lingkungan pada beberapa bagian operasional bisnis, diharapkan mampu menjadi sebuah tambahan nilai tersendiri pada bisnis yang akan dijalankan.

Kemudian dalam sumberdaya manusia harus benar-benar terlatih secara profesional sehingga nantinya akan mengahsilkan pelayanan yang berkualitas, dalam hal ini akan sangat berkaitan dengan pemilihan karyawan, karyawan yang di pilih adalah benar-benar memiliki kualitas yang baik, misalnya adalah memiliki gairah atau mereka senang dengan pekerjaan yang akan ditawarkan, memiliki kejujuran dan dapat dipercaya, dan memiliki kemampuan atau skill yang baik dan bisa berkembang. Adapun nantinya pelatihan karyawan dilakukan dengan memanggil trainer dari sebuah bisnis cuci dan salon mobil yang telah memiliki pengalaman dalam

(16)

16 menjalankan bisnis tersebut. Kemudian untuk membangun etos kerja karyawan maka akan ada reward serta evaluasi terhadap kinerja karyawan, sehingga diharapkan pelayanan yang diberikan pada konsumen akan terus memuaskan.

Dalam konsep yang telah direncanakan dan dilaksanakan tentunya akan ada control dalam pelaksanaanya sehingga nantinya akan ada hasil yang baik dari sebuah perencanaan, hal tersebut nantinya akan memiliki sistem pengendalian managemen yang berfungsi untuk mengendalikan beberapa hal yang berkaitan dengan strategy perusahaan, sehingga diharapkan strategy yang telah dibuat akan di terapkan dengan baik oleh perusahaan. Hal-hal yang akan masuk kedalam sistem pengendalian ini menurut Anthony dan Govindarajan (2007, hal 17 ) yaitu perencanaan terhadap yang akan dilakukan oleh perusahaan, koordinasi aktivitas beberapa bagian organisasi (pemasaran, operasi, sumberdaya manusia, keuangan), komunikasi dan evaluasi pada informasi, memtuskan aksi apa yang harus di ambil,. Sehingga dengan adanya sistem pengendalian ini maka diharapkan akan mampu untuk membantu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen dengan baik.

Adanya bisnis cuci mobil dan salon mobil yang rencananya akan di buka di Banjarnegara bukan lah tanpa pesaing, karena di Banjarnegara sudah terdapat 4 pesaing langsung (Kansa, Ayrezt, SPBU Hiu dan Marga Utama) yang diprediksi menjadi pesaing utama dalam bisnis ini. ke empat pemain tersebut memiliki keunggulan bersaing yang relatif sama karena mereka memiliki penawaran pelayanan dan peralatan yang cenderung sama. mereka hanya menawarkan paket pelayanan cuci mobil yang relatif sama, yaitu menggunakan paket cuci salju atau sering disebut

(17)

17 dengan snow wash, adapun peralatan yang digunakan juga sama yaitu menggunakan mesin hidrolik, jet claner, dan vacum cleaner sebagai alat pendukung operasional bisnisnya. Sehingga dalam hal ini pesaing yang ada belum memiliki diferensiasi secara khusus yang membuat mereka memiliki keunggulan bersaing.

Adapun hambatan-hambatan yang di hadapi perusahaan dalam memasuki bisnis ini relatif tidak terlihat, karena dalam hal ini jumlah pesaing masih sangat sedikit dan para pesaing relatif belum memiliki keunggulan bersaing yang baik. Sehingga ini akan sangat berpeluang bagi pelaku bisnis baru untuk memasuki bisnis cucian mobil dengan konsep yang lebih modern ditambah dengan variasi dalam paket pelayanan yang diberikan.

1.2 Lingkungan Internal Perusahaan

Dengan adanya beberapa peluang yang ada, serta prospek yang baik dalam bisnis cucian mobil tersebut, maka hal ini yang kemudian mendorong penulis untuk mendirikan sebuah bisnis cuci dan salon mobil di Wilayah Banjarnegara dan menggunakan nama Surya Oto Care. Adapun perencanaan bisnis memiliki konsep yang berbeda dari para pelaku bisnis cuci mobil di Wilayah Banjarnegara. Surya Oto Care nantinya memiliki konsep yang lebih modern yaitu menawarkan variasi paket pelayanan cuci dan salon mobil, menggunaan peralatan yang lebih modern, dan merancang desain bangunan yang lebih menarik dan nyaman bagi pelanggan.

Adanya paket pelayanan yang bervariasi dan penggunaan peralatan yang lebih modern didorong untuk menjadi sebuah keunggulan bersaing tersendiri bagi

(18)

18 perusahaan. paket tersebut berbeda dengan yang sudah ditawarkan oleh pelaku bisnis cuci mobil di Banjarnegara, penambahan paket tersebut meliputi cuci expres, cuci colour wash, cuci rainbow balst, kemudian melayani pemolesan bodi dan perawatan kaca mobil. Selain itu juga menawarkan perawatan untuk bagian interior mobil meliputi bagian jok, plafon, dan dashboard.

Kemudian Surya Oto Care juga memberikan pilihan paket cuci yang ramah lingkungan nantinya kendaraan atau mobil dicuci dengan shampo khusus yang ramah lingkungan atau memilih mencuci dengan menggunakan mesin khusus yaitu mesin steam jet cleaning yang menggunakan tehnologi baru tanpa harus menggunakan bahan kimia dan hanya membutuhkan 2-4 liter air untuk membersihkan bagian eksterior dan interior mobil, proses pembersihanya adalah memanfaatkan uap yang dihasilkan dari mesin tersebut. Sehingga tidak ada limbah yang dihasilkan (Ziebart, 2012). Dan keunggulan dari metode ini adalah mampu menghancurkan partikel2 debu yang melekat sebelum di lap, selain itu dapat menghilangkan gemuk ataupun oli yang melekat pada body mobil, serta membersihkan kotoran kotoran pada bagian bagian sulit dalam interior mobil anda, seperti celah celah, sudut sudut pintu.

Surya Oto Care nantinya memilih lokasi di pusat kota Banjarnegara, tepatnya di Jalan S Parman dengan alasan bahwa lokasi tersebut adalah dekat dengan pasar karena merupakan jalur utama pengendara mobil, angkutan umum, dan sepeda motor untuk menuju pusat kota Banjarnegara. nantinya perusahaan akan berdiri tepat di pinggir jalan, sehingga ini memberikan akses yang mudah bagi para pelanggan untuk

(19)

19 menuju lokasi perusahaan. Lokasi perusahaan juga tergolong sangat startegis karena letaknya yang berada persis di pinggir jalan, dan dekat dengan pemukiman warga serta perkantoran.

Kemudian untuk pelayanan konsumen di tempat pencucian yaitu adanya ruang tunggu VIP yang dilengkapi dengan fasilitas Wifi, AC, TV serta ruang tunggu biasa. Adapun fasilitas lainya adalah adanya mini café, Mushola dan Toilet, serta mini shop aksesoris sehingga nantinya para pelanggan yang menunggu akan merasa nyaman.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada lingkungan eksternal dan internal tersebut, kemudian memunculkan sebuah peluang bisnis yang sangat baik di bidang jasa pencucian dan salon mobil. Terlebih dengan adanya tren postif mengenai perkembangan industri otomotif yang terus tumbuh serta adanya tren postif dari sektor jasa yang terus berkembang khususnya pada bidang jasa cuci dan salon mobil. tren tersebut berkembang terhadap tren para pemiliki kendaraan yang beralih dari mencuci mobil dengan cara manual atau sendiri ke pihak lain yaitu jasa pencucian mobil

Dari adanya kondisi tersebut, di wilayah Banjarnegara masih sedikit pelaku bisnis yang menjalankan bisnis cuci mobil dengan inovasi pada variasi pelayanan mencuci, fasilitas ruang tunggu yang memadai, dan masih jarang ditemui salon mobil. Sehingga perencanaan bisnis ini menjelaskan rencana pembangunan bisnis

(20)

20 baru pencucian mobil dengan konsep yang berbeda, yaitu sebuah bisnis cuci mobil dan salon mobil dengan konsep yang lebih baru dan lebih nyaman, yaitu adanya penggunaan peralatan yang lebih modern, variasi pelayanan dalam mencuci, desain bangunan yang lebih menarik dan dielngkapi fasilitas yang mendukung kenyamanan pelanggan. Dan penjelasan konsep itu di jabarkan pada Bab 4.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk membuat sebuah perencanaan bisnis jasa cuci dan salon mobil yang memiliki variasi pelayanan dan penggunaan peralatan dan fasilitas pendukung yang lebih modern, sebagai bentuk respon dari adanya peluang bisnis yang ada khususnya di Wilayah Banjarnegara. Sehingga dengan adanya perencanaan bisnis ini, diharapkan mampu menghasilkan sebuah model bisnis yang berbeda dari para pelaku bisnis cuci mobil di Banjarnegara.

1.5 Manfaat

Penulisan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak :

1. Penulis, diharapkan dapat menjadi pedoman dalam menjalankan bisnis jasa cuci dan salon mobil yang juga memasukan konsep ramah lingkungan dalam operasional bisnisnya.

2. Pemilik bisnis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dalam mengimplementasikan konsep model bisnis untuk perencanaan bisnis lain di masa mendatang.

Gambar

Tabel 1.1 PDB dan PNB Per Kapita Indonesia 2008-2011
Tabel 1.2  Data Penjualan Kendaraan Bermotor (tidak termasuk sepeda motor) di  Indonesia Tahun 2008-2012
Tabel 1.3 Nilai PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012
Tabel 1.4 Laju Pertumbuhan Kumulatif Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan  Usaha (Jasa-jasa), 2008-2012 (Persen)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menghadapi persaingan bisnis dibidang kuliner, Gubug Makan Iwak Kalen senantiasa berusaha memberikan pelayanan yang terbaik serta memberikan jaminan terhadap

kalangan, mulai dari anak – anak, remaja dan dewasa dengan konsep pesta ulang. tahun yang

Suasana toko seperti display toko, aroma, warna dan musik dapat menarik perhatian konsumen dan perilaku pembelian konsumen berpengaruh terhadap suasana hati untuk dapat

Informasi teoritis yang terdapat pada penelitian ini juga dapat digunakan peneliti lain sebagai pengembangan penelitian di kemudian hari tentang perilaku pembelian

Dalam menjalankan bisnis jasa transportasi online, Uber Indonesia memiliki visi dan misi, sebagai berikut: “Menciptakan mobil tanpa supir adalah sebuah

Dimensi assurance: dua konsumen mengeluh hasil rebonding / keriting tidak sesuai dengan permintaan karena kekeliruan pihak salon (karyawan) dalam penggunaan produk obat

Dalam hal ini, kunci utama dalam mencapai kesuksesan di bidang bisnis kuliner adalah dengan memberikan kualitas makanan yang baik dan pelayanan semaksimal mungkin

Trend penggunaan media sosial untuk bisnis ini dijelaskan dengan banyaknya organisasi atau perusahaan yang telah membuat akun official pada media sosial untuk dapat digunakan