• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I-1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I-1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

I-1 BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, dan manfaat yang didapat dari penelitian yang dilakukan. Selain itu juga membahas mengenai batasan masalah, asumsi yang digunakan, dan sistematika penulisan laporan yang dilakukan.

1.1 Latar Belakang

Teknologi alat kesehatan berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi, dari teknologi sederhana sampai teknologi tinggi dan digunakan di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan pribadi maupun di rumah tangga (Kementerian Kesehatan, 2015). Pemerintah juga terus berupaya mendorong untuk berkembangnya industri alat kesehatan untuk memacu daya saing nasional. Saat ini sebanyak 65 produsen di dalam negeri telah mampu memproduksi alat kesehatan, salah satu yang mampu di produksi adalah kursi roda (Kementrian Perindustrian, 2015). Permintaan kursi roda saat ini cukup besar, menurut data Kementerian Perindustrian pada tahun 2014, total kebutuhan alat kesehatan sebesar Rp 30 Triliun dan baru 40,38% yang bisa dipenuhi oleh industri dalam negeri. Hal ini disebabkan karena kursi roda merupakan alat bantu yang penting karena dapat membantu meningkatkan mobilitas terutama para difabel, lansia dan orang yang memiliki keterbatasan fisik dalam melakukan aktivitas (Jatmiko, 2018).

Sebagai upaya pengembangan industri alat kesehatan, pemerintah juga merekomendasikan pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI) melalui peningkatan jumlah SNI Alat Kesehatan dan laboratorium pengujian (Kementerian Perindustrian, 2015). Pada saat ini Indonesia telah memiliki SNI tentang kursi roda, yaitu SNI 09-4663-1998 yang mengatur jenis, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji dan syarat penandaan kursi roda. SNI kursi roda ini telah ditetapkan sejak tahun 1998 dan telah digunakan selama 20 tahun tanpa adanya pembaharuan. Menurut Pedoman Standardisasi Nasional 01 tahun 2007, SNI harus dikaji ulang sekurang-kurangnya satu kali dalam 5 (lima) tahun setelah ditetapkan, untuk menjaga kesesuaian SNI terhadap kebutuhan pasar dan perkembangan ilmu

(2)

I-2

pengetahuan dan teknologi, dalam rangka memelihara dan menilai kelayakan dankekinian SNI.

Saat ini SNI 09-4663-1998 belum mampu menjadi acuan produsen kursi roda, karena referensi ISO 6440-1985 sudah obsolete karena standar ini sudah ditarik dan digantikan dengan ISO 7176:26, selain itu referensi ISO 7176 sebagai referensi utama tidak diadopsi secara memadai, dan persyaratan produk dan cara ujinya tidak didefinisikan secara memadai. Oleh sebab itu perlu dilakukan kaji ulang terhadap SNI kursi roda yang telah ada, dengan adanya kaji ulang dan pengembangan SNI kursi roda diharapkan mampu mengakomodasi perkembangan teknologi serta harmonis dengan standar internasional yang ada, sehingga kursi roda buatan dalam negeri dapat bersaing di pasar internasional. Pentingnya pengembangan standar disebabkan oleh acuan standar yang diberlakukan oleh pemerintah akan mendorong pelaku usaha untuk mengembangkan produknya sesuai dengan standar yang ditetapkan, dan memudahkan dalam proses pengembangan produk.

Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar besarnya (PP No. 102 Tahun 2000). Untuk merumuskan standar, perlu dilakukan standardisasi. Proses standardisasi yaitu proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar, yang dilaksanakan secara tertib melalui kerjasama dengan semua pihak yang berkepentingan (BSN, 2009). Standardisasi di Indonesia diatur oleh suatu badan yaitu Badan Standardisasi Nasional (BSN). Dalam perumusan standar, BSN beserta

stakeholder terkait bersama sama secara konsensus melakukan standardisasi.

Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk standarisasi. Pendekatan tersebut antara lain pendekatan FACTS dan pendekatan inovatif. Pada penelitian ini akan dikembangan draf SNI kursi roda dengan menggunakan pendekatan FACTS. FACTS (Framework for Analysis, Comparison, and Testing

(3)

I-3

of Standards and Technology) yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan

mengimplementasikan standar (Witherell, 2013). Pendekatan FACTS ini dapat diaplikasikan pada setiap tahapan siklus hidup standar yaitu: (1) pengembangan standar; (2) implementasi standar; dan (3) Pemeliharaan standar. Selain itu, kelebihan pendekatan FACTS adalah dapat diterapkan pada ketiga siklus hidup standar secara terpisah. Pendekatan ini dipilih karena pendekatan FACTS dapat digunakan untuk kaji ulang atau pemeliharaan standar (maintenance). Pendekatan FACTS juga mempertimbangkan kepentingan seluruh stakeholder terkait dalam pengembangan standar (Rahmawatie, 2017). Sehingga, prinsip konsensus dalam standardisasi yaitu memberikan kesempatan bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk mengutarakan pandangannya diakomodasi dalam pendekatan ini. Selain itu, pendekatan ini juga yang menyediakan Framework untuk menganalisa, membandingkan dan menguji standar dengan cara strukturisasi dan formalisasi informasi melalui Zachman framework. Zachman framework merupakan kerangka yang digunakan untuk memperoleh informasi menggunakan pertanyaan 5W1H, yaitu: What, How, When, Who, Where, dan Why (Witherell, 2013).

Untuk melindungi produk kursi roda dalam negeri maka akan dikembangkan SNI kursi roda yang spesifikasi teknisnya mengikuti kondisi dan kemampuan di negara Indonesia, namun dapat bersaing dalam pasar global. Spesifikasi teknis yang akan dijadikan acuan standar perlu diuji kevalidannya dengan menggunakan pendekatan statistik Stuctural Equation Model (SEM). SEM adalah alat analisis statistik yang dapat menjelaskan hubungan di antara variabel laten dengan variabel manifes, serta dapat mengetahui pengaruh hubungan antar variabel laten dengan memperhitungkan kesalahan yang akan selalu ada pada setiap perhitungan (Santoso, 2015).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana menyusun rancangan Standar Nasional Indonesia (SNI) Kursi Roda Manual dengan pendekatan FACTS?

(4)

I-4 1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu:

a. Mendefinisikan kebutuhan stakeholder dengan pendekatan FACTS

b. Melakukan evaluasi standar antara Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar internasional dengan memperhatikan kebutuhan stakeholder terkait c. Memverifikasi rancangan standar dengan Structural Equation Model

d. Memberikan rekomendasi draf rumusan standar kursi roda manual yang diperlukan untuk kebijakan pemerintah khususnya BSN

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

a. Sebagai masukan kepada pemerintah dalam hal ini Pusat Penelitian dan Pengembangan BSN untuk merumuskan draf SNI kursi roda manual.

b. Sebagai acuan standar produk kursi roda manual sehingga stakeholder dapat meningkatkan daya saing bisnis dengan fokus pada mutu, keamanan, dan keselamatan

1.5. Batasan Masalah

Batasan batasan masalah yang digunakan dalam penilitian ini yaitu:

a. Kursi roda yang menjadi bahasan dalam penelitian merupakan kursi roda manual

b. Stakeholder yang dilibatkan merupakan perwakilan dari komisi teknis yaitu pihak pihak yang dilibatkan dalam perumusan SNI yang dipilih dan ditentukan langsung oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).

c. Draf RSNI yang dihasilkan belum melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan stakeholder.

1.6. Sistematika Penulisan

Berikut merupakan sistematika yang digunakan dalam penulisan yang digunakan pada penelitian ini:

(5)

I-5

Bab ini berisi latar belakang terkait dengan pemilihan tema, rumusan masalah yang diangkat berdasarkan latar belakang, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, manfaat yang diperoleh dari penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan yang digunakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang literatur-literatur yang digunakan dalam penyusunan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu mengenai kursi roda, standar dan standardisasi, perumusan standar, penulisan SNI, pendekatan FACTS, Structural Equation Model, Skala Likert, dan perbandingan dengan penelitian sebelumnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi flowchart dan penjelasan flowchart tahapan penelitian yang dilakukan, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan FACTS

(Framework for Analysis Comparison and Testing Standard)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi tentang pengumpulan data dan pengolahan data yang dilakukan guna memperoleh hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Bab ini berisi penjelasan mengenai analisis hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, bab ini juga berisi saran-saran terhadap penelitian yang telah dilakukan

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Saintifik pada Mata D iklat D asar Pola.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

(kecerdasan) diberi arti sebagai Ability behavior with change in environment, Faculty of understanding and reasoning.. matematis.Rumusan di atas menunjukkan

KHM dan KBM dari kombinasi ekstrak air rimpang temulawak, daun kemuning, daun salam dan daun jambu biji (1:1:1:1) pada rentang konsentrasi 1000 ppm – 10.000

Dalam pelaksanaan Program Induksi, pembimbing ditunjuk oleh kepala sekolah/madrasah dengan kriteria memiliki kompetensi sebagai guru profesional; pengalaman mengajar

Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang kurang melakukan aktifitas kurang menunjang selama proses pembelajaran telah menurun yakni sebanyak 2 siswa kurang aktif

Tujuan penelitian ini adalah; (1) Untuk mengetahui motivasi belajar bahasa Arab siswa sebelum menggunakan model CTL , (2) Untuk mengetahui motivasi belajar bahasa

Seringkali apabila tunggakan sewa berlaku ianya dikaitkan dengan masalah kemampuan yang dihadapi penyewa dan juga disebabkan faktor pengurusan yang lemah. Ada pula

Berangkat dari temuan tersebut, karena pentingnya pendidikan anak dalam lingkungan keluarga maka dilakukan penelitian dengan judul penelitian :“Analisis Pola Asuh Orang