P U T U S A N
Nomor : 154/PID/2012/PT-MDN
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” --- PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DIMEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : ---
I. Nama Lengkap : BAHERI RAMBE Tempa Lahir : Dsn. Sappilpil
Umur/Tanggal Lahir : 53 Tahun / 12 Mei 1958 Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsan : Indonesia
Tempat Tinggal : Dusun Sappilpil Desa Sabungan Kec. Sei Kanan Kab. Labuhan Batu Selatan
A g a m a : I s l a m Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : SD
II. Nama Lengkap : HALOMOAN RAMBE Tempa Lahir : Dsn. Sappilpil
Umur/Tanggal Lahir : 35 Tahun / 11 Februari 1976 Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsan : Indonesia
Tempat Tinggal : Dusun Air Lumpatan Desa Sabungan Kec. Sei Kanan Kab. Labuhan Batu Selatan
A g a m a : I s l a m Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SMA Kelas II
Terdakwa-terdakwa telah ditahan berdasarkan Surat Perintah/Penetapan Penahanan dari : --- 1. Penuntut Umum sejak tanggal 15 Nopember 2011 s/d tanggal 04 Desember
2011 ; ---
2. Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat sejak tanggal 29 Nopember 2011 s/d tanggal 28 Desember 2011 ;
3. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Rantauprapat sejak tanggal 29 Desember 2011 s/d tanggal 26 Pebruari 2011 ;
4. Perpanjangan oleh Hakim Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 24 Februari 2012 s/d 24 Maret 2012 ;
5. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 25 Maret 2012 s/d 23 Mei 2012 ;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT
- Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 24 Februari 2012 Nomor : 1564/PID.B/2011/PN.RAP, dalam perkara tersebut diatas ; ---
--- Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 28 Nopember 2011 No. Register. Perkara : PDM-1175/RP.RAP/11/2011 yang dibacakan dipersidangan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 14 Desember 2011, Terdakwa-terdakwa telah didakwa sebagai berikut :
Pertama :
--- Bahwa terdakwa I. Baheri Rambe dan terdakwa ll. Halomoan Rambe pada hari Minggu tanggal 06 Juni 2010 sekira pukul 11.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di bulan Juni 2010, bertempat di Dsn. Suka Jadi, Desa Sabungan Kec. Sei Kanan, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum pengadilan Negeri Rantau Prapat "Baik secara bersama-sama atau bertindak sendiri-sendiri, sesuai dengan peranannya masing-masing baik sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan maupun sebagai yang turut serta melakukan suatu yaitu membuat surat palsu atau memalsukan surat, yang dapat menerbitkan sesuatu hak, sesuatu perjanjian (kewajiban) atau sesuatu pembebasan utang, atau yang boleh dipergunakan sebagai keterangan bagi sesuatu perbuatan, dengan maksud akan menggunakan atau menyuruh orang lain menggunakan surat-surat itu seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, maka kalau mempergunakannya dapat mendatangkan sesuatu kerugian "Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa- terdakwa antara lain dilakukan dengan cara sebagai berikut : ---
- Bermula pada hari Jumat tanggal 04 Juni 2010 saat selesai Sholat Jumat, diumumkan kepada masyarakat akan ada melaksanakan gotong royong di Dsn. Sapilpil untuk membersihkan areal perkarangan bekas sekolah SD Swasta yang pernah ada di Dsn. Sapilpil, pada saat di lakukannya pembersihan terhadap areal perkarangan bekas sekolah, terdakwa II. Halomoan Rambe datang melarang kegiatan pembersihan tersebut serta memperlihatkan kepada saksi Jamil Nasution copy surat ganti rugi atas tanah yang ditanda tangani oleh saksi Gustina, saksi Nur Baiti, saksi Dahrul dan saksi H. Ahmad Bakti yang menjelaskan tanah bekas sekolah tersebut telah dibeli oleh terdakwa II. Halomoan Rambe dari orang tuanya sendiri yaitu terdakwa I. Baheri Rambe pada tanggal 22 Oktober 1997, dengan harga Rp. 35.000.000.- (Tiga Puluh Lima Juta Rupiah) di atas kertas segel tertanggal 22 Oktober 1997 yang mana isi surat ganti rugi tersebut dinyatakan di daftar dalam buku agenda pada Kantor Kepala Desa Sabungan Nomor : 593/064/1997 tanggal 22 Oktober 1997 dan juga mengatakan bahwa orang tuanya terdakwa I. Baheri Rambe telah membelinya dari saksi Gendon Domari secara lisan pada bulan Mei tahun 1983, dan oleh saksi Jamil Nasution sempat membaca surat ganti rugi yang diperlihatkan adannya surat yang menyerahkan ganti rugi dari terdakwa Baheri Rambe kepada terdakwa II. Halomoan Rambe tertanggal 22 Oktober 1997, setelah membaca surat yang diperlihatkan tersebut saksi Jamil Nasution, merasa curiga dikarenakan seingat saksi Jamil Nasution 3 bulan yang sebelumnya terdakwa I. Baheri Rambe pernah datang ke rumah saksi Jamil Nasution untuk menandatangankan surat ganti rugi, dan tedakwa I. Baheri Rambe ada menyodorkan surat ganti rugi kepada saksi Jamil Nasution untuk ditanda tangani, namun saksi Jamil Nasution ada membaca bahwa untuk ganti rugi tersebut seharga Rp. 80.000.000.- yang batas batas serta ukurannya sudah tertera tetapi oleh saksi Jamil Nasution tidak melihat batas tanah ada tertuang tanah sekolah, sehingga hal tersebut membuat saksi Jamil Nasution mempertanyakan kepada terdakwa I. Baheri Rambe, karena saksi Jamil Nasution melihat surat yang di ajukannya tersebut sambil mengatakan “saya pelajarilah dulu” namun saksi Jamil Nasution tidak ada membubuhkan tanda tangan, dan kemudian terdakwa l. Baheri Rambe pergi dari rumah saksi Jamil Nasution ; --- - Selanjutnya pada hari Minggu, tanggal 06 Juni 2010 sekira pukul 08.00 WIB, saksi Jamil Nasution menemui saksi Bahren Harahap selaku Kepala Desa Sabungan, dimana sebelumnya saksi Bahren Harahap telah memanggil terdakwa I. Baheri Rambe dan mempertanyakan mengapa melarang masyarakat untuk mengadakan kegiatan pembersihan areal wilayah bekas sekolah tersebut, setelah saksi Jamil Nasution bertemu saksi Bahren Harahap, saksi Bahren Harahap memerintahkan saksi Jamil Nasution
untuk menanyakan saksi Gustina Br Siregar, apakah pernah menanda tangani surat yang diperlihatkan oleh terdakwa l. Baheri Rambe, kemudian pada tanggal 07 Juni 2010 sekira pukul 11.30 WIB, saksi Jamil Nasution bertemu dengan saksi Gustina Br Siregar, dan langsung menanyakan apakah pernah menandatangani surat yang dimiliki terdakwa I. Baheri Rambe dan dijawab oleh saksi Gustina Br Siregar "ada, dua bulan yang lalu, yang datang istrinya Ruslaini dianya minta tolong dengan mengatakan "kita kan berbatasan, tolonglah tanda tangani surat ini, aku mau meminjam uang ke Bank, dan setelah surat ditanda tangani oleh saksi Gustina Br Siregar saksi Ruslaini memberikan uang sebesar Rp. 20.000.- (dua puluh ribu rupiah)" dan pada pukul 11.00 WIB saksi Jamil Nasution datang menemui Bahren Harahap di rumahnya selaku Kepala Desa Sabungan, dan ketika bertemu oleh Bahren Harahap mengatakan bahwa terdakwa Baheri Rambe, benar bahwa surat keterangan tanah bekas SD yang diperlihatkan oleh terdakwa I. Baheri Rambe pernah di tanda tangani oleh saksi Gustina Br Siregar dimintakan oleh istri Baheri Rambe yang bernama Ruslaini, setelah pembicaraan itu saksi Jamil Nasution kembali pulang, dikarenakan saksi Bahren Harahap merasa curiga atas surat yang dimiliki Terdakwa I. Baheri Rambe, selaku Kepala Desa Sabungan datang ke rumah saksi H. Ahmad Bakti Ritonga, dengan membawa 2 lembar copy surat yaitu surat ganti rugi antara terdakwa I. Baheri Rambe dengan terdakwa II. Halomoan Rambe tertanggal 22 Oktober 1997 dan surat ganti rugi tanah dari Kadirun kepada terdakwa I. Baheri Rambe tertanggal 05 Oktober 1982, dimana kedua foto copy surat tersebut ditinggalkan oleh saksi Jamil Nasution, dan karena merasa curiga oleh Bahren Harahap, surat ganti rugi tersebut Bahren Harahap selaku Kepala Desa Sabungan datang ke rumah korban H. Ahmad Bakti Ritonga dan memperlihatkan surat ganti rugi tertanggal 22 Oktobr 1997, setelah membaca surat ganti rugi tersebut ada tertera nama dan tanda tangan yang menyerupai tanda tangan korban H. Ahmad Bakti Ritonga, setelah meneliti tandatangan yang tertera di surat ganti rugi tersebut H. Ahmad Bakti Ritonga merasa curiga karena sebelumnya merasa tidak pernah ada menandatangani surat ganti rugi ketika masih menjabat Kepala Desa Sabungan, dan surat ganti rugi terdapat H. Ahmad Bakti Ritonga padahal pada tanggal 22 Oktober 1997 belum mendapat gelar Haji setelah membaca surat ganti rugi tersebut merasa dipalsukan tandatangan dan identitas korban H. Ahmad Bakti Ritonga; --- - Bahwa surat keterangan ganti rugi tertanggal 22 Oktober 1997 antara terdakwa I. Baheri Rambe dengan terdakwa ll. Halomoan Rambe patut diduga dibuat pada bulan Februari tahun 2010, dengan cara terdakwa ll. Halomoan Rambe menyuruh saksi Sonang Harahap agar meminta tolong kepada saksi Soni Aswan Siregar untuk
mengetiknya, dengan tujuan ditanda tangani kepada Kepala Dusun dan Kepala Desa bernama Bahren Rambe, tetapi setelah diteliti isi surat yang dibuat oleh Bahren Rambe langsung ditolak oleh Kepala Desa yaitu saksi Bahren Rambe karena di dalam batas-batas surat yang dibuat oleh Baheri Rambe termasuk di dalam tanah bekas sekolah desa (SR) yang telah diwakafkan untuk keperluan Pemerintahan Desa oleh Alm. Selamat yang merupakan orang tua saksi Gendon Domari, namun terdakwa I. Baheri Rambe dan terdakwa II. Halomoan Rambe tetap menandatangi surat tersebut kepada saksi Nurbaiti dan saksi Gustina Br Siregar untuk surat ganti rugi lahan tanah antara terdakwa I. Baheri Rambe (penjual) kepada Halomoan Rambe (pembeli) dengan harga Rp. 35.000.000.- (tiga puluh lima juta rupiah) di atas kertas segel tertanggal 22 Oktober 1997 yang mana isi surat ganti rugi tersebut dinyatakan di daftar dalam buku agenda pada Kantor Kepala Desa Sabungan Nomor : 593/064/1997 tanggal 22 Oktober 1997 yang ditanda tangani oleh Kepala Desa Sabungan H. Ahmad Bakti Ritonga adalah memiliki batas - batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan dmj daerah-terukur 61 meter ; - Sebelah Timur berbatasan dengan Nur Baiti-terukur 25 meter ; - Sebelah Selatan berbatasan dengan Baheri Rambe-terukur 61 meter ; - Sebelah Barat berbatasan dengan Gutiana-terukur 25 meter ;
Dengan luas keseluruhan adalah : 1.525 M2 ;
Sedangkan berdasarkan surat keterangan tanah nomor : 593/048/2003 yang ditanda tangani oteh Ahmad Bakti Ritonga selaku Kepala Desa luas tanah dan batas-batas tanah yang merupakan bekas sekolah dan milik pemerintahan desa adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan jalan umum -terukur 63 meter ; - Sebelah Timur berbatasan dengan Atas Dasopang -terukur 86 meter ; - Sebelah Selatan berbatasan dengan Unus Rambe-terukur 63 meter ; - Sebelah Barat berbatasan dengan Marah Imon Rambe-terukur 25 meter ; Dan luas keseluruhan tanah pemerintahan desa adalah seluas 5.418.M2 ;
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa terdakwa tersebut tanah pertapakan bekas sekolah SD swasta yang ada di Dsn. Sapilpil, Desa Sabungan menjadi hilang dan mengakibatkan kerugian ditaksir sekitar Rp.50.000,000.- (lima puluh juta rupiah). Dan sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik No.Lab : 3503/DTFI/11U2010 tanggal 25 Agustus 2010 yang dibuat dan ditandatangani 1. Dra. Melta Tarigan Nrp. 63100830, 2. Ungkap Siahmin, S. Si Nrp. 75100926, 3. Khairun
Nisa, ST Nip. K 10000838 telah melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti Pemalsuan tanda tangan 1 (satu) lembar Surat Ganti Rugi, tertanggal22 Oktober 1997.Pada dokumen bukti tersebut terdapat tanda tangan An. H. Ahmad Bakti Ritonga yang di persoalkan dengan kesimpulan tanda tangan an. H. Ahmad Bakti Ritonga bukti (QT) yang terdapat pada 1 (satu) lembar surat ganti rugi, tertanggal 22 Oktober 1997 adalah Non ldentik atau merupakan tanda tangan yang berbeda dengan tanda tangan an. H. Ahmad Bakti Ritonga perbandingan (KT) ; --- --- Perbuatan terdakwa terdakwa tersebut diatas sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 263 ayat (1), Jo pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP ; --- Atau Kedua :
--- Bahwa terdakwa l. Baheri Rambe dan terdakwa ll. Halomoan Rambe pada hari Minggu tanggal 06 Juni 2010 sekira pukul 11.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di bulan Juni 2010, bertempat di Dsn. Suka Jadi Desa Sabungan Kec. Sei Kanan Kabupaten Labuhan Batu Selatan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum pengadilan Negeri Rantau Prapat "Baik secara bersama-sama atau bertindak sendiri-sendiri sesuai dengan peranannya masing-masing baik sebagai orang yang melakukan, yaitu dengan sengaja menggunakan surat palsu atau yang dipalsukan itu seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, kalau hal mempergunakan dapat mendatangkan sesuatu kerugian" Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa terdakwa antara lain dengan cara sebagai berikut ; --- - Bermula pada hari Jumat tanggal 04 Juni 2010 saat selesai Sholat Jumat, diumumkan kepada masyarakat akan ada melaksanakan gotong royong di Dsn. Sapilpil untuk membersihkan areal perkarangan bekas sekolah SD Swasta yang pernah ada di Dsn. Sapilpil, pada saat di lakukannya pembersihan terhadap areal perkarangan bekas sekolah, terdakwa II. Halomoan Rambe datang melarang kegiatan pembersihan tersebut serta memperlihatkan kepada saksi Jamil Nasution Copy Surat ganti rugi atas tanah yang ditanda tangani oleh saksi Gustina, saksi Nur Baiti ,saksi Dahrul dan saksi H. Ahmad Bakti yang menjelaskan tanah bekas sekolah tersebut telah dibeli oleh terdakwa II. Halomoan Rambe dari orang tuanya sendiri yaitu terdakwa I. Baheri Rambe pada tanggal 22 Oktober 1997, dengan harga Rp.35.000.000.- (Tiga Puluh Lima Juta Rupiah) di atas kertas segel tertanggal 22 Oktober 1997 yang mana isi surat ganti rugi tersebut di nyatakan di daftar dalam buku agenda pada Kantor Kepala Desa Sabungan Nomor : 593/064/1997 tanggal 22 Oktober 1997 dan juga mengatakan bahwa orang tuanya terdakwa I. Baheri Rambe telah membelinya dari saksi Gendon Domari secara lisan
pada bulan Mei tahun 1983, dan oleh saksi Jamil Nasution sempat membaca surat ganti rugi yang diperlihatkan adannya surat yang menyerahkan ganti rugi dari terdakwa Baheri Rambe kepada terdakwa II. Halomoan Rambe tertanggal 22 Oktober 1997, setelah membaca surat yang diperlihatkan tersebut saksi Jamil Nasution, merasa curiga dikarenakan seingat saksi Jamil Nasution 3 bulan yang sebelumnya terdakwa I. Baheri Rambe pernah datang kerumah saksi Jamil Nasution untuk menanda tangankan surat ganti rugi, dan tedakwa I. Baheri Rambe ada menyodorkan surat ganti rugi kepada saksi Jamil Nasution untuk ditanda tangani, namun saksi Jamil Nasution ada membaca bahwa untuk ganti rugi tersebut seharga Rp. 80.000.000.- yang batas batas serta ukurannya sudah tertera tetapi oleh saksi Jamil Nasution tidak melihat batas tanah ada tertuang tanah sekolah, sehingga hal tersebut membuat saksi Jamil Nasution mempertanyakan kepada terdakwa I. Baheri Rambe, karena saksi Jamil Nasution melihat suat yang di ajukannya tersebut sambil mengatakan “saya pelajarilah dulu” namun saksi Jamil Nasution tidak ada membubuhkan tanda tangan, dan kemudian terdakwa l. Baheri Rambe pergi dari rumah saksi Jamil Nasution ; --- - Selanjutnya pada hari Minggu tanggal 06 Juni 2010 sekira pukul 08.00 Wib, saksi Jamil Nasution menemui saksi Bahren Harahap selaku Kepala Desa Sabungan, dimana sebelumnya saksi Bahren Harahap telah memanggil terdakwa I. Baheri Rambe dan mempertanyakan mengapa melarang masyarakat untuk mengadakan kegiatan pembersihan areal wilayah bekas sekolah tersebut, setelah saksi Jamil Nasution bertemu saksi Bahren Harahap, saksi Bahren Harahap memerintahkan saksi Jamil Nasution untuk menanyakan saksi Gustina Br Siregar, apakah pernah menanda tangani surat yang diperlihatkan oleh terdakwa l. Baheri Rambe, kemudian pada tanggal 07 Juni 2010 sekira pukul 11.30 Wib, saksi Jamil Nasution bertemu dengan saksi Gustina Br Siregar, dan langsung menanyakan apakah pernah menandatangani surat yang dimiliki terdakwa I. Baheri Rambe dan dijawab oleh saksi Gustina Br Siregar "ada, dua bulan yang lalu, yang datang istrinya Ruslainai dianya minta tolong dengan mengatakan "kita kan berbatasan, tolonglah tanda tangani surat ini, aku mau meminjam uang ke Bank, dan setelah surat ditanda tangani oleh saksi Gustina Br Siregar saksi Ruslainai memberikan uang sebesar Rp. 20.000.- (dua puluh ribu rupiah)" dan pada pukul 11.00 Wib saksi Jamil Nasution datang menemui Bahren Harahap dirumahnya selaku Kepala Desa Sabungan, dan ketika bertemu oleh Bahren Harahap mengatakan bahwa terdakwa Baheri Rambe, benar bahwa surat keterangan tanah bekas SD yang diperlihatkan oleh terdakwa I. Baheroi Rambe pernah di tanda tangani oleh saksi Gustina Br Siregar dimintakan oleh istri Baheri Rambe yang bemama Ruslainai, setelah pembicaraan itu
saksi Jamil ……….. ………...
saksi Jamil Nasution kembali pulang, dikarenakan saksi Bahren Harahap merasa curiga atas surat yang dimiliki Terdakwa I. Baheri Rambe, selaku Kepala Desa Sabungan datang kerumah saksi H. Ahmad Bakti Ritonga, dengan membawa 2 lembar copy surat yaitu Surat ganti rugi antara terdakwa I. Baheri Rambe dengan terdakwa II. Halomoan Rambe tertanggal 22 Oktober 1997 dan Surat ganti rugi tanah dari Kadirun kepada terdakwa I. Baheri Rambe tertanggal 05 Oktober 1982, dimana kedua foto copy surat tersebut di tinggalkan oleh saksi Jamil Nasution, dan karena merasa curiga oleh Bahren Harahap, surat ganti rugi tersebut Bahren Harahap selaku Kepala Desa Sabungan datang kerumah korban H. Ahmad Bakti Ritonga dan memperlihatkan surat ganti rugi tertanggal 22 Oktobr 1997, setelah membaca surat ganti rugi tersebut ada tertera nama dan tanda tangan yang menyerupai tanda tangan korban H. Ahmad Bakti Ritonga, setelah meneliti tandatangan yang tertera di surat ganti rugi tersebut H. Ahmad Bakti Ritonga merasa curiga karena sebelumnya merasa tidak pernah ada menandatangani surat ganti rugi ketika masih menjabat Kepala Desa Sabungan, dan surat ganti rugi terdapat H. Ahmad Bakti Ritonga padahal pada tanggal 22 Oktober 1997 belum mendapat gelar Haji setelah membaca surat ganti rugi tersebut merasa dipalsukan tandatangan dan identitas korban H. Ahmad Bakti Ritonga ; --- - Bahwa surat keterangan ganti rugi tertanggal 22 Oktober 1997 antara terdakwa I. Baheri Rambe dengan terdakwa ll. Halomoan Rambe patut di duga dibuat pada bulan Februari tahun 2010, dengan cara terdakwa ll. Halomoan Rambe menyuruh saksi Sonang Harahap agar meminta tolong kepada saksi Soni Aswan Siregar untuk mengetiknya, dengan tujuan ditanda tangani kepada Kepala Dusun dan kepala Desa bernama Bahen Rambe, tetapi setelah diteliti isi surat yang dibuat oleh Bahren Rambe langsung ditolak oleh Kepala Desa yaitu saksi Bahren Rambe karena didalam batas-batas surat yang dibuat oleh Baheri Rambe termasuk didalam tanah bekas sekolah desa (SR) yang telah diwakafkan untuk keperluan pemerintahan Desa oleh Alm. Selamat yang merupakan orang tua saksi Gendon Domari, namun terdakwa I. Baheri Rambe dan terdakwa II. Halomoan Rambe tetap menandatangi surat tersebut kepada saksi Nurbaiti dan saksi Gustina Br Siregar untuk surat ganti rugi lahan tanah antara terdakwa I. Baheri Rambe (penjual) kepada Halomoan Rambe (pembeli) dengan harga Rp. 35.000.000.- (tiga puluh lima juta rupiah) diatas kertas segel tertanggal 22 Oktober 1997 yang mana isi surat ganti rugi tersebut di nyatakan di daftar dalam buku agenda pada Kantor Kepala Desa Sabungan Nomor : 593/0M/1997 tanggal 22 Oktober 1997 yang di tanda tangani oleh Kepala Desa Sabungan H. Ahmad Bakti Ritonga adalah memiliki batas-batas sebagai berikut : ---
- Sebelah ………….. ………...
- Sebelah Utara berbatasan dengan dmj daerah-terukur 61 meter ; - Sebelah Timur berbatasan dengan Nur Baiti-terukur 25 meter ; - Sebelah Selatan berbatasan dengan Baheri Rambe-terukur 61 meter ; - Sebelah Barat berbatasan dengan Gutiana-terukur 25 meter ;
Dengan luas keseluruhan adalah : 1.525 M2 ;
Sedangkan berdasarkan surat keterangan tanah nomor : 593/048/2003 yang ditanda tangani oteh Ahmad Bakti Ritonga selaku Kepala Desa luas tanah dan batas - batas tanah yang merupakan bekas sekolah dan milik pemerintahan desa adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan jalan umum -terukur 63 meter ; - Sebelah Timur berbatasan dengan Atas Dasopang -terukur 86 meter ; - Sebelah Selatan berbatasan dengan Unus Rambe-terukur 63 meter ; - Sebelah Barat berbatasan dengan Marah Imon Rambe-terukur 25 meter ; Dan luas keseluruhan tanah pemerintahan desa adalah seluas 5.418.M2.
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa terdakwa tersebut tanah pertapakan bekas sekolah SD swasta yang ada di Dsn. Sapilpil, Desa Sabungan menjadi hilang dan mengakibatkan kerugian di taksir sekitar Rp.50.000,000.- (lima puluh juta rupiah). Dan sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik No.Lab : 3503/DTFI/11U2010 tanggal 25 Agustus 2010 yang dibuat dan ditandatangani 1. Dra. Melta Tarigan Nrp. 63100830, 2. Ungkap Siahmin, S. Si Nrp. 75100926, 3. Khairun Nisa, ST Nip. K 10000838 telah melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti Pemalsuan tanda tangan 1 (satu) lembar Surat Ganti Rugi, tertanggal22 Oktober 1997.Pada dokumen bukti tersebut terdapat tanda tangan An. H. Ahmad Bakti Ritonga yang di persoalkan dengan kesimpulan tanda tangan an. H. Ahmad Bakti Ritonga bukti (QT) yang terdapat pada 1 (satu) lembar surat ganti rugi, tertanggal 22 Oktober 1997 adalah Non ldentik atau merupakan tanda tangan yang berbeda dengan tanda tangan an. H. Ahmad Bakti Ritonga perbandingan (KT) ;
--- Perbuatan terdakwa terdakwa tersebut diatas sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 263 ayat (2), Jo pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP ; --- --- Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 17 Februari 2012 No. Register. Perkara : PDM-1175/RP-RAP/11/2011 Terdakwa-terdakwa telah dituntut pada pokoknya sebagai berikut : ---
1. Menyatakan ……. ………...
1. Menyatakan terdakwa Baheri Rambe dan terdakwa Halomoan Rambe terbukti bersalah melakukan tindak pidana “baik secara bersama-sama atau bertindak sendiri-sendiri, sesuai dengan peranannya masing-masing baik sebagai orang yang melakukan, yaitu dengan sengaja menggunakan surat palsu atau yang dipalsukan itu seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, kalau hal menggunakan dapat mendatangkan sesuatu kerugian” sebagaimana dalam dakwaan atau kedua melanggar pasal 263 ayat (2) jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Baheri Rambe dan terdakwa Halomoan Rambe dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama terdakwa-terdakwa ditahan dan menjalani masa penahanan dengan perintah agar terdakwa-terdakwa tetap ditahan ;
3. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) lembar surat kuasa tertanggal 26 September 1996 An. Wayem ; - 1 (satu) lembar surat keterangan tanah tertanggal 06 Agustus 1997 An.
Samsul Bahri Siregar ;
- 1 (satu) lembar surat ganti rugi tanah tertanggal 1 April 1996 An. Sri Wahyuni ;
- 1 (satu) lembar asli Surat Ganti Rugi tanggal 22 Oktober 1997An. Baheri Rambe ;
Terlampir dalam berkas perkara ;
4. Menetapkan agar kepada terdakwa membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) ;
--- Menimbang, bahwa atas Tuntutan Jaksa Penuntut Umum tersebut dan atas kesempatan yang diberikan, Penasihat Hukum Terdakwa-Terdakwa mengajukan Nota Pembelaannya secara tertulis yang pada pokoknya memohon kepada Majelis Hakim agar mereka dibebaskan dari Tuntutan pidana, dengan alasan bahwa bukan Terdakwa-terdakwa yang membuat Surat Palsu melainkan Kaur Pemerintahan Desa Sabungan sendiri yang telah meninggal dunia tahun 2005; --- --- Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat telah mempertimbangkan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan, Unsur-unsur Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum maupun Nota Pembelaan dari Penasihat Hukum Terdakwa-terdakwa tersebut diatas, telah menjatuhkan Putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : ---
1. Menyatakan ……. ………...
1. Menyatakan terdakwa BAHERI RAMBE dan terdakwa HALOMOAN RAMBE telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Secara Bersama-sama Menggunakan Surat Palsu” ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa BAHERI RAMBE dan terdakwa HALOMOAN RAMBE oleh karena itu dengan pidana penjara masing-masing selama 1 (satu) tahun ;
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa-terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
4. Menetapkan agar terdakwa-terdakwa tetap berada dalam tahanan ; 5. Memerintahkan agar barang bukti berupa :
1 (satu) lembar surat kuasa tertanggal 26 September 1996 An. Wayem ; 1 (satu) lembar surat keterangan tanah tertanggal 06 Agustus 1997 An. Samsul Bahri Siregar ;
1 (satu) lembar surat ganti rugi tanah tertanggal 1 April 1996 An. Sri Wahyuni ;
1 (satu) lembar asli Surat Ganti Rugi tanggal 22 Oktober 1997An. Baheri Rambe ;
Terlampir dalam berkas perkara ;
6. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa-terdakwa masing-masing sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) ;
--- Menimbang, bahwa terhadap Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 1564/Pid.B/2011/PN-RAP, tanggal 24 Februari 2012 tersebut, Penasihat Hukum Para Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum masing-masing telah mengajukan permintaan Banding dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Rantauprpat sebagaimana tertuang didalam Akta Permintaan Banding masing-masing No : 11/Akta.Pid/2012/PN-RAP, tanggal 24 Februari 2012, dan permintaan Banding tersebut masing-masing telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Para Terdakwa masing-masing tanggal 28 dan 29 Februari 2012 oleh Jurusita Pengadilan Negeri Rantauprapat ; --- --- Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding tersebut, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan Surat Memori Banding tertanggal 07 Maret 2012 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauparapat dan Surat Memori Banding tersebut telah pula diberitahukan kepada Para Terdakwa oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Negeri Rantauprapat tertanggal 13 Maret 2012 ; ---
---- Menimbang, ….. ……
--- Menimbang, bahwa melalui Surat Pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara No.W2.U.13-937/HN.01.10/III/2012 tanggal 01 Maret 2012 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Rantauprapat baik kepada Jaksa Penuntut Umum maupun Para Terdakwa telah diberi kesempatan selama 7 (tujuh) hari kerja untuk mempelajari berkas perkara sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan terhitung mulai tanggal 02 Maret 2012 sampai dengan tanggal 12 Maret 2012 ; --- --- Menimbang, bahwa permintaan pemeriksaan dalam ditingkat banding baik oleh Penasihat Hukum Para Terdakwa maupun Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang, maka permintaan banding tersebut dapat diterima ; --- --- Menimbang, bahwa Memori banding Jaksa Penuntut Umum sebagai alasan keberatannya terhadap putusan hakim Tingkat Pertama pada Pokoknya hanyalah menyangkut masalah hukuman penjara yang dijatuhkan kepada para Terdakwa terlalu ringan dan memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding agar berkenan menjatuhkan “ sesuai dengan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum semula “ ; --- --- Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari secara cermat Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor : 1564/PID.B/2011/PN-RAP tanggal 24 Februari 2012 dan Memori Banding Jaksa Penuntut Umum, Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya yang menyatakan bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Secara bersama-sama menggunakan Surat Palsu “, sebagaimana yang didakwakan kepadanya dan pertimbangan Hakim Tingkat Pertama tersebut diambil alih dan dijadikan pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri didalam memutus perkara ini dalam tingkat banding, namun Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan penjatuhan lamanya hukuman penjara yang dijatuhkan oleh Hakim Tingkat Pertama, menurut pendapat Majelis Hakim Pengadilan Tinggi terlalu berat oleh karena apa yang menjadi tujuan akhir dari Surat tersebud belum terealisir secara sempurna, dengan memiliki tanah yang menjadi Objek sengketa didalam perkara ini, sehingga lamanya hukuman penjara yang tersebut didalam amar putusan ini dinilai lebih sesuai dan adil dengan perbuatan yang dilakukan oleh para Terdakwa ; --- --- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 24 Februari 2012 Nomor : 1564/Pid.B/ 2011/PN-RAP, haruslah dirubah sekedar mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan
kepada para Terdakwa, dengan menguatkan putusan selebihnya dan amar selengkapnya sebagaimana tersebut dibawah ini ; --- --- Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa berada dalam Rumah Tahanan Negara maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan menguatkan cukup beralasan agar Para Terdakwa tetap ditahan ; --- --- Menimbang, bahwa karena Para Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana maka kepadanya dibebankan membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ; --- --- Memperhatikan ketentuan Pasal 263 ayat (1) Jo Pasal 55 ayat (1) KUHP, Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan peraturan Perundang-undangan yang berhubungan ; ---
M E N G A D I L I
- Menerima permintaan banding dari Penasihat Hukum Para Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum ; --- - Merubah Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 24 Februari 2012 Nomor :1564/Pid.B/2011/PN-RAP, sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan kepada para Terdakwa sehingga amar selengkapnya sebagai berikut : --- - Menjatuhkan Pidana terhadap Terdakwa-I BAHERI RAMBE dan Terdakwa.II
HALOMOAN RANBE masing-masing dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan dikurangkan selama para Terdakwa berada dalam Rumah Tahanan Negara ; --- - Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat tersebut untuk selebihnya ; -- - Menetapkan Terdakwa-terdakwa tetap berada dalam Rumah Tahanan Negara ; --- - Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa-terdakwa dalam kedua tingkat
peradilan, yang dalam tingkat banding masing-masing sebesar Rp.2.500,- (duaribu lima ratus rupiah) ; ---
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari : S E L A S A tanggal 10 April 2012 oleh kami : P. SIMANJUNTAK, SH.MH Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan selaku Ketua Majelis, H. LEXSY MAMONTO, SH.MH dan KAREL TUPPU, SH. MH masing-masing Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan selaku Anggota Majelis, Berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 29 Maret 2012
Nomor : 154/PID/2012/PT-MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari S E L A S A tanggal 17 April 2012 oleh Ketua Majelis dihadiri Anggota Majelis serta dibantu oleh K H A I R U L, SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum maupun Penasihat Hukum Para Terdakwa.
HAKIM HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,
TTD TTD
LEXSY MAMONTO, SH.MH P. SIMANJUNTAK, SH. MH.
TTD KAREL TUPPU , SH, MH PANITERA PENGGANTI, TTD K H A I R U L, SH
Untuk salinan sesuai dengan aslinya WAKIL PANITERA
NIP. 19610901 198303 1 004.-
Untuk salinan sesuai dengan aslinya PANITERA
TJATUR WAHJOE B.SP, SH.M.Hum. NIP. 19630517 199103 1 003.-
Untuk salinan sesuai dengan aslinya WAKIL PANITERA
HAMONANGAN RAMBE, SH.MH NIP. 19610901 198303 1 004.-
Untuk salinan sesuai dengan aslinya PANITERA
TJATUR WAHJOE B.SP, SH.M.Hum. NIP. 19630517 199103 1 003.-