PENGARUH NILAI WAKTU PADA BIAYA OPERASIONAL
KENDARAAN (BOK) MOBIL PENUMPANG DALAM
PEMILIHAN RUTE JALAN EKSISTING DAN JALAN
LINGKAR AMBARAWA
Iqbal Caesariawan, Devisanti Nabilah Rizky, Ismiyati, Eko Yulipriyono
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jalan Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang 50239
Telp. : (024) 7474770, Fax : (024) 7460060
Email : [email protected]; [email protected] [email protected]; [email protected]
Abstract
Nowadays as the mobility of a person develop tends to require a shorter time, where time is a commodity that can’t be saved or stored so that time is very important to everyone. In this case the time value changes according to the level of income. When faced with two choices of Ring Road and Existing Road Ambarawa, person with high income levels tend to more appreciate the value of time by choose a route that has a value of time much more efficient. The aim of this study is to analyze the effect of the time value of road users traveling in the magnitude of Vehicle Operating Costs (VOC) for route selection on the Ring Road and Ambarawa Existing Road with Logit Binomial Model. The methodology of this research is to analyze the value of travel time Income Approach method is used, then to analyze the results of the calculation of the Vehicle Operating Costs (VOC) formula used PCI (Pacific Consultant International), and then to analyze the route selection with Logit Binomial Model. Results of the analysis can be concluded that the greater the time value of road users, then the probability of route selection-A also increased, due to the time value of road users with greater income, more important than the time value of road users with lower incomes.
Kata kunci : value time, vehicle operating costs, route choice PENDAHULUAN
Penambahan nilai waktu perjalanan ini
sejalan dengan penambahan
pendapatan riil perkapita. Dengan demikian, nilai ini bergantung pula pada Produk Nasional Domestik Bruto (PDRB). Dengan adanya pengurangan waktu perjalanan akan berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas nasional secara umum, demikian pula
sebaliknya peningkatan waktu
perjalanan akan menurunkan
produktivitas mengingat terjadi
kehilangan waktu yang seharusnya
dipergunakan untuk kegiatan
produktif. Nilai waktu perjalanan ini
ditetapkan berdasarkan jumlah
pendapatan per tenaga kerja. Jumlah tersebut dikonversikan kedalam satuan rupiah per waktu.
Hasil penelitian besarnya Biaya Operasional Kendaraan pada Jalan Lingkar dan Jalan Eksisting Ambarawa pada tahun 2014 oleh Eko Subandriyo
dan Ridho Roni Marpaung belum
memperhitungkan nilai waktu
perjalanan, yaitu dengan semakin cepat perjalanan maka nilai ekonomis akan berdampak pada pengguna jalan untuk memilih rute (route choice) di antara kedua jalan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menaksir
nilai waktu perjalanan dengan
menggunakan Metode Income
Approach, menaksir Biaya Operasional
Kendaraan (BOK) mobil pribadi pada Jalan Lingkar dan Jalan Eksisting
Ambarawa, serta menganalisa
pengaruh nilai waktu perjalanan
pengguna jalan dalam besarnya Biaya
Operasional Kendaraan (BOK)
terhadap pemilihan rute pada Jalan Lingkar dan Jalan Eksisting Ambarawa dengan Model Logit Binomial.
Perkembangan mobilitas
seseorang cenderung membutuhkan waktu yang lebih singkat, dimana waktu adalah komoditi yang tidak
dapat dihemat ataupun disimpan
sehingga bagi setiap orang waktu merupakan hal yang sangat penting. Dalam hal ini nilai waktu berubah sesuai dengan tingkat pendapatan, apabila dihadapkan dengan dua pilihan yaitu Jalan Lingkar dan Jalan Eksisting Ambarawa seseorang dengan tingkat
pendapatan tinggi cenderung
menghargai nilai waktu dengan
memilih rute yang mempunyai nilai waktu lebih efisien.
METODE PENELITIAN
Dalam penulisan diperlukan adanya
suatu metode yang menjelaskan
tahapan-tahapan proses dari awal hingga akhir. Metode Tersebut dapat dilihat pada gambar 1 di bawah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini dilakukan
bermacam-macam perhitungan
diantaranya :
- Perhitungan nilai waktu perjalanan
dari data PDRB dan jumlah
penduduk tahun 2008-2014 dengan metoda income approach.
- Perhitungan Biaya Operasional
Kendaraan (BOK) untuk jalan lingkar Ambarawa dengan metoda
Pasific Consultant International (PCI).
- Perhitungan Biaya Operasional
Kendaraan (BOK) untuk jalan eksisting dengan metoda Pasific
Consultant International (PCI).
Analisis pengaruh nilai waktu terhadap Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dalam pemilihan rute menggunakan bantuan software SPSS.
Survey Pendahuluan (Observasi) Studi Literatur
Gambar 1. Bagan Alir Pemikiran (Lanjutan) Identifikasi Permasalahan
Metode Income Approach Pengumpulan Data Sekunder - Jumlah Penduduk
- Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Pemilihan Metode
Metode PCI (Pacific Consultant
International)
Pengumpulan Data Primer
- Kecepatan Bergerak (Running Speed) - Waktu Tempuh (Time Travel)
Pengumpulan Data Sekunder - Komponen BOK
Survey Lalu Lintas
Pengumpulan Data Primer - Volume Lalu Lintas
Analisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Biaya Perjalanan dan Waktu
Tempuh
Kesimpulan dan Saran Analisis
Nilai Waktu
Analisis Probabilitas Pemilihan Rute
Tujuan Penelitian
Survey untuk Penentuan Nilai Waktu Survey untuk Penentuan BOK
Analisa Data Model Logit Binomial
Nilai Waktu Perjalanan Metode Income Approach
Tabel 1. Hasil Peramalan Jumlah Penduduk Usia Produktif Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015
Tahun Tahun Ke-
(X) Penduduk (Y) XY X² 2008 1 32636390 32636390 1 2009 2 32864563 65729126 4 2010 3 32382657 97147971 9 2011 4 32643612 130574448 16 2012 5 33270207 166351035 25 2013 6 34674870 208049220 36 2014 7 34897757 244284299 49 Jumlah 28 233370056 944772489 140 a 403295.1786 b 31725398.71 Y (2015) 34548464.96
Tabel 2. Hasil Peramalan Jumlah PDRB Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015
Tahun Tahun Ke-
(X) PDRB (Juta) (Y) XY X² 2008 1 168034483 168034483 1 2009 2 176673457 353346914 4 2010 3 186992986 560978958 9 2011 4 198270118 793080472 16 2012 5 210848295 1054241475 25 2013 6 158263900 949583400 36 2014 7 170468800 1193281600 49 Jumlah 28 1269552039 5072547302 140 A 202173.3571 B 182173270.4 Y (2015) 180758056.9 Juta
Sehingga dengan menggunakan rumus metoda Income Approach yaitu :
(1) Keterangan :
λ = Nilai waktu perjalanan
PDRB = Produk Domestik Regional Bruto
maka,
λ = ⁄
λ = Rp2.616,01 / jam / orang
Biaya Operasional Kendaraan Metode PCI (Pasific Consultant International)
1. Persamaan Bahan Bakar
2. Persamaan Konsumsi Oli Mesin
Kendaraan Gol I : Y = 0,00037 V2 – 0,04070 V + 2,20403 (3) 3. Persamaan Pemakaian Ban
Kendaraan Gol I : Y = 0,0008848 V + 0,0045333 (4) 4. Persamaan Biaya Pemeliharaan (Sparepart)
Kendaraan Gol I : Y = 0,0000064 V + 0,0005567 (5) 5. Persamaan Biaya Awak Kendaraan
Kendaraan Gol I : Y = 0,00362 V + 0,36267 (6) 6. Persamaan Depresiasi
Kendaraan Gol I : Y = 1 / (2,5 V + 125) (7) 7. Persamaan untuk Bunga Modal
Kendaraan Gol I : Y = (0,15 x 1000) / (500V) (8) 8. Persamaan untuk Asuransi
Kendaraan Gol I : Y = 38 / (500 V) (9) 9. Persamaan untuk Biaya Perjalanan
Kendaraan Gol I : Y = - (10) 10. Persamaan Biaya Overhead (biaya tak terduga)
10% dari Sub Total Y = Per 1000 km
V = Kecepatan tempuh (kph) Tabel 3. Standar Harga Perhitungan BOK
No Komponen Standar
Harga Sumber
1 Bahan Bakar Premiun (Rp / Lt) 7.600 SPBU Pertamina
2 Oli Mesin (Rp) 128.000 www.autocarprices.com
3 Harga Ban (Rp) 776.000 www.autocarprices.com
4 Pemeliharaan (Rp) 3.147.000 Nasmoco
5 Awak Kendaraan (Rp/bulan) 3.500.000 Golongan Bawah
Awak Kendaraan (Rp/bulan) 7.500.000 Golongan Menengah
Awak Kendaraan (Rp/bulan) 11.500.000 Golongan Atas
6 Harga Mobil Baru (Rp) 192.400.000 Nasmoco Majapahit
Analisis Model Logit Binomial
Untuk mendapatkan hasil keluaran analisis statistik diperlukan data masukkan (input) yang terdiri dari data untuk variabel bebas dan data untuk variabel tak bebas untuk semua model dengan bantuan software SPSS.
- Model Biaya
Variabel tak bebas (Y) adalah
ln (P(B) / P(A)) = ln ((1 – P(A)) / P(A))
Variabel bebas (X1) adalah CB - CA - Model Waktu
Variabel tak bebas (Y) adalah ln (P(B) / P(A)) = ln ((1 – P(A)) / P(A))
Variabel bebas (X1) adalah TB - TA - Model Biaya dan Waktu
ln (P(B) / P(A)) = ln ((1 – P(A)) / P(A))
Variabel bebas (X1) adalah CB - CA Variabel bebas (X2) adalah TB - TA Setelah data di atas di-input maka akan didapatkan hasil keluaran analisis statistik, yang disajikan pada tabel hasil keluaran analisis statistik untuk
semua model. Hal ini dilakukan untuk mengamati model mana yang paling merepresentasikan kondisi sebenarnya hasil keluaran analisis statistik. Model yang paling merepresentasikan kondisi sebenarnya adalah dengan nilai R yang terbesar dan akan didapatkan model dengan rumus sebagai berikut:
Golongan Bawah : ( ) ( – ) ( ) (11) Golongan Menengan : ( ) ( – ) ( ) (12) Golongan Atas : ( ) ( – ) ( ) (13) Dari perhitungan analisis sensitivitas
berdasarkan variabel biaya, variabel waktu, dan variabel biaya & waktu pada arah lalu lintas dari Semarang ke Jogja, dari Jogja ke Semarang maupun arah gabungan, didapatkan bahwa model yang paling representatif adalah
model logit binomial dengan
menggunakan dua variabel bebas yaitu variabel biaya dan waktu perjalanan pada lalu lintas gabungan, yang memiliki kepekaan tinggi terhadap
probabilitas pemilihan rute
dibandingkan dengan persamaan yang menggunakan variabel biaya maupun waktu.
Dari hasil sensitivitas diketahui bahwa variabel selisih biaya perjalanan (CB – CA) lebih sensitif dibandingkan dengan variabel selisih waktu tempuh (TB – TA), dilihat dari besarnya
probabilitas pemilihan rute-A [ P(A) ] pada saat biaya perjalanan pada rute-A sama dengan biaya perjalanan pada rute-B atau CB – CA = 0 lebih besar dibandingkan saat waktu tempuh pada rute-A sama dengan waktu tempuh atau TB – TA = 0. Hal ini dikarenakan pengguna jalan lebih mementingkan kenyamanan selama perjalanan, dapat dilihat pada tabel 4 di bawah. Dari hasil perbandingan selisih biaya perjalanan (CB – CA) tiap kelompok pendapatan diketahui bahwa semakin besar pendapatan pengguna jalan maka semakin besar pula nilai probabilitas pemilihan rute-A [ P(A). Hal ini menunjukkan bahwa nilai waktu lebih penting bagi pengguna jalan dengan
pendapatan yang lebih besar
dibandingkan dengan pengguna jalan dengan pendapatan yang lebih rendah.
Tabel 4. Perbandingan Sensitivitas P(A) Variabel Biaya, Waktu, dan Biaya & Waktu
Pendapatan Nilai Waktu P(A) P(A) P(A)
Gol. Bawah 3.500.000 21.875 CB-CA = 0 0.685 TB-TA = 0 0.677 CB-CA , TB-TA = 0 0.697 Gol. Menengah 7.500.000 46.875 0.831 0.808 0.832 Gol. Atas 11.500.000 71.875 0.936 0.895 0.945
Gambar 2. Grafik Hubungan antara Probabilitas Pemilihan Rute-A dengan Variabel Selisih Biaya ( CB-CA ) dan Selisih Waktu Perjalanan ( TB-TA ) Arah Gabungan
Semua Golongan Pekerja
SIMPULAN
Dari hasil penelitian diperoleh
kesimpulan bahwa berdasarkan hasil pengamatan fluktuasi pergerakan arus lalu lintas mobil penumpang yang menerus baik dari arah Semarang ke Jogja maupun dari arah Jogja ke Semarang, terlihat bahwa rute-A (Jalan Lingkar) merupakan pilihan utama bagi mobil penumpang, hal ini dimungkinkan karena sebagian besar mobil penumpang ingin menghindari
hambatan-hambatan yang secara
umum terjadi dirute-B (Jalan
Eksisting). Sedangkan berdasarkan nilai-nilai statistik baik kelompok
terlihat bahwa model yang paling representatif adalah model logit binomial dengan menggunakan dua variabel bebas yaitu variabel biaya dan waktu perjalanan pada lalu lintas gabungan, yang memiliki kepekaan tinggi terhadap probabilitas pemilihan rute dibandingkan dengan persamaan yang menggunakan variabel biaya maupun waktu, dengan demikian model dengan dua variabel yaitu biaya dan waktu merupakan model yang
tepat untuk digunakan dalam
menganalisis probabilitas pemilihan
rute pada ruas Jalan Lingkar
Ambarawa. 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800 0.900 1.000 GOLONGA N BAWAH GOLONGA N MENENGA H
Hasil analisis probabilitas didapatkan bahwa mobil penumpang lebih memilih rute-A (Jalan Lingkar) dikarenakan waktu perjalanan rata-rata rute-A (9,917 menit) lebih cepat dari waktu perjalanan rata-rata mobil penumpang pada rute-B (13,250 menit)
dan denganhambatan sepanjang
perjalanan yang kecil sehingga mobil penumpang dapat mengendarai mobil penumpangnya dengan kecepatan yang tinggi. Akan tetapi, hal ini akan berdampak pada semakin besar nya
biaya perjalanan pada rute-A.
Meskipun rata-rata biaya perjalanan mobil penumpang melewati rute-A (Rp
145.615,538) lebih mahal
dibandingkan rata-rata biaya
perjalanan mobil penumpang melewati
rute-B (Rp 130.012,678), mobil
penumpang akan tetap memilih rute-A (Jalan Lingkar).
Hasil analisis sensitivitas diketahui bahwa variabel selisih biaya perjalanan (CB – CA) lebih sensitif dibandingkan dengan variabel selisih waktu tempuh (TB – TA), dilihat dari besarnya probabilitas pemilihan rute-A [ P(A) ] pada saat biaya perjalanan pada rute-A sama dengan biaya perjalanan pada rute-B atau CB – CA = 0 lebih besar yakni dengan rata-rata P(A) sebesar 0,817. Dibandingkan saat waktu tempuh pada rute-A sama dengan waktu tempuh atau TB – TA = 0 yakni dengan rata-rata P(A) sebesar 0,793. Hal ini dikarenakan mobil
penumpang lebih mementingkan
kenyamanan selama perjalanan. Hasil perbandingan selisih biaya perjalanan (CB – CA) tiap kelompok pendapatan pekerja diketahui bahwa semakin besar
pendapatan mobil penumpang maka semakin besar pula nilai probabilitas pemilihan rute-A [ P(A) ]. Hal ini menunjukkan bahwa nilai waktu lebih penting bagi mobil penumpang dengan
pendapatan yang lebih besar
dibandingkan dengan mobil
penumpang dengan pendapatan yang lebih rendah.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan selama pelaksanaan penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada redaksi dan reviewer jurnal ini yang
telah memberikan koreksi dan
masukan bagi penyempurnaan tulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2014, Jawa Tengah
dalam Angka.
Direktorat Pembinaan Jalan Kota
Direktorat Jenderal Bina
Marga, 1990, Panduan Survai
dan Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu Lintas No. 001/T/BNKT/1990, Jakarta.
Ismiyati, 2011, Statistik dan
Probabilitas untuk Teknik,
Semarang: Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Kanafani, A., 1983, Transportation
Demand Analysis, Mc
Graw-Hill Book Company.
Morlok, Edward.k, 1995, Pengantar
Transportasi, Jakarta: Erlangga.
PCI, 1979, Pacific Consultant
International, PT. Bina Marga.
Santjojo, Hari, 2003, Probabilitas
Pemilihan Rute Mobil
Penumpang (Studi Kasus Jalan Raya Kaliwungu – Jalan Lingkar Kaliwungu), Tesis Magister Teknik Sipil, Program
Pascasarjana Universitas
Diponegoro, Semarang.
Subandriyo, Eko dan Marpaung R.R., 2014, Analisis Perbandingan
Biaya Operasional Kendaraan
(BOK) Jalan Lingkar
Ambarawa dan Jalan Eksisting,
Naskah Tugas Akhir Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang.
Tamin, Ofyar., 2000, Perencanaan dan
Pemodelan Transportasi,
Bandung: Penerbit ITB.
Winaryo, D.E., 2002, Penaksiran Nilai
Waktu Penumpang Kendaraan Pribadi di Kota Semarang (Studi Kasus Jalan Majapahit – Jalan Simpang Lima), Tesis
Magister Teknik Sipil, Program
Pascasarjana Universitas