• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menjadi bagian dari makhluk sosial tidak bisa dipungkiri bahwa manusia selalu ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Hal ini yang memaksa manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, semua kegiatan dan aspek kehidupan membutuhkan komunikasi dalam penerapannya. Kondisi pasar dalam bidang industri pada saat ini sedemikian meningkat kompetitifnya komunikasi sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan terjadinya penjualan. Pelaku usaha perseorangan, perkelompok, ataupun organisasi dalam bentuk perusahaan harus memiliki senjata untuk memenangkan persaingan yang ada dalam dunia bisnis. Pelaku usaha harus memiliki strategi-strategi untuk mempertahankan usaha mereka, memberikan pelayanan yang baik untuk konsumen.

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Menurut Swastha “Strategi pemasaran adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya” strategi merupakan daya kreativitas dan daya cipta (inovasi) serta merupakan cara pencapaian tujuan yang sudah ditentukan oleh manajer pemasaran (Hermawan, 2012: 33)

Pemasaran adalah cara mendesain produk, mengujinya, membuatnya, memberi brand, mengemas, menentukan harga dan mempromosikannya (Moriarty, dkk, 2011: 36). Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian tumbuh menjadi keinginan manusia, proses inilah yang kemudian menjadi konsep pemasaran. Keinginan manusia akan produk barang dan jasa menarik perhatian para pemasar, sehingga pelaku usaha menggunakan daya upaya untuk mengingatkan, menginformasikan dan terpenting membujuk konsumen untuk melakukan pembelian. Hubungan strategi dan pemasaran

(2)

menjadi penting dalam dunia bisnis, karena pada hakikatnya hubungan ini merupakan langkah-langkah kreatif yang berkesinambungan yang diupayakan oleh sebuah perusahaan guna mencapai target pemasaran terbaik rangka mewujudkan kepuasan konsumen secara maksimal. Strategi pemasaran sangat diperlukan untuk penurunan jumlah konsumen serta daya saing produk bisnis dipasar. Strategi pemasaran yang menyatu merupakan rangkaian proses pemasaran secara lebih maksimal.

Strategi pemasaran dengan basis bauran pemasaran digunakan untuk mencapai tujuan dengan mengambil langkah-langkah segmentasi, penetapan target, dan positioning yang dijadikan sebagai dasar perencanaan pemasaran. Sesuai dengan dunia pemasaran, para pemasar dituntut untuk bisa mencapai kinerja pemasaran yang maksimal dengan sumber daya terbatas. Kinerja pemasaran dilihat dari berbagai hal, yaitu merek yang kuat, pangsa pasar yang besar, penjualan yang tinggi, pelayanan yang prima, profit, loyalitas dan lain-lain. Berbagai hal tersebut harus dicapai dengan dana promosi yang terbatas, organisasi pemasaran yang tidak terlalu besar, produksi yang terbatas dan lain-lain (Hermawan, 2012: 28).

Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan oleh perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan meningkatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk atau merek yang mereka jual (Kotler dan Keller, 2007:204). Komunikasi Pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran (produk, harga, saluran distribusi, dan promosi) merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu pemahaman yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya, sehingga tertarik untuk menggunakan produk atau jasa perusahaan tersebut.

Ketika menentukan pasar sasaran, perusahaan harus melihat apakah perusahaan memiliki keunggulan kompetitif atau tidak relatif terhadap pesaingnya. Inovasi merupakan sarana untuk dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaan dan agar tetap dapat sustainable (berkelanjutan) diera yang sangat kompetitif ini. Inovasi berakar dari kemampuan kreativitas, pola pikir

out-of-the-box, budaya riset yang kuat, keberanian mencoba dan yang akhirnya memicu

(3)

Umpan balik memainkan peranan yang amat penting dalam komunikasi sebab ia menentukan berkelanjutan komunikasi atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan oleh komunikator. Oleh karena itu umpan balik bisa bersifat positif, dapat pula bersifat negatif. Umpan balik positif adalah tanggapan atau response atau reaksi yang menyenangkan komunikator sehingga komunikasi berjalan lancar. Sebaliknya umpan balik negatif adalah tanggapan komunikan yang tidak menyenangkan komunikatornya sehingga komunikator enggan untuk melanjutkan komunikasinya (Effendy, 2005:14)

Konsumen adalah orang yang membeli atau menggunakan produk atau mengadopsi ide yang memuaskan kebutuhan dan keinginan merek. Pelanggan

(customer) adalah tipe spesifik dari konsumen, disini maksudnya adalah seperti

mahasiswa yang mengetahui minuman Coca-Cola maupun Big-Cola yang akan membeli salah satu dari brand produk minuman ini, karena relasi brand terbentuk antara brand dan pelanggan yang membeli brand secara reguler. Persaingan ketat antara produk minuman Cola saat ini sudah terjalin lama, produk minuman

Coca-Cola beberapa tahun ini lebih mendominasi pasar, namun jika dilihat belakangan

ini; swalayan, toko-toko dan kios-kios di Indonesia didalam bagian rak pajang minuman semakin dijejali oleh produk Cola yang lain yaitu Big-Cola yang begitu mencuri perhatian pembeli ketika melihat saat berkunjung. Presiden Direktur CCAI Erich Rey mengakui, kehadiran beberapa produk baru dipasar minuman ringan cukup berpengaruh signifikan. Bahkan menggerus pangsa pasar

Coca-Cola, berdasarkan riset internal perusahaan tersebut pada 12 September 2012,

CCAI menguasai 78 % dan kompetitornya meraih 22% (sumber: merdeka.com).

Coca-Cola merupakan minuman ringan berkarbonasi yang dijual ditoko,

restoran, dan mesin penjual di lebih dari 200 Negara. Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. Coca-Cola telah dikenal sebagai merek

(4)

minuman ringan yang paling terkenal didunia dengan penjualan terbesar sepanjang sejarah. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola Company asal

Atlanta, Georgia, dengan sebuatan Coke. Dan terdaftarnya merk dagang minuman

tersebut sejak 27 Maret 1994 di Amerika Serikat. Coca-Cola yang awalnya ditemukan oleh John Pemberton seorang apoteker ini pada akhir abad ke-19, yang kemudian dibeli oleh pembisnis Asa Griggs Candler yang taktik pemasarannya berhasil membuat Coke mendominasi pasar minuman ringan dunia sepanjang abad ke-20. Perusahaan telah menempatkan Chandler karena dia mahir memberikan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai jenis macam benda-benda seperti desain pada bus, cinderamata berlogo Coca-Cola seperti kipas, kalender dan jam dipakai untuk memasyarakatkan nama Coca-Cola kemudian dibagi-bagikan kelokasi-lokasi penjualan, bentuk periklanan yang inovatif mampu mendorong penjualan.

Pada tahun 2000, tiga perusahaan baru Coca-Cola di Indonesia didirikan, tiga perusahaannya di Indonesia yaitu PT.Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI), PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI). Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh tiga perusahaan tersebut diproduksi langsung di Indonesia. Saat ini ada delapan pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu di Cibitung-Bekasi, Medan, Padang, Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya dan Denpasar. Produk

Coca-Cola berasal dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi dan diproses melalui

beberapa tahap: penyiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan. Semua pabrik diwajibkan untuk mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui standarisasi internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pabrik-pabriknya di Indonesia dikenal juga teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Selama ini pabrik-pabrik di Indonesia menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang melampaui pabrik-pabrik sejenis di dunia. PT.

Coca-Cola Amatil Indonesia juga terdorong untuk secara serius dan berkesinambungan

mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui Manage Third Party (MTP)

(5)

model di Indonesia. Sementara melalui saluran (Modern Immediate Consumption) MIC, bekerjasama dengan berbagai hotel, restoran, dan cafe ternama untuk memberikan penawaran menarik kepada para konsumen. CCAI dalam membuat Program promosi diadakan sesuai dengan event dan tren yang sedang berlangsung, baik melalui promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, konser, pameran, maupun iklan di berbagai media. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, seperti demam Piala EURO 2004 atau SEA GAMES 2011. Dengan memanfaatkan event berskala nasional dan internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat. Perusahaan CCAI yang berada di kota Medan beralamatkan; Kantor Pusat: Jl. Medan Belawan Km. 14 Simpang Martubung Medan-Sumatera Utara.

Big-Cola minuman karbonasi menggunakan kemasan pet (botol plastik)

dengan memiliki kelebihan dengan kandungan CO2 lebih ideal, mempunyai

berbagai macam ukuran dan rasa, harga lebih terjangkau bagi konsumen, isi dan ukuran lebih besar dari produk lain. Minuman karbonasi dari salah satu produk dari AJE GROUP, dan di Indonesia diproduksi dan dipasarkan secara langsung oleh PT.AJE Indonesia yang beralamat: Jl. Damar Blok F1A Lippo Cikarang, Delta Sillicon II Industrial Park, Bekasi 12142. AJE GROUP adalah perusahaan yang memproduksi, mendistribusikan dan memasarkan beberapa produk minuman (salah satunya adalah Big-Cola). Perusahaan ini beroperasi di Peru, Ekuador,

Republik Dominika, Venezuela, Meksiko, Kosta Rika, Guatemala, Honduras, El Salvador dan Thailand. AJEGROUP adalah perusahaan Multinasional yang telah

mempunyai perwakilan di 20 Negara di Amerika Latin, Asia dan Afrika, dan dengan 15.000 karyawan langsung dan tidak langsung. Perusahaan ini memiliki komitmen untuk memproduksi serta memasarkan produk-produk dengan standart kualitas internasional dengan harga yang bersaing untuk memenuhi permintaan konsumen di seluruh dunia. Dengan komitmen yang kuat untuk “demokratisasi konsumsi,” AJE menjangkau kelompok konsumen baru dan menyediakan mereka dengan akses ke produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang wajar. Secara global, AJE adalah 10 perusahaan terbesar minuman ringan dalam volume penjualan dan produsen terbesar ke-4 dari minuman ringan berkarbonasi (sumber: Euromonitor, 2011).

(6)

Bentuk dari kedua produk tersebut yaitu Big-Cola dan Coca-Cola dalam menembus persaingan rak pajang diswalayan, dapat dilihat dari kemasan botol plastik Coca-cola kemasan 425ml dan Big-Cola kemasan 535ml. Coca-Cola, memberi kesan semangat yang diperlihatkan oleh dominasi warna merah yang membungkus minuman bewarna hitam terang didalamnya. Huruf Coca-Cola yang mencerminkan identitas perusahaan memberikan kesan ramah dan menyenangkan. Tulisan Coca-Cola dengan pita putih dibawahnya memberikan kesan sederhana. Lalu Big-Cola menampilkan kemasan yang lebih ramai, kata

BIG yang dominan dengan tulisan yang rapat, ditampilkan dengan kesan 3

dimensi. Kata BIG putih ini juga membatasi warna dasar merah dan hitam memberikan kesan kontras. Jika diputar botol kemasan Big-Cola ini akan tampil logo BPL, sebagai tanda bahwa Big adalah Official Patner dari liga Inggris. Nantinya mampu menarik perhatian bagi penggemar Liga Inggris.

Desain struktur kemasan Big-Cola memperlihatkan kemiripan walau tidak identik. Kemasan Coca-Cola terasa lebih kokoh saat digenggam sedangkan

Big-Cola terasa lebih lunak. Coca-Big-Cola mengambil bentuk alas dasar kemasan bintang

bersudut 4 sedangkan Big-Cola memilih bintang bersudut 5. Coca-Cola membuat bentuk ramping sebagai areal genggam tantang. Sedangkan Big-Cola Bagian ramping terdapat pada panel display.

Konsumen minuman berkarbonasi ataupun bersoda, pada umumnya baik itu produk Big-Cola maupun Coca-Cola adalah kalangan anak muda yang memiliki gaya hidup yang aktif. Terdapat pada data di PT Coca-Cola Amatil Indonesia melalui Presiden Direktur CCAI Erich Rey mengungkapkan sebanyak 30 persen dari 70 juta konsumen PT CCAI di Indonesia berusia 12-29 data tersebut didapatkan pada 12 September 2012 (sumber: merdeka.com).

Berdasarkan uraian diatas, meskipun kedua produk ini terlihat sama tetapi banyak perbedaan diantaranya. Peneliti tertarik melakukan penelitian di Universitas Sumatera Utara yang terkhusus pada mahasiswa stambuk 2013 dan 2014 karena objek peneliti saat ini dikenal sedang aktif berkuliah, dan mereka termasuk kedalam golongan anak muda berusia 12-29 seperti yang tertera pada data konsumen PT CCAI dan diyakini mereka akan mengetahui kedua produk

(7)

telah tersedia didalam kampus di Universitas Sumatera Utara. Sehingga peneliti ingin melakukan penelitian tersebut dengan melihat, Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola dan Coca-Cola terhadap Minat Beli Konsumen dengan menggunakan studi komparatif dalam hal ini mahasiswa di Universitas Sumatera Utara.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah Studi Komparatif Komunikasi Pemasaran Produk

Big-Cola dan Coca-Big-Cola terhadap Minat Beli Konsumen di area kampus Universitas

Sumatera Utara?”

1.3. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, maka peneliti masalah membatasi yang akan diteliti. Pembatasan masalah ditujukan agar ruang lingkup penelitian dapat lebih jelas, terarah sehingga tidak mengaburkan penelitian. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan Studi Komparatif dengan pendekatan Kuantitatif yang meneliti tentang Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola dan Coca-Cola terhadap Minat Beli Konsumen.

2. Objek adalah mahasiswa stambuk 2013 dan 2014 di Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Penelitian ini dibatasi pada oleh Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola

& Coca Cola terhadap minat beli mahasiswa di Universitas Sumatera

Utara.

4. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2015 dengan lama penelitian yang akan disesuaikan dengan kebutuhan.

(8)

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah Komunikasi Pemasaran yang dilakukan produk Big-Cola dan Coca-Cola di Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui Minat Beli Produk minuman Big-Cola dan

Coca-Cola di Universitas Sumatera Utara.

3. Untuk melihat bagaimana Perbedaan kedua produk Big-cola dan

Coca-Cola di Universitas Sumatera Utara.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah:

1. Manfaat Teoritis, Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan terhadap ilmu pengetahuan tentang Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola & Coca-Cola terhadap minat beli konsumen. Sehingga dapat memberikan sumbangan karya ilmiah terhadap mahasiswa dan dosen komunikasi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

2. Manfaat Akademis, Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan memperkaya bahan penelitian dalam bidang ilmu komunikasi, khususnya bagi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

3. Manfaat Praktis, Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukkan bagi pihak perusahaan The Coca-Cola Company dan PT.AJE Indonesia terkait dengan perbandingan loyalitas pembeli mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara  pemerintah pusat dan daerah, yang dimaksud dengan dana alokasi umum yaitu dana yang berasal dari APBN yang

“Kiranya kerja sama baik ini dapat di perkuat melalui pertukaran pelajar, pendidikan bahasa dan pelatihan teknis” ujar Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi pada pernyataan

Kesimpulan penilitian adalah dampak langsung komponen implementasi good corporate governance bank terhadap kinerja bank tanpa mempertimbangkan risiko yaitu jumlah direksi

ikutan berakhir, memasuki tahun 2012Daftar Harga Kamera Digital juga mengalami perubahan seiring dangan munculnya kamera baru. Berikut ini daftar kamera digital

Di dalam penulisan ini, maka penulis membatasi masalah penelitian hubungan masa kerja pada pekerjaan mencetak cone ice cream dengan kecenderungan terkena De Quervain’s

dasar penelitian ini adalah bagaimanakah efektifitas teknik relaksasi otot progresif terhadap tingkat fatigue pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani

Faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku aman (safe behavior) di Schlumberger Indonesia tahun 2005.. Pendidikan dan

Semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini, baik yang secara.. langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan