• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT ABC Beverages - Kasus Keberatan, Banding, Dan PK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT ABC Beverages - Kasus Keberatan, Banding, Dan PK"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Judul

Judul Kasus Kasus : : Kasus Kasus Keberatan, Keberatan, Banding, Banding, Dan Dan PK PK PT PT ABC ABC BeverageBeverage Tanggal

Tanggal : : 9 9 September September 20142014 Ruang

Ruang Lingkup Lingkup : : Sengketa Sengketa PajakPajak

 –

 –

 Keberatan, Banding, dan Peninjauan Kembali Keberatan, Banding, dan Peninjauan Kembali

A1.

A1. Syarat yang harus dipenuhi oleh PT ABC agar dapat mengajukan keberatan yangSyarat yang harus dipenuhi oleh PT ABC agar dapat mengajukan keberatan yang memenuhi formal tentang keberatan :

memenuhi formal tentang keberatan : 1.

1. Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa IndonesiaKeberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia 2.

2. Dengan mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotongDengan mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau jumlah rugi menurut penghitungan PT ABC dengan disertai alasan

atau jumlah rugi menurut penghitungan PT ABC dengan disertai alasan

 –

 –

 alasan yang alasan yang menjadi dasar penghitungan

menjadi dasar penghitungan 3.

3. 1 (satu) keberatan diajukan hanya untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak, untuk 1 (satu)1 (satu) keberatan diajukan hanya untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak, untuk 1 (satu) pemotongan pajak, atau untuk 1 (satu) pemungutan pajak

pemotongan pajak, atau untuk 1 (satu) pemungutan pajak 4.

4. PT ABC telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yangPT ABC telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui PT ABC dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan atau pembahasan telah disetujui PT ABC dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil verifikasi, sebelum

akhir hasil verifikasi, sebelum Surat Keberatan disampaikanSurat Keberatan disampaikan 5.

5. Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim atauKeberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim atau surat ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak oleh surat ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga

pihak ketiga 6.

6. Surat ketetapan ditandatangani oleh pengurus PT ABC, dan dalam Surat ketetapan ditandatangani oleh pengurus PT ABC, dan dalam hal Surat Keberatanhal Surat Keberatan ditandatanga

ditandatangani oleh bukan pengurus PT ni oleh bukan pengurus PT ABC, Surat Keberatan tersebut harus dilampiriABC, Surat Keberatan tersebut harus dilampiri dengan surat kuasa khusus, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) dengan surat kuasa khusus, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) Undang-Undang KUP

Undang KUP 7.

7. PT ABC tidak mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36PT ABC tidak mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 Undang-Undang KUP

Undang-Undang KUP A2.

A2. Atas STP (Surat Tagihan Pajak) PPN Masa Pajak JanuariAtas STP (Surat Tagihan Pajak) PPN Masa Pajak Januari

 –

 –

  Desember 2011  Desember 2011 No.00003/107/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 yang tidak disetujui oleh PT ABC

No.00003/107/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 yang tidak disetujui oleh PT ABC

Dalam hal PT ABC mengajukan keberatan atas SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Dalam hal PT ABC mengajukan keberatan atas SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) PPN masa pajak Januari

Bayar) PPN masa pajak Januari

 –

 –

  Desember 2011 No. 00008/207/11/651/12 tanggal 12  Desember 2011 No. 00008/207/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 jangka waktu pelunasan pajak pada saat pengajuan keberatan tertangguh Oktober 2012 jangka waktu pelunasan pajak pada saat pengajuan keberatan tertangguh sampai dengan 1 bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan dan sampai dengan 1 bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan dan penangguhan jangka waktu pelunasan pajak menyebabkan sanksi administrasi tidak penangguhan jangka waktu pelunasan pajak menyebabkan sanksi administrasi tidak diberlakukan atas jumlah pajak yang belum dibayar pada

(2)

A3. Naskah Surat Keberatan

Nomor : 001/12/11/651/12 PANDAAN, 12 NOVEMBER 2012

Lampiran : 2 set

Hal : Pengajuan Keberatan

Yth. Direktur Jenderal Pajak u.b. Kepala KPP Madya Malang Jawa Timur

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :Joko Sulisno

NPWP : 03.016.123.7-034.000

Jabatan :Direktur

Alamat :Pandaan, Pasuruan, JawaTimur Nomor Telepon. : 031-8478955

Bertindak selaku : wajib pajak

wakil kuasa

dari wajib pajak

Nama :

NPWP :

Alamat :

Bersama ini mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak (skp)/pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga:

Jenis surat : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Nomor dan tanggal : 00007/206/11/651/12

Jenis Pajak : PPh Badan Masa/Tahun Pajak : 2012

Alasan pengajuan keberatan :

1. Sengketa: peredaran usaha dikoreksi positif Rp 5.000.000.000

Alasan keberatan dan jumlah menurut wajib pajak : selisih Rp 5.000.000.000 pada rekening koran bukan merupakan omzet melainkan 1) sejumlah Rp 2.000.000.000 merupakan pengembalian uang muka pembelian mesin yang batal dipesan, 2) sejumlah Rp 1.000.000.000 merupakan pengembalian pinjaman karyawan, dan 3) sejumlah Rp

(3)

2.000.000.000 merupakan tambahan setoran modal yang belum sempat dicatat di akta notaris. Jumlah menurut wajib pajak: Rp 365.000.000.

2. Sengketa: Harga pokok penjualan dikoreksi positif Rp 2.000.000.000

Alasan keberatan dan jumlah menurut wajib pajak: semua bukti-bukti biaya sudah diserahkan hanya untuk yang Rp 500.000.000 tidak ada bukti eksternal; sedangkan atas koreksi Rp 1.500.000.000 menurut PT ABC merupakan pemberian natura/kenikmatan melainkan tunjangan kesehatan karyawan pabrik yang belum dipotong PPh Pasal 21.

Jumlah menurut wajib pajak Rp 292.000.000.

3. Sengketa: penghasilan diluar usaha/lainnya dikoreksi positif Rp 2.000.000.000

Alasan keberatan dan jumlah menurut wajib pajak: kaleng dan botol atas minuman kadarluasa tidak dijual melainkan dimusnahkan, namun Pemeriksa tidak mempercayai alasan PT ABC, sedangkan untuk pendapatan bunga pinjaman antar grup diakui oleh PT ABC.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka:

a. Jumlah pajak yang terutang menurut surat ketetapan pajak/pemotongan atau pemungutan sebesar: 2.760.000.000,

b. Jumlah pajak yang terutang menurut perhitungan Wajib Pajak sebesar: (200.000.000), c. Jumlah pajak yang terutang yang disetujui dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan

sebesar: 360.000.000,

d. Jumlah yang telah dilunasi sebesar Rp 360.000.000 tanggal 12 Oktober 2012 pada bank/pos persepsi BNI Pandaan dengan NTPN: 00007/206/11/651/12

Lampiran:

No. Jenis Dokumen Set/lembar

1. Rekening Koran 12 lembar

2. SKPKB 1 lembar

Demikian surat keberatan kami sampaikan untuk dapat dipertimbangkan.

Hormat Kami,

Joko Sulisno Presiden Direktur

(4)

A4. PT ABC dapat membayar terlebih dahulu seluruh pajak yang kurang bayar menurut SKPKB PPh Badan maupun SKPKB PPN dan STP PPN. Apabila pengajuan keberatan ditolak atau dikabulkan sebagian maka PT ABC tidak dikenakan sanksi administrasi sebesar 50% dari  jumlah pajak berdasarkan Surat Keputusan Keberatan dikurangi jumlah pajak yang telah dibayar sebelumnya. Tetapi apabila pengajuan keberatan dikabulkan sebagian seluruhnya, PT ABC dapat mengajukan pengembalian pajak beserta imbalan bunga sebesar 2% per bulan (paling lama 24 bulan

 –

 terhitung sejak tanggal pembayaran SKPKB sampai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Keberatan.

(5)

B1. Tindak lanjut PT ABC atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak No : KEP-222/WPJ.220/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang keberatan atas SKPKB PPN No. 00008/207/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 yang mengabulkan seluruhnya atas SKPKB tersebut.

PT ABC dapat mengajukan pengembalian pajak yang telah dibayar beserta imbalan bunga sebesar 2% per bulan terhitung sejak pembayaran SKPKB oleh PT ABC sampai dengan tanggal 12 Oktober 2012.

B2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh PT ABC agar PT ABC dapat mengajukan banding yang memenuhi ketentuan formal tentang banding :

1. Surat permohonan banding diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia

2. Surat permohonan banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima keputusan yang diajukan banding

3. Surat permohonan banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas dan dicantumkan tanggal diterima surat keputusan yang diajukan banding, dilampirkan salinan keputusan yang diajukan banding

4. Telah membayar 50% dari jumlah pajak yang masih harus dibayar sebelum pengajuan banding

5. Wajib Pajak hanya dapat mengajukan 1 (satu) surat permohonan banding terhadap 1 (satu) surat keputusan

(6)

B3. Naskah Surat Banding

Jakarta, 12 Januari 2014

No : 012/SB/XII/12 Lamp : 2

Perihal : Banding atas Keputusan Keberatan Nomor KEP-111/WPJ.220/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Keberatan atas Ketetapan Pajak Pajak Penghasilan.

Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Pajak

Gedung D Departemen Keuangan Lt. VI Jl. DR Wahidin Jakarta Pusat

Di Jakarta

Dengan hormat,

Merujuk pada Pasal 27 UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Um um dan Tata Cara Perpajakan, dengan ini kami:

Nama Wajib Pajak : PT ABC Beverages

NPWP : 03.016.123.7-034.000

Alamat : Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur

Mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan Nomor: KEP-111/WPJ.220/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Keberatan atas SKPKB PPh Badan Tahun Pajak 2012 Nomor: 00007/206/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 yang menetapkan jumlah PPh Badan kurang bayar sebesar Rp2.760.000.000. Adapun alasan dan penjelasan kami menanggapi koreksi Terbanding yang masih dipertahankan dalam Surat Keputusan tersebut di atas akan kami uraikan berikut ini.

(7)

A. SKPKB PPh Badan Tahun Pajak 2012 Nomor: 00007/206/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar tersebut di atas diterbitkan sehubungan dengan hasil pemeriksaan atas tahun pajak 2012 yang menyatakan sebagai berikut:

Menurut Fiskus (Rp)

Peredaran Usaha 370.000.000.000

Harga Pokok Penjualan 290.000.000.000

Laba Bruto 80.000.000.000

Biaya Usaha 64.000.000.000

Penghasilan Neto Dalam Negeri 16.000.000.000

Penghasilan Neto dalam negeri lainnya 2.000.000.000

Jumlah Penghasilan Neto Dalam Negeri 18.000.000.000

Dikurangi: Penghasilan yang dikenakan PPh Final 0

Penyesuaian Fiskal Positif 3.000.000.000

Penyesuaian Fiskal Negatif (1.000.000.000)

Jumlah Penghasilan Neto Fiskal 20.000.000.000

Kompensasi Kerugian

-Penghasilan Kena Pajak 20.000.000.000

Pajak Penghasilan Terutang 5.000.000.000

PPh yang dipotong/dipungut pihak lain 1.500.000.000

PPh yang kurang/(lebih) bayar 3.500.000.000

PPh yang dibayar sendiri 1.200.000.000

Pajak yang kurang (lebih) bayar 2.300.000.000

Sanksi Administrasi Bunga Psl 13 (2) KUP 460.000.000

Jumlah yg harus (lebih) dibayar 2.760.000.000

Atas SKPKB diatas, kami telah mengajukan keberatan melalui surat Nomor: 001/12/11/651/12 tanggal 12 November 2012 tentang Keberatan atas SKPKB PPh Badan tahun 2012 Nomor: 00007/206/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012. Dalam surat keberatan tersebut, kami telah menyampaikan keberatan kami atas koreksi yang dilakukan oleh terbanding yang menyebabkan Pajak kurang bayar sebesar Rp2.760.000.000, seharusnya menjadi sebesar Rp2.400.000.000.

B. Permohonan Banding

Kami mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan te rsebut, karena menurut hemat kami sesuai dengan bukti-bukti yang ada dan peraturan perpajakan yang berlaku besarnya PPh Badan Tahun 2011 yang masih harus dibayar adalah sebesar Rp2.400.000.000,-. Adapun penjelasan kami adalah sebagai berikut:

1. Koreksi pada Pos Peredaran Usaha

Pada Pos Peredaran Usaha, Terbanding tetap mempertahankan koreksi sebesar Rp5.000.000.000.

(8)

Menurut kami Rp5.000.000.000 bukan merupakan omzet, namun melainkan:

1) Sejumlah Rp2.000.000.000 merupakan pengembalian uang muka pembelian mesin yang batal dipesan.

2) Sejumlah Rp1.000.000.000 merupakan pengembalian pinjaman karyawan.

3) Sejumlah Rp2.000.000.000 merupakan tambahan setoran modal yang belum dicatatkan di akta notaris.

Berdasarkan alasan tersebut, kami mohon kepada Majelis Hakim agar dapat membatalkan koreksi Terbanding diatas.

2. Koreksi pada Pos Harga Pokok Penjualan

Pada Pos Harga Pokok Penjualan, Terbanding mempertahankan untuk tidak menyetujui koreksi sebesar Rp2.000.000.000. Adapun alasan Terbanding ialah:

1) Atas bukti baru terhadap biaya Rp500.000.000 tidak dapat dipertimbangkan karena tidak didukung bukti yang memadai.

2) Koreksi Rp1.500.000.000 tidak dapat dibiayakan karena merupakan pemberian natura kenikmatan yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan penghitungan pajak.

Menurut kami, pihak kami telah menyampaikan bukti terbaru kepada Terbanding terhadap biaya Rp500.000.000 tersebut. Sedangkan atas koreksi sebesar Rp1.500.000.000, menurut pihak kami bukan merupakan pemberian natura/kenikmatan, melainkan tunjangan kesehatan karyawan pabrik yang belum dipotong PPh Pasal 21.

Berdasarkan alasan tersebut, kami mohon kepada Majelis Hakim agar dapat membatalkan koreksi Terbanding diatas.

3. Koreksi pada Pos Penghasilan Diluar usaha/lainnya

Pada Pos Penghasilan diluar Usaha/Lainnya, Terbanding mempertahankan dan meyakini bahwa koreksi sebesar Rp1.000.000.000 yang merupakan penjualan kaleng dan botol bekas minuman. Dan Rp1.000.000.000 lainnya merupakan pendapatan bunga pinjaman kepada grup usaha PT ABC yang belum dilaporkan.

Menurut kami, kaleng dan botol atas minuman yang kadaluarsa tidak dijual melainkan dimusnahkan. Sedangkan untuk pendapatan bunga pinjaman antar gr oup diakui oleh kami. Berdasarkan alasan tersebut, kami mohon kepada Majelis Hakim agar dapat membatalkan koreksi Terbanding diatas.

C. Perhitungan Pajak Terutang Menurut Kami

Berdasarkan uraian dan data-data tersebut di atas, perhitungan PPH BADAN Tahun 2012 yang kurang dibayar seharusnya adalah sebagai berikut:

(9)

Komponen Menurut Fiskus Ditambah / (Dikurangi)

Menurut WP

Peredaran Usaha 370.000.000.000 (5.000.000.000) 365.000.000.000

Harga Pokok Penjualan 290.000.000.000 2.000.000.000 292.000.000.000

Laba Bruto Usaha 80.000.000.000 (7.000.000.000) 73.000.000.000

Biaya Usaha 64.000.000.000 - 64.000.000.000

Penghasilan Neto Dalam Negeri 16.000.000.000 (7.000.000.000) 9.000.000.000 Penghasilan Neto dalam negeri lainnya 2.000.000.000 (1.000.000.000) 1.000.000.000 Jumlah penghasilan Neto Dalam Negeri 18.000.000.000 (8.000.000.000) 10.000.000.000

(-) Penghasilan yg dikenakan PPh Final - -

-Penyesuaian Fiskal Positif 3.000.000.000 - 3.000.000.000

Penyesuaian Fiskal Negatif (1.000.000.000) - (1.000.000.000)

Jumlah Penghasilan Neto Fiskal 20.000.000.000 (8.000.000.000) 12.000.000.000

Kompensasi Kerugian - -

-Penghasilan Kena Pajak 20.000.000.000 (8.000.000.000) 12.000.000.000

Pajak Penghasilan Terutang 5.000.000.000 (2.000.000.000) 3.000.000.000

PPh yg dipotong/dipungut pihak lain 1.500.000.000 - 1.500.000.000

PPh yg kurang/(lebih) bayar 3.500.000.000 (2.000.000.000) 1.500.000.000

PPh yg dibayar sendiri 1.200.000.000 - 1.200.000.000

Pajak yg kurang (lebih) dibayar 2.300.000.000 (2.000.000.000) 300.000.000 Sanksi Administrasi Bunga Psl 13(2) KUP 460.000.000 (400.000.000) 60.000.000 Jumlah yg harus (lebih) bayar 2.760.000.000 (2.400.000.000) 360.000.000

Sebagai kelengkapan atas permohonan banding kami, bersama ini kami lampirkan data-data dan dokumen-dokumen terkait sebagai berikut:

1) Foto kopi Surat Keputusan Keberatan Pajak Nomor: KEP-111/WPJ.220/2013 tanggal 12 Desember 2013.

2) Foto kopi SKPKB PPh Badan Tahun Pajak 2012 Nomor: 00007/206/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012.

Demikian surat banding ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,

Joko Sulisno Presiden Direktur

(10)

Jakarta, 12 Januari 2014

No : 012/SB/XII/12 Lamp : 2

Perihal : Banding atas Keputusan Keberatan Nomor KEP-222/WPJ.220/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Keberatan atas Ketetapan Pajak Pajak Pertambahan Nilai.

Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Pajak

Gedung D Departemen Keuangan Lt. VI Jl. DR Wahidin Jakarta Pusat

Di Jakarta

Dengan hormat,

Merujuk pada Pasal 27 UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Um um dan Tata Cara Perpajakan, dengan ini kami:

Nama Wajib Pajak : PT ABC Beverages

NPWP : 03.016.123.7-034.000

Alamat : Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur

Mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan Nomor: KEP-222/WPJ.220/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Keberatan atas SKPKB PPh Badan Tahun Pajak 2012 Nomor: 00008/207/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 yang menetapkan jumlah PPN kurang bayar sebesar Rp600.000.000. Adapun alasan dan penjelasan kami menanggapi koreksi Terbanding yang masih dipertahankan dalam Surat Keputusan tersebut di atas akan kami uraikan berikut ini.

(11)

A. SKPKB PPh Badan Tahun Pajak 2012 Nomor: 00008/207/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar tersebut di atas diterbitkan sehubungan dengan hasil pemeriksaan atas tahun pajak 2012 yang menyatakan sebagai berikut:

Menurut Fiskus (Rp)

1. Dasar Pengenaan Pajak

a. Atas penyerahan barang & jasa yg terutang PPN:

a.1 Ekspor 100.000.000.000

a.2 Penyerahan yg PPN-nya harus dipungut sendiri 269.500.000.000

a.3 Penyerahan yg PPN-nya dipungut o pemungut PPN 0

a.4 Penyerahan yg PPN-nya tidak dipungut 0

a.5 Penyerahan yg dibebaskan dr pengenaan PPN 0

a.6 Jumlah 369.500.000.000

b. Atas penyerahan barang & jasa yg tidak terutang PPN 0

Jumlah seluruh penyerahan 369.500.000.000

2. Penghitungan PPN Kurang Bayar :

a. PPN yg hrs dipungut/dibyr sendiri 26.950.000.000

b. Dikurangi :

b.1 PPN yg disetor dimuka dlm masa pajak yg sama 0

b.2 Pajak Masukan yg dapat diperhitungkan 20.000.000.000

b.3 Pajak Masukan atas impor BKP 4.450.000.000

b.4 STP (pokok kurang bayar)

b.5 Dibayar dengan NPWP sendiri 2.000.000.000

b.6 Lain-lain 0

b.7 Jumlah 26.450.000.000

c. Diperhitungkan

c.1 SKPPKP 0

d. Jumlah pajak yg dapat diperhitungkan 26.450.000.000

e. Jumlah penghitungan PPN kurang/(lebih) bayar 500.000.000

3. Kelebihan Pajak yg sudah :

a. Dikompensasikan ke masa pajak berikutnya 0

b. Dikompensasikan ke masa pjk lainnya (karena pembetulan) 0

c. Jumlah 0

4. PPN yg tidak/kurang dibayar 500.000.000

5. Sanksi Administrasi :

a. Bunga Pasal 13 (2) KUP 100.000.000

b. Kenaikan Pasal 13 (3) KUP 0

c. Bunga Pasal 13 (5) KUP 0

d. Kenaikan Pasal 13A KUP 0

e. Kenaikan Pasal 17C (5) KUP 0

f. Kenaikan Pasal 17D (5) KUP 0

g. Jumlah 100.000.000

(12)

Atas SKPKB diatas, kami telah mengajukan keberatan melalui surat Nomor: 001/12/11/651/12 tanggal 12 November 2012 tentang Keberatan atas SKPKB PPN tahun 2012 Nomor: 00008/207/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012. Dalam surat keberatan tersebut, kami telah menyampaikan keberatan kami atas koreksi yang dilakukan oleh terbanding yang menyebabkan Pajak kurang bayar sebesar Rp600.000.000, seharusnya menjadi sebesar Rp0,-.

B. Permohonan Banding

Kami mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan te rsebut, karena menurut hemat kami sesuai dengan bukti-bukti yang ada dan peraturan perpajakan yang berlaku besarnya PPN Tahun 2011 yang masih harus dibayar adalah sebesar Rp0,-. Adapun penjelasan kami adalah sebagai berikut:

4. Koreksi pada PPN yang harus dipungut/dibayar sendiri

Pada Pos PPN yang harus dipungut/dibayar sendiri, Terbanding tetap mempertahankan koreksi sebesar Rp500.000.000, karena menurut Terbanding atas DPP PPN sebesar Rp5.000.000.000 merupakan omzet yang kurang dilaporkan.

Menurut kami, DPP PPN Rp5.000.000.000 bukan merupakan omzet, namun melainkan:

4) Sejumlah Rp2.000.000.000 merupakan pengembalian uang muka pembelian mesin yang batal dipesan.

5) Sejumlah Rp1.000.000.000 merupakan pengembalian pinjaman karyawan.

6) Sejumlah Rp2.000.000.000 merupakan tambahan setoran modal yang belum dicatatkan di akta notaris.

Selain itu kami memohon, sebagaimana dalam perihal surat permohonan keberatan, juga memohon untuk membatalkan STP PPN nomor 00003/107/11/651/12 t anggal 12 Oktober 2012. Berdasarkan alasan tersebut, kami mohon kepada Majelis Hakim agar dapat membatalkan koreksi Terbanding diatas.

C. Perhitungan Pajak Terutang Menurut Kami

Berdasarkan uraian dan data-data tersebut di atas, perhitungan PPN Tahun 2012 yang kurang dibayar seharusnya adalah sebagai berikut:

Komponen Menurut Fiskus Ditambah /

(Dikurangi)

Menurut WP

PPN Kurang/(Lebih) Bayar 26.950.000.000 (500.000.000) 26.450.000.000

Sanksi Bunga 100.000.000 (100.000.000) 0

Sanksi Kenaikan 0 0 0

(13)

Sebagai kelengkapan atas permohonan banding kami, bersama ini kami lampirkan data-data dan dokumen-dokumen terkait sebagai berikut:

3) Foto kopi Surat Keputusan Keberatan Pajak Nomor: KEP-222/WPJ.220/2013 tanggal 12 Desember 2013.

4) Foto kopi SKPKB PPh Badan Tahun Pajak 2012 Nomor: 00008/207/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012.

Demikian surat banding ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,

Joko Sulisno Presiden Direktur

(14)

B4. Jika diasumsikan Pengadilan Pajak mengabulan seluruhnya banding yang diajukan PT ABC, maka jumlah uang yang diterima oleh PT ABC dengan asumsi :

1. Pada saat mengajukan banding, PT ABC membayar keseluruhan jumlah pajak yang masih harus dibayar berdasarkan SKPKB PPh No. 00007/206/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 yaitu sebesar Rp.

2.760.000.000,-2. Tanggal pembayaran SKPKB PPh No. 00007/206/11/651/12 tanggal 15 Oktober 2012 dan Surat Keputusan Keberatan No. KEP-111/WPJ.220/2013 tanggal 12 Desember 2013, total rentang waktu adalah 14 bulan

Maka jumlah pengembalian pajak beserta imbalan adalah :

Lebih bayar pajak = Rp. 2.760.000.000,-

 –

Rp. 360.000.000,- = Rp. 2.400.000.000,-Imbalan = 2% x 14 bulan x Rp. 2.400.000.000,- = Rp. 672.000.000,-+

Total pengembalian pajak beserta imbalan = Rp.

3.072.000.000,-B5. Jika diasumsikan Pengadilan Pajak menolak seluruh banding yang diajukan PT ABC, dengan asumsisama seperti pada no. B4, tidak terdapat pajak yang masih harus dibayar maupun sanksi administrasi yang dikenakan kepada PT ABC karena PT ABC telah melunasi seluruh kewajiban atas SKPKB.

B6. Dalam hal Pengadilan Pajak menolak banding PT ABC, maka PT ABC dapat mengajukan PK (Peninjauan Kembali) kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak, dengan Syarat-syarat formal :

1. Permohonan Peninjauan Kembali diajukan kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak

2. Permohonan Peninjauan Kembali diajukan secara tertulis oleh Wajib Pajak sebagai Pemohon, Ahli Waris atau kuasa hukum yang ditunjuk secara khusus dengan menyebutkan alasan-alasan dan dilampiri bukti-bukti

3. Membayar uang muka biaya perkara

4. Jangka waktu pengajuan tergantung pada alasan diajukan Peninjauan Kembali

5. Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali berdasarkan alasan kebohongan dilakukan dalam jangka waktu paling lambar 3 (tiga) bulan terhitung sejak diketahuinya kebohongan atau tipu muslihat atau sejak putusan hakim pengadilan pidana memperoleh kekuatan hukum tetap.

6. Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali berdasarkan alasan bukti tertulis susulan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak ditemukan surat-surat bukti yang hari dan tanggal ditemukannya harus dinyatakan di bawah sumpah dan disahkan oleh pejabat yang berwenang.

7. Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali diajukan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan sejak putusan dikirim

(15)

Dasar hukum

- UU Republik Indonesia No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Pepajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Republik Indonesia No. 16 Tahun 2009

- Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 9/PMK.03/2013 Tanggal 2 Januari 2013 Tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan

- UU Republik Indonesia No. 14 Tahun 202 Tentang Pengadilan Pajak

- UU No.3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat kompetisi perbankan Indonesia dapat dig olongkan sebag ai persaingan monopolistik dimana setiap bank memiliki segmen pasarnya masing-masing sehingga memiliki

Makna dari metafora ini adalah tidak hanya abdi kerajaan yang ingin ikut memeriahkan kebahagiaan yang dialami raja, tetapi juga hewan seperti ular tak berkutik dengan

Dari menu utama, pengguna dapat melihat data balita yang sudah terdaftar dengan menekan tombol data bayi sehingga muncul tampilan data balita seperti pada Gambar

[r]

Penunjang pembangunan ekonomi, seperti jalan, transportasi dan bantuan kredit bagi masyarakat yang kurang mampu sampai saat ini masih menjadi permasalahan serius, dimana jalan

khiya>r konsumen terhadap sistem retur dalam jual beli fashion hijab secara online menurut Hukum Islam dan Undang-undang

Sedangkan sub kelompok yang mengalami deflasi berturut-turut pada sub kelompok bumbu-bumbuan 6,02 persen, sub kelompok sayuran 3,12 persen, sub kelompok daging dan

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, berkah, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini sebagai karya akhir