• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kerja Praktek Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kerja Praktek Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

BAB I

PENDAHULUAN

PT. Petrokimia Gresik merupakan salah satu perusahaan yang berada di bawah holding company PT. Pupuk Indonesia (dahulunya bernama PT. Pupuk Sriwijaya) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT. Petrokimia Gresik adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi pupuk, bahan kimia, dan jasa lainnya.

(2)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

1.1 Sejarah Perusahaan

Sebagai sebuah perusahaan yang besar PT. Petrokimia Gresik mempunyai sejarah yang cukup panjang. Penjelasan secara ringkas tentang sejarah PT. Petrokimia Gresik sebagai berikut :

Tahun 1960

PT. Petrokimia Gresik didirikan dengan dasar hukum TAP MPRS No. II/MPRS/1960 dan Keppres RI No. 260 Tahun 1960, dengan nama PROJEK PETROKIMIA SOERABAJA, yang pada masa itu merupakan proyek prioritas.

(3)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

Tahun 1964

Pembangunan fisik tahap pertama Projek Petrokimia Soerabaja didasarkan pada Inpres RI No. 1/Instr/1963, dilaksanakan oleh Consindit Sp. A dari Italia.

Tahun 1968

Proyek ini sempat terhenti karena terjadi pergolakan politik dan keadaan ekonomi memburuk.

(4)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

Projek Petrokimia Soerabaja diresmikan oleh Presiden Soeharto sebagai badan usaha berbentuk perusahaan umum dengan nama Perum Petrokimia Gresik. Selanjutnya setiap tanggal 10 Juli diperingati sebagai Hari Ulang Tahun PT. Petrokimia Gresik.

Tahun 1975

Bentuk perusahaan menjadi PT. Petrokimia Gresik (Persero). Tahun 1997

(5)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

PT. Petrokimia Gresik telah berubah status menjadi Holding Company bersama PT. Pupuk Sriwijaya Palembang.

Tahun 2000

Pabrik Pupuk Majemuk PHONSKA dengan teknologi Spanyol INCRO dimana konstruksinya ditangani oleh PT. Rekayasa Industri dengan kapasitas produksi 3000 ton/tahun. Pabrik ini diresmikan oleh presiden Abdurrachman Wachid pada tanggal 25 Agustus 2000.

(6)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

Pada Bulan Oktober dibangun pabrik NPK blending dengan kapasitas produksi 60.000 ton/tahun.

Tahun 2004

Penerapan Rehabilitation Flexible Operation (RFO) ditujukan agar Pabrik Fosfat I (PF I) dapat memproduksi pupuk PHONSKA selain memproduksi SP-36 dengan harapan dapat memenuhi permintaan pasar akan PHONSKA yang tinggi sewaktu-waktu.

(7)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

Bulan Maret diproduksi pupuk Kalium Sulfat (ZK) dengan kapasitas produksi 10.000 ton/tahun.

Bulan Desember diproduksi/dikomersialkan pupuk petroganik dengan kapasitas produksi 3.000 ton/tahun. Pada bulan Desember pula dikomersialkan pupuk NPK Granulation dengan kapasitas produksi 100.000 ton/tahun.

(8)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

1.2 Perluasan Perusahaan

Pada masa perkembangannya, PT. Petrokimia Gresik telah mengalami beberapa kali perluasan. Bentuk perluasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

Perluasan I (29 Agustus 1979)

Pabrik pupuk TSP I dilaksanakan oleh kontraktor Spie Batignoles dari Perancis, meliputi pembangunan Prasarana Pelabuhan dan Penjernihan Air dan Booster Pump di Gunungsari Surabaya.

(9)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

Perluasan II (30 Juli 1983)

Pabrik pupuk TSP II dilaksanakan oleh kontraktor Spie Batignoles dari Perancis, dilengkapi pembangunan Perluasan Prasarana Pelabuhan dan Penjernihan Air dan Booster Pump di Babat.

Perluasan III (10 Oktober 1984)

Pabrik Asam Fosfat dan Produk Samping, pelaksana pembangunan Hitachi Zosen dari Jepang, meliputi :

(10)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

b. Pabrik Asam Fosfat c. Pabrik Cement Retarder d. Pabrik Aluminium Fluorida e. Pabrik Ammonium Sulfat f. Unit Utilitas

Perluasan IV (2 Mei 1986)

Pabrik Pupuk ZA III dikerjakan sendiri oleh tenaga-tenaga PT. Petrokimia Gresik.

(11)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

Perluasan V (29 April 1994)

Pabrik Amoniak dan Urea baru, teknologi proses dikerjakan oleh Kellog Amerika dan konstruksi oleh PT. IKPT pada awal 1991.

Perluasan VI (25 Agustus 2000)

Pabrik pupuk NPK dengan nama Pupuk “ Phonska ” pembangunan konstruksi oleh PT. Rekayasa Industri, dengan teknologi dari Incro Spanyol. Kapasitas produksi : 300.000 ton/tahun.

(12)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

Perluasan VII ( 22 Maret 2005 )

Pabrik pupuk kalium sulfat (ZK) dengan kapasitas 10.000 ton/tahun. Pabrik ini menggunakan proses “MANNHEIM” (Eastern Tech).

Perluasan VIII ( tahun 2006 – tahun 2009 )

Perluasan yang dilaksanakan meliputi pembangunan Petrobio fertil, NPK Kebomas II, III & IV, & Phonska II & III

Sedang direncanakan

(13)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

1.3 Anak Perusahaan Dan Usaha Patungan

PT. Petrokimaia Gresik pada saat ini memiliki beberapa anak perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. PT. PETROSIDA GRESIK (Tahun 1984)

Saham milik PT. Petrokimia Gresik 99.9 % yang menghasilkan bahan aktif pestisida untuk memasok bahan baku PT. Petrokimia Kayaku, dengan jenis produk :

(14)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

 MIPC : Kapasitas produksi : 700 ton/th  Carbofuron : Kapasitas produksi : 900 ton/th  Carbaryl : Kapasitas produksi : 200 ton/th

(15)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

2. PT. PETROKIMIA KAYAKU (Tahun 1977)

Pabrik formulator yang merupakan perusahaan patungan antara PT. Petrokimia Gresik dengan saham 60 % dan perusahaan lain dengan saham 40 % dengan hasil produksi berupa :

 Pestisida Cair : Kapasitas produksi : 3600 ton/th  Peptisida Butiran : Kapasitas produksi : 12600 ton/th  Pestisida Tepung : Kapasitas produksi : 1800 ton/th

(16)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

Perusahaan patungan antara PT. Petrokimia Gresik dengan saham 35 % dan perusahaan lain dengan saham 65 %, yang bergerak di bidang :

 Pengelolaan Kawasan Industri Gresik  Pengoperasian Exsport Processing (EPC)

4. PT. PUSPETINDO

Perusahaan patungan antara PT. Petrokimia Gresik dengan kepemilikan saham sebesar 33,18 % dan perusahaan lain sebesar 66,82 %, yang bergerak di bidang : Pressure Vessels, Heat Exchanger, Tower, Konstruksi Berat

(17)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

5. PT. PETRONIKA (Tahun 1985)

Perusahaan patungan antara PT. Petrokimia Gresik dengan saham 20 % dan perusahaan lain dengan saham 80 %, dengan hasil produksi berupa DOP (Diocthyl Phthalate) berkapasitas 30.000 ton/th.

6. PT. PETROCENTRAL (Tahun 1990)

Merupakan perusahaan patungan dari PT. Petrokimia Gresik dengan kepemilikan saham sebesar 9,8 % dan perusahaan lain sebesar 90,2%. Hasil

(18)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

produksi berupa STPP (Sodium Tripoly Phosphate) dengan kapasitas produksi 40.000 ton/tahun.

(19)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

Merupakan perusahaan patungan antara PT. Petrokimia Gresik (1,47% kepemilikan saham), dengan hasil produksinya berupa :

Phtalic Anhydride, kapasitas produksi 30.000 ton/tahunMaleic Anhydride, kapasitas produksi 1200 ton/tahun 1.4 Lokasi Pabrik

Daerah Gresik dipilih sebagai lokasi pabrik pupuk berdasarkan hasil studi kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek-Proyek Industri (BP3I) yang dikoordinir oleh Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan. Gresik dianggap ideal dengan pertimbangan berikut ini :

(20)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

1. Cukup tersedianya lahan yang kurang produktif.

2. Tersedianya sumber air dari aliran sungai Brantas dan Bengawan Solo.

3. Dekat dengan daerah konsumen pupuk terbesar, yaitu perkebunan dan petani tebu.

4. Dekat dengan pelabuhan sehingga memudahkan untuk

mengangkut peralatan pabrik selama masa konstruksi, pengadaan bahan baku, maupun pendistribusian hasil produksi melalui angkutan laut.

(21)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

5. Dekat dengan Surabaya yang memiliki kelengkapan yang memadai, antara lain tersedianya tenaga – tenaga terampil.

PT. Petrokimia Gresik menempati lahan kompleks seluas 450 hektar di Area Kawasan Industri Gresik. Areal tanah yang ditempati berada di tiga kecamatan yang meliputi 11 desa, yaitu

 Kecamatan Gresik, antara lain : Desa Ngipik, Desa Tlogopojok, Desa Sukorame, Desa Karang Turi. Desa Lumpur

(22)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

 Kecamatan Kebomas, antara lain : Desa Tlogopatut, Desa Randuagung, Desa Kebomas

 Kecamatan Manyar, antara lain : Desa Pojok Pesisir, Desa Romo Meduran, Desa Tepen

(23)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

(24)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

(25)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

(26)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

Gambar I-2 Peta Lokasi PT Petrokimia Gresik

1.5 Dasar Pemilihan Lokasi Pabrik a. Karakteristik Lokasi

Pabrik ini menempati tanah yang tidak subur untuk pertanian sehingga tidak mengurangi areal pertanian. Hal ini karena seperti diketahui sebelumnya bahwa Gresik merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang kurang subur,

(27)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

sehingga Pemda Jatim saat itu berkeinginan untuk menjadikan Gresik sebagai kawasan industri dan salah satunya adalah PT Petrokimia Gresik.

b. Ketersediaan Pasar

Pabrik berada ditengah-tengah daerah pemasaran pupuk dan terbesar. Seperti yang telah diketahui bahwa saat itu PT Petrokimia Gresik merupakan perusahaan penghasil pupuk kedua setelah PT PUSRI. PT Petrokimia Gresik diharapkan mampu membantu untuk memenuhi kebutuhan pupuk terutama untuk

(28)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

kawasan industri bagian timur yang juga terkenal sebagai daerah pertanian dan juga sebagian daerah pulau Jawa yang merupakan pasar berpotensi besar.

c. Fasilitas Transportasi

Pabrik ini dekat dengan pelabuhan sehingga dapat mempermudah untuk bongkar pasang pada saat pembangunan konstruksi maupun bahan baku saat operasi maupun juga untuk pemasaran produknya.

(29)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

Dekat dengan kota Surabaya yang merupakan pusat tersediannya tenaga terampil dan peralatan.

e. Ketersediaan Air

Cukup dekat dengan sumber air dari aliran sungai Brantas dan sungai Bengawan Solo.

(30)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

(31)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

Gambar I-3 Plant Layout PT Petrokimia Gresik

1.6 Visi dan Misi PT. Petrokimia Gresik Visi

Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya paling diminati konsumen.

(32)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

 Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program swasembada pangan.

 Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kalancaran kegiatan operasional dan pengembangan usaha.

 Mengembangkan potensi usaha untuk memenuhi industri kimia nasional dan berperan aktif dalam community development.

(33)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

(34)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

1.5 Logo dan Arti Logo

S-1 Teknik Kimia

(35)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

(36)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

Logo dengan gambar kerbau berwarna emas, dipilih sebagai penghormatan terhadap daerah Kecamatan Kebomas.

Kerbau juga melambangkan sikap yang suka berkerja keras, loyal, dan jujur. Selain itu Kerbau adalah hewan yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai Sahabat Petani.

 Warna kuning emas pada hewan Kerbau melambangkan Keagungan.  Daun hijau berujung lima melambangkan kesuburan dan kesejahteraan  Lima ujung daun melambangkan kelima sila dari Pancasila.

(37)

Laporan Kerja Praktek

Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

 Huruf PG berwarna putih singkatan dari PETROKIMIA GRESIK  Warna putih pada huruf PG melambangkan kesucian.

Logo mempunyai arti keseluruhan “Dengan hati yang bersih berdasarkan kelima sila Pancasila, PT. Petrokimia Gresik berusaha mencapai masyarakat yang adil dan makmur untuk menuju keagungan bangsa”.

Gambar

Gambar I-1     Peta Kabupaten Gresik
Gambar I-2     Peta Lokasi PT Petrokimia Gresik
Gambar I-3     Plant Layout PT Petrokimia Gresik

Referensi

Dokumen terkait

Untuk lima jenis kertas yang didefinisikan dalam 4.3.2.1, koordinat warna CIELAB dari  padatan warna proses pada baterainya harus sesuai dengan nilai tujuan yang ditentukan pada?.

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan antara kinerja

Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Namun, sejak dikeluarkan Inpres No.

Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi dan pendampingan mengenai pendirian koperasi di Desa Bulu Kecamatan Semen, sehingga nantinya koperasi simpan pinjam yang terbentuk dapat

Spidol Snowman Boardmarker Kegiatan MTQ Tingkat Propinsi Riau Kaligrafi Cabang Naskah Putra Putri Tinta Cina Maries 250. Tinta Atline 700 Spidol Atline 500 Tipex Pentel Penggaris

Pada gambar DFD level 0 diatas dari sistem yang diusulkan dapat kita lihat bahwa terdapat lima proses utama dalam sistem informasi rumah sakit.. Kelima

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pencegahan dan pendeteksian, pengendalian internal, kebijakan manajemen, dan integritas manajemen mempengaruhi