Gambar (1)
Gambar (1) Gambar (2)Gambar (2)
PERCOBAAN PEMBENTUKAN BAYANGAN PERCOBAAN PEMBENTUKAN BAYANGAN
PADA LENSA CEMBUNG PADA LENSA CEMBUNG
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat : Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat : 1)
1) Memahami sifat lensa cembung.Memahami sifat lensa cembung. 2)
2) Mengetahui jarak fokus lensa cembung.Mengetahui jarak fokus lensa cembung.
Lensa terdiri dan 2 jenis, yaitu lensa cembung
Lensa terdiri dan 2 jenis, yaitu lensa cembung (konveks)(konveks) dan lensa dan lensa cekung
cekung (konkaf)(konkaf). . Lensa Lensa cembung memiliki cembung memiliki bagian tengah bagian tengah yang lebih yang lebih tebaltebal daripada
daripada bagian bagian tepinya. tepinya. Lensa Lensa ini ini bersifat bersifat mengumpulkan mengumpulkan sinar sinar sehinggasehingga disebut juga lensa
disebut juga lensa konvergenkonvergen, seperti yang tampak pada Gambar 1. Sedangkan, seperti yang tampak pada Gambar 1. Sedangkan lensa cekung memiliki bagian tengah yang lebih tipis daripada bagian lensa cekung memiliki bagian tengah yang lebih tipis daripada bagian tepinya. Karena lensa ini bersifat memancarkan sinar, maka dinamakan lensa tepinya. Karena lensa ini bersifat memancarkan sinar, maka dinamakan lensa divergen
divergen (Gambar 2). (Gambar 2).
Dalam Gambar (1) sinar Dalam Gambar (1) sinar bias mengumpul ke satu titik F di bias mengumpul ke satu titik F di belakang le
belakang lensa, nsa, sedangkan sedangkan sinarsinar bias
bias dalam dalam Gambar Gambar (2) tampak(2) tampak seolah-olah datang dari titik F seolah-olah datang dari titik F di depan lensa. Titik F disebut di depan lensa. Titik F disebut titik fokus lensa,
titik fokus lensa, dan jarak dan jarak F terhadap F terhadap lensa diselensa disebutbut panjang fokus lensa. panjang fokus lensa. A.
A. TUJUAN PERCOBAANTUJUAN PERCOBAAN
B.
B. DASAR DASAR TEORITEORI
Ga
Jika pada
Jika pada cermin hanya cermin hanya terdapat satu terdapat satu titik titik fokus, maka pada fokus, maka pada lensalensa terdapat
terdapat dua dua titik titik fokus fokus (Gambar (Gambar 3). 3). Titik Titik fokus fokus yang yang merupakan merupakan titiktitik pertemuan
pertemuan sinar-sinar sinar-sinar bias disebutbias disebut fokus fokus utama (fokus pertama F utama (fokus pertama F 11 ) ) atau atau fokus fokus aktif
aktif sehingga untuksehingga untuk lensa konvergenlensa konvergen ber berada di ada di belakang belakang lensa, lensa, sedangkansedangkan untuk
untuk lensa divergenlensa divergen berada di depan lensa. Sedangkan berada di depan lensa. Sedangkan fokus fokus pasif pasif FF22 simetris
simetris terhadap terhadap FF11. Untuk lensa konvergen. Untuk lensa konvergen, fokus pasif F, fokus pasif F22 terletak di depan terletak di depan lensa dan untuk
lensa dan untuk lensa divergenlensa divergen, , fokus fokus pasif pasif FF22terletak di belakang lensa.terletak di belakang lensa. Sama halnya seperti pada cermin, ada 3 sinar istimewa pada l
Sama halnya seperti pada cermin, ada 3 sinar istimewa pada l ensa cembung.ensa cembung. Ketiga sinar istimewa tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
Ketiga sinar istimewa tersebut dapat dilihat pada gambar berikut : 1)
1) Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik focus.Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik focus.
2)
2) Sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan.Sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan.
3)
3) Sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.Sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
Sinar istimewa pada lensa cembung : Sinar istimewa pada lensa cembung :
Rumus dan pembentukan bayangan pada lensa cembung dapat di Rumus dan pembentukan bayangan pada lensa cembung dapat di gambarkan sebagai berikut :
gambarkan sebagai berikut :
Seperti halnya pada cermin, pada lensa juga berlaku persamaan hubungan Seperti halnya pada cermin, pada lensa juga berlaku persamaan hubungan antara jarak fokus lensa, jarak benda terhadap lensa, serta jarak bayangannya antara jarak fokus lensa, jarak benda terhadap lensa, serta jarak bayangannya terhadap lensa y
terhadap lensa yaitu sebagai aitu sebagai berikut : berikut : ::
Alat-alat percobaan yang digunakan yaitu : Alat-alat percobaan yang digunakan yaitu : 1)
1) Set bangku optik,Set bangku optik, 2)
2) Lensa Lensa cembung cembung (F= (F= 50)50) 3)
3) Lensa cembung (F=100)Lensa cembung (F=100) 4) 4) LayarLayar 5) 5) LilinLilin 6) 6) PenggarisPenggaris C.
1.
1. Menempatkan benda di jauh tak terhingga, misalnya jendela atau pohon,Menempatkan benda di jauh tak terhingga, misalnya jendela atau pohon, meletakkan lensa cembung dan layar di bangku optik. Lensa diletakkan meletakkan lensa cembung dan layar di bangku optik. Lensa diletakkan diantara jendela dan layar.
diantara jendela dan layar. 2.
2. Menggeser-geser layar sampai terlihat bayangan yang paling jelas.Menggeser-geser layar sampai terlihat bayangan yang paling jelas. 3.
3. Mencatat jarak antara layar dengan lensa sebagai f.Mencatat jarak antara layar dengan lensa sebagai f. 4.
4. Menempatkan lilin sebagai benda di depan lensa, menempatkan layar diMenempatkan lilin sebagai benda di depan lensa, menempatkan layar di belakang lensa.
belakang lensa. 5.
5. Menggeser-geser layar sampai terlihat bayangan yang paling jelas.Menggeser-geser layar sampai terlihat bayangan yang paling jelas. 6.
6. Mencatat jarak lilin terhadap lensa sebagai sMencatat jarak lilin terhadap lensa sebagai soo pada tabel data pengamatan. pada tabel data pengamatan. 7.
7. Mencatat jarak layar terhadap lensa sebagai s’ pada tabel data pengamatan.Mencatat jarak layar terhadap lensa sebagai s’ pada tabel data pengamatan. 8.
8. Mengulangi langkah 4 sampai 7 sebanyak 4 kali dengan variasi jarak lilinMengulangi langkah 4 sampai 7 sebanyak 4 kali dengan variasi jarak lilin terhadap lensa.
terhadap lensa. 9.
9. Mengulangi langkah 4-8 dengan mengganti lensa yang memiliki nilai fokusMengulangi langkah 4-8 dengan mengganti lensa yang memiliki nilai fokus yang berbeda.
yang berbeda.
F = 100 F = 100 No
No f f (cm) (cm) ssoo (cm) (cm) ssii (cm) (cm) Sifat Sifat BayanganBayangan 1
1 9 9 20 20 19 19 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 2
2 9,5 9,5 22 22 19 19 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 3
3 9,5 9,5 24 24 17 17 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 4
4 9 9 26 26 17 17 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 5
5 9,5 9,5 28 28 16 16 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil D.
D. LANGKAH KERJALANGKAH KERJA
E.
2 2 2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 F = 50 F = 50 No
No f f (cm) (cm) ssoo (cm) (cm) ssii (cm) (cm) Sifat Sifat BayanganBayangan 1
1 5,5 5,5 11 11 13,5 13,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 2
2 5,5 5,5 13 13 11,5 11,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 3
3 6 6 15 15 9,5 9,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 4 5,5
4 5,5 17 17 9 9 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 5
5 5,2 5,2 19 19 8,5 8,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil nst penggaris = 0,1 cm
nst penggaris = 0,1 cm
Lensa PertamaLensa Pertama F = 100
F = 100 No
No f f (cm) (cm) ssoo (cm) (cm) ssii (cm) (cm) Sifat Sifat BayanganBayangan 1
1 9 9 20 20 19 19 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 2
2 9,5 9,5 22 22 19 19 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 3
3 9,5 9,5 24 24 17 17 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 4
4 9 9 26 26 17 17 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 5
5 9,5 9,5 28 28 16 16 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil
==
((
))
..
22
33
+ + ((
))
..
22
33
==
++
..
2233
++
++
..
2233
sso
o=
= ssii
= ½ nst
= ½ nst
= ½ .
= ½ .
0,1
0,1
=
=
0,05
0,05
F.2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 2 2
= = ((
20+19
20+19
1919
))
..
2233
.0,05
.0,05
++
((
20+19
20+19
2020
))
..
2233
.0,05
.0,05
=
=
0,011808337
0,011808337
= =
1
1
11
x 100 %
x 100 %
= =0,011808337
0,011808337
99
x 100 %
x 100 %
= 0,13 %
= 0,13 %
4 angka penting
4 angka penting
Jadi nilai f
Jadi nilai f
11adalah (9,00 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,13
adalah (9,00 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,13 %.
%.
= = ((
22+19
22+19
1919
))
..
2233
.0,05
.0,05
++
((
22+19
22+19
2222
))
..
2233
.0,05
.0,05
=
=
0,011973074
0,011973074
= =
2
2
22
x 100 %
x 100 %
= =0,011973074
0,011973074
9,5
9,5
x 100 %
x 100 %
= 0,126 %
= 0,126 %
4 angka penting
4 angka penting
Jadi nilai f
Jadi nilai f
22adalah (9,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,126 %.
adalah (9,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,126 %.
= = ((
24+17
24+17
1717
))
..
2233
.0,05
.0,05
++
((
24+17
24+17
2424
))
..
2233
.0,05
.0,05
=
=
0,01277881
0,01277881
= =
3
3
33
x 100 %
x 100 %
= =0,01277881
0,01277881
9,5
9,5
x 100 %
x 100 %
= 0,134 %
= 0,134 %
4 angka penting
4 angka penting
Jadi nilai f
Jadi nilai f
33adalah (9,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,134 %.
adalah (9,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,134 %.
Ralat Ralat
Ralat Ralat
Ralat Ralat
2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 22 22 2 2 22 22 22 22
= = ((
26+17
26+17
1717
))
..
2233
.0,05
.0,05
++
((
26+17
26+17
2626
))
..
2233
.0,05
.0,05
= 0,014133766
= 0,014133766
= =
4
4
44
x 100 %
x 100 %
= =0,014133766
0,014133766
99
x 100 %
x 100 %
=
= 0,157
0,157 %
%
4 angka penting
4 angka penting
Jadi nilai f
Jadi nilai f
44adalah (9,00 ± 0,02) cm dengan ralat relatif sebesar 0,157 %.
adalah (9,00 ± 0,02) cm dengan ralat relatif sebesar 0,157 %.
= = ((
28+16
28+16
1616
))
..
2233
.0,05
.0,05
++
((
28+16
28+16
2828
))
..
2233
.0,05
.0,05
= 0,014200026
= 0,014200026
= =
5
5
55
x 100 %
x 100 %
= =0,014200026
0,014200026
9,5
9,5
x 100 %
x 100 %
=
= 0,149
0,149 %
%
4 angka penting
4 angka penting
Jadi nilai f
Jadi nilai f
55adalah (9,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,149 %.
adalah (9,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,149 %.
⃗⃗
==
∑
∑
55
=1
=1
11 ==
99
0,011
0,011
11
0,011
0,011
++
9,5
9,5
0,011
0,011
11
0,011
0,011
++
9,5
9,5
0,013
0,013
11
0,013
0,013
++
99
0,014
0,014
11
0,014
0,014
++
9,5
9,5
0,014
0,014
11
0,014
0,014
= 9,297885572
= 9,297885572
⃗⃗
==
11
11
++ 11
11
++ 11
11
++ 11
11
++ 11
11
⃗⃗
==
11
0,011
0,011
11
++ 11
0,011
0,011
11
++ 11
0,013
0,013
11
++ 11
0,014
0,014
11
++ 11
0,014
0,014
11
= 0,005534231
= 0,005534231
Ralat Ralat
Ralat Ralat
2 2 22 22 2 2 = =
⃗⃗
⃗⃗
x 100 %
x 100 %
= =0,005534231
0,005534231
9,297885572
9,297885572
x 100 %
x 100 %
=
= 0,059
0,059 %
%
4 angka penting
4 angka penting
Jadi nilai
Jadi nilai
⃗⃗
adalah (9,298 ± 0,006) cm dengan ralat relatif sebesar 0,059 %
adalah (9,298 ± 0,006) cm dengan ralat relatif sebesar 0,059 %
Lensa KeduaLensa Kedua
F = 50F = 50 No
No f f (cm) (cm) ssoo (cm) (cm) ssii (cm) (cm) Sifat Sifat BayanganBayangan 1
1 5,5 5,5 11 11 13,5 13,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 2
2 5,5 5,5 13 13 11,5 11,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 3
3 6 6 15 15 9,5 9,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 4 5,5
4 5,5 17 17 9 9 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 5
5 5,2 5,2 19 19 8,5 8,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil
= =
11+13,5
11+13,5
13,5
13,5
..
2233
.0,05
.0,05
++
((
11+13,5
11+13,5
1111
))
..
2233
.0,05
.0,05
=
=
0,01214704
0,01214704
= =
1
1
11
x 100 %
x 100 %
= =0,01214704
0,01214704
5,5
5,5
x 100 %
x 100 %
= 0,221 %
= 0,221 %
4 angka penting
4 angka penting
Jadi nilai f
Jadi nilai f
11adalah (5,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,221 %.
adalah (5,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,221 %.
Ralat Ralat
Ralat Ralat
2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 2 2
= =
13+11,5
13+11,5
11,5
11,5
..
2233
.0,05
.0,05
++
((
13+11,5
13+11,5
1313
))
..
2233
.0,05
.0,05
= 0,011916985
= 0,011916985
= =
2
2
22
x 100 %
x 100 %
= =0,011916985
0,011916985
5,5
5,5
x 100 %
x 100 %
= 0,217 %
= 0,217 %
4 angka penting
4 angka penting
Jadi nilai f
Jadi nilai f
22adalah (5,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,217 %.
adalah (5,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,217 %.
= =
15+9,5
15+9,5
9,5
9,5
..
2233
.0,05
.0,05
++
15+9,55
15+9,55
1515
..
2233
.0,05
.0,05
= 0,013462467
= 0,013462467
= =
3
3
33
x 100 %
x 100 %
= =0,013462467
0,013462467
66
x 100 %
x 100 %
= 0,224 %
= 0,224 %
4 angka penting
4 angka penting
Jadi nilai f
Jadi nilai f
33adalah (6,00 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,224 %.
adalah (6,00 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,224 %.
= = ((
17+9
17+9
99
))
..
2233
.0,05
.0,05
++
((
17+9
17+9
1717
))
..
2233
.0,05
.0,05
= 0,014799636
= 0,014799636
= =
4
4
44
x 100 %
x 100 %
= =0,014799636
0,014799636
5,5
5,5
x 100 %
x 100 %
Ralat Ralat
Ralat Ralat
Ralat Ralat2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 22 22 2 2 22 22 22 22
= 0,269 %
= 0,269 %
4 angka penting
4 angka penting
Jadi nilai f
Jadi nilai f
44adalah (5,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,269 %.
adalah (5,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,269 %.
= = ((
8,5+19
8,5+19
1919
))
..
2233
.0,05
.0,05
++
8,5+19
8,5+19
8,5
8,5
..
2233
.0,05
.0,05
= 0,016227394
= 0,016227394
= =
5
5
55
x 100 %
x 100 %
= =0,016227394
0,016227394
5,2
5,2
x 100 %
x 100 %
= 0,312 %
= 0,312 %
4 angka penting
4 angka penting
Jadi nilai f
Jadi nilai f
55adalah (5,20 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,312 %.
adalah (5,20 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,312 %.
⃗⃗
==
∑
∑
55
=1
=1
11 ==
5,5
5,5
0,012
0,012
11
0,012
0,012
++
5,5
5,5
0,012
0,012
11
0,012
0,012
++
66
0,013
0,013
11
0,013
0,013
++
5,5
5,5
0,015
0,015
11
0,015
0,015
++
5,2
5,2
0,016
0,016
11
0,016
0,016
= 5, 55297116
= 5, 55297116
⃗⃗
==
11
11
++ 11
11
++ 11
11
++ 11
11
++ 11
11
⃗⃗
==
11
0,012
0,012
11
++ 11
0,012
0,012
11
++ 11
0,013
0,013
11
++ 11
0,015
0,015
11
++ 11
0,016
0,016
11
= 0,005959606467
= 0,005959606467
= =
⃗⃗
⃗⃗
x 100 %
x 100 %
= =0,005959606467
0,005959606467
5,55297116
5,55297116
x 100 %
x 100 %
=
= 0,107
0,107 %
%
4 angka penting
4 angka penting
Jadi nilai
Jadi nilai
⃗⃗
adalah (5,553 ± 0,006) cm dengan ralat relatif sebesar 0,107 %.
adalah (5,553 ± 0,006) cm dengan ralat relatif sebesar 0,107 %.
Ralat Ralat
Ralat Ralat
Lensa adalah alat optik yang transparan, memiliki paling sedikit dua Lensa adalah alat optik yang transparan, memiliki paling sedikit dua permukaan bias
permukaan bias dam saladam salah satu h satu permukaan harus permukaan harus lengkung. Lensa lengkung. Lensa terdiri terdiri dandan 2 jenis, yaitu lensa cembung
2 jenis, yaitu lensa cembung (konveks)(konveks) dan lensa cekung dan lensa cekung (konkaf)(konkaf). Pada. Pada percobaan
percobaan ini, ini, kami kami menggunakan menggunakan lensa lensa cembung. cembung. Lensa Lensa cembung cembung adalahadalah sebuah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung yang bentuk sebuah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung yang bentuk bagian tengahnya lebih tebal
bagian tengahnya lebih tebal dari bagian tepinya. dari bagian tepinya. Lensa cembung disebut lensaLensa cembung disebut lensa positif karena bersifat mengumpu
positif karena bersifat mengumpulkan cahayalkan cahaya (konvergen).(konvergen). Pada lensa cembungPada lensa cembung terdapat tiga sinar istimewa yang menjadi dasar pembentukan bayangan pada terdapat tiga sinar istimewa yang menjadi dasar pembentukan bayangan pada lensa cembung, yaitu :
lensa cembung, yaitu : 1)
1) Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titiSinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titi k fokus.k fokus. 2)
2) Sinar datang yang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.Sinar datang yang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama. 3)
3) Sinar yang melalui pusat lensa tidak mengalami pembiasan.Sinar yang melalui pusat lensa tidak mengalami pembiasan.
Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami menggunakan dua buah lensa Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami menggunakan dua buah lensa cembung yang memiliki nilai titik fokus yang berbeda, selain itu dapat
cembung yang memiliki nilai titik fokus yang berbeda, selain itu dapat diketahuidiketahui pula
pula bahwasannya bahwasannya dalam dalam penentuan penentuan titik titik fokus fokus dari dari lensa lensa cembung cembung dapatdapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Pada Lensa PertamaPada Lensa Pertama 1)
1) Menggunakan benda yang diletakkan di jauh tak teMenggunakan benda yang diletakkan di jauh tak terhingga. Dengan melihatrhingga. Dengan melihat bayangan
bayangan terjelas terjelas yang yang terbentuk terbentuk pada pada layar layar dan dan menghitung jamenghitung jarak rak antaraantara layar dan lensa, didapatkan nilai f sebesar 9,3 cm.
layar dan lensa, didapatkan nilai f sebesar 9,3 cm.
2)
2) Dengan perhitungan menggunakan Hukum GaussDengan perhitungan menggunakan Hukum Gauss
==
++
, dimana s, dimana soomerupakan jarak antara benda dengan lensa, dan s
merupakan jarak antara benda dengan lensa, dan sii merupakan jarak antara merupakan jarak antara
bayangan
bayangan atau atau layar layar dengan dengan lensa. lensa. Dengan Dengan menggunakmenggunakan an persamapersamaan an tersebuttersebut diperoleh nilai f
diperoleh nilai f sebesarsebesar(9,298 ±0,006) cm dengan ralat relatif sebesar 0,059(9,298 ±0,006) cm dengan ralat relatif sebesar 0,059 %.
%.
Pada Lensa KeduaPada Lensa Kedua 1)
1) Dengan menggunakan cara yang pertama seperti pada lensa pertama,Dengan menggunakan cara yang pertama seperti pada lensa pertama, diperoleh nilai f sebesar 5,54 cm.
diperoleh nilai f sebesar 5,54 cm. 2)
2) Dengan menggunakan cara kedua seperti pada lensa pertama, didapatkanDengan menggunakan cara kedua seperti pada lensa pertama, didapatkan nilai f sebesar
nilai f sebesar
(5,553 ± 0,006) cm dengan ralat relatif
(5,553 ± 0,006) cm dengan ralat relatif sebesar 0,107 %.
sebesar 0,107 %.
G. PEMBAHASAN
H. KESIMPULAN
H. KESIMPULAN
Dari kedua percobaan tersebut apabila benda diletakkan pada ruang II, Dari kedua percobaan tersebut apabila benda diletakkan pada ruang II, bayangan yang terben
bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Apabila bendatuk bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Apabila benda diletakkan pada ruang III bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan diletakkan pada ruang III bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.
diperkecil.
Dari kedua percobaan yang telah kami lakukan, terdapat perbedaan nilai Dari kedua percobaan yang telah kami lakukan, terdapat perbedaan nilai fokus antara cara pertama dengan cara yang kedua. Hal tersebut dimungkinkan fokus antara cara pertama dengan cara yang kedua. Hal tersebut dimungkinkan karena :
karena : a)
a) Kurang telitinya praktikan dalam melakukan percobaan,Kurang telitinya praktikan dalam melakukan percobaan, b)
b) Keterbatasan alat (lilin tidak ditempatkan pada tempatnya),Keterbatasan alat (lilin tidak ditempatkan pada tempatnya), c)
c) Kurangnya persiapan dari praktikan sebelum melakukan percobaan.Kurangnya persiapan dari praktikan sebelum melakukan percobaan.
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, dapat kami simpulkan Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, dapat kami simpulkan bahwa :
bahwa :
Lensa cembungLensa cembung (konveks)(konveks) merupakan lensa positif yang bersifat merupakan lensa positif yang bersifat mengumpulkan cahaya
mengumpulkan cahaya (konvergen).(konvergen).
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat bayangan pada lensa cembungFaktor-faktor yang mempengaruhi sifat bayangan pada lensa cembung adalah jarak benda dan nilai fokus lensa.
adalah jarak benda dan nilai fokus lensa.
1.
1. Sebelum melakukan praktikum, praktikan harus mempelajari danSebelum melakukan praktikum, praktikan harus mempelajari dan memahami terlebih dahulu materi yang akan dibuktikan dalam praktikum memahami terlebih dahulu materi yang akan dibuktikan dalam praktikum (percobaan).
(percobaan). 2.
2. Praktikan harus lebih teliti dan berhati-hati dalam menggunakan alat dalamPraktikan harus lebih teliti dan berhati-hati dalam menggunakan alat dalam melakukan pengamatan.
melakukan pengamatan. I.
1.
1. Halliday, Resnick. 1992.Halliday, Resnick. 1992. Fisika Fisika Jilid Jilid II II Edisi Edisi 3 3 Alih Alih BahasaBahasa. Jakarta :. Jakarta : Erlangga.
Erlangga. 2.
2. Sarojo, Aby G. 2011.Sarojo, Aby G. 2011. Gelombang dan Optika. JakartaGelombang dan Optika. Jakarta : Salemba Teknika. : Salemba Teknika. 3.
3. Sumarjono, dkk. 2000.Sumarjono, dkk. 2000. Petunujk Petunujk Praktikum Praktikum Fisika Fisika Dasar Dasar II II . Malang :. Malang : Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Malang.
Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Malang. 4.
4. Supramono, Eddy, dkk. 2000.Supramono, Eddy, dkk. 2000. Fisika Fisika Dasar Dasar II II JICA.JICA. Jurusan Fisika,Jurusan Fisika, Universitas Negeri Malang.
Universitas Negeri Malang. 5.
5. Zemansky, dkk. 2007.Zemansky, dkk. 2007. Fisika Fisika Universitas Universitas Edisi Edisi ke-10 ke-10 Jilid Jilid 2.2. Jakarta :Jakarta : Erlangga.
Erlangga. J.
LAPORAN PRAKTIKUM GELOMBANG DAN OPTIK LAPORAN PRAKTIKUM GELOMBANG DAN OPTIK
PEMBENTUKAN BAYANGAN
PEMBENTUKAN BAYANGAN
PADA LENSA CEMBUNG
PADA LENSA CEMBUNG
disusun untuk memenuhi tugas disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Praktikum Gelombang dan Optik mata kuliah Praktikum Gelombang dan Optik
yang dibimbing oleh : yang dibimbing oleh : Ibu Chusnana Insyaf Yogihati Ibu Chusnana Insyaf Yogihati
Oleh Kelompok 3, Offering B : Oleh Kelompok 3, Offering B : Maulidiyani
Maulidiyani Fuadati Fuadati (12035141091(120351410917)7) Nur Shobiroh
Nur Shobiroh (12035140278(120351402785)5) Riski
Riski Lutfiani Lutfiani (120351402782)(120351402782)
Pelaksanaan Praktikum : Rabu, 12 Februari 2014 Pelaksanaan Praktikum : Rabu, 12 Februari 2014
PRODI PENDIDIKAN IPA
PRODI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM