• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Pembentukan Bayangan Pada Lensa Cembung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Pembentukan Bayangan Pada Lensa Cembung"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Gambar (1)

Gambar (1) Gambar (2)Gambar (2)

PERCOBAAN PEMBENTUKAN BAYANGAN PERCOBAAN PEMBENTUKAN BAYANGAN

PADA LENSA CEMBUNG PADA LENSA CEMBUNG

Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat : Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat : 1)

1) Memahami sifat lensa cembung.Memahami sifat lensa cembung. 2)

2) Mengetahui jarak fokus lensa cembung.Mengetahui jarak fokus lensa cembung.

Lensa terdiri dan 2 jenis, yaitu lensa cembung

Lensa terdiri dan 2 jenis, yaitu lensa cembung (konveks)(konveks)  dan lensa  dan lensa cekung

cekung (konkaf)(konkaf). . Lensa Lensa cembung memiliki cembung memiliki bagian tengah bagian tengah yang lebih yang lebih tebaltebal daripada

daripada bagian bagian tepinya. tepinya. Lensa Lensa ini ini bersifat bersifat mengumpulkan mengumpulkan sinar sinar sehinggasehingga disebut juga lensa

disebut juga lensa konvergenkonvergen, seperti yang tampak pada Gambar 1. Sedangkan, seperti yang tampak pada Gambar 1. Sedangkan lensa cekung memiliki bagian tengah yang lebih tipis daripada bagian lensa cekung memiliki bagian tengah yang lebih tipis daripada bagian tepinya. Karena lensa ini bersifat memancarkan sinar, maka dinamakan lensa tepinya. Karena lensa ini bersifat memancarkan sinar, maka dinamakan lensa divergen

divergen (Gambar 2). (Gambar 2).

Dalam Gambar (1) sinar Dalam Gambar (1) sinar  bias mengumpul ke satu titik F di  bias mengumpul ke satu titik F di  belakang le

 belakang lensa, nsa, sedangkan sedangkan sinarsinar  bias

 bias dalam dalam Gambar Gambar (2) tampak(2) tampak seolah-olah datang dari titik F seolah-olah datang dari titik F di depan lensa. Titik F disebut di depan lensa. Titik F disebut titik fokus lensa,

titik fokus lensa, dan jarak dan jarak F terhadap F terhadap lensa diselensa disebutbut panjang fokus lensa. panjang fokus lensa. A.

A. TUJUAN PERCOBAANTUJUAN PERCOBAAN

B.

B. DASAR DASAR TEORITEORI

Ga

(2)

Jika pada

Jika pada cermin hanya cermin hanya terdapat satu terdapat satu titik titik fokus, maka pada fokus, maka pada lensalensa terdapat

terdapat dua dua titik titik fokus fokus (Gambar (Gambar 3). 3). Titik Titik fokus fokus yang yang merupakan merupakan titiktitik  pertemuan

 pertemuan sinar-sinar sinar-sinar bias disebutbias disebut fokus  fokus utama (fokus pertama F utama (fokus pertama F 11 ) ) atau atau fokus fokus aktif

aktif sehingga untuksehingga untuk lensa konvergenlensa konvergen  ber  berada di ada di belakang belakang lensa, lensa, sedangkansedangkan untuk

untuk lensa divergenlensa divergen  berada di depan lensa. Sedangkan  berada di depan lensa. Sedangkan  fokus  fokus pasif pasif  FF22 simetris

simetris terhadap terhadap FF11. Untuk lensa konvergen. Untuk lensa konvergen, fokus pasif F, fokus pasif F22  terletak di depan  terletak di depan lensa dan untuk

lensa dan untuk lensa divergenlensa divergen, , fokus fokus pasif pasif FF22terletak di belakang lensa.terletak di belakang lensa. Sama halnya seperti pada cermin, ada 3 sinar istimewa pada l

Sama halnya seperti pada cermin, ada 3 sinar istimewa pada l ensa cembung.ensa cembung. Ketiga sinar istimewa tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Ketiga sinar istimewa tersebut dapat dilihat pada gambar berikut : 1)

1) Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik focus.Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik focus.

2)

2) Sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan.Sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan.

3)

3) Sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.Sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.

Sinar istimewa pada lensa cembung : Sinar istimewa pada lensa cembung :

(3)

Rumus dan pembentukan bayangan pada lensa cembung dapat di Rumus dan pembentukan bayangan pada lensa cembung dapat di gambarkan sebagai berikut :

gambarkan sebagai berikut :

Seperti halnya pada cermin, pada lensa juga berlaku persamaan hubungan Seperti halnya pada cermin, pada lensa juga berlaku persamaan hubungan antara jarak fokus lensa, jarak benda terhadap lensa, serta jarak bayangannya antara jarak fokus lensa, jarak benda terhadap lensa, serta jarak bayangannya terhadap lensa y

terhadap lensa yaitu sebagai aitu sebagai berikut : berikut : ::

Alat-alat percobaan yang digunakan yaitu : Alat-alat percobaan yang digunakan yaitu : 1)

1) Set bangku optik,Set bangku optik, 2)

2) Lensa Lensa cembung cembung (F= (F= 50)50) 3)

3) Lensa cembung (F=100)Lensa cembung (F=100) 4) 4) LayarLayar 5) 5) LilinLilin 6) 6) PenggarisPenggaris C.

(4)

1.

1. Menempatkan benda di jauh tak terhingga, misalnya jendela atau pohon,Menempatkan benda di jauh tak terhingga, misalnya jendela atau pohon, meletakkan lensa cembung dan layar di bangku optik. Lensa diletakkan meletakkan lensa cembung dan layar di bangku optik. Lensa diletakkan diantara jendela dan layar.

diantara jendela dan layar. 2.

2. Menggeser-geser layar sampai terlihat bayangan yang paling jelas.Menggeser-geser layar sampai terlihat bayangan yang paling jelas. 3.

3. Mencatat jarak antara layar dengan lensa sebagai f.Mencatat jarak antara layar dengan lensa sebagai f. 4.

4. Menempatkan lilin sebagai benda di depan lensa, menempatkan layar diMenempatkan lilin sebagai benda di depan lensa, menempatkan layar di  belakang lensa.

 belakang lensa. 5.

5. Menggeser-geser layar sampai terlihat bayangan yang paling jelas.Menggeser-geser layar sampai terlihat bayangan yang paling jelas. 6.

6. Mencatat jarak lilin terhadap lensa sebagai sMencatat jarak lilin terhadap lensa sebagai soo pada tabel data pengamatan. pada tabel data pengamatan. 7.

7. Mencatat jarak layar terhadap lensa sebagai s’ pada tabel data pengamatan.Mencatat jarak layar terhadap lensa sebagai s’ pada tabel data pengamatan. 8.

8. Mengulangi langkah 4 sampai 7 sebanyak 4 kali dengan variasi jarak lilinMengulangi langkah 4 sampai 7 sebanyak 4 kali dengan variasi jarak lilin terhadap lensa.

terhadap lensa. 9.

9. Mengulangi langkah 4-8 dengan mengganti lensa yang memiliki nilai fokusMengulangi langkah 4-8 dengan mengganti lensa yang memiliki nilai fokus yang berbeda.

yang berbeda.

F = 100 F = 100 No

No f f (cm) (cm) ssoo (cm) (cm) ssii (cm) (cm) Sifat Sifat BayanganBayangan 1

1 9 9 20 20 19 19 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 2

2 9,5 9,5 22 22 19 19 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 3

3 9,5 9,5 24 24 17 17 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 4

4 9 9 26 26 17 17 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 5

5 9,5 9,5 28 28 16 16 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil D.

D. LANGKAH KERJALANGKAH KERJA

E.

(5)

2 2 2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 F = 50 F = 50 No

No f f (cm) (cm) ssoo (cm) (cm) ssii (cm) (cm) Sifat Sifat BayanganBayangan 1

1 5,5 5,5 11 11 13,5 13,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 2

2 5,5 5,5 13 13 11,5 11,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 3

3 6 6 15 15 9,5 9,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 4 5,5

4 5,5 17 17 9 9 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 5

5 5,2 5,2 19 19 8,5 8,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil nst penggaris = 0,1 cm

nst penggaris = 0,1 cm

 Lensa PertamaLensa Pertama F = 100

F = 100 No

No f f (cm) (cm) ssoo (cm) (cm) ssii (cm) (cm) Sifat Sifat BayanganBayangan 1

1 9 9 20 20 19 19 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 2

2 9,5 9,5 22 22 19 19 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 3

3 9,5 9,5 24 24 17 17 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 4

4 9 9 26 26 17 17 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 5

5 9,5 9,5 28 28 16 16 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil





==

((









))

..

22

33





+ + ((









))

..

22

33





== 







++





..

2233





++









++





..

2233





sso

o

=

= ssii

= ½ nst

= ½ nst

= ½ .

= ½ .

0,1

0,1

=

=

0,05

0,05

F.

(6)

2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 2 2

= = ((

20+19

20+19

1919

))

..

2233

.0,05

.0,05

++

((

20+19

20+19

2020

))

..

2233

 .0,05

 .0,05

=

=

0,011808337

0,011808337

= =



 1

 1

  

11

x 100 %

x 100 %

= =

0,011808337

0,011808337

99

x 100 %

x 100 %

= 0,13 %

= 0,13 %



 4 angka penting

 4 angka penting

Jadi nilai f 

Jadi nilai f 

11

adalah (9,00 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,13

adalah (9,00 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,13 %.

%.

= = ((

22+19

22+19

1919

))

..

2233

.0,05

.0,05

++

((

22+19

22+19

2222

))

..

2233

 .0,05

 .0,05

=

=

0,011973074

0,011973074

= =



 2

 2

  

22

x 100 %

x 100 %

= =

0,011973074

0,011973074

9,5

9,5

x 100 %

x 100 %

= 0,126 %

= 0,126 %



 4 angka penting

 4 angka penting

Jadi nilai f 

Jadi nilai f 

22

adalah (9,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,126 %.

adalah (9,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,126 %.

= = ((

24+17

24+17

1717

))

..

2233

.0,05

.0,05

++

((

24+17

24+17

2424

))

..

2233

 .0,05

 .0,05

=

=

0,01277881

0,01277881

= =



 3

 3

  

33

x 100 %

x 100 %

= =

0,01277881

0,01277881

9,5

9,5

x 100 %

x 100 %

= 0,134 %

= 0,134 %



 4 angka penting

 4 angka penting

Jadi nilai f 

Jadi nilai f 

33

adalah (9,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,134 %.

adalah (9,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,134 %.

Ralat Ralat





Ralat Ralat





Ralat Ralat





(7)

2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 22 22 2 2 22 22 22 22

= = ((

26+17

26+17

1717

))

..

2233

.0,05

.0,05

++

((

26+17

26+17

2626

))

..

2233

 .0,05

 .0,05

= 0,014133766

= 0,014133766

= =



 4

 4

  

44

x 100 %

x 100 %

= =

0,014133766

0,014133766

99

x 100 %

x 100 %

=

= 0,157

0,157 %

%



 4 angka penting

 4 angka penting

Jadi nilai f 

Jadi nilai f 

44

adalah (9,00 ± 0,02) cm dengan ralat relatif sebesar 0,157 %.

adalah (9,00 ± 0,02) cm dengan ralat relatif sebesar 0,157 %.

= = ((

28+16

28+16

1616

))

..

2233

.0,05

.0,05

++

((

28+16

28+16

2828

))

..

2233

 .0,05

 .0,05

= 0,014200026

= 0,014200026

= =



 5

 5

  

55

x 100 %

x 100 %

= =

0,014200026

0,014200026

9,5

9,5

x 100 %

x 100 %

=

= 0,149

0,149 %

%



 4 angka penting

 4 angka penting

Jadi nilai f 

Jadi nilai f 

55

adalah (9,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,149 %.

adalah (9,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,149 %.

  ⃗⃗

==

55

=1

=1

  

11 ==

99

0,011

0,011

11

0,011

0,011

++

9,5

9,5

0,011

0,011

11

0,011

0,011

++

9,5

9,5

0,013

0,013

11

0,013

0,013

++

99

0,014

0,014

11

0,014

0,014

++

9,5

9,5

0,014

0,014

11

0,014

0,014

= 9,297885572

= 9,297885572



  

⃗⃗

==

11



11





++ 11



11





++ 11



11





++ 11



11





++ 11



11







  

⃗⃗

==

11



0,011

0,011

11



++ 11



0,011

0,011

11



++ 11



0,013

0,013

11



++ 11



0,014

0,014

11



++ 11



0,014

0,014

11



= 0,005534231

= 0,005534231

Ralat Ralat





Ralat Ralat





(8)

2 2 22 22 2 2 = =



  

⃗⃗

  

⃗⃗

x 100 %

x 100 %

= =

0,005534231

0,005534231

9,297885572

9,297885572

x 100 %

x 100 %

=

= 0,059

0,059 %

%



 4 angka penting

 4 angka penting

Jadi nilai

Jadi nilai

  ⃗⃗

adalah (9,298 ± 0,006) cm dengan ralat relatif sebesar 0,059 %

adalah (9,298 ± 0,006) cm dengan ralat relatif sebesar 0,059 %

 Lensa KeduaLensa Kedua

 F = 50F = 50 No

No f f (cm) (cm) ssoo (cm) (cm) ssii (cm) (cm) Sifat Sifat BayanganBayangan 1

1 5,5 5,5 11 11 13,5 13,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 2

2 5,5 5,5 13 13 11,5 11,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 3

3 6 6 15 15 9,5 9,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 4 5,5

4 5,5 17 17 9 9 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil 5

5 5,2 5,2 19 19 8,5 8,5 Nyata, Nyata, terbalik, terbalik, diperkecildiperkecil

= = 

11+13,5

11+13,5

13,5

13,5



..

2233

.0,05

.0,05

++

((

11+13,5

11+13,5

1111

))

..

2233

 .0,05

 .0,05

=

=

0,01214704

0,01214704

= =



 1

 1

  

11

x 100 %

x 100 %

= =

0,01214704

0,01214704

5,5

5,5

x 100 %

x 100 %

= 0,221 %

= 0,221 %



 4 angka penting

 4 angka penting

Jadi nilai f 

Jadi nilai f 

11

adalah (5,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,221 %.

adalah (5,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,221 %.

Ralat Ralat

Ralat Ralat

(9)

2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 2 2

= = 

13+11,5

13+11,5

11,5

11,5



..

2233

.0,05

.0,05

++

((

13+11,5

13+11,5

1313

))

..

2233

 .0,05

 .0,05

= 0,011916985

= 0,011916985

= =



 2

 2

  

22

x 100 %

x 100 %

= =

0,011916985

0,011916985

5,5

5,5

x 100 %

x 100 %

= 0,217 %

= 0,217 %



 4 angka penting

 4 angka penting

Jadi nilai f 

Jadi nilai f 

22

adalah (5,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,217 %.

adalah (5,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,217 %.

= = 

15+9,5

15+9,5

9,5

9,5



..

2233

.0,05

.0,05

++



15+9,55

15+9,55

1515



..

2233

 .0,05

 .0,05

= 0,013462467

= 0,013462467

= =



 3

 3

  

33

x 100 %

x 100 %

= =

0,013462467

0,013462467

66

x 100 %

x 100 %

= 0,224 %

= 0,224 %



 4 angka penting

 4 angka penting

Jadi nilai f 

Jadi nilai f 

33

adalah (6,00 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,224 %.

adalah (6,00 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,224 %.

= = ((

17+9

17+9

99

))

..

2233

.0,05

.0,05

++

((

17+9

17+9

1717

))

..

2233

 .0,05

 .0,05

= 0,014799636

= 0,014799636

= =



 4

 4

  

44

x 100 %

x 100 %

= =

0,014799636

0,014799636

5,5

5,5

x 100 %

x 100 %





Ralat Ralat





Ralat Ralat





Ralat Ralat

(10)

2 2 22 22 2 2 2 2 22 22 22 22 2 2 22 22 22 22

= 0,269 %

= 0,269 %



 4 angka penting

 4 angka penting

Jadi nilai f 

Jadi nilai f 

44

adalah (5,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,269 %.

adalah (5,50 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,269 %.

= = ((

8,5+19

8,5+19

1919

))

..

2233

.0,05

.0,05

++



8,5+19

8,5+19

8,5

8,5



..

2233

 .0,05

 .0,05

= 0,016227394

= 0,016227394

= =



 5

 5

  

55

x 100 %

x 100 %

= =

0,016227394

0,016227394

5,2

5,2

x 100 %

x 100 %

= 0,312 %

= 0,312 %



 4 angka penting

 4 angka penting

Jadi nilai f 

Jadi nilai f 

55

adalah (5,20 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,312 %.

adalah (5,20 ± 0,01) cm dengan ralat relatif sebesar 0,312 %.

  ⃗⃗

==

55

=1

=1

  

11 ==

5,5

5,5

0,012

0,012

11

0,012

0,012

++

5,5

5,5

0,012

0,012

11

0,012

0,012

++

66

0,013

0,013

11

0,013

0,013

++

5,5

5,5

0,015

0,015

11

0,015

0,015

++

5,2

5,2

0,016

0,016

11

0,016

0,016

= 5, 55297116

= 5, 55297116



  

⃗⃗

==

11



11





++ 11



11





++ 11



11





++ 11



11





++ 11



11







  

⃗⃗

==

11



0,012

0,012

11



++ 11



0,012

0,012

11



++ 11



0,013

0,013

11



++ 11



0,015

0,015

11



++ 11



0,016

0,016

11



= 0,005959606467

= 0,005959606467

= =



  

⃗⃗

  

⃗⃗

x 100 %

x 100 %

= =

0,005959606467

0,005959606467

5,55297116

5,55297116

x 100 %

x 100 %

=

= 0,107

0,107 %

%



 4 angka penting

 4 angka penting

Jadi nilai

Jadi nilai

  ⃗⃗

adalah (5,553 ± 0,006) cm dengan ralat relatif sebesar 0,107 %.

adalah (5,553 ± 0,006) cm dengan ralat relatif sebesar 0,107 %.





Ralat Ralat

Ralat Ralat

(11)

Lensa adalah alat optik yang transparan, memiliki paling sedikit dua Lensa adalah alat optik yang transparan, memiliki paling sedikit dua  permukaan bias

 permukaan bias dam saladam salah satu h satu permukaan harus permukaan harus lengkung. Lensa lengkung. Lensa terdiri terdiri dandan 2 jenis, yaitu lensa cembung

2 jenis, yaitu lensa cembung (konveks)(konveks)  dan lensa cekung  dan lensa cekung (konkaf)(konkaf). Pada. Pada  percobaan

 percobaan ini, ini, kami kami menggunakan menggunakan lensa lensa cembung. cembung. Lensa Lensa cembung cembung adalahadalah sebuah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung yang bentuk sebuah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung yang bentuk  bagian tengahnya lebih tebal

 bagian tengahnya lebih tebal dari bagian tepinya. dari bagian tepinya. Lensa cembung disebut lensaLensa cembung disebut lensa  positif karena bersifat mengumpu

 positif karena bersifat mengumpulkan cahayalkan cahaya (konvergen).(konvergen). Pada lensa cembungPada lensa cembung terdapat tiga sinar istimewa yang menjadi dasar pembentukan bayangan pada terdapat tiga sinar istimewa yang menjadi dasar pembentukan bayangan pada lensa cembung, yaitu :

lensa cembung, yaitu : 1)

1) Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titiSinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titi k fokus.k fokus. 2)

2) Sinar datang yang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.Sinar datang yang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama. 3)

3) Sinar yang melalui pusat lensa tidak mengalami pembiasan.Sinar yang melalui pusat lensa tidak mengalami pembiasan.

Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami menggunakan dua buah lensa Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami menggunakan dua buah lensa cembung yang memiliki nilai titik fokus yang berbeda, selain itu dapat

cembung yang memiliki nilai titik fokus yang berbeda, selain itu dapat diketahuidiketahui  pula

 pula bahwasannya bahwasannya dalam dalam penentuan penentuan titik titik fokus fokus dari dari lensa lensa cembung cembung dapatdapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

dilakukan dengan dua cara, yaitu :

 Pada Lensa PertamaPada Lensa Pertama 1)

1) Menggunakan benda yang diletakkan di jauh tak teMenggunakan benda yang diletakkan di jauh tak terhingga. Dengan melihatrhingga. Dengan melihat  bayangan

 bayangan terjelas terjelas yang yang terbentuk terbentuk pada pada layar layar dan dan menghitung jamenghitung jarak rak antaraantara layar dan lensa, didapatkan nilai f sebesar 9,3 cm.

layar dan lensa, didapatkan nilai f sebesar 9,3 cm.

2)

2) Dengan perhitungan menggunakan Hukum GaussDengan perhitungan menggunakan Hukum Gauss





==





++







, dimana s, dimana soo

merupakan jarak antara benda dengan lensa, dan s

merupakan jarak antara benda dengan lensa, dan sii  merupakan jarak antara  merupakan jarak antara

 bayangan

 bayangan atau atau layar layar dengan dengan lensa. lensa. Dengan Dengan menggunakmenggunakan an persamapersamaan an tersebuttersebut diperoleh nilai f

diperoleh nilai f sebesarsebesar(9,298 ±0,006) cm dengan ralat relatif sebesar 0,059(9,298 ±0,006) cm dengan ralat relatif sebesar 0,059 %.

%.

 Pada Lensa KeduaPada Lensa Kedua 1)

1) Dengan menggunakan cara yang pertama seperti pada lensa pertama,Dengan menggunakan cara yang pertama seperti pada lensa pertama, diperoleh nilai f sebesar 5,54 cm.

diperoleh nilai f sebesar 5,54 cm. 2)

2) Dengan menggunakan cara kedua seperti pada lensa pertama, didapatkanDengan menggunakan cara kedua seperti pada lensa pertama, didapatkan nilai f sebesar

nilai f sebesar

(5,553 ± 0,006) cm dengan ralat relatif

(5,553 ± 0,006) cm dengan ralat relatif sebesar 0,107 %.

sebesar 0,107 %.

G. PEMBAHASAN

(12)

H. KESIMPULAN

H. KESIMPULAN

Dari kedua percobaan tersebut apabila benda diletakkan pada ruang II, Dari kedua percobaan tersebut apabila benda diletakkan pada ruang II,  bayangan yang terben

 bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Apabila bendatuk bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Apabila benda diletakkan pada ruang III bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan diletakkan pada ruang III bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.

diperkecil.

Dari kedua percobaan yang telah kami lakukan, terdapat perbedaan nilai Dari kedua percobaan yang telah kami lakukan, terdapat perbedaan nilai fokus antara cara pertama dengan cara yang kedua. Hal tersebut dimungkinkan fokus antara cara pertama dengan cara yang kedua. Hal tersebut dimungkinkan karena :

karena : a)

a) Kurang telitinya praktikan dalam melakukan percobaan,Kurang telitinya praktikan dalam melakukan percobaan,  b)

 b) Keterbatasan alat (lilin tidak ditempatkan pada tempatnya),Keterbatasan alat (lilin tidak ditempatkan pada tempatnya), c)

c) Kurangnya persiapan dari praktikan sebelum melakukan percobaan.Kurangnya persiapan dari praktikan sebelum melakukan percobaan.

Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, dapat kami simpulkan Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, dapat kami simpulkan  bahwa :

 bahwa :

 Lensa cembungLensa cembung (konveks)(konveks)  merupakan lensa positif yang bersifat  merupakan lensa positif yang bersifat mengumpulkan cahaya

mengumpulkan cahaya (konvergen).(konvergen).

 Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat bayangan pada lensa cembungFaktor-faktor yang mempengaruhi sifat bayangan pada lensa cembung adalah jarak benda dan nilai fokus lensa.

adalah jarak benda dan nilai fokus lensa.

1.

1. Sebelum melakukan praktikum, praktikan harus mempelajari danSebelum melakukan praktikum, praktikan harus mempelajari dan memahami terlebih dahulu materi yang akan dibuktikan dalam praktikum memahami terlebih dahulu materi yang akan dibuktikan dalam praktikum (percobaan).

(percobaan). 2.

2. Praktikan harus lebih teliti dan berhati-hati dalam menggunakan alat dalamPraktikan harus lebih teliti dan berhati-hati dalam menggunakan alat dalam melakukan pengamatan.

melakukan pengamatan. I.

(13)

1.

1. Halliday, Resnick. 1992.Halliday, Resnick. 1992.  Fisika  Fisika Jilid Jilid II II Edisi Edisi 3 3 Alih Alih BahasaBahasa. Jakarta :. Jakarta : Erlangga.

Erlangga. 2.

2. Sarojo, Aby G. 2011.Sarojo, Aby G. 2011. Gelombang dan Optika. JakartaGelombang dan Optika. Jakarta : Salemba Teknika. : Salemba Teknika. 3.

3. Sumarjono, dkk. 2000.Sumarjono, dkk. 2000.  Petunujk  Petunujk Praktikum Praktikum Fisika Fisika Dasar Dasar II II . Malang :. Malang : Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Malang.

Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Malang. 4.

4. Supramono, Eddy, dkk. 2000.Supramono, Eddy, dkk. 2000.  Fisika  Fisika Dasar Dasar II II JICA.JICA. Jurusan Fisika,Jurusan Fisika, Universitas Negeri Malang.

Universitas Negeri Malang. 5.

5. Zemansky, dkk. 2007.Zemansky, dkk. 2007.  Fisika  Fisika Universitas Universitas Edisi Edisi ke-10 ke-10 Jilid Jilid 2.2. Jakarta :Jakarta : Erlangga.

Erlangga. J.

(14)

LAPORAN PRAKTIKUM GELOMBANG DAN OPTIK LAPORAN PRAKTIKUM GELOMBANG DAN OPTIK

PEMBENTUKAN BAYANGAN

PEMBENTUKAN BAYANGAN

PADA LENSA CEMBUNG

PADA LENSA CEMBUNG

disusun untuk memenuhi tugas disusun untuk memenuhi tugas

mata kuliah Praktikum Gelombang dan Optik mata kuliah Praktikum Gelombang dan Optik

yang dibimbing oleh : yang dibimbing oleh : Ibu Chusnana Insyaf Yogihati Ibu Chusnana Insyaf Yogihati

Oleh Kelompok 3, Offering B : Oleh Kelompok 3, Offering B : Maulidiyani

Maulidiyani Fuadati Fuadati (12035141091(120351410917)7)  Nur Shobiroh

 Nur Shobiroh (12035140278(120351402785)5) Riski

Riski Lutfiani Lutfiani (120351402782)(120351402782)

Pelaksanaan Praktikum : Rabu, 12 Februari 2014 Pelaksanaan Praktikum : Rabu, 12 Februari 2014

PRODI PENDIDIKAN IPA

PRODI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kedua hasil percobaan tersebut didapatkan perbedaan yang signifikan dari nilai gas terbaca pada percobaan pertama dan percobaan kedua dengan dimensi ruang yang lebih kecil

Berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh maka dapat diambil simpulan bahwa peningkatkan hasil belajar siswa Kelas VIII D MTsN 9 Ngawi pada mata Pelajaran IPA

Dari percobaan pengukuran benda padat diatas, untuk mendapatkan nilai keakuratan massa jenis suatu benda bisa kita tempuh melalui dua cara, yaitu cara perhitungan

Perberdaan tersebut terletak pada bahan yang digunakan dimana pada percobaan pertama digunakan NaCl berupa padatan dan pada percobaan kedua digunakan H 2 SO 4 berupa cairan..

Pada praktikum pertama ini, praktikan akan menghitung nilai percepatan gravitasi bumi (g) dan ∆ g. Berdasarkan grafk percobaan tersebut didapatkan bahwa jika nilai L semakin besar

Pada percobaan pertama yang bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas nitrogen di laboratorium dan mengetahui sifat-sifat gas nitrogen, langkah yang dilakukan

Dari percobaan pertama kita dapat buktikan bahwa pemuaian benda gas terlihat pada gelembung-gelembung air dalam baskom / ember dan pada percobaan kedua terbukti dengan

Pada percobaan pertama yang bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas nitrogen di laboratorium dan mengetahui sifat-sifat gas nitrogen, langkah yang dilakukan