PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP TINGKAT
PENGEMBALIAN INVESTASI
Guruh Herman Was’an STEBIS Bina Mandiri, Cileungsi
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh profitabilitas
terhadap tingkat pengembalian investasi pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah data yang diakses melalui situs idx.co.id. Sampel data penelitian ini berjumlah 40 laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 yakni selama 5 tahun. Proses pemilihan sampel ini menggunakan metode purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap tingkat pengembalian investasi.
Kata Kunci: Profitabilitas, tingkat pengembalian investasi, bursa efek Indonesia I. PENDAHULUAN
Tujuan suatu perusahaan tidak lain adalah agar dapat menghasilkan laba yang berdampak pada pencapaian profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas sangat penting bagi perusahaan karena dapat mencerminkan keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan (Ulfah, 2019).
Weston dan Copeland (1997) mendefinisikan profitabilitas adalah sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Apabila profitabilitas perusahaan baik maka para stakeholder yang terdiri dari kreditur, supplier, dan juga investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Dengan baiknya kinerja perusahaan akan meningkat pula nilai perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah profitabilitas berpengaruh terhadap tingkat pengembalian investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.
Menurut Kasmir (2019:114), Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan investasi.
Menurut teori sinyal (Spence, 1973), profitabilitas sebuah perusahaan merupakan suatu sinyal yang ditangkap oleh pasar untuk melihat sejauh mana prospek perusahaan di masa yang akan datang. Sinyal tersebut dapat mempengaruhi
keputusan untuk berinvestasi, dimana investasi adalah hal yang penting untuk perusahaan agar mampu terus meningkatkan produksinya (Brigham dan Houston, 2014:184).
Penelitian ini memiliki hipotesis bahwa profitabilitas berpengaruh positif pada tingkat pengembalian investasi. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang buruk tentu akan kesulitan untuk mengembalikan investasi yang ditanam oleh pihak lain. Hal tersebut akan menurunkan kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut yang akan menurunkan investasi ke perusahaan tersebut di masa depan, dan pada akhirnya akan menurunkan kapasitas produksi perusahaan tersebut.
Pasar modal adalah tempat dimana permintaan saham dan penawaran saham bertemu dan terjadi transaksi jual beli. Saham yang dibeli oleh masyarakat akan digunakan oleh perusahaan sebagai tambahan modal (Irham Fahmi, 2014:305). Pengembalian investasi dalam pasar saham disebut dividen. Dividen atau bagi hasil adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham setiap tahun.
1.1 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, agar masalah yang diteliti terarah dan dapat dipahami, maka penulis membatasi:
1. Kajian penelitian ini terbatas pada bidang akuntansi keuangan.
2. Variabel yang diteliti seputar profitabilitas dan tingkat pengembalian investasi.
3. Laporan keuangan yang diteliti dibatasi dari tahun 2015-2019, yang dikutip dari publikasi secara berkala.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang diuraikan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah profitabilitas berpengaruh terhadap tingkat pengembalian investasi?
1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh antara profitabilitas dan tingkat pengembalian investasi.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan memberikan informasi kepada perusahaan seputar profitabilitas dan tingkat pengembalian investasi sebagai alat ukur dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen untuk meningkatan profitabilitas perusahaan.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti mengenai profitabilitas dan tingkat pengembalian investasi.
3. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam bidang pendidikan dan memberi masukan untuk mengembangkan konsep terkait dengan manajemen keuangan seputar tentang profitabilitas perusahaan.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan upaya peningkatan profitabilitas perusahaan.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori
Teori sinyal (signaling theory) pertama kali diperkenalkan oleh Spence di dalam penelitiannya yang berjudul Job Market Signaling. Spence (1973) mengemukakan bahwa isyarat atau signal memberikan suatu sinyal, pihak pengirim berusaha memberikan potongan informasi relevan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak penerima.
Menurut Brigham dan Houston (2014:184) signaling theory merupakan suatu perilaku manajemen perusahaan dalam memberi petunjuk untuk investor terkait pandangan manajemen pada prospek perusahaan untuk masa mendatang. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh pihak manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan hal yang penting, karena pengaruhnya terhadap keputusan investasi pihak diluar perusahaan. Informasi tersebut penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup perusahaan dan bagaimana efeknya pada perusahaan.
2.2 Tingkat Pengembalian Investasi
Tingkat pengembalian investasi merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya untuk menutupi biaya yang dikeluarkan untuk investasi. Keuntungan yang dipakai untuk menutupi biaya investasi tersebut adalah laba bersih setelah dikenakan pajak.
Tingkat pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on
Investment (ROI) atau return on total assets merupakan rasio yang menunjukkan
hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Kasmir (2019:203).
Rasio ini merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah pajak atau.
Rasio ini mengukur jumlah rupiah laba bersih setelah pajak yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah investasi yang dikeluarkan. Semakin besar rasionya semakin baik.
2.3 Pasar Modal
Irham Fahmi (2014:305) pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham dan obligasi dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan.
Sedangkan menurut D. Agus Harjito dan Martono (2014:383) pasar modal adalah suatu pasar dimana dana – dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan.
Dilihat dari sudut ekonomi makro, peranan pasar modal adalah sebagai suatu piranti untuk melakukan alokasi sumber daya ekonomi secara optimal. Sehingga imbasnya adalah naiknya pendapatan nasionl, terciptanya kesempatan kerja dan semakin meningkatnya pemerataan hasil – hasil pembangunan.
2.4 Hipotesis
Penulis juga membuat hipotesis dari penelitian ini, yaitu: 1. Hipotesis Nol (Ho): tidak ada pengaruh antara X terhadap Y. 2. Hipotesis Alternatif (Ha): ada pengaruh antara X terhadap Y.
Ho # Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Tingkat pengembalian investasi. Ha = Profitabilitas berpengaruh terhadap Tingkat pengembalian investasi.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian kuantitatif, metode ini dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2018:13).
3.2 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah laporan laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015–2019, data laporan keuangan diperoleh dari www.idx.co.id.
3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2018:40-43). Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
a. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanyavariabel bebas.
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen dengan deskripsinya sebagai berikut:
a. Variabel Independen
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas (X) adalah profitabilitas. Performa profitabilitas perusahaan diukur menggunakan margin laba kotor dengan membagi laba kotor dengan penjualan bersih. Semakin tinggi margin laba kotor berarti semakin tinggi pula performa profitabilitas perusahaan. b. Variabel Dependen.
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat (Y) adalah tingkat pengembalian investasi. Dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan total aset.
3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah populasi 178 perusahaan. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling purposive. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Metode ini menggunakan kriteria yang dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel. Kriteria inklusi yang digunakan peneliti adalah 8 perusahaan manufaktur peringkat teratas yang memiliki asset terbesar pada desember 2019. sedangkan untuk kriteria eksklusi (pengecualian) adalah:
1. Perusahaan yang tidak mempublikasikan secara lengkap laporan keuangannya dari tahun 2015-2019.
2. Laporan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk dollar.
3. Laporan keuangan perusahaan yang tidak memenuhi syarat uji asumsi klasik saat diolah menggunakan software SPSS Versi 21.
Daftar perusahaan yang dipilih sebagai sample berdasarkan kriteria tersebut adalah ASII (Astra International Tbk), INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk), SMGR (Semen Indonesia Tbk), GGRM (Gudang Garam Tbk), KRAS (Krakatau Steel Tbk), CPIN (Charoen Pokphand Indonesia Tbk), JPFA (JAPFA Comfeed Indonesia Tbk), UNVR (Unilever Indonesia Tbk).
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam metode kuantitatif adalah dengan statistik. Terdapat dua macam statistik yang dapat digunakan untuk analisis data, khususnya dalam pengujian hipotesis, yaitu Statistik Parametris dan Statistik Nonparametris. Sugiyono (2018). Model statistik yang digunakan penulis adalah statistik inferensial (parametris).
Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel yang diambil secara random, dan hasilnya akan digeneralisasi (diinferensikan) untuk populasi dimana sampel diambil. Terdapat dua macam statistik inferensial yaitu; statistik parametris dan non parametris. Statistik
parametris digunakan untuk menganalisis data interval atau rasio, yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Sugiyono (2018:28-29).
3.5.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi liner berganda adalah model regresi yang melibatkan lebih dari satu variabel bebas atau prediktor. Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear dua atau lebih variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisa regresi linear berganda ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana perubahan nilai variabel independen, bila nilai variabel di manipulasi atau di ubah-ubah. Analisis ini juga untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan juga untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai dari variabel independennya mengalami kenaikan atau penurunan.
Adapun bentuk persamaan analisis regresi linear berganda adalah: 𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋 + 𝑒
Keterangan:
X = variabel bebas (Profitabilitas dengan margin laba kotor) Y = variabel terikat (Return On Investment)
a = bilangan konstan (dapat dinotasikan juga sebagai b0)
b = koefisien regresi e = error terms
3.5.2 Analisis Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah nilai yang menunjukkan kuat atau tidaknya hubungan antara dua variabel. Besarnya koefisisen korelasi adalah berkisar +1 sampai dengan -1 yang merupakan sebuah indeks untuk mengukur kekuatan hubungan dan arah antar dua variabel.
Nilai koefisien korelasi (R) berkisar antara -1 sampai +1, jika nilai perhitungan menghasilkan R yang lebih besar dari +1 atau lebih kecil dari -1, maka hal tersebut mengindikasikan adanya kekeliruan dalam perhitungan. Apabila nilai kefisien korelasinya negatif, artinya terdapat korelasi yang negatif atau hubungan yang berlawanan arah antara variabel x dan y. Namun jika koefisisen korelasinya positif, artinya memiliki hubungan yang searah antara variabel x dan y
Dalam penelitian ini, analisis koefisien korelasi digunakan karena penulis ingin mengetahui bagaimana serta seberapa kuat hubungan antara profitabilitas terhadap tingkat pengembalian investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.5.3 Uji Parsial (Uji T)
Uji T atau uji parsial merupakan metode pengujian koefisien regresi untuk mengetahui tingkat keberhasilan koefisisen korelasi yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan ketentuan tingkat kebebasan degree of freedom (df) = n-k dengan taraf signifikan 5% dengan kriteria pengujian:
1. Jika nilai T hitung lebih kecil dari T tabel dan niali signifikan lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial tidak ada
pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai T hitung lebih besar dari T tabel dan nilai signifikan lebih kecil dari
0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial terdapat
pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data
Variabel yang dioperasikan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (variabel independen) yaitu margin laba kotor dan variabel terikat (variabel dependen) yaitu tingkat pengembalian investasi.
Berdasarkan perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa: a. Koefisien konstanta (a atau b0) sebesar -0.0425
Didalam persamaan regresi linear berganda diatas diperoleh nilai b0 adalah
-0.0425 yang menunjukkan apabila nilai margin laba kotor, maka return on investment bernilai -0.0425
b. Koefisien regresi margin laba kotor (b) sebesar 0.2262
Koefisien regresi margin laba kotor bernilai positif maka semakin besar variabel margin laba kotor (X) semakin besar pula tingkat pengembalian investasi sebuah perusahaan.
Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara margin laba kotor terhadap tingkat pengembalian investasi sangat kuat karena mendekati angka 1 dengan nilai korelasi sebesar 0.9656.
Perhitungan koefisien determinasi yang dihasilkan adalah 0.9324 hal ini menunjukkan bahwa besarnya variabel margin laba kotor dapat menjelaskan variabel tingkat pengembalian investasi sebesar 93.24%, dan sisanya 6.76% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Nilai T dari margin laba kotor adalah 2.998 lebih besar dari nilai T tabel (2.998 > 2.0281) dengan taraf signifikan 0.005 lebih kecil dari 5% (0.005 < 0.050), jika nilai T lebih kecil dari T tabel dan nilai signifikan lebih besar dari 5% maka variabel tersebut dianggap tidak signifikan maka dapat disimpulkan Ha diterima dan
H0 ditolak, artinya margin laba kotor berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat
pengembalian investasi.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh margin laba kotor terhadap tingkat pengembalian investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019. Hasil uji koefisien korlasi dan determinasi yang diperoleh 0.966 dan 93.24% hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar variabel sangat kuat karena mendekati angka 1 dengan kadar kontribusi variabel tingkat pengembalian investasi sebesar 93.24% dipengaruhi oleh variabel margin laba kotor
Terdapat pengaruh positif antara margin laba kotor terhadap tingka pengembalian investasi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Malinda Yuliani
Pascarina (2016), hasil pengujian diketahui bahwa margin laba kotor berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Namun, hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Susiah Wati (2018) yang menyimpulkan margin laba kotor tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba perusahaan. Menururt Kasmir (2019:201). Margin laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan, dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Hal tersebut menjelaskan bahwa seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bruto, semakin besar perbandingan/persentasi antara laba bruto dengan penjualan bersihnya maka semakin baik perusahaan dalam memanajemen harga pokok penjualannya.
Menurut Kasmir (2019:114), Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan investasi. Sedangkan tingkat pengembalian investasi menurut Kasmir (2019:203) merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memanajemen biaya dan pendapatan operasional maupun non operasional serta mengendalikan perputaran kas termasuk kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dapat mempengaruhi seberapa besar laba yang akan dihasilkan dan nilai return pada total aset perusahaan tersebut.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan uji T dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima,
artinya margin laba kotor berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat pengembalian investasi.
Berdasarkan hasil dari analisis koefisien korelasi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat pengembalian investasi dipengaruhi oleh margin laba kotor serta hubungan antar kedua variabel tersebut sangatlah kuat, maka disarankan: 1. Perusahaan hendaknya meningkatkan margin laba kotor dengan
mengefesiensi biaya-biaya operasional maupun non operasional,
2. Menjaga kestabilan perputaran kas dengan memantau laporan arus kas (cash
flow), memperhatikan aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
perusahaan.
3. Menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian aktiva perusahaan seperti kerugian piutang yang tidak tertagih atau kerugian atas penjualan asset tetap.
: Salemba Empat.
Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal, Jakarta : Mitra Wacana Media.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan, Bandung : Alfabeta. Gudono. 2017. Analisis Data Multivariat, Yogyakarta : BPFE
idx.co.id. 2018. Pengantar Pasar Modal. https://www.idx.co.id/investor/pengantar-pasar-modal/. Diakses pada 6 Oktober 2020.
Kasmir. 2019. Analisis Laporan Keuangan, Depok : PT RajaGrafindo Persada.
Kusuma, Retno Ayu. 2017. Rasio Profitabilitas – Pengertian, Jenis, Rumus dan Contoh. https://dosenakuntansi.com/rasio-profitabilitas. Diakses pada 1 September 2020.
Kusuma, Retno Ayu. 2018. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas – Wajib Tahu. https://dosenakuntansi.com/tujuan-dan-manfaat-rasio-profitabilitas. Diakses pada 4 Oktober 2020.
Martina. 2019. Mengenal Rasio Rentabilitas (Probability Ratio) dan Cara Menghitungnya.
https://ukirama.com/blogs/mengenal-rasio-rentabilitas-probability-ratio-dan-cara-menghitungnya. Diakses pada 21 Maret 2020.
Martina. 2019. Perhitungan Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio) dan
Cara Perhitungannya.
https://ukirama.com/en/blogs/perhitungan-rasio-perputaran-persediaan-inventory-turnover-ratio-dan-cara-perhitungannya. Diakses pada 6 Mei 2020.
Munawir, S. 2012. Analisis Informasi Keuangan, Yogyakarta : Liberty.
Priharto, Sugi. 2019. Pengertian Rasio Likuiditas, Contoh, dan Macam-macam Rasionya.
https://accurate.id/akuntansi/pengertian-likuiditas-contoh-dan-macam-macam-rasionya/. Diakses pada 27 Agustus 2020.
Spence, Michael. 1973. Job Market Signaling. The Quarterly Journal of Economics, Vol. 87, No. 3. (Aug., 1973), pp. 355-374. https://pdfs.semanticscholar.org/9bff/f27a94ae0e5b192834b6717f0ae9737de8dc.pdf?_g a=2.127034756.884760899.1595561528-1421100236.1595561528. Diakses pada 24 Juli 2020.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2018. Statistik Nonparametris, Bandung : Alfabeta.
Ulfah, Fajriyati. 2019. Pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 - 2018 [skripsi]. Bekasi (ID): Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pertiwi
Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1997. Manajemen Keuangan. Jilid 1 dialih bahasakan oleh Jaka Wasana dan Kibrandoko, Jakarta : Binarupa Aksara.