• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arsitektur Hijau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Arsitektur Hijau"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Prinsip-prinsip Green Prinsip-prinsip Green

Architecture(http://gospoth.blogspot.co.id/2013/03/green-architecture.html) architecture.html)

Penjabaran prinsi-prinsip

Penjabaran prinsi-prinsip green architecturegreen architecture beserta langkah-langkah mendesain green beserta langkah-langkah mendesain green building menurut:

building menurut: Brenda dan Robert Vale, 1991, Green Architecture Design fo Brenda dan Robert Vale, 1991, Green Architecture Design fo Sustainable Future:

Sustainable Future: 1. Conserving Energy (Hemat Energi)

1. Conserving Energy (Hemat Energi)

Sungguh sangat ideal apabila menjalankan secara operasional suatu bangunan dengan Sungguh sangat ideal apabila menjalankan secara operasional suatu bangunan dengan sedikit mungkin menggunakan sumber energi yang langka atau membutuhkan waktu sedikit mungkin menggunakan sumber energi yang langka atau membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkannya kembali. Solusi yang dapat mengatasinya yang lama untuk menghasilkannya kembali. Solusi yang dapat mengatasinya adalah

adalah desain bangunandesain bangunan harus mampu memodifikasi iklim dan dibuat beradaptasiharus mampu memodifikasi iklim dan dibuat beradaptasi dengan lingkungan bukan merubah lingkungan yang sudah ada. Lebih jelasnya dengan dengan lingkungan bukan merubah lingkungan yang sudah ada. Lebih jelasnya dengan memanfaatkan potensi matahari sebagai sumber energi. Cara mendesain bangunan memanfaatkan potensi matahari sebagai sumber energi. Cara mendesain bangunan agar hemat energi, antara lain:

agar hemat energi, antara lain: 1.

1. Banguanan dibuat memanjang dan tipis untuk memaksimalkan pencahayaan danBanguanan dibuat memanjang dan tipis untuk memaksimalkan pencahayaan dan menghemat energi listrik.

menghemat energi listrik. 2.

2. Memanfaatkan energi matahari yang terpancar dalam bentuk energi thermal sebagaiMemanfaatkan energi matahari yang terpancar dalam bentuk energi thermal sebagai sumber listrik dengan menggunakan alat

sumber listrik dengan menggunakan alat PhotovoltaicPhotovoltaicyang diletakkan di atas atap.yang diletakkan di atas atap. Sedangkan atap dibuat miring dari atas ke bawah menuju dinding timur-barat atau Sedangkan atap dibuat miring dari atas ke bawah menuju dinding timur-barat atau sejalur dengan arah peredaran matahari untuk mendapatkan sinar matahari yang sejalur dengan arah peredaran matahari untuk mendapatkan sinar matahari yang maksimal.

maksimal. 3.

3. Memasang lampu listrik hanya pada bagian yang intensitasnya rendah. Selain itu jugaMemasang lampu listrik hanya pada bagian yang intensitasnya rendah. Selain itu juga menggunakan alat kontrol penguranganintensitas lampu otomatis sehingga lampu menggunakan alat kontrol penguranganintensitas lampu otomatis sehingga lampu hanya memancarkan cahaya sebanyak yang dibutuhkan sampai tingkat terang tertentu. hanya memancarkan cahaya sebanyak yang dibutuhkan sampai tingkat terang tertentu. 4.

4. MenggunakanMenggunakan SunscreenSunscreen pada jendela yang secara otomatis dapat mengatur intensitas pada jendela yang secara otomatis dapat mengatur intensitas cahaya dan energi panas yang berlebihan masuk ke dalam ruangan.

cahaya dan energi panas yang berlebihan masuk ke dalam ruangan. 5.

5. Mengecat interior bangunan dengan warna cerah tapi tidak menyilaukan, yangMengecat interior bangunan dengan warna cerah tapi tidak menyilaukan, yang bertujuan untuk meningkatkan intensitas cahaya.

bertujuan untuk meningkatkan intensitas cahaya. 6.

6. Bangunan tidak menggunkan pemanas buatan, semua pemanas dihasilkan olehBangunan tidak menggunkan pemanas buatan, semua pemanas dihasilkan oleh penghuni dan cahaya matahari yang masuk melalui lubang ventilasi.

penghuni dan cahaya matahari yang masuk melalui lubang ventilasi. 7.

7. Meminimalkan penggunaan energi untuk alat pendingin (AC) dan lift.Meminimalkan penggunaan energi untuk alat pendingin (AC) dan lift.

2. Working with Climate (Memanfaatkan kondisi dan sumber energi alami)

(2)

Melalui pendekatan g reen architecture bangunan beradaptasi dengan lingkungannya. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan kondisi alam, iklim dan lingkungannya sekitar ke dalam bentuk serta pengoperasian bangunan, misalnya dengan cara:

1. Orientasi bangunan terhadap sinar matahari.

2. Menggunakan sistem air pump dan cros ventilation untuk mendistribusikan udara yang bersih dan sejuk ke dalam ruangan.

3. Menggunakan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim. Misalnya dengan membuat kolam air di sekitar bangunan.

4. Menggunakan jendela dan atap yang sebagian bisa dibuka dan ditutup untuk mendapatkan cahaya dan penghawaan yang sesuai kebutuhan.

3. Respect for Site (Menanggapi keadaan tapak pada bangunan)

Perencanaan mengacu pada interaksi antara bangunan dan tapaknya. Hal ini dimaksudkan keberadan bangunan baik dari segi konstruksi, bentuk dan pengoperasiannya tidak merusak lingkungan sekitar, dengan cara sebagai berikut.

1. Mempertahankan kondisi tapak dengan membuat desain yang mengikuti bentuk tapak yang ada.

2. Luas permukaan dasar bangunan yang kecil, yaitu pertimbangan mendesain bangunan secara vertikal.

3. Menggunakan material lokal dan material yang tidak merusak lingkungan. 4. Respect for User (Memperhatikan pengguna bangunan)

Antara pemakai dan g reen architecture mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Kebutuhan akan green architecture harus memperhatikan kondisi pemakai yang didirikan di dalam perencanaan dan pengoperasiannya.

5. Limitting New Resources (Meminimalkan Sumber Daya Baru)

Suatu bangunan seharusnya dirancang mengoptimalkan material yang ada dengan meminimalkan penggunaan material baru, dimana pada akhir umur bangunan dapat digunakan kembali unutk membentuk tatanan arsitektur lainnya.

6. Holistic

Memiliki pengertian mendesain bangunan dengan menerapkan 5 poin di atas menjadi satu dalam proses perancangan. Prinsip-prinsip green architecturepada dasarnya tidak dapat dipisahkan, karena saling berhubungan satu sama lain. Tentu secar parsial akan lebih mudah menerapkan prinsip-prinsip tersebut. Oleh karena itu, sebanyak mungkin dapat mengaplikasikan green architectureyang ada secara keseluruhan sesuai potensi yang ada di dalam site.

(3)

Arsitektur hijau adalah suatu pendekatan perencanaan bangunan yang berusaha untuk meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Sebagai pemahaman dasar dari arsitektur hijau yang berkelanjutan, elemen-elemen yang terdapat didalamnya adalah lansekap, interior, yang menjadi satu kesatuan dalam segi arsitekturnya. Dalam contoh kecil, arsitektur hijau bisa juga diterapkan di sekitar lingkungan kita. Yang paling ideal adalah menerapkan komposisi 60 : 40 antara bangunan rumah dan lahan hijau, membuat atap dan dinding dengan konsep roof garden dan green wall. Dinding bukan sekadar beton atau batu alam, melainkan dapat ditumbuhi tanaman merambat. Tujuan utama dari green architecture adalah menciptakan eco desain, arsitektur ramah lingkungan, arsitektur alami, dan pembangunan berkelanjutan. Arsitektur hijau juga dapat diterapkan dengan meningkatkan efisiensi pemakaian energi, air dan pemakaian bahan-bahan yang mereduksi dampak bangunan terhadap kesehatan. Perancangan Arsitektur hijau meliputi tata letak, konstruksi, operasi dan pemeliharaan bangunan. Konsep ini sekarang mulai dikembangkan oleh berbagai pihak menjadi Bangunan Hijau (green building...pokokpikira

Green Architecture di Indonesia

http://arsitektourhijau.blogspot.co.id/2015/10

/green-architecture-di-indonesia.html

Concept Green Architecture

Menurut World Health Organisation (WHO), 30% bangunan gedung di dunia mengalami masalah kualitas udara dalam ruangan. Untuk itu muncul adanya konsep green architecture yaitu  pendekatan perencanaan arsitektur yang berusaha meminimalisasi berbagai pengaruh

(4)

Source: neecaac.org 

Green architecture adalah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh  buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih  baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal.‘Green’ dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan performa sangat baik). Ukuran 'green' ditentukan oleh berbagai faktor, dimana terdapat peringkat yang merujuk pada kesadaran untuk menjadi lebih hijau. Di negara-negara maju terdapat award, pengurangan pajak, insentif yang diberikan pada bangunan- bangunan yang tergolong 'green'.

Indikasi arsitektur disebut sebagai 'green' jika dikaitkan dengan praktek arsitektur antara lain  penggunaan renewable resources (sumber-sumber yang dapat diperbaharui, passive-active solar  photovoltaic (sel surya pembangkit listrik), teknik menggunakan tanaman untuk atap, taman

tadah hujan, menggunakan kerikil yang dipadatkan untuk area perkerasan, dan sebagainya.

Konsep 'green' juga bisa diaplikasikan pada pengurangan penggunaan energy (misalnya energi listrik), low energy house dan zero energy building dengan memaksimalkan penutup  bangunan (building envelope). Penggunaan energy terbarukan seperti energi matahari, air,  biomass, dan pengolahan limbah menjadi energi juga patut diperhitungkan. Arsitektur hijau mengoptimalkan rumah sebagai lahan rumah sebagai ruang hijau kota. Rumah dengan konsep arsitektur hijau, merupakan reinterpretasi sosial budaya masyarakat terhadap alam dan kehidupan tempat tinggalnya.

Prinsip Green Architecture(Brenda dan Robert Vale, 1991, Green Architecture Design for Sustainable Future)

- Conserving Energy : Pengoperasian bangunan harus menimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik

- Working with Climate: Mendesain bangunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi kita - Minimizing New Resources: Mendesain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru

(5)

- Respect for Site: tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut

- Respect for User : dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya

-Holism: Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan

Penerapan Green Architecture

1) Memiliki Konsep High Perfomance Building & Earth Friendly.

a. Dapat dilihat dari dinding bangunan, terdapat kaca di beberapa bagiannya. Fungsinya adalah untuk menghemat penggunaan elektrisiti untuk bangunan terutama dari segi pencahayaan dari lampu.

 b. Menggunakan energi alam seperti angin, sebagai penyejuk lingkungan.

c. Bahan-bahan bangunan yang digunakan cenderung ramah pada lingkungan seperti keramik dengan motif kasar pada lantai untuk mengurangi pantulan panas yang dihasilkan dari dinding yang berkaca.

d. Kolam air disekitar Bangunan berfungsi selain dapat memantulkan sinar lampu, juga dapat mereduksi panas matahari sehingga udara tampak sejuk dan lembab.

2) Memiliki Konsep Sustainable

Pembangunannya sangat di konsepkan, menelaah lahan lingkungan wilayah yang sangat terbatas, dengan konsep alamiah dan natural, dipadukan dengan konsep teknologi tinggi, bangunan ini memungkinkan terus bertahan dalam jangka panjang karena tidak merusak lingkungan sekitar yang ada.

3) Memiliki Konsep Future Healthly.

a. Dapat dilihat dari beberapa tanaman rindang yang mengelilingi bangunan, membuat iklim udara yang sejuk dan sehat bagi kehidupan sekitar, lingkungan tampak tenang, karena beberapa vegetasi dapat digunakan sebagai penahan kebisingan.

 b. Dinding bangunan curtain wall dilapisi alumunium dapat berguna untuk UV protector untuk  bangunan itu sendiri. Tentunya ini semua dapat memberi efek positif untuk kehidupan.

c. Pada bagian atap gedung, terdapat tangga untuk para pengguna yang akan menuju lantai atas. Ini dapat meminimalisasi penggunaan listrik untuk lift atau eskalator.

d. Tentu lebih menyehatkan, selain sejuk pada atap bangunan terdapat rumput yang digunakan sebagai green roof, pengguna juga mendapatkan sinar matahari.

(6)

Dengan konsep penghijauan, sangat cocok untuk iklim yang masih tergolong tropis (khatulistiwa). Pada saat penghujan, dapat sebagai resapan air, dan pada saat kemarau, dapat sebagai penyejuk udara.

5) Memiliki Konsep Esthetic Usefully.

Penggunaan green roof pada kampus ini, selain untuk keindahan dan agar terlihat menyatu dengan alam, juga dapat digunakan sebagai water catcher sebagi proses pendingin ruangan alami karena sinar matahari tidak diserap beton secara langsung. Ini juga menurunkan suhu panas di siang hari dan sejuk di malam hari untuk lingkungan sekitarnya. Desainnya yang melengkung digunakan agar penyerapan matahari oleh kulit bangunan dapat di minimalisasikan.

Penerapan Green Architecture di Indonesia (National Hospital, Surabaya)

Source: mutupelayanankesehatan.net 

"National Hospital resmi dibangun pada 1 Oktober 2010 melalui PT. Total Bangun Persada sebagai perusahaan kontraktor yang bertanggung secara penuh dalam pembangunan Rumah Sakit ini. Menempati lahan seluas 8.532 m² dengan luas bangunan lebih dari 32.000 m², National Hospital dibangun dengan gaya desain arsitektur dan

menerapkan standart Green Buliding yang ramah lingkungan serta hemat energi menjadi dasar acuan. National  Hospital mempunyai 10 lantai utama (termasuk 2 basement) dan 5 lantai bangunan Annex yang dikhususkan bagi  specialis clinic dengan penanganan dokter spesialis. Konsep, Annex Building ini dirancang untuk menghadirkan  suasana pelayanan medis bagi pasien yang nyaman, eksklusif dan elegan, membuat bangunan ini juga menjadi

(7)

 National Hospital Surabaya yang baru saja diresmikan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dr  Nafsiah Mboi, SpA MPH dibangun dengan menerapkan konsep green building yang ramah lingkungan dan hemat energi. Arsitek dari bangunan 10 lantai ini adalah Profesor Tay Keong Soon dari Akitek Tenggara Singapore. Bangunan National Hospital yang didominasi oleh kaca dibuat membujur dari timur ke barat, sehingga cahaya yang masuk ke gedung dari arah utara dan selatan, tidak menatap matahari langsung. Konsep green building  ini diimplementasikan melalui  pemilihan kaca Sunergy yang mampu mereduksi 35 persen panas dan ultraviolet, danvacuum

cleaner  terpusat yang mampu menjaga tingkat kebersihan pada level tertinggi.

Gedung ini juga tergolong smart building karena seluruh komunikasi data, suara, gambar dan video menggunakan fiber optic sehingga menghasilkan kualitas tinggi. Untuk pendingin ruangan, rumah sakit ini menggunakan sistem AC VRV ( variable refrigerant volume). Sistem ini memiliki kemampuan untuk mencegah pendinginan yang berlebihan pada suatu ruangan, sehingga dapat menghemat konsumsi listrik. Sistem  AC VRV juga memiliki tingkat kebisingan rendah dan hemat tempat karena dapat menggunakan satu unit outdoor untuk menyuplai beberapa unit indoor, serta dapat mengatur jadwal dan temperatur AC yang didinginkan secara terkomputerisasi.

Tema green http://qotadahamran.blogspot.co.id/2014/10/green-building.html

Mencakup pada dua hal, yaitu green architecture dan green building. Kedua hal tersebut memiliki dua pengertian yang berbeda walaupun masih dalam satutujuan. Green disini tidak diartikan sebagai lingkungan terbangun yang serba hijau, tapilebih menekankan kepada keselarasan dengan lingkungan global, yaitu udara, air,tanah dan api.

Definisi green architecture (arsitektur hijau) adalah sebuah kesadaranlingkungan arsitektur yang tidak hanya memasukkan aspek utama arsitektur (kuat,fungsi, nyaman, rendah biaya, estetika), namun  juga memasukkan aspek lingkungandari sebuah green buildings yaitu efisiensi energi, konsep

keberlanjutan dan pendekatansecara holistic terhadap lingkungan.

Green architecture memiliki pengertian sebagai sebuah istilah yang menggambarkan tentang ekonomi, hemat energi, ramahlingkungan, dan dapat dikembangkan menjadi pembangunanberkesinambungan.

Green architecture mencakup keselarasan antara manusia danlingkungan alamnya. Arsitektur hijau mengandung juga dimensi lain seperti waktu,lingkungan alam, sosio-kultural, ruang, serta teknik bangunan.Green architecture (arsitektur hijau) juga didefinisikan sebagai arsitektur yangberwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkunganglobal alami dengan penekanan pada efisiensi energi (energy-efficient), polaberkelanjutan (sustainable) dan pendekatan

(8)

holistik (holistic approach). Bertitik tolakdari pemikiran disain ekologi yang menekankan pada saling ketergantungan(interdependencies) dan keterkaitan (interconnectedness) antara semua sistim (artifisialmaupun natural) dengan lingkungan lokalnya dan biosfeer. Credo form follows energydiperluas menjadi form follows environment yang berdasarkan pada prinsip recycle,reuse, reconfigure.Konsep

Green architecture yaitu suatu konsep perancangan untuk menghasilkansuatu lingkungan binaan ( green building ) yang dibangun serta berjalan secara lestariatau berkelanjutan. Berkelanjutan merupakan suatu kondisi dimana unsur-unsur yangterlibat selama proses pemanfaatan suatu sistem sebagian besar dapat berfungsisendiri, sedikit mengalami penggantian atau tidak menyebabkan sumber lain berkurang jumlah serta kualitasnya.

Lingkup green architecture yang lebih sempit adalah green building. Green building (bangunan hijau) didefinisikan sebagai bangunan yang meminimalkan dampaklingkungan melalui konservasi sumber daya dan memberikan kontribusi kesehatan bagipenghuninya. Secara garis besar,

green building lebih ditekankan pada nyaman dankuat. Sedangkan green architecture penekanannya menyangkut pada aspek kekuatan,kenyamanan, estetika dan komposisi yang tetap mementingkan efisiensi energi, konsepberkelanjutan, dan pendekatan holistic.

DEFINISI

Bangunan hijau (Green Building) adalah bangunan berkelanjutan yang mengarah pada struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan peruntuhan. Praktik ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik dalam hal ekonomi, utilitas, durabilitas, dan kenyamanan.

Bangunan hijau (Green Building) dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan alami dengan:

  Menggunakan energi, air, dan sumber daya lain secara efisien

  Melindungi kesehatan penghuni dan meningkatkan produktivitas karyawan

  Mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan Bagaimana dikatakan Green Building?

Suatu bangunan dapat disebut sudah menerapkan konsep bangunan hijau apabila berhasil melalui suatu proses evaluasi tersebut tolak ukur penilaian yang dipakai adalah Sisterm Rating.

Sistem Rating adalah suatu alat yang berisi butir-butir dari aspelk yang dinilai yang disebut rating dan setiap butir rating mempunyai nilai. Apabila suatu bangunan berhasil

(9)

melaksanakan butir rating tersebut, maka mendapatkan nilai dari butir tersebut. Kalau  jumlah semua nilai yang berhasil dikumpulkan bangunan tersebut dalam melaksanakan Sistem Rating tersebut mencapai suatu jumlah yang ditentukan, maka bangunan tersebut dapat disertifikasi pada tingkat sertifikasi tersebut.

Sistem Rating dipersiapkan dan disus;un oleh Green Building Council yang ada di negara-negara tertentu yang sudah mengikuti gerakan bangunan hijau. Setiap negara tersebut mempunyai Sistem Rating masing-masing. Sebagai contoh : USA mempunyai LEED Rating (Leadership Efficiency Environment Design)

Ada 6 (enam) aspek yang menjadi pedoman dalam evaluasi penilaian Green Building

  Tepat Guna Lahan ( Approtiate Site Development  / ASD)

  Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation / EEC)

  Konservasi Air (Water Conservation / WAC)

  Sumber dan Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC)

  Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort  / IHC)

  Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management  / BEM) Penerapan aspek Green Building dari segi design bangunan yaitu

1. Bentuk dan Orientasi Bagunan

Gedung Menteri Kementerian Pekerjaan Umum memiliki bentuk massa bangunan yang tipis, baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat bagian tersebut menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung ini memiliki areaopening yang lebih banyak di sisi timur. hal ini dikarenakan cahaya pada sore hari (matahari barat) lebih bersifat panas dan menyilaukan.

2. Shading & Reflektor

Shading light shelf bermanfaat mengurangi panas yang masuk ke dalam gedung namun tetap memasukan cahaya dengan efisien. Dengan light shelf , cahaya yang masuk kedalam bangunan dipantulkan ke ceilin.Panjang shading pada sisi luar light shelf ditentukan sehingga sinar matahari tidak menyilaukan aktifitas manusia di dalamnya. Cahaya yang masuk dan dipantulkan ke ceilingtidak akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan cahaya yang cukup.

3. Sistem Penerangan

Sistem penerangan dalam bangunan menggunakan intelegent lighting system yang dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor . Dengan begitu, penghematan energy dari penerangan ruang akan mudah dilakukan.

(10)

Water Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas sehingga dapat digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem penyiraman tanaman. Dengan sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat dan menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang konsep green building.

Konsep Pembangunan Green Building. Beberapa aspek utama green buildingantara lain

1. Material

Material yang digunakan untuk membangun harus diperoleh dari alam, dan merupakan sumber energi terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan. Daya tahan material bangunan yang layak sebaiknya teruji, namun tetap mengandung unsur bahan daur ulang, mengurangi produksi sampah, dan dapat digunakan kembali atau didaur ulang. 2. Energi

Penerapan panel surya diyakini dapat mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu, bangunan juga selayaknya dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan energi, terutama lampu dan AC. Untuk siang hari, jendela sebaiknya dibuka agar mengurangi pemakaian listrik. Jendela tentunya juga dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas penghuninya. Green building juga harus menggunakan lampu hemat energi, peralatan listrik hemat energi, serta teknologi energi terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya.

3. Air

Penggunaan air dapat dihemat dengan menginstal sistem tangkapan air hujan. Cara ini akan mendaur ulang air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau menyiram toilet. Gunakan pula peralatan hemat air, seperti pancuran air beraliran rendah, tidak menggunakan bathtub di kamar mandi, menggunakan toilet hemat air, dan memasang sistem pemanas air tanpa listrik.

4. Kesehatan

Penggunaan bahan-bahan bagunan dan furnitur harus tidak beracun, bebas emisi, rendah atau non-VOC (senyawa organik yang mudah menguap), dan tahan air untuk mencegah datangnya kuman dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat ditingkatkan melalui sistim ventilasi dan alat-alat pengatur kelembaban udara. Manfaat Pembangunan Green Building

Manfaat Lingkungan

  Meningkatkan dn melindungi keragaman ekosistem

  Memperbaiki kualitas udara

  Memperbaiki kualitas air

  Mereduksi limbah

 Konservasi sumber daya alam Manfaat Ekonomi

(11)

  Mereduksi biaya operasional

  Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau

  Meningkatkan produktivitas penghuni

  Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi Manfaat Sosial

  Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni

  Meningkatkan kualitas estetika

  Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal  Contoh bangunan ramah lingkungan

1. Bank of America Tower, New York

Bangunan ramah lingkungan dengan 54 lantai ini menggunakan energi matahari yang dikumpulkan sendiri memanfaatkan kembali limbah dan air hujan, menggunakan bahan baku untuk kontruksi dari sumber daya yang dapat terbarukan dan dari bahan daur ulang.

2. The cyrstal island

Adalah sebuah pilot project pemerintahan Rusia tentang pembangunan daerah ramah lingkungan yang berkelanjutan. Bangunan ini dirancang untuk rumah lebih dari 30 ribu orang didalamanya. Green Building ini menggunakan energi angin dan energi matahari dan didesing untuk memudahkan pengaturan suhu dikarenakan suhu yang begiitu ekstrim.

(12)

3. India Tower

Bangunan ramah lingkungan ini terletak di negara terpadat ke dua didunia. Bangunan dengan 74 lantai ini selesai di bangun tahun 2010. Green building ini didesign dengan memanfaatkan bayangan matahari untuk pengurangan panas matahari dan penerangan, penggunaan ventilasi alami pemanfaatan air hujan, dan penggunaan bahan materian yang dapat terbaharukan.

4. Clinton Presidential Library, Arkansas

Bangunan ini menggunakan sumber daya yang terbarukan dan pemanfaatan sampah daul ulang. Bangunan ini menggunakan konsep roof garden yaitu menanami atap bangunan ini dengan tumbuhan hijau.

5. Cor, Miami

Bangunan bukan hanya di desain secara indah dan artistik tetapi juga sangat ramah lingkungan. Penggunaan panel photovoltaic, turbin angin, pemanfaatan energi panas

(13)

matahari, dan pendinginan alami menjadikan bangunan ramah lingkungan yang selesai dibangun di tahun 2009 ini yang terbaik.

6. CH2, Melbourne

CH2 atau Council House 2 terletak di pusat kota Melbourne, adalah bangunan yang mendapatkan penghargaan PBB untuk design yang berkelanjutan dan efesiensi energi. Bangunan ini mempunyai pendinginan termal massa, sel surya, turbin angin, daur ulang limbah, langit langit dingin dan permadani menakjubkan yang berasal dari daur kayu fotovoltaik dan mempromosikan banguanan ramah lingkungan yang sehat.

Referensi

Dokumen terkait

STAD adalah proses pembelajaran berkelompok yang memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai ketrampilan yang diajarkan oleh

Maksudnya ketika aku liat papa saya ya ya ya tu orang cuma bisa buat masalah aja cuma ya nda sampe benci atau apa kayak gitu ya ndak cuma ya perasaan jengkel

Langkah selanjutnya jumlahkan lagi nilai DMRT pada P = 5 yaitu 7,51 dengan nilai rata- rata perlakuan terkecil keempat, yaitu 26,00 + 7,51 = 33,51 dan beri huruf “c” (karena

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan yang diukur oleh tangibility dan profitabilitas serta mekanisme

Dengan demikian, jika mendengar pe- ngakuan General Cashier maka sudah jelas bahwa pembelian seperti itu hanya dilaku- kan untuk pembelian yang sifatnya mende- sak saja dan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang diberikan ke pada penulis sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Unit kontrol (bahasa Inggris: Control Unit – CU) adalah salah satu bagian dari CPU yang bertugas untuk memberikan arahan / kendali / kontrol terhadap operasi yang dilakukan di