KOMPLEKS WISATA AGRO BUAH DAN SAYUR MEDAN
(ARSITEKTUR HIJAU)
LAPORAN PERANCANGAN
TKA 490 – STUDIO TUGAS AKHIR
SEMESTER B TAHUN AJARAN 2009/2010
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh
RIA AFRIANA SINAGA
060406048
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang telah memimpin hidup Penulis dalam memulai dan menyelesaikan proyek Tugas Akhir pada tahun ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur di Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara. Penulis mengucap syukur untuk setiap kesukaan dan kesukaran dalam menjalani langkah demi langkah dengan penyertaan dan kasih-Nya.
Penulis mengucap syukur dan berterimakasih kepada Ayah, S.M. Sinaga, S.H. dan Ibu M.S. Samosir, terimakasih untuk semua kasih, dukungan, doa, perhatian dan semangat yang diberikan kepada Penulis. Juga kepada saudara saya, Andrey, Freny, Ridha, Ruth dan Roni, karena terus mendukung penulis lebih baik dan belajar memandang lebih luas. Terimakasih telah menjadi keluarga terbaik dan terhebat yang penulis miliki.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho sebagai Dosen Pembimbing I, untuk semua dedikasi dan bimbingan, atas kesabaran dan penantiannya dalam proses asistensi dan masukan-masukan yang bermanfaat yang telah diberikan sejak awal sampai akhir, sehingga membuka wawasan berpikir penulis.
2. Ibu lisa Suryani, S.T., M.T. sebagai Dosen Pembimbing II, untuk semua dedikasi dan bimbingan, atas kesabaran dan penantiannya dalam proses asistensi dan masukan-masukan yang bermanfaat yang telah diberikan sejak awal sampai akhir, sehingga membuka wawasan berpikir penulis.
3. Bapak Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl.TP, M.Arch sebagai Dosen Penguji dan pimpinan siding, untuk semua saran dan kritik yang berguna, serta bimbingan yang sangat berarti sejak awal sampai akhir. Ibu Amy dan Pak Imam yang keduanya juga sebagai Dosen Penguji, untuk semua saran, masukanm dan kritik selama proses berlangsung.
4. Kepada teman-teman stambuk 2006 khusunya Mariani, Laura, Wilona, Henny, Catlin, Eva dan adik-adik stambuk 2008, Novietta dan Emmy, dan teman satu perjuangan dalam pelayanan, Maylando dan Morina, untuk dukungan, semangat, tenaga, dan kebersamaan yang telah dilalui. Kepada teman-teman seperjuangan tugas akhir, untuk dukungan dan semangatnya.
Akhir kata Penulis mengucapkan terimakasih untuk semua proses yang telah dilalui, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya di Departemen Arsitektur USU.
Medan, 18 Juni 2020
Hormat saya,
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR ( SHP2A ) ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
Bab I. Pendahuluan I.1. Latar Belakang ... 1
I.2. Maksud dan Tujuan Proyek ... 3
I.3. Sasaran ... 3
I.4. Masalah Perancangan ... 4
I.4.1 Masalah Makro ... 4
I.4.2 Masalah Mikro ... 4
I.5. Pendekatan ... 6
I.6. Lingkup Kajian dan Batasan ... 7
I.7. Kerangka Berpikir ... 8
I.8. Pendekatan ... 9
Bab II. Deskripsi Proyek II.1. Terminologi Judul ... 10
II.1.1 Pengertian Wisata Agro buah dan Sayur ... 10
II.1.2 Landasan Teori ... 11
II.1.3 Pengertian Wisata Agro ... 11
II.1.4 Klasifikasi Wisata Agro ... 13
II.1.6 Manfaat Wisata Agro ... 15
II.1.7 Lingkup Pelayanan ... 16
II.1.8 Eksistensi Agrowisata Buah ... 18
II.1.9 Tinjauan Khusus ... 21
II.2. Lokasi ... 23
II.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi ... 23
II.2.2 Analisis Pemilihan Lokasi ... 25
II.2.3 Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi ... 26
II.3. Tinjauan Fungsi Proyek ... 28
II.3.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ... 28
II.3.2. Deskripssi Perilaku... 28
II.3.4. Program Kebutuhan dan Besaran Ruang ... 34
II.4. Studi Banding Proyek Sejenis ... 37
Bab III. Elaborasi Tema III.1. Pengertian Tema ... 48
III.1.1. Green Architecture ... 48
III.1.2. Prinsip dan Teori Green Architecture ... 52
III.2. Interpretasi Tema ... 61
III.3. Keterkaitan Dengan Judul dan Analisis Penentuan ... 64
III.4. Studi Banding Tema Sejenis ... 64
Bab IV. Analisa IV.1. Analisa Eksisting ... 68
IV.1.1. Analisa Lokasi ... 68
IV.1.2. Kondisi Eksisting Lahan ... 69
IV.1.3. Tata Guna Lahan ... 70
IV.1.4. Batas Site ... 70
IV.2. Analisa Potensi dan Kondisi Site... 71
IV.2.1. Analisa Sirkulasi ... 71
IV.2.3. Analisa View ... 75
IV.2.4. Analisa Vegetasi dan Matahari ... 77
IV.2.5. Analisa Kebisingan ... 78
IV.3. Analisa Bangunan ... 79
IV.3.1. Bentuk ... 79
IV.3.2. Orientasi dan View ... 81
IV.3.3. Sirkulasi dan Penzoningan ... 81
IV.3. Analisa Ruang Dalam ... 85
IV.3.1 Analisa Fungsional ... 85
IV.4. Analisa Struktur ... 90
IV.3. Analisa Utilitas ... 93
IV.7 Jenis buah ... 100
Bab V. Konsep Perancangan V.1. Penerapan Tema Pada Bangunan ... 110
V.1.1 Memanfaatkan Kontur ... 111
V.1.2 Pencapaian dan Sirkulasi ... 112
V.1.3 Orientasi Bangunan... 115
V.1.4 Pola Tanam Buah dan Sayur ... 116
V.2. Penzoningan ... 117
V.3. Konsep Tema Pada Kawasan ... 118
V.4. Konsep Bentuk Bangunan ... 123
Bab VI. Hasil Perancangan VI.1. Site Plan ... 128
VI.2. Ground Plan ... 129
VI.3. Bangunan Utama ... 130
VI.3.1 Denah lt 1 ... 130
VI.3.2 Denah lt 2 dan 3 ... 131
VI.3.4 Tampak Samping dan Potongan ... 133
VI.3.5 Rencana Pondasi ... 134
VI.3.6 Rencana Pembalokan lantai 1 ... 135
VI.3.7 Rencana Pembalokan lantai 2 dan 3 ... 136
VI.3.8 Rencana Mekanikal Elektrikal ... 137
VI.3.9 Rencana Sanitasi ... 138
VI.3.10 Rencana AC ... 139
VI.3.11 Rencana Proteksi Kebakaran ... 140
VI.4. Bangunan Penelitian dan Café di Setiap Kebun ... 141
VI.4.1 Denah, Tampak, Potongan Gedung Penelitian ... 141
VI.4.2 Denah, Tampak dan Potongan Gedung Restoran ... 142
VI.4.3 Rencana Pembalokan ... 143
VI.4.4 Rencana Mekanikal dan Elektrikal ... 144
VI.5. Bangunan Penginapan ... 145
VI.5.1 Denah, Tampak dan Potongan ... 145
VI.5.2 Rencana Pondasi, Pembalokan dan Mekanikal Elektrikal ... 146
VI.5.3 Rencana Sanitasi dan Detail Sanitasi ... 147
VI.6. Detail ... 148
VI.7. Perspektif ... 149
VI.8 Maket ... 150
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 1 Flow activity wisata agro buah dan sayur ... 28
Gambar 2 Sustainable building ... 50
Gambar 3 Perspektif Maket Tech-Link Technology Park ... 64
Gambar 4 Tech-Linx Technology Park ... 65
Gambar 5 Pulau Sumatera ... 68
Gambar 6 Peta Kota Medan ... 68
Gambar 7 Lokasi Proyek ... 68
Gambar8 Analisa dan kondisi sekitar site ... 69
Gambar 9 Tataguna lahan ... 70
Gambar 10 Batas-batas Site... 70
Gambar11 Analisa Sirkulasi Kendaraan ... 71
Gambar 12 Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki ... 72
Gambar 13 Analisa Pencapaian ... 73
Gambar 14 Penempatan Entrance ... 74
Gambar 15 Analisa View ke luar Site ... 75
Gambar 16 Analisa View ke dalam ... 60
Gambar 17 Sudut Pandang Pejalan kaki terhadap bangunan... 60
Gambar 18 Analisa Vegetasi dan Matahari... 61
Gambar 19 Analisa Kebisingan ... 61
Gambar 21 Bagan Sistem Deteksi Kebakaran ... 97
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 1 Jenis luas lahan dan produksi tanaman bahan makanan di Medan ...2
Tabel 2 Luas panen, produksi dan rata-rata produksi sayur-sayuran di Medan ...2
Tabel 3 Pembagian Wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP) kota Medan ...24
Tabel 4 Data umum ...27
Tabel 5 Pelayanan umum ...27
Tabel 6 Perdagangan ...27
Tabel 7 Tabel Kegiatan Rekreasi Outdoor dan indoor ...29
Tabel 8 Program Ruang ...34
Tabel 9 Green Architecture ...66
Tabel 10 Cara Bangunan Meredam Kebisingan ...79
Tabel 11 Bentuk Dasar Bangunan ...80
Tabel 12 Jenis Sirkulasi ...81
Tabel 13Sir kulasi Pada Bangunan ...83
Tabel 14 struktur atas ...90
Tabel 15 Struktur bawah ...90
Tabel 16 Bahan Struktur ...91
Tabel 17 Bahan Bangunan ...92
BAB I
PENDAHULUAN
I.I
LATAR BELAKANG
Sebagai Negara agraris, Indonesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat
beragam yang jika dikelola dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi
andalan perekonomian nasional. Kondisi agroklimatik di wilayah Indonesia sangat sesuai
untuk pengembangan komoditas tropis dan sebagian sub tropis pada ketinggian antara nol
sampai ribuan meter diatas permukaan laut. Komoditas pertanian (mencakup tanaman
pangan, holtikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan) dengan
keragaman dan keunikannya yang bernilai tinggi serta diperkuat oleh kekayaan kultural
yang sangat beragam mempunyai daya tarik kuat sebagai Wisata Agro. Keseluuhannya
sangat berpeluang besar menjadi andalan dalam perekonomian Indonesia.
Kepariwisataan merupakan salah satu industri strategis di dunia. Hal ini disebabkan
sebagian Negara-negara yang ada di dunia mendapatkan devisa dari sektor kepariwisataan
mereka. Selain sebagai industri terbesar, kepariwisataan juga merupakan kegiatan yang
stategis jika ditinjau dari segi pengembangan ekonomi dan social budaya karena
kepariwisataan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan, perkembangan investasi,
peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan kualitas masyarakat dan dapat
menanamkan rasa cinta tanah air terhadap nilai-nilai budaya bangsa.
Motivasi wisatawan berkembang secara dinamis. Kecenderungan pemenuhan
kebutuhan dalam bentuk menikmati obyek-obyek spesifik seperti udara yang segar,
pemandangan yang indah, pengolahan produk secara tradisional, maupun produk-produk
pertanian modern dan spesifik menunjukkan peningkatan yang pesat. Kecenderungan ini
merupakan signal tingginya permintaan akan Wisata Agro dan sekaligus membuka
peluang bagi pengembangan produk-produk agribisnis baik dalam bentuk kawasan ataupun
produk pertanian yang mempunyai daya tarik spesifik.
Pembangunan di bidang pariwisata merupakan salah satu faktor penting yang dapat
dikembangkan menjafi sumber pendapatan daerah dan meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi terbesar
penerima kunjungan wisatawan di Indonesia setelah DKI Jakarta, Bali dan Yogyakarta, dan
harus dapat mempertahankan eksistensinya melalui upaya pengembangan pariwisata
Jika Bali menjadi terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah, maka
Sumatera Utara yang memiliki kekayaan di bidang pertanian dapat memanfaatkan dan
menggalinya menjadi obyek wisata yang dapat dijual kepada wisatawan baik domestik
maupun wisatawan mancanegara. Hal ini memberikan peluang bagi daerah-daerah di
Sumatera Utara yang sebagian besar masyarakatnya hidup dari sektor pertanian, untuk
mencari pola-pola pariwisata yang terkait dengan pertanian.
Hamparan areal pertanaman yang luas seperti pada areal perkebunan, dan
hortikultura disamping menyajikan pemandangan dan udara yang segar, juga merupakan
media pendidikan bagi masyarakat dalam dimensi yang sangat luas, mulai dari pendidikan
tentang kegiatan usaha di bidang masing-masing sampai kepada pendidikan tentang
keharmonisan dan kelestarian alam.
Tabel 1.1 Jenis luas lahan dan produksi tanaman bahan makanan di Medan
Tabel 1.2 Luas panen, produksi dan rata-rata produksi sayur-sayuran di Medan
Luas lahan Produksi Luas lahan produksi Luas lahan Produksi Luas lahan Produksi Luas lahan Produksi Luas lahan Produksi 1 Padi 5806 33177 6339 34847 5806 33177 6002 33290 5954 33234 5568 32645
2 Jagung 386 946 415 1032 386 946 438 1113 427 1395 601 1967
3 Ketela pohon 603 8481 429 5899 603 8481 489 6935 446 6461 614 8896 4 Ketela rambat 341 3763 336 3693 341 3763 336 3720 328 3729 446 5082
5 Kacang Tanah 285 387 231 317 285 387 319 418 290 415 355 514
6 Kacang kedelai 125 172 125 208 125 172 136 191 54 83 50 78
7 Kacang hijau 384 383 302 295 384 383 298 297 300 351 307 360
8 Sayur-sayuran 2873 16545 2318 12308 2873 16545 2828 16945 2782 17014 2438 14580 9 Buah-buahan 875 4218 1081 5378 875 4218 1208 6333 1739 9176 1050 5254 11678 68072 11678 68072 11513 63977 11678 68072 12410 71862 11429 69376 Jumlah
Jenis luas lahan dan produksi Tnaman Bahan Makanan di Kotamadya Medan Tahun 1993-1998
1993 1994 1995 1996 1997 1998
jenis Tanaman No
no Jenis Tanaman 2002 2003 2004 2005 2006
1 Bawang merah 36,760 25,823 16,034 9,226 8,666
2 Bawang putih 14,388 12,501 18,158 3,200 1,576
3 Bawang daun 26,497 17,596 26,501 22,666 25,569
4 Kentang 280,294 265,387 201,635 105,209 98,267
5 Kubis 265,940 158,808 186,993 169,422 138,533
6 Sayur sawi 75,181 58,491 81,564 80,583 73,008
7 Wortel 70,615 47,050 65,034 74,114 40,949
8 Lobak 21,149 12,466 26,526 28,206 23,858
9 Kacang merah 527 335 4,856 1,947 2,278
10 Kacang panjang 33,252 33,116 36,061 43,019 44,386
11 Cabai 138,869 65,849 111,594 100,432 112,591
12 Tomat 221,086 226,875 86,838 30,829 88,225
13 Terung 20,638 25,109 30,938 10,985 35,124
14 Buncis 74,691 51,856 43,438 42,776 32,585
15 Ketimun 23,512 27,059 18,115 45,431 25,293
16 Labu 291 141 1,825 1,103 1,141
17 Kangkung 10,493 33,124 6,544 5,879 9,342
18 Bayam 19,408 13,483 7,693 1,169 4,990
19 Ketela
20 Kol 6,317 3,913 63,174 12,795 53,480
Melihat table diatas, jelaslah sudah bahwa daerah Sumatera Utara memiliki sumber
daya alamnya yang potensial yang dapat dikembangkan dalam pariwisata, agrobisnis dan
agroindustri. Peranan sektor pertanian dalam perekonomian Sumatara utara cukup penting,
selain sebagai komoditi strategis dan ekonomis, peranan sektor pertanian terhadap
pendapatan daerah merupakan yang terbesar bersama-sama dengan sektor industri.
Sektor pertanian juga merupakan penyerap tenaga kerja terbesar di Sumatera Utara,
dimana sekitar 53,57% penduduk Sumatera Utara bekerja di sektor pertanian.
Wisata Agro merupakan obyek wisata yang berorientasi pada rekreasi alam yang
mempunyai keunikan serta pengalaman tersendiri dimana pengunjung sambil menikmati
panorama alam yang indah dan udara yang sejuk dapat merasakan panen buah tanpa
harus memiliki kebun buah sendiri.
Prospek lain yang menunjang berkembangnya industri buah di Indonesia adalah
sebagai pengembangan wisata yang dalam hal ini lebih bersifat bisnis, sehingga selain
menjadikan buah-buahan khas Sumatera Utara menjadi produk unggulan yang juga
akhirnya dapat diperkenalkan dalam dan luar negeri, maka wisata agro buah dan sayur ini
juga dapat melestarikan produk-produk tersebut karena akan lebih dikembangkan dan
diteliti, seperti halnya yang telah banyak dilakukan di Negara-negara maju, misalnya
tanaman hidroponik, baik sebagai sayur hidroponik juga buah hidroponik apabila
memungkinkan.
Sehingga diperlukan suatu wadah yang berupa tempat rekreasi, pengembangan
dan penelitian buah serta penjualan buah, yang mengintegrasikan aspek wisata, pertanian,
perdagangan dengan ilmu pengetahuan, yang dikenal dengan “Wisata Agro Buah dan
Sayur Medan”. Dengan adanya taman wisata buah dan sayur ini diharapkan selain sebagai
tempat rekreasi bagi pengunjung maupun wisatawan dalam dan luar negeri, juga dapat
dijadikan sebagai tempat penelitian untuk menghasilkan jenis buah seperti jeruk, markisa,
durian, jambu dan terung belanda yang lebih bermutu dan tidak kalah dengan kualitas buah
impor demikian juga dengan jenis sayur yang akan dihasilkan. Wisata Agro Buah dan Sayur
ini juga diharapkan menjadi tempat mendapatkan informasi baik tentang teknologi peralatan
maupun tata cara budidaya, baik untuk para petani agar para petani dapat meningkatkan
hasil panennya, siswa maupun masyarakat yang tertarik akan budidaya buah dan sayur.
Serta tempat penjualan atau bursa buah, bibit, peralatan yang mendukung budidaya
tanaman buah dan sayur. Semua fasilitas tersebut akan saling mendukung dan saling
I.2
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari proyek ini adalah menciptakan sarana wisata alternatif yang
mengintegrasikan aspek perdagangan dan ilmu pengetahuan dengan pariwisata bagi
masyarakat.
Sedangkan tujuan dari proyek ini adalah:
• Memenuhi kebutuhan masyarakat sarana rekreasi
• Menambah objek wisata yang ada di Sunatera Utara.
• Menyediakan suatu wadah untuk rekreasi yang berintegrasikan dengan
perdagangan dan ilmu pengetahuan
• Menyediakan fasilitas pengembangan dan penelitian buah untuk meningkatkan kualitas buah dan meningkatkan produksi
• Mengembangkan salah satu produk eisata agro lewat daya tarik wisata
• Meningkatkan pendapatan daerah, karena pariwisata merupakan salah satu sumber devisa yang menguntungkan.
• Merancang ruang luar yang dapat menunjang tapak sebagai tempat rekreasi taman buah.
• Menjaga, mempertahankan dan memanfaatkan potensi yang ada pada tapak
I.3
SASARAN
• Menjadi sarana rekreasi bagi wisatawan dalam dan luar negeri
• Agar masyarakat lebih menyadari dan mencintai lingkungan
• Kalngan pelajar, mahasiswa, bahkan masyarakat dapat mempelajari dan memperoleh banyak pengetahuan tentang buah.
• Petani dan pengusaha buah agar dapat mengetahui teknik pembibitan dan perawatan buah yang menggunakan teknologi canggih
I.4
MASALAH PERANCANGAN
1.4.1 Masalah Makro
Fungsi:
Bagaimana cara menata ruang luar yang dapat dijadikan sebagai rekreasi Wisata Agro
memetik langsung buah yang telah matang dan merasakan bagaimana panen buah sambil
meikmati keindahan alam.
Perancangan:
Bagaimana menggabungkan fungsi-sungsi bangunan yang berbeda menjadi suatu komplek
wisata bisnis, yang dapat mewadahi seluruh kegiatan pengunjung dan memberikan rasa
nyaman dan menyediakan daya tarik tersendiri sehingga pengunjung merasa ingin kembali
lagi ke obyek wisata ini.
Sirkulasi:
Wisata Agro buah merupakan rekreasi luar ruangan (outdoor recreation), dimana
pengunjung menikmatinya sambil berjalan, sehingga diperlukan adanya pengaturan
sirkulasi dan bagaimana penyelesaian sirkulasi terbaik didalam lokasi yang dapat
memberikan kenyamanan bagi pengunjung.
Bentuk:
- Bagaimana memadukan elemen lansekap pada rekreasi Wisata Agro buah yang sesuai dengan fungsinya
- Bagaimana penanganan topografi yang relative berbukit pada tapak
- Bagaimana penataan ruang luar dengan menggunakan pola, warna, bentuk yang mengarah pada kesan alami dan tidak menimbulkan perubahan total pada kondisi tapak
eksistingnya.
- Bagaimana penataan ruang luar dengan ruang dalam sehingga tercipta suatu keterkaitan yang harmonis
- Bagaimana penataan tanaman buah yang memadai dan representatif melalui
pengaplikasian arsitektur pertanaman.
- Bagaimana menemukan suatu bentuk arsitektur yang menarik yang dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung.
Tema:
Bagaimana penerapan tema Green Achitecture ke dalam perencanaan bangunan yang
diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi penghuni dan tidak merusak kondisi
lingkungan. Green yang dimaksudkan disini selain berdampak kepada lingkungan, juga
Ekonomi:
Fasilitas apa saja yang dapat dikembangkan dalam tapak yang dapat dijual kepada
pengunjung. Mengingat proyek ini bersifat wisata bisnis yang diharapkan dapat
mendatangkan keuntungan.
1.4.2 Masalah Mikro
Fisik:
- Bagaimana penataan kawasan Wisata Agro buah ini yang berhubungan dan saling mendukung terhadap kawaan wisata disekitar lokasi
- Bagaimana pengunjung yang menuju kota Brastagi akan merasa tertarik untuk datang berkunjung ke Wisata Agro buah ini.
- Pemilihan jenis buah
- Penataan pola tanam yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, yang sekaligus untuk meperindah pemandangan kawasan Wisata Agro ini.
I.5
PENDEKATAN
Untuk memberikan dan memperjelas gambaran serta pemahaman tentang kriteria
perancangan Wisata Agro buah ini, dilakukan metode pembahasan melalui beberapa studi
sebagai berikut:
• Wisata Agro buaah sebagai wadah rekreasi, pengembangan, penjualan, pendidikan dan penelitian buah-buahan yang konteks dengan lingkungan dan pengunjungnya
• Studi lokasi, data, wawancara dan survey untuk lebih memahami tentang karakteristik dan potensi lokasi, permasalahan dan lain-lain yang bermanfaat bagi
proses perancangan Wisata Agro buah ini.
• Penerapan Green Architecture sebagai tema perancangan melalui tindakan penyelamatan dan pemanfaatan sumber daya alam sumbangan bagi manusia dan
I.6
LINGKUP KAJIAN DAN BATASAN
• Pada proyek ini yang direncanakan adalah sarana rekreasi, pengembangan, penjualan, pendidikan dan penelitian buah-buahan.
• Perubahan yang akan dilakukan terbatas pada masalah arsitektur, jika ada hal-hal diluar llingkup dan dianggap mendasar serta mempengaruhi factor perencanaan
dan perancangan akan dilakukan pembahasan dengan logika dan asumsi yang
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
• Kajian pembahasan detekankan pada hal-hal yang berrhubungan dengan wisata, rekreasi, alam, lansekap, pertanaman dan bisnis
• Perencanaan dan perancangan dilakukan berdasarkan pada keadaan atau data yang ada saat ini dan prediksi rencana kota 5 tahun yang akan datang
I.7
KERANGKA BERPIKIR
F e e d b a c kA N A L I S A
• Analisa kondisi lingkungan yaitu: analisa matahari, vegetasi, sirkulasi, view dari dalam dan keluar site, angin, kebisingan dan pencapaian.
• Analisa fungsional yaitu: analisa aktifitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang. • Analisa penerapan tema pada bangunan.
KRITERIA dan KONSEP PERANCANGAN
Berdasarkan analisa, peraturan pemerintah, konsep tapak, dan konsep bangunan PERMASALAHAN
• Bagaimana merencanakan dan merancang wisata agro buah dan sayur yang dapat diakses dan dijangkau semua kalangan masyarakat
• Bagaimana menciptakan bentuk bangunan yang sesuai dengan kegiatan yang diwadah dengan menggunakan tema Green architecture.
STUDI LITERATUR dan STUDI BANDING
• Masalah perancangan. • Potensi.
• Prospek ke depan.
STUDI SITE
• Ukuran site
• Peraturan pemerintah • Batas bangunan • Eksisting • potensi LATAR BELAKANG KASUS
• Dibutuhkannya sarana dan prasarana rekreasi maupun wisata berupa taman sayur dan buah di kota Medan.
• Dibutuhkannya fungsi wisata bisnis yang belum ada di kota Medan yang mempunyai bentuk dan fungsi menarik bagi warga kota medan.
MAKSUD
• Menciptakan sarana wisata agro buah dan sayur serta pengembangan dan penelitian buah dan sayur sebagai tempat rekreasi di kota Medan dan sekitarnya dengan tema green architecture.
• Menciptakan wadah wisata bisnis yang nyaman, bersih dan aman.
LATAR BELAKANG TEMA
• Dalam Agenda 21 salah satu konsep perancangan yang diterapkan adalah Sustainable Architecture.
• Salah satu bagian dari Sustainable adalah
green architecture dan sudah dipraktekkan oleh Lee Bee Luen di Jakarta (Trafacon office) JUDUL PROYEK dan TEMA
Judul proyek: Wisata Agro Buah dan Sayur Tema: Green Architecture
PENGUMPULAN DATA • Studi literature • Studi banding
• Survey dan dokumentasi
I.8
SISTEMATIKA LAPORAN
Adapun sistematika pembahasan pada laporan ini adalah sebagai berikut:
• I. PENDAHULUAN. Membahas latar belakang pemilihan judul, maksud dan tujuan, masalah perancangan, metodologi pembahasan, lingkup pembahasan dan batasan masalah, kerangka berfikir, dan sistematika laporan.
• II. DESKRIPSI PROYEK. Membahas mengenai terminologi judul Wisata Agro buah dan Sayur di kota Medan, tinjauan kelayakan proyek, tinjauan lokasi, deskripsi pengguna, deskripsi kebutuhan ruang, deskripsi persyaratan ruang, dan studi banding kasus proyek.
• III. ELABORASI TEMA. Membahas tinjauan teoritis pengertian tema Green Architecture, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul, dan studi banding tema.
• IV. ANALISA. Membahas dan menganalisa masalah yang diuraikan pada bab-bab sebelumnya secara terperinci berdasarkan fakta-fakta serta standar-standar yang ada yaitu: analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa kegiatan, organisasi runag, kebutuhan ruang, besaran ruang, analisa stuktur, analisa material, analisa konstruksi, dan analisa utilitas.
• V.KONSEP PERANCANGAN. Bab ini berisi tentang konsep dasar penerapan tema pada desain, konsep perancangan tapak, konsep dasar fisik ruang, penzoningan ruang, konsep dasar fisik bangunan, konsep sistem teknologi struktur dan konstruksi bangunan, dan konsep sistem utilitas yang akan dipakai
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
II.1 TERMINOLOGI JUDUL
II.1.1 PENGERTIAN WISATA AGRO BUAH DAN SAYUR
Judul proyek ini adalah Wisata agro Buah dan Sayur Medan dengan fungsi
sebagai tempat rekreasi dan wisata bisnis. Wisata agro Buah dan Sayur Medan terdiri
dari 6 kata dengan pengertian yang berbeda sebagai berikut :
Wisata
Bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang,
dan sebagainya).
Agro
Usaha yang berhubungan dengan (tanah) pertanian.
Buah
(1) Bagian tumbuhan yg berasal dr bunga atau putik (biasanya berbiji): pohon
mangga itu banyak -- nya; (2) kata penggolong bermacam-macam benda: dua -- kapal;
se -- negeri; dua -- rencana; (3) pokok; bahan: -- percakapan; (4) hasil: -- jerih payahnya
kini dapat dinikmati oleh keturunannya.
Dan
Penghubung satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yg setara, yg
termasuk tipe yg sama serta memiliki fungsi yg tidak berbeda.
Sayur
(1) Daun-daunan (spt sawi), tumbuh-tumbuhan (taoge), polong atau bijian (kapri,
buncis) dsb yg dapat dimasak; (2) masakan yg berkuah (spt gulai, sup): -- asam; --
bening.
Medan
Pengertian Judul Secara Keseluruhan adalah:
Tempat untuk bepergian bersama baik untuk bersenang-senang atau untuk
memperluas pengetahuan dan sebagainya yang berhubungan dengan tanah dan
pertanian, untuk melihat hasil buah dan sayur serta dapat pula memetik ataupun
membelinya yang dimana tempat wisata ini berlokasi di daerah Medan.
II.1.2
LANDASAN TEORI
Semakin berkembangnya zaman pariwisata telah menjadi sebuah industri
tersendiri, yaitu industri pariwisata sebagai suatu aktivitas yang besar pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia.Pariwisata menjadi industri yang mampu mempengaruhi
aspek perekonomian, sosial, dan politik sebagai suatu gejala yang sangat kompleks di
masyarakat, ada obyek wisata, ada hotel, ada biro perjalanan, ada rumah makan, ada
industri penunjang pariwisata dan ada wisatawan dengan segala tingkah lakunya yang
saling berkaitan didalam masyarakat (Soekadijo, 1997:10).
Berdasarkan definisi yang lebih luas pariwisata adalah kegiatan perjalanan dari
suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara dilakukan perorangan maupun kelompok
sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan
lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu (Spillane, 1997:21).
Sedangkan sebagai suatu sistem, pariwisata menjadi sektor dinamik yang
melibatkan banyak orang yang dipengaruhi oleh eksternalitas yang menawarkan sisi
daya tarik terhadap suatu objek dan selalu melibatkan banyak elemen-elemen
pendukung pariwisata seperti: atraksi/ daya tarik, akomodasi (sarana prasarana
pendukung kebutuhan pariwisata), aksesibilitas dan transportasi, sumber daya manusia,
promosi wisata, pengembangan industri daerah, kelembagaan maupun pendukung
pariwisata lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pariwisata merupakan suatu
industri yang menghasilkan produk tertentu berupa atraksi wisata yang kemudian
diwisata agro buah dan sayurkan kepada masyarakat sebagai pengguna, dengan kata
lain pariwisata merupakan industri yang disusun oleh aktivitas sosio-ekonomi yang
berdimensi ekonomis (Inskeep: 91).
II.1.3 PENGERTIAN WISATA AGRO
Istilah wisata agro mengkaitkan dua hal yaitu wisata dan pertanian (agro).
Kadarsan dalam Ridjal (1997) mendefinisikan wisata agro sebagai salah satu bidang
usaha yang memadukan usaha dibidang primer (pertanian generatif) dengan usaha
dibidang tersier (jasa).
diharapkan dapat menampung hasrat para pengunjung untuk dapat membebaskan diri
sementara dari kejenuhan rutinitas sehari-hari dan menfdpatkan kepuasan jiwa. Sambil
berjaln-jalan menikmati keindahan alam para pengunjkung dapat mengambil dan
menikmati hasil lahan pertanian langsung dari pohonnnya, hal ini memberikan
kesenangan tersendiri sekaligus sebagai sarana pendidikan di bidang pertanian bagi
masyarakat. Terutama bagi anak-anak di kota besar sekarang ini yang kurang
mengetahui bagaimana bentuk buah yang dimakannya.
Wisata agro menurut Haeruman (1989) didefinisikan sebagai suatu kegiatan
pengembangan wisata yang berkaitan dengan kegiatan perdesaandan pertanian yang
mampu meningkatkan niali tambah kegiatan pertanian dan kesejahteraan pedesaan. Dan
agrotourism sebagai berwisata ke daerah pertanian yang meliputi pertanian rakyat,
perkebunan, kehutanan dan perikanan, dengan tujuan untuk menikmati hasil produksinya
maupun menikmati ekosistem serta lingkungan sekitar.
Pemerintahan dalam surat keputusan bersama (SKB) antara Menteri Pertanian
dan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi dalam SKB No. KM
478/PW-DOW/MPPT-89 dan No.204/ktps/NK/050/198 mendefinisikan wisata agro sebagai suatu
bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata dengan
tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha
dibidang agro.
Menurut SK Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi dengan Menteri
Pertanian, Wisata agro adalah suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan usaha agro
sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman
rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian.
Wisata agro termasuk kedalam konsep pariwiata Eko-Etno-Wisata agro (EEA
wisata). Konsep ini dipakai sebagai suatu upaya untuk memberikan citra yang lain
terhadap wisata alam dan budaya. Konsep pariwisata EEA adalah jenis pariwisata yang
memiliki ciri-ciri seperti:
• Kondisi alam yang alami.
• Memanfaatkan hasil pertanian setempat untuk kebutuhan pariwisata.
• Melibatkan masyarakat lokal dalam posisi yang sejajar dengan masyarakat dari kota besar.
• Pengetahuan tentang situasi local secara inovatif.
II.1.4 KLASIFIKASI WISATA AGRO
Ruang lingkup dan potensi wisata agro yang dapat dikembangkan antara lain:
• Kebun Raya
Obyek wisata kebun raya memiliki kekayaan berupa tanaman yang berasal dari
berbagai spesies. Daya tarik yang dapat ditawarkan kepada wisatawan mencakup
kekayaan flora yang ada, keindahan pemandangan didalamnya, dan kesegaran udara
yang memberikan rasa nyaman. Contohnya: Kebun Raya Bogor.
• Perkebunan
Kegiatan usaha perkebunana meliputi tanaman keras dan tanaman lainnya, yang
dikelola oleh perkebunan besar baik swasta, nasional maupun asing, BUMN dan
perkebunan rakyat. Kegiatan objek wisata perkebunan dapat berupa praproduksi
(pembibitan), produksi dan pasca produksi (pengolahan dan pemasaran)
Daya tarik wisata agro perkebunan antara lain:
- Sejarah perkebunan
- Lokasi yang terletak di daerah berkontur
- Cara-cara tradisional dalam pola tanam, pemeliharaan, pengelolan dan prosesnya.
- Perkembangan teknologi pengolahan yang digunakan
Contoh: Wisata agro Gunung Mas berupa perkebunan the di daerah Puncak Jawa Barat.
• Tanaman Pangan dan Holtikultura
Lingkup kegiatan wisata tanaman pangan meliputi usaha tanaman padi dan palawija
serta holtikultura berupa buah, sayur, bunga dan jamu-jamuan. Kegiatan yang dapat
menjadi daya tarik di obyek wisata ini dimulai dari prapanen, pasca panen berupa
pengolahan hasil, sampai kegiatan pemasarannya. Contohnya Taman buah
Mekarsari, Bogor.
• Perikanan
Ruang lingkup wisata perikanan dapat berupa kegiatan budi daya perikanan sampai
proses pasca panen. Yang dapat menjadi daya tarik antara lain pola tradisional
dalam perikanan serta kegiatan lain, misalnya pemancingan.
Daya tarik wisata agro perikanan dapat berupa pola beternak, cara tradisional dalam
peternakan, serta budidaya hewan ternak
II.1.5 PENGEMBANGAN WISATA AGRO
Adapun daya tarik wisata agro yang dapat dikembangkan baik berupa proses
budidaya, penangan pasca panen, pengelohan hasil, penyajian/transaksi hasil produksi
maupun pemasaran hasil dari komoditas pertanian yang meliputi tanaman pangan dan
holtikultura, perkebunan, perternakan, perikanan dan kehutanan.
Dalam pengembangan wisata agro memiliki beberapa fungsi yang meliputi :
1. Sebagai pusat informasi setempat untuk mengetahui, mengenal, memahami dan
menghayati peristiwa kehidupan dan peri kehidupan suatu kelompok.
2. Sebagai pusat promosi pariwisata setempat atau pariwisata regional karena sarana
dan fasilitas dapat didayagunakan untuk penampilan/keragaan kegiatan sosial
ekonomi dan sosial budaya suatu kelompok masyarakat.
3. Sebagai pemusatan kegiatan suatu kegiatan kelompok masyarakat yang dapat
diarahkan dan mewakili semua sektor kehidupan bersama yang dibutuhkan kelompok
tersebut.
4. Sebagai arena yang dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya aspirasi seni dan
budaya masyarakat setempat, yang dikaitkan dengan budaya pertanian yang mereka
lakukan secara turun menurun.
5. Sebagai salah satu usaha untuk melestarikan mempertahankan kelestarian beberapa
varietas tumbuhan dan tanaman yang bersifat khas ( Ridjal ,1997).
Menurut Alikodra dalam Topan (2005). Lingkungan wisata agro (wisata agro)
yang dapat dikembangkan di Indonesia antara lain :
1. Wisata Daerah Perkebunan.
Wisata ini dapat dilakukan berupa kegiatan pra produksi (pembibitan), pemetikan dan
pasca produksi (pengelolaan dan pemasaran). Sebagai contoh kegiatan wisata
perkebunan teh di daerah Puncak dan Bandung Selatan. Pada daerah itu wisatawan
dapat menyaksikan keindahan alam, hawa yang sejuk, pemetikan teh, proses daur
teh menjadi teh yang sudah dikemas.
2. Wisata Di daerah Pertanian Tanaman Pangan dan Hias.
Wisata di daerah pertanian tanaman pangan dan hias dewasa ini merupakan paket
kegiatan kunjungan wisata ke kebun buah-buahan. Para wisatawan dan menikmati
teknologi pengalengan buah. Hal serupa yang dapat dilakukan pada taman bunga
dengan pemandangan yang indah.
3. Wisata Areal Perikanan.
Para wisatawan dapat menyaksikan budidaya ikan dan melakukan kegiatan
menangkap ikan seperti menjaring dan memancing.
4. Wisata Di Daerah Perternakan.
Wisata pada daerah ini merupakan usaha yang bertujuan untuk mempelajari
cara-cara berternak tradisional maupun modern, seperti kawasan peternakan unggas, sapi
perah dan sapi potong.
II.1.6 MANFAAT WISATA AGRO
Dan Menurut Tirtawinata (1999) beberapa manfaat dari adanya wisata agro antara
lain :
1. Meningkatkan Konservasi Lingkungan
Pengembangan dan pengelolaan wisata agro yang objeknya benar-benar menyatu
dengan lingkungan alamnya harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Nilai-nilai
konservasi yang ditekankan pada keseimbangan ekosistem yang ada menjadi salah
satu tujuan pengelolaan wisata agro. Daerah wisata agro diharapkan memiliki
nilai-nilai exsistence effect yang berguna bagi lingkungan yang akan mempengaruhi cuaca
bahkan iklim sekitar.
2. Meningkatkan Nilai Estetika dan Keindahan Alam
Lingkungan alam yang indah dan tertata apik tentu akan membuat orang terpesona.
Keindahan visual dapat diperoleh dari topografi, jenis flora dan fauna, warna dan
arsitektur bangunan yang tersusun dalam suatu tata ruang yang serasi dengan alam.
Oleh karena itu dalam pembuatan wisata agro diperlukan perencanaan tata letak,
arsitektur bangunan dan lanskap yang tepat serta kebersihan sebagai salah satu
unsur keindahan juga perlu mendapat perhatian dengan penyediaan sarana
kebersihan tempat sampat dapat diletakan pada tempat yang strategis.
3. Memberikan Nilai Rekreasi.
Rekreasi ditengah alam yang indah dan nyaman memang memiliki nilai kepuasan
tersendiri sebagai tempat rekreasi, pengelola wisata agro perlu membuat dan
kegembiraan ditengah alam. Oleh karena itu kegiatan rekreasi perlu direncanakan
secara matang dan dilengkapi dengan fasilitas dan sarana pendukung.
4. Meningkatkan Kegiatan Ilmiah dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan.
Pengunjung tidak hanya ditawarkan melihat tanaman saja tetapi juga menerima
informasi tentang pembibitan, budidaya sampai pemeliharaan pengelolaan dan
meningkatkan kualitas tempat wisata agro antara lain membina hubungan dengan
lembaga-lembaga penelitian dan pendidikan. Para peneliti dan mahasiswa diberi
kesempatan melakukan penelitian di areal wisata agro.
5. Mendapatkan Keuntungan Ekonomi.
Wisata agro memberikan keuntungan tidak hanya bagi pengelola tetapi juga bagi
masyarakat sekitar, pemerintah daerah dan negara pada umumnya. Keuntungan
ekonomi bagi daerah dan masyarakat antara lain membuka lapangan perkerjaan,
meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatakan popularitas daerah dan
meningkatkan produksi.
II.1.7 LINGKUP PELAYANAN
Lingkup pelayanan ”Agrowisata Buah” ini meliputi sarana rekreasi, perdagangan,
pendidikan yang bersifat nasional dan internasional, serta terbuka bagi segala lapisan
masyarakat dari semua golongnan usia. Yang ditujukan untuk wisatawan dalam dan luar
negeri. Dan diharapkan melalui wadah ini dapat memupuk kecintaan dan kepedulian
masyarakat akan lingkungan hidup.
Budidaya tanaman buah yang dapat dinikmati oleh pengunjung antara lain :
Kebun Buah (Taman Buah)
Buah-buahan umumnya merupakan tananman berbatang keras, besar dan tinggi,
yang umumnya mencapai puluhan tahun, bahkan ratusan tahun. Sosok tanaman
seperti ini membutuhkan ruang gerak yang lebih luas daripada tanaman buah-buahan
yang berumur kurang dari satu tahun.
Tanaman buah-buahan, seperti halnya makhluk hidup lainnya, untuk kelangsungan
hidupnya memerlukan tiga unsur, yakni air (termasuk unsur hara terlarut), sinar
matahari (energi) daan udara (karbondioksida dan oksigen).
Air tersedia dari dalam tanah (air tanah) dan dari langit (air hujan) serta disediakan
oleh manusia (air siraman). Demikian pula hara makanan dapat terseda dari dalam
pupuk, yang dapat berupa organik (pupuk kandang kompas, sisa-sisa tanaman dan
sebagainya), dan berupa pupuk anorganik (unsur hara mineral).
Di taman buah ini pengunjung selain dapat mengetahui bagaiman bentuk pohon buah
yang dijumpainya di supermaket atau wisata agro buah dan sayur, juga dapat
merasakn panen buah sambil menikmati pemandangan alam dan udara pegunungan
yang sejuk. Sebelum memasuki areal taman buah pengunjung terlebih dahulu
diberikan informasi oleh pemandu ciri-ciri buah yang layak dan cara pemetikan buah
yang baik dan benar.
Tabulampot
Tambulapot adalah singkatan dari tanaman buah dalam pot, yaitu suatu teknologi
budidaya penanaman pohon buah-buahan di dalam pot atau wadah. Di dalam pot
faktor pertumbuhan tanamandapat diatur dengan tepat sehingga hasil produksimya
juga berkualitas tinggi.
Tabulampot merupakan paduan dari sains, seni dan teknologi. Nilai seni tabulampot,
yang mempunyai banyak kesamaan denan seni bonsai, terlihat dari keindahan tajuk
tanaman ketika sedanng berbuah lebat.
Pengunjung yang tertarik akan tabulampot dapat membelinya di ratailyang tersedia,
sekaligus diajarkan cara-cara perawakan tanaman buah yang ditanam dalam pot.
Pembibitan Tanaman Buah
Perbanyakan tanaman secara konvensional dilakukan dengan menggunakan bagian
vegetatif meliputi cara stek (batang atau daun), rampung akar, tunas anakan,
penyambungan, okulasi dan cangkok yang dilakukan sesuai jenis tanamannya,
karena setiap jenis tanaman mempunyai karakter perbanyakan yang berbeda.
Saat ini untuk memperoleh bibit unggul dan bermutu dapat dilakukan dengan
menggunakan bioteknologi yaitu penerapan teknik kultur jaringan. Bahan tanaman,
bahan media, alat maupun ruangan, harus dalam keadaan steril. Teknik ini bertujuan
untuk memperoleh bibit tanaman berjumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat.
Dalam kultur jaringan sel-sel akan tumbuh dan berkembang membentuk individu yang
sama dengan induknya. Selain untuk memperbanyak bibit dengan cepat, kultur
jaringan dapat dimanfaatkan untuk tujuan pemuliaan yang menghasilkan bibit untuk
jenis baru.
Area pembibitan tanaman buah termasuk dalam area pengetahuan dan pendidikan,
dimana area ini digunakan sebagai lahan penelitian pengunjung yang datang dengan
II.1.7 EKSISTENSI AGROWISATA BUAH
A. Terhadap Perkembangan Ekonomi
Jika dilihat dari potensi dan peluang wisata agro buah dan sayur, maka komoditi
hortikultura, khususnya buah mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan di
masa yang akan datang. Penduduk kota yang terus meningkat dan diikuti dengan
meningkatnya tingkat pendapatan serta berkembangnya industri pariwisata memberikan
dampak positif terhadap produksi buah-buahan di Indonesia.
Dengan adanya objek agrowisata di suatu daerah akan memberikan
keuntungan-keuntungan ekonomi sebagai berikut;
• Membuka lapangan pekrejaan bagi masyarakat
Lokasi agrowisata yang terdapat di luar kota memberikan peluang bagi masyarakat
sekitar untuk menngembangkan sektor informal di daerahnya tanpa harus pindah ke
kota.
• Meningkatnya pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah
Kawasan agrowisata di suatu wilayah membuka peluang untuk memperoleh
tambahan pendapatan dari sektor informal maupun formal.
• Meningkatkan popularitas daerah
Semakin banyak orang berkunjung ke objek agrowisata di suatu daerah, semakin
besar peluang daerah itu untuk dikenal masyarakat luas.Contohnya, Bali yang lebih
dikenal di mancanegara daripada Indonesia sebagai negara dimana pulau Bali
berada. Kepopuleran nama suatu daerah akan memicu berkembangnya
produk-produk lain yang berasal dari daerah itu.
• Meningkatkan produksi
Salah satu fungsi dari agrowisata adalah sebagai sarana penelitian dan
memperkenalkan teknik-teknik budidaya baru ke masyarakat. Dengan demikian
produksi buah akan meningkat seiring dengan perbaikan budidaya tersebut.
B. Terhadap Perkembangan Lingkungan
• Meningkatkan konservasi lingkungan
Agrowisata buah diharapkan memiliki nilai-nilai existence effect yang berguna bagi
lingkungan. Kawasan agrowisata dapat mempengaruhi cuaca dan iklim sekitarnya,
serta dapat menahan cadangan air. Selain itu, agrowisata juga dapat melestarikan
• Meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam
Dalam perancangan agrowisata diperlukan adanya perencanaan tata letak, arsitektur
bangunan dan lansekap yang tepat. Semua unsur yang terdapat dalam kawasan
agrowisata harus dibuat menyatu alam sehingga dapat menambah nilai estetika dan
keindahan alam kawasan agrowisata dan sekitarnya.
C. Terhadap Perkembangan Pariwisata
Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah suatu perjalanan yanng dilakukan untuk sementara waktu dari
satu tempat ke tempat lain, dengan tujuan berekreasi.
Objek Wisata
Dunia pariwisata tidak terlepas dari objek dan daya tarik wisata. Objek wisata
adalah sesuatu yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke suatu
daerah tujuan wisata.
Dalam pasal 4 UU No.9 Tahun 1990, dinyatakan bahwa objek dan daya tarik
wisata terdiri atas :
1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yanng berwujud dalam
keadaan alam serta flora dan fauna.
2. Objek dan daya tarik wisata hasil ciptaan manusia, yang berwujud dalm museum,
peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata
petualangan alam, taman rekreasi, dan tempat hiburan.
Dalam buku Pengantar Ilmu Pariwisata, karangan Drs.Oka A. Yoeti, suatu daerah
menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) apabila telah memenuhi 3 syarat, yaitu:
1. Daerah itu memiliki apa yang disebut dengan ’something to see’ , yang artinya ada
objek wisata dan daya tarik wisata dan atraksi wisata, yang berbeda dengan apa
yang dimiliki daerah lain.
2. Daerah tersebut memiliki apa yang disebut dengan ’something to do’ , yang artinya
banyak yang dapat dilihat dan disaksikan harus pula tersedia fasilitas rekreasi
amusement yang dapat membuat pengunjung betah tingal lebih lama di tempat itu.
3. Daerah tersebut memiliki apa yang disebut dengan ’something to buy’ , artinya
tersedia fasilitas untuk berbelanja (shopping) dan harus tersedia pula sarana-sarana
pembantu lain yang mendukung kelancaran kegiatan belanja, seperti money changer,
Dalam buku Tourism Marketing and Management, karangan Stephen F. Witt dan Luiz
Marthinho, kriteria suatu daerah sehingga disebut sebagai objek wisata jika :
1. Sumber alam
• Daerah tersebut mempunyai kapasitas tempat untuk berekreasi terutama selama musim liburan.
• Daerah tersebut memiliki pemandangan alam dimana terseia tempat untuk kegiatan wisata.
2. Transportasi
• Daerah tersebut dekat dengan jalan utama.
• Daerah tersebut mudah dicapai oleh berbagai kendaraan. 3. Atraksi wisata
Di daerah itu terdapat atraksi wisata yang menarik, atraksi itu menunjukkan
keanekaragaman budaya yang dapat di kemas dalam bentuk paket wisata.
Pariwisata di Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara dengan medan sebagai ibukotanya, merupakan salah
satu pintu gerbang wisata yang memiliki kekayaan alam yang dapat dikembangkan
menjadi objek wisata yang menarik.
Arahan pengembangan objek wisata Sumatera Utara terdiri dari 3 tahap, yaitu :
Pengamanan dan pelestarian potensi objek wisata yang telah dikembangkan
Peningkatan mutu dan fasilitas penunjang objek wisata
Memantapakan peran kawasan pariwisata
Dengan dikembangkannya objek agrowisata buah diharapkan dapat menambah
khasanah objek wisata yng ada di Sumatera Utara. Sehingga dapat memajukan
dunia pariwisata sumatera Utara [ada umumnya dan daerah Karo pada
khususnya.
A. Tinjauan Perancangan Aspek Arsitektur Dikaitkan dengan Perancangan
Aspek Pertanian
1. Tujuan
Tujuan dari peninjauan aspek pertanian yang dikaitkan dengan aspek arsitektur
adalah menjadikan Arsitektur sebagai interaksi antara manusia dengan alam, dengan
menerapkan Sustainable Land, yaitu :
• Save the earth
• Save the air and atmosphere by reduced the effect of green house
• Save the water cycle supporter by plants and forest toy
Sustainable Land meringankan perubahan cuaca untuk kesinambungan
penggunaan lahan, penelitian perubahan cuaca pada tata guna lahan daerah tropis
difokuskan pada efek penggundulan hutan dan bentuk lain perubahan hutan pada efek
rumah kaca dan hal emulsi dan akumulasi gas.
Beberapa penelitian berusaha untuk menghitung potensi tata guna lahan (TGL)
yang berkesinambungan untuk meringankan efek tersebut, dalam hal gas dari rumah
kaca, hal ini yang paling penting dalam tata guna lahan yang berkesinambungan di
daerah tropis lembab adalah potensinya untuk mengurangi CO di atmosfir dengan cara
mengumpulkan karbon di tanah.
2. Lingkungan Bangunan
Fungsi lingkungan bangunan sejauh mungkin dapat mengantisipasi terjadinnya
pencemaran bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan lingkungan pada saat
pemakaian fungsi bangunan pada masa yang akan datang.
B. Implikasi Konsep Sustainable Land dan Build Environment dalam Perancangan
Arsitektur
• Mengurangi sebanyak mungkin penggundulan pohon.
• Mengurangi sebanyak mungkin penggunaan lahan sebagai suatu sistem perkerasan, dengan tujuan memberikan ruang gerak bagi siklus dan daur ulang
air.
II.1.8 TINJAUAN KHUSUS
A. Perkembangan Agrowisata di Indonesia
Indonesia adalah negara agraris yang terletak diantara dua benua, Benua Asia
dan Benua Australia dan dua samudera, Smudera Pasifik dan Samudra Hindia yang
terkenal dengan kesuburan tanahnya.
Usah di bidang pertanian yang mencakup kehutanan, perkebunan, perikanan,
peternakan dan hortikultura mempunyai daya tarik tersendiri untuk dikembangkan
menjadi objek wisata.
Rangkaian kegoatan pertanian mulai dari budidaya sampai pasca panen dapat
dikelola menjadi obyek agrowisata. Sebagai sarana rekreatif ilmiah, pengunjung yang
datang ke objek ini selain dapat melepasakn diri dari kejenuhan rutinitas sehari-hari juga
bisa mendapatkan pengetahuan. Dan diharapkan pengelolaan objek wisata ini dapat
B. Perkembangan Agrowisata di Sumatera Utara
Luas Sumatera Utara adalah 71.680 km atau sekitar 3,72% dari luas Indonesia.
Terletak di 1°- 4° LU dan 98° -100° BT. Dengan batas -batas :
Utara : Propinsi Nangroe Aceh Darusalam
Selatan : Propinsi Sumatera Barat dan Propinsi Riau
Timur : Selat Malaka
Barat : Samudera Indonesia
Sumatera Utara terkenal sebagai surga tropik yang kaya akan flora dan fauna,
pemandangan alam yang indah, pegunungan, hutan tropis yang masih alami, sungai
yang jernih, air terjun, danau dan pantai yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi
wisatawan.
Sumatera Utara memiliki pertanian yang baik perkebunan maupun pertanian
tanaman pangan yang potensial untuk dikembangkan menjadi objek Agrowisata, antara
lain:
No. Rute Lokasi Atraksi
1. Medan dan
sekitarnya
PTPN II Marindal Proses pengeringan daun
tembakau. Budidaya tembakau
dan kakao (coklat).
2. Medan - P. Siantar PTPN IV Adolina
PTPN III Tanah Raja
PTPN III Rambutan/Sei
Bamban
PTPN Pabatu
PTPN IV Dolok Hilir
PTPN IV Gunung Para
Proses pembuatan minyak sawit
Pembibitan kelapa sawit
Pusat Penelitian Kelapa
Proses pembuatan minyak sawit
Pabrik karet
Proses pembuatan minyak sawit
Proses pengeringan kelapa
Pusat Workshop
Pabrik karet
3. P.Siantar P 3 M
PTPN IV Balimbingan
PTPN IV Kasinder
Pusat penelitian kelapa sawit
Pabrik teh
Budidaya teh dan kakao
Pabrik teh
4. Prapat - Brastagi -
Medan
PTPN IV Tobasari
PTPN IV Sidamanik
PTPN IV Bekalla
Budidaya teh dan pabrik teh
Budidaya dan pabrik teh
Budidaya dan pabrik karet
PTPN II Kwala Begumit
PTPN II Kwala Bingei
Budidaya tebu dan pabrik gula
Proses pengeringan dan
fermentasi tembakau
6. Medan - Bahorok /
Bukit Lawang
PTPN II Marike
PTPN II Bukit Lawang
Budidaya dan pabrik karet
Budidaya dan pabrik karet
7. Medan - Rantau
Prapat - P.
Sidempuan -
perbatasan Prop.
Riau
PTPN III rantau Prapat
Aek Nabara
PTPN III Hapessong
Batang Toru
Budidaya dan Pabrik Karet
Budidaya dan pabrik karet
8. Medan - Tapanuli
Selatan -
Perbatasan Prop.
Riau
PTPN IV Sosa
PTPN IV Torgamba
Budidaya dan pabrik kelapa sawit
Budidaya dan pabrik kelapa sawit
Dan Agrowisata pembibitan bunga di Lau Gendek yang dikelola oleh PT. Bibit
Baru, dengan luas lahan ± 300 ha. Objek agrowisata ini telah terkenal sampai ke benua
Eropa karena tujuan ekspor dari perusahaan pembibitan bunga ini adalah seluruh
negara-negara di benua Eropa.
II.2 LOKASI
II.2.1 KRITERIA PEMILIHAN LOKASI
A. Tinjauan Terhadap Struktur Kota
Kriteria pemilihan lokasi untuk Deli Broadcasting Building meliputi faktor sebagai
berikut:
Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan ( RUTRK ).
Penentuan lokasi harus sesuai dengan kebijakan pemerintah terhadap
peruntukan lahan kota. (Stasiun Televisi Swasta adalah suatu bentuk kegiatan komersil /
mengutamakan profit). Berdasarkan RUTRK, wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Tabel 2.1 Pembagian Wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP) Kota Medan
WPP Kecamatan Pusat
Pengembangan Peruntukan Wilayah Program Kegiatan Pembangunan A M. Belawan M. Marelan M. Labuhan
Belawan Pelabuhan
Industri
Permukiman
Rekreasi
Maritim
Jalan baru, jaringan
air minum, septic
tank, sarana
pendidikan dan
permukiman.
B M. Deli Tanjung Mulia Perkantoran
Perdagangan
Rekreasi
Indoor
Permukiman
Jalan baru, jaringan
air minum,
pembuangan
sampah, sarana
pendidikan.
C M. Timur
M. Perjuangan M. Tembung M. Area M. Denai M. Amplas
Aksara Permukiman
Perdagangan
Rekreasi
Sambungan air
minum, septic tank,
jalan baru, rumah
permanen, sarana
pendidikan dan
kesehatan.
D M. Johor
M. Baru
M. Kota
M. Maimoon
M. Polonia
Pusat Kota CBD
Pusat Pemerintahan Hutan Kota Pusat Pendidikan Perkantoran Rekreasi Indoor Permukiman Perumahan permanen, pembuangan sampah, sarana pendidikan.
E M. Barat
M. Helvetia
M. Petisah
Sei Sikambing Permukiman
Perkantoran
Perdagangan
Sambungan air
minum, septic tank,
M. Sunggal M. Selayang M. Tuntungan Konservasi Rekreasi Lapangan Golf Hutan Kota permanen, sarana pendidikan dan kesehatan.
Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam RUTRK di atas, maka lokasi yang
tepat untuk mendirikan Medan Fresh Market yang memiliki fungsi sebagai wisata agro
buah dan sayur induk sayur dan buah dan dilengkapi dengan adanya wisata agro buah
dan sayur tradisional bergaya modern adalah di wilayah yang memiliki peruntukan
wilayah sebagai wilayah perdagangan. Melihat persyaratan RUTRK kota medan maka
daerah yang cocok dijadikan wisata agro buah dan sayur adalah daerah WPP bagian
B,C, dan E. Mengingat wisata agro buah dan sayur yang akan didesain merupakan
proyek Pemerintah Kota Medan yang telah direncanakan dibuat di daerah Medan
Tuntungan dan sesuai dengan rencana Wilayah Pengembangan Pembangunan kota
Medan.
Pencapaian
Karena wisata agro buah dan sayur menekankan hubungan yang erat dengan
publik umum tersebut, maka wisata agro buah dan sayur tersebut harus dengan mudah
dicapai dengan baik oleh pejalan kaki maupun dengan transportasi umum agar
memudahkan untuk akses pencapaian lokasi.
Lokasi site berada di dekat lapangan golf dan sungai. Lokasi ini dapat diakses
oleh berbagai jenis kendaraan, truk barang maupun pejalan kaki karena lokasi yang
dekat dengan jalan besar.
II.2.2 ANALISIS PEMILIHAN LOKASI
a. Alternatif pemilihan lokasi.
Pada site ini, lokasi merupakan lokasi tunggal, dikarenakan ini termasuk ke dalam
proses pembangunan awal, dan belum ada sebelumnya.
Terdapat beberapa kriteria agar sebuah lokasi dapat menjadi lokasi sebuah
wisata agro buah dan sayur dan pusat perbelanjaan, antara lain :
1. Dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga mempunyai konsumen yang
tetap.
3. Dapat dilalui oleh berbagai jenis kendaraan, terlebih juga dapat diakses oleh
para pejalan kaki.
4. Memiliki sarana dan utilitas yang baik di sekitar kawasannya. Sehingga
nantinya tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.
Lokasi proyek yang sebagai Wisata agro buah dan sayur berada pada daerah
pengembangan pusat kota yang terletak di Kecamatan Medan Tuntungan dengan pusat
pengembangannya daerah wisata dan rekreasi. Lokasi berada di persimpangan Jalan
Lapangan Golf, yaitu jalan sekunder melalui Jalan Jamin Ginting, menuju kepada lokasi
lapangan golf. Merupakan jalan dua arah.
II.2.3 DESKRIPSI KONDISI EKSISTING LOKASI
1. Kondisi Kawasan
Kawasan sekitarnya adalah bekas kebun palawija dan kelapa sawit. Daerah
perumahan berada pada bagian Timur berbatasan dengan lokasi Wisata agro buah dan
sayur, sedangkan bagian Utara, Barat, dan Selatan lahan masih berupa ladang dan
sawah. Lading yang ada saat ini masih ditanami palawija oleh penduduk sekitarnya.
Daerah Medan Tuntungan masih rendah tingkat kepadatan penduduknya sehingga
masih mungkin untuk dijadikan daerah pengembangan fungsi-fungsi baru infrastruktur
kota.
2. Kondisi Tanah
Bentuk batas lahan tidak beraturan, kontur tanah berbukit dan lembah, pada
depan terdapat bagian curam sehingga sulit digunakan.
3. Potensi wilayah
Kecamatan Medan Tuntungan dengan luas wilayahnya 20.68 KM².
Kecamatan Medan Tuntungan adalah daerah pintu gerbang Kota Medan di sebelah
Selatan yang merupakan pintu masuk dari Kabupaten Karo dan daerah lainnya di
Sumatera Utara maupun Propinsi Nangro Aceh Darussalam melalui transportasi
darat dengan penduduknya berjumlah : 68.983 Jiwa (2006). Di Kecamatan Medan
Tuntungan ini terdapat Rumah Sakit Umum Adam Malik dengan Type Kelas A
(Rumah Sakit Umum Pusat) dan Rumah Sakit Jiwa. Di Kecamatan Medan
Tuntungan ini mempunyai prospek baik dalam jenis usaha agroindustri karena
Sebagai informasi bagi investor dan masyarakat pada Kecamatan Medan Tuntungan
ini terdapat beberapa Real Estate seperti Royal Sumatra Jl. Jamin Ginting Km. 7
dan Perumnas Simalingkar.
4. Data Umum
Tabel 2.3 Data umum
No Data Umum Keterangan
1 Luas 20,04 km ²
2 Jumlah Kelurahan 9 kelurahan
3 Jumlah Penduduk 72.326 jiwa
4 Panjang Jalan Aspal -
5 Jumlah Lingkungan 75 lingkungan
5. Pelayanan Umum
No Jenis Pelayanan Keterangan
1 Air Bersih -
2 Listrik -
3 Telepon -
4 Gas -
5 Lapangan Olahraga -
6 Rumah Ibadah -
7 Rumah Sakit 2 unit
8 Puskesmas 2 unit
6. Perdagangan
Tabel 2.5 Perdagangan
No Jenis Perdagangan Keterangan
1 Wisata agro buah dan sayur
Tradisional 2 unit
2 Plaza / Mall -
3 Wisata agro buah dan sayur
II.3 TINJAUAN FUNGSI
II.3.1 DESKRIPSI PENGGUNA DAN KEGIATAN
a. Pengguna
Pengguna wisata agro buah dan sayur ini adalah masyarakat kota Medan dan
masyarakat dari Tanah Karo yang menjual hasil produksi lahannya yang akan ditampung
di wisata agro buah dan sayur ini. Selain itu pengguna wisata agro buah dan sayur ini
adalah Pengelola wisata agro buah dan sayur itu sendiri.
b. Kegiatan yang perlu ditampung
Pada saat ini, kegiatan perdagangan buah dan sayur untuk skala pedagang grosir
dari beberapa daerah sekitar Kota Medan tersebar dan tidak ditunjang oleh prasarana
yang memadai. Selain itu, di beberapa lokasi timbul masalah kemacetan lalu lintas,
sampah yang tidak dikelola dengan baik, serta kapasitas yang terbatas.
Oleh karena itu kegiatan yang perlu ditampung:
• Kegiatan pedagang grosir, yaitu penjualan komoditi sayur dan buah dari tangan petani/pengepul kepada pedagang grosir yang memiliki Los, sebelum disortir.
• Kegiatan penunjang utama atau fungsi wisata agro buah dan sayur, yaitu pengadaan listrik dan distribusinya, pengadaan air bersih dan distribusinya, pembuangan dan
pengolahan air kotor dan limbah sampah, penanggulangan terhadap bahaya
kebakaran, penyedia toilet umum, sarana beribadah, penyediaan tempat berjualan
makanan, kantor pengelola wisata agro buah dan sayur dan pos jaga keamanan.
• Kegiatan penunjang sekunder atas fungsi wisata agro buah dan sayur, yaitu kantor untuk kegiatan koperasi pedagang wisata agro buah dan sayur, kantor ekspor impor,
kantor bank, kantor pos/tele komunikasi, dan penjual jasa lainnya.
II.3.2 DESKRIPSI PERILAKU
Flow activity wisata agro buah dan sayur:
Kendaraan kecil/ pick up
Gbr 2.5 Flow activity wisata agro buah dan sayur.
Kegiatan Rekreasi Outdoor (wisata bisnis outdoor)
Bentuk kegiatan
Ruang Frekuensi Karakteristik Sifat
Berjalan-jalan menikmati pemandangan dan udara sejuk
Daerah tanam buah
-jeruk -markisa -terung belanda -jambu -buah naga -pepaya Bangkok
Daerah tanam sayur hidroponik Pagi Siang Sore Tenang Nyaman Santai Rekreatif Publik Beristirahat di sekitar taman Shelter/ Gazebo Rumah pohon Pagi Siang Sore Nyaman Teduh Tenang Publik
Kegiatan Rekreasi Indoor (wisata bisnis indoor)
Bentuk kegiatan
Ruang Frekuensi Karakteristik Sifat
Melihat keseluruhan taman buah dari atas Menara pandang Pagi Siang Sore Tenang Nyaman Santai Rekreatif Publik Seminar dan pertemuan, Pertunjukan
Exhibition Pagi
Siang
Sore
Malam
Nyaman Publik
Melihat hasil produk yang
diunggulkan produk Siang Sore Santai Rekreatif Mengadakan bazaar dan menjual hasil panen buah dan sayur Bazaar dan festifal Pagi Siang Sore
Nyaman Publik
Membeli cinderamata dan oleh-oleh Toko cindermata Pagi Siang Sore
Nyaman Publik
Menginap Penginapan Pagi
Siang Sore Malam Tenang Nyaman Santai Publik Konsultasi seputar bercocok tanam buah dan sayur
Konsultasi Pagi
Siang Sore Tenang Nyaman Santai Publik Makan dan minum
Restoran Pagi
Siang Sore Malam Nyaman Santai Publik
Berbelanja Penjualan bibit dan alat perkebunan Pagi Siang Sore Nyaman Santai Rekreatif Publik
Kegiatan Edukasi
Bentuk kegiatanRuang Frekuensi Karakteristik Sifat
Pusat
pengetahuan
buah dan sayur Siang Sore Santai Rekreatif Mendidik Tempat bermain dan belajar mengenai tanaman Wahana bermain dan belajar Pagi Siang Sore Nyaman Santai Rekreatif mendidik Publik Membaca buku dan melihat buah dan sayur langka
Perpustakaan dan museum buah dan sayur
Pagi Siang Sore Nyaman Santai Rekreatif Mendidik Publik Memberikan pengetahuan mengenai tanaman Botanical/ biology Pagi Siang Sore Nyaman Santai Rekreatif Mendidik Publik Wisata dengan tour guide
Widyawisata Pagi
Siang Sore Nyaman Santai Rekreatif Mendidik Publik Melatih petani cara bercocok tanam buah dan sayur
R. pelatihan dan penyuluhan penanaman buah dan sayur
Pagi Siang Sore Nyaman Santai Rekreatif Mendidik Publik
Kegiatan pengelola
Bentuk kegiatanRuang Frekuensi Karakteristik Sifat
Kantor pengelola
-R. Pimpinan
-r. Sekretaris
-R. Administrasi
-R. Staff ahli
-R. Istirahat -Pantry -Gudang -Toilet Siang Sore Malam
Kegiatan Penunjang
Bentuk kegiatanRuang Frekuensi Karakteristik Sifat
Bangunan penerima -Hall -Resepsionis -R. Informasi Pagi Siang Sore Malam Terbuka Nyaman Publik
Sholat -Musholla
-Tempat Wudhu Pagi Siang Sore Malam Tenang Nyaman Publik
Mengambil uang ATM Pagi
Siang
Sore
Malam
Aman Publik
Telkomunikasi Telepon umum Pagi
Siang
Sore
Malam
Istirahat karyawan
Mess karyawan Pagi
Siang Sore Malam Tenang Nyaman Privat Penyimpanan alat, bibit dan pupuk
Gudang alat, bibit, dan pupuk
Pagi
Siang
Sore
Malam
Aman Privat
Packing buah dan sayur
-R. Sotir
-R. Simpan dan pengawetan -R. Pengepakan -Loading dock -Gudang -R. Karyawan Pagi Siang Sore
Aman Privat
Kegiatan Servis
Bentuk kegiatan
Ruang Frekuensi Karakteristik Sifat
Servis -Parkir
-Toilet Pagi Siang Sore Malam Aman Nyaman Publik
-R. ME Tertutup
Jauh dari area yang
memerlukan ketenangan tinggi
II.3.3 PROGRAM KEBUTUHAN DAN BESARAN RUANG
Tabel 2.7 Program Ruang
RUANG SUB RUANG Standard
(m²)
Kapasitas SBR LUAS (m²) TOTAL (m²) REKREASI OUTDOOR Green House dan taman buah Daerah tanam buah -jeruk -markisa -terung belanda -jambu -buah naga -pepaya Bangkok Daerah tanam sayur hidroponik
- - A 40.000 m² 40.000 m²
Shelter (Gazebo) dan rumah pohon
-Gazebo
-Rumah pohon
6 m² 30 unit DA 180 m² 180 m²
REKREASI INDOOR Menara Pandang Menara pandang 1,5 m²/ orang
250 orang DA 375 m² 375 m²
exhibition R. Exhibition 7,5- 14m²/ orang
100 orang A 1000 m² 1145 m²
R. Tunggu 1 m²/
orang
100 orang A 100 m²
R. Tiket 1 m²/
orang
1 unit A 1 m²
R. Proyektor 10 m²/ orang
2 orang A 20 m²
Toilet @12 m² 2 unit A 24 m²
Pameran hasil produk
R. Pamer 50 m²/
kelas
3 kelas A 150 m² 200 m²
Gudang 50 m² A 50 m²
Festival Festival orang
Kasir 5 m² 1 orang DA 5 m²
Toko Cinderamata Toko cinderamata 2 m²/ orang
100 m² 100 m² 105 m²
Kasir 1 unit 5 m² 5 m²
Penginapan Tipe standard
-K. Tidur -Teras -Toilet 20 m² 12 m² 6 m² 10 unit 10 unit 10 unit A A DA 200 m² 120 m² 60 m² 760 m² Tipe family -K. Tidur -Teras -Toilet 20 m² 12 m² 6 m² 10 unit 10 unit 10 unit A A DA 200 m² 120 m² 60 m²
Konsultasi R. Penerima 0,5-2 m²/ orang
60 orang A 60 m² 100 m²
R. Konsultasi 20 m² 2 kelas A 40 m²
Restoran Restoran buah 1m²-2m²
/orang
150 orang A 225 m² 474 m²
Restoran biasa
1m²-2m² /orang
100 orang A 150 m²
Dapur 20 % 75 m²
Toilet @12 m² 2 unit DA 24 m²
Penjualan bibit dan alat perkebunan
Display 200 m² 1 unit A 200 m² 250 m²
Kasir 50 m² 1 unit 50 m²
KEGIATAN EDUKASI
Science center R. Nonton 7,5 m² /orang
100 orang 700 m² 192 m²
R. Peralatan 64 m² 1 unit 64 m²
Wahana bermain dan belajar
R. Tunggu 2 m² 50 orang 100 m² 500 m²
Arena bermain dan belajar
4 m²/ orang
100 orang 400 m²
Perpustakaan dan museum buah dan sayur
Rak buku 50 jilid/ m²
1000 jilid buku
R. Baca 3 m²/ orang
50 m² 150 m²
R. Fotocopy 6 m² 1 unit 6 m²
R. Penitipan barang
5 m² 1 unit 5 m²
museum 320 m² 320 m²
Botanical/ biology class
R. Kelas 12 m² 3 kelas 36 m² 64 m²
Taman indoor 36 m²
R. Pelatihan dan
Penyuluhan
R. Kelas 12 m² 3 kelas 36 m² 64 m²
Lahan praktek (indoor) 36 m² KEGIATAN PENGELOLA Kantor pengelola
lobby 1,5 m²/
orang
20 orang DA 30 m² 201 m²
R. Pimpinan 9 m² 1 unit A 9 m²
R. Sekretaris 9 m² 1 unit A 9 m²
R. Administrasi 9 m² 1 unit A 90 m²
R. Staff Ahli 3 m²/ orang
10 orang DA 30 m²
R. Istirahat A 12 m²
Pantry A 12 m²
Gudang - - A 20 m²
Toilet @ 12 m² 2 unit 24 m²
Bangunan penerima
Hall 1,5-2m²/
orang
100 orang 200 m² 220 m²
Resepsionis 10 m² 10 m²
R. Informasi 10 m² 10 m²
Musholla R. Sholat 1,5 m²/
orang <