• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA POTENSI DAN KONDISI SITE .1 ANALISA SIRKULASI

ELABORASI TEMA

Gambar 4.5 Tataguna lahan

VI.2 ANALISA POTENSI DAN KONDISI SITE .1 ANALISA SIRKULASI

a. Sirkulasi Kendaraan

Keterangan:

: Jalan dengan kepadatan rendah : Jalan dengan kepadatan sedang : Jalan dengan kepadatan tinggi

A. Jalan Jamin Ginting B. Jalan Bungalow C. -

Jalan Jamin Ginting merupakan jalan primer dengan intensitas yang cukup padat namun tidak begitu macet. Kecuali pada

akhir pekan dan hari libur besar. Merupakan jalan 4 jalur

dengan lebar ±15m

Jalan Lapangan Golf merupakan jalan arteri dan tidak begitu

padat dan ramai. Karena angkutan umum maupun kendaraan pribadi masih jarang

melewati jalan ini. Lebar jalan ±8m

Jalan ini merupakan jalan masuk ke Lokasi site. Sama sekali tidak padat dan biasanya

hanya digunakan oleh pengguna jalan yang ingin ke

pemandian. Lebar jalan ±5m Gambar 4.15 Analisa Sirkulasi Kendaraan

b. Sirkulasi Pejalan Kaki

Keterangan:

: Jalur pedestrian pada Jalan Jamin Ginting memiliki intensitas yang sedang, dilalui oleh penduduk sekitar jalan ini dengan lebar ±2m. : Jalur pedestrian pada Jalan Bungalow tidak ada, pejalan kaki

biasanya berjalan langsung di pinggir jalan Bungalow tersebut. : Jalur pada jalan ini juga tidak ada.

Tanggapan:

• Jalur pedestrian diperlebar dan ditanami pohon jalan sebagai shading bagi pejalan kaki. • Jalur pedestrian pada jalan Bungalow akan disediakan.

Gambar 4.16 Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki Tanggapan:

• Jalan Lapangan Golf dijadikan sebagai tempat untuk mengakses kendaraan ke dalam site. Hal ini dilakukan untuk memudahkan akses menuju site karena merupakan akses jalan satu-satunya dari jalan primer yaitu Jalan Jamin Ginting.

• Jalan menuju site diperlebar menjadi 6 m² dan dijadikan akses untuk masuk ke dalam

lokasi proyek, diberi pedestrian dan jalur parit yang bagus dan lancar.

• Mungkin akan dibuat jalan baru yang dapat mengelilingi proyek, agar memudahkan

pengguna untuk mengaksesnya.

VI.2.2 ANALISA PENCAPAIAN

: Pencapaian site melalui jalur ini hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan pribadi saja, karena angkutan umum tidak melewati jalur ini

: pencapaian site melalui jalur ini dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan umum, maupun pribadi

No angkutan Jenis Trayek

103 Medan Rahayu Pancur batu

110 Mini Bus Pancur batu

135 Mini Bus Pancur batu

A95 KPUM Amplas – Pancur batu

Penempatan Entrance Berdasarkan Analisa Pencapaian:

KETERANGAN

Titik A berada pada jalan dari Jalan Lapangan Golf yang mudah dilalui kendaraan. Jika entrance bangunan terletak di titik ini maka fasade bangunan akan sejajar dengan bangunan perdagangan lain di seberang site. Selain itu angkutan umum hanya melalui jalan pada titik ini. Kemudian apabila dilihat dari segi view sangat mendukung.

Titik B berada pada jalan yang melalui villa batu asri, tidak dilalui angkutan umum karena bukan merupakan jalur angkutan umum. Namun diharapkan dapat ditembus hingga ke lokasi proyek, hingga memudahkan untuk pencapaiannya. Selain itu akses pengguna villa juga lebih mudah.

Titik C berhadapan dengan jalan yang menghadap lahan kosong, kelas jalannya merupakan jalan lingkungan yang dapat digunakan sebagai side entrance atau servis

entrance.

Tanggapan:

Dari analisa di atas dapat disimpulkan bahwa titik A dapat dijadikan entrance utama Gedung Medan Fresh Market. Hal ini didasarkan atas kelas jalan dan kemudahan pencapaiannya.

A

C

B

Gambar 4.18 Penempatan Entrance

A

IV.2.3 ANALISA VIEW

a. View ke luar site

View dari dalam ke luar bangunan dari

posisi ini baik, menghadap pada bangunan PLN dan

perumahan yang cukup bagus viewnya

Pada posisi ini view keluar sangat bagus karena menghadap kepada sungai Babura, pepohonan dan kebun yang akan dirancang.

Pada titik ini view yang dapat dilihat keluar adalah lahan kosong

dan pepohonan sehingga view yang terlihat kurang baik.

Pada titk ini view yang dapat dilihat keluar

adalah juga lahan kosong dan tidak ada bangunan samasekali,

sehingga view yang telihat kurang baik.

A B C D

Tanggapan:

• Pada titik A dan B perlu adanya bukaan yang maksimal dan peletakan taman luar sebagai daerah pendukung dan juga diberi pedestrian.

• Pada titik C meminimalkan bukaan dan tepat dijadikan area side entrance.

• Pada titik D view-nya cukup baik, sehingga tepat diletakkan zona pendukung seperti laboratorium penelitian.

Gambar 4.19 Analisa View ke luar Site

A

C

b. View ke dalam site

Tanggapan:

• Secara umum fasade bangunan pada segala sisi didesain semenarik mungkin .

• Jarak antara bangunan dan pejalan kaki mengikuti panduan gambar view vertikal dimana X > Y

Gambar 4.20 Analisa View ke dalam

IV.2.4 ANALISA VEGETASI DAN MATAHARI

IV.2.5 Analisa Kebisingan

Tanggapan terhadap analisa matahari:

Pada bagian bangunan yang banyak menerima sinar matahari pagi maka ditempatkan ruangan-ruangan yang membutuhkan sinar dengan rasio terang cukup.

Pada bagian bangunan yang banyak menerima sinar matahari sore ditempatkan ruangan-ruangan servis yang aktifitasnya tidak lama, dan tidak cukup banyak bukaan karena rasio terang yang berlebihan dapat merusak performa visual dan tidak nyaman bagi tubuh. Bangunan banyak menggunakan kisi-kisi atau shading.

Penggunaan kaca tembus cahaya (transculent) namun tidak menyerap panas, untuk mengurangi energi.

Menggunakan panel surya sebagai penghasil energy (votovoltaic) Orientasi bangunan dapat dibuat dari utara-selatan.

Tanggapan terhadap analisa vegetasi:

Vegetasi atau pepohonan pada lokasi eksisting sangat baik dan sangat sesuai sebagai peneduh dan mengurangi polusi udara akibat padatnya lalulintas.

Vegetasi eksisting dapat mengurangi teriknya sinar matahari.

Sisi bangunan yang di sebelah timu-barat harus lebih kecil dimensinya untuk mengurangi bidang penyerapan panas matahari.

Pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami lebih dominan pada areal penidikan , dan atrium utama .

Tanggapan terhadap analisa angin:

Membuat bukaan berupa jendela atau louvre pada bidang bangunan utara dan selatan agar dapat bergerak dengan bebas.

Mencoba menciptakan udara yang bergerak dengan adanya penambahan elemen vegetasi dan air.

Memperbanyak bukaan pada bagian utara dan selatan agar mengurangi penggunaan AC.

PAGI

SORE

Gambar 4.22 Analisa Vegetasi dan Matahari

IV.2.5 ANALISA KEBISINGAN

Gambar Keterangan

Kebisingan dari Jalan sisi sebelah barat laut berasal dari kantor PLN dan suara aliran sungai, namun tidak berpengaruh banyak kepada daerah proyek.

Kebisingan jalan Lapangan Golf disebabkan oleh intensitas kenderaan yang cukup banyak dan juga oleh aktifitas yang terjadi pada daerah ini, namun

samasekali tidak berpengaruh.

Kebisingan sebelah Timur site sangat rendah dan tidak terlalu berpengaruh, karena tidak ada kegiatan dan tidak ada bangunan.

Intensitas kebisingan dari daerah ini samasekali tidak berpengaruh, hal ini dikarenakan daerah ini merupaka lingkungan dengan lahan kosong tidak ada aktifitas dan bangunan.

A B

C

D

A

D

C

B

Tabel 4.1 Cara Bangunan Meredam Kebisingan

Cara Jenis Sifat Kelemahan Keterangan

Bangunan menjauhi kebisingan

Ruang luar Melemahkan Menghabiskan jarak antara bangunan dengan sumber kebisingan Sebagai ruang peralihan Menggunakan Buffer

Vegetasi Meredam Membufer hawa alami dan view dari luar site

Dimulai dari area terdekat dengan kebisingan Pagar Memantulkan

monumen Memantulkan bangunan Memantulkan Kontur tanah Meredam dan memantulkan Menambah biaya dan kerumitan konstruksi Mengelompokkan kebisingan

Ruang dalam melemahkan Penzoningan terbatas - Penyelesaian teknis Bahan bangunan Memantulkan meredam Peralatan yang mahal Pada selubung bangunan Suara musik dan air

melemahkan Pada areal taman

IV.3 ANALISA BANGUNAN

Dokumen terkait