• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Denpasar, April 2016 Penyusun, I Nyoman Adi Arimbawa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Denpasar, April 2016 Penyusun, I Nyoman Adi Arimbawa"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, Laporan Seminar Tugas Akhir yang berjudul “Pusat Desain

Arsitektur dan Interior di Denpasar” ini dapat diselesaikan.

Tersusunnya Laporan Seminar Tugas Akhir ini tidak lepas dari bimbingan, diskusi dan juga bantuan dari berbagai pihak, dan oleh karena itu pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT., PhD., selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

2. Ibu Dr. Ir. A.A. Ayu Oka Saraswati, MT., selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

3. Bapak Ir. I Gusti Bagus Budjana, MT., selaku Pembimbing Akademik. 4. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP., selaku Dosen Koordinator

Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. 5. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Sueca, MT., PhD., selaku Dosen Pembimbing

I dan Ibu Ni Made Swanendri, ST. MT., selaku Dosen Pembimbing II atas dorongan semangat, bimbingan, waktu dan sarannya.

6. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Udayana yang telah memberikan pengetahuan dan arahan selama perkuliahan.

7. Keluarga besar, Ayah, Ibu, Kakak, Saudara dan Kekasih yang telah memberikan banyak dukungan baik dari segi moril maupun materiil. 8. Rekan-rekan saya khususnya di Teknik Arsitektur dan Semua pihak yang

telah banyak memberikan masukan ,motivasi dan semangat yang sangat berarti.

Akhir kata, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat sesuai dengan tujuannya.

Denpasar, April2016

Penyusun,

I Nyoman Adi Arimbawa 1104205111

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT KETERANGAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan ... 4 1.4 Metode Penelitian ... 4

1.4.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.4.2 Metode Analisis Data ... 6

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PUSAT DESAIN ARSITEKTUR DAN INTERIOR ... 7

2.1 Pemahaman Terhadap Judul ... 7

2.1.1 Pusat Desain ... 7

2.1.2 Desain Arsitektur ... 8

2.1.3 Desain Interior ... 11

2.2 Pendekatan Fungsional Pusat Desain Arsitektur dan Interior ... 14

2.2.1 Tinjauan Ruang Sewa Kantor ... 15

2.2.2 Tinjauan Pusat Perbelanjaan Produk Khusus ... 19

(3)

2.3.1 Studi Banding ... 25

2.3.2 Studi Melalui Internet ... 31

2.3.3 Kesimpulan Studi Fasilitas Sejenis ... 41

2.4 Spesifikasi Umum Pusat Desain Arsitektur dan Interior ... 43

BAB III STUDI PERANCANGAN ... 47

3.1 Tinjauan Umum Kota Denpasar ... 47

3.1.1 Kondisi Fisik ... 48

3.1.2 Kondisi Non Fisik ... 49

3.2 Potensi & Permasalahan Lokasi serta Pemecahannya ... 55

3.3 Spesifikasi Khusus Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar .... 56

3.3.1 Fungsi ... 56

3.3.2 Batasan Proyek ... 58

3.3.3 Cakupan Pelayanan ... 58

3.3.4 Sistem Pengelolaan ... 59

3.3.5 Fasilitas ... 59

BAB IV TEMA DAN PEMROGRAMAN ARSITEKTURAL ... 61

4.1 Tema ... 61

4.2 Program Fungsional ... 63

4.2.1 Identifikasi Civitas ... 63

4.2.2 Analisa Aktivitas dan Kebutuhan Ruang ... 66

4.2.3 Studi Jumlah Ruang Sewa Fungsi Utama ... 68

4.3 Program Performansi ... 71

4.4 Program Arsitektural ... 71

4.4.1 Studi Kapasitas ... 71

4.4.2 Studi Besaran Ruang ... 74

4.4.3 Hubungan Ruang ... 76

4.4.5 Sirkulasi dan Organisasi Ruang ... 77

4.5 Program Tapak ... 78

(4)

4.5.2 Analisa Pemilihan Lokasi Tapak ... 79

4.5.3 Analisa Tapak Terpilih ... 85

BAB V KONSEP PERANCANGAN ... 91

5.1 Konsep Perancangan Tapak ... 91

5.1.1 Konsep Entrance Tapak ... 91

5.1.2 Konsep Zoning Tapak ... 93

5.1.3 Konsep Pola Bentuk dan Orientasi Massa ... 94

5.1.4 Konsep Sirkulasi dan Parkir ... 95

5.1.5 Konsep Ruang Luar ... 97

5.2 Konsep Perancangan Bangunan ... 98

5.2.1 Konsep Zoning Bangunan ... 98

5.2.2 Konsep Entrance Bangunan ... 99

5.2.3 Konsep Sirkulasi Dalam Bangunan ... 100

5.2.4 Konsep Tampilan Bangunan ... 101

5.2.5 Konsep Ruang Dalam ... 102

5.2.6 Konsep Struktur Bangunan ... 105

5.2.7 Konsep Utilitas Bangunan ... 106

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gambar ilustrasi bangunan, taman dan kawasan ... 10

Gambar 2.2. Gambar ilustrasi maket ... 10

Gambar 2.3. Gambar ilustrasi keramik dan stoneware ... 10

Gambar 2.4. Gambar ilustrasi aksesoris pintu jendela ... 10

Gambar 2.5. Gambar ilustrasi cat warna ... 10

Gambar 2.6. Gambar ilustrasi penutup atap ... 11

Gambar 2.7. Gambar ilustrasi aksesoris sanitair dan kamar mandi ... 11

Gambar 2.8. Gambar ilustrasi peralatan elektronik bangunan ... 11

Gambar 2.9. Gambar ilustrasi ruang dalam bangunan ... 13

Gambar 2.10. Gambar ilustrasi lemari/storage ... 13

Gambar 2.11. Gambar ilustrasi meja dan kursi ... 13

Gambar 2.12. Gambar ilustrasi tempat tidur dan perlengkapan linen ... 13

Gambar 2.13. Gambar ilustrasi produk lightning & electrical ... 14

Gambar 2.14. Gambar ilustrasi produk art décor ... 14

Gambar 2.16 Ilustrasi sirkulasi sistem plaza ... 18

Gambar 2.17 Ilustrasi sirkulasi sistem mall ... 18

Gambar 2.18 Tampilan bangunan Alamanda Bali Office ... 22

Gambar 2.19 Suasana lobby & sirkulasi vertikal ... 23

Gambar 2.20 Suasana ruang sewa kantor dengan sekat & plafon ... 23

Gambar 2.21 Suasana ruang sewa kantor tanpa sekat & plafon ... 23

Gambar 2.22 Struktur organisasi pengelolaan Alamanda Bali Office ... 24

Gambar 2.23 Tampilan ruang luar Casa Uma Home Gallery ... 25

Gambar 2.24 Layout lantai dasar Casa Uma Home Gallery ... 25

Gambar 2.25 Layout lantai dua Casa Uma Home Gallery... 26

Gambar 2.26 Fasilitas ruang tunggu dan unit showroom ... 26

Gambar 2.27 Suasana lantai 2 dan ruang pengelola ... 26

Gambar 2.28 Struktur organisasi pengelola Casa Uma Home Gallery ... 27

Gambar 2.29 Tampilan Luar Jakarta Design Center ... 28

Gambar 2.30 Suasana Atrium & koridor ... 29

(6)

Gambar 2.32 Fasilitas Kantor Sewa ... 30

Gambar 2.33 Fasilitas Ruang Meeting ... 31

Gambar 2.34 Fasilitas Pusat Pelayanan Bisnis ... 31

Gambar 2.35 Fasilitas Showroom ... 32

Gambar 2.36 Suasana ruang function pada Jakarta Design Center ... 33

Gambar 2.37 Struktur organisasi pengelola Jakarta Design Center ... 34

Gambar 2.38. Tampilan Luar Boston Design Center ... 34

Gambar 2.39. Suasana Ruang dalam ... 35

Gambar 2.40. Suasana Showroom ... 35

Gambar 2.41. Suasana office space ... 36

Gambar 2.42. Suasana exibition space ... 36

Gambar 3.1 Peta Pulau Bali ... 48

Gambar 3.2 Peta Kota Denpasar ... 48

Gambar 3.3 Grafik Perkembangan Jumlah Anggota IAI Bali tahun 2012-oktober 2015 ... 51

Gambar 3.4 Grafik Kegiatan IAI Bali yang membutuhkan ruang sewa publik tahun 2012-oktober 2015 ... 52

Gambar 3.5 Grafik Perkembangan Jumlah Anggota HDII Bali tahun 2012-oktober 2015 ... 52

Gambar 3.6 Grafik Kegiatan HDII Bali yang membutuhkan ruang sewa publik tahun 2013-oktober 2015 ... 52

Gambar 3.7 Grafik Jumlah Pameran di Bidang Arsitektur dan Interior Berskala Nasional di Provinsi Bali dalam kurun waktu tahun 2011-2015 ... 53

Gambar 3.8 Grafik Perkembangan Anggota INKINDO tahun 2010 - Oktober 2015 ... 53

Gambar 3.9 Struktur organisasi pengelola Bali Design Center di Denpasar ... 59

Gambar 4.1 Diagram hubungan ruang makro ... 77

Gambar 4.2 Matriks hubungan ruang mikro ... 77

Gambar 4.3 Sirkulasi dan organisasi ruang... 78

Gambar 4.4 Lokasi tapak pada wilayah Denpasar Selatan ... 83

Gambar 4.5 Lokasi tapak alternatif 1 dan 2 ... 84

(7)

Gambar 4.7 Batas dan view pada tapak ... 87

Gambar 4.8 Skema klimatologi pada tapak ... 88

Gambar 4.9 Vegetasi sekitar tapak... 88

Gambar 4.10 Kebisingan dan lalu lintas tapak ... 89

Gambar 4.11 Utilitas tapak ... 90

Gambar 5.1 Posisi entrance pada tapak ... 92

Gambar 5.2 Layout penataan entrance pada tapak ... 92

Gambar 5.3 Tampilan sign in/outpada tapak ... 93

Gambar 5.4 Zoning pada tapak ... 94

Gambar 5.5 Sketsa 2D & 3D pola, bentuk dan orientasi massa pada tapak ... 95

Gambar 5.6 Pola sirkulasi dan parkir pada tapak ... 96

Gambar 5.7 Sketsa parkir kendaraan di ruang luar dan basement ... 96

Gambar 5.8 Rasio pengukuran ruang luar... 97

Gambar 5.9 Sketsa suasana ruang parkir dan ruang terbuka hijau/pedestrian ... 98

Gambar 5.10 Zoning bangunan vertikal... 99

Gambar 5.11 Layout dan sketsa main entrance bangunan ... 100

Gambar 5.12 Sirkulasi horizontal dalam bangunan ... 101

Gambar 5.13 Sirkulasi vertikal dalam bangunan ... 101

Gambar 5.14 Tampilan bangunan ... 102

Gambar 5.15 Potongan skema suasana ruang sewa perkantoran ... 103

Gambar 5.16 Potongan skema suasana ruang sewa perbelanjaan produk ... 103

Gambar 5.17 Potongan skema suasana ruang dalam exibition space ... 104

Gambar 5.18 Potongan skema suasana ruang dalam fasilitas penunjang ... 104

Gambar 5.19 Sketsa penerapan struktur bangunan ... 106

Gambar 5.20 Alur jaringan listrik ... 107

Gambar 5.21 Alur pengadaan air bersih ... 107

Gambar 5.22 Alur pembuangan air kotor ... 108

Gambar 5.23 Alur pengolahan air bekas ... 108

Gambar 5.24 Penerapan air flow pada lantai semibasement ... 109

Gambar 5.25 Alur distribusi AC VRV ... 109

Gambar 5.26 Jenis Lampu Pencahayaan Buatan ... 110

(8)

Gambar 5.28 Penerapan sistem penangkal petir ... 112

Gambar 5.29 Alat kelengkapan pemadam kebakaran pada bangunan ... 112

Gambar 5.30 Sistem audio/tata suara... 113

Gambar 5.31 Sistem CCTV ... 113

Gambar 5.32 Sistem telepon dan jaringan ... 114

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Dimensi dan kapasitas ruang function pada Jakarta Design Center... 37

Tabel 2.2 Perbandingan fasilitas Studi Objek Sejenis ... 41

Tabel 3.1 Analisa SWOT pengadaan Design Center di Denpasar ... 55

Tabel 4.1 Kesimpulan Kebutuhan Ruang ... 67

Tabel 4.2 Perhitungan awal jumlah rata-rata civitas ruang sewa kantor ... 72

Tabel 4.3 Perhitungan awal jumlah rata-rata civitas ruang sewa perbelanjaan ... 73

Tabel 4.4 Jumlah civitas pengelola ... 74

Tabel 4.5 Simpulan perhitungan studi besaran ruang dan pembagian lantai ... 75

Tabel 4.6 Pembobotan kriteria pemilihan lokasi tapak ... 80

Tabel 4.7 Pemilihan Lokasi Tapak... 80

Tabel 4.8 Pembobotan kriteria pemilihan tapak ... 82

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Layout Jakarta Design Center... 1.A Lampiran 2. Layout Alamanda Bali Office... 2.A Lampiran 3. Peta Rencana Zona Kawasan Kota Denpasar ... 3.A Lampiran 4. Program Peformansi Ruang ... 4.A Lampiran 5. Program Peformansi Ruang ... 5.A Lampiran 6. Perhitungan Besaran Ruang... 6.A Lampiran 7. Peta Rencana Zonasi Kecamatan Denpasar Selatan ... 7.A Lampiran 8. Layout Boston Design Center... 8.A Lampiran 9. Studi Besaran Ruang Kantor ... 9.A Lampiran 10. Studi Besaran Ruang Perbelanjaan Khusus ... 10.A

(11)

ABSTRACT

Architecture and Interior Design Centre in Denpasar Bali is a multifunctional space that supports the development of architecture and interior design activities. The building serves as a place of cooperation between consumers, producers, and professionals in the field of designer or interior architecture and product developers with major facilities in the form of rental office space, meeting rooms and a speciality products trade and interior architecture. The building maintains ideal viewing distance from the main road in order to have an inviting impression. The building form adopts the concept of traditional Balinese architecture combined with other forms of dynamic, plus the use of glass and aluminum panels as accent of modern material so that the building appears attractive to visit.

Keywords: design center, architecture, interior, rental space

ABSTRAK

Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar Bali merupakan tempat multifungsi yang mendukung perkembangan kegiatan desain arsitektur dan interior. Bangunan berfungsi sebagai tempat kerjasama di antara konsumen, produsen dan para profesional di bidang desainer ataupun pengembang produk arsitektur dan interior dengan fasilitas utama berupa ruang sewa perkantoran, meeting room dan tempat perdagangan produk khusus arsitektur dan interior. Bangunan memperhatikan jarak pandang ideal dari jalan utama agar memiliki kesan mengundang. Bentuk bangunan mengadopsi konsep arsitektur tradisional Bali yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk dinamis, ditambah penggunaan material kaca dan alumunium panel sebagai aksen material modern agar bangunan tampil menarik untuk dikunjungi.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan membahas materi mengenai latar belakang pengadaan Pusat Desain Arsitektur dan Interior, rumusan masalah, tujuan, serta metode penelitian yang mencakup langkah-langkah menyusun laporan seminar ini sehingga tercipta sebuah landasan konsepsual.

1.1 LATAR BELAKANG

Provinsi Bali sebagai salah satu ikon pariwisata dunia menjadi daya tarik bagi para investor untuk melakukan investasi/penanaman modal. Ada berbagai macam bidang investasi yang menjadi target para investor ke Provinsi Bali, salah satunya adalah di bidang investasi properti. Para investor selalu menggunakan jasa para

stakeholder di bidang arsitektur dan interior, sehingga diperlukan adanya

pelayanan dan komunikasi yang baik dari para stakeholder di bidang arsitektur dan interior kepada owner selaku pemilik properti agar menghasilkan properti yang baik dan menghasilkan keuntungan.

(13)

Melihat potensi Provinsi Bali dalam industri perkembangan properti dan keberadaan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang akan berlangsung awal 2016, para stakeholder yang bergerak di bidang arsitektur dan interior seperti para ahli desain, asosiasi desain, pedagang aksesoris/material bangunan dalam lingkup lokal, nasional maupun internasional akan menjadikan Provinsi Bali sebagai salah satu tujuan pengembangan bisnis perdagangan dan jasa atau mengadakan pameran, konvensi dan seminar tentang arsitektur dan interior. Tentunya para

stakeholder di bidang arsitektur dan interior membutuhkan tempat yang

mendukung kegiatan pengembangan bisnis jasa maupun perdagangan seperti ruang sewa untuk perkantoran, perbelanjaan produk serta pameran produk.

Ada banyak kegiatan para stakeholder di bidang arsitektur dan interior yang membutuhkan ruang untuk melakukan kegiatan, Seperti kebutuhan akan ruang sewa kantor yang mengakomodasi lembaga/asosiasi desain di Provinsi Bali khususnya di bidang arsitektur dan interior, dan juga lembaga/asosiasi lainnya yang akan berkembang membentuk cabang representatif di seluruh Indonesia demi menyukseskan program sertifikasi para ahli di bidang lembaga/asosiasi. Selain itu ruang sewa kantor juga bisa mengakomodasi kebutuhan kantor representatif perusahaan produk/jasa di bidang desain arsitektur dan interior atau yang terkait dengan lingkup desain bangunan gedung seperti misalnya konsultan perencana/pengawas arsitektur dan interior dari luar pulau Bali atau luar negeri, kantor cabang suatu produk dagang baru yang akan ekspansi ke Bali. Kebutuhan akan tempat perbelanjaan produk yang dimaksud adalah adanya tempat yang bisa disewa para stakeholder di bidang arsitektur dan interior sebagai tempat untuk memamerkan sekaligus menjual produk-produknya secara langsung. Kebutuhan tempat untuk pameran, konvensi dan seminar ditujukan untuk mengakomodasi kegiatan-kegiatan para stakeholder di bidang arsitektur dan interior, seperti tersedianya convention hall dan ruang meeting dengan beberapa ukuran untuk mengadakan rapat kongres, workshop, pameran-pameran musiman/tahunan semacam pameran karya mahasiswa, pameran karya para anggota asosiasi, pameran Indobuiltech, Decorintex dan pameran-pameran lainnya yang akan muncul dalam beberapa tahun kedepan.

(14)

Dari kegiatan para stakeholder dalam bidang arsitektur dan interior di Provinsi Bali, memang sudah tersedia fasilitas yang dibangun untuk mengakomodasi kegiatan-kegiatan tersebut. Ada beberapa faktor yang menghambat para stakeholder saat ini diantaranya adalah harga sewa fasilitas yang kurang terjangkau, dan belum adanya sebuah tempat multifungsi yang khusus berisi fasilitas-fasilitas seperti kantor sewa, tempat pameran, konvensi,

meeting, dan unit galeri/showroom yang layak bagi para stakeholder di bidang

arsitektur dan interior. Sebagai salah satu contoh, di luar Provinsi Bali ataupun di luar negeri terdapat fasilitas multifungsi untuk mendukung kegiatan para

stakeholder di bidang arsitektur dan interior yaitu bangunan Jakarta Design Center

yang terletak di Jakarta Pusat dan Boston Design Center di Amerika Serikat. Provinsi Bali perlu dibuatkan sebuah bangunan pusat pelayanan desain yang berfungsi sebagai tempat informasi desain arsitektur dan interior, tempat kerjasama diantara konsumen, produsen dan para profesional di bidang desainer ataupun pengembang produk arsitektur dan interior sehingga tidak perlu membuang waktu untuk mencari tempat informasi jasa/produk yang letaknya berjauhan, mampu mendukung peningkatan pendapatan daerah melalui pajak dan membantu pengembangan ekonomi kreatif Indonesia khususnya di Provinsi Bali dalam persaingan global, salah satunya dalam bentuk penyediaan ruang untuk perakntoran para desainer, asosiasi serta fasilitas penunjang seperti convention hall atau meeting room untuk kegiatan pameran, workshop, seminar, meeting, dan tempat perdagangan produk khusus arsitektur dan interior agar produk lokal semakin dilirik dan bersaing dengan produk luar. Bangunan ini direncanakan bernama Pusat Desain Arsitektur dan Interior yang akan direncanakan berlokasi strategis di pusat Kota Denpasar sebagai Ibukota Provinsi Bali.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari bangunan Pusat Desain Arsitektur dan Interior, dan fasilitas apa saja yang terdapat dalam bangunan yang akan direncanakan di Provinsi Bali?

(15)

2. Bagaimana spesifikasi bangunan Pusat Desain Arsitektur dan Interior Khusus Arsitektur dan Interior dengan lokasi di Kota Denpasar?

3. Bagaimana kualitas dan kuantitas ruang pada Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Kota Denpasar sehingga mampu mencerminkan desain yang baik sesuai dengan fasilitas yang disediakan?

4. Dimanakah lokasi terbaik di Kota Denpasar untuk membangun Pusat Desain Arsitektur dan Interior?

1.3 TUJUAN

Penyusunan laporan seminar tugas akhir yang berjudul Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar memiliki tujuan secara umum dan khusus. Laporan ini secara umum memiliki tujuan sebagai sebuah landasan konsepsual dalam merancang sebelum dilanjutkan menuju proses desain secara detail. Isi dari laporan ini secara umum memuat latar belakang, teori, spesifikasi, tema, program dan konsep perancangan bangunan terkait Pusat Desain Arsitektur dan Interior.

Laporan ini secara khusus memiliki tujuan sebagai pedoman perancangan untuk mendesain Pusat Desain Arsitektur dan Interior yang didalamnya akan dirancang tempat pelayanan desain terpadu dalam konteks persewaan ruang untuk perkantoran, tempat penjualan produk/showroom, ruang konvensi, ruang meeting dan ruang pameran yang dapat memberikan kenyamanan bagi civitas pengguna ataupun pengunjung.

1.4 METODE PENELITIAN

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2009:2). Untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan landasan konsepsual ini memakai beberapa metode, diantaranya adalah sebagai berikut :

1.4.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam metode pengumpulan data dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan sumber datanya, yaitu:

(16)

1. Data Primer

Adalah data yang dikumpulkan oleh penulis langsung dari sumbernya, penulis bertindak sebagai pengumpul data yang diperoleh melalui metode:

 Wawancara

Wawancara atau tanya jawab dilakukan penulis dengan pihak-pihak yang mengerti terhadap permasalahan maupun studi kasus objek yang terkait dengan judul. Wawancara dilakukan dari beberapa narasumber. Narasumber yang akan diwawancarai adalah Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Bali, Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia Bali, supervisor Casa Uma Homeware Gallery, dan manajer operasional Alamanda Office Bali.

 Observasi

Observasi yaitu dimana penulis mengumpulan data melalui pengamatan langsung yang berkaitan dengan pokok bahasan, dalam hal ini penulis melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan untuk mendapatkan data studi banding diantaranya adalah melakukan kunjungan ke Alamanda Bali Office di Kabupaten Badung dan Casa Uma Home Gallery di Kota Denpasar.

2. Data Sekunder

Adalah data yang dibuat dan dikumpulkan oleh pihak lain, yang kemudian digunakan oleh penulis sebagai pertimbangan dalam penelitiannya. Dalam hal ini penulis bertindak sebagai pemakai data, adapun data sekunder diperoleh dari:

 Kepustakaan

Adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui literatur atau buku -buku yang berkaitan dengan judul dengan mencari data tertulis maupun gambar dalam buku, surat kabar, majalah, dan artikel tulis.

 Instansi

Adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui

Lembaga/Dinas/Asosiasi/Perusahaan, yaitu mencari data tertulis maupun gambar sesuai kebutuhan terkait judul.

(17)

Browsing Internet

Adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui sumber internet (online), yaitu mencari data tertulis maupun gambar dalam artikel

online, media sosial, dan e-journal.

1.4.2 Metode Analisis Data

Adapun metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Metode Kualitatif

Adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive, teknik pengumpulan dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Jenis data dari metode penelitian ini berupa data non angka (Sugiyono, 2009:15). Penggunaan metode diterapkan dalam beberapa analisis data yang menghasilkan simpulan seperti spesifikasi bangunan baik umum maupun khusus, program peformansi, konsep-konsep perancangan, dll.

2. Metode Kuantitatif

Pada dasarnya metode penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan instrumen penelitian dan analisis data bersifat statistik atau angka Sugiyono (2009:8). Penggunaan metode diterapkan dalam beberapa analisis data yang menghasilkan simpulan terkait penentuan jumlah, waktu, ukuran, dan luas pada objek studi kasus, gambar atau tabel, program arsitektural, program tapak, dll.

Referensi

Dokumen terkait

Kelainan atopi atau kecenderungan untuk menderita alergi pada anak dapat diperiksa dengan pemeriksaan uji tusuk (cungkit) kulit yang merupakan bentuk pemeriksaan yang

Lingkar kepala sesuai tingkat usia Menggunakan toilet (penggunaan air, membersihkan diri) dengan bantuan minimal Memahami berbagai alarm bahaya. (kebakaran,

Aikaisemmissa tutkimuksissa on havaittu yrityksen kannattavuuden, koon, kasvumahdollisuuksien, likviditeetin, velkaisuuden sekä elinkaaren vaikuttavan yrityk- sen

daerah pengeboran minyak yang tampak sebagai emisi gas bakar yang dilepas ke lingkungan melalui sebuah pipa yang tingginya sekitar 8 m di atas permukaan tanah. Nyala-api

Aspek kelayakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek lingkungan, aspek hukum, aspek manajemen dan aspek finansial.. Metode penilaian

buku ini banyak dinikmati pembaca karena banyak mengangkat hal yang  buku ini banyak dinikmati pembaca karena banyak mengangkat hal yang  berkenaan dengan sosok masyarakat kecil

Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2011) dan Suparno (2012) yang memberikan bukti empiris bahwa transparansi tidak memiliki

Data primer merupakan data utama yang diperoleh langsung dari sumber data asli (tidak melalui media perantara), dalam penelitian ini, data primer yang akan diteliti