• Tidak ada hasil yang ditemukan

Spln

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Spln"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI DAN SPLN

TEORI DAN SPLN

(2)

DAFTAR BAHASAN

DAFTAR BAHASAN

1.

1.

KRITE

KRITE

RIA DESIGN

RIA DESIGN

JARINGANDISTRIBUSI

JARINGANDISTRIBUSI

2.DEFINISI SUSUT DENGAN

2.DEFINISI SUSUT DENGAN

PERHITUNGAN TEKNIS.

PERHITUNGAN TEKNIS.

3.PERHITUNGAN CEPAT UNTUK

3.PERHITUNGAN CEPAT UNTUK

MENGINDIKASIBESARAN SUSUT

MENGINDIKASIBESARAN SUSUT

PENURUNAN SUSUT DISTRIBUSI

PENURUNAN SUSUT DISTRIBUSI

(3)

KRITERIA DESAIN

(4)

LATAR BELAKANG

1. SUSUT DISTRIBUSI TINGGI 2. DROP TEGANGAN CUKUP

BANYAK (>10 %)

3. KEANDALAN SISTIM BELUM CUKUP BAIK

DESAIN KRITERIA

KONDISI SAAT INI KONDISI YG DIHARAPKAN

1. LOSSES SINGLE DIGIT 2. TEGANGAN DROP

MEMBAIK (< 10 %) 3. KEANDALAN SISTIM

(5)

PENYEBAB SUSUT

1. KRITERIA DESIGN 2. KONSTRUKSI 3. MUTU MATERIAL 4. PEMELIHARAAN SUSUT TEKNIS 1. PENCURIAN 2. ADMINISTRASI 3. CATER DLL SUSUT NON TEKNIS

(6)

 ACUAN

1.SPLN 72 : 1987

2.SPLN 1 : 1978

(7)

MAKSUD DAN TUJUAN

1. Didalam merencanakan sistim distribusi

tenaga listrik sangat diperlukan adanya

pedoman untuk menetapkan suatu kriteria

perencanaanSUTM, dan SUTR.

2. Tujuan pembuatan disain kriteria untuk

memberikan pegangan yang terarah dalam

menyusun disain sistim distribusi yang

digunakan, untuk mendapatkan susut

distribusi yang rendah.

(8)

RUANG LINGKUP DISAIN

1. Sistim tegangan menengah 20 KV

2. Gardu Distribusi

3. Sistim tegangan rendah 231 / 400 V

4. Sambungan rumah

(9)

 ACUAN UNTUK DISAIN JARINGAN

1. Drop tegangan (SPLN 72:1987)

JTM 20 kV

TRAFO

JTR 231/400 V

MAKS 5 %

MAKS 3 %

MAKS. 4 %

SR

MAKS 1 %

(10)

 ACUAN UNTUK DISAIN JARINGAN

1. Disain Jaringan

2. Kerapatan beban

3. Tingkat keandalan

4. Pola konfigurasi jaringan

5. Pertumbuhan beban.

(11)

KRITERIA KERAPATAN BEBAN

1. Beban ringan. Daerah / lokasi yang

mempunyai beban kuran dari 0,5 MVA /

Km2.

2. Beban sedang. Daerah / lokasi yang

mempunyai beban antara 0,5

 –

 1 MVA

per KM2

3. Beban Padat. Derah / Lokasi yang

mempunyai beban padat bila terdapat

beban datas 1 MVA per KM2

(12)

POLA KONFIGURASI

1. RADIAL MURNI

2. OPEN LOOP (OPEN RING) NON

SPINDEL

3. SPINDEL

(13)

TINGKAT KEANDLAN SISTIM

1. TINGKAT KEANDALAN I (kemungkinan padam

ber jam-jam)

2. TINGKAT KEANDALAN II ( padam beberapa jam

/open loop)

3. TINGKAT KEANDALAN III ( padam beberapa

menit /loop murni

 –

 spindel)

4. TINGKAT KEANDALAN IV ( padam beberapa

detik (double incoming)

5. TINGKAT KEANDALAN V (tanpa padam / double

penyulang

 –

 Back Up)

(14)

JARINGAN TEGANGAN MENENGAH

1. PARAMETER

* Ukuran / luas penampang penghantar

* Beban nominal penghantar

* Panjang Jaringan

2. DROP TEGANGAN

* Drop tegangan spindle maks 2 %

(15)

JARINGAN TEGANGAN MENENGAH

1. KHA PENGHANTAR

2. KABEL KELUAR GI

Kabel keluar dari GI dipilih dengan diameter

minimal 300 mm2 dengan panjang rata-rata 250

meter

RATING FACTOR

 A3C

150

425 XLPE

240

521 0,71 370

 A3C

240

585 XLPE

300

598 0,71 425

SUTM

SKTM

(16)

JARINGAN TEGANGAN MENENGAH

n

o

Jenis /

ukuran

R

(ohm/km)

Daya

(MW)

In (A)

V drop

(%)

Panjang

(km)

Susut

(%)

1 2 3

SUTM

A3C 70 A3C 150 A3C 240 0,459 0,220 0,144 7,51 12,51 17,22 225 425 585 5 5 5 7,9 7,7 7.0 3,16 2,44 2,01 1 2 3

SKTM

SKTM 150 SKTM 240 SKTM 300 0,216 0,131 0,105 8,01 10,54 11,72 272 358 398 2 2 2 6,9 7,7 8,2 1,38 1,22 1,16

(17)

TRAFO DISTRIBUSI

DAYA SUSUT DALAM % PADA PEMBEBANAN TRAFO

kVA 10 % 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 25 4,91 2,70 2,08 1,84 1,77 1,78 1,83 1,91 2,00 2,12 50 4,90 2,68 2,05 1,81 1,72 1,72 1,76 1,83 1,92 2,02 100 4,90 2,66 2,05 1,81 1,72 1,72 1,76 1,83 1,92 2,02 160 4,08 2,22 2,68 1,47 1,39 1,38 1,41 1,46 1,53 1,60 200 3,92 2,14 2,63 1,43 1,36 1,36 1,39 1,44 1,51 1,59 250 3,92 2,13 2,61 1,41 1,34 1,33 1,35 1,40 1,46 1,54 315 3,99 2,17 2,65 1,45 1,37 1,36 1,39 1,44 1,51 1,58 400 3,79 2,06 2,56 1,36 1,29 1,28 1,30 1,35 1,41 1,48 500 3,59 1,95 1,48 1,30 1,23 1,22 1,24 1,28 1,34 1,41 630 3,37 1,83 1,39 1,22 1,15 1,14 1,16 1,20 1,26 1,32 800 3,57 1,95 1,48 1,30 1,24 1,24 1,26 1,31 1,37 1,44 1000 3,76 2,95 1,56 1,38 1,31 1,31 1,34 1,39 1,46 1,53

DROP TEGANGAN MAKS 3 %

 PEMBEBANAN TRAFO 50

 –

 60 %

(18)

JARINGAN TEGANGAN RENDAH

1. PARAMETER

* Ukuran / luas penampang penghantar

* Beban nominal penghantar

* Panjang Jaringan

2. DROP TEGANGAN

* Drop tegangan maks 4 %

* Susut jaringan maks 3,36 %

(19)

JARINGAN TEGANGAN RENDAH

n o Jenis / ukuran R (ohm/km) Daya (KW) In (A) V drop (%) Panjang (km) Susut (%) 1 2 TIC 3 X 35 * 50 3 X 70 + 50 0,910 0,460 74,79 110,71 127 188 4 4 0,176 0,220 3,46 3,26 1200 1000 800 600 400 200 PA NJ  AN G JT R (K M) 50 75 100 150 198

PANJANG JARINGAN VERSUS BEBAN PADA BEBAN RATA DAN SEIMBANG TIC 3 X 70

DROP TEG 2 % DROP TEG 3 % DROP TEG 3,5 DROP TEG 4 % DROP TEG 5 %

(20)

SAMBUNGAN RUM,AH

DROP TEGANGAN MAKS 1 %

TEGANGAN PELAYANAN TIDAK BOLEH KURANG DARI 208 VOLT

NO JENIS. JARINGAN TIC DAYA (VA) R (OHM/K M) I N (AMPE R) Tegang an V V (drop) Panjang (m) Losses (%) 1 2 X 10 1 X 4400 3,166 20 231 1.00 21,05 1,36 2 2 X 10 2 X 2200 1,166 20 231 1.00 21,06 1,13 3 2 X 10 2 X 1300 3,166 12 231 1.00 46,77 1,13 4 2 X 10 3 X 900 3,166 12 231 1.00 52,59 1,06 5 2 X 10 4 X 450 3,166 8 231 1.00 84,19 1,02 6 2 X 10 5 X 450 3,166 10 231 1.00 70,16 1,00

(21)

SAMBUNGAN RUMAH

DROP TEGANGAN MAKS 1 %

TEGANGAN PELAYANAN TIDAK BOLEH KURANG DARI 208 VOLT

NO JENIS. JARINGAN TIC DAYA (VA) R (OHM/K M) I N (AMPE R) Tegang an V V (drop) Panjang (m) Losses (%) 1 2 X 16 1 X 7700 2,002 35 231 1.00 18,81 1,34 2 2 X 16 1 X 5500 2,002 25 231 1.00 26,33 1,3 3 2 X 16 1 X 4400 2,002 20 231 1.00 32,91 1,12 4 2 X 16 2 X 3500 2,002 32 231 1.00 27,43 1,04 5 2 X 16 3 X 2200 2,002 30 231 1.00 32,89 1,01 6 2 X 16 4 X 900 2,002 24 231 1.00 43,88 1,01

(22)

HUKUM OHM

Bila tegangan (V) diterapkan pada sepotong kawat logam ,

sebagaimana diperlihatkan dalam gambar diatas , arus (I)

 yang mengalir melalui kawat tersebut sebanding dengan

tegangan (V) yang membentang antara dua titik didalam

kawat itu.

Sifat ini dikenal sebagai hukum Ohm [ George Simon Ohm ]

 V  = I R  atau I = G V 

Dimana :

G = konduktansi

[ siemen (s) atau mho ]

R =

R = Resistansi

[ ohm (

) ]

 A I

 V

+

-+

- V

I

R

=

 A

1

G

(23)

JATUH TEGANGAN ( VOLTAGE DROP )

1. SATU TITIK BEBAN

R

 j X

I

 V ( tegangan terima )

Beban

 V = E

 –

 V

VOLTAGE DROP

E = V + I ( R + j X )

dimana :

R :

tahanan jaringan (

 /km )

X :

reaktansi jaringan (

 /km )

E ( tegangan kirim )

(24)

Hukum Arus Kirchhoff

( Hukum Kirchhoff I )

Hukum Arus Kirchhoff ( Robert Kirchhoff )

Jumlah aljabar dari arus-arus pada semua cabang

yang bertemu disatu titik yang sama adalah nol

 I = 0

I

2

Titik simpul

I

1

I

3

I

1

 + I

2

 + I

3

 = 0

dalam bentuk matematis , untuk n cabang yang bertemu

di satu simpul

(25)

2. BEBAN TERSEBAR

 V

1

 V

2

 V

3

 V

4

1

2

3

BEBAN 1

BEBAN 2

BEBAN 3

Untuk menentukan

 V total dengan cara terlebih dahulu

menentukan titik pusat beban yaitu dengan cara metode momen

 V

1

 V

2

 V

3

 V

4

I

1

I

2

I

3

1

2

3

I

total

.

eq =

I

1

1

 +

I

2

2

+

I

3

3

eq =

I

1

1

 +

I

2

2

 +

I

3

3

I

 +

I

 +

I

(26)

RANGKAIAN SERI

Sifat-sifat Rangkaian seri :

 Arus tidak terbagi dan besarnya sama disemua resistansi yang

diserikan ( I

1

 = I

2

= I

3

 )

Tegangan berbeda tergantung nilai resistansinya ( V

1

 V

2

 V

3

 )

R

total

 > R terbesar yang diserikan

R

total

 =

 R yang diserikan

R

total

= R 

1

 + R 

2

 + R 

3

+

-R 

3

E

 V

1

 V

2

 V

3

1

2

(27)

2

3 I1 I2 I3

E

I

+

-R 

1

Sifat-sifat Rangkaian Paralel :

 Arus terbagi dan besarnya berbeda sesuai nilai resistansinya

 Tegangan sama pada setiap resistansi yang diperolehkan

 R

total

< R terkecil yang diparalelkan

1

total

=

1

1

+

1

2

+

1

3

RANGKAIAN PARALEL

(28)

PENGERTIAN DASAR SEGITIGA DAYA

LISTRIK

Daya listrik

Daya kompleks / Daya sejati

[ S ] kVA , MVA

( Apparent power )

Daya Reaktif / Daya buta

[ Q ] kVAr, MVAr

( Reactive power )

Daya aktif / Daya nyata

[ P ] kW , MW

( Real power )

S = P + j Q

Q

S

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian ini mendeskripsikan tingkat kesalahan mahasiswa tingkat III dan IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI

(1) tujuan evaluasi (tahap Dikdas Bhara di tingkat I) dan tahap pembelajaran di tingkat II, III, IV; (2) fungsi evaluasi digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian

Berarti tingkat curah hujan yang terjadi dalam 17 menit 12 detik pada daerah dago timur adalah 5 mm setara dengan 5000 liter/km² atau 5000 meter kubik, termasuk hujan kecil.. 4.5.2

pertumbuhan yang tinggi, daerah tipe III adalah daerah dengan tingkat pendapatan. yang tinggi tetapi dengan tingkat pertumbuhan yang rendah, dan daerah tipe

Muda Tingkat I, golongan ruang III/b, sampai dengan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b, dibebaskan sementara

Sebanyak 17,1% subyek memiliki frekuensi defekasi tiga kali seminggu, mahasiswi dengan kesulitan defekasi tingkat IV sebesar 17,1% mahasiswi mengalami konsistensi feses tingkat III

Setelah penulis melakukan survey awal dengan mendata nilai Askeb IV patologi pada mahasiswa tingkat III semester IV Prodi DIII Kebidanan STIKes Prima Nusantara

i Creation ii insertion iii deletion iv traversal WEEK –VIII IMPLEMENTATION OF DOUBLE LINKED LIST CO4 Write Python programs for the following: Uses functions to perform the