• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Kehamilan Galli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Uji Kehamilan Galli"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

UJI KEHAMILAN GALLI MAININI 2 Votes BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Kira-kira sepuluh hari setelahsel telur dibuahi sel sperma di saluran Tuba fallopii, telur yang telah dibuahi itu bergerak menuju rahim dan melekat padsa dindingnya. Sejak saat itula plasenta mulai berkembang dan memproduksi HCG yang dapat ditemukan dalam darah serta air seni. Keberadaan hormone protein ini sudah dapat dideteksi dalam darah sejak hari pertama keterlambatan haid, yang kira-kira merupakan hari keenam sejak pelekatan janin pada dinding rahim.

Kadar hormon ini terus bertambah hingga minggu ke 14-16 kehamilan, terhitung sejak hari terakhir menstruasi. Sebagian besar ibu hamil mengalami penambahan kadar hormone HCG sebanyak dua kali lipat setiap 3 hari. Peningkatan kadar hormon ini biasanya ditandai dengan mual dan pusing yang sering dirasakan pada ibu hamil. Setelah itu kadarnya menurun terus secara perlahan, dan hampir mencapai kadar normal beberapa saat setelah persalinan. Tetapi adakalanya kadar hormone ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah persalinan atau keguguran.

Kadar HCg yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui pada kehamilan kembar dan kasus hamil anggur (mola). Sementara pada perempuan yang tidak hamil dan juga laki-laki, kadar HCG di atas normal bisa mengindikasikan adanya tumor pada alat reproduksi. Tak hanya itu, kadar HCG yang terlalu rendah pada ibu hamil pun patut di waspadai, karena dapat berarti kehamilan terjadi di luar rahim (ektopik) atau kematian janin yang biasa disebut aborsi spontan.

(2)

Mahasiswa dapat melakukan uji kehamilan (galli maini) dengan menggunakan katak Bufo Vulgaris jantan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) Human chorionic gonadotropin (HCG) adalah hormon peptida yang diproduksi pada masa kehamilan, yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan selanjutnya oleh syncytiotrophoblast (bagian dari plasenta).

HCG mengatur untuk mencegah perpecahan dari corpus luteum pada ovarium dan juga

mempertahankan produksi progesteron yang penting pada kehamilan pada manusia. HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. HCG merupakan hormon yang bersifat luteotrofik pada beberapa spesies , termasuk

manusia. HCG disekresi oleh plasenta, tidak seperti PMSG yang disekresi oleh endometrium uterus. HCG pada wanita berperan untuk mempertahankan corpora lutea selama tahap–tahap permulaan

kehamilan. Segera setelah ovulasi, korpus luteum akan cukup mendapat dorongan dari faktor-faktor luteotrofik hipofisa. Adanya dorongan ini menyebabkan korpus luteum tersebut secara fisiologis tetap aktif sampai HCG mulai dibentuk dalam jumlah yang cukup untuk bertindak sebagai luteotrofik. Sejumlah HCG yang dapat terukur timbul pada wanita hamil pada hari ke-5 sampai 16 setelah ovulasi, tetapi titer HCG tidak mencapai puncaknya sampai hari kehamilan yang ke-35 sampai 50 . HCG

merupakan glikoprotein yang jauh lebih besar dengan berat molekul kira-kira 45.000 Dalton, tetapi lebih banyak mengandung residu gula dibandingkan dengan glikoprotein pituitary. Sifat-sifat khusus HCG yang diisolasi cenderung kurang seragam dibandingkan dengan sifat-sifat khusus hormon glikoprotein yang berasal dari pituitary, karena degradasi terutama rantai samping karbohidratnya dapat terjadi selama pembentukan urin. Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena pertumbuhan jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan Tetapi adakalanya kadar hormon ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah persalinan atau keguguran. Kadar HCG yang tinggi dalam darah menyebabkan mual-muntah (morning sickness). Human Chorionic Gonadatrophin (HCG) adalah hormon yang bekerja mirip LH (luteinising hormone) yang secara normal diproduksi oleh kelenjar pituitari. Pada anak laki-laki LH dan juga HCG memberitahu testis untuk memproduksi hormon sex laki-laki (testosterone). Pada anak perempuan, HCG

memberitahu ovarium untuk memproduksi progesteron tetapi hal ini terjadi hanya pada masa kehamilan. sehingga HCG lebih bemanfaat bagi anak laki-laki dibanding anak perempuan

Jumlah kadar HCG yang ideal bisa berubah atau berbeda-beda tergantung pada usia kehamilan. Kadar HCG yang ideal adalah tidak terlalu rendah, maupun tidak terlalu tinggi. Jumlah hormon HCG tidak

(3)

ditentukan oleh umur si ibu, jadi yang benar-benar mempengaruhi jumlah kadar HCG adalah usia kehamilan. Kadar beta HCG yang bisa terdeteksi pada kehamilan 5 minggu yakni sekitar 22 IU/ml. Bila kadar HCG-nya rendah bisa keguguran. Sedangkan kalau kadar HCG-nya terlalu tinggi harus dicurigai karena bisa menyebabkan hamil anggur atau bisa juga menyebabkan kanker kariokarsinoma.

Jika HCG orang hamil rendah:

Kesalahan perhitungan umur kahamilan Keguguran

Kehamilan etropik (di luar rahim ) Jika hCG orang hamil tinggi:

Kesalahan perhitungan umur kehamilan Kehamilan molar ( hamil anggur ) Multiple pregnancy

Angka yang termasuk dalam range normal Usia kehamilan 3 minggu : 5-50 mIU/L Usia kehamilan 4 minggu : 5-400 mIU/L Usia kehamilan 5 minggu : 20-7300 mIU/L Usia kehamilan 6 minggu : 1000-56000 mIU/L Usia kehamilan 8 minggu : 7500-220000 mIU/L

BAB III

METODA PRAKTIKUM 1. ALAT DAN BAHAN

Katak bengkerok jantan dewasa 2 ekor Spuit (pompa suntik) 5ml

(4)

Tempat katak Mikroskop cahaya Kaca obyek Lidi kapas 2. CARA KERJA

Menyediakan dua ekor katak bengkerok (bufo vulgaris) jantan dewasa. Ciri-ciri katak jantan antara lain; pada telapak kaki depan terdapat penebalan berwarna hitam, pada kulit leher bagian sentral terdapat warna agak merah kekuningan, warna tubuhnya biasanya agak gelap dibanding betina

Merangsang dengan menggunakan lidi berbungkus kapas pada bagian kloakanya kemudian kalau keluar sesuatu menaruhnya pada kaca objek dan memeriksa pada mikroskop. Jika sesuatu tersebut sperma maka yang harus dilakukan adalah membersihkannya terlebih dahulu.

Menyiapkan 5ml air kencing wanita yang diduga hamil sekitar 1-3 bulan kemudian gunakan pompa dan jarum suntik ( spuit) untuk menyuntikkan urine tersebut secara subkutan ( dibawah kulit) dengan cara mencubit/menarik kulit katak, kemudian suntikkan. Biasanya untuk penyuntikan ini dipilih tempat untuk kulit punggung.

Menyuntikkan katak yang satu dengan aquades digunakan sebagai kontrol.

Mengembalikan katak pada tempatnya, kemudian menunggu kurang lebih 25 menit untuk melihat reaksinya. Setelah itu merangsang bagian kloaka dengan lidi, jika keluar sesuatu kemudian

memeriksanya dengan mikroskop. Apabiala sesuatu itu adalah sperma maka reaksi positif.

BAB IV

HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

Setelah menyuntikkan urine wanita hamil secara sub-kutan (di bawah kulit) dengan cara mencubit / menarik kulit katak menggunakan pompa dan jarum suntik (spuit). Setelah 30 menit, kemudian merangsang bagian kloaka dengan lidi da ada cairan yang keluar.

Setelah diperiksa di bawah mikroskop ternyata cairan tersebut adalah sperma, sehingga dapat dikatakan bahwa reaksi ini positif.

(5)

Keterangan: a. Kepala

Mengandung lapisan tipis sitoplasma,dan sebuah inti yang lonjong yang hamper mengisi seluruh bagian kepala itu.Inti diselubungi oleh selubung perisai,didepan dan dibelakang.Di depan disebut tudung depan ( Akrosom0 dan di belakang disebut tudung depan.

b. Leher

Dareah genting sperma.Didalam terdapat sentriol depan dan bagian depan filament polos. c. Badan

Mengandung filament polos,mitokondria dan sentriol belakang berbentuk cincin. d. Ekor

Merupakan alat gerak bagi sperma.

Sperma katak memiliki panjang 0,03 mm. Kepala panjang dengan bentuk batang,akrosom berbentuk manik,ekor sukar dibedakan dari badan.

BAB V PENUTUP 1. KESIMPULAN

Dari pemeriksaan kehamilan reaksi Galli Mainini, di dapatkan kesimpulan bahwa, urin wanita hamil bereaksi positif, ditandai dengan adanya sel sperma pada urin katak yang di periksa.

(6)

2. SARAN

Sebaiknya menggunakan urin orang hamil yang masih berusia 5 bulan karena pada usia tersebut, hormone HCG kadarnya sangat tinggi.

Sebaiknya pada saat melakukan praktikum di gunakan sarung tangan karena urin katak mengandung toksin yang menyebabkan dermatitis pada kulit.

http://kepacitan.wordpress.com/2011/02/17/uji-kehamilan-galli-mainini/

Pemeriksaan Kehamilan Dengan Reaksi Biologik (Galli Mainini)

Arti hamil atau kehamilan adalah bila seseorang wanita mengandung sel telur yang telah dibuahi atau di hamilkan oleh sperma. Dahulu untuk menguji kehamilan, di gunakan berbagai macam reaksi, antara lain yaitu :

a. Reaksi dari Hogben

Untuk reaksi ini diperlukan kodok dari Afrika Selatan, yaitu Xenopus laevis. b. Reaksi dari Consulof

Untuk reaksi ini digunakan kodok berwarna yang disebu Ranaexculenta. c. Reaksi dari Friedman

Friedman adalah dokter gynacologi dari Jerman. Binatang yang digunakan adalah kelinci betina yang telah diasingkan 3 minggu supaya tidak kawin, karena kelinci tidak akan ovulasi bila tidak berhubungan dengan jantan.

d. Reaksi Galli Mainini

Pada praktikum kali ini akan dilakukan uji kehamilan dengan metode Galli Mainini. Walaupun, pada jaman sekarang ini sudah banyak dilakukan uji kehamilan yang lebih sederhana, mudah, dan lebih modern, tidak ada salahnya kita sebagai mahasiswa mengetahui cara melakukan uji kehamilan secara Galli Mainini.

(7)

Tujuan

- Untuk mengetahui cara uji kehamilan (Galli Mainini) dengan menggunakan katak Buffo vulgaris jantan. Tanda-tanda kehamilan

Dalam urine perempuan yang sedang hamil terdapat semacam hormon sifatnya menyerupai hormone Gonadotropin (yang berbentuk glikoprotein) dari bagian depan (lobus anterior) kelenjar hypofisis. Hormone ini tidak hanya pada perempuan hamil tetapi juga terdapat pada cancer dan ovarium.

Permukaan menopause, kehamilan yang abnormal, abortus mola, tumor dari testis, dan lain sebagainya. (Zr. Cristina Ibrahim, 1971).

Tanda – tanda kehamilan ada yang di bagi menjadi dua saja, yaitu : · Tanda–tanda tidak pasti

· Tanda–tanda pasti

Dan ada pula yang membaginya menjadi tiga macam, yaitu : · Tanda–tanda tidak pasti

· Tanda–tanda kemungkinan · Tanda–tanda pasti

(Zr. Cristina Ibrahim, 1971).

Adapun gunanya mengetahui tanda–tanda kehamilan itu agar benar-benar mengetahui apakah ibu yang perutnya besar itu hamil atau tidak, karena tidak semua ibu yang perutnya besar itu hamil. Perut besar biasa disebabkan karena asitues, ovarial cyste, myoon, tumor dan lain sebagainya (Zr. Cristina Ibrahim, 1971).

.

Tanda – tanda tidak pasti a. Amenorhoe

Pendarahan yang disebabkan k arena implantasi dari ovum ke dalam deciduas. Pendarahan ini tidak terlalu banyakdan lama bila dibandingan dengan menstruasi biasa.

b. Perubahan buah dada

c. perasaan mual di waktu pagi (morning sickness)

d. Pergerakan janin yang pertama, disebut juga Quickening . quick ini berarti pula hidup, adanya Quickening menandakan adana individu yang hidup.

(8)

e. Sering buang air kemih. f. Membesarkan perut. Tanda – tanda kemungkinan a.Tanda – tanda dari hegar

Berdasarkan adanya uterus segmen bawah yang lebih lunak daripada bagian yang lain dan embrio belum mengisi bagian seluruh ruangan uterus, tetapi biasanya bertempat diatas dekat fundus uterine. b.Tanda – tanda dari piskacek

Berdasarkan adanya tempat yang kosong pada rongg uterus karena embrio biasanya terletak di sebelah atas, sehingga pada pemeriksaan dimanual akan terasa benjolan yang asimetris.

c.Tanda – tanda Braxton Hicks

Berdasarkan adanya kontraksi – retraksi, dan relaksasi pada otot – otot utrus yang sedang membesar.

d.Tanda – tanda Chadwick

Berdasarkan adanya kongesti setempat ialah pada uterus karena uterus sangat banyak membutuhkan darah.

e. Reaksi biologik - Reaksi Hogben

Menggunakan kodok xenopus laevis, disuntikan dengan 2 cc urin wanita yang sedang hamil. Bila reaksi positif maa kodok akan mengadakan ovlasi dengan tanda mengeluarka telur dalam waktu 12 – 24 jam.

- Reaksi dari Consulof

Menggunakan kodok rana exculenta, sebelum di gunakan kodok ini di ambil kelenjar hypohysenya lebih dahulu hingga warna kodok menjadi pucat. Kemudian kodok ini disuntikan dengan 2,5 cc urin wnta yang sedang hamil, bila setelah disuntik warna kodok tersebut menjai cokelat, maka reaksi kehamilan positif. - Reaksi dari Galli Mainini

Menggunakan kodok jantan buffo vulgaris disuntikan 5 c air kemih wanita yang sedang hamil pada bagian bawah kulit peerut kodok. Jika hasil dari uji tersebut adalah positif maka akan di temukan sperma pada air kemih kodok yang telah didiamkan selama 3 jam.

(9)

Menggunakan kelinci betina yang telah 2 minggu diasingkan dari jantan. Disuntikan 5 cc air kencing wanita yang sedang hamil intravena pad vena telinga kelinci selama 2 hari berturut – turut. Setelah 24 jam laludilakukan laparotomi, diambil ovarium, diperiksa, bila ada korpus rubra dan lutea maka hasil tersebut adalah positif.

- Reaksi Aschiem Zondek

Menggunakan 5 ekor tikus betina imatur, pada hari kelima di dakan operasi pada tikus – tikus betina yang telah di suntik itu. Operasi di titik beratkan pada perubahan ovarium tikus putih, apakah ada korpus rubrum. Jika ada maka hasilnya adalah positif, yang menandakan adanya prognandiol dalam air kemih menyebabkan adanya ovulasi pada tikus yang belum dewasa.

f. Reaksi Imunologik

Dasarnya adalah reaksi antigen – antibody, dimana hcg bersifat antigen, sebagai antibody di kenal pregnosticon, gravidex dan qoravis.

Tanda – tanda pasti

a. Terdengarnya detik jantung anak b. Terabanya bagian – bagian anak c. Pergerakan anak

d. Pemeriksaan roentgen (Zr. Cristina Ibrahim, 1971) Alat Reproduksi

Alat kelamin pada katak jantan terdiri atas satu pasang testis yang berwarna putih kekuning – kuningan. Disebelah mukanya terdapat badan lemak yang dinamakan korpus adiposum.testis menghasilkaan spermatozoa di keluarkan melalui saluran halus menuju ke ginjal dan dikelarkan bersama – sama air kencing melalui ureter.alat kelamin betina terdiri ats satu pasang ovarium yang terletak pada rongga perut. Pada musim birahi, ovarium ini membesar dan berisi ovum, yang kemudian akan di keluarkan masuk dalam corong oviduct (infundibulum) dan di lanjutkan ke saluran telur (oviduct). Letak corong ovidut yaitu disebelah cranial dari ovarium. Dalam saluran telur itu, ovum di lengkapi dengan selaput telur berbentuk selai yang di keluarkan oleh dinding saluran telur di keluarka pada

saat kopulasi. (Soedarjatmo, 1991).

Pada laki-laki dan perempuan, gonad memiliki fungsi endokrin dan reproduksi sperma dan ovum berasal dari epitel germinatifum, sedang epitel sekretorik yang secara embriologis berbeda

menghasilkan testosteron pada laki –laki, dan estrogen serta progesterone pada laki – laki. (Sacher, 2004)

(10)

Hormone–hormone hipofisis yang mengatur sekresi endokrin sehingga mempengaruhi fungsi reproduksi. Hormone – hormn tropic ini baik pada laki–laki maupun perempuan, disebut follicle stimulating hormone (FSH) dan lutoinizing hormone (LH). (Sacher, 2004)

Hormone gonadotropin chronik (HCG) merupakan hormone glikoprotein yang unik untuk plasenta yang sedang tumbuh. Sebelum immunoassay tersedia paa tahun 1960-an uji–uji kehamilan menggunakan bioassay yang memerlukan hewan (kelinci, tikus, dan katak) untuk membuktkan adanya HCG dalam serum atau urine. Tes yang menggunakan kelinci, tikus, dan katak pada waktu ini telah diganti oleh tes imunologik yang menggunakan antibody terhadap HCG, (Sacher, 2004)

Dari kelima reaksi yang dilakukan untuk menguji adantya kehamilan pada seorang wnita, yang banyak di gunakan pada rumah sakit besar maupun kecil adalah reaksi Galli Mainini hal ini disebabkan karena reaksi ini menggunakan kodok yang mudah di dapat. Kodok yang di gunakan adalah kodok biasa yaitu Buffo vulgaris dengan berat katak antaa 25–30 gram yang hidup di padang rumput dekat rumah– rumah, tetapi katak jantan tersebut tidak mempunyai sel mani. Jadi kodok ini sebelum disuntikan dengn urin wanita yang sedang hamil, diperiksa terlebih dahulu urin katak tersebut apakah mengandung sel mani atau tidak mengandung sel mani, lalu urin penderiuta disuntikan pada katak, jika mengandung sel mani berarti menandakan bahwa reaksi kehamilan positif, sehingga dapat di ketahui pregnandiol mempengaruhi keluarnya sel mani. (Zr. Christina Ibrahim, 1971)

Telah kita ketahui bahwa dalam melakukan reaksi Galli Mainini harus di gunakan katak Buffo vulgaris jantan. Adapun ciri – ciri dari katak Buffo vulgaris jantan adalah sebagai berikut : 1. Pada telapak kaki depan terdapat penebalan berwarna hitam.

2. Pada kulit leher bagian ventral terdapat warna agak merah yang kekuning – kuningan. 3. Warna tubuh biasanya lebih agak gelap di banding dengan betina.

(Anonim, 1989).

HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) Human chorionic gonadotropin (HCG) adalah hormon peptida yang diproduksi pada masa kehamilan, yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan selanjutnya oleh syncytiotrophoblast (bagian dari plasenta).

HCG mengatur untuk mencegah perpecahan dari corpus luteum pada ovarium dan juga

mempertahankan produksi progesteron yang penting pada kehamilan pada manusia. HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. HCG merupakan hormon yang bersifat luteotrofik pada beberapa spesies , termasuk

manusia. HCG disekresi oleh plasenta, tidak seperti PMSG yang disekresi oleh endometrium uterus. HCG pada wanita berperan untuk mempertahankan corpora lutea selama tahap–tahap permulaan

kehamilan. Segera setelah ovulasi, korpus luteum akan cukup mendapat dorongan dari faktor-faktor luteotrofik hipofisa. Adanya dorongan ini menyebabkan korpus luteum tersebut secara fisiologis tetap

(11)

aktif sampai HCG mulai dibentuk dalam jumlah yang cukup untuk bertindak sebagai luteotrofik. Sejumlah HCG yang dapat terukur timbul pada wanita hamil pada hari ke-5 sampai 16 setelah ovulasi, tetapi titer HCG tidak mencapai puncaknya sampai hari kehamilan yang ke-35 sampai 50 . HCG

merupakan glikoprotein yang jauh lebih besar dengan berat molekul kira-kira 45.000 Dalton, tetapi lebih banyak mengandung residu gula dibandingkan dengan glikoprotein pituitary. Sifat-sifat khusus HCG yang diisolasi cenderung kurang seragam dibandingkan dengan sifat-sifat khusus hormon glikoprotein yang berasal dari pituitary, karena degradasi terutama rantai samping karbohidratnya dapat terjadi selama pembentukan urin. Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena pertumbuhan jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan Tetapi adakalanya kadar hormon ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah persalinan atau keguguran. Kadar HCG yang tinggi dalam darah menyebabkan mual-muntah (morning sickness). Human Chorionic Gonadatrophin (HCG) adalah hormon yang bekerja mirip LH (luteinising hormone) yang secara normal diproduksi oleh kelenjar pituitari. Pada anak laki-laki LH dan juga HCG memberitahu testis untuk memproduksi hormon sex laki-laki (testosterone). Pada anak perempuan, HCG

memberitahu ovarium untuk memproduksi progesteron tetapi hal ini terjadi hanya pada masa kehamilan. sehingga HCG lebih bemanfaat bagi anak laki-laki dibanding anak perempuan

Penetapan HCG dalam urin sejak lama di pakai sebagai indikator kehamilan. Saat ini uji serologic, HCG dalam cairan tubuh, di samping digunakan untuk kehamilan, juga dapat dipakai untuk menunjang diagnosis kehamilan I luar kandungan, memperkirakan terjadinya abnotus, tumor tiofoblastik, tumor testicular, bahkan beberapa jenis tumor lain yang tidak berasal dari tiofoblas, (Kresno, 1985).

Waktu dan tempat praktikum

Praktikum pemeriksaan tes kehamilan biologik (Galli Mainini), dilaksanakan pada hari Jum'at, 29 Oktober 2010. di Laboratorium Politeknik Kesehatan Kemenkes R.I Medan Jurusan Analis Kesehatan. Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah dengan metode galli mainini, dengan hewan percobaannya adalah menggunakan katak jantan (buffo vulgaris).

Prinsip

Hormon HCG (Human Choironic Gonadotropin) yang terdapat didalam urine wanita hamil yang

dimasukkan ke dalam kloaka katak jantan. Dan akan merangsang katak tersebut untuk mengetahui ada atau tidaknya spermatozoa didalammya.

Alat

(12)

- Mikroskop - Beker glass - Spuit - Kaca penutup - Kaca benda - Pipit pasteur - Lidi kapas - Stopwatch - Tempat katak Bahan

Adapun bahan–bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : - Katak jantan (buffo vulgaris)

- Urine wanita hamil Cara kerja

- Di sediakan beberapa ekor katak bengkerok (Buffo Vulgaris) jantan dewasa.

- Di rangsang dengan menggunakan lidi berbungkus kapas pada bagian kloakanya, kemudian jika keluar sesuatu,maka letakkan cairan tersebut pada objek glass.

- Di Periksa cairan tersebut dengan mikroskop menggunakan perbesaran 40X.

- Diperhatikan apakah cairan tersebut mengandung sperma atau tidak. Jika mengandung sperma, maka katak tidak dapat digunakan untuk praktikum. Jika tidak mengandung sperma, maka :

- Disiapkan 3ml urine wanita hamil dengan menggunakan spuit.

- Disuntikkan urine tersebut secara sub-kutan (dibawah kulit) dengan cara mencubit atau menarik kulit katak kemudian disuntikkan.

- Dikembalikan katak pada tempatnya, ditunggu hingga 1 jam untuk dapat melihat reaksinya. Setelah 1 jam, maka :

- Dirangsang lagi katak pada bagian kloaka dengan lidi kapas. Liha adanya cairan yang keluar. - Di amati cairan yang keluar tersebut dengan menggunakan mikroskop perbesaran 40x.

(13)

Interpretasi Hasil

Hasil positif : Bila pada urine katak di temukan adanya sperma. Hasil negatif : Bila pada urine katak tidak di temukan adanya sperma.

Hasil

Setelah menyuntikkan urine wanita hamil secara sub-kutan (di bawah kulit) dengan cara mencubit / menarik kulit katak menggunakan pompa dan jarum suntik (spuit). Setelah 30 menit, kemudian merangsang bagian kloaka dengan lidi da ada cairan yang keluar.

Setelah diperiksa di bawah mikroskop ternyata cairan tersebut adalah sperma, sehingga dapat dikatakan bahwa reaksi ini positif.

Sperma terdiri dari 4 bagian yaitu kepala,leher badan dan ekor.

Keterangan: a. Kepala

Mengandung lapisan tipis sitoplasma,dan sebuah inti yang lonjong yang hamper mengisi seluruh bagian kepala itu.Inti diselubungi oleh selubung perisai,didepan dan dibelakang.Di depan disebut tudung depan ( Akrosom0 dan di belakang disebut tudung depan.

(14)

b. Leher

Dareah genting sperma.Didalam terdapat sentriol depan dan bagian depan filament polos. c. Badan

Mengandung filament polos,mitokondria dan sentriol belakang berbentuk cincin. d. Ekor

Merupakan alat gerak bagi sperma.

Sperma katak memiliki panjang 0,03 mm. Kepala panjang dengan bentuk batang,akrosom berbentuk manik,ekor sukar dibedakan dari badan.

Pembahasan

Dalam melakukan praktikum pemeriksaan uji kehamilan cara biologis reaksi Galli Mainini, bisa di peroleh hasil negative palsu, hal ini disebabkan oleh :

a. Urine umur kehamilan yang di pilih kurang sesuai, karena jika umur kehamilan sudah mencapai > 5 bulan, maka HCG yang ada dalam wanita hamilsemakin lama akan semakin berkurang,sehingga menyebabkan berkurangnya rangsangan katak untuk mengeluarkan sperma.

b. Kurang teliti dalam menyuntikan bagian tubuh katak.

c. Kurang tepat dalam cara menyuntikan urin, bias jadi pada saat penyuntikan , banyak urine yang tidak masuk atau keluer dari area yang diinginkan.

d. Kurang tepat dalam menyuntikan jumlah urine, sehingga jumlah urin yang masuk kurang banyak atau berlebihan, sebaiknya jumlah urine yang di suntikan pada katak disesuaikan dengan besarnya katak.

Dapat diperoleh hasil positif palsu, di sebabkan oleh karena :

a. Pada saat katak belum di suntikan dengan urin orang hamil, pada urin katak tersebut sudah terdapat sperma, sehingga setelah katak di suntikan dengan urin orang hamil, urin dari katak tersebut dapat terlihat sperma juga dan tidak dapat di bedakan, apakah sperma tersebut berasal dari rangsangan HCG yang terdapat dalam urin orang hamil atau sperma karena katak yang sedang birahi karena pada saat meletakan di suatu tempat, katak jantan tersebut tercampur dengan katak betina.

(15)

b. Pada praktikum kali ini kita tidak menggunakan katak betina tetapi melainkan katak jantan dengan cirri – ciri sebagai berikut :

- Tubuhnya ramping - Tadannya kecil – sedang - Kaki depannya ada kaitnya - Kakinya mencengkram

- Kantung suaranya besar, tidak birahi.

Produksi HCG meningkat sampai kurang lebih hari ke 60 kehamiln dan untuk kemudian menurun kembali. Satu minggu postpartum HCG tidak di temukan kembali dalam serum dan air kencing. Fungsi dari HCG ini adalah mempertahankan korpus ikteum yang membuat estrogen dan progsteron sampai pada saat plasenta terbentuksepenuhnya dan dapat membuat sendiri cukup estrogen dan progesterone. Pada saat it kadar HCG juga turun , HCG di buat di plasenta.

HCG berguna untuk mendeteksi kehamilan sedini mungkin sebaiknya urin yang digunakan untuk pemeriksaan kehamilan adalah urin pertama pagi yang pekat karena mengandung lebih banyak hormone HCG/satuan volume.

Karena uji kehamilan ini mnggunakan kadar hormone HC dalam urin untuk mengetahui kehamilan, kadang – kadang memang menunjukan hasil yang negative pada kasusu – kasus tertentu, misalnya pada kehamilan yang terlalu dini. Jika kadar hormone pada urin belum tinggi, otomatis hantya muncul satu garis dan dianggap negatif (pada pemeriksaan strip tes).

Kesimpulan

- Dari pemeriksaan kehamilan reaksi Galli Mainini, di dapatkan kesimpulan bahwa, urine wanita hamil bereaksi positif, ditandai dengan adanya sel sperma pada urine katak yang di periksa.

- Keadaan katak stres dapat menyebabkan katak tidak dapat atau susah untuk mengeluarkan urine. Saran

- Pada pemeriksaan kehamlan Galli Mainini sebaiknya menggunaan pagi atau urine yang pekat. - Sebaiknya menggunakan urine orang hamil yang masih berusia 5 bulan karena pada usia tersebut, hormone HCG kadarnya sangat tinggi.

- Sebaiknya pada saat melakukan praktikum di gunaka sarung tangan karena urine katak mengandung toksin yang menyebabkan dermatitis pada kulit.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1989. Serologi. Jakarta : Pendidikan Tenaga Kesehatan RI.

Anonim. 2009. http://one:indoskripsi.com/content/Uji-Kehamilan-Galli-Mainini. Corwin, J. Elizabeth.2000. Patofisiologi. EGC : Jakarta.

Ibrahim. Zr. Christina.S. 1971. Perawatan Kebidanan I. Jakarta : Bhratara.

Kresno, Siti Boerding. Imunologi Penuntun Praktikum Imunologi Serologi,Jakarta : FKUI.

Sacher, Ronald A. Richard, A.Mc Pherson.2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium Edisi 2. Jakarta : EGC.

Soedarjatmo, dkk. 1991. Biologi. Klaten : Intan Pariwara. Diposkan oleh yusra di 11.59

Galli Mainini

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI

Praktikum Ke- : 3 (tiga)

Hari / Tanggal : kamis, 12 April 2012

Materi : Pemeriksaan kehamilan kualitatif

(17)

Tujuan : 1. Dapat mendeteksi kehamilan walaupun secara klinis tanda-tanda kehamilan belum teramati.

2. Mahasiswa dapat melakukan uji kehamilan (galli mainini ) dengan menggunakan katak Bufo Vulgaris jantan.

Prinsip : Berdasarkan pada meningkatnya konsentrsi hormons kehamilan yang terdapat pada urine.

Alat dan bahan :

Alat : 1. Spuit ( pompa suntik ) 5 ml

2. Mikroskop

3. Objek Gelas

4. Swab

Bahan : 1. Urine Ibu hamil 3 Bulan

2. Katak Bufo Vulgaris jantan.

3. Aquadest

Landasan Teori :

HCG merupakan hormon yang bersifat luteotrofik pada beberapa spesies , termasuk manusia, tikus, kelinci, babi dan sebagainya. HCG disekresi oleh plasenta, tidak seperti PMSG yang disekresi oleh endometrium uterus. HCG pada wanita berperan untuk mempertahankan corpora lutea selama tahap– tahap permulaan kebuntingan. Segera setelah ovulasi, korpus luteum akan cukup mendapat dorongan dari faktor-faktor luteotrofik hipofisa. Adanya dorongan ini menyebabkan korpus luteum tersebut secara fisiologis tetap aktif sampai HCG mulai dibentuk dalam jumlah yang cukup untuk bertindak sebagai luteotrofik. Sejumlah HCG yang dapat terukur timbul pada wanita hamil pada hari ke-5 sampai 16 setelah ovulasi, tetapi titer HCG tidak mencapai puncaknya sampai hari kehamilan yang ke-35 sampai 50 (Nalbandov, 1990).

HCG merupakan glikoprotein yang jauh lebih besar dengan berat molekul kira-kira 45.000 Dalton, tetapi lebih banyak mengandung residu gula dibandingkan dengan glikoprotein pituitary. Sifat-sifat khusus HCG yang diisolasi cenderung kurang seragam dibandingkan dengan sifat-sifat khusus hormon glikoprotein yang berasal dari pituitary, karena degradasi terutama rantai samping karbohidratnya dapat terjadi selama pembentukan urin. Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena pertumbuhan jaringan plasenta . Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. Hormon ini merupakan indikator yang dideteksi oleh alat test kehamilan yang melalui air seni. Jika, alat test kehamilan mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon HCG dalam

(18)

urine, maka alat test kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan atau hasil test positif.

A. Prosedur Kerja :

1. Menyediakan tiga ekor katak bengkerok ( BUfo Vulgaris ) jantan dewasa, ciri-ciri katak jantak antara lain : pada telapak kaki depan terdapat penebalan warna hitam, pada kulit leher bagian ventral terdapat warna agak merah kekuningan, warna tubuh biasanya agak gelap di banding betina.

2. Merangsang dengan menggunakan lidi berbungkus kapas pada bagian kakinya kemudian kalau keluar sesuatu menarunya pada objek , dan periksa dengan mikroskop. Jika sesuatutersebut sperma maka yang harus dilakukan adalah membersikannya terlebih dahulu.

3. Menyiapkan 5 ml air kencing wanita yang diduga hamil sekitar 1-3 bulan kemudian gunakan pompa dan jarum suntik ( spuit ) untuk menyuntikkan urine tersebut secara langsung ( d ibawah kulit ) dengan cara mencubit / menarik kulit katak kemudian suntikkan. Biasanya untuk menyuntikkan ini dipilih tempat untuk kulit punggung.

4. Suntik katak yang satu dengan aquadest digunakan secara kontrol.

5. Mengembalikan katak pada tempatnya, kemudian menunggu kurang labih 30 menit untuk melihat reaksinya. Setelah itu merangsang bagian kloakan dengan lidi, jika keluar sesuatu kemudian pariksa dengan mikroskop.

A. Hasil Pengamatan :

Setelah menyuntikkan urine wanita hamil secara sub-kutan (di bawah kulit) dengan cara mencubit / menarik kulit katak menggunakan pompa dan jarum suntik (spuit). Setelah 30 menit, kemudian merangsang bagian kloaka dengan lidi da ada cairan yang keluar.

Setelah diperikasa di bawah mikroskop ternyata cairan tersebut adalah sperma, sehingga dapat dikatakan bahwa reaksi ini positif.

Pembahasan :

Reaksi ini dapat negarif disebabkan oleh beberapa hal :

1. Praktikan kurang tepat dalam menyuntikkan jumlah urine, sehingga jumlah urine yang masuk kurang banyak atau malah berlebihan.

2. Kurangnya ketepatan praktikan dalam cara menyuntikkan urine, bisa jadi pada saat penyuntikan terjadi, banyak urine yang tidak masuk atau keluar dari area yang diinginkan.

3. Praktikan kurang teliti, bagian manakah dari tubuh katak yang seharusya disuntik (ini juga sangat berpengaruh terhadap reaksi yang dihasiklka akan bersifat positif ataupun negatif.

(19)

4. Urine umur kehamilan yang dipilih kurang sesuai (masih mengandung HCG atau tidak).

5. Kurag teliti dalam meggunakan waktu (waktu yang digunakan berlebih atau bahkan kurang), sehingga ketika waktu pada saat pengamatan kurag, maka urine wanita hamil tersebut belum bereaksi pada tubuh katak atau sebaliknya

B. Kesimpulan

Berdasarkan praktikan yang dilakukan diatas bahwa ibu tersebut dinyatakan positif hamil..

C. PUSTAKA

www.bidanku.com akses tanggal 14 April 2012

Mengetahui Palembang , 15 April 2012

Dosen Pembimbing, Praktikan ,

1. Dr. Billy Setya Negara,MPHM

2. Hamril Dani, S.Pd Septi Wulandari

3. Drs. Refai Ibrahim, M.Kes PO.71.34.0.10.043

4. Yusneli, AMAK, S.Pd.

PRAKTIKUM IMUNOLOGI (Pemeriksaan

Test kehamilan dengan metode strip)

(20)

Praktikum Ke : II (dua)

Hari, Tanggal : Kamis, 28 Maret 2013 Materi : Test kehamilan dengan metode strip

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya hormone HCG (Human Chorionic Gonadtropine) dalam tubuh. Metode : Strip

Prinsip : Terjadi reaksi immunologi secara kimiawi antara hormon HCG dalam urin (antigen) dengan antibody pada test pack.

Alat dan bahan :

1. Urin Ibu Hamil (Sampel A) 2. Test Pack

Landasan Teori :

Deteksi kehamilan dengan mengukur beta-HCG urin diantaranya adalah dengan metode strip. Metode strip berdasarkan reaksi pembentukan kompleks antigen-antibody (immunoassay). Metode strip lebih sensitif yaitu minimal 20-25 mIU/ml. Metode strip ini yang lazim dilakukan karena selain lebih sensitif juga lebih praktis.

Reaksi pembentukan kompleks antigen antibodi antara HCG sebagai antigen dan anti HCG sebagai antibodibersifat spesifik. Antibodi akan mengenali antigen pada lokasi tertentu yang disebut epitop. Antibodi poliklonal adalah antibodi yang mengenali suatu antigen melalui ikatan dengan epitop yang bervariasi karena berasal dari sel B yang berbeda-beda. Sedangkan antibodi monoklonal lebih spesifik mengenali antigen pada satu epitop tertentu karena berasal dari satu sel B yang dibiakan.

Antibodi tersebut adalah antibodi anti HCG yang pertama (kita sebut saja anti HCG-1), antibodi anti HCG yang kedua (anti HCG-2) dan anti-anti HCG-1 (antibodi dengan anti HCG-1 sebagai antigen). Ketiga antibodi itu terletak di lokasi yang berbeda dengan sifat yang berbeda pula. Anti HCG-1 bersifat mobile sehingga bisa ikut berpindah ke area Test (T) dan Control (C) melalui gerakan kapilaritas. Anti HCG-1 merupakan antibodi monoklonal sedangkan anti HCG-2 bersifat poliklonal. Anti HCG-2 di area T dan anti-anti HCG-1 di area C bersifat fixed atau tertanam, artinya tidak dapat berpindah sehingga tidak ikut

(21)

mengalir/berpindah tempat. Enzim yang terikat anti HCG-1 akan menjadi enzim aktif bila ada ikatan antara anti HCG-1, HCG dan Anti HCG-2 di area T atau ikatan antara anti HCG-1 dan anti-anti HCG di area C. Enzim aktif di area T dan atau C akan mengubah substansi tak berwarna menjadi substansi berwarna merah.

HCG sebagai antigen, akan berikatan dengan anti HCG. Gaya kapilaritas membawa senyawa ikatan HCG dan anti HCG-1 menuju daerah T. Di daerah T, anti HCG-2 akan berikatan dengan HCG yang telah berikatan dengan anti 1 namun pada epitop yang berbeda. Terbentuklah kompleks anti HCG-1, HCG, dan anti HCG-2. Enzim menjadi aktif dan daerah T berwarna merah. Selanjutnya, sisa anti HCG-1 yang belum berikatan dengan HCG akan menuju daerah C dan berikatan dengan anti-anti HCG-1. Kompleks ini akan mengaktifkan enzin sehingga daerah T berwarna merah. Pada akhirnya, akan terlihat dua strip merah yaitu pada daerah T dan daerah C dan diintepretasikan sebagai hasil positif hamil. Urin tidak mengandung HCG sehingga tidak terjadi kompleks anti HCG-1 dengan HCG. anti HCG-1 yang bebas kemudian menuju ke area T tempat anti HCG-2. Karena tidak ada HCG maka tidak akan terjadi interaksi antara anti HCG1 dan anti HCG-2 melalui perlekatan dengan HCG pada epitop berbeda.Enzim pada anti HCG-1 tetap inaktif dan reaksi enzimatis pembentukan warna tidak terjadi. Akibatnya anti HCG-1 akan terus ikut gaya kapilaritas menuju daerah C. Di daerah ini terjadi kompleks antigen antibodi yaitu anti HCG-1 (sebagai antigen) dengan anti anti HCG-1 (sebagai antibodi terhadap anti-HCG-1). Kompleks ini membuat enzim aktif sehingga terbentuk warna merah. Warna merah hanya pada area C sehingga hanya ada satu garis dan diintepretasikan sebagai hasil negatif hamil (tidak hamil). Cara Kerja

1. Masukkan urin ke dalam tabung

2. Kemudian masukkan test pack ke dalam tabung yang berisi urin sampai batas maksimal yang tertera di test pack selama 3 menit

3. Kemudian lihat perubahan warna garis yang terjadi pada test pack. Interpretasi Hasil

 Positif (+) ditandai dengan munculnya dua garis dua pada test pack (daerah control dan test)  Negatif (⎼) jika terdapat satu garis pada daerah control

(22)

Dari hasil pemeriksaan terhadap sampel A dengan menggunakan metode strip muncul dua garis pada test pack yaitu pada daerah control dan test yang menunjukkan hasil positif .

Kesimpulan :

HCG pada sampel A POSITIF.

Daftar Pustaka :

http://www.scribd.com/doc/46636395/Uji-kehamilan http://www.scribd.com/doc?49979631/TES-KEHAMILAN

ENDOKRINOLOGI KEHAMILAN dan PERSALINAN

Plasenta adalah sumber berbagai hormon antara lain :

 human Chorionic Gonadotropin

 human Placental Lactogen

 Hormon steroid

 Oksitosin

 Growth Hormon

ACRH – adrenocorticotropin releasing hormon

 Pro-opiomelanocortin

 Prolactin

(23)

human Chorionic Gonadotropin

hCG adalah hormon protein yang memiliki subunit alpha yang sama dengan yang

terdapat pada FSH,LH dan TSH. Subunit beta adalah unik untuk hCG. Hormon ini paling mirip dengan LH

 hCG diperoduksi oleh sinsitiotrofoblas dan dapat dideteksi dalam serum ibu 8 – 9 hari pasca konsepsi. Hormon ini yang menjadi dasar bagi semua tes kehamilan standar.

 Kadar hCG berlipat ganda setiap 48 jam dalam beberapa minggu pertama kehamilan dan mencapai kadar puncak sebesar 80.000 – 100.000 mIU / mL pada usia

(24)

kehamilan 8 – 10 minggu. Setelah itu, kadar hCG menurun menjadi 10.000 – 20.000 mIU /mL dan menetap pada nilai tersebut sampai aterm.

 Fungsi utama hCG adalah untuk mempertahankan produksi progesteron corpus luteum sampai plasenta dapat mengambil alih peran produksi progesteron pada usia gestasi sekitar 6 – 8 minggu. Progesteron diperlukan untuk keberhasilan proses kehamilan awal.

 hCG memiliki aktivitas tirotropik yang hanya menjadi berarti secara klinis bila kadar hCG meningkat secara tajam seperti pada kehamilan mola.

human PLACENTAL LACTOGEN

 hPL adalah hormon protein yang diperoduksi secara eksklusif oleh plasenta dan terkait erat dengan prolaktin dan hormon pertumbuhan (“growth hormon” )

 Produksi hPL secara langsung bersifat proporsional terhadap masa plasenta dan kadarnya meningkat secara konstan sepanjang kehamilan.

 Fungsi hPL belum diketahui, tetapi hormon ini memiliki aktivitas mirip dengan anti-insulin dan dapat terlibat dengan timbulnya resistensi anti-insulin yang menandai kehamilan

HORMON STEROID

Plasenta adalah sumber utama produksi progesteron dan estrogenselama kehamilan Didalam plasenta,estrogen di sintesis dari prekursor androgen dan hormon ini penting untuk mempersiapkan uterus dalam menghadapi proses persalinan.

Progesteron terutama berasal dari substrat ibu (kolesterol) dan penting untuk mempertahankan uterus dalam keadaan tenang sebelum proses persalinan dimulai.

(25)

Regulation of Uterine Activity during Pregnancy and Labor.

The regulation of uterine activity during pregnancy and labor can be divided into four distinct physiologic phases — quiescence, activation, stimulation, and involution — that are or may be influenced by a number of stimulatory and inhibitory factors. Question marks indicate a possible influence.

(26)

Proposed Mechanism of Labor Induction at Term.

The major hormones and paracrine and autocrine factors responsible for promoting uterine contractions at term in an integrated parturition cascade are shown. CRH denotes

corticotropin-releasing hormone, DHEAS dehydroepiandrosterone sulfate, and SROM spontaneous rupture of the fetal membranes.

Adapted from : Norwitz et al.17 Plus signs indicate activation or up-regulation.

 Kesuksesan reproduksi sangat penting untuk kelangsungan hidup suatu spesies. setiap spesies telah memecahkan masalah persalinan dengan yang berbeda-beda. Perbedaan – perbedaan tersebut mungkin mencerminkan status evolusi organisme tersebut atau merupakan representasi pemecahan hambatan-hambatan yang ada dalam reproduksi yang dihadapi oleh setiap spesies (seperti perbedaan plasenta, lama usia gestasi dan jumlah janin per kehamilan)

 Progresi yang lambat dalam pemahaman kita terhadap mekanisme yang bertanggung jawab untuk proses persalinan manusia mencerminkan sebagian besar kesulitan untuk melakukan ekstrapolasi mekanisme pengendalian endokrin di banyak spesies hewan terhadap mekanisme parakrin/autokrin persalinan pada manusia.

INISIASI PERSALINAN

 Sejumlah besar bukti menyatakan bahwa, pada sebagian besar hewan vivipara, janin lah yang mengatur kapan persalinan akan terjadi. kemungkinan kondisi persalinan dicapi melalui aktivitas aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal–HHA janin sebelum dimulainya proses persalinan dan kondisi semacam ini sering dijumpai disemua spesies

 Suatu “kaskade persalinan” telah diajukan , seperti yang terlihat pada gambar diatas.

 Plasenta manusia merupakan suatu organ steroidogenik inkomplet dan produksi esterogen plasenta membutuhkan obligat androgen. Kelebihan androgen dipasok oleh janin dalam bentuk DHEAS-dehidroepiandrostenedione sulfat.

(27)

 Aktivasi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal janin saat aterm menyebabkan pelepasan DHEAS secara berlebihan dan zona intermediate (janin) dari adrenal janin. DHEAS mengalami 16-hidroksilasi di dalam hepar janin dan kemudian melwati sirkulasi janin ke plasenta yang kemudian diubah hampir secara ekslusif menjadi estriol (16-hidroksiestradiol 17 beta)

Kehamilan manusia ditandai dengan keadaanhiperestrogenik dengan besaran yang tidak paralel untuk seluruh spesies mamalia. Plasenta merupakan suber estrogen primer. Adar esterogen dalam sirkulasi ibu meningkat dengan semakin bertambahnya usia kehamilan. Estron plasenta dan estradiol 17 beta terutama berasal dari androgen C19 ibu (testosteron dan androstenedione) sementara estriol hampir secara eksklusif berasal dari DHEAS janin. Estrogen tidak menyebabkan kontraksi uterus namun mendorong

serangkaian perubahan pada miometrium (mencakup peningktana jumlah reseptro prostaglandin, reseptor oksitosin dan “gap junction” ) yang meningkatkan kapasitas miometrium untuk menghasilkan kontraksi uterus.

Selain DHEAS, kelenjar adrenal janin menghasilkankortisol yang berperan dalam : 1. DHEAS menyiapkan sistem organ janin untuk kehidupan diluar uterus 2. DHEAS mendorong ekspresi sejumlah produk plasenta termasuk corticotropin releasing hormon – CRH , oksitosin dan prostaglandin (terutama prostaglandin E2 – PGE2)

 CRH plasenta menginisiasi loop umpan balik postif dengan merangsang HHA janin untuk memproduksi DHEAS dan kortisol yang semakin banyak , yang selanjutnya

melakukan “up regulation” ekspresi CRH plasenta (efek stimulai kortisol terhadap CRH plasenta harus di kontras kan dengan inhibisi umpan balik kortisol pada CRH ibu)

 Oksitosin plasenta beraksi secara langsung pada miometrium untuk menyebabkan kontraksi dan secara tidak langsung melalukan “up regulation” terhadap produksi

prostaglandin (terutama prostaglandin F2alpha oleh desidua.

 PGF2alpha terutama dihasilkan oleh desidua dan bekerja pada mioemtrium untuk melalukan pengatiuran atas reseptor oksitosin dan “gap junction” sehingga mendorong terjadinya kontraksi uterus.

 PGE2 terutama berasal dari plasenta janin dan mungkin paling penting dalam mendorong maturasi servik serta pecahnya ketuban secara spontan.

Hormon hCG

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(28)

Hormon hCG (bahasa Inggris: Human chorionic gonadotropin, hCG) adalah hormonglikoprotein dari keluarga gonadotropin yang awalnya disintesis oleh embriomanusia, dan kemudian dilanjutkan

oleh syncytiotrophoblast, bagian dari plasenta, selama masa kehamilan. Keduanya merupakan sel trofoblastik yang menstimulasi sekresisteroid dari ovariumuntuk kestabilan kandungan.[1]

hCG memiliki dua berkas genetikCGA dan CGB. Ekspresi genetik CGA berupa sub-unit alfa sepanjang 92 AA merupakan protein yang identik dengan sub-unit alfa dari hormonLH, FSH dan TSH. Sedangkan ekspresi genetik CGB hanya dimiliki oleh hCG berupa sub-unit beta sepanjang 145 AA.

http://id.wikipedia.org/wiki/Hormon_hCG

b. TES URINE

Tes urin biasanya lebih akurat bila dilakukan sekitar 14 hari setelah ovulasi, atau sekitar saat anda tidak mendapatkan haid. Dan dilakukan pada pagi hari, saat Anda pertama kali bangun tidur. Tes urine ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat strip test.

Alat ini dijual pada hampir setiap apotik dan penggunaan mudah, dengan menempatkan sampel urin pada semacam tongkat atau piringan. (Ikuti instruksi pada kotaknya). Hasilnya berupa tanda positif atau negatif. Kadar hCG diatas 5 mIU biasanya sudah dianggap hamil. Sebagian alat untuk tes urin mengukur kadar hCG antara 25 – 200 mIU. Tidak ada resiko bila menjalani tes ini.

Cara kerja tes kehamilan ini.

Alat tes kehamilan mendeteksi hormon khusus yang ada dalam urin atau darah yang hanya ada ketika seorang perempuan sedang hamil. Hormon yang sering disebut dengan hormon kehamilan ini adalah HCG atau human chorionic gonadotropin. HCG diproduksi oleh plasenta dan hormon ini ada dalam tubuh ketika sel telur yang telah dibuahi menempel ke rahim. Hal ini terjadi sekitar enam hari setelah hubungan seksual. Tetapi pada beberapa perempuan, lamanya bisa lebih dari enam hari. Kadar HCG akan meningkat secara drastis seiring dengan bertumbuhnya janin.

Keakuratan tes ini.

Banyak merek alat tes kehamilan mengklaim memiliki akurasi 99% bahkan satu minggu setelah

berhubungan seksual. Sedangkan riset menunjukkan bahwa semakin dini melakukan tes, semakin tidak akurat hasilnya. Sebaiknya tunggu satu minggu setelah terlambat menstruasi sebelum melakukan tes. Bila tidak sabar menunggu, lebih baik memeriksakan diri ke dokter. Alat tes kehamilan bisa memiliki akurasi yang baik, namun akurasi ini tergantung dari kapan dan bagaimana Anda menggunakannya. Pastikan mengikuti petunjuk penggunaan produk dan memperhatikan tanggal kadaluarsa. Produk dengan merek yang berbeda akan memiliki instruksi yang berbeda untuk mengambil sampel urin dan waktu yang dibutuhkan untuk menunggu munculnya hasil tes.

(29)

Ketika melihat hasil, Anda tidak perlu memperhatikan seberapa tebal garisnya. Bila itu menunjukkan simbol positif, meski warnanya pudar, itu berarti positif.

Kadar HCG dalam urin meningkat seiring berjalannya waktu. Jadi, semakin awal Anda melakukan tes kehamilan, semakin sulit bagi alat tes untuk mendeteksi keberadaan HCG.

Anda juga bisa meningkatkan akurasinya dengan melakukan tes di pagi hari saat urin masih pekat. Meski Anda sedang minum obat, termasuk pil KB dan antibiotik, hal ini tidak akan mempengaruhi hasi tes kehamilan Anda. Begitupula dengan alkohol. Namun, begitu Anda tahu positif hamil, Anda sebaiknya berhenti minum alkohol.

Bila sebelumnya Anda mengikuti terapi hormon untuk meningkatkan kesuburan, hasil tes urin maupun tes darah tidak bisa diandalkan. Obat-obatan yang Anda minum tersebut bisa jadi mengandung HCG. Untuk mengetahui kehamilan, Anda perlu USG.

Tes Imunologi

 Tes imunologi dilakukan atas dasar sifat antigen dari polipeptida protein hCG.

 “Testing time” 2 menit sampai dengan 2 jam dan sensitivitas bervariasi antara 250 – 3500 mIU/ml tergantung pada pabrik pembuatan.

 Sebagian besar tes, menunjukkan hasil positif 4 – 7 hari pasca amenorea.

Ketepatan berubah oleh karena :

Proteinuria yang menyebabkan inaktivasi agglutinasi anti-hCG.

Penyakit imunologi yang menyebabkan reaksi positif palsu akibat adanya interaksi antara IgM dengan reagen.

Kadar LH tinggi ( rangsangan pada hipofise anterior atau penggunaan obat penenang) menyebabkan reaksi positif palsu.

Pasca ooforectomi, menopause, hipotiroidisme atau gagal ginjal dapat menunjukkan hasil positif palsu.

Tabel Pemeriksaan kehamilan secara imunologis

Metode Bahan Hasil Pemeriksaan

Koagulasi langsung Partikel latex yang dilapisi oleh anti hCG + serum atau urine

Koagulasi bila terdapat hCG (kehamilan +)

(30)

urineditambah Eritrosit yang sudah di sensitisasiatau

Partikel latex yang dilapisi hCG

hCG ( kehamilan – ) ; inhibisi terjadi bila terdapat hCG ( kehamilan + )

Pemeriksaan radioimmunoassay hCG

 Radio-immunoassay untuk hCG merupakan tes spesifik dan sensitif.

 Tidak terdapat reaksi silang dengan LH. Secara laboratoris, tes ini dapat mendeteksi kadar serum antara 2 – 4 mIU/ml

“Home pregnancy test”

 Merupakan tes imunologi sehingga juga memiliki masalah dalam interpretasi.

 hCG di deteksi melalui urine pertama pada pagi hari. Tes positif ditunjukkan melalui adanya perubahan warna. Bila tes menunjukkan hasil negatif, diulang 2 minggu kemudian atau dilakukan pemeriksaan radioimmunoassay.

GEJALA dan TANDA KEHAMILAN

dr.Bambang Widjanarko, SpOG Fak.Kedokteran UMJ Jakarta

Diagnosa kehamilan ditegakkan atas dasar : 1. Riwayat amenorea

2. Pembesaran uterus 3. Tes kehamilan positif

Keluhan subyektif lain yang mungkin terjadi selama kehamilan : mual dan muntah serta rasa berat pada payudara. Manifestasi kehamilan dapat dibagi menjadi :

Dugaan kehamilan (presumptive)

Kemungkinan kehamilan (probable)

Diagnosa pasti kehamilan (positive)

(31)

– “Presumptive Diagnosis” Gejala:

1. Amenorea :

 Berhentinya menstruasi disebabkan oleh kenaikan kadar estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh corpus luteum

 Mempunyai arti penting dalam dugaan kehamilan hanya bila siklus haid sebelumnya berlangsung secara teratur dan spontan.

 Selain kehamilan, amenorea juga dapat terjadi akibat : ketegangan emosional, penyakit menahun, obat-obat opioid dan dopaminergik, penyakit endokrin dan tumor ginekologi tertentu.

2. Mual dan muntah:

 50% diderita oleh ibu hamil, mencapai puncak pada 8 – 12 minggu

Keluhan semakin berat pada pagi hari (“morning sickness”)

 Derajat keluhan dipengaruhi oleh ketegangan emosi

 Hiperemesis gravidarum : mual muntah disertai dengan dehidrasi dan ketonuria sehingga mengganggu aktivitas keseharian pasien. Keadaan ini memerlukan perawatan intensif di Rumah Sakit

 Terapi emesis gravidarum sedang:

o Makan sedikit dan sering

o Dukungan emosional

o Vitamin B6 dosis tinggi dan Vitamin prenatal

o Anti muntah diberikan sebagai pilihan akhir

 Keluhan mual disebabkan oleh kenaikan kadar hCG dimana pada trimester I kadar hCG dapat mencapai 100 mIU/ml

3. Perubahan pada payudara:

 Mastodinia (rasa tegang pada payudara).

 Pembesaran kelenjar sebaseus sirkumlakteal (Montgomery tubercle) pada kehamilan 6 – 8 minggu akibat stimulasi hormonal.

(32)

. Quickening. Persepsi gerakan janin pertama kali (pada multigravida 14 – 16 minggu; pada primigravida 18- 20 minggu)

5. Perubahan pada traktus urinarius:

 Iritabilitas vesika urinaria, sering berkemih dan nocturia

 Infeksi traktus urinarius

Tanda:

1. Kenaikan suhu basal – kenaikan suhu basal persisten selama 3 minggu. 2. Perubahan pada kulit:

o Chloasma gravidarum: setelah kehamilan 16 minggu kulit didaerah muka menjadi gelap dan menjadi semakin

gelap bila terkena sinar matahari.

Linea nigra: warna puting susu dan linea alba menjadi gelap akibat adanya rangsangan oleh melanophore akibat

(33)

striae gravidarum”: striae pada payudara dan abdomen akibat separasi jaringan kolagen yang terlihat sebagai

jaringan parut iregular. Diperkirakan akibat pengaruh hormon adrenocorticosteroid dan nampak pada kehamilan lanjut.

Spider telengangiectasis” : kelainan kulit akibat tingginya kadar estrogen sirkulasi yang juga dapat terlihat pada kegagalan hepar.

KEMUNGKINAN KEHAMILAN-

“Probable Diagnosis”

1. Gejala: Gejala sama dengan yang sudah dijelaskan 2. Tanda

Organ panggul Terjadi sejumlah perubahan pada organ panggul yang dapat dirasakan oleh dokter saat melakukan

pemeriksaan vagina. 1.

1. Chadwick’s sign: kongesti pembuluh darah yang menyebabkan perubahan warna servik dan vagina yang kebiruan

2. Leukorea: peningkatan sekresi vagina yang terdiri dari sel epitel dan peningkatan sekresi lendir servik akibat rangsangan hormon. Lendir servik yang disapukan pada objek glas dan dibiarkan mengering tidak memperlihatkan gambaran “daun pakis” tapi gambaran ”granular”.

3. Ladin’s sign: pada minggu ke 6 terjadi pelunakan uterus dibagian mid-line anterior sepanjang uterocervical junction

(34)

Hegar’s sign: Meluasnya daerah isthmus yang menjadi lunak, sehingga pada pemeriksaan vaginal corpus uteri

seolah “terpisah” dari bagian servik. Keadaan ini dijumpai pada kehamilan 6-8 minggu.

Von Fernwald’s sign: perlunakan fundus uteri yang iregular diatas lokasi implantasi pada kehamilan 4 – 5

minggu. Bila kejadian ini terjadi pada bagian cornu (Piskacek’s sign) maka harus dibedakan dengan adanya leiomioma uteri atau kelainan uterus lain. Pada kehamilan 10 minggu, uterus menjadi simeteris dan berukuran dua kali lipat.

1. Perubahan pada tulang dan ligamentum panggul: selama kehamilan tulang panggul dan struktur ligamen mengalami sedikit perubahan. Terjadi relaksasi ringan pada sendi simfsis pubis.

2. Pembesaran abdomen

Terjadi pembesaran abdomen secara progresif dari kehamilan 7 sampai 28 minggu. Pada minggu 16-22, pertumbuhan terjadi secara cepat dimana uterus keluar panggul dan mengisi rongga abdomen.

3. Kontraksi uterus

Oleh karena uterus membesar, bentuk uterus menjadi globular dan sering mengalami dextro-rotasi. Kontraksi uterus tanpa rasa sakit (Braxton Hicks contraction) mulai muncul pada kehamilan 28 minggu dan biasanya menghilang bila dibawa berjalan-jalan. Kontraksi uterus tersebut menjadi semakin kuat mendekati saat persalinan.

4. Balotemen

Pada kehamilan 16 – 20 minggu, dengan pemeriksaan bimanual dapat terasa adanya benda yang melenting dalam uterus ( tubuh janin ).

(35)

Diagnosa kehamilan pasti didasarkan pada temuan objektif yang tidak selalu dapat ditemukan pada trimester pertama.

A. Detik jantung janin

 Detik jantung janin dapat terdengar dengan menggunakan fetoskop pada ibu yang bertubuh langsing pada kehamilan 17 – 18 minggu.

 Dengan tehnik Doppler, detik jantung janin dapat terdengar pada kehamilan 10 minggu.

B. Palpasi bagian janin

 Bentuk tubuh janin sering dapat diperiksa melalui palpasi abdomen pada kehamilan lebih dari 28 minggu.

 Gerakan janin dapat dirasakan setelah kehamilan 18 minggu

C. Ultrasonografi

 Tehnik ini sangat bermanfaat bagi pemantauan viabilitas janin.

 Aktivitas jantung dapat dilihat pada kehamilan 5 – 6 minggu

 Ekstrimitas janin terlihat pada kehamilan 7 – 8 minggu

 Gerakan jari tangan terlihat pada kehamilan 9 – 10 minggu

Cara Kerja Testpack Kehamilan

Filed under: Bio — 4 Comments

16 April 2012

2

(36)

0

Rate This

Pasti pernah mendengar iklan alat tes kehamilan, bagaimana suatu alat bisa begitu canggih mampu mendeteksi kehamilan hanya dengan hitungan hari (+/- 1 minggu) dengan sensitivitas 99,99%.

Faktanya teknologi dibalik itu sangat hebat. Mari kita intip-intip .

Prinsip yang digunakan alat tersebut dikenal dengan immunochromatographic assay atau immunochromatographic lateral flow test (makhluk apa nih?). Mari hilangkan semua yang rumit atau istilah-istilah aneh, semua sangat sederhana. Jika pada posting saya sebelumnya telah membahas tentang keajaiban immunoglobulin yang sangat “magic!”, disinilah keajaiban itu diterapkan di suatu device.

Sebenarnya prinsip kerja alat ini sangat sederhana, bayangkan didepan anda ada serbuk besi, kertas, dan magnet berbentuk stiker.

(37)

Kira-kira apa yang terjadi saat seruk besi turun melewati dua stiker magnet? serbuk besi tersebut akan menempel dan membentuk dua garis bukan? Nah kira-kira seperti itulah prinsip kerja bagaimana suatu alat tes kehamilan bisa membentuk dua garis.

Kemudian apa hubunganya dengan immunologi? Disinilah hubungan ikatan antara magnet dan serbuk besi digantikan oleh antigen dan antibodi. (to be continued part 2)

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa reaksi yang di gunakan untuk mengidentifikasi adanya karbon hidrat dilakukan dengan adanya larutan pekat dari asam kuat4. Asam ini menyebabkan terjadinya

yang mengalami anemia dalam kehamilan di Rumah Sakit Umum Haji. Medan

Komprehensif Kehamilan, persalinan bayi baru lahir, nifas dan keluarga. berencana ” yang direncanakan diambil di Rumah Sakit Umum

Hasil uraian yang telah dipaparkan, maka dilakukan peneli- tian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi usia gestasi pada kehamilan ibu di Rumah Sakit ‘X’ Ponorogo tahun 2016, dengan

lintang untuk menetukan ekspresi Bax jaringan plasenta pada kehamilan preeklampsia berat/eklampsia dengan kehamilan normotensi.Penelitian ini dilakukan di Departemen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor Dominan Penyebab Kehamilan Risiko Tinggi Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto terjadi pada pekerjaan ibu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur flavonoid terprenilasi dari daun Erythrina crista - galli dan menentukan aktivitas antioksidan terhadap

Untuk mengetahui toksisitas ekstrak etanol batang petai cina Leucaena leucochepala terhadap cacing gelang ayam Ascaridia galli dengan metode in vitro.. Penelitian ini menggunakan 10