• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUSTAKAAN. Alwi, Hasan, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUSTAKAAN. Alwi, Hasan, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUSTAKAAN

Alwi, Hasan, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Astuti, Ambar, 1977, Pengetahuan Keramik (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

______________, 2008, Keramik: Ilmu dan Proses Pembuatannya, Yogyakarta: Jurusan Kriya Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta.

Atmosudiro, Sumijati, 1994, ”Gerabah Prasejarah di Liang Bua, Melolo, dan Lewoleba” Disertasi untuk memperoleh derajat Doktor dalam Ilmu Sastra pada Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

______________________, 1998, “Manfaat Kajian Gerabah Masa Lalu bagi Pengembangan Kerajinan Tembikar Sebagai Penunjang Industri Pariwisata” dalam Berkala Arkeologi XVIII (2), Balai Arkeologi Yogyakarta,

Bakker SJ, J.W.M., 1984, Filsafat Kebudayaan: Sebuah Pengantar, Jakarta: Kanisius.

Bandem, I Made, 2004, “Seni Tradisi Menantang Perubahan” dalam Bunga Rampai, editor Mahdi Bahar, STSI-Padangpanjang Press.

Budiwanti, Erni, 2000, Islam Sasak Wetu Telu versus Wetu Lima, Yogyakarta: Lkis.

Burhanuddin, Safri, dkk., 2003, Sejarah Maritim Indonesia, Jakarta: Pusat Kajian Sejarah dan Budaya Maritim Asia Tenggara Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro Semarang.

Dormer, Peter, 2010, The Culture of Craft (Kebudayaan Kriya), 1997, diterjemahkan oleh Alfi Lufiani (Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Feldman, Edmund Burke, 1967, Art as Image and Idea, New Jersey: Prentice Hall, Inc. Englewood Cliffs.

(2)

Gautama, Nia, 2011, Keramik: Untuk Hobi dan Karir, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gerung, Daud, 2011, Lombok Mirah Sasak Adi, Jakarta: Imsak Press.

Geertz, Clifford, 1993, The Interpretation of Cultures, New York: Basic Books Inc.

Guntur, 2005, Keramik Kasongan: Konteks Sosial dan Kultur Perubahan, Pengantar: Asmudjo Jono Irianto, Wonogiri: Bina Citra Pustaka.

Gustami, SP., 1998, “Seni kerajinan Keramik Kasongan Yogyakarta: Kontinuitas dan Perubahannya” (Tesis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat Sarjana S-2, Program Studi Sejarah, Jurusan Ilmu-Ilmu Humaniora. Fakultas Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta.

______________, 2000, “Profil Seni Kriya Pada Era Keterbukaan Antara Kenyataan dan Harapan” dalam Jurnal SENI edisi VII/03 Januari 2000.

______________, 2000, Seni Kerajinan Meubel Ukir Jepara, Yogyakarta: Kanisius.

______________, 2007, Butir-Butir Mutiara Estetika Timur Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia, Yogyakarta: Prasista.

______________, 2008, Nukilan Seni Ornamen Indonesia, Yogyakarta: Jurusan Kriya Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta.

Hayat A. Satar, Lalu, 2002, “Pemberdayaan Masyarakat Desa (Studi Kasus: Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan Pengrajin Gerabah di Desa Penujak Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat)” Tesis untuk menyelesaikan gelar Magister Administrasi Publik, Konsentrasi Kebijakan dan Manajemen Otonomi Daerah, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Holt, Claire, 2000, Melacak Jejak Perkembangan Seni di Indonesia, Terjemahan R.M Soedarsono, Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

(3)

Irdayanti, 2012, “Peran Pemerintah dalam Pengembangan UKM Berorientasi Ekspor”, dalam Jurnal Transnasional Vol. 3 No. 2 Februari 2012, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau.

Kappi, Abdul, dkk., 1986, Pola Penguasaan Pemilikan dan Penggunaan Tanah Secara Tradisional Daerah NTB, Mataram: Depdikbud.

Kartiwa, Suwarti, 1989, Songket Weaving in Indonesia, Jakarta: Jembatan Baru.

Kartodirdjo, Sartono, dkk., 1975, Sejarah Nasional Indonesia. Jilid I, Jakarta: Depdikbud.

Kayun, I Nengah, dkk., 1986, Sistem Ekonomi Tradisional sebagai Perwujudan Tanggapan Aktif Masyarakat terhadap Lingkungan Daerah NTB, Mataram: Depdikbud.

Koentjaraningrat, 1984, Masyarakat Desa di Indonesia, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. ________________, 1985, Beberapa Pokok Antropologi Sosial,

Jakarta: PT. Dian Rakyat.

________________, 2000, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia.

Kuntowijoyo, 1987, Budaya dan Masyarakat, Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kusmadi, 2010, “Seni Kriya Dalam Kehidupan Manusia” dalam Jurnal Kriya Seni ORNAMEN, Volume 7, No. 1, Januari 2010, ISI Surakarta.

Mamang S, Etta, dan Sopiah, 2010, Metodologi Penelitian - Pendekatan Praktis dalam Penelitian, Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Ma'shum, Mansur, 2004, “Pengelolaan Tanah dan Pertamanan Untuk Keberlanjutan Produktivitas Lahan Tadah Hujan di Lombok Selatan”, Makalah di ajukan dalam Seminar Nasional Pemberdayaan Petani Miskin di Lahan Marginal Melalui

(4)

Inovasi Tekonologi Tepat Guna, Mataram: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.

Muhidin, H. Lalu Ahmad, Lindyastuti Setiawan, dan Suprapti, 1991, Pengrajin Tradisional Daerah Nusa Tenggara Barat, Mataram: Depdikbud, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya.

Muka P, I Ketut dan I Made Berata, 2010, “Gerabah Banyumulek Satu Tinjauan Budaya”, Laporan Penelitian ISI Denpasar, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional.

M. Ariadi, Lalu, 2011, Orang Sasak dalam Lintas Sejarah Indonesia dalam Lombok Mirah Sasak Adi, Jakarta: Imsak Press.

McKinnon, Jean, 1996, Vessels of Life, Lombok Earthenware, Michigan University: Saritaksu.

Muchtar, But, 1991, “Daya Cipta di Bidang Kriya” dalam Jurnal SENI edisi 1/03 Oktober 1991, BP ISI Yogyakarta.

Mukhtar, H., 2011, Kecamatan Praya Barat dalam Angka 2011, Praya: Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Tengah. Mulia, T.S.G. dan Hidding K.A.H., 1980, Ensiklopedia Indonesia,

Bandung; Van Hoeves Gravenhage.

Munro, Thomas, 1969, The Art and Their Interrelations, Cleveland and London: The Press of Case Western Reserve University. Muelen S. J., W. J. Van der, 1987, Ilmu Sejarah Filsafat,

Yogyakarta: Kanisius.

Muhajir, H. Noeng, 1999, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin.

Oka, I. B, 1975, Keramik Tradisional Bali, Denpasar: Sasana Budaya.

Paursen, Van, 1976, Strategi Kebudayaan, Terjemahan: Dick Hartoko, Yogyakarta: Kanisius.

(5)

Poesponegoro, Djoened, Marwati dan Nugroho Notosusanto, 2008, Sejarah Nasional Indonesia I, Jakarta: Balai Pustaka.

Qoyyim, Ibnu, 2000, Orang Sasak Dan Teater: Studi Tentang Kemidi Rudat, Jakarta: Puslitbang Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Raharjo, Timbul, 2009, Historisitas Desa Gerabah Kasongan, Yogyakarta: Program Pascasarjana ISI Yogyakarta.

_________________, 2009, Globalisasi Seni Kerajinan Keramik Kasongan Yogyakarta: Program Pascasarjana ISI Yogyakarta. Rohidi, Tjetjep Rohendi, 2000, Kesenian Dalam Pendekatan

Kebudayaan, Bandung: STSI Bandung Press.

Ross, Ralph, 1957, Symbols and Civization: Science, Morals, Religius Art, Buckingham: Harcourt Brace and World Inc. Saptoto, SP. Gustami, Narno S., 1985, Pola Hidup dan Produk

Kerajinan Keramik Kasongan Yogyakarta, Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Proyek Penelitian dan Pengkajian Budaya.

Sedyawati, Edi, 2007, Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sidharta, Hildawati, 1991, Seni Keramik Modern dalam Perjalanan Seni Rupa Indonesia: Dari Zaman Prasejarah Hingga Masa Kini, Bandung: Panitia Pameran KIAS 1990-1991.

Simatupang, Pantjar, dkk., 2004, “Pemberdayaan Petani Miskin melalui Inovasi Teknologi Pertanian di NTB” makalah di ajukan dalam Seminar Nasional Pemberdayaan Petani Miskin di Lahan Marginal Melalui Inovasi Tekonologi Tepat Guna, Mataram: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.

Solheim II, W.G., 1961, “Sa-huynh Pottery Relationships in Southeast Asia”, dalam Asian Perspective, Vol.III, No. 2. Winter 1959, Hongkong University Press.

(6)

Soedarsono, R. M., 1999, Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

_________________, 1999, Seni Pertunjukan dan Pariwisata: Rangkuman Esai tentang Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata, Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

_________________, 2001, Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Soegondho, Santoso, 1995, Tradisi Gerabah di Indonesia: Dari Masa Prasejarah Hingga Masa Kini, Jakarta: Himpunan Keramik Indonesia.

Soekanto, Soerjono, 1983, Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial, Jakarta: Raja-wali.

Sp., Soedarso, 1988, Tinjauan Seni: Sebuah Pengantar untuk Apresiasi Seni, Yogyakarta: Saku Dayar Sana.

______________, 2006, Trilogi Seni: Penciptaan, Estetika, dan Kegunaan Seni, Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

Sugiyanto, 2002, Lembaga Sosial, Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada Press.

Suhadi, HP, H. Lalu Wacana, dan H. Fauzie Bafadal, 1992, Pengrajin Tradisional Daerah NTB, Mataram: Depdikbud.

Suharto, Agus, 2013, “Pengembangan Potensi Kerajinan Gerabah Desa Penujak, Kec. Praya Barat”, Makalah disampaikan pada Kegiatan KKL Mahasiswa UNRAM di Kantor Kepala Desa Penujak.

Sukardi, Lalu, 1997, “Analisis Ekonomi Peran Ibu Rumah Tangga Pada Industri Kerajinan Gerabah di Pulau Lombok”, Tesis sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelas Magister Sains pada Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bandung: IPB.

Sukri, Mohammad, 2004, Identitas Sasak dalam Garis Tepi Masyarakat NTB: Membongkar Nalar Sosial, Budaya dan Pembangunan di NTB, Mataram: inSKRIP.

(7)

Suparman, Lalu, 1994, Babad Lombok, Jakarta: Depdikbud.

Suwardono, 2002, Mengenal Keramik Hias, Bandung: CV YRAMA WIDYA.

Suwondo, Bambang, 1978, Adat Istiadat Daerah Nusa Tenggara Barat, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Syakur, Ahmad A, 2006, Islam dan Kebudayaan: Akulturasi Nilai-nilai Islam dalam Budaya Sasak, Yogyakarta: Adab Press Fak. Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Syarif, Syahrial, 1991, Industri Kecil dan Kesempatan kerja, Pusat Penelitian Univ. Andalas Padang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sztompka, Piötr, 1993, Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Prenada.

Toekio M, Soegeng, 2003, Kria Tinjauan Indonesia, Surakarta: P2AI STSI Surakarta bekerjasama dengan STSI Press Surakarta. Toekio M, Soegeng, Guntur, dan Acmad Syafi‟i, 2007, Kekriyaan

Nusantara, Surakarta: ISI Press Surakarta.

Wacana, Lalu, dkk., 1987, Dapur dan Alat-alat Memasak Tradisional Daerah NTB, Mataram, Depdikbud.

______________, dkk., 1988, Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat, Mataram: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kubudayaan NTB.

______________, 1993, Bau Nyale di Lombok, Mataram: Proyek Penelitian, Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya NTB.

Widagdo, Rita, 1996, “Kreatifitas Seni di Bidang Keramik yang Hadir Sepanjang Masa, Dapat Mendukung Inovasi Desain Industri Keramik Masa Kini”, dalam Makalah Workshop Industri Keramik Indonesia, Bandung: ITB.

(8)

Yudosaputro, Wiyoso, 1983, Seni Kerajinan Indonesia, Jakarta: Depdikbud.

______________________, 1993, Wawasan Seni Budaya, Jakarta: Depdikbud.

(9)

SURAT KABAR

Cahyo Junaedy, “Tradisi Tua yang Redup” dalam Koran Tempo, kolom Selingan Layar, Edisi 29 Januari 2006.

Harian Kompas, “Kekayaan Tradisi Terabaikan” edisi Selasa, 1 Mei 2012).

(10)

INTERNET (http://forumfairtradeindonesia.org/anggota/lombok-pottery/). (http://mariyunproperty.com/index.php/en/info/item/pertumbuh an-dan-nilai-ekspor-gerabah-lombok) (http://www.britishcouncil.org/indonesia-common-press-release-fair_trade_on_icra_2007.) (http://travel.kompas.com/read/2009/07/02/11220552/Presiden .Luncurkan.Visit.Lombok-Sumbawa.2012). (http://www.lensaindonesia.com/2013/04/22/inacraft-2013-di-jakarta-from-smart-village-to-global-market.html). (http://www.suarantb.com/2011/02/21/Sosial/detil5%201.html.) (http://www.smeru.or.id/crisismonitoring_download.php?id=11) (http://www.yskk.org/?page_id=236)

(11)

DAFTAR NARASUMBER

1. Agus Suharto, Kepala Bagian di Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Mataram. 2. Mamiq Nadya, Staf Sekretaris Kepala Desa Penujak.

3. Ibu Ayuri, Pengusaha, Perajin, Pegawai Lombok Putri Cenderamata Penujak, dan Pengelola koperasi gerabah „Tulus Hati‟ Penujak.

4. Sumaryati, Perajin dan Karyawan Koperasi „Tulus Hati‟.

5. Lalu Selamat Riyadi, Kepala Dusun Mantung, Desa Penujak, sekaligus pengumpul gerabah dan pemilik artshop.

6. H. Zulkarnain, Kepala Dusun Toro, sekaligus perajin.

7. Amran, Perajin, Pengumpul, dan Pemilik Artshop “Yulia” di Dusun Tenandon.

8. Baiq Yannie, Perajin dan Karyawan Art Shop “Damar Wulan” di Dusun Kangi.

9. Amaq Sa‟i, Perajin dan Pengumpul di dusun Toro. 10. Inak Kaspun, Perajin di Dusun Toro.

11. Inak Dijah, Perajin di Dusun Toro. 12. Inak Ketur, Perajin di Dusun Mantung. 13. Inak Muni, Perajin di Dusun Mantung. 14. Dhani, Perajin di Dusun Temending.

(12)

GLOSARIUM

A

anggu Alat penumbuk yang berupa tongkat besar Artshop Showroom/tempat menjual karya seni B

batu bolet Batu berbentuk bulat untuk menggosok berwarna hitam gerabah setengah kering sebelum dijemur

biki Periuk

bong Gentong besar

brand image Merk dagang C

cerek Kendi

cerek Maling Kendi tradisional Lombok yang proses mengisi/menyimpan airnya dimasukkan melalui lubang yang terletak di bawah cidomo Sejenis andong yang berodakan ban mobil

dan ditarik kuda

cobek Alat tempat mengulek sambal craftmanship Kecakapan

cukli Hiasan pada suatu bentuk kerajinan yang ditempel dengan kerang/mutiara.

cikar Semacam pedati atau gerobak yang ditarik kuda

D

dorak Tempat air (tempayan)

(13)

E

clectrick wheel Tenaga listrik F

finishing Penyelesaian/penyempurnaan hasil kerja G

gong/gendeng Tempat menumbuk tanah liat

gleser Alat untuk teknik putar membentuk badan gerabah

gubung Wadah untuk menyimpan nira J

jangkih Kompor tanah liat dengan kayu bakar K

kemeq Periuk kecil tempat menyimpan ari-ari

keren Tempat membakar gerabah

kokoh Sungai

kocor Kendi

L

leladik/pengerap Sejenis pengerok, yaitu alat yang terbuat dari bilah bambu atau kayu yang pada salah satu sisinya dibuat lekukan

lelanggong Sejenis cetakan yang juga terbuat dari tanah liat sebagai alas atau tempat rembagan bertumpu.

N

ngeok menyaring/mengayak butiran tanah halus

nujak menumbuk tanah liat

P

panteis Penganut panteisme; Anggapan bahwa, semua Tuhan bersatu dengan alam

(14)

pasu Mangkuk

pedewaq Susunan batu-batu hitam yang berbentuk nisan yang terdapat di puncak gunung, yang merupakan tempat atau bangunan suci masyarakat Sasak dengan corak non Islam.

pemeretak Potongan kain untuk membasahi tepi gerabah yang akan ditambah ketinggiannya.

pemempeng Alat pemukul untuk meratakan bagian dinding luar gerabah dengan batu bulat sebagai landasan di bagian dalam gerabah yang dibentuk; tatap pelandas (paddle-anvil)

pengerok Alat yang terbuat dari sejenis pisau atau potongan sabit bekas untuk meratakan bentu

penyelesan Wadah/tempat kue perapen Tempat membakar sate

peraras Alat ayakan untuk menyaring tanah hasil tumbukan

R

remagan Cetakan gerabah yang dibuat dari tanah liat atau kayu

roa’ oipana Wadah/tempat air hangat untuk si bayi S

selametan Syukuran

showroom Artshop

T

(15)

tanak gunung Tanah gunung untuk bahan gerabah tepaq Tempayan untuk memandikan bayi tenunuq lendang Pembakaran di tengah kebun

V

vernacular Hasil budaya asli

vertisol Tanah berkadar lempung tinggi yang sukar dikelola

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner kelayakan perangkat pembelajaran Sistem Kontrol Elektromekanik dan Elektronik, dianalisis menggunakan teknik analisis

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN BANDUNG BARATA. Universitas Pendidikan Indonesia

dengan pindah panas adalah peristiwa perpindahan energi dari udara ke dalam bahan.. yang dapat menyebabkan berpindahnya sejumlah massa (kandungan air)

Banyak cara yang digunakan untuk melestarikan budaya jawa // salah satunya / adalah memasukan nilai-nilai budaya / kedalam kegiatan formal // Tadi pagi / bertempat di

talaq dimana suami tidak boleh rujuk kepada istrinya sebelum istrinya menikah dengan laki-laki lain, lalu laki-laki tersebut. menceraikannya, baru boleh kembali menikah dengan

Jika dibedakan menurut daerah perkotaan dan perdesaan maka sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan di perdesaan sebesar 80,44 persen lebih besar

Meningkatnya prosentase kualitas dan nkuantitas sarana prasarana pendidikan umum dan khusus mencapai 75% dan juga Meningkatnya mutu dan kualitas pendidikan berstandar nasional