• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI

SASARAN KESELAMATAN

(2)

•ENAM SASARAN KESELAMATAN

PASIEN

 Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien •

 Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif •

 Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai

(high-alert)

•Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi

 Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan

kesehatan

(3)

LANGKAH

IMPLEMENTASI

•PENYUSUN AN •DOKUMEN

•SOSIALISASI

•IMPLEMENTA SI •Evaluasi •pencapai •an standar •TELUS UR

(4)

SASARAN I

KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

Standar SKP I

Rumah sakit mengembangkan

suatupendekatan untuk memperbaiki /

meningkatkan

ketelitian identifikasi

(5)

• Salah memb eri obat Salah identifikasi Salah tindaka n

Pasien Cedera

Citra buruk

Tuntutan

Salah Tranfus i Salah hasil lab/P

(6)

Keliru mengidentifikasi pasien :

1.Terjadi hampir di semua aspek diagnosis dan pengobatan

2.Dalam keadaan :

a.pasien masih dibius b.pindah tempat tidur c.pindah kamar

d.pindah lokasi di dalam rumah sakit e.pasien memiliki cacat indra

Tujuan sasaran ini dua hal:

1.mengidentifikasi dengan benar

2.mencocokkan layanan dengan individu tersebut.

(7)

WARNA GELANG

PASIEN

GELANG IDENTITAS

Biru: Laki Laki

Pink: Perempuan

GELANG PENANDA

:

Merah: Alergi

Kuning: Risiko Jatuh

Ungu : Do Not Resucitate

•K A R S

(8)

IDENTITAS PASIEN

1.Identifikasi pasien harus mengikuti pasien kemanapun (gelang

identitas) dan yang tak mudah/bisa berubah.

2. Identifikasi Pasien : menggunakan dua identitas dari minimal tiga

identitas 1.Nama lengkap pasien sesuai e KTP 2.Tanggal lahir atau

3.Nomor rekam medis

•.

!!!! dilarang identifikasi dg nomor kamar pasien

atau

lokasi

•.

(9)

SAAT PEMASANGAN

GELANG OLEH

PETUGAS

•Jelaskan manfaat gelang pasien

•Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak,

melepas, menutupi gelang .dll

•Minta pasien utuk mengingatkan petugas bila

akan

melakukan tindakan atau memberi obat

tidak

(10)

CARA IDENTIFIKASI PASIEN

Petemuan Pertama seorang petugas dengan pasien:

1.Secara verbal: Tanyakan nama pasien

2.Secara visual: Lihat ke gelang pasien dua dari

tiga

•.identitas, cocokkan dengan perintah dokter Pertemuan berikutnya dapat lihat secara visual saja

ke

(11)

P E T U G A S H A R U S M E L A KU KA N IDENTIFIKASI PASIEN SAAT:

•pemberian obat

•pemberian darah / produk darah

•pengambilan darah dan

spesimen lain

untuk pemeriksaan klinis

•Sebelum memberikan

pengobatan

(12)

Pemasangan gelang

Tulisannya

menghadap Keluar untukmemudahkan Petugas mengidentifikasi

(13)

EVALUASI

Lakukan Monitoring terhadap

kepatuhan Indentifikasi pasien

sesuai

dengan kebijakan dan SPO yang

ditetapkan oleh rumah sakit

dengan

(14)

MATERI EVALUASI SESUAI

DENGAN

ELEMEN PENILAIAN

1.Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak

boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien

2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk

darah.

3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain

untuk pemeriksaan klinis

4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedur

5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi

(15)

•SASARAN II

•PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Standar

Rumah

sakit mengembangkan

pendekatan untuk meningkatkan

efektivitas komunikasi antar para

(16)

Maksud dan Tujuan SKP II

Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan

Keselamatan Pasien : •  Komunikasi efektif 1.tepat w aktu 2.a k u r a t 3.l e n g k a p 4.j e l a s

5.dipahami oleh pihak-pihak terkait

•.  Bentuk Komunikasi: Elektronik •.  L i s a n •. tertulis

(17)

Komunikasi yang mudah

terjadi

kesalahan

Terjadi pada saat:

•Perintah diberikan secara lisan

•Perintah diberikan melalui telpon •Saat pelaporan kembali hasil

(18)

Langkah - langkah

 Bila menerima Perintah lisan

1.Ambil alat tulis dan RM 2.Tuliskan perintah/instruksi

3.B a c a ka n Ke mb al i - Pe rse t u ju a n

4.Tuliskan nama lengkap penerima daqn pemberi

perintah, Tanggal dan kegiatanjampelaqksanaan •.Bila Melaporkan hasil Kritis atau Konsultasi

melalui Telepon

1.Siapkan RM dan alat tulis

2.lakukan Komunikasi dengan -

•.Menggunakan metoda SBAR 3. Catat perintah/Instruksinya

4.Bacakan Kembali

5.Tuliskan nama lengkap penerima daqn 6.pemberi perintah, Tanggal dan kegiatan jam

(19)

Perintah Lisan/Lewat

Telepon

1.Tulis Lengkap

2.Baca Ulang- Eja

untuk

NORUM/LASA

3. Konfirmasi-)lisan dan

tanda tangan

ISI PERINTAH

NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN

PEMBERI PERINTAH

NAMA LENGKAP DAN TANDA

TANGAN PENERIMA PERINTAH

(20)

•Contoh obat LASA Yang harus di

eja

(21)

PELAPORAN

HASIL PEMERIKSAAN KRITIS

Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tes dikembangkan

rumah sakit untuk pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik

untuk menyediakan pedoman bagi para praktisi untuk

meminta dan menerima hasil tes pada keadaan gawat

darurat.

RS mempunyai Prosedur yang meliputi

penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe

tes,

oleh

siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus

dilaporkan

(22)

•Dokumenta

si

(23)

EVALUASI

Lakukan Monitoring terhadap

Pelaksanaan Komunikasi antar

petugas

sesuai dengan kebijakan dan SPO

yang ditetapkan oleh rumah sakit

dengan melakukan telusur individu

dan

RM terbuka dan Tertutup secara

berkala

(24)

MATERI EVALUASI SESUAI

DENGAN

ELEMEN PENILAIAN

1.Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon

atau

hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima

perintah

2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil

pemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap oleh

penerima perintah.

3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh

pemberi

perintah atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan

4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan

verifikasi keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon

secara konsisten

(25)

SASARAN III

PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG

PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

Standar

Rumah sakit mengembangkan suatu

pendekatan untuk memperbaiki keamanan

obat-obat yang perlu diwaspadai

(26)

Maksud dan Tujuan SKP 3

Obat yg Perlu diwaspadai : obat yang sering menyebabkan

KTD atau kejadian sentinel

Obat yg Perlu diwaspadai :

1.NORUM/ LASA.

2.Elektrolit konsentrat

•.

Kesalahan bisa terjadi:

•.

Secara tidak sengaja •.

Bila Staf RS tidak mendapatkan orientasi dengan sebelum

ditugaskan

•.

(27)

LANGKAH IMPLEMENTASI

no Kegiatan PIC waktu

1 REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR IKEAMANAN OBAT

2 STANDARDISASI DOSIS , UNIT UKURAN DAN TERMINOLOGI BUAT DAFTAR OBAT NORUM DAN ELEKTROLIT KONSENTRAT

3 SOSIALISASI STANDARD DOSIS , UNIT UKURAN DAN TERMINOLOGI

4 SOSIALISSASI SOP MANAJEMEN ELEKTROLIT KONSENTRAT

5 BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD SPO DAN PELAKSANAAN

(28)

Tulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL

& daftarmya di berikan di setiap unit pelayanan

Langkah langkah

Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi

KTD:

Tingkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai

Pindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke farmasi. •RS membuat

Daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data yang

ada di rumah sakit

identifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit

konsentrat, seperti di IGD atau kamar operasi

pemberian label secara benar pada elektrolit

penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi akses

untuk mencegah pemberian yang tidak disengaja / kurang hati.

(29)

Tulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL

& daftarmya di berikan di setiap unit pelayanan

•LASA (LOOK ALIKE SOUND

ALIKE)

•NORUM ( NAMA OBAT RUPA

MIRIP)

•  hidraALAzine •  ceREBYx •  vinBLASTine •  chlorproPAMIDE •  glipiZIde •  DAUNOrubicine

hidrOXYzine

ceLEBRex

vinCRIStine

chlorproMAZ

IN

•E

glYBURIde

dOXOrubici

ne

(30)

Tulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL

& daftarmya di berikan di setiap unit pelayanan

•Look Alike Sound

(31)

•Look

alike

(32)
(33)

BERIKAN LABEL

Look Alike Sound Alike

(34)

IMPLEMENTASI PENANGANAN OBAT HIGH

ALERT

1.Setiap unit yan obat harus tersedia daftar

obat

high alert, Obat LASA, Elektrolit Konsentrat, serta

panduan penata laksanaan obat high alert

2. Setiap staf klinis terkait harus tahu penata

laksanaan obat high alert

3. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses

terbatas, diberi label yang jelas

4. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam

keadaan emergensi, atau nama obat harus di

eja perhuruf

5. Sebelum menyuntkikan obat high alert setelah

cek 5 tepat, lanjutkan dengan double check.

HIGH ALER

(35)

HIGH ALER

T PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN OBAT HIGH ALERT

1.Tempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat

2.Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akan diserahkan kepada perawat

3. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/ rak tersendiri/khusus 4.Simpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnya

5.Simpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari terkunci double, doubel

pintu.setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung jawabnya dan

dicatat, setiap ganti sif harus tercatat dalam buku serah terima lengkap dengan jumlahnya dan di tanda tangani

6. Sebelum perawat memberikan obat high alert cek kepada perawat lain untuk memastikan tak ada salah (double check)

7. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan pompa infus, tempel stiker label, nama obat pada botol infus. Dan di isi dengan catatan sesuai

(36)
(37)

(38)
(39)

Labeling pada botol

cairan

infus yang dicampur obat

HIGT ALERT

(40)

Lakukan Monitoring terhadap

Pelaksanaan KEPATUHAN terhadap

perlakuan obat yang perlu

diwaspadai

sesuai dengan kebijakan dan SPO

yang ditetapkan oleh rumah sakit

dengan melakukan telusur individu

dan

(41)

EVALUASI SESUAIKAN DENGAN ELEMEN PENILAIAN

1.Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar

memuat proses identifikasi, menetapkan lokasi,

pemberian label, dan penyimpanan elektrolit konsentrat

2. Implementasi kebijakan dan prosedur

3.Elektrolit konsentrat tidak boleh disimpan di unit

pelayanan

pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan

tindakan

diambil untuk mencegah pemberian yang kurang

hati-hati di

area tersebut sesuai kebijakan.

4. Elektrolit konsentrat yang disimpan di pada unit

pelayanan pasien harus diberi label yang jelas, dan

disimpan pada area yang dibatasi ketat

(restricted)

.

(42)

SASARAN IV

KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR,

TEPAT-PASIEN OPERASI

Rumah sakit mengembangkan suatu

pendekatan untuk

memastikan

(43)

Salah-lokasi, Salah-prosedur, Salah Pasien Pada Operasi,

Adalah

Sesuatu Yang Mengkhawatirkan Dan Tidak Jarang Terjadi Di Rumah Sakit,

Penyebabnya :

1.Komunikasi Yang Tidak Efektif/Tidak Adekuat

Antara

Anggota Tim Bedah

2. Kurang/Tidak Melibatkan Pasien Di Dalam

Penandaan

Lokasi (Site Marking)

3. Tidak Ada Prosedur Untuk Verifikasi Lokasi Operasi

4.Asesmen Pasien Yang Tidak Adekuat

5.Penelaahan Ulang Catatan Medis Tidak Adekuat

6.Budaya Yang Tidak Mendukung Komunikasi

Terbuka

Antar Anggota Tim Bedah

7. Resep Yang Tidak Terbaca (Illegible Handwriting)

8.Pemakaian Singkatan

(44)

Penandaan Lokasi

Operasi

1.Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality),

multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang belakang)

2. Perlu melibatkan pasien

3.Tak mudah luntur terkena air. 4.Mudah dikenali

5.Digunakan secara konsisten di RS

6.dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan tindakan,

7.Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan,

(45)

•CONTOH

PENANDAAN

(46)

VERIFIKASI PRAOPERATIF :

1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar

2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil pemeriksaan yang

relevan

tersedia, diberi label dan dipampang dg baik

3. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant 2

implant

yg dibutuhkan

4. Tahap Time out :

1.memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan diselesaikan 2.dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai,

3.melibatkan seluruh tim operasi

(47)

(48)
(49)

(50)
(51)

LAPORAN

(52)

EVALUA

SI

Lakukan Monitoring terhadap

Pelaksanaan TEPAT LOKASI, TEPAT

PROSEDUR & TEPAT PASIEN sesuai

dengan kebijakan dan SPO yang

ditetapkan oleh rumah sakit

dengan

(53)

EVALUASI DISESUAIKAN DENGAN

ELEMEN

PENILAIAN

1.Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti

untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan.

2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk

memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat

pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional.

3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur time-out

, tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan pembedahan.

4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman

proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.

(54)

•SASARAN V

PENGURANGAN RISIKO INFEKSI

TERKAIT

PELAYANAN KESEHATAN

Rumah sakit mengembangkan suatu

pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang

terkait pelayanan kesehatan

(55)

IMPLEMENTA

SI

(56)

•H

ow to rwe ci

rt.§ 13,"?

PERSIAPKAN FASILTAS CUCI

TANGAN

HAN D •RUB •TISU HAN D WAS H

(57)

•H

ow to rwe ci

rt.§ 13,"?

•Ft !LP 12L 1-1_,A. NI I:). V C } F t 1 - - I I C J I D . I - I -"i i r I E I C J E l u n i f i n k - - 1 - 1 H N I l H E I . JA d F I 1 E 1 1 2 2 C> ILE ID.

<20 L i r . a t i r r ( = •-f t i , g a 4 1 9 1r u t i r p r r g a r . 2 O - . 3 1 .Cm ri c=1

•p. 1-y- -a. pal 1-1--1-19-.1 1 i n a u p. r i r t i g a l l I L i b h r t i d s p a l 1-1-1 t o p . 1

•F t i g h t p a l r n r 1 . f t d o r s u r n -th-1 1 : = • 1 r r-1 t o p a l m w i t 1-1 1 9 n g a r s r 1 r 1 c:1.1 f i p o s i n g 1 = . _ a 1 r-1-1

•0-1 11 r. c . r 1 a c a c i f i r - 1 r1 w i t h f i

•R o t a t i o r t i n g o f 1 h u Fri R t t i r - 1 1 r i r1 nci r1 F Ha. n .31_

•1 a s p . a d i r-1 r i g h t p a l r n a n c i r_s f c a r w a r d s w i t 1-1 c 1 a s F . a d f r 1 ri .;;;11-1 t •F t i a r t i d i p a I 1 9 - 1 n n d t i x i c r s - a l •Co 1-9 ru :mat: clown inircr-Icl I -1 4E ka i -1 - 0

•Am_ ••••••Fmewthe'rvt -Szair<wt■-lml .1k.irrra.=

-5, •1360AIIEE L_INJFEEAS

(58)

0 •l e r r . get h a r 1 C : I I 1 , . r i t h w a t e r r :-_ . g y p r y- . 2 . - n d = 1 . 1 . . . 1 c p h s o a p t o . : : : . . . . .-. G . r 1 _ _ 1 I = . h r t i d s p a l m t o p a l m ; •I I I 3 i n . : = 1 s u r F a . . c . 2 . - - . s ; 0 ICI •Fti ht 1- - a I m .:D ...r.E. r 1.2.rt . : : : 1 . : :: - i- -. L J r-r i w i t h F i I r r 3 t - c, p a I r r 1 w i t h f i n g c r s i r 1 -D a r I c e . . : : 1 : : 121--..c k . : : : .-r f i r 1 0 . E . r s t - : : : - c . i m . I D . n . - s i n g i p a l ms •i r , t . . r i o . . . G . c : 1 f i r-1 0 $ r s a n d -. i i . G . -. . . • e - r - t w i t h f i n G i e . r - s i r i-b o r i - : : . - 1 - r . _ . G . . : : : 1 :-. 0 7" 8 •F? .=. -t-__-1 i .=. r-1 I r 1_ _ 1 1 : : : . 1 : : : . i r i g . = . f I . - f t t h 1 _ _ 1 r r - I I . 1 : = 1 _ .-1-t i . - 1 - 1 1 r i _ _ 1 1 : 5 1 : : : . i r - 1 0 _ . 1 . 1 - •-1 . . . • 1 --. 1 . _ a _ 1-1 . 1 I,ii.-1..G. h._1-1 ds .1....r i-t I-1 -1....e. .1--:-_ •1 a s p . a l i r 1 r i g h-t p . m _ I m a n d -. . . i . G . . . . . - . r _ t f o r w a r d s w i t 1. -1 c I a s p G . d f i r-1 0 . G . r-- s - . c . f r i . 1 I n t •h m a n 4 : : 1 _ i n I . f t p a I r a n a o-1 . : : 1 . . . . - i . 2 . . . . . A D r . s - a i . 0 113 •w r y- h a r i d s -t h . : : : . r . z . i i c g h i -5 1 .-I L I I - A c a . I t . . z o k o r g a l t o t o r- 1-1 o f f f Q . 1 . . . 1 G 1 .-' 1 e . . 1 - . 1 r h r-1 . A s a r i 1-1 . r i . . . s f.._ •W i t h 0 . a i r-I g i I e . L A n . I D t C r Y ' d C I I ;

. - 0-;---1: '--- --.- -'; ,_ Win" rid 1-1•Eki It I

-r :-• __---_-;:f-k:

- Ow- • or rii

imarticm

P m t i . i r-l i t - . . . . 0 1 . T .-t-y

.... -...r.e.r1.1 Alm d.r.c.= -i■- isura-e.- 1-145-ra-1 I-. Cara

. d e l k l i i r E L M E

(59)

•Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety

(60)

LAKUKAN EVALUASI

Tingkat Kepatuhan staf terhadap 5 saat cuci

tangan

•K

NO KEGIATAN YA TIDAK

1 SEB KONTAK DGN PASIEN

2 SEBELUM MELAKUKAN TINDAKAN A SEPTIK

3 SESUDAH MEMEGANG CAIRAN TUBUH

4 SESUDAH MEMEGANG PASIEN

5 SESUDAH MEMEGANG LINGKUNGAN PASIEN

•Catatan Yang dipantau kesesuaiannya adalah kegiatannya •Sampling kegiatan minimal masing masing 10

(61)

Evaluasi sesuai dengan Elemen Penilaian

1.Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi

pedoman

hand hygiene

terbaru yang diterbitkan dan sudah

diterima secara umum al dari WHO Patient Safety

2. Rumah sakit menerapkan program

hand hygiene

yang efektif.

3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan

untuk

mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan

risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan

(62)

SASARAN VI

PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH

Rumah

sakit

mengembangkan suatu

pendekatan untuk

mengurangi risiko pasien dari

cedera karena jatuh.

(63)

IMPLEMENTA

SI

SOSIALISASIKAN DOKUMEN

(KEBIJAKAN, PEDOMAN, PANDUAN, SPO & FORMULIR)

•>

SIAPKAN FASILITAS PELAYANAN YANG AMAN BAGI

PASIEN ( TEMPAT TIDUR YANG ADA PENGAMANNYA,

LANTAI TIDAK LICIN, PENERANGAN RUANGAN &

KAMAR MANDI YANG TERANG, PEGANGAN PASIEN)

(64)
(65)

•Fasilitas untuk Memimalisir pasien

Jatuh

(66)

Tata Laksana Pencegahan Pasien Risiko

Jatuh

1.Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan

(RT)

2.Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip

(RR)

3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur

pasien

(RT)

4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan dan

terang (RR)

5. Pastikan lorong bebas hambatan (RR)

6.Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam

jangkauan

pasien (RS & RT)

7. Pasang Bedside rel (RS & RT)

(67)

9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait (RS &

RT)

10.Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan segera laporkan untuk perbaikan (RR)

11.Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di daerah diagnostik atau terapi (RS & RT)

12.Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur, posisi bedside rel dalam keadaan terpasang (RS & RT) .

13. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga mengenai

rencana perawatan untuk mencegah jatuh ( RR,RS&RT)

•14.Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan pasien (Pemenuhan kebutuhan dasar manusia)

(68)

EVALUASI

Lakukan Monitoring terhadap

Pelaksanaan mengurangi risiko

pasien

dari cedera karena jatuh.

sesuai

dengan kebijakan dan SPO yang

ditetapkan oleh rumah sakit

dengan

(69)

Evaluasi sesuai dengan Elemen Penilaian

1.Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal

risiko

pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang bila

diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau

pengobatan dll.

2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi

risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen

dianggap berisiko jatuh

3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik

keberhasilan

pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari

kejadian tidak diharapkan

4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk

mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko

(70)

•Sekian Terima

Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pada tahap peracancangan perangkat lunak ini adalah kegiatan konseptual untuk menentukan persyaratan teknis, perancangan antar muka, kemasan perangkat lunak, output

Pendahuluan ditulis dengan Times New Roman 11 point. Pendahuluan menguraikan latar belakang permasalahan, tujuan penelitian, batasan penelitian, metode yang digunakan

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata return sebelum dan sesudah pengumuman bond rating pada perusahaan yang terdaftar di Bursa

Grand Tropic Suites Hotel sadar bahwa tidak semua karyawan Grand Tropic Suites Hotel mengerti arti pentingnya menciptakan sebuah interaksi komunikasi yang baik atau

Pengesahan AATHP ini merupakan suatu langkah bagi Indonesia dalam menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menangani permasalahan kabut asap yang terjadi di Indonesia,

Pihak yang Dapat Mengajukan Kepailitan.

Dalam aplikasi lapangan kita menginginkan filtration loss yang terjadi kecil yaitu 150 – 250 cc untuk primary cementing dan 55 – 65 cc untuk squeeze

Motif Sotis berasal dari daerah Miomaffo Timur, tenunan ini biasanya menggunakan warna dasar hitam atau biru dipadukan dengan putih. Dari gambar 3a terlihat bahwa