•
IMPLEMENTASI
SASARAN KESELAMATAN
•ENAM SASARAN KESELAMATAN
PASIEN
•
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien •
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif •
Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
(high-alert)
•Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
•
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
•
•
LANGKAH
IMPLEMENTASI
•PENYUSUN AN •DOKUMEN•SOSIALISASI
•IMPLEMENTA SI •Evaluasi •pencapai •an standar •TELUS URSASARAN I
KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
Standar SKP I
Rumah sakit mengembangkan
suatupendekatan untuk memperbaiki /
meningkatkan
ketelitian identifikasi
• Salah memb eri obat Salah identifikasi Salah tindaka n
Pasien Cedera
Citra buruk
Tuntutan
Salah Tranfus i Salah hasil lab/PKeliru mengidentifikasi pasien :
1.Terjadi hampir di semua aspek diagnosis dan pengobatan
2.Dalam keadaan :
a.pasien masih dibius b.pindah tempat tidur c.pindah kamar
d.pindah lokasi di dalam rumah sakit e.pasien memiliki cacat indra
Tujuan sasaran ini dua hal:
1.mengidentifikasi dengan benar
2.mencocokkan layanan dengan individu tersebut.
•
WARNA GELANG
PASIEN
GELANG IDENTITAS
Biru: Laki Laki
Pink: Perempuan
GELANG PENANDA
:
Merah: Alergi
Kuning: Risiko Jatuh
Ungu : Do Not Resucitate
•K A R S
IDENTITAS PASIEN
1.Identifikasi pasien harus mengikuti pasien kemanapun (gelang
identitas) dan yang tak mudah/bisa berubah.
2. Identifikasi Pasien : menggunakan dua identitas dari minimal tiga
identitas 1.Nama lengkap pasien sesuai e KTP 2.Tanggal lahir atau
3.Nomor rekam medis
•.
!!!! dilarang identifikasi dg nomor kamar pasien
atau
lokasi
•.
•
SAAT PEMASANGAN
GELANG OLEH
PETUGAS
•Jelaskan manfaat gelang pasien
•Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak,
melepas, menutupi gelang .dll
•Minta pasien utuk mengingatkan petugas bila
akan
melakukan tindakan atau memberi obat
tidak
CARA IDENTIFIKASI PASIEN
Petemuan Pertama seorang petugas dengan pasien:
1.Secara verbal: Tanyakan nama pasien
2.Secara visual: Lihat ke gelang pasien dua dari
tiga
•.identitas, cocokkan dengan perintah dokter Pertemuan berikutnya dapat lihat secara visual saja
ke
•
P E T U G A S H A R U S M E L A KU KA N IDENTIFIKASI PASIEN SAAT:
•pemberian obat
•pemberian darah / produk darah
•pengambilan darah dan
spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis
•Sebelum memberikan
pengobatan
Pemasangan gelang
Tulisannya
menghadap Keluar untukmemudahkan Petugas mengidentifikasi
•
EVALUASI
Lakukan Monitoring terhadap
kepatuhan Indentifikasi pasien
sesuai
dengan kebijakan dan SPO yang
ditetapkan oleh rumah sakit
dengan
MATERI EVALUASI SESUAI
DENGAN
ELEMEN PENILAIAN
1.Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak
boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk
darah.
3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis
4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedur
5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi
•
•SASARAN II
•PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Standar
•
Rumah
sakit mengembangkan
pendekatan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar para
Maksud dan Tujuan SKP II
•
Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan
Keselamatan Pasien : • Komunikasi efektif 1.tepat w aktu 2.a k u r a t 3.l e n g k a p 4.j e l a s
5.dipahami oleh pihak-pihak terkait
•. Bentuk Komunikasi: Elektronik •. L i s a n •. tertulis
•
Komunikasi yang mudah
terjadi
kesalahan
Terjadi pada saat:
•Perintah diberikan secara lisan
•Perintah diberikan melalui telpon •Saat pelaporan kembali hasil
Langkah - langkah
•
Bila menerima Perintah lisan
1.Ambil alat tulis dan RM 2.Tuliskan perintah/instruksi
3.B a c a ka n Ke mb al i - Pe rse t u ju a n
4.Tuliskan nama lengkap penerima daqn pemberi
perintah, Tanggal dan kegiatanjampelaqksanaan •.Bila Melaporkan hasil Kritis atau Konsultasi
melalui Telepon
1.Siapkan RM dan alat tulis
2.lakukan Komunikasi dengan -
•.Menggunakan metoda SBAR 3. Catat perintah/Instruksinya
4.Bacakan Kembali
5.Tuliskan nama lengkap penerima daqn 6.pemberi perintah, Tanggal dan kegiatan jam
•
Perintah Lisan/Lewat
Telepon
1.Tulis Lengkap
2.Baca Ulang- Eja
untuk
NORUM/LASA
3. Konfirmasi-)lisan dan
tanda tangan
ISI PERINTAH
NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
PEMBERI PERINTAH
NAMA LENGKAP DAN TANDA
TANGAN PENERIMA PERINTAH
•Contoh obat LASA Yang harus di
“eja
“PELAPORAN
HASIL PEMERIKSAAN KRITIS
•
Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tes dikembangkan
•
rumah sakit untuk pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik
•
untuk menyediakan pedoman bagi para praktisi untuk
•
meminta dan menerima hasil tes pada keadaan gawat
•
darurat.
•
RS mempunyai Prosedur yang meliputi
•
penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe
tes,
oleh
siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus
dilaporkan
••Dokumenta
si
•
EVALUASI
Lakukan Monitoring terhadap
Pelaksanaan Komunikasi antar
petugas
sesuai dengan kebijakan dan SPO
yang ditetapkan oleh rumah sakit
dengan melakukan telusur individu
dan
RM terbuka dan Tertutup secara
berkala
MATERI EVALUASI SESUAI
DENGAN
ELEMEN PENILAIAN
1.Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon
atau
hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima
perintah
2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil
pemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap oleh
penerima perintah.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh
pemberi
perintah atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan
verifikasi keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon
secara konsisten
•
SASARAN III
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG
PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)
Standar
Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki keamanan
obat-obat yang perlu diwaspadai
Maksud dan Tujuan SKP 3
•
Obat yg Perlu diwaspadai : obat yang sering menyebabkan
KTD atau kejadian sentinel
•
Obat yg Perlu diwaspadai :
1.NORUM/ LASA.
2.Elektrolit konsentrat
•.
Kesalahan bisa terjadi:
•.
Secara tidak sengaja •.
Bila Staf RS tidak mendapatkan orientasi dengan sebelum
ditugaskan
•.
•
LANGKAH IMPLEMENTASI
no Kegiatan PIC waktu
1 REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR IKEAMANAN OBAT
2 STANDARDISASI DOSIS , UNIT UKURAN DAN TERMINOLOGI BUAT DAFTAR OBAT NORUM DAN ELEKTROLIT KONSENTRAT
3 SOSIALISASI STANDARD DOSIS , UNIT UKURAN DAN TERMINOLOGI
4 SOSIALISSASI SOP MANAJEMEN ELEKTROLIT KONSENTRAT
5 BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD SPO DAN PELAKSANAAN
Tulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL
& daftarmya di berikan di setiap unit pelayanan
Langkah langkah
Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi
KTD:
Tingkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai
• Pindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke farmasi. •RS membuat
• Daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data yang
ada di rumah sakit
• identifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit
konsentrat, seperti di IGD atau kamar operasi
• pemberian label secara benar pada elektrolit
• penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi akses
untuk mencegah pemberian yang tidak disengaja / kurang hati.
Tulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL
& daftarmya di berikan di setiap unit pelayanan
•LASA (LOOK ALIKE SOUND
ALIKE)
•NORUM ( NAMA OBAT RUPA
MIRIP)
• hidraALAzine • ceREBYx • vinBLASTine • chlorproPAMIDE • glipiZIde • DAUNOrubicine
hidrOXYzine
ceLEBRex
vinCRIStine
chlorproMAZ
IN
•E
glYBURIde
dOXOrubici
ne
Tulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL
& daftarmya di berikan di setiap unit pelayanan
•Look Alike Sound
•
•Look
alike
•
BERIKAN LABEL
Look Alike Sound Alike
IMPLEMENTASI PENANGANAN OBAT HIGH
ALERT
1.Setiap unit yan obat harus tersedia daftar
obat
high alert, Obat LASA, Elektrolit Konsentrat, serta
panduan penata laksanaan obat high alert
2. Setiap staf klinis terkait harus tahu penata
laksanaan obat high alert
3. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses
terbatas, diberi label yang jelas
4. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam
keadaan emergensi, atau nama obat harus di
eja perhuruf
5. Sebelum menyuntkikan obat high alert setelah
cek 5 tepat, lanjutkan dengan double check.
HIGH ALER
•
HIGH ALER
T PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN OBAT HIGH ALERT
1.Tempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat
2.Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akan diserahkan kepada perawat
3. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/ rak tersendiri/khusus 4.Simpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnya
5.Simpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari terkunci double, doubel
pintu.setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung jawabnya dan
dicatat, setiap ganti sif harus tercatat dalam buku serah terima lengkap dengan jumlahnya dan di tanda tangani
6. Sebelum perawat memberikan obat high alert cek kepada perawat lain untuk memastikan tak ada salah (double check)
7. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan pompa infus, tempel stiker label, nama obat pada botol infus. Dan di isi dengan catatan sesuai
•
•
Labeling pada botol
cairan
infus yang dicampur obat
HIGT ALERT
Lakukan Monitoring terhadap
Pelaksanaan KEPATUHAN terhadap
perlakuan obat yang perlu
diwaspadai
sesuai dengan kebijakan dan SPO
yang ditetapkan oleh rumah sakit
dengan melakukan telusur individu
dan
•
EVALUASI SESUAIKAN DENGAN ELEMEN PENILAIAN
1.Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar
memuat proses identifikasi, menetapkan lokasi,
pemberian label, dan penyimpanan elektrolit konsentrat
2. Implementasi kebijakan dan prosedur
3.Elektrolit konsentrat tidak boleh disimpan di unit
pelayanan
pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan
tindakan
diambil untuk mencegah pemberian yang kurang
hati-hati di
area tersebut sesuai kebijakan.
4. Elektrolit konsentrat yang disimpan di pada unit
pelayanan pasien harus diberi label yang jelas, dan
disimpan pada area yang dibatasi ketat
(restricted)
.
SASARAN IV
KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR,
TEPAT-PASIEN OPERASI
Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk
memastikan
•
Salah-lokasi, Salah-prosedur, Salah Pasien Pada Operasi,
Adalah
Sesuatu Yang Mengkhawatirkan Dan Tidak Jarang Terjadi Di Rumah Sakit,
Penyebabnya :
1.Komunikasi Yang Tidak Efektif/Tidak Adekuat
Antara
Anggota Tim Bedah
2. Kurang/Tidak Melibatkan Pasien Di Dalam
Penandaan
Lokasi (Site Marking)
3. Tidak Ada Prosedur Untuk Verifikasi Lokasi Operasi
4.Asesmen Pasien Yang Tidak Adekuat
5.Penelaahan Ulang Catatan Medis Tidak Adekuat
6.Budaya Yang Tidak Mendukung Komunikasi
Terbuka
Antar Anggota Tim Bedah
7. Resep Yang Tidak Terbaca (Illegible Handwriting)
8.Pemakaian Singkatan
Penandaan Lokasi
Operasi
1.Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality),
multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang belakang)
2. Perlu melibatkan pasien
3.Tak mudah luntur terkena air. 4.Mudah dikenali
5.Digunakan secara konsisten di RS
6.dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan tindakan,
7.Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan,
•
•CONTOH
PENANDAAN
VERIFIKASI PRAOPERATIF :
1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar
2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil pemeriksaan yang
relevan
tersedia, diberi label dan dipampang dg baik
3. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant 2
implant
yg dibutuhkan
4. Tahap Time out :
1.memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan diselesaikan 2.dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai,
3.melibatkan seluruh tim operasi
•
•
LAPORAN
EVALUA
SI
Lakukan Monitoring terhadap
Pelaksanaan TEPAT LOKASI, TEPAT
PROSEDUR & TEPAT PASIEN sesuai
dengan kebijakan dan SPO yang
ditetapkan oleh rumah sakit
dengan
•
EVALUASI DISESUAIKAN DENGAN
ELEMEN
PENILAIAN
1.Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti
untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan.
2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk
memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur time-out
, tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan pembedahan.
4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman
proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.
•SASARAN V
PENGURANGAN RISIKO INFEKSI
TERKAIT
PELAYANAN KESEHATAN
Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang
terkait pelayanan kesehatan
•
IMPLEMENTA
SI
•
•H
ow to rwe ci
rt.§ 13,"?
PERSIAPKAN FASILTAS CUCI
TANGAN
HAN D •RUB •TISU HAN D WAS H•
•H
ow to rwe ci
rt.§ 13,"?
•Ft !LP 12L 1-1_,A. NI I:). V C } F t 1 - - I I C J I D . I - I -"i i r I E I C J E l u n i f i n k - - 1 - 1 H N I l H E I . JA d F I 1 E 1 1 2 2 C> ILE ID.
<20 L i r . a t i r r ( = •-f t i , g a 4 1 9 1r u t i r p r r g a r . 2 O - . 3 1 .Cm ri c=1
•p. 1-y- -a. pal 1-1--1-19-.1 1 i n a u p. r i r t i g a l l I L i b h r t i d s p a l 1-1-1 t o p . 1
•F t i g h t p a l r n r 1 . f t d o r s u r n -th-1 1 : = • 1 r r-1 t o p a l m w i t 1-1 1 9 n g a r s r 1 r 1 c:1.1 f i p o s i n g 1 = . _ a 1 r-1-1
•0-1 11 r. c . r 1 a c a c i f i r - 1 r1 w i t h f i
•R o t a t i o r t i n g o f 1 h u Fri R t t i r - 1 1 r i r1 nci r1 F Ha. n .31_
•1 a s p . a d i r-1 r i g h t p a l r n a n c i r_s f c a r w a r d s w i t 1-1 c 1 a s F . a d f r 1 ri .;;;11-1 t •F t i a r t i d i p a I 1 9 - 1 n n d t i x i c r s - a l •Co 1-9 ru :mat: clown inircr-Icl I -1 4E ka i -1 - 0
•Am_ ••••••Fmewthe'rvt -Szair<wt■-lml .1k.irrra.=
-5, •1360AIIEE L_INJFEEAS
0 •l e r r . get h a r 1 C : I I 1 , . r i t h w a t e r r :-_ . g y p r y- . 2 . - n d = 1 . 1 . . . 1 c p h s o a p t o . : : : . . . . .-. G . r 1 _ _ 1 I = . h r t i d s p a l m t o p a l m ; •I I I 3 i n . : = 1 s u r F a . . c . 2 . - - . s ; 0 ICI •Fti ht 1- - a I m .:D ...r.E. r 1.2.rt . : : : 1 . : :: - i- -. L J r-r i w i t h F i I r r 3 t - c, p a I r r 1 w i t h f i n g c r s i r 1 -D a r I c e . . : : 1 : : 121--..c k . : : : .-r f i r 1 0 . E . r s t - : : : - c . i m . I D . n . - s i n g i p a l ms •i r , t . . r i o . . . G . c : 1 f i r-1 0 $ r s a n d -. i i . G . -. . . • e - r - t w i t h f i n G i e . r - s i r i-b o r i - : : . - 1 - r . _ . G . . : : : 1 :-. 0 7" 8 •F? .=. -t-__-1 i .=. r-1 I r 1_ _ 1 1 : : : . 1 : : : . i r i g . = . f I . - f t t h 1 _ _ 1 r r - I I . 1 : = 1 _ .-1-t i . - 1 - 1 1 r i _ _ 1 1 : 5 1 : : : . i r - 1 0 _ . 1 . 1 - •-1 . . . • 1 --. 1 . _ a _ 1-1 . 1 I,ii.-1..G. h._1-1 ds .1....r i-t I-1 -1....e. .1--:-_ •1 a s p . a l i r 1 r i g h-t p . m _ I m a n d -. . . i . G . . . . . - . r _ t f o r w a r d s w i t 1. -1 c I a s p G . d f i r-1 0 . G . r-- s - . c . f r i . 1 I n t •h m a n 4 : : 1 _ i n I . f t p a I r a n a o-1 . : : 1 . . . . - i . 2 . . . . . A D r . s - a i . 0 113 •w r y- h a r i d s -t h . : : : . r . z . i i c g h i -5 1 .-I L I I - A c a . I t . . z o k o r g a l t o t o r- 1-1 o f f f Q . 1 . . . 1 G 1 .-' 1 e . . 1 - . 1 r h r-1 . A s a r i 1-1 . r i . . . s f.._ •W i t h 0 . a i r-I g i I e . L A n . I D t C r Y ' d C I I ;
. - 0-;---1: '--- --.- -'; ,_ Win" rid 1-1•Eki It I
-r :-• __---_-;:f-k:
- Ow- • or rii
imarticm
P m t i . i r-l i t - . . . . 0 1 . T .-t-y
.... -...r.e.r1.1 Alm d.r.c.= -i■- isura-e.- 1-145-ra-1 I-. Cara
. d e l k l i i r E L M E
•
•Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety
LAKUKAN EVALUASI
Tingkat Kepatuhan staf terhadap 5 saat cuci
tangan
•KNO KEGIATAN YA TIDAK
1 SEB KONTAK DGN PASIEN
2 SEBELUM MELAKUKAN TINDAKAN A SEPTIK
3 SESUDAH MEMEGANG CAIRAN TUBUH
4 SESUDAH MEMEGANG PASIEN
5 SESUDAH MEMEGANG LINGKUNGAN PASIEN
•Catatan Yang dipantau kesesuaiannya adalah kegiatannya •Sampling kegiatan minimal masing masing 10
•
Evaluasi sesuai dengan Elemen Penilaian
1.Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi
pedoman
hand hygiene
terbaru yang diterbitkan dan sudah
diterima secara umum al dari WHO Patient Safety
2. Rumah sakit menerapkan program
hand hygiene
yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan
untuk
mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan
risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
SASARAN VI
PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH
•
Rumah
sakit
mengembangkan suatu
pendekatan untuk
mengurangi risiko pasien dari
cedera karena jatuh.
•
IMPLEMENTA
SI
•
SOSIALISASIKAN DOKUMEN
(KEBIJAKAN, PEDOMAN, PANDUAN, SPO & FORMULIR)
•>
SIAPKAN FASILITAS PELAYANAN YANG AMAN BAGI
PASIEN ( TEMPAT TIDUR YANG ADA PENGAMANNYA,
LANTAI TIDAK LICIN, PENERANGAN RUANGAN &
KAMAR MANDI YANG TERANG, PEGANGAN PASIEN)
•
•Fasilitas untuk Memimalisir pasien
Jatuh
Tata Laksana Pencegahan Pasien Risiko
Jatuh
1.Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan
(RT)
2.Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip
(RR)
3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur
pasien
(RT)
4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan dan
terang (RR)
5. Pastikan lorong bebas hambatan (RR)
6.Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam
jangkauan
pasien (RS & RT)
7. Pasang Bedside rel (RS & RT)
•
9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait (RS &
RT)
10.Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan segera laporkan untuk perbaikan (RR)
11.Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di daerah diagnostik atau terapi (RS & RT)
12.Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur, posisi bedside rel dalam keadaan terpasang (RS & RT) .
13. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga mengenai
rencana perawatan untuk mencegah jatuh ( RR,RS&RT)
•14.Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan pasien (Pemenuhan kebutuhan dasar manusia)
EVALUASI
Lakukan Monitoring terhadap
Pelaksanaan mengurangi risiko
pasien
dari cedera karena jatuh.
sesuai
dengan kebijakan dan SPO yang
ditetapkan oleh rumah sakit
dengan
•