• Tidak ada hasil yang ditemukan

VOLUME 4 NOMOR 1 SEPTEMBER 2017 JURNAL TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI (JATISI) KETUA PENYUNTING Muhammad Rizky Pribadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VOLUME 4 NOMOR 1 SEPTEMBER 2017 JURNAL TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI (JATISI) KETUA PENYUNTING Muhammad Rizky Pribadi"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

VOLUME 4 NOMOR 1 SEPTEMBER 2017

JURNAL TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI (JATISI)

Terbit dua kali setahun pada bulan Maret dan September, Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi (JATISI) merupakan media penyampaian hasil penelitian untuk semua bidang yang ada pada rumpun teknik informatika dan sistem informasi, diharapkan hasil penelitian yang ada pada jurnal ini dapat menjadi penghubung antara peneliti dan pihak yang berkepentingan. ISSN 2407-4322, diterbitkan pertama kali pada tahun 2014

KETUA PENYUNTING Muhammad Rizky Pribadi DEWAN PENYUNTING

Gasim Teguh Bharata Adji Samsuryadi Sahmin Achmad Nizar Hidayanto

Ermatita

STAF AHLI (MITRA BESTARI) Bernard Renaldy Suteja

Aji prasetya wibawa Hermawan Syahputra Andi Wahju Rahardjo Emanuel

Bambang Sugiantoro TATA USAHA Yulistia Mulyati Usniawati Keristin Nur Rachmat Eva Rianti PENANGGUNG JAWAB

Ketua STMIK Global Informatika MDP, Johannes Petrus, S.Kom., M.T.I PENERBIT

Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) STMIK Global Informatika MDP bekerjasama dengan IndoCEISS (Indonesian Computer, Electronics and

Instrumentation Support Society)

ALAMAT PENYUNTING & TATA USAHA

Gedung STMIK GI MDP, Jalan Rajawali No. 14 Palembang 30113 Telp. 0711-376400, Fax. 0711-376360,

(3)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018

DAFTAR ISI

Penerapan Metode Multi Factor Evaluation Process Pada Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kelayakan Pemberi Pinjaman (Studi Kasus NSC Finance Kota Lubuklinggau)

Andoko, Alfiarini, Robiyanto 113-122

Sistem Informasi Manajemen Pada Jasa Expedisi Pengiriman Barang Berbasis Web Cahya Vikasari 123-132 Layanan Informasi Pembayaran Biaya Kuliah Berbasis SMS Interaktif Pada Sekolah Tinggi XYZ

Fransiska Prihatini Sihotang, Fithri Selva Jumeilah 133-143 Rencana Strategis Teknologi Informasi Pada PT XYZ Dengan Kerangka Kerja Ward Dan Peppard

Dicky Pratama, Derry Alamsyah 144-155 Implementasi Metode Weighted Product Menentukan Beasiswa Bidik Misi STMIK Pringsewu

Muhamad Muslihudin, Trisnawati, Renita Fitri Andriyanti, Siti Mukodimah 156-163 Analisis End-User Computing Satisfaction (EUCS) Dan WebQual 4.0 Terhadap Kepuasan Pengguna

T. Husain, Agus Budiyantara 164-176 Rancang Bangun Aplikasi Penjualan dan Stok Barang Material (Studi Kasus: Toko Bangunan XYZ)

Triana Elizabeth, Tinaliah 177-186 Pengembangan Sistem Aplikasi SMS Gateway Sebagai Media Penyampaian Data Kehadiaran Siswa Pada Orang Tua

Sri Hartati, Ahmad Ikwan, Rio Adi Pradana 187-193 Penerapan Bandwidth Management Untuk Dynamic User Pada Mikrotik Menggunakan Per Connection Queue (PCQ)

M. Agus Syamsul Arifin 194-198

Analisis Kinerja Algoritma Kriptografi Kandidat Advanced Encryption Standard (AES) Pada Smartphone

Ahmad Farisi 199-208

Biodata Penulis 209

Indeks Penyunting/Mitra Bestari 213

Abstrak Volume 4 Nomor 1 215

Indeks Jurnal Volume 4 Nomor 1 220

Pedoman Penulisan Makalah JATISI 222

(4)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 113

Penerapan Metode Multi Factor Evaluation Process

Pada Sistem Pendukung Keputusan Penentuan

Kelayakan Pemberi Pinjaman (Studi Kasus NSC

Finance Kota Lubuklinggau)

Andoko1, Alfiarini2, Robi Yanto3

1,2, 3

STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau

Jl. Yos Sudarso no. 97 A Kel. Jawa Kanan Telp. (0733) 322307 Fax (0733) 325306 Jurusan Sistem Informasi, STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau 1

andoko465@gmail.com, 2Alfiarini4@gmail.com, 3wrtch30@gmail.com

Abstract

PT. Nusa Surya Ciptadana (NSC) Finance is a company engaged in the formal retail of motorcycles, which provides one of the services of credit fund lenders. As one of the companies that provide credit fund lending services, NSC Finance faced the problem that is in determining the feasibility of the lender is still done manually. The Leader checks in detail against the files in hard copy and completeness of other requirements. This makes leadership difficult in making decisions. This is the basis of the authors to conduct research with the title Application of the method of Multi Factor Evaluation Process on Decision Support System Licensor Feasibility determination (case study NSC Finance in the city of Lubuklinggau). With the construction of a system is expected to assist leaders in decision support supporters

Keywords : SPK, MFEP, The creditworthiness of The Lender.

Abstrak

PT. Nusa Surya Ciptadana (NSC) Finance merupakan perusahaan yang bergerak di bidang retail resmi sepeda motor, yang memberikan salah satu pelayanan yaitu pemberi dana pinjaman kredit. Sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan pelayanan pemberi dana pinjaman kredit, NSC Finance dihadapkan permasalan yaitu dalam penentuan kelayakan pemberi pinjaman masih dikerjakan secara manual. Pimpinan memeriksa secara detail terhadap berkas-berkas dalam bentuk hard copy dan kelengkapan persyaratan lainnya. Hal ini membuat pimpinan kesulitan dalam pengambilan keputusan. Hal ini yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan metode Multi Factor Evaluation Process pada Sistem Pendukung Keputusan Penentuan kelayakan Pemberi Pinjaman (studi kasus NSC Finance di kota Lubuklinggau).dengan dibangunnya sebuah sistem diharapkan dapat membantu pimpinan dalam pendukung pengambilan keputusan.

Kata kunci : SPK, MFEP, Kelayakan pemberi pinjaman.

1. PENDAHULUAN

PT. Nusa Surya Ciptadana (NSC Finance) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang retail resmi sepeda motor, yang memberikan salah satu pelayanan yaitu pemberi pinjaman kredit. Sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan pelayanan pemberi pinjaman kredit, NSC Finance dihadapkan permasalan yaitu adanya keputusan yang belum tepat oleh

(5)

114 ISSN: 2407-4322 pimpinan karena dalam pengambilan keputusan pimpinan memberikan keputusan tanpa melakukan perhitungan terhadap alternatif sehingga mengakibatkan banyaknya konsumen yang menunggak pembayarannya serta dalam penentuan kelayakan pemberi pinjaman pimpinan memeriksa secara detail terhadap berkas-berkas dalam bentuk hard copy dan kelengkapan persyaratan lainnya sehingga membuat pimpinan kesulitan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan untuk membantu dalam penentuan pemberi pinjaman. Agar dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dalam proses pengambilan keputusan untuk penentuan pemberi pinjaman.

Dari permasalahan diatas, penulis menawarkan sebuah sistem pendukung keputusan dalam penentuan kelayakan pemberi pinjaman yang nantinya dapat membantu pengambilan keputusan. Hal ini yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan metode Multi Factor Evaluation Process pada Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kelayakan Pemberi Pinjaman (studi kasus NSC Finance di kota Lubuklinggau).

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Meri Azmi Dkk. (2014) yaitu suatu sistem informasi komputer yang interaktif yang dapat memberikan alternatif solusi bagi pengambil keputusan [2]. Menurut Rabiatul Adawiah dan Ruliah (2013) sistem pendukung keputusan (decision support system) merupakan suatu istilah yang mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan [1].

2.2 Peminjaman

Menurut KBBI yaitu Pinjam – meminjam merupakan memakai barang (uang dan sebagainya) orang lain untuk waktu tertentu (kalau sudah sampai waktunya harus dikembalikan). Peminjaman atau pinjaman frasa dengan mempertahankan makna leksikal dan/atau makna gramatikal aslinya, tetapi dengan mengganti morfem dan fonemnya. Peminjaman atau pinjaman kata atau frasa dari bahasa lain dengan mengubah bentuk fonologinya sehingga dikira merupakan sumber asli [4].

2.3 Kelayakan

Menurut KBBI Kelakan merupakan prihal kepatutan, kepantasan dan prihal yang dapat dikerjakan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kelayakan pemberian pinjaman merupakan kelayakan seseorang untuk menerima peminjaman (uang) [5].

2.4 Jaminan Kredit

Undang –Undang Republik Indonesia No 1 Tahun 2016 (Pasal 1) Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh Penjamin atas pemenuhan kewajiban finansial Terjamin kepada Penerima Jaminan [9].

2.5 BPKP dan STNK

POLRI Kepolisian Negara Republik Indonesia menyatakan bahwa BPKB merupakan Buku yang dikeluarkan atau diterbitkan oleh satuan lalu lintas polri sebagai bukti kepemilikan kendaraan bermotor. Sedangkan STNK merupakan surat tanda nomor kendaraan bermotor dan tanda nomor kendaraan bermotor. Fungsi BPKP dapat dijadikan sebagai Jaminan atau tanggungan dalam pinjam-meminjam berdasarkan kepercayaan masyarakat [6].

2.6 Metode Multi Factor Evaluation Process

Dalam jurnal Heny Pratiwi (2014) Render dan Stair (2002) menyatakan MFEP adalah metode kuantitatif yang menggunakan “weighting system” dalam pengambilan keputusan multi

(6)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 115 faktor, pengambilan keputusan secara subjektif dan intuitif menimbang berbagai faktor yang mempunyai pengaruh penting terhadap alternatif pilihan mereka [7].

Menurut Ferry Febrianto dkk (2016) langkah langkah dalam proses perhitungan MFEP [3], yaitu:

1) Menentukan faktor dan bobot faktor dimana total pembobotan harus sama dengan 1 ( pembobotan = 1), yaitu factor weight.

2) Mengisikan nilai untuk setiap faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dari data-data yang akan diproses, nilai yang dimasukkan dalam proses pengambilan keputusan merupakan nilai objektif.

3) Proses perhitungan weight evaluation yang merupakan proses perhitungan bobot antara factor weight dan factor evaluation dengan serta penjumlahan seluruh hasil weight evaluations untuk memperoleh total hasil evaluasi.

Penggunaan model MFEP dapat direalisasikan dengan rumus berikut: We = w * e

(1) Keterangan:

We = Evaluasi Bobot W = Bobot Kriteria e = Evaluasi Sub Kriteria W = W1 + W2 + W3 + --- + Wn

(2) Keterangan:

W = Total Bobot Kriteria w = Bobot Kriteria

4) Membandingkan nilai Total bobot kriteria antar alternatif kemudian mengurutkan berdasarkan nilai tertinggi.

2.7 Metode Penelitian

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin (2013:28) Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sequensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (clasik life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sequensial atau berturut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Berikut adalah model air terjun [8]:

Sumber : Rossa A.S dan Salahuddin (2013:29)

(7)

116 ISSN: 2407-4322 Tahapan tahapan dalam model Waterfall :

1) Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan. 2) Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3) Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4) Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

5) Pendukung (suport) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan linhkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengualangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak yang baru.

2.8 Objek Penelitian

Objek penelitian yang penulis ambil yaitu pada NSC Finance Kota Lubuklinggau 2.9 Kebutuhan Data

1) Pendataan Admin

Pendataan admin merupakan suatu halaman yang berisi tentang proses inputan data admin. Data admin ini akan digunakan untuk proses login, dimana hanya pengguna yang memiliki hak akses.

2) Pendataan Nasabah

Pendataan nasabah merupakan suatu halaman yang berisi tentang proses inputan data nasabah.

3) Pendataan Faktor

Pendataan faktor merupakan suatu halaman yang berisi tentang proses inputan data faktor.

4) Pendataan Sub Faktor

Pendataan sub faktor merupakan suatu halaman yang berisi tentang proses inputan data sub faktor.

5) Pendataan Penilaian

Pendataan penilaian merupakan suatu halaman yang berisi tentang proses perhitungan dalam penentuan kelayakan penerima peminjaman.

2.10 Metode Pengumpulan Data 1) Interview

interview atau lebih sering disebut wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dengan kepala bagian Marketing di NSC Finance Kota

(8)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 117 Lubuklinggau untuk mendapatkan informasi mengenai sistem kelayakan pemberi pinjaman dan mendapatkan data yang berkaitan dengan hal tersebut.

2) Observasi

Merupakan kegiatan pengamatan secara langsung untuk mengamati proses dalam penentuan kelayakan pemberi pinjaman yang berfokus pada bagaimana sistem pendukung keputusan untuk kelayakan penerima pinjaman sampai penentuan penerima yang layak terpilih sebagai penerima.

3) Study leteratur

Teknik pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai literatur-literatur, buku terbitan dan publikasi mengenai pembahasan.

3. RANCANG BANGUN SISTEM 3.1 Analisis Prosedur Kerja

Dalam tahapan pengambilan keputusan untuk pemberian pinjaman pada NSC Finance dinilai melalui 5 (Lima) kategori atau kriteria yang telah ditetapkan yaitu kelengkapan berkas, jumlah penghasilan, pekerjaan, tahun motor dan jumlah tanggungan. Dalam pengajuan pinjaman nasabah mengajukan permohonan pinjaman lalu sales lapangan akan melakukan survey lapangan ke tempat melakukan wawancara untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Setelah itu PIC Marketing menerima berkas atau laporan dari tim sales lapangan berupa data laporan pengajuan peminjaman yang dalam bentuk hard copy lalu dilakukan pengecekan ulang terhadap berkas tersebut berdasarkan 5 (lima) kriteria yang telah ditetapkan dan PIC Marketing akan memberikan keputusan apakah pengaju pinjaman diterima atau ditolak.

3.2 Analisis Pemecahan Masalah 1) Analisis

Dalam proses pemberian dana pinjaman terdapat permasalahan yaitu belum tepatnya keputusan yang diambil pimpinan sehingga setelah diterima banyak nasabah menunggak atau macet dalam proses pembayarannya serta dalam penentuan kelayakan pemberi pinjaman masih dikerjakan secara manual. Pimpinan memeriksa secara detail terhadap berkas-berkas dalam bentuk hard copy dan kelengkapan persyaratan lainnya. Hal ini membuat pimpinan kesulitan dalam pengambilan keputusan. Untuk itu peneliti memberikan solusi terhadap masalah yang tengah dihadapi NSC Finance yaitu dengan membangun sebuah sistem pendukung keputusan untuk penentuan kelayakan pemberi pinjaman pada NSC Finance.

2) Sitem Pendukung Keputusan

Dalam pengambilan keputusan agar data dapat diperhitungkan berdasarkan kriteria yang sudah ada peneliti menggnakan metode perhitungan Multi Factor Evaluation Process (MFEP) untuk mencari nilai tertinggi dan menjadi pendukung keputusan yang akan diambil oleh pimpinan kepala cabang.

3.3 Perhitungan dengan Multi Factor Evaluation Process 1) menentukan faktor beserta sub faktor dan bobot

Tabel 1. Bobot Factor

No Insial Faktor Bobot

1 A Kelengkapan Berkas 0,35 2 B Penghasilan 0,25 3 C Pekerjaan 0,20 4 D Tahun Motor 0,10 5 E Jumlah Tanggungan 0,10 Jumlah 1

(9)

118 ISSN: 2407-4322 Tabel 2. Bobot Sub Faktor Kelengkapan Berkas

No Sub Faktor Bobot

1 lengkap 0,75

2 tidak lengkap 0,25

Jumlah 1

Tabel 3. Bobot Sub Faktor Penghasilan

No Sub Faktor Bobot

1 Penghasilan 1.000.000 0,02 2 1.000.000 < Penghasilan 2.000.000 0,03 3 2.000.000 < Penghasilan 3.000.000 0,04 4 3.000.000 < Penghasilan 4.000.000 0,05 5 4.000.000 < Penghasilan 5.000.000 0,06 6 5.000.000 < Prnghasilan 6.000.000 0,08 7 6.000.000 < Penghasilan 7.000.000 0,12 8 7.000.000 < Penghasilan 8.000.000 0,15 9 8.000.000 < Penghasilan 9.000.000 0,20 10 9.000.000 < Penghasilan 0,25 Jumlah 1

Tabel 4. Bobot Sub Faktor Pekerjaan

No Sub Faktor Bobot

1 Tidak Bekerja 0,03 2 Serabutan 0,07 3 Petani 0,15 4 Wirausaha 0,20 5 Karyawan 0,25 6 Pns 0,30 Jumlah 1

Tabel 5. Bobot Sub Faktor Tahun Motor

No Sub Faktor Bobot

1 2010 0,03 2 2011 0,07 3 2012 0,10 4 2013 0,12 5 2014 0,18 6 2015 0,20 7 2016 0,30 Jumlah 1

Tabel 6. Bobot Sub Faktor Tanggungan

No Sub Faktor Bobot

1 1 0,30 2 2 0,25 3 3 0,20 4 4 0,15 5 5 < Jumlah Tanggungan 0,10 Jumlah 1

(10)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 119 2) Mengisikan nilai alternatif pada tiap faktor yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan, nilai yang dimasukkan merupakan nilai subjektif yaitu faktor evaluation yang nilainya 0-1

Tabel 7. Nilai Alternatif

No Faktor A B C D E Bobot 0,35 0,25 0,20 0,10 0,10 1 Bambang Irawan 0.75 0.04 0.07 0.10 0.20 2 Bunaya 0.75 0.04 0.15 0.10 0.20 3 Maiyani 0.75 0.05 0.25 0.12 0.25 4 Murni 0.75 0.08 0.25 0.10 0.20 5 Latif 0.75 0.06 0.30 0.15 0.20

3) Proses perhitungan weight evaluation merupakan perhitungan antara faktor weight dan faktor evaluation dengan penjumlahan, dari hasil weight evaluation dapat menentukan hasil evaluasi

a) Weight Kelengkapan Berkas We = W * e W (Bambang Irawan) = 0,75 * 0,35 = 0.26 W (Bunaya) = 0,75 * 0,35 = 0.26 W (Maiyani) = 0,75 * 0,35 = 0.26 W (Murni) = 0,75 * 0,35 = 0.26 W (Latif) = 0,75 * 0,35 = 0.26 b) Weight Penghasilan W (Bambang Irawan) = 0,04 * 0,25 = 0.01 W (Bunaya) = 0,04 * 0,25 = 0.01 W (Maiyani) = 0,05 * 0,25 = 0,12 W (Murni) = 0,08 * 0,25 = 0.02 W (Latif) = 0,06 * 0,25 = 0.15 c) Weight Pekerjaan W (Bambang Irawan) = 0,07 * 0,20 = 0.01 W (Bunaya) = 0,15 * 0,20 = 0.03 W (Maiyani) = 0,25 * 0,20 = 0,05 W (Murni) = 0,25 * 0,20 = 0.05 W (Latif) = 0,30 * 0,20 = 0.06 d) Weight Tahun Motor

W (Bambang Irawan) = 0,10 * 0,10 = 0.01 W (Bunaya) = 0,10 * 0,10 = 0.01 W (Maiyani) = 0,12 * 0,10 = 0,12 W (Murni) = 0,10 * 0,10 = 0.10 W (Latif) = 0,15 * 0,10 = 0.15 e) Weight Tanggungan W (Bambang Irawan) = 0,20 * 0,10 = 0.02 W (Bunaya) = 0,20 * 0,10 = 0.02 W (Maiyani) = 0,25 * 0,10 = 0,025 W (Murni) = 0,20 * 0,10 = 0.02 W (Latif) = 0,20 * 0,10 = 0.02

(11)

120 ISSN: 2407-4322 Tabel 8. Nilai Weight Evaluation

No Faktor A B C D E 1 Bambang Irawan 0.26 0.01 0.01 0.01 0.02 2 Bunaya 0.26 0.01 0.03 0.01 0.02 3 Maiyani 0.26 0.012 0.05 0.012 0.025 4 Murni 0.26 0.02 0.05 0.01 0.02 5 Latif 0.26 0.015 0.06 0.015 0.02

4) Menjumlahkan seluruh hasil weight evaluation untuk memperoleh total hasil evaluasi. W = w1 + w2 ... wn W (Bambang Irawan) = 0,26 + 0,01 + 0,01 + 0,01 + 0,02 = 0,31 W (Bunaya) = 0,26 + 0,01 + 0,03 + 0,01 + 0,02 = 0,33 W (Maiyani) = 0,26 + 0,012 + 0,05 + 0,012 + 0,025 = 0,36 W (Murni) = 0,26 + 0,02 + 0,05 + 0,01 + 0,02 = 0,36 W (Latif) = 0,26 + 0,01 + 0,06 + 0,015 + 0,02 = 0,37

Tabel 9. Total Hasil Evaluasi

No Faktor A B C D E Jumlah 1 Bambang Irawan 0.26 0.01 0.01 0.01 0.02 0,31 2 Bunaya 0.26 0.01 0.03 0.01 0.02 0,33 3 Maiyani 0.26 0.012 0.05 0.012 0.025 0,36 4 Murni 0.26 0.02 0.05 0.01 0.02 0,36 5 Latif 0.26 0.015 0.06 0.015 0.02 0,37

Berdasarkan tabel 3.9 diatas, dapat dilihat bahwa nasabah yang dapat dikatakan layak sebagai penerima pinjaman adalan Latif dengan hasil nilai 0,37.

4. HASIL 4.1 Halaman Proses

(12)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 121 Merupakan proses perhitungan dengan seluruh jumlah nasabah yang telah di input sebelumnya lalu dilakukan perhitungan dengan mengklik Hitung dan akan masuk pada halaman penilaian. Tampilan halaman proses perhitungan dapat dilihat pada gambar 4.1

4.2 Halaman Penilaian

Gambar 3. Halaman Penilaian

Halaman penilaian ini berfungsi untuk menampilkan hasil dari proses perhitungan dengan menampilkan data nasabah berdasarkan hasil terbesar dengan hasil terbesar merupakan salah satu pendukung dalam pengambilan keputusan sebagai nasabah yang akan menerima pinjaman. Tampilan halaman penilaian ini dapat dilihat pada gambar 4.2.

5. KESIMPULAN

1) Menghasilkan suatu sistem pendukung keputusan penentuan kelayakan pemberi pinjaman pada NSC Finance Lubuklinggau.

2) Sistem pendukung keputusan yang dibangun dapat dijadikan sebagai media pendukung dalam pengambilan keputusan untuk penentuan kelayakan pemberian pinjaman pada NSC Finance berdasarkan hasil tertinggi dengan perhitungan metode Multi Factor Evaluation Process.

(13)

122 ISSN: 2407-4322 6. SARAN

1) Diharapkan pengembangan selanjutnya sistem dapat dikembangkan dengan berbasisis client server.

2) Untuk pengembangan selanjutnya sistem penentuan kelayakan pemberi pinjaman dapat dilakukan secara online agar karyawan juga dapat melihat dan memprediksikan nasabah yang melakukan pengajuan dana.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasi ini penulis tujukan kepada dosen pembimbing penulis Bapak Robi Yanto, M.Kom dan Ibu Alfiarini, S.Kom,, M.M. yang telah membimbing penulis selama penelitian yang telah memberikan arahan yang terbaik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Adawiah, Rabiatul., dan Ruliah., 2013, Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penerima Beasiswa Berbasis Fuzzy Mamdani, Volume.9, No.1, ISSN: 0216-3284. Halaman 899-906. [2] Azmi, Meri., Sonatha, Yance., dan Rasydah., 2014, Pemanfaatan Sistem Pendukung

Keputusan Untuk Penentuan Alokasi Dana Kegiatan (Studi Kasus Unit Kegiatan Mahasiswa Politeknik Negeri Padang), Jurnal Momentum, Volume.16, No.1, ISSN: 1693-752X. Halaman 74-83.

[3] Febrianto, Ferri., Agus, Fahrul dan Kridalaksana, Awang, Harsa., 2016, Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sepeda Menggunakan Metode Multi Factor Evaluation Process, Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Volume.1, No.1, ISSN: 2540-7902. Halaman 17-23.

[4] Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), 2017, Pengertian Pinjaman, (Online), https://www.kbbi.web.id/pinjam, Diakses 16 November 2017.

[5] Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), 2017, Pengertian Layak, (Online), https://kbbi.web.id/laik, Diakses 19 Desember 2017.

[6] Kepolisian Negara Republik Indonesia, Tentang BPKB dan STNK, (Online), www.polri.go.id Diakses 19 Desember 2017.

[7] Pratiwi, Henry., 2014, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Berprestasi Menggunakan Metode Multi Factor Evaluation Process, Jurnal Sistem Informasi, Volume.5, No.2, Halaman 95-101.

[8] Rossa, A.S., M.Shalahuddin. 2013, Rekayasa Perangkat Lunak, Informatika Bandung, Bandung.

[9] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016, Tentang Penjaminan, (Online), http://politeia.id/files/dokumen/DI1284UU_NO_1_2016%20tentang%20Penjaminan.pdf, Diakses 14 November 2017.

(14)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 123

Sistem Informasi Manajemen Pada Jasa Expedisi

Pengiriman Barang Berbasis Web

Cahya Vikasari*1

1

Politeknik Negeri Cilacap; Jl.Dr.Soetomo No.1 Sidakaya Cilacap, telp/fax.(0282)537992 1

Jurusan Teknik Informatika, Cilacap *1cvikasari@gmail.com

Abstract

The freight forwarding service is a promising business so many new companies are opening this business. Business Delivery of goods is the impact of other businesses that require services expedition. Some of the problems that can happen is data loss, data error or lack of complete data delivery of goods, the division of work courier is also a complicated matter, and tracking of the delivery of goods is difficult. Application development to overcome the problem is building information management of web-based freight forwarding with waterfall software development method and using the concept of Unified Modeling Language (UML). Use of the application can reduce the risk of data loss due to less orderly administration, error data or lack of data delivery of goods because the data is stored centrally on the server. Distribution of courier in goods delivery can be done more easily. Use of this application provides information about tracking the delivery of goods so that the delivery process can be tracked its existence. Keywords— expedisi, UML, waterfall

Abstrak

Jasa pengiriman barang merupakan bisnis yang menjanjikan sehingga banyak perusahaan baru yang membuka usaha ini. Bisnis Pengiriman barang merupakan imbas dari bisnis yang lain yang memerlukan jasa expedisi. Beberapa permasalahan yang bisa terjadi yaitu kehilangan data, kekeliruan data atau kurang lengkapnya data pengiriman barang, pembagian kerja kurir juga merupakan hal rumit, serta pelacakan dari pengiriman barangnya sulit dilakukan. Pembangunan aplikasi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu membangun informasi manajemen ekspedisi pengiriman barang berbasis web dengan metode pengembangan perangkat lunak waterfall dan menggunakan konsep Unified Modelling Language (UML). Penggunaan aplikasi dapat mengurangi resiko kehilangan data karena kurang tertib administrasi, kekeliruan data atau kurang lengkapnya data pengiriman barang karena data tersimpan terpusat pada server. Pembagian kurir dalam pengiriman barang dapat dilakukan dengan lebih mudah. Penggunaan aplikasi ini memberikan informasi tentang tracking pengiriman barang sehingga proses pengiriman dapat dilacak keberadaannya.

Kata kunci—expedisi, UML, waterfall

1. PENDAHULUAN

Eknologi informasi sangat dibutuhkan disegala bidang untuk mendukung proses bisnis yang ada dalam perusahaan. Salah satu kemajuan teknologi tersebut dengan adanya komputer. Komputer selain membuat pekerjaan yang dikerjakan oleh manusia lebih praktis, cepat dan mudah, komputer juga dapat dihubungkan dengan internet sehingga dapat diakses oleh masyarakat [1]. Pergerakan ekonomi terus tumbuh di Indonesia salah satunya adalah dalam

T

(15)

124 ISSN: 2407-4322 bidang jasa expedisi pengiriman barang. Pada saat ini pengiriman barang menjadi hal yang tidak asing lagi karena para pelaku bisnis sekarang ini banyak bertransaksi di internet. Orang-orang akan semakin mudah untuk berbelanja walaupun penjualan dan pembelian tidak saling bertemu langsung. Itulah sebabnya jasa pengiriman barang semakin dibutuhkan. Peluang bisnis dan prospek jasa pengiriman barang masih sangat bagus dan terus berkembang [2]. Banyak pengusaha yang mulai melirik usaha expedisi pengiriman barang antara lain karena imbas dari pertumbuhan online shoping yang ada di Indonesia sehingga jasa pengiriman barang ini seperti rantai bisnis yang tidak terpisahkan dari usaha yang lain. Selain imbas dari online shoping yang ada, usaha kecil menengah yang ingin mendistribusikan produknya, masyarakat dengan berbagai kegiatan juga sangat membutuhkan jasa expedisi ini.

Kegiatan yang ada pada bisnis ekspedisi pengiriman barang salah satunya adalah administrasi dalam pengelolaan data pengiriman barang. Kendala yang terjadi yaitu kehilangan data karena kurang tertib administrasi, kekeliruan data atau kurang lengkapnya data pengiriman barang akan membuat jasa ekspedisi ini terhambat dalam pengiriman barang. Pembagian kerja masing-masing kurir merupakan hal rumit sehingga bagian admin harus mengetahui kurir yang dapat melakukan kegiatan pengiriman barang. Pengiriman barang bisa terjadi tepat waktu atau jika terjadi kendala maka bisa menyebakan lama dalam pengiriman. Hal ini membuat konsumen ingin mengetahui tracking dari pengiriman barangnya jika belum menggunakan sistem maka proses pelacakan barang akan sulit dilakukan. Hal inilah yang menyebabkan seringnya terjadi kesalahpahaman antara perusahaan dan kurir ataupun dengan operator yang dapat mengakibatkan kerugian waktu dan biaya.

Dengan permasalahan yang ada penulis memiliki ide untuk membuat sistem berbasis web dalam ekspedisi pengiriman barang, Aplikasi web yang dibuat memberikan informasi mengenai perjalanan barang dari daerah yang satu ke daerah yang lain sehingga pihak penyedia layanan atau pemilik barang dapat menggunakan informasi tersebut (tracking), memuat berbagai informasi pengiriman terkini, memuat informasi tarif, memuat profile dan memberikan informasi lain yang berguna bagi pelanggan. Hal ini dapat meminimalisir hilangnya barang, atau kecelakaan kerja lainnya dan barang yang dikirimkan dapat sampai di tempat tujuan sesuai dengan rencana awal pengiriman [3].

2. METODE PENELITIAN 2.1 Tahap Pengembangan Sistem

Tahap pengembangan sistem dalam pembangunan sistem informasi manajemen ekspedisi pengiriman barang menggunakan metode pengembangan System Development Life Cycle (SDLC) dengan model proses atau paradigm waterfall. Dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan [4]. Tahapan pada waterfall model mengambil kegiatan dasar yang digunakan dalam hampir semua pengembangan perangkat lunak, sehingga lebih mudah untuk dipahami terlebih bila hanya digunakan dalam mengembangkan perangkat lunak yang tidak begitu besar dan kompleks. Tahap-tahap utama dari waterfall model adalah sebagai berikut [5]. 2. 1.1 Analisis Kebutuhan

A. Analisis Kebutuhan Pengguna

(16)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 125 Tabel 1. Analisa Kebutuhan Sistem

User Fungsi

Pegawai

Pegawai dapat melakukan login, mengolah data user, pengolahan data pegawai, pengolahan data kurir, pengolahan data member, pengolahan data pengiriman, pengolahan data tracking, pengolahan data tarif, pengolahan data diskon, laporan.

Kurir

Kurir mempunyai hak akses untuk login, mengelola data kurir, mengelola data tracking.

Member Member dapat melakukan login dan mengelola data member.

Pelanggan

Mengesahkan sarmut unit dan dapat melihat melihat draft sarmut, jadwal audit, sarmut unit, hasil sarmut unit, rekap checklist audit sarmut, dan report intern audit deviation.

B. Analisis Kebutuhan Jaringan

Analisis kebutuhan antarmuka jaringan dalam sistem informasi manajemen ekspedisi pengiriman barang dapat dilihat pada tabel 1.

Gambar 1. Analisis Kebutuhan Antarmuka Jaringan 2. 2 Perancangan

2. 3 UML

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML dapat dibuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun [7].

(17)

126 ISSN: 2407-4322 2. 3. 1 Usecase

Dalam pembuatan aplikasi sistem informasi manajemen ekspedisi pengiriman barang menggunakan konsep perancangan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan usecase diagram, adapun gambaran sistem atau use case diagram yang akan dikembangkan pada gambar 3.

Gambar 2. Usecase Diagram 2. 3. 2 Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek.

(18)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 127

Gambar 4. Sequence Insert Pengiriman Barang

Gambar 5. Sequence Insert Tracking

(19)

128 ISSN: 2407-4322

Gambar 7. Sequence Cetak Laporan Pendapatan 2. 3. 3 Class Diagram

Diagram Class atau kelas diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Di bawah ini merupakan gambar class diagram untuk menggambarkan struktur sistem yang akan dibuat untuk membangun sistem informasi manajemen ekspedisi pengiriman barang berbasis web.

Gambar 8. Class Diagram

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi merupakan suatu perwujudan/penerapan dari rancangan sistem yang telah dibuat kedalam suatu program sehingga fungsi dari masing-masing proses akan terlihat [6].Pembahasan terhadap hasil penelitian mengenai sistem informasi manajemen expedisi

(20)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 129 pengiriman barang berbasis web yang diperoleh disajikan dalam bentuk uraian teoritik secara kualitatif. Hasil dan ppembahasan sistem informasi manajemen expedisi pengiriman barang berbasis web sebagai berikut:

Gambar 9. Tampilan Pengelolaan Data Tarif Pengiriman Barang

(21)

130 ISSN: 2407-4322

Gambar 11. Tampilan Pengelolaan Data Tracking

Gambar 12. Tampilan Pengelolaan Data Tarif Pengiriman Barang

(22)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 131 4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan tentang sistem informasi manajemen expedisi pengiriman barang berbasis web, Diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan aplikasi sistem informasi manajemen expedisi pengiriman barang ini dapat mengurangi resiko kehilangan data karena kurang tertib administrasi, kekeliruan data atau kurang lengkapnya data pengiriman barang karena data tersimpan terpusat pada server. 2. Pembagian kurir dalam pengiriman barang dapat dilakukan dengan lebih mudah.

3. Penggunaan aplikasi ini memberikan informasi tentang tracking pengiriman barang sehingga proses pengiriman dapat dilacak keberadaannya.

5. SARAN

Setelah sistem informasi manajemen expedisi pengiriman barang berbasis web ini dibuat, ada beberapa saran yang berhubungan dengan sistem informasi ini untuk kesempurnaan pengembangan sistem bagi penulis selanjutnya dimasa mendatang yaitu:

1. Aplikasi dapat dikembangkan berbasis android sehingga aplikasi dapat terinstall langsung ke handphone pengguna.

2. Aplikasi dapat dikembangkan dengan fitur monitoring langsung misalnya berhubungan dengan online shop sehingga online shop dapat langsung terupdate status pengirimannya.

.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT dan setelah itu tanpa menghilangkan rasa hormat yang mendalam, saya selaku penyusun dan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan penelitian ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, yang telah memberikan segala kemudahan, kelancaran dan kesehatan hingga sekarang.

2. Soedihono, Dipl.TT.ST.MT, selaku Direktur Politeknik Negeri Cilacap.

3. Muhamad Yusuf, ST., M.T selaku Wakil Direktur II Politeknik Negeri Cilacap.

4. Nur Wahyu Rahadi, S.Kom., M.Eng, selaku kektua jurusan teknik informatika Politeknik Negeri Cilacap.

DAFTAR PUSTAKA

[1]Nur Dwi Satika. 2014, Sistem Informasi Pengiriman Barang Berbasis Web dengan Metode Transshipment, Skripsi, Program Studi Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia, Tanjungpinang.

[2]Harry Dhika, Lukman, Aswin Fitriansyah. 2016, Perancangan Sistem Informasi Jasa Pengiriman Barang Berbasis Web, Jurnal Simetris, Vol 7 No 1 April 2016 Issn: 2252-4983, Hal 51-58.

[3]Pressman, Roger S. 2012, Rekayasa Perangkat Lunak – Buku Satu, Pendekatan Praktisi, Edisi 7, Andi, Yogyakarta.

[4]Sommerville, Ian. 2003, Software Engineerin,, 6th edition, Yuhilza Hanum (penterjemah), Erlangga, Jakarta.

(23)

132 ISSN: 2407-4322 [5]Prasetya, E., 2006, Case Based Reasoning untuk Mengidentifikasi Kerusakan Bangunan,

Tesis, Program Pasca Sarjana Ilmu Komputer, Univ. Gadjah Mada, Yogyakarta.

[6]Nugroho, A., 2005, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek, Penerbit Informatika, Bandung.

[7]Ade Hendini. 2016, Pemodelan Uml Sistem Informasi Monitoring Penjualan dan Stok Barang (Studi Kasus: Distro Zhezha Pontianak, Jurnal Khatulistiwa Informatika Program Studi Manajemen Informatika Amik “Bsi Pontianak”, Vol. IV, No. 2 Desember 2016, hal 107-116

(24)

133 ISSN: 2407-4322

Layanan Informasi Pembayaran Biaya Kuliah

Berbasis SMS Interaktif pada Sekolah Tinggi XYZ

Fransiska Prihatini Sihotang *1, Fithri Selva Jumeilah 2

1,2

Prodi Sistem Informasi STMIK GI MDP; Jl. Rajawali No. 14 Palembang, 0711-376400 *1fransiskaps@mdp.ac.id, 2fithri.selva@mdp.ac.id

Abstract

Sekolah Tinggi XYZ is one of the college that already use e-learning. This system used by lecturers, students, and administrators. Lecturers and students use the system to support the learning and teaching process. Administrators use it to submit information related to academics such as lecture schedules, exam schedules, payment announcements, and more. Every semester, the administrator will announce the payment information of the Biaya Pengembangan Pendidikan (BPP) and the Satuan Kredit Semester (SKS) fee in accordance with the predefined schedule. The announcement was only up to the students and not yet reached the parents. Until now parents of students are still not familiar with the use of the internet so they can not access e-learning website. Therefore, there are still many students who are late in making payments. Late payment may cause the student to pay a penaltyor postpone the college. To prevent this, an information system is created to disseminate payment schedule information via SMS gateway. The system will be built using Gammu as the SMS gateway server and using the Ruby on rails framework. With this system the payment schedule information will arrive directly to the student's parents. If parents wants to ask about the payment schedule, parents simply send SMS in accordance with the format that has been determined.

Keywords—SMS Gateway, Payment, College, Gammu

Abstrak

Sekolah Tinggi XYZ adalah salah satu perguruan tinggi yang sudah menggunakan e-learning. Sistem ini digunakan oleh dosen, mahasiswa, dan administrator. Dosen dan mahasiswa menggunakan sistem ini untuk menunjang proses belajar mengajar. Sedangkan administrator menggunakannya untuk mengirimkan informasi yang berkaitan dengan akademis seperti jadwal perkuliahan, jadwal ujian, pengumuman pembayaran, dan lainnya. Setiap semester, administrator akan mengumumkan informasi pembayaran Biaya Pengembangan Pendidikan (BPP) dan biaya Satuan Kredit Semester (SKS) sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Namun, pengumuman itu hanya sampai kepada para mahasiswa dan belum sampai pada orang tua. Sampai sekarang orang tua mahasiswa masih belum terbiasa dengan penggunaan internet sehingga mereka tidak bisa mengakses situs e-learning anaknya. Karena itu, masih banyak mahasiswa yang terlambat melakukan pembayaran. Pembayaran terlambat dapat menyebabkan siswa membayar denda atau menunda kuliah. Untuk mencegah hal ini, sebuah sistem informasi dibuat untuk menyebarkan informasi jadwal pembayaran melalui SMS gateway. Sistem akan dibangun menggunakan Gammu sebagai server SMS gateway dan menggunakan framework Ruby on rails. Dengan sistem ini informasi jadwal pembayaran akan tiba langsung ke orang tua siswa. Jika orang tua ingin bertanya tentang jadwal pembayarannya, orang tua cukup mengirim SMS sesuai dengan format yang telah ditentukan. Kata kunci—3-5 SMS Gateway, Payment, College, Gammu

(25)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 134 1. PENDAHULUAN

eknologi informasi (TI) berkembang dengan sangat pesat seiring perkembangan zaman. Perkembangan TI menjadi pemicu cepatnya penyebaran informasi karena TI memungkinkan informasi dapat tersebar ke mana saja dan kapan saja dengan sangat mudah. Salah satu media yang paling cepat dalam menyebarkan informasi adalah internet. Hasil survei dari APJII pada tahun 2016 menyatakan bahwa sebanyak 132,7 juta orang Indonesia sudah terhubung dengan internet, dengan alasan tertinggi adalah untuk memperbarui informasi, yaitu sebesar 25, 3% [1].

Sekolah Tinggi XYZ merupakan salah satu perguruan tinggi yang telah memanfaatkan teknologi informasi dalam pelaksanaan kegiatannya. Penerapannya adalah dengan membuat beberapa aplikasi yang dikembangkan untuk memfasilitasi dosen, mahasiswa, dan karyawan dalam hal tri dharma perguruan tinggi. Dalam hal pengajaran, Sekolah Tinggi XYZ sudah menerapkan e-learning. Sedangkan dalam hal penelitian dan pengabdian masyarakat, Sekolah Tinggi XYZ juga memiliki portal website sendiri untuk mempermudah birokrasi antara dosen, LPPM, dan Ketua.

E-learning yang dimiliki oleh Sekolah Tinggi XYZ dapat diakses oleh dosen, mahasiswa, dan administrator. Dosen memanfaatkanya untuk mengunggah materi perkuliahan, tugas, pengumuman, nilai, dan silabus. Sedangkan mahasiswa memanfaatkannya untuk mengunduh materi, mengumpulkan jawaban tugas, melihat pengumuman, nilai, dan absensi. Sistem e-learning ini dikembangkan berbasis website sehingga dapat diakses dari mana saja dan kapan saja.

Pengumuman yang ada pada sistem e-learning tersebut tidak hanya tentang akademis, melainkan termasuk pengumuman kegiatan seminar, pemanggilan mahasiswa, dan pengumuman jadwal pembayaran kuliah. Dalam hal pembayaran kuliah, sering terjadi keterlambatan pembayaran oleh mahasiswa, yang menyebabkan denda atau mahasiswa terpaksa cuti kuliah selama 1 semester. Setelah ditelusuri, penyebab utama keterlambatan pembayaran tersebut adalah karena mahasiswa tidak membaca jadwal yang telah diunggah di website. Beberapa kali juga pihak kampus kedatangan orangtua/wali mahasiswa perihal keterlambatan pembayaran kuliah, dan mengatakan bahwa mereka tidak mendapatkan info tentang jadwal pembayaran kuliah anaknya.

Short Message Service (SMS) adalah salah satu layanan teknologi informasi berbasis telepon seluler. Sedangkan SMS gateway adalah media penyebaran informasi berbasis SMS yang telah ada sejak lama, bahkan sempat dianggap merupakan teknologi lama yang mulai ditinggalkan. Akan tetapi saat ini SMS gateway sudah kembali digunakan oleh instansi-instansi sebagai salah satu alat pengelola informasi selain melalui website. SMS merupakan sebuah media yang diciptakan untuk berkomunikasi melalui sebuah telepon seluler (handphone) atau perangkat lainnya untuk mengirim atau menerima pesan pendek. Layanan SMS mengunakan kanal atau jalur teks dalam proses penyampaiannya, sehingga meskipun sang penerima SMS sedang melakukan kegiatan pembicaraan dengan handphone-nya, SMS yang masuk tetap dapat diterima dengan baik [2]. SMS terdiri dari 3 jenis yaitu SMS premium, SMS broadcast, dan SMS gateway [3].

Sebelum penelitian ini, penelitian tentang SMS gateway telah banyak dilakukan dengan berbagai tujuan, di antaranya: untuk pembelian tiket pertandingan Club Arema melalui SMS sehingga suporter tidak perlu mengantri dan juga mempermudah operator melakukan penjualan tiket [4]; SMS gateway untuk meningkatkan komunikasi akademika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya [5]; dan SMS Gateway untuk pemberitahuan kepada orangtua siswa mengenai status pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) anaknya SMK Negeri 3 Bandung [6].

Dari segi waktu, penyebaran informasi melalui website kalah cepat dibandingkan dengan penyebaran informasi melalui SMS gateway [5]. Selain itu, ketika ada sebuah informasi baru yang disebarkan melalui website, pengguna tidak akan langsung mengetahuinya

T

(26)

135 ISSN: 2407-4322 dikarenakan tidak adanya notifikasi dari website. Sedangkan jika disebarkan melalui SMS gateway, pengguna dapat langsung mengetahui informasi yang disebarkan tersebut melalui handphone-nya tanpa harus terhubung dengan jaringan internet.

Di samping itu, sebagian besar orangtua mahasiswa Sekolah Tinggi XYZ masih belum terbiasa dengan internet, sehingga penyebaran informasi jadwal pembayaran kuliah yang sudah diunggah melalui website e-learning pun menjadi terhambat. Maka dari itu, diusulkan penyebaran informasi jadwal pembayaran kuliah melalui SMS gateway agar informasi dapat disebarkan secara cepat tepat sasaran.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Tinggi XYZ yang merupakan sebuah sekolah tinggi swasta di Indonesia. Penelitian ini terdiri dari 6 langkah seperti yang tergambar pada diagram alir penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Penelitian ini terdiri dari beberapa langkah yaitu pengumpulan data, analisis kebutuhan, pembuatan prototipe, pengembangan aplikasi, pengujian aplikasi, serta perumusan kesimpulan dan saran.

2.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara melakukan observasi pada Sekolah Tinggi XYZ dan melakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa serta orangtua/wali mahasiswa. Sedangkan pengumpulan data sekunder didapat melalui studi literatur terhadap penelitian terdahulu dan teori yang berkenaan dengan penelitian ini.

2.2 Analisis Kebutuhan

Tahap analisis kebutuhan dilakukan untuk memastikan kebutuhan yang harus ada pada sistem yang dibuat. Analisis kebutuhan dalam penelitian ini dijelaskan menggunakan usecase diagram yang dapat dilihat pada Gambar 2.

(27)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 136

Gambar 2. Usecase Diagram Sistem yang Dibuat 2.3 Pembuatan Prototipe

Setelah mendapatkan serta mengetahui seluruh kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan sistem, maka dilakukan tahap pembuatan prototipe. Prototipe dianggap baik untuk mendefenisikan sistem yang akan dibuat kepada pengguna dan dapat digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pengguna mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pengguna kepada pengembang perangkat lunak. Dengan adanya prototipe, pengguna akan lebih mudah menspesifikasikan secara detail sistem yang diinginkan dari segi masukan, proses, dan keluaran.

2.4 Pengembangan Aplikasi

Setelah tahap pembuatan prototipe, maka tahap selanjutnya adalah melakukan pengembangan aplikasi atau pengkodean. Aplikasi ini dibuat berbasis website menggunakan framework Ruby on Rails dan memanfaatkan fitur SMS gateway dengan modul Gammu.

Rubby on Rails adalah framework pengembangan aplikasi website yang ditulis dalam bahasa Ruby. Ruby on Rails ditemukan oleh David Heinemeier Hansson pada tahun 2003 yang dirancang untuk membuat aplikasi web dengan lebih mudah dan menyenangkan. Dengan menggunakan Rails, baris kode program yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan bahasa dan framework lainnya [7]. Dua prinsip utama Ruby on Rails adalah Don't Repeat Yourself dan Convention Over Configuration [8]. Prinsip tersebut memudahkan dalam pemeliharaan sistem dan konfigurasi seperti koneksi ke database.

Sedangkan Gammu merupakan aplikasi perangkat lunak yang bertindak sebagai modul SMS gateway yang dapat digabungkan dengan bahasa pemrograman tertentu. Gammu bertindak sebagai penghubung atau perantara komputer dan telepon seluler. Gammu menggunakan bahasa pemrograman C, bersifat open source [9], dan dapat dihubungkan dengan berbagai macam merek telepon seluler.

2.5 Pengujian Aplikasi

Setelah aplikasi SMS gateway selesai dibuat, maka diperlukan pengujian untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam pengembangan sehingga dapat digunakan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian dengan metode black box testing, yaitu pengujian perangkat lunak tanpa melihat struktur kode program, melainkan hanya menilai dari fungsional fitur aplikasi. Selain itu, dilakukan juga uji coba aplikasi dengan mengirimkan SMS sesuai format dan tidak sesuai format.

(28)

137 ISSN: 2407-4322 2.6 Perumusan Kesimpulan dan Saran

Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian ini. Aplikasi SMS gateway yang dibuat telah diuji, kemudian ditarik kesimpulan dan saran.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Alur Proses Kerja SMS Gateway

Perbedaan SMS gateway dengan SMS biasa terletak pada perangkat pengirimnya. SMS biasa dikirimkan melalui handphone sedangkan SMS gateway dikirimkan melalui modem GSM. Pada proses pengiriman sebuah SMS, terdapat beberapa tahapan agar SMS tersebut sampai ke tujuan. Gambar 3 menampilkan cara kerja SMS yang memperlihatkan bahwa pada tahapan pertama, SMS akan dikirimkan ke Mobile Switching Center (MSC) dari jaringan seluler. Untuk mengirimkan SMS ke MSC membutuhkan perantara Base Transceiver Station (BST) dan Base Station Controller. MSC akan meneruskan (forward) SMS tersebut ke Short Message Service Center (SMSC), lalu SMS tersebut akan disimpan. Kemudian SMSC akan memeriksa status handphone tujuan aktif atau tidak dan juga memeriksa lokasinya melalui Home Location Register (HLR). Jika handphone sedang aktif, maka pesan akan disampaikan MSC melalui jaringan penerima (BSC dan BTS). Tetapi, jika handphone sedang tidak aktif maka pesan akan disimpan di SMSC sampai MSC menginformasikan handphone sudah aktif [10].

Gambar 3. Cara Kerja SMS

Sebuah penelitian mengusulkan konsep desain layanan pesan singkat menggunakan SMS gateway dengan beberapa tingkatan. Tingkat pertama yaitu pengguna akan mengakses aplikasi berbasis website dengan memasukkan informasi dasar pengiriman SMS seperti nomor penerima dan pesan yang dikirim ke penerima. Pesan dikirim ke tingkat kedua yaitu pada tingkat web server yang akan mengubah pesan dengan menerapkan beberapa header keamanan untuk SMS dan menyebarkannya ke SMS gateway. Lalu pesan akan dikirim ke telepon seluler penerima [11].

Hasil dari penelitian ini berupa sebuah aplikasi yang memiliki fitur SMS gateway untuk menginformasikan hal-hal yang berhubungan dengan pembayaran kuliah pada Sekolah Tinggi XYZ. Sistem ini diintegrasikan dengan sistem e-learning yang sudah ada pada Sekolah Tinggi XYZ. Pengguna dalam sistem ini adalah administrator dan orangtua mahasiswa Sekolah Tinggi XYZ. Untuk dapat mengakses sistem ini, orangtua mahasiswa diwajibkan untuk mendaftarkan nomor handphone-nya terlebih dahulu yang biasanya dilakukan pada saat pendaftaran mahasiswa baru. Alur proses kerja SMS gateway yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 4.

(29)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 138 Setiap SMS yang akan dikirimkan oleh sistem, terlebih dahulu akan disimpan ke dalam database pada tabel Sentitem. Untuk mengirimkan SMS ke orangtua mahasiswa, dibutuhkan aplikasi Gammu yang menghubungkan server dengan modem.

Gambar 4. Alur Proses Kerja SMS Gateway 3.2 Antarmuka Aplikasi

Aplikasi ini memberikan kemudahan bagi orangtua mahasiswa dalam mengakses informasi jadwal pembayaran kuliah anaknya. Orangtua mahasiswa dapat mengirimkan dan menerima SMS melalui aplikasi ini. Sistem akan mengirimkan SMS secara berkala yang berisikan informasi tentang jadwal pembayaran biaya BPP dan SKS. SMS tersebut akan dikirimkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak kampus. SMS tersebut terlebih dahulu harus diketikkan oleh administrator melalui halaman website untuk dikirimkan secara serentak ke seluruh orangtua mahasiswa. Contoh SMS yang dikirimkan oleh sistem kepada orangtua mahasiswa dapat dilihat pada Gambar 5, sedangkan tampilan SMS yang sudah dikirimkan oleh sistem dan telah diterima di handphone orangtua mahasiswa dapat dilihat pada Gambar 6.

(30)

139 ISSN: 2407-4322

Gambar 6. Hasil SMS Berita Jadwal Pembayaran BPP

Selain menerima SMS broadcast dari sistem, pelanggan juga dapat melakukan permintaan informasi dengan mengirimkan SMS sesuai format yang dapat dilihat pada Tabel 1. Sedangkan jika orangtua mahasiswa lupa dengan format SMS yang telah ditentukan, orangtua mahasiswa dapat mengirimkan SMS request untuk bantuan dengan perintah HELP ke sistem, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 7. Atau jika mengirim pesan tidak sesuai format, maka sistem akan merespon dan menginformasikan format yang benar.

Tabel 1 Format Request SMS

Keyword Hasil

HELP Ketik BPP <spasi><NPM> untuk melihat jumlah bayar BPP. Ketik SKS <spasi><NPM> untuk melihat jumlah bayar SKS. BPP<spasi><NPM> Jumlah BPP yang harus dibayarkan sdr. <Nama> adalah Rp.

<jumlah bayar BPP>

SKS<spasi><NPM> Jumlah SKS yang harus dibayarkan sdr. <Nama> adalah Rp. <jumlah bayar SKS>

Jika format salah Maaf Format SMS Anda salah, ketik HELP untuk bantuan.

(31)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 140 Orangtua mahasiswa dapat mengirimkan SMS request untuk mendapatkan informasi BPP maupun SPP sesuai format yang sudah ditentukan. Gambar 8 menampilkan SMS request untuk melihat informasi tentang biaya BPP dan SMS balasan dari sistem.

Gambar 8. SMS Request BPP dan Balasan Sistem

Pada Gambar 8 ditampilkan bahwa orangtua mahasiswa mengirimkan SMS untuk mengetahui biaya BPP anaknya, lalu sistem membalas dengan mengirimkan informasi berupa biaya yang harus dibayarkan sesuai dengan NPM mahasiswa tersebut. Selain SMS gateway tentang pembayaran biaya kuliah, sistem ini juga menampilkan informasi akademik seperti yang dapat dilihat pada Gambar 9 dan Gambar 10.

(32)

141 ISSN: 2407-4322

Gambar 10. Halaman Utama Admin (2) 3.3 Database

Sistem yang dibuat menggunakan database untuk menampung semua data yang digunakan yang dapat dilihat pada Gambar 11.

(33)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 142 4. KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi SMS gateway yang dibuat dapat mengirimkan SMS mengenai informasi jadwal pembayaran biaya BPP dan biaya SKS.

2. Orangtua mahasiswa dapat melakukan permintaan informasi tentang jumlah biaya BPP dan biaya SKS yang harus dibayarkan.

3. Aplikasi SMS gateway ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada orangtua mahasiswa dan dapat mencegah keterlambatan pembayaran biaya kuliah.

5. SARAN

Aplikasi SMS gateway yang telah dibuat ini diharapkan dapat digunakan pada perguruan tinggi lain. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan aplikasi yang lebih kompleks disesuaikan dengan kebutuhan institusi dan perkembangan teknologi. Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan tools selain Gammu sebagai bahan perbandingan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang telah membiayai penelitian ini dalam Program Penelitian Dosen Pemula Tahun Anggaran 2017 Nomor: 2597/SP2H/K2/KM/2017 Tanggal 10 April 2017.

DAFTAR PUSTAKA

[1] APJII, 2017, Survei Internet APJII 2016, http://www.apjii.or.id/survei2016, Diakses Tanggal 19 Oktober 2017.

[2] Sadeli M., 2012, Aplikasi SMS dengan Visual Basic 6.0 dan Visual Basic 2010, Maxikom, Yogyakarta.

[3] Wahidin, 2010, Aplikasi SMS dengan PHP untuk Orang Awam, Maxikom, Palembang.

[4] Rahmawati S. Linda dan Al-Anshori, 2016, Aplikasi Short Message Service (SMS)

Gateway Pembelian Tiket Pertandingan Klub Sepakbola Arema, Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA, No. 1, Vol.10, hal. 70-80.

[5] Afrina M., dan Ibrahim A., 2015, Pengembangan Sistem Informasi SMS Gateway Dalam Meningkatkan Layanan Komunikasi Sekitar Akademika Fakultas Ilmu Komputer Unsri, Jurnal Sistem Informasi, No. 2, Vol.7, hal. 852-864.

[6] Nurfajrina D., Suryatiningsih, dan Siswanto B., 2016, Aplikasi Pembayaran Bulanan Berbasis Web dan SMS Gateway di SMK Negeri 3 Bandung, Prociding of Applied Science, Bandung, Desember 2016.

[7] Rails, 2017, Getting Started with Rails, http://guides.rubyonrails.org/getting_started.html, Diakses Tanggal 10 Juli 2017.

(34)

143 ISSN: 2407-4322 [8] Emanuel A. dan Salim A., 2013, Pembuatan Sistem Pelayanan Taksi dengan

Menggunakan Android, Google Maps, dan Ruby on Rails, Jurnal Sistem Informasi, No. 1, Vol. 8, hal. 17-28.

[9] Suryani, 2008, Rancang Bangun Sistem Informasi Sekolah Via SMS Gateway Berbasis CMS, Skripsi, Fakultas Sains dan Teknolgi, Universitas Islam Malang, Malang.

[10] Wiharjo Y., 2011, Sistem Informasi Akademik Berbasis SMS Gateway, Jurnal Teknologi Inofrmatika (TELKOMNIKA), No. 1, Vol.1, hal.1-28.

[11] Katankar, V.K. & Thakare, D.V.M., 2010, Short Message Service using SMS Gateway, International Journal on Computer Science and Engineering (IJCSE), No. 04, Vol. 02, pp. 1487-1491.

(35)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 144

Rencana Strategis Teknologi Informasi pada PT XYZ dengan

Kerangka Kerja Ward dan Peppard

Dicky Pratama1, Derry Alamsyah2

Sistem Informasi1, Teknik Informatika2, STMIK GI MDP, Jl. Rajawali No 14 Palembang Telp: (0711) 376400

dqpratama@mdp.ac.id1, derry@mdp.ac.id2 Abstract

Information technology is a much-needed asset in today's modern era. Not only as a tool as well as a core resource that should be utilized by organizations and companies. PT XYZ is one company that utilizes information technology to support its business process. Xi x hesitate in the procurement of the next information technology, given the cost that it requires. Companies are afraid of the investments made will be in vain because there is no appropriate information technology strategy to support its business processes. Therefore, it is necessary to make information technology strategy with company business strategy. This study was conducted with the work of Ward and Peppard. Before analyzing information technology strategy with SWOT Model Matrix previously performed internal and external environment analysis with Value Chain and PEST Analysis approach. The result of this research is the upcoming application portfolio which is expected to bring the competing superior company. Keyword: Ward dan Peppard, SWOT, Value Chain, PEST Analysis

Abstrak

Teknologi informasi adalah aset yang sangat dibutuhkan di era modern seperti sekarang ini. Tidak hanya sebagai alat bantu namun juga sebagai sumber daya inti yang harus dimanfaatkan oleh organisasi dan perusahaan. PT XYZ adalah satu perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung proses bisnisnya. Namun PT XYZ ragu dalam pengadaan teknologi informasi selanjutnya, mengingat biaya yang perlu dikeluarkan dalam mengadakan teknologi informasi sangat mahal. Perusahaan takut investasi yang dilakukan akan sia-sia karena belum adanya strategi teknologi informasi yang tepat untuk mendukung proses bisnisnya. Oleh karena itu perlu dibuat strategi teknologi informasi yang mengacu dengan strategi bisnis perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan kerangka kerja Ward dan Peppard. Sebelum menganalisis strategi teknologi informasi dengan Model SWOT Matriks sebelumnya dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal dengan pendekatan Value Chain dan PEST Analysis. Hasil dari penelitian ini adalah portofolio aplikasi yang akan datang yang diharapkan dapat membawa perusahaan unggul bersaing.

Kata kunci: Ward dan Peppard, SWOT, Value Chain, PEST Analysis

1. PENDAHULUAN

Teknologi informasi adalah aset yang sangat dibutuhkan di era modern seperti sekarang ini. Tidak hanya sebagai alat bantu namun juga sebagai sumber daya inti yang harus dimanfaatkan oleh organisasi dan perusahaan. Informasi yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi informasi ini juga dituntut untuk selalu up to date, relevan serta ada ketika dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan [8].

Perusahaan XYZ adalah sebuah perusahaan retail yang selama ini memanfaatkan teknologi informasi sebagai kunci kegiatan operasional dalam melayani pelanggan. Kuatnya

(36)

145 ISSN: 2407-4322 persaingan antar perusahaan sejenis membuat perusahaan berupaya untuk selalu berinovasi dalam memanfaatkan teknologi informasi dan strategi bisnis untuk memenangkan kompetisi tersebut. Top management berharap teknologi informasi yang digunakan dapat bermanfaat serta memberikan nilai yang maksimal dalam mencapai keunggulan kompetitif.

Masalah yang kini dihadapi perusahaan tersebut adalah adanya keraguan dalam pengadaan teknologi informasi, mengingat biaya yang perlu dikeluarkan dalam mengadakan teknologi informasi sangat mahal. Perusahaan takut investasi yang dilakukan akan sia-sia karena belum adanya strategi teknologi informasi yang tepat untuk mendukung proses bisnisnya. Oleh karena itu perlu dibuat strategi teknologi informasi yang mengacu dengan strategi bisnis perusahaan.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI)

Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi sistem infomasi berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya [15]. Menurut Cassidy yang dikutip dari Fauzi dan Kusumo perencanaan strategis adalah gambaran jelas bagaimana para pengambil keputusan memandang masa depan dengan menggunakan metode perencanaan formal [7].

2.2 Value Chain

Value Chain digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi cara-cara menghasilkan nilai tambah bagi konsumen [13]. Aktifitas utama menggambarkan kegiatan yang dilakukan perusahaan atau organisasi secara berurutan, dimulai dengan mendapatkan bahan baku, mengubah bahan baku tersebut menjadi produk jadi, pengemasan dan pengiriman, menjual dan memasarkan barang tersebut hingga memberikan layanan. Kolaborasi aktifitas utama dengan aktifitas pendukung menentukan nilai dan keuntungan bagi perusahaan.

2.3 SWOT Matriks

Matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis [14]. Hasil analisis dengan menggunakan matriks SWOT menghasilkan strategi SO, WO, ST dan WT. Tabel 1 menggambarkan ke empat strategi tersebut:

Tabel 1. Matriks SWOT

Berikut adalah penjelasan mengenai empat strategi yang lahir setelah dilakukan analisis dengan menggunakan matriks SWOT:

(37)

Jatisi, Vol. 4 No. 2 Maret 2018 146 1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran

perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.

2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 1. Model Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI)

Gambar 1 menjelaskan tahapan yang dilakukan untuk merumuskan strategi sistem informasi dan strategi teknologi informasi (SI/TI), sebelum menganalisis strategi tersebut maka dilakukan analisis lingkungan internal bisnis dan SI/TI serta analisis lingkungan eksternal bisnis dan SI/TI. Keluaran yang dihasilkan adalah strategi bisnis SI, strategi manajemen SI/TI dan strategi TI. Kerangka fikir pada gambar 1 adalah kerangka yang dikemukakan oleh Ward dan Peppard [15]. Kemudian untuk implementasinya dilakukan dengan model Value Chain, PEST Analysis dan SWOT.

3.1 Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal adalah kegiatan mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki perusahaan atau organisasi, baik sumber daya yang berwujud (tangible) atau sumber daya yang tidak berwujud (intangible). Sumber daya yang berwujud contohnya adalah manusia, mesin, uang dan lain sebagainya, sedangkan sumber daya yang tidak berwujud contohnya adalah informasi dan pengetahuan. Analisis lingkungan internal bisnis dilakukan dengan pendekatan model Value Chain. Pendekatan ini dilakukan dengan mengidentifikasi aktivitas utama dan aktivitas pendukung pada perusahaan.

(38)

147 ISSN: 2407-4322 3.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal adalah kegiatan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan atau organisasi. Faktor tersebut dapat ditentukan berdasarkan tren teknologi yang sedang marak saat ini, daya saing pesaing, konsumen, pemasok dan lain sebagainya. Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi apa saja peluang yang dapat dimanfaatkan serta apa saja ancaman yang mungkin menghambat produktifitas perusahaan sehingga diperoleh strategi yang akan direkomendasikan untuk perusahaan agar dapat mengatasi ancaman dan memanfaatkan peluang tersebut.

3.3 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI)

Strategi teknologi informasi adalah strategi dalam memanfaatkan sistem informasi (SI) dan teknologi informasi (TI) agar pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi dapat mengatasi masalah yang ada dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Perusahaan yang menerapkan strategi teknologi informasi yang tepat dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses bisnis bahkan dapat membawa perusahaan mencapai keunggulan kompetitif. Karena perumusan dalam membuat strategi TI mengacu kepada strategi bisnis organisasi.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Lingkungan Internal

4.1.1 Analisis Lingkungan Internal Bisnis

Pendekatan yang dilakukan dalam analisis lingkungan internal bisnis ini adalah dengan memanfaatkan model Value Chain yang dikemukakan oleh Porter (1985). Model ini menitik beratkan kepada aktifitas utama dan aktifitas pendukung pada perusahaan.

4.1.1.1 Aktifitas Utama a. Inbound Logistic

Perusahaan XYZ adalah perusahaan retail alat tulis kantor dan sekolah, perusahaan ini bekerja sama dengan pemasok-pemasok dari dalam kota maupun luar kota. Pemasok mendistribusikan produk mereka ke PT XYZ sesuai dengan pesanan sebelumnya, via jasa ekspedisi maupun tranportasi darat.

b. Operation

Pencatatan stok dilakukan dengan menggunakan aplikasi pengolahan transaksi. Setiap produk diberikan kode produk sebagai identitas produk.

c. Outbound Logistic

Setiap order mengurangi stok barang yang ada digudang. Setelah melalui roses pengemasan, produk dikirimkan melalui jasa ekspedisi kepada konsumen yang berada diluar kota dan menggunakan jasa ekspedisi local untuk konsumen yang berada di dalam kota.

d. Marketing and Sales

Selain memiliki gerai yang buka di jam kerja, perusahaan XYZ ini juga memasarkan produk mereka melalui media sosial, e-commerce pihak ketiga dan website perusahaan.

e. Services

Sebagai perusahaan yang telah lama berkecimpung dibidangnya perusahaan ini berusaha untuk mempererat hubungan dengan pelanggan. Layanan yang diberikan kepada pelanggan saat ini adalah request order via telepon dan pengiriman produk ke pelanggan. Penyampaian informasi promosi masih menggunakan brosur yang dicetak serta poster yang di share di jejaring sosial.

Gambar

Gambar 3. Halaman Penilaian
Gambar 2. Usecase Diagram  2. 3. 2  Sequence Diagram
Diagram Class atau kelas  diagram menggambarkan struktur sistem dari segi  pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem
Gambar 9. Tampilan Pengelolaan Data Tarif Pengiriman Barang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Cepat-tidaknya suatu konflik dapat diatasi tergantung pada kesediaan dan keterbukaan pihak-pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan konflik, berat ringannya bobot

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan supplier batu split terbaik dengan cara merangking beberapa alternatif supplier batu split berdasarkan kriteria-kriteria

Perusahaan menyadari bahwa komponen pengendalian internal (lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, pemantauan) akan mudah direalisasikan jika

Angin dan air adalah aliran dan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan pemilik bangunan jika menggunakan penerapan Feng Shui yang tidak sesuai..

Resistensi tunggal adalah resistensi pada populasi serangga terhadap satu jenis insektisida sedangkan resistensi ganda (silang) adalah perkembangan resistensi pada

Ya Tuhan Allah, Bapa kami yang di surga, kasihanilah kami orang yang berdosa yang lemah ini, karena musuh kami terlalu kuat untuk kami, kami selalu dikalahkan.. Sebab

Lingkup kajian dalam penelitian ini adalah pengembangan desain model penilaian udang ekspor berbasis jaminan mutu dan keamanan pangan pada unit usaha udang yang