• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Aplikasi Database Relawan Palang Merah Indonesia Pada PMI Kabupaten Sumedang Sebagai Upaya Pemutakhiran Data Relawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Aplikasi Database Relawan Palang Merah Indonesia Pada PMI Kabupaten Sumedang Sebagai Upaya Pemutakhiran Data Relawan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Aplikasi Database Relawan Palang Merah Indonesia Pada PMI

Kabupaten Sumedang Sebagai Upaya Pemutakhiran Data Relawan

Oman Somantri 1, Iyat Ratna Komala2 1

Program Studi D4 Teknik Informatika, Politeknik Harapan Bersama, Tegal 2Program Studi S1 Sistem Informasi, STMIK Sumedang, Sumedang E-Mail: [email protected], [email protected]

Abstrak

Sumber daya manusia dalam sebuah organisasi merupakan aset yang sangat berharga, terlebih dengan banyaknya SDM yang harus dikelola. Pengelolaan SDM yang baik tentunya akan berpengaruh pada eksistensi dan kualitas dari organisasi tersebut seperti halnya Palang Merah Indonesia Kabupaten Sumedang yang mempunyai begitu banyak relawan. Dalam pengelolaan data relawan ini PMI Sumedang masih mengalami kesulitan dalam hal pengelolaan database relawan yang ada, hal inilah yang menimbulkan sulitnya untuk update data serta riwayat penugasan relawan yang akan dan yang sudah diberdayakan. Aplikasi database relawan Palang Merah Merah Indonesia diusulkan sebagai solusi, dengan menggunakan metode waterfall model dalam perancangan sistemnya, maka aplikasi ini bisa menjadi sebuah solusi bagi PMI Kabupaten Sumedang untuk dapat meningkatkan kinerja organisasi khususnya dalam pengelolaan administrasi pengembangan sumber daya relawan dan PMR.

Kata kunci: Relawan PMI, Aplikasi, Database, Waterfall model

1. PENDAHULUAN

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sebuah organisasi tentunya menjadi sebuah kewajiban dan pekerjaan rumah bagi para pimpinan pihak manajemen organisasi untuk memeberikan perhatian lebih dalam masalah ini, karena bagaimanapun juga dalam proses pengembangan organisasi SDM merupakan salah satu aset organisasi yang paling terpenting dalam proses perkembangan organisasi kedepannya. Hal yang sangat sulit untuk dilakukan oleh pihak manajemen organisasi manapun adalah bagaimana mengelola SDM yang dimilikinya agar maksimal dalam menjalankan kegiatannya terlebih apabila dihadapkan pada masalah administrasi pengelolaan data SDM organisasi. Diantara sekian banyak organisasi mungkin hanya terdapat beberapa yang sudah menjalankan pengelolaan ini dengan baik dan efektif meskipun sebatas masih dilakukan secara manual belum terkomputerisasi.

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sumedang sebagai sebuah organisasi besar yang bergerak dalam bidang kemanusiaan dalam setiap kegiatannya mempunyai tugas yang sangat kompleks dan bervariatif sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang membutuhkan seperti

pelayanan donor darah, penanggulangan bencana alam, pelayanan pertolongan pertama, serta kegiatan sosial lainnya yang terkait dengan kegiatan yang serupa. Kegiatan yang dilakukan oleh PMI tidak terlepas dari peranan para relawan PMI dalam menjalankan setiap tugas kemanusiaan yang dilaksanakan dan yang membedakan PMI dengan organisasi sosial lainnya adalah bahwa PMI dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu memberdayakan SDM yang dimilikinya serta merta hanya dilakukan oleh para relawan PMI seperti Korps Sukarela (KSR) dan Tenaga Sukarela (TSR) serta PMR (Palang Merah Remaja) dalam setiap melaksanakan tugas. Ulla Nuchrawaty Usman (2008) mengatakan dalam menunjang pengelolaan dan pengembangan kapasitas SDM PMI diperlukan sebuah sistem manajemen relawan yang proporsional untuk mengelolanya [1].

Pengelolaan administrasi SDM yang masih manual sangat menghambat sekali dalam sebuah proses pengambilan keputusan pihak manajemen organisasi, hal ini menjadikan terhambatnya proses sebuah manajemen relawan. Untuk meningkatkan pelayanan dan menunjang setiap kegiatannya, beberapa penelitian mengenai Palang Merah sudah banyak dilakukan. Briones, dkk (2011) melakukan penelitian untuk meningkatkan

(2)

citra dan hubungan organisasi palang merah dengan masyarakat dilakukan penelitian di negara Amerika mengenai bagaimana Palang Merah Amerika (American Red Cross) menggunakan media sosial untuk membangun sebuah hubungan dengan masyarakat, pada penelitian ini disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa berlatih Public Relations (PR) melalui media sosial sangat efektif dan diperlukan di era digital sekarang ini melalui pengembangan dialog dua arah yaitu dengan para konstituen muda, media dan masyarakat [2] .

Selain dari sisi sosial, penelitian dari aspek lainpun dilakukan oleh Pramudya, dkk (2013) meneliti mengenai rancang bangun sistem pemesanan darah dan manajemen bencana pada UDD PMI Kota Palembang berbasis web [3]. Begitu pun dilakukan oleh Latifah dan Ramadian (2013) membuat sebuah rancang bangun sistem informasi manajemen pendonoran darah pada UDD PMI Kabupaten Pacitan dengan harapan ini dapat membantu pihak administrasi dalam melakukan pengolahan data donor darah dan pembuatan laporan secara efektif dan efisien [4].

Sedikit berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Joko Tri C dan Sukadi (2013), untuk mendukung kinerja dari Palang Merah Indonesia membuat sebuah website profil dan pelayanan pada unit donor darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Pacitan. Penelitian yang dilakukan tidak hanya sebatas pada bagain pelayanan donor darah maupun administrasi saja, tetapi pada bidang penanggulangan bencana [5]. Rikie Kartadie, dkk (2013) melakukan penelitian dengan membuat sebuah sistem informasi manajemen penanggulangan pasca bencana dimana sistem informasi ini dibuat berdasarkan pada mengacu pada kerangka aktivitas sesuai dengan standar Palang Merah yaitu Objective settings, Risk

assessment and reduction, Development and Validation, serta Planning [6].

Pada penelitian ini diusulkan, untuk dapat menunjang pengolahan data administrasi relawan Palang Merah Indonesia Kabupaten Sumedang sehingga dapat dengan lebih mudah dan lebih efektif dalam proses pembuatan laporan serta update data, maka diusulkan sebuah aplikasi pengolahan database relawan

PMI Kabupaten Sumedang yang dijadikan sebagai salah satu solusi terbaik kedalam permasalahan yang ada, terlebih dengan terus berkembangnya teknologi dan informasi secara terkomputerisasi saat ini tidak menutup kemungkinan aplikasi ini akan sangat mudah diterapkan sesuai dengan perkembangan zaman.

1.1 Perancangan Sistem

Perancangan adalah pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional yang dipersiapkan untuk rancang bangun implementasi yang meliputi proses penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi termasuk mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan keras dari suatu sistem. Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem [7].

Menurut Pressman (2002), perancangan adalah proses untuk mengaplikasikan berbagai macam teknik dan prinsip untuk tujuan pendefinisian secara rinci perangkat lunak, proses atau sistem agar dapat direalisasikan dalam bentuk fisik. Perancangan adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem; pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi; menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk [8].

1.2 Aplikasi komputer

Aplikasi adalah suatu penerapan dimana biasanya digunakan melalui praktek secara langsung dalam menangani penyelesaian suatu masalah tertentu dalam bentuk perangkat lunak dengan menerapkan suatu program sebagai alternatif penyelesaian masalah maupun bahasa pemrograman sesuai dengan

(3)

yang diinginkan. Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan. Aplikasi secara umum mempunyai arti yaitu penggunaan ataupun penerapan. Menurut Dedi Rusmadi (1989:23), istilah aplikasi dalam sistem komputer diartikan sebagai penggunaan komputer untuk menangani permasalahan atau pelaksanaan job atau pekerjaan tertentu [9]. 1.3 Relawan PMI

Relawan PMI adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan kepalangmerahan baik secara tetap maupun tidak tetap sesuai dengan prinsip-prinsip dasar gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional serta diorganisasikan oleh Palang Merah Indonesia. Keanggotaan relawan PMI dalam manajemen relawan dan PMR tergabung dalam beberapa wadah, diantaranya [1]:

1. Korps Sukarela (KSR), adalah kesatuan di dalam perhimpunan PMI yang merupakan wadah kegiatan atau wadah pengabdian bagi anggota biasa PMI yang menyatakan diri dan memenuhi syarat menjadi anggota KSR PMI, berusia 18 sampai dengan 35 tahun, mengikuti orientasi dan pelatihan dasar KSR.

2. Tenaga Sukarela (TSR), Adalah individu yang secara sadar dan sukarela mendaftarkan diri sebagai anggota biasa PMI untuk berperan aktif dalam memperkuat manajemen pengembangan organisasi dan pelayanan kepalangmerahan sesuai keahlian yang dimiliki, berusia 18 tahun sampai dengan tak terbatas, mengikuti orientasi kepalangmerahan.

3. Palang Merah Remaja (PMR), adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI, berusia antara 10 sampai dengan 18 tahun atau seusia masa sekolah mulai dari SD sampai SMA.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari Perancangan aplikasi database relawan Palang Merah Indonesia Pada PMI

Kabupaten Sumedang ini adalah: (1) Merancang sebuah aplikasi yang dapat dipergunakan dalam pengolahan data kapasitas relawan dan PMR yang dimilki oleh PMI Kabupaten Sumedang; (2) Memberikan suatu kemudahan bagi para staf dan relawan serta pengurus PMI dalam mengolah data sehingga lebih cepat dan efisien dalam pengerjaannya; (3) Memberikan alternatif pemecahan masalah bagi pengurus PMI dalam mengeluarkan sebuah kebijakan terkait dengan Relawan dan PMR; (4) Memudahkan pengambilan informasi yang cepat dan akurat dalam pembuatan laporan data yang telah ada terkait dengan relawan dan PMR.

2. METODE PENELITIAN Metode perancangan untuk pembuatan aplikasi yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah Waterfall Model, yaitu bertujuan agar memperoleh tahapan perancangan yang lebih baik. Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam perancangan aplikasi ini diantaranya [10]:

a. Analisis sistem, pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data, analisis kebutuhan, pembatasan masalah, tujuan dari pembuatan sistem dengan melakukan wawancara langsung serta pengambilan data.

b. Perancangan sistem, pada proses ini akan dilakukan perancangan menu sistem, modul –modul serta desain sistem secara keseluruhan.

c. Implementasi, pada tahap ini akan dilakukan pembuatan sintak–sintak (coding) sesuai dengan desain interface yang telah dibuat dan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.6 serta pengujian Aplikasi dengan memasukan beberapa data.

d. Integrasi dan pengujian Unit, tahapan ini rancangan akan diitegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa rancangan sistem aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan fungsinya.

e. Operasi dan pemeliharaan (maintenance), yaitu melakukan koreksi dari berbagi error yang tidak ditemukan pada tahap – tahap sebelumnya.

Metode model yang diusulkan tampak seperti pada gambar 1.

(4)

Gambar 1. Perancangan Waterfall Model

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis kebutuhan data

Kebutuhan data yang diperlukan untuk membuat system tersebut adalah: (1) Data Relawan dan PMR; (2) Data Staf dan Pengurus PMI Kab.Sumedang; (3) Data Unit KSR dan TSR serta PMR; (4) Data Kegiatan dan mobilisasi Relawan.

3.2 Diagram Konteks

Diagram konteks dari sistem yang dibuat seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Perancangan diagram konteks

3.3Diagram DFD level 1

Perancangan sistem untuk DFD level 1 adalah seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Perancangan DFD level 1

3.4 Diagram ERD

Untuk diagram ERD dari sistem yang dibuat adalah seperti pada gambar 4.

Gambar 4. Perancangan ERD

3.5 Hasil dan Analisa

Setelah dilakukan analisis, Berikut merupakan hasil implementasi dari Aplikasi database relawan Palang Merah Indonesia Kabupaten Sumedang.

(5)

Gambar 6. Form data anggota relawan KSR

Gambar 7. Form data anggota relawan PMR

Gambar 8. Form input data relawan KSR

Gambar 9. Form Laporan

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari analisis dan perancangan serta pengembangan sistem aplikasi database relawan dan PMR Palang Merah Indonesia Kabupaten Sumedang yang telah dirancang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi pengelolaan database relawan dan PMR menjadi sebuah solusi bagi PMI Kabupaten Sumedang utnuk dapat meningkatkan kinerja organisasi khususnya dalam pengelolaan administrasi pengembangan sumber daya relawan dan PMR.

2. Metode pengembangan sistem dengan metode terstruktur dalam hal ini metode Waterfall, memberikan sebuah kemudahan dalam pengembangan system yang akan kita buat dimana metode ini memberikan suatu kemudahan tahapan-tahapan apa saja yang harus dilakukan dalam pengembangan system. Mengingat bahwa aplikasi yang dirancang masih mempunyai kekurangan, maka disarankan beberapa hal antara lain: (1) Pengembangan dan perancangan sebuah aplikasi akan berjalan dengan baik apabila kita melakukan terlebih dahulu sebuah studi kelayakan terhadap tempat yang akan diterapkan sistem tersebut, sehingga sebuah langkah awal analisis dapat segera diketahui kebutuhannya; (2) Proses pembuatan sistem dapat dikembangkan lebih luas lagi menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan yang pengguna atau user sistem tersebut.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Usman, Ulla N., Pedoman Manajemen Relawan (KSR-TSR), Palang Merah Indonesia, 2008.

[2] Briones, R.L., Kuch, Beth., Liu, Brooke Fisher., dan Jin, Yan., 2011, Keeping up with

(6)

the digital age: How the American Red Cross uses social media to build relationships, Public Relations Review 37, pp 37–43. [3] Pramudya, Rama., Vitriana, Vina., dan Desy

I.R., Rancang Bangun Sistem Pemesanan Darah Dan Manajemen Bencana Pada UDD PMI Kota Palembang Berbasis Web, Jurnal STMIK GI MDP, 2012.

[4] Latifah, Ummu., T, Agus., dan Ramadian., Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Pendonoran Darah Pada UDD PMI Kabupaten Pacitan, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed – IJCSS, Volume 10 No 4, 2013, ISSN : 1979-9330

[5] Tri C, Joko., dan Sukadi., Pembuatan Website Profil Dan Pelayanan Pada Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Pacitan, Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer, FTI Universitas Surakarta, Vol 2 No 1, 2013, ISSN: 2302-1136.

[6] Kartadie, Rikie., Asharudin, F., Suryanto, T., Wibi H, P., Mando, L.B.Finansius., Rajab,

Abdul., dan Syam, Arif., 2013, Aplikasi

Sistem Informasi Manajemen Penanggulangan Pasca Bencana, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013, STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari, ISSN:2302-3805.

[7] George M. Scott., 2002, Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen, Raja Grafindo Persada. Jakarta.

[8] Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku. Satu), ANDI Yogyakarta.

[9] Rusmadi, Dedy., 1999, Mengenal Teknik Elektronika, Bandung : Pionir Jaya.

[10] Sommerville, Ian., Software Engineering, 6th.Addison Wesley, 2001.

Gambar

Diagram  konteks  dari  sistem  yang  dibuat  seperti pada gambar 2.
Gambar 9.  Form Laporan

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.12. Tampilan Input Data Unit PMR.. Pada gambar berikut merupakan halaman untuk mengisi data unit PMR yang baru. Pada tampilan ini, ID Unit akan otomatis

Adapun tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:.. Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan nilai sosial dalam kegiatan Korps Sukarela-Palang Merah Indonesia

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa frekuensi kejadian malaria positif pada darah donor di Palang Merah Indonesia Kabupaten Rokan

Palang Merah Indonesia Kota Salatiga merupakan organisasi di Indonesia yang memiliki hak untuk mengelola dan melaksanakan usaha transfusi darah. Namun Palang Merah Kota

Hasil dari penelitian Teknik Komunikasi Persuasif Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela Di Palang Merah Indonesia Kota Samarinda yang menggunaka teknik asosiasi,

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: penerapan algoritma Biner untuk pencarian data keberadaan pengungsi di Palang Merah

Mengenai tahapan-tahapan kegiatan yang menyangkut tentang peningkatan skill pada organisasi Unit Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Perguruan Tinggi UIN Sulthan Thaha

PENGELOLAAN KOMPONEN-KOMPONEN DARAH DI UTD PALANG MERAH INDONESIA PMI KOTA BANDA ACEH Nova Fajarna1, Widya Sari2 12Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Email: