• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Lilik Sri Andayani SD Negeri 2 Baruharjo Durenan Trenggalek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Lilik Sri Andayani SD Negeri 2 Baruharjo Durenan Trenggalek"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

IV PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN

DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI METODE PEMBERIAN

TUGAS DI SDN 2 BARUHARJO DURENAN TRENGGALEK

SEMESTER II TAHUN 2012/2013

Oleh: Lilik Sri Andayani

SD Negeri 2 Baruharjo Durenan Trenggalek

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk: (a) Meningkatkan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas IV SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Trenggalek Tahun pelajaran 2012/2013 melalui tindakan pemberian tugas, dan (b) Memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran Matematika melalui pemberian tugas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan pada siswa Kelas IV SDN 2 Baruharjo Durenan Trenggalek Tahun pelajaran 2012/2013 semester II yang berjumlah 37 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi, tes, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Melalui pemberian tugas, dapat meningkatkan hasil prestasi belajar dengan lebih baik dengan rata-rata nilai akhir sebelum siklus yaitu 62,11 dengan ketuntasan belajar 29,73%, pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 73,92 dengan ketuntasan belajar 62,16% dan setelah selesai siklus II nilai rata-ratanya adalah 88,27 dengan ketuntasan belajar mencapai 100%; dan (b) Aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran juga semakin baik karena siswa dan guru merasa nyaman dengan pemberian tugas dan kurikulum cepat terselesaikan.

Kata kunci: prestasi belajar, matematika, pemberian tugas

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai di-siplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi in-formasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang te-ori bilangan, aljabar, analisis, tete-ori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi dimasa depan diperlukan penguasaan Matematika yang kuat sejak dini. Namun dalam kenyataannya prestasi siswa tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan rendah, hal itu dapat dilihat dari nilai ulangan harian dan raport sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh guru yang hanya menggunakan metode

ceramah, urutan materi mengajar tidak runtut, media yang digunakan hanya papan tulis, dan guru tidak menggunakan metode yang tepat. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan pemberian tugas yang harus dikerjakan di rumah. Pemberian tugas mema-ng diamema-nggap perlu oleh semua praktisi pen-didikan karena pemberian tugas termasuk dalam kegiatan intra kurikuler. Kegiatan in-tra kurikuler ialah kegiatan belajar yang dila-kukan di luar jam pelajaran yang telah di-tentukan tetapi masih mendukung kegiatan tatap muka yang dilakukan guru. Kegiatan intra kurikuler bentuknya bisa tugas-tugas maupun latihan-tatihan yang dapat

(2)

dikerja-kan siswa di rumah dengan bantuan orang tu-a, saudara-saudartu-a, maupun temannya. (Depdikbud, 1996)

Dengan demikian, peneliti tertarik menggunakan metode pemberian tugas da-lam proses pembelajaran matematika dengan pertimbangan pemberian tugas dari sekolah membuat sebagian dari waktu yang ada dapat digunakan untuk mempelajari dan mengingat kembali pelajaran di sekolah sehingga proses belajar terus bersambung dan akan mendapatkan hasil yang maksimal berupa tingkah laku yang tetap pada siswa. Dengan menggunakan pendekatan pemberian tugas maka guru dapat melibatkan langsung dan meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Bila hal ini berjalan terus menerus secara berkelanjutan dan berkesinambungan maka problem yang se-lama ini menjadi pokok permasalahan yaitu rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dapatlah diatasi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis pe-nelitian tindakan kelas (PTK). Pepe-nelitian dilakukan pada siswa Kelas IV SDN 2 Baru-harjo Durenan Trenggalek Tahun pelajaran 2012/2013 semester II yang berjumlah 37 siswa. Lokasi penelitian adalah di SDN 2 Ba-ruharjo Durenan Trenggalek. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes, observasi, angket, dan daftar nilai. Desain penelitian yang digunakan terdiri dari 2 siklus, tiap siklus meliputi: planning (perencanaan), act-ion (pelaksanaan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Tiap siklus dilak-sanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat di-pecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya,

selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler.

HASIL DAN PEMBAHASAN Refleksi Awal

Sebelum penelitian, tahap awal yang dilakukan adalah peneliti bersama mitra guru mengidentifikasi permasalahan yang ada di kelas IV SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Trenggalek yaitu tentang rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Adapun penyebab rendahnya prestasi belajar siswa adalah sebelum menggunakan metode pemberian tugas

dalam menyampaikan pembelajaran

Matematika materi penjumlahan dan pengu-rangan pecahan adalah menggunakan metode yang kurang tepat yaitu metode ceramah.

Metode ceramah kurang efektif digunakan karena siswa masih sulit untuk memahami materi yang diberikan, siswa hanya mendengarkan dan jarang mencatat, membuat siswa mudah lupa dan siswa sulit memahami materi yang diajarkan. Metode ceramah yang monoton membuat siswa merasa jenuh sehingga tidak berkonsentrasi pada saat pembelajaran, hal ini berdampak pada hasil belajar siswa tidak memuaskan. Nilai hasil belajar Matematika sebelum penelitian adalah 62,11 dengan ketuntasan belajar adalah 29,73%. Hasil belajar ini secara klasikal belum memenuhi standar ketuntasan belajar.

Peneliti mencoba mengatasi perma-salahan ini dengan menerapkan metode pemberian tugas untuk mengatasi kesulitan siswa dalam materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Dengan penerapan metode pemberian tugas ini diharapkan

(3)

prestasi belajar bidang studi Matematika siswa Kelas IV SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Trenggalek dapat meningkat dan ketuntasan belajar dapat tercapai.

Siklus Pertama Perencanaan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti bersama mitra guru mempersiapkan beberapa hal antara lain: (a) Menyiapkan tu-gas-tugas yang dijadikan pemberian tugas, serta materi pembelajaran; (b) Menyiapkan lembar penilaian pemberian tugas; (c) Me-nyiapkan lembar observasi siswa untuk men-catat kegiatan siswa selama penelitian; (d) Menyiapkan lembar observasi guru untuk mencari data prestasi belajar siswa selama siklus berlangsung; dan (e) Menyiapkan lembar nilai tes dan lembar analisis.

Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus I dengan langkah-langkah pembelajaran seba-gai berikut:

Pertemuan Pertama

A.Kegiatan Awal:

1) Guru dan siswa berdoa bersama. 2) Guru mengabsen siswa

3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 4) Guru menjelaskan kepada siswa tentang

penjumlahan pecahan.

5) Tanya jawab antara siswa dengan guru tentang penjumlahan pecahan selama ± 20 menit.

B.Kegiatan Inti:

1) Guru membentuk kelompok belajar siswa. 2) Guru meminta siswa untuk duduk sesuai

dengan pembagian kelompoknya.

3) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan perkelompok. Adapun soal yang diberikan sebagai berikut:

4) Siswa menyelesaikan lembar kerja (LKS) secara berkelompok.

5) Kolaborator penelitian mengamati proses diskusi siswa.

6) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok (diskusi kelas).

7) Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil diskusi.

8) Guru menguatkan jawaban siswa.

9) Siswa memajangkan (menyimpan) hasil kerja kelompok.

10)Guru memberikan catatan kepada siswa. 11)Guru memberikan soal individu kepada

siswa.

12)Siswa mengerjakan soal individu.

13)Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.

C.Kegiatan Akhir

1) Guru memberikan tugas rumah.

2) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. 3) Guru dan siswa berdoa bersama untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama.

Pertemuan Kedua

A.Kegiatan Awal

1) Guru dan siswa berdoa bersama. 2) Guru mengabsen siswa.

3) Guru dan siswa membahas PR selama ± 30 menit.

(4)

tentang penjumlahan pecahan.

5) Guru menjelaskan secara singkat tentang penjumlahan pecahan untuk mengingat-kan kepada siswa.

B.Kegiatan Inti

1) Guru meminta siswa untuk duduk sesuai dengan pembagian kelompoknya.

2) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan perkelompok. Adapun soal yang diberikan sebagai berikut:

3) Siswa menyelesaikan lembar kerja (LKS) secara berkelompok.

4) Kolaborator penelitian mengamati proses diskusi siswa.

5) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok (diskusi kelas).

6) Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil diskusi.

7) Guru menguatkan jawaban siswa.

8) Siswa memajangkan (menyimpan) hasil kerja kelompok.

9) Guru memberikan catatan kepada siswa. 10)Guru memberikan soal individu kepada

siswa.

11)Siswa mengerjakan soal individu.

12)Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.

C.Kegiatan Akhir

1) Guru mengumumkan tes evaluasi belajar siswa pada pertemuan mendatang. 2) Guru dan siswa berdoa bersama untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama.

Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh kolabora-tor (mitra guru). Pada tahap pengamatan ini yang diamati adalah aktifitas siswa dan guru dalam pembelajaran. Hasil pengamatan aktifitas siswa oleh kolaborator adalah bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas pada siklus I sebesar 65% berarti kegiatan pembelajaran ini termasuk dalam kategori “baik”.

Tabel 1. Aktivitas Siswa Siklus I No Indikator

Siklus I P

1 P2

1 siswa mempersiapkan

alat-alat yang diperlukan dalam eksperimen

3 2 5

2 siswa melakukan eksperimen

sesuai dengan petunjuk dari guru

2 3 5

3 kesungguhan siswa dalam

melakukan eksperimen 3 2 5

4 hasil kerja siswa dalam

eksperimen 2 3 5

5 kebersihan tempat setelah melakukan eksperimen

3 3 6

Jumlah 26

% Rata-rata 65

Hasil pengamatan aktifitas guru oleh kolaborator adalah persentase aktifitas guru dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode pemberian tugas sebesar 62,50%. Aktifitas guru dalam pem-belajaran ini termasuk dalam kategori “baik” yang dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan hasil aktivitas siswa dan guru dalam siklus I, metode pemeberian tugas berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar siswa di mana rata-rata siklus I telah mengalami peningkatan dari pada sebelum siklus.

(5)

Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 2. Aktivitas Guru Siklus I

No Kegiatan SIKLUS I

P1 P2

1 Guru membuat RPP 2 3 5

2 Waktu yang digunakan

sesuai rencana 3 3 6

3 Materi yang diberikan sesuai

dengan RPP 3 2 5

4 Guru melaksanakan

kegiatan belajar yang menyenangkan

3 2 5

5 Guru membimbing siswa

dalam melakukan eksperimen

2 2 4

6 Guru merangsang interaksi antar siswa

2 2 4

7 Guru menggunakan bahasa

yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung

4 3 7

8 Guru memberikan umpan

balik dari materi yang dibahas

2 2 4

9 Metode pembelajaran

berpusat pada siswa

2 3 5

10 Guru melaksanakan

evaluasi 2 3 5

Jumlah 50

%Rata-rata 62.5

Hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 73,68 dan ketuntasan belajar sebesar 62,16. Hasil belajar siswa pada siklus I secara lengkap disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Nama Siswa Nilai Tuntas Ketuntasan Tidak Tuntas

1 Devia Regita Pangesti 72 T -

2 Aditya Kurniawan 86 T -

3 Aditya Pangestu Fuadi 68 - TT

4 Ahmad Khamim Tohari 60 - TT

5 Bagas Sridika Saputra 84 T -

6 Bima Yanuar Pratama 76 T -

7 Charendra Fadli Baqtiar 68 - TT

8 Dewi As Syamsi 68 - TT

9 Dimas Ridwan Muzaky 72 T -

10 Erika Ayu Anjalina 90 T -

11 Halimat Lailiyah 76 T -

No Nama Siswa Nilai Tuntas Ketuntasan Tidak Tuntas

12 Imam Mustaqim 68 - TT

13 Inda Dinny Zuanita 72 T -

14 Inka Yunita Dewi 68 - TT

15 Krisna Anggara Putra 60 - TT

16 Lailatul Nur Fadhillah 84 T -

17 Lindung Karuniawan 76 T -

18 Lisa Amarta Firdaus 68 - TT

19 Maya Dwisaputri 68 - TT

20 Mucahmad Vauzan

Kadavi 72 T -

21 Muhamad Faut Zazuli 90 T -

22 Muhamad Taufik Agus

Setiawan

76 T -

23 Niken Dwi Lestari 76 T -

24 Nikmatul Laili 68 - TT

25 Putri Ramawati 72 T -

26 Qiftirul Aziz Novariano 72 T -

27 Riyan Jumantoro 60 - TT

28 Saidah Mubarokah 84 T -

29 Septian Adi Firmansyah 76 T -

30 Sofiyatul Luvita 68 - TT

31 Syifa Arsyi Fadhilah 68 - TT

32 Titin Nurayati 72 T -

33 Tiwi Saputri 90 T -

34 Yovika Indriasani 76 T -

35 Yudha Aditya Pratama 68 - TT

36 Yulia Ningsih 72 T -

37 Zulva Ningtias Sari 82 T -

JUMLAH 2726 23 14

RATA-RATA 73.68 62.16 37.84

Refleksi

Dari paparan data dalam Tabel 3 dapat ditegaskan bahwa setelah pelaksanaan siklus I terbukti telah dicapai prestasi belajar lebih baik dari sebelum siklus, meskipun secara klasikal siswa belum mencapai ketuntasan belajar yaitu minimal 85% siswa dengan nilai ≥ 75. Hal ini disebabkan oleh: (a) Guru belum tepat dalam memberikan pemberian tugas baik dari segi jumlah maupun bobot masalah yang dikerjakan; (b) Masih banyak siswa yang tergantung pada orang tua dalam mengerjakan pemberian tugas; dan (c) Belum terbiasanya siswa memanfaatkan sebagian waktu luangnya untuk belajar sungguh-sungguh. Dalam kegiatan berikutnya kekurangan ini akan

(6)

diadakan perbaikan dan penyempurnaan pada saat pelaksanan siklus II.

Siklus Kedua Perencanaan

Pada siklus II perencanaan kegiatan masih sama dengan siklus I namun perlu ditambahkan dengan beberapa kegiatan hasil masukan dari refleksi di akhir siklus I. Adapun tambahan kegiatan pada siklus II, yaitu (a) Pemberian tugas harus diperhi-tungkan dengan matang baik menyangkut jumlah soal maupun bobot soal; dan (b) Memotivasi siswa agar sedapat mungkin pemberian tugas dikerjakan sendiri dengan sedikit bantuan dari pihak lain.

Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

Pertemuan Pertama

A.Kegiatan Awal:

1) Guru dan siswa berdoa bersama. 2) Guru mengabsen siswa.

3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 4) Guru menjelaskan materi tentang

pengurangan pecahan.

5) Tanya jawab antara siswa dengan guru selama ±20 menit.

B.Kegiatan Inti:

1) Guru menginformasikan kepada siswa untuk duduk perkelompok.

2) Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS). Adapun soal yang diberikan sebagai berikut:

3) Siswa menerima dan menyelesaikan lembar kerja (LKS) secara berkelompok. 4) Kolaborator penelitian mengamati proses

diskusi siswa.

5) Siswa Melaporkan hasil kerja kelompok (diskusi kelas).

6) Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil diskusi.

7) Guru menguatkan jawaban siswa.

8) Siswa memajangkan (menyimpan) hasil kerja kelompok.

9) Guru memberikan catatan kepada siswa. 10)Guru memberikan soal individu kepada

siswa.

11)Siswa mengerjakan soal individu.

12)Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya

C.Kegiatan Akhir

1) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.

2) Guru mengumumkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. 3) Guru dan siswa berdoa bersama untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran.

(7)

A.Kegiatan Pendahuluan

1) Guru dan siswa berdoa bersama. 2) Guru mengabsen siswa.

3) Guru dan siswa membahas PR pada pertemuan pertama.

4) Guru menjelaskan tentang pengurangan pecahan untuk mengingatkan siswa. 5) Tanya jawab antara guru dengan siswa

tentang pengurangan pecahan. B.Kegiatan Inti

1) Guru menginformasikan kepada siswa untuk duduk perkelompok.

2) Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS). Adapun soal yang diberikan adalah sebagai berikut:

3) Siswa menerima dan menyelesaikan lembar kerja (LKS) secara berkelompok. 4) Kolaborator penelitian mengamati proses

diskusi siswa.

5) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok (diskusi kelas).

6) Siswa dibantu guru menyimpulkan hasil diskusi.

7) Guru menguatkan jawaban siswa.

8) Siswa memajangkan (menyimpan) hasil kerja kelompok.

9) Guru memberikan catatan kepada siswa.

10)Guru memberikan soal individu kepada siswa.

11)Siswa mengerjakan soal individu.

12)Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya C.Kegiatan Akhir

1) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.

2) Guru mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya.

3) Guru dan siswa berdoa bersama untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Pengamatan

Hasil observasi selama proses belajar mengajar pada siklus II oleh kolaborator diketahui aktifitas siswa dalam pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas pada siklus II 87,5% berarti kegiatan pembelajaran ini termasuk dalam kategori “sangat baik” dapat dilihat pada Tabel 4. Sedangkan hasil

pengamatan aktifitas guru dalam

pembelajaran Matematika dengan

menggunakan metode pemberian tugas sebesar 81,25%, hal ini diartikan bahwa aktifitas guru dalam pembelajaran ini ter-masuk dalam kategori “sangat baik” dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 4. Aktivitas Siswa Siklus II

No Indikator SIKLUS I P1 P2

1 siswa mempersiapkan

alat-alat yang diperlukan dalam eksperimen

3 4 7

2 siswa melakukan

eksperimen sesuai dengan petunjuk dari guru

3 4 7

3 kesungguhan siswa dalam

melakukan eksperimen 3 3 6

4 hasil kerja siswa dalam

eksperimen 4 3 7

5 kebersihan tempat setelah

melakukan eksperimen 4 4 8

Jumlah 35

% Rata-rata 87.

5 Tabel 5. Aktivitas Guru Siklus II

(8)

No Kegiatan SIKLUS II P1 P2

1 Guru membuat RPP 3 4 7

2 Waktu yang digunakan

sesuai rencana 4 2 6

3 Materi yang diberikan sesuai dengan RPP

3 4 7

4 Guru melaksanakan

kegiatan belajar yang menyenangkan

3 4 7

5 Guru membimbing siswa

dalam melakukan eksperimen

3 3 6

6 Guru merangsang interaksi

antar siswa 3 4 7

7 Guru menggunakan bahasa

yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung

4 3 7

8 Guru memberikan umpan

balik dari materi yang dibahas

2 3 5

9 Metode pembelajaran

berpusat pada siswa 3 3 6

10 Guru melaksanakan

evaluasi

3 4 7

Jumlah 65

Rata Rata 81.25

Meningkatnya aktivitas siswa pada siklus II dengan signifikan dibandingkan dengan aktivitas siswa pada siklus I mengakibatkan meningkatnya prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada Tabel 6. Hasil pembelajaran pada siklus II rata-rata adalah 88,27 dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Hal ini dapat diartikan bahwa penerapan metode pemberian tugas dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi Matematika materi Penjumlahan dan pengurangan pecahan.

Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel di atas yang memuat nilai siklus I dan siklus II dapat direfleksikan sebagai berikut: (a) Semua rencana tindakan pada penelitian ini dapat berjalan dengan baik; (b) Guru sudah dapat memberikan pemberian tugas dengan bobot soal yang tepat; (c) Siswa

sudah dapat belajar mandiri, mengurangi ketergantungan pada orang lain; dan (d) Pemberian tugas secara rutin dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika.

Tabel 6. Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II No Nama Siswa Nilai Tuntas Ketuntasan Tidak

Tuntas

1 Devia Regita Pangesti 80 T -

2 Aditya Kurniawan 94 T -

3 Aditya Pangestu Fuadi 84 T -

4 Ahmad Khamim Tohari 84 T -

5 Bagas Sridika Saputra 92 T -

6 Bima Yanuar Pratama 76 T -

7 Charendra Fadli Baqtiar 100 T -

8 Dewi As Syamsi 72 T -

9 Dimas Ridwan Muzaky 94 T -

10 Erika Ayu Anjalina 92 T -

11 Halimat Lailiyah 100 T -

12 Imam Mustaqim 88 T -

13 Inda Dinny Zuanita 92 T -

14 Inka Yunita Dewi 100 T -

15 Krisna Anggara Putra 76 T -

16 Lailatul Nur Fadhillah 84 T -

17 Lindung Karuniawan 92 T -

18 Lisa Amarta Firdaus 76 T -

19 Maya Dwisaputri 100 T -

20 Mucahmad Vauzan Kadavi

72 T -

21 Muhamad Faut Zazuli 94 T -

22 Muhamad Taufik Agus

Setiawan 92 T -

23 Niken Dwi Lestari 100 T -

24 Nikmatul Laili 72 T -

25 Putri Ramawati 94 T -

26 Qiftirul Aziz Novariano 100 T -

27 Riyan Jumantoro 76 T -

28 Saidah Mubarokah 84 T -

29 Septian Adi Firmansyah 92 T -

30 Sofiyatul Luvita 76 T -

31 Syifa Arsyi Fadhilah 100 T -

32 Titin Nurayati 72 T -

33 Tiwi Saputri 94 T -

34 Yovika Indriasani 92 T -

35 Yudha Aditya Pratama 100 T -

36 Yulia Ningsih 88 T -

37 Zulva Ningtias Sari 92 T -

JUMLAH 3266 37 0

RATA-RATA 88.27 100.00 0.00

Dari hasil analisa data di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan dan pengurangan pecahan dapat meningkat dengan baik setelah

(9)

diberikan tindakan berupa pemberian tugas secara rutin. Peningkatan prestasi belajar ini dapat dilihat dari nilai rata-rata saat penelitian yaitu sebagai berikut, mula-mula nilai rata-rata sebelum siklus yaitu 62,11 dengan ketuntasan belajar 29,73% pada siklus I nilai rata-ratanya adalah 73,68 dengan ketuntasan belajar 62,16 dan setelah selesai siklus II nilai rata-ratanya adalah 88,27 dengan ketuntasan belajar mencapai 100%. Dengan demikian menandakan bahwa prestasi belajar Matematika materi Penjumlahan dan pengurangan pecahan siswa kelas IV SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Trenggalek Tahun pelajaran 2012/2013 mengalami peningkatan yang besar setelah pemberian tugas secara rutin dan tepat. Hasil peningkatan prestasi belajar siswa disetiap siklusnya disajikan pada Gambar 1

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (a) Melalui pemberian tugas, dapat disimpulkan bahwa siswa dapat meningkatkan hasil prestasi belajar dengan

lebih baik hal ini terlihat dari rata-rata nilai akhir dari sebelum siklus yaitu 62,11 dengan ketuntasan belajar 29,73%, pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 73,68 dengan ketuntasan belajar 62,16% dan setelah selesai siklus II nilai rata-ratanya adalah 88,27 dengan ketuntasan belajar mencapai 100%; dan (b) Aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran juga semakin baik karena siswa dan guru merasa nyaman dengan pemberian tugas dan kurikulum cepat terselesaikan.

Saran

Saran yang dapat diberikan berda-sarkan hasil penelitian, yaitu: (a) Bagi guru hendaknya menularkan pengalamannya dalam menyusun bobot soal pemberian tugas yang tepat kepada guru yang lainnya; (b) Bagi sekolah hendaknya menggunakan hasil penelitian ini untuk dijadikan acuan dalam gerakan pemberian tugas kepada siswa secara tepat dan rutin; dan (c) Bagi para peneliti lain agar menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan acuan yang saling melengkapi.

(10)

Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. 1991. Perosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Aksara Baru.

Depdikbud. 1996. Teknik Pembelajaran Bi-dang Studi Matematika. Jakarta: Dep-dikbud.

Depdiknas. 2001. Pedoman Teknis Pelaksa-nan CAR (Classroom Action Rese-arch). Jakarta: Depdiknas.

Hadi, S. 1986. Metodologi Research 2. Yog-yakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Kurniajaya, T. M. 2005. Panduan Mengha-dapi Ulangan Harian. Solo.

Prayitno, E. 1989. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: P2LPIK Depdikbud.

Suryana, D. 2002. Belajar Aktif Matematika. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran.

Jakar-ta: Gramedia. KETUNTASAN RATA-RATA 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 SEB SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II 62.11 73.68 88.27 29.73 62.16 100.00 KETUNTASAN RATA-RATA

Gambar

Tabel 1. Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Siklus I
Tabel 4. Aktivitas Siswa Siklus II
Tabel 6. Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II
+2

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti akan menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan tekhnik wawancara untuk mendeskripsikan data yang

Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Disfungsi Ereksi pada Karyawan Kantor di Kecamatan Grogol, Sukoharjo.. Correlation between Physical Activity and Erectile Dysfunction at Office

Temuan data isi nilai pendidikan karakter dalam sastra anak bacaan nonfiksi biografi pahlawan nasional yang dikaji, maka terdapat berbagai varian, yaitu isi/makna

Visual Analogue Scale (VAS) adalah instrumen pengukuran nyeri yang digunakan pada pasien dewasa dan anak-anak yang tidak dapat menjelaskan intensitas nyeri yang dirasakan,

33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah: untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah daerah didukung sumber-sumber

Hasil analisis fenolat total ting-ting jahe dengan menggunakan jahe emprit dan jahe merah (Tabel 2) dapat dilihat bahwa jenis jahe memberikan total fenol

Sedangkan dari hasil uji statistik yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan adalah nilai stabilitas dan marshall quotient pada prosentase penambahan serbuk

• Harga pokok meliputi harga faktur ditambah semua beban yg dikeluarkan sampai barang tiba / ada di gudang pembeli / importir.. • Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak