• Tidak ada hasil yang ditemukan

Referat Carpal Tunnel Syndrome

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Referat Carpal Tunnel Syndrome"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

II. . PPEENNDADAHUHULLUUANAN

A

A. . LLaattaar r BBeelalakakanngg Salahsatupeny

Salahsatupenyakityangpalingseringmengenakityangpalingseringmengenainervusmedianainervusmedianusadalahusadalah neuropatitekanan/jebakan(

neuropatitekanan/jebakan(entrapmentneuropathyentrapmentneuropathy).Dipergelangantangan,ner ).Dipergelangantangan,ner  vusmedianu

vusmedianusberjalanmelaluiterowosberjalanmelaluiterowongankarpal(ngankarpal(carpaltunnel carpaltunnel )danmenginner )danmenginner  vasikulittelapaktang

vasikulittelapaktangandanpunggungtandanpunggungtangandidaerahibujari,telunjuk,angandidaerahibujari,telunjuk,jaritengjariteng ahdansetengahsisiradialjarimanis.Padasaatberjalanmelaluiterowonganinilah ahdansetengahsisiradialjarimanis.Padasaatberjalanmelaluiterowonganinilah nervusmedianusp

nervusmedianuspalingseringmengalamitekananyalingseringmengalamitekananyangmenyebabkangmenyebabkanterjadinyanterjadiny aneuropatite

aneuropatitekananyangdkananyangdikenaldenganistilikenaldenganistilahSindroma ahSindroma TeTerowonganrowonganarpal arpal // ST(

ST(CarpalTunnel SyndromeCarpalTunnel Syndrome / / !TS!TS). ). SinSindrodrom m ini ini memeruprupakaakan n sinsindrodromm y

yanang g titimmbbuulalakkibibatat". ". #e#edidiananuus s tetertrtekekan an ddi i dadalalamm CaCarparpal l TTuunnennel l  (te

(terowrowonongan gan karkarpalpal) ) di di perpergegelanlangan gan tantangangan, , sewsewaktaktu u nernervuvus s memelewlewatiati terowongan tersebut dari lengan bawah ke tangan. !TS merupakan salah terowongan tersebut dari lengan bawah ke tangan. !TS merupakan salah satu

satu penypenyakit akit yanyang g dilapdilaporkaorkan n oleh badan$baoleh badan$badan dan statistatistik stik perbperburuhuruhan an didi negara maju sebagai penyakit yang sering dijumpai di kalangan pekerja$ negara maju sebagai penyakit yang sering dijumpai di kalangan pekerja$  pekerja indu

 pekerja industri (%agga,&'stri (%agga,&').). Tin

Tingginyaanggginyaangkaprevalensiyangdiikutitingginykaprevalensiyangdiikutitingginyabiayayangharusdikelabiayayangharusdikel u

uaarrkkaann uunnttuukk   

 pengobata

 pengobatannyamembnnyamembuatpermasalahaninimenjaduatpermasalahaninimenjadimasalahbesardalamduniaoimasalahbesardalamduniao kupasi.eb

kupasi.eberapa*aktordiketerapa*aktordiketahuimenjadirisikoterhadapahuimenjadirisikoterhadapterjadinya!TSpadapterjadinya!TSpadapee kerja,sepertigerakanberul

kerja,sepertigerakanberulangdengankekuatan,tekanaangdengankekuatan,tekananpadaotot,getaran,suhunpadaotot,getaran,suhu , postur kerjayangtidak ergonomikda

, postur kerjayangtidak ergonomikdan lain$lain n lain$lain (urniawan, &''+).(urniawan, &''+). ngkakejad

ngkakejadian!TSdimerikian!TSdimerikaSerikattelahdipaSerikattelahdiperkirakansekitar$erkirakansekitar$ -kasusper.'''orangsetiaptahunnyadengan

-kasusper.'''orangsetiaptahunnyadengan  p

 prevalensisekitar'kasurevalensisekitar'kasusdari.'''orangpadaposdari.'''orangpadapopulasiumum.pulasiumum. NationalHealt  NationalHealt  hInterviewStudy

hInterviewStudy("0S)memp("0S)memperkirakanbahwaprevalenserkirakanbahwaprevalensi!TSyangdilapi!TSyangdilaporkaorka nsendiridiantarapopulasidewasaadalahsebesar.1(&,2juta).!TSlebihseri nsendiridiantarapopulasidewasaadalahsebesar.1(&,2juta).!TSlebihseri ngmengenaiwanitadaripadapriadenganusiaberkisar&$

ngmengenaiwanitadaripadapriadenganusiaberkisar&$ 23tahun,prevalen

23tahun,prevalensitertinggipadawanitausia4tahusitertinggipadawanitausia4tahun,biasanyaantara3'$n,biasanyaantara3'$ 2'tahun.Prevalensi!TSdalampopulasiumumtelahdiperkirakan1untukwan 2'tahun.Prevalensi!TSdalampopulasiumumtelahdiperkirakan1untukwan

(2)

laki!TSadalahjenisneuropatijebakanyangpalingseringditemui.Sindromaters ebutunilateralpada3&1kasus(&51kanan, -1kiri)dan+1bilateral(6ors7h8, &''). Dindonesia,urutanprevalensi!TSdalammasalahkerjabelumdiketahu ikarenasampaitahun&''masihsangatsedikitdiagnosispenyakitakibatkerjaya ngdilaporkankarenaberbagaihal, sebabnyaantaralainsulitnyadiagnosis.Penelitianpadapekerjaandenganrisikot inggipadapergelangantangandantanganmelaporkanprevalensi!TSantara,2 1sampaidengan1.Penelitian0arsonopadapekerjasuatuperusahaanbandi ndonesiamelaporkanprevalensi!TSpadapekerjasebesar&,91 .Silversteinda npenelitilainmelaporkanadanyahubunganpositi*antarakeluhandangejala!TS dengan*aktorke7epatanmenggunakanalatdan*aktorkekuatan melakukan gerakan padatangan (Tana, &''3).

B. Tujuan

1. #engetahui pengertianCarpal Tunnel Syndrome. 2. #empelajari etiologiCarpal Tunnel Syndrome. 3. #enjelaskan pato*isiologi Carpal Tunnel Syndrome.

4. #empelajari diagnosis dan penatalaksaanCarpal Tunnel Syndrome. 5. #engetahui prognosis dari Carpal Tunnel Syndrome.

(3)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Carpal Tunnel Syndrome (!TS) merupakan neuropati tekanan atau 7erutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada  pergelangan tangan, tepatnya di bawah tleksor retinakulum (Samuel 595, Dejong 595, #umenthaler 5+3). Dahulu, sindroma ini juga disebut dengan nama a7roparesthesia, median thenar neuritis atau partial thenar  atrophy. !TS pertama kali dikenali sebagai suatu sindroma klinik oleh Sir  %ames Paget pada kasus stadium lanjut *raktur radius bagian distal. !TS spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre #arie dan !.:oi; pada tahun 5- (<osenbaum, 559).

stilah !TS diperkenalkan oleh #oers7h pada tahun 5-+. Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh beberapa tendon dan nervus medianus. Tulang$tulang karpalia membentuk dasar dan sisi$sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh *leksor retinakulum (transverse 7arpal ligament dan  palmar 7arpal ligament) yang kuat dan melengkung di atas tulang$tulang karpalia tersebut. Setiap perubahan yang mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling rentan di dalamnya yaitu nervus medianus (<osenbaum, 559).

B. Etiologi dan Predisosisi !. Etiologi

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon *leksor. Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah !TS. Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui, terutama pada penderita

(4)

ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk !TS (<osenbaum, 559).

Pada kasus yang lain etiologinya adalah (<osenbaum, 559)=

a) 0erediter= neuropati herediter yang 7enderung menjadi pressure  palsy, misalnya  Hereditary otor and Sensory Neuropathies

(0#S") tipe .

 b) Trauma= dislokasi, *raktur atau hematom pada lengan bawah,  pergelangan tangan dan tangan.Sprain pergelangan tangan. Trauma

langsung terhadap pergelangan tangan.

7) Pekerjaan= gerakan mengetuk atau *leksi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang$ulang.

d) n*eksi= tenosinovitis, tuberkulosis, sarkoidosis. e) #etabolik= amiloidosis, gout.

*) >ndokrin= akromegali, terapi estrogen atau androgen, diabetes mellitus, hipotiroidi, kehamilan.

g) "eoplasma= kista ganglion, lipoma, in*iltrasi metastase, mieloma. h) Penyakit kolagen vaskular= artritis reumatoid, polimialgia

reumatika, skleroderma, lupus eritematosus sistemik. i) Degenerati*= osteoartritis.

 j) atrogenik= punksi arteri radialis, pemasangan shunt vaskular untuk  dialisis, hematoma, komplikasi dari terapi anti koagulan.

". Predisosisi

Di ndonesia, urutan prevalensi !TS dalam masalah kerja belum diketahui karena sampai tahun &'' masih sangat sedikit diagnosis  penyakit akibat kerja yang dilaporkan karena berbagai hal, antara lain sulitnya diagnosis. Penelitian pada pekerjaan dengan risiko tinggi pada  pergelangan tangan dan tangan melaporkan prevalensi !TS antara ,21 sampai dengan 1. Penelitian 0arsono pada pekerja suatu perusahaan  ban di ndonesia melaporkan prevalensi !TS pada pekerja sebesar 

&,91. Silverstein dan peneliti lain melaporkan adanya hubungan  positi*antara keluhan dan gejala !TS dengan *aktor ke7epatan menggunakan alat dan *aktor kekuatan melakukan gerakan pada tangan (<osenbaum, 559).

(5)

Patogenesis !TS masih belum jelas. eberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan gejala dan gangguan studi konduksi sara*. ?ang paling  populer adalah kompresi mekanik, insu*isiensi mikrovaskular, dan teori

getaran. #enurut teori kompresi mekanik, gejala !TS adalah karena kompresi nervus medianus di terowongan karpal. elemahan utama dari teori ini adalah bahwa teori ini menjelaskan konsekuensi dari kompresi sara* tetapi tidak menjelaskan etiologi yang mendasari kompresi mekanik. ompresi diyakini dimediasi oleh beberapa *aktor seperti ketegangan, tenaga berlebihan, hiper*ungsi, ekstensi pergelangan tangan berkepanjangan atau berulang (ahrudin, &').

Teori insu*isiensi mikro$vaskular mennyatakan bahwa kurangnya  pasokan darah menyebabkan penipisan nutrisi dan oksigen ke sara* yang menyebabkan sara* se7ara perlahan kehilangan kemampuan untuk  mengirimkan impuls sara*. Scar atau luka parut dan jaringan *ibrotik  akhirnya berkembang dalam sara*. Tergantung pada keparahan 7edera,  perubahan sara* dan otot mungkin permanen. arakteristik gejala !TS terutama kesemutan, mati rasa, dan nyeri akut, bersama dengan kehilangan konduksi sara* akut dan reversible dianggap gejala untuk iskemia. Sebuah studi oleh Seiler (dengan Doppler laser !low metry) menunjukkan bahwa normalnya aliran darah berdenyut di dalam sara* median dipulihkan dalam  menit dari saat ligamentum karpal transversal dilepaskan. Sejumlah  penelitian eksperimental mendukung teori iskemia akibat kompresi diterapkan se7ara eksternal dan karena peningkatan tekanan di karpal tunnel. 6ejala akanbervariasi sesuai dengan integritas suplai darah dari sara*  dan tekanan darah sistolik. 0asil studi iernan menemukan bahwa konduksi melambat pada median sara* dapat dijelaskan oleh kompresi iskemik saja dan mungkin tidak selalu disebabkan myelinisasi yang terganggu (ahrudin, &').

#enurut teori getaran, gejala !TS bisa disebabkan oleh e*ek  daripenggunaan jangka panjang alat yang bergetar pada sara* median di karpal tunnel. @undborg men7atat edema epineural pada sara* median dalam  beberapa hariberikut paparan alat getar genggam. Selanjutnya, terjadi

(6)

 perubahan serupamengikuti mekanik, iskemik, dan trauma kimia (ahrudin, &').

0ipotesis lain dari !TS adalah bahwa *aktor mekanik dan vaskular  memegang peranan penting dalam terjadinya !TS. Amumnya !TS terjadi se7ara kronis dimana terjadi penebalan *leksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus. Tekanan yang berulang$ ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intravesikuler. kibatnya aliran darah vena intravesikuler melambat. ongesti yang terjadi ini akan mengganggu nutrisi intrvesikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak endotel. erusakan endotel ini akan mengakibatkan kebo7oran protein sehingga terjadi edema epineural. 0ipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan sembab yang timbul terutama  pada malam atau pagi hari akan berkurang setelah tangan yang terlibat

digerakkan atau diurut, mungkin akibat terjadinya perbaikan sementara  pada aliran darah. pabila kondisi ini terus berlanjut akan terjadi *ibrosis epineural yang merusak serabut sara*. Semakin lama hal itu terjadi, sara*  dapat mengalami atro*i dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan *ungsi nervus medianus terganggu se7ara menyeluruh (Tana, &''3).

Selain akibat adanya penekanan yang melebihi tekanan per*usi kapiler akan menyebabkan gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik  sara*. eadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intravesikuler yang menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah. Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga sawar  darah$sara* terganggu yang berkibat terjadi kerusakan pada sara* tersebut (Tana, &''3).

Penelitian yang telah dilakukan ouyoumdjian menerangkan  bahwa !TS terjadi karena kompresi sara* median di bawah ligamentum karpal transversal berhubungan dengan naiknya berat badan dan ndeks #asa Tubuh (#T). #T yang rendah merupakan kondisi kesehatan yang  baik untuk proteksi *ungsi nervus medianus. Pekerja dengan #T minimal B& lebih mungkin untuk terkena !TS dibandingkan dengan pekerjaan yang

(7)

mempunyai berat badan ramping.  "merican #$esity "ssociation menemukan bahwa 9'1 dari penderita !TS memiliki kelebihan berat  badan. <esiko !TS meningkat setiap peningkatan #T sebanyak +1 (Tana,

&''3).

Pergelangan tangan mempunyai struktur anatomi yang rumit dan akti*. Carpal Tunnel  yang mirip terowongan berada di pergelangan tangan, dibentuk + tulang 7arpal dan *leksor retina7ulum atau ligamentum 7arpal transversalis. Di dalam tunnel (terowongan) ini lewat atau tersusun se7ara rapat *leksor digitorum pro*unda dan super*i7ialis, *leksor ligitorum dan nervus medianus (urniawan, &''+).

Terjadinya sindrom ini bertumpu pada perubahan patologis yang diakibatkan oleh adanya iritasi se7ara terus menerus pada nervus medianus di daerah pergelangan tangan. anyak *aktor yang dapat mengawali timbulnya sindrom ini, baik sistemik maupun lokal, namun khusus bagi  para pemakai komputer, *aktor iritasi lokal terhadap nervus medianus inilah

yang tampaknya perlu mendapat perhatian lebih banyak (Darno, &'). ila kedudukan antara telapak tangan terhadap lengan bawah  bertahan se7ara tidak *isiologis untuk waktu yang 7ukup lama, maka gerakan$gerakan tangan akan mengakibatkan tepi ligamentum karpi transversum bersentuhan dengan sara* medianusse7ara berlebihan. 0al lain yang dapat terjadi yaitu adanya bagian persendian tangan yang mengalami tekanan atau regangan yang berlebih dan sebagai mekanisme kompensasi, tubuh berusaha memperkuat bagian yang mendapat beban tidak *isiologis ini antara lain dengan mempertebal ligamentum karpi transversum. Penebalan ini akan mempersempit terowongan tempat lalunya sara* dan urat,dan lebih berat lagi akan menjepit sara* (Darno, &').

Pada operasi, tak jarang dijumpai perubahan struktur pada nervus medianus di daerah pro;imal dari tepi atas ligamentum karpi ransversum, tanpa diikuti oleh penebalan ligamentumnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua penyebab di atas dapat berjalan se7ara terpisah ataupun bersamaan. "ervus medianus sendiri mulai dari daerah pergelangan tangan, 531 merupakanserabut perasa / sensoris, sedangkan 21 merupakan

(8)

serabut motoris yang ke arah ibu jari. Dengan demikian, pada awalnya gejala lebih banyak ditandai dengan kejadian parestesia (seperti kesemutan, rasa terbakar), sampai ke hipoanestesia (baal$baal sampai hilangnya rasa raba). ila sudah ada gejala motorik (otot pangkal ibu jari tangan mulai menge7il, kekuatan berkurang), maka iritasi kemungkinan sudah  berlangsung sejak lama (Cerina, &''2).

D. Penegakkan Diagnosis !. Ana$nesis

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja. 6angguan motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat. 6ejala awal  biasanya berupa parestesia, kurang merasa (num$ness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tin%lin% ) pada jari $- dan setengah sisi radial jari 3 sesuai dengan distribusi sensorik nervus medianus walaupun kadang$ kadang dirasakan mengenai seluruh jari$jari (Salter, &''5).

omar dan :ord membahas dua bentuk !TS yaitu akut dan kronis. entuk akut mempunyai gejala dengan nyeri parah, bengkak pergelangan tangan atau tangan, tangan dingin, atau gerak jari menurun. ehilangan gerak jari disebabkan oleh kombinasi dari rasa sakit dan paresis. entuk  kronis mempunyai gejala baik dis*ungsi sensorik yang mendominasi atau kehilangan motorik dengan perubahan tro*ik. "yeri proksimal mungkin ada dalam carpal tunnel syndrome (Pe7ina, &'').

eluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari. 6ejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya. <asa nyeri ini umumnya agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak$gerakkan tangannya atau dengan meletakkan tangannya pada  posisi yang lebih tinggi. "yeri juga akan berkurang bila penderita lebih  banyak mengistirahatkan tangannya (<ambe, &''+).

pabila tidak segera ditangani dengan baik maka jari$jari menjadi kurang terampil misalnya saat memungut benda$benda ke7il. elemahan  pada tangan juga sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan

(9)

yang penderita sewaktu menggenggam. Pada tahap lanjut dapat dijumpai atro*i otot$otot thenar (oppones pollicisdan a$ductor pollicis $revis) dan otot$otot lainya yang diinervasi oleh nervus medianus (#ark, &''2).

". Pe$eriksaan %isik 

Pemeriksaan harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada  penderita dengan perhatian khusus pada *ungsi, motorik, sensorik dan otonom tangan. eberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa !TS adalah (at, &')=

a) Tes Phalen

Penderita diminta melakukan *leksi tangan se7ara maksimal. ila dalam waktu 2' detik timbul gejala seperti !TS, tes ini menyokong diagnosa. eberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensiti* untuk menegakkan diagnosa !TS.

&a$'ar !.!Tes Phalen (at, &')  b) Tes TorniEuet

Pada pemeriksaan ini dilakukan pemasangan torniEuet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. ila dalam  menit timbul gejala seperti !TS, tes ini menyokong diagnose (at, &').

7) Tinel&s Si%n

Tes ini mendukung diagnosa bila timbul parestesia atau nyeri  pada daerah distribusi nervus medianus jika dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorso*leksi (at, &').

(10)

&a$'ar !."TinelFs Test (at, &')

d)  'lic(&s Si%n

Penderita diminta mengibas$ibaskan tangan atau menggerak$ gerakkan jari$jarinya. ila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa !TS (at, &').

e) Thenar )astin% 

Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atro*i otot$ otot thenar (at, &').

*) #enilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot se7ara manual maupun dengan alat dinamometer (at, &').

g) )rist *+tension Test

Penderita diminta melakukan ekstensi tangan se7ara maksimal, sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. ila dalam 2' detik timbul gejala$gejala seperti !TS, maka tes ini menyokong diagnosa !TS (at, &').

h) Tes Tekanan

 "ervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari. ila dalam waktu kurang dari &' detik  timbul gejala seperti !TS, tes ini menyokong diagnose (at, &'). i)  ,uthy&s Si%n -ottle&s si%n/

Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya  pada botol atau gelas. ila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat, tes dinyatakan positi* dan mendukung diagnose (at, &').

 j) Pemeriksaan Sensibilitas

ila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two0point  discrimination) pada jarak lebih dari 2 mm di daerah nervus medianus, tes dianggap positi* dan menyokong diagnose (at,

(11)

&').

k) Pemeriksaan :ungsi Gtonom

Pada penderita diperhatikan apakah ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau li7in yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus. ila ada akan mendukung diagnosa !TS (at, &').

(. Pe$eriksaan Penunjang

a) Pemeriksaan "euro*isiologi (>lektrodiagnostik)

Pemeriksaan >#6 dapat menunjukkan adanya *ibrilasi,  poli*asik, gelombang positi* dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot$otot thenar. Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot$otot lumbrikal. >#6 bisa normal pada -1 kasus !TS. e7epatan 0antar Sara* (0S). Pada $&1 kasus, 0S bisa normal. Pada yang lainnya 0S akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang, menunjukkan adanya gangguan pada konduksi sara* di pergelangan tangan. #asa laten sensorik lebih sensiti* dari masa laten motorik (@atov,&''9).

 b) Pemeriksaan <adiologi

Pemeriksaan sinar$H terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti *raktur atau artritis. :oto polos leher berguna untuk menyingkirkan adanya  penyakit lain pada vertebra. AS6, !T$s7an dan #< dilakukan pada kasus yang selekti* terutama yang akan dioperasi. AS6 dilakukan untuk mengukur luas penampang dari sara* median di 7arpal tunnel  proksimal yang sensiti* dan spesi*ik untuk carpal tunnel syndrome

(<ambe,&''3).

7) Pemeriksaan @aboratorium

ila etiologi !TS belum jelas, misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetiti*, dapat dilakukan  beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah, kadar hormon tiroid

ataupun darah lengkap (<ambe,&''3).

(12)

Penatalaksanaan!TStergantung padaetiologi, durasigejala, danintensitaskompresisara*. %ika sindromadalah suatu penyakit sekunder 

untukpenyakitendokrin,hematologi,atau penyakitsistemiklain,

 penyakitprimerharus diobati(ahrudin, &'). !. )edika$entosa

Terdapat beberapa terapi terhadap carpal tunnel syndrome  yang

masih dipergunakan hingga saat ini, antara lain (6eorge, &''5)=

a) njeksi ortikosteroid @okal

njeksi kortikosteroid 7ukup e*ekti* sebagai penghilang gejala !TS se7ara temporer dalam waktu yang singkat. #etilprednisolon atau hidrokortison bisa disuntikkan langsung ke 7arpal tunnel untuk  menghilangkan nyeri. njeksi kortikosteroid dapat mengurangi  peradangan, sehingga mengurangi tekanan pada nervus medianus. Pengobatan ini tidak bersi*at untuk dilakukan dalam jangka waktu yang panjang (6eorge, &''5).

Deksametason$3mgatauhidrokortison'$&mgatau

metilprednisolon&'mgatau3'mg diinjeksikankedalamterowongan

karpaldenganmenggunakanjarumno.&-atau&padalokasi7mke arah

 proksimal lipatpergelangan tangan disebelahmedialtendon

mus7uluspalmarislongus.Sementarasuntikan dapatdiulangdalam9

sampai'hariuntuktotaltiga atauempatsuntikan.Tindakanoperasi

dapat dipertimbangkan bila hasilterapi belum memuaskan setelah

diberi- kalisuntikan.Suntikanharus digunakandenganhati$

hatiuntukpasiendi bawah usia -' tahun (6eorge, &''5)  b) Citamin 2 (Piridoksin)

eberapa penulis berpendapat bahwa salah satu penyebab !TS adalah de*isiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan  pemberian piridoksin ''$-'' mg/hari selama - bulan. Tetapi  beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian piridoksin tidak berman*aat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila diberikan dalam dosis besar. "amun pemberian dapat ber*ungsi untuk mengurangi rasa nyeri (6eorge, &''5).

(13)

7) Gbat ntiin*lamasi "on$Steroid ("SD)

Gbat$obatan jenis "SD dapat mengurangi in*lamasi dan membantu menghilangkan nyeri. Pada umumnya digunakan untuk  menghilangkan nyeri ringan sampai sedang. Gbat pilihan untuk  terapi awal biasanya adalah ibupro*en. Pilihan lainnya yaitu ketopro*en dan napro;en (6eorge, &''5).

". Non*$edika$entosa

asusringan selain bisa diobati dengan obat anti in*lamasinon$ steroid(G"S) juga bisamenggunakan penjepitpergelangantangan yangmempertahankantangandalamposisinetralselama minimal&bulan, terutamapada malamhariatauselamaada gerakberulang. %ika tidak  e*ekti*,dangejalayang7ukupmengganggu,operasisering dianjurkanuntuk  meringankan kompresi. Gleh karenaitu sebaiknyaterapi !TSdibagi atas& kelompok,yaitu (ahrudin, &')=

a) Terapi langsungterhadap!TS

) Terapi konservati* (ahrudin, &') i. stirahatkan pergelangantangan.

ii. Pemasanganbidaipadaposisinetralpergelangantangan.idaid apat dipasangterus$menerus atau hanyapadamalam hari selama&$- minggu.

iii.  Nervelidin% ,yaitulatihanterdiridariberbagaigerakan(<G#)l atihan dariekstremitas atasdanleher yang menghasilkan ketegangan dan gerakanmembujursepanjang sara*mediandanlaindariekstremitasatas. @atihan$ latihaninididasarkan padaprinsipbahwa jaringandarisistem sara*peri*erdiran7anguntukgerakan,danbahwa

ketegangandan melun7ursara*   mungkinmemilikie*ekpadaneuro*isiologimelalui perubahan dalamaliran pembuluh darah dana;oplasmi7. @atihan dilakukansederhanadan dapat dilakukanolehpasien setelahinstruksi singkat.

(14)

&a$'ar ".( Nerve lidin% 

iv. :isioterapi yang ditujukan padaperbaikan vaskularisasi  pergelangan tangan.

&) Terapi operati* 

Gperasihanyadilakukanpadakasusyang tidakmengalamiperbaikan

denganterapikonservati*ataubilaterjadigangguansensorik 

yangberatatau adanyaatro*iotot$otot thenar. Pada!TSbilateralbiasanyaoperasipertama

dilakukanpadatanganyangpaling

nyeriwalaupundapatsekaligusdilakukan

operasibilateral.Penulislainmenyatakan bahwa tindakanoperasimutlak dilakukanbila terapikonservati* gagalatau  bila ada atro*iotot$otot thenar, sedangkan indikasi relati*tindakan operasi adalah hilangnyasensibilitasyang persisten. iasanyatindakanoperasi!TSdilakukanse7araterbuka dengananestesi lokal,tetapisekarang telahdikembangkanteknikoperasise7araendoskopik. Gperasiendoskopikmemungkinkan mobilisasipenderita se7aradinidengan jaringanparutyang minimal,tetapikarenaterbatasnyalapanganoperasi tindakan inilebihsering menimbulkankomplikasioperasiseperti7ederapadasara*.

(15)

eberapapenyebab!TS sepertiadanyamassa atau anomali maupun tenosinovitis padaterowongan karpal lebih baik  dioperasi se7araterbuka (ahrudin, &').

 b) Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari !TS

eadaanataupenyakityang mendasariterjadinya!TS harus ditanggulangi,sebabbila tidakdapatmenimbulkankekambuhan !TS

kembali. Pada

keadaandimana!TSterjadiakibatgerakantanganyangrepetiti*harus dilakukan penyesuaian ataupun pen7egahan. eberapaupaya yang dapat dilakukanuntukmen7egahterjadinya !TSatau men7egahkekambuhannyaantara lain (ahrudin, &')=

i. #engurangi posisi kaku padapergelangantangan,gerakan repetiti*, getaran peralatan tanganpadasaat bekerja.

ii. Desain peralatan kerja supaya tangan dalam posisinatural saat kerja.

iii. #odi*ikasi tata ruangkerja untuk memudahkan variasi gerakan. iv. #engubah metode kerja untuksesekaliistirahatpendek serta

mengupayakanrotasi kerja.

v. #eningkatkan pengetahuan pekerja tentang gejala$gejala dini !TS sehingga pekerja dapat mengenali gejala$gejala !TS lebih dini.

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya !TS seperti= trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya, gagal ginjal,  penderita yang sering dihemodialisa, my;edema akibat hipotiroidi, akromegali akibat tumor hipo*isis, kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi, penyakit kolagen vaskular, artritis, tenosinovitis, in*eksi  pergelangan tangan, obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi 7airan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal (ahrudin, &').

%. Prognosis

(16)

harusdilakukan.Se7araumumprognosaoperasijugabaik,tetapikarenaoperasih anyadilakukanpadapenderitayangsudahlamamenderita!TSpenyembuhan  post operati*nya bertahap(ahrudin, &').

ilasetelahdilakukantindakanoperasi,tidakjugadiperolehperbaikanm akadipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini(ahrudin, &')= . esalahanmenegakkandiagnosa,mungkinjebakan/tekananterhadapner 

vusmedianusterletakdi tempatyanglebih proksimal. &. Telahterjadi kerusakan total padanervus medianus.

-. Terjadi!TSyangbarusebagaiakibatkomplikasioperasisepertiakibatede ma,perlengketan,in*eksi,hematomaataujaringanparuthipertro*ik.Sekal ipunprognosa!TSdenganterapikonservati*maupunoperati*7ukupbaik,t etapiresikountukkambuhkembalimasihtetapada.ilaterjadikekambuha n,prosedurterapibaikkonservati*atauoperati*dapatdiulangikembali. &. Ko$likasi

omplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerahdistribusi nervus medianus.

omplikasi yang paling berat adalah re*lek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat, hiperalgesia, disestesia, dan gangguan tro*ik. Sekalipun prognosa carpal tunnel syndrome dengan terapi konservati*  maupun operati* 7ukup baik, tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada. ila terjadi kekambuhan, prosedur terapi baik konservati* atau operati* dapat diulangi kembali (shworth, &'-).

(17)

III. KESI)PULAN

. Carpal Turner Syndromeadalahsindroma dengan gejala kesemutan dan rasa nyeri pada pergelangan tangan terutama tiga jari utama yaitu ibu jari telunjuk dan jari tengah terjadi akibat ". #edianus tertekan di dalamCarpal Tunnel  (terowongan karpal) di pergelangan tangan, sering dialami pekerja industri.

&. 6ejala Carpal Turner Syndrome yaitu kaku pada bagian$bagian tanggan sakit seperti tertusuk atau nyeri menjalar dari pergelangan tangan sampai kelengan, kelemahan pada satu atau dua tangan, nyeri pada telapak tangan,  pergelangan jari tidak terkoordinasi, sensasi terbakar pada jari$jari.

-. Penatalaksanaan !TS tergantung pada etiologi, durasi gejala, dan intensitas kompresi sara*. Terapi medika mentosa meliputi pemberian injeksi kortikosteroid lokal, vitamin $2, "SD. Terapi non medika mentosa yaitu terapi konservati*, meliputi istarahat, pemasangan bidai, nerve  %lidin% , dan *isioterapi, dan terapi operati* yang dilakukan jika penyakit

tidak mengalmi perbaikan dengan terapi konservati*.

3. Prognosis !TS baik jika terapi konservati* dan atau terapi operati* berhasil, dan buruk jika telah dilakukan terapi operati* namun tidak membaik.

(18)

I+. DA%TA, PUSTAKA

meri7an7ademyo*Grthopaedi7Surgeons.Clinicalracticeuidelineonthe Treatment o! CarpalTunnelSyndrome.&''+.

ahrudin,#o7hamad.CarpalTunnelSyndrome.#alang=:A##.&'.Col.9"o. 3. Diakses melalui= http=//ejournal.umm.a7.id/inde;.php/sainmed /arti7le/view/'5' (diakses &9 Gktober &'3).

Darno. &'. Hu$un%an ara(teristi( e(era dan era(an erulan% den%an  eadian CTS pada emeti( aun Teh di T. 6umpun Sari emunin% .

Surakarta = A"S. Skripsi.

6eorge, Dewanto. <iyanto, udi. Turana, ?uda, et al . anduan ra(tis ia%nosis dan Tatala(sana enya(it Sara! .

&''5Ih.&'$&-6ilroy %. asic Neurolo%y. -rd ed. "ew ?ork= #76raw$0ill I &'''.p.55$2'. 6ors7h8,<.!arpalTunnelSyndrome.TheCanadian7ournalo!C* .&'','$9. 6underson !0. 8uic( 6e!erence to Clinical Neurolo%y. Philadelphia= %

@ippin7ott !oI 5+&. p.-9'$-9. %agga,C.@ehri,.etal .

&'.G77upationanditsasso7iationwith!arpalTunnelsyndrome$

<eview. 7ournalo!*+erciseScienceandhysiotherapy.Col. 9, "o. &= 2+$9+. at, %e**rey ".,et al . &'. Carpal Tunnel Syndrome. " >ngl % #ed. Col. -32,

 "o. &-. urniawan,ina 9

etal . 'a(tor <isikoejadian!arpalTunnelSyndrome(!TS)padaJanitaPemeti k#elatidiDesaarang7engis,Purbalingga.%urnal Promosi esehatanndonesia.Col.-, "o. . &''+.

urniawan ina, jayanti Siswi, Setyaningsih ?uliani. :aktor <isiko ejadian !TS pada Janita Pemetik #elati di Desa arang7engis, Purbalingga. esehatan dan eselamatan erja :# A"DP.  7urnal romosi  esehatan Indonesia Col. -/"o. / %anuari. &''+

@atov, "orman. eripheral Neuropathy. "ew ?ork= Demos #edi7al Publishing. &''9.

@indsay J, one . Neurolo%y and Neurosur%ery Illustrated . -rd ed. "ew ?ork= !hur7hill @ivingstone I559.p.3-.

(19)

@usan #aria, Pudjowidyanto 0andojo. arakteristik Penderita Sindrom Terowong arpal (ST) di Poliklinik nstalasi <ehabilitasi #edik <s Dr. aryadi Semarang &''2. edia edi(a Indonesia Col. 3-, "o., &''+

#umenthaler, #ark. >t al. &''2. 'undamentals o! Neurolo%ic isease. Stuttgard= Thieme.

Pe7ina, #arko #. #arkiewit, ndrew D. &''. Tunnel Syndromes= Peripheral  "erve !ompression Syndromes Third >dition. "ew ?ork= !<! P<>SS. <ambe, ldi S. &''+. Sindroma Terowon%an arpal . agian "eurologi : ASA. <osenbaum <. G77upational and Ase #ononeuropathies. Dalam >vans <J,

editor. Neurolo%y and Trauma. Philadelphia= J Saunders !oI 552. p.3'-$ 3'.

<osenbaum <. !arpal Tunnel Syndrome dalam %ohnson <T dan 6ri**in %JCurrent Therapy in Neurolo%ic isease. th ed. St.@ouis= #osbyI 559.  p.-93$-95

<usdi ?usu*, oesyanto 0erry. 0ubungan ntara 6etaran #esin pada Pekerja agian Produksi dengan !arpal Tunnel Syndrome ndustri Pengolahan ayu rumbung Perum Perhutani Anit  %awa Tengah. 7urnal *"S  (&) (&'') +5$53.

Salter, <. . &''5. Te+t$oo( o! isorders and Inuries o! the usculos(eletal  System. &nd ed. altimore= JilliamsKJilkins !oI p.&93$&9.

Tana,@usianawatyetal.CarpalTunnelSyndromePadaPekerja6armendi%akarta.ulet inPenelitiesehatan. &''3. vol. -&, no. &= 9-$+&.

Cerina ?D. &''2. Hu$un%an ara(teristi( e(era9 're(uensi era(an $erulan%  dan 'a(tor esehatan den%an eadian Carpal Tunnel Syndrome pada  emeti( elat i. Semarang= A"DP.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menanggulangi tanah longsor penulis merencanakan dinding penahan tipe kantilever dengan memperhitungkan faktor keamanan terhadap stabilitas terhadap gaya

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif.Berdasarkan hasil yang di peroleh dari penelitian ini dapat disimpulkan tabata

Ada enam kriteria yang harus diketahui dalam pembuatan rekomendasi pemupukan menurut Melsted dan Peck (1973) yaitu: (1) status hara tanah, (2) tanaman yang akan

Susunan asam amino yang didapat dari fragmen penyandi protein HN dengan menerjemahkan sekuens nukleotida isolat Denpasar-03/AK/07 virus Newcastle Disease menggunakan

Nyi Ageng Serang memang tokoh wanita yang menjadi pejuang bagi bangsa dan Negara dan ditunjukkan melalui perjuangan melawan pemerintah colonial Hindia Belanda..

Banyak rakyat negara maju yang produk makanan dan jasanya sudah mendapatkan label halal (Dahlan, 2009). Perkembangan pasar halal global yang tumbuh pesat, didasari dengan

Penelitian ini mengambil sampel dari Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Udayana karena sebagian besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Udayana dalam kehidupan sehari

Biro SDM OT mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pengembangan aparatur sipil negara dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet, menyelenggarakan